1. KARDIOVASKULER
Kelompok 1 :
Annisa Liana
Dena Kurnia
Dera Apriliana
Eneng Linda
Hilayatul Mardiyyah
Nurmayanti
Rima Melati
Risty Nur Fauziyyah
Unggul Hariyanto
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
Program Study S1 Keperawatan
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
2. Sistem kardiovaskuler merupakan organ
sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang
berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh
yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh.
3. Organogenesis adalah proses pembentukan
organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali
dari pembentukan embrio (bentuk primitif)
menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian
berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan
rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam
1 species.
4. Lokasi jantung
Letak atau lokasi jantung bukan berada di
sebelah kanan atau kiri dada kita, seperti yang
dipahami banyak orang selama ini. Jantung
kita sesungguhnya terletak di bagian tengah
dada. Bila selama ini dokter selalu memeriksa
dengan meletakkan stetoskopnya di bagian
kiri dada kita, itu karena ventrikel jantung
sebelah kiri lebih besar dan terasa denyutnya,
ketimbang yang di sebelah kanan.
5. Struktur Jantung
Jantung merupakan otot tunggal yang terdiri dari
lapisan endothelium. Jantung terletak dibalik
tulang dada atau di dalam rongga torakik. Bagian
luar dari organ jantung terdiri dari otot-otot yang
saling berkontraksi. Otot-otot yang saling
berkontraksi inilah yang memompa darah melalui
pembuluh arteri. Paru-paru hampir menutupi
seluruh bagian dari jantung namun ada selaput
ganda (perikardium) yang masih menempel pada
diafragma.
6. Vaskularisasi
Jantung mendapat vaskularisasi dari a. koronaria kordis
sinistra dan dextra serta dari v. Cordis
A. coronaria dextra turun di sepanjang batas antara atrium
kanan dan ventrikel kanan di sisi anterior, didekat margo
acutus bercabang membentuk ramus marginalis a coronaria
cordis dextra sisanya ke belakang turun di sepanjang sulcus
longoitudinalis posterior disebut ramus desenden posterior
arteri coronaria cordis dextra/a. interventricularis posterior
A. coronaria kiri turun ke sulcus
interventricularis/longitudinalis anterior menjadi a.
interventricularis anterior/ ramus desenden anterior arteri
coronaria cordis sinistra sisanya ke belakang di sepanjang
sulcus coronaries membentuk a. circumflexa/ramus
circumfleksus nanti masing-masing beranastomosis
7. lanjutan
Vena yang berjalan mengikuti arteri vena cordis
magna vena yang berjalan bersama ramus
desenden anterior vena cordis parva vena yang
berjalan bersama ramus marginalis a.coronaria dextra
Vena yang berjalan bersama ramus desenden
posterior a. coronaria vena cordis media yang berada
disepanjang sulcuscordis dextra longitudinalis
posterior
masuk ke ostium sinus coronarius di atrium kanan
Vena cordis media, parva, magna bermuara ke sinus
coronarius
Vena-vena kecil langsung bermuara ke atrium kanan,
tidak lewat sinus coronaries.
Vena cordis minimi langsung bermuara ke atrium
kanan tidak lewat sinus coronaries.
8. Sistem konduksi jantung
meliputi
SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang
kecil berada di dalam dinding atrium kanan di
ujung Krista terminalis.
AV node: Susunannya sama dengan SA node
berada di dalam septum atrium dekat muara sinus
koronari.
Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke
arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah
pars membranasea septum interventrikulare.
Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman
yang berada pada endokardium menyebar pada
kedua ventrikel.
9. Otot Jantung
Otot jantung adalah jenis otot lurik tidak sadar
yang ditemukan di dinding jantung, khususnya
myocardium. Otot jantung adalah satu dari tiga
jenis otot, yang lainnya adalah otot lurik dan
otot polos. Sel-sel yang meliputi otot jantung,
disebut cardiomyocyte atau sel otot
myocardiocyteal, dapat berisi satu, dua, tiga
dan empat inti sel (tiga atau empat sangat
jarang)
11. Pengaturan Jantung (On
Released)
Serabut Purkinje
Nodus Sinoatrial (Nodus S-A)
Lokasi. Nodus S-A adalah suatu massa jaringan otot
jantung khusus yang terletak di dinding posterior
atrium kanan tepat di bawah perrmukaan vena kava
superior
Nosdus S-A melepaskan impuls sebanyak 72 kali per
menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan
dalam atrium (40 sampai 60 kali/menit), dan ventrikel
(20kali/menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis
dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan
mempercepat atau memperlambat iramanya.
Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama,
sehingga disebut pemicu jantung
12. Perangsang Ritmik pada
Jantung EKG Normal
Jantung dapat bergerak yaitu mengembang
dan menguncup yangdisebabkan oleh adanya
rangsanganyang berasal dari susunan
saraf otonom. Rangsangan ini diterima oleh
jantung pada simpul saraf yangterdapat pada
atrium dextra dekat masuknya vena kava. Dari
sinirangsangan akan diteruskan ke dinding
atrium dan juga ke bagianseptum kordis oleh
nodus.
13. Distensibilitas Vaskuler dan
Fungsi Vena dan Arteri
Distensibilitas Vaskuler
Karakteristik sistem vaskular yang penting adalah
bahwa semua pembuluh darah
bersifatdistensibilitas (mudah meregang). Ketika
tekanan pembuluh darah meningkat; hal tersebut
akanmembuat lembuluh darah berdilatasi dan
karena itu akan menurunkan tahanannya,
akibatnya adalah peningkatan aliran darah tidak
hanya terjadi karena peningkatan tekanan tetapi
juga akibatpenurumam tajamammua, yang
biasanya menimbulkan peningkatan aliran darah
paling sedikit duakali lebih banyak utntuk setiap
peningkatan tekanan seperti yang diharapkan.
14. Fungsi Vena
Pembuluh (Vena) Balik adalah pembuluh yang
membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak
kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan
tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak
terasa. Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya
katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes
15. lanjutan
Fungsi Arteri
Pembuluh Arteri (Nadi) adalah pembuluh
darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan
fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung.
16. Mikrosirkulasi dan Sistem
Limfatik Jaringan
Dalam mikrosirkulasi, yang paling penting
adalah kapiler dimana kapiler adalah tempat
yang paling ideal untuk terjadinya pertukaran.
Di dinding kapiler tidak tedapat sistem
transpor yang diperantari oleh pembawa,
kecuali kapiler di otak yang berperan dalam
sawar darah-otak. Bahan-bahan dipertukarkan
menembus dinding kapiler terutama dengan
difusi.
17. lanjutan
Sistem limfatik adalah jalur tambahan tempat
cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke
dalam darah.
Pembuluh dalam sistem limfatik berinteraksi
dengan 3 sistem fisiologis: sistem kardiovaskuler,
sistem pencernaan, & sistem imun.
Fungsi:
mengembalikan cairan & protein yg difiltrasi
kapiler ke sistem sirkulasi
mentransport lemak yang diabsorbsi di usus halus
ke sistem sirkulasi
berperan sbg filter untuk menandai & merusak
pathogen
18. Pengaturan Humoral
Pengaturan sirkulasi secara humoral berarti
pengaturan oleh zat-zat yang disekresi atau
yang diabsorbsi ke dalam cairan tubuh, zat-
zatnya adalah sebagai berikut :
Zat Vasokonstriktor, Norepinefrin dan Epinefrin
Angiotensin II
Vasopressia
Endotelin
19. Pengaturan Aliran Darah Oleh
Jaringan dan Pengaturan
Humoral
Mekanisme khusus bagi pengaturan akut
aliran darah di jaringan tertentu
Di ginjal, pengaturan umpan balik
tubuloglomerulus , yaitu komposisi cairan
di bagian awal tubulus dideteksi makula densa
. Bila terlalu banyak cairan berfiltrasiarteriol
aferen, dalam hal ini akan menurunkan baik
aliran darah ke ginjal maupunlaju filtrasi
glomerulus kembali ke atau mendekati normal.
20. lanjutan
Di otak, selain oksigen, karbondioksida ion
hydrogen berperan sangat penting.
Peningkatan salah satu membuat pembuluh
serebral berdilatasi pembersihan cepat dari
kelebihan karbondioksida atau ion hydrogen.
21. Stroke Volume, Cardioc Output
Serta Faktor yang
Mempengaruhi
Stroke Volume
Tiga factor yang mempengaruhi stroke volume :
Preload ( peregangan )
Kontraktilitas
Afterload
22. lanjutan
Cardiac Output
Cardiac Output (curah jantung) adslah volume darah yang dikeluarkan oleh
kedua ventrikel permenit.
Faktor yang mempengaruhi curah jantung, yaitu
Aktivitas berat,
Aliran balik vena ke jantung
. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-Nya berdasarkan
alasan berikut :
Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic
Peningkatan volume siastolik akhir, akan mengembangkan serabut
miokardial ventrikel
Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan
konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel,
sehingga daya kontraksi semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-
Starling tentang jantung.
23. Alur Balik Vena dan
Pengaturannya
Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran balik vena :
Vasokontriksi vena yang diinduksi oleh saraf
simpatis
Hal ini akan meningkatkan tekanan vena dan
meningkatkan gradien tekanan untuk mendorong
lebih banyak darah dari vena ke atrium kanan
Aktivitas otot rangka
Banyak vena besar yang terletak antara otot-otot
rangka, sehinnga ketika otot berkontraksi vena
tertekan dan meningkatkan aliran darah menuju
jantung.
Efek katup vena
24. lanjutan
Katup ini berperan dalam menjada aliran darah
agar tidak kembali ke jaringan dan juga berperan
dalam melawan efek gravitasi.
Aktivitas pernafasan
Akibat aktivitaspernafasan, tekanan di dada
menjadi 5mmHg lebih rendah dari tekanan
atmosfer. Hal ini menyebabkan aliran balik ke
jantung menjadi meningkat.
Efek penghisapan oleh jantung
Terjadi karena adanya pengisian ventrikel yang
menyebabkan tekanan atrium 0 mmHg, sehingga
darah masuk ke jantung.
25. Bunyi Jantung
Bunyi jantung adalah bunyi yang disebabkan
oleh proses membuka dan menutupnya katup
jantung akibat adanya getaran pada jantung
dan pembuluh darah besar. Bunyi jantung
dikenal juga sebagai suara jantung
26. lanjutan
Bunyi jantung I
BJ I dapat digambarkan dengan suara LUBB, lebih keras dan sedikit
lebih panjang dari BJ II. LUBB adalah bunyi yang dihasilkan oleh
turbulensi darah dengan penutupan katup atrioventrikel segera
setelah ventricular sistol mulai. Tempat untuk mendengarkan BJ I di
apex dan di sternum dekat iga kelima kanan.
Bunyi jantung II
BJ II dimana lebih pendek dan tidak sekeras BJ I, dapat
digambarkan dengan bunyi DUPP. BJ II disebabkan oleh turbulensi
darah yang berhubungan dengan menutupnya katup semilunar pada
permulaan ventricular diastole. Tempat untuk mendengar BJ II pada
sendi antara sternum iga ke dua kanan dan sela iga kiri dekat tepi
sternum.
Bunyi Jantung III
BJ III disebabkan turbulensi darah selama fase rapid ventricular
filling.
Bunyi jantung IV
BJ IV disebabkan turbulensi darah selama kontaksi atrium