Materi kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, meliputi anatomi organ-organ yang terlibat serta fisiologi aktivitas kelistrikan dan mekanik yang terjadi di jantung
Materi kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, meliputi anatomi organ-organ yang terlibat serta fisiologi aktivitas kelistrikan dan mekanik yang terjadi di jantung
Development of Adaptive Neuro Fuzzy Inference System for Estimation of Evapot...ijsrd.com
The accuracy of an adaptive neurofuzzy computing technique in estimation of reference evapotranspiration (ETo) is investigated in this paper. The model is based on Adaptive Neurofuzzy Inference System (ANFIS) and uses commonly available weather information such as the daily climatic data, Maximum and Minimum Air Temperature, Relative Humidity, Wind Speed and Sunshine hours from station, Karjan (Latitude - 22°03'10.95"N, Longitude - 73°07'24.65"E), in Vadodara (Gujarat), are used as inputs to the neurofuzzy model to estimate ETo obtained using the FAO-56 Penman.Monteith equation. The daily meteorological data of two years from 2009 and 2010 at Karjan Takuka, Vadodara, are used to train the model, and the data in 2011 is used to predict the ETo in that year and to validate the model. The ETo in training period (Train- ETo) and the predicted results (Test-ETo) are compared with the ETo computed by Penman-Monteith method (PM-ETo) using "gDailyET" Software. The results indicate that the PM-ETo values are closely and linearly correlated with Train- ETo and Test- ETo with Root Mean Squared Error (RMSE) and showed the higher significances of the Train- ETo and Test- ETo. The results indict the feasibility of using the convenient model to resolve the problems of agriculture irrigation with intelligent algorithm, and more accurate weather forecast, appropriate membership function and suitable fuzzy rules.
Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System based Fractal Image CompressionIDES Editor
This paper presents an Adaptive Neuro-Fuzzy
Inference System (ANFIS) model for fractal image
compression. One of the image compression techniques in
the spatial domain is Fractal Image Compression (FIC)
but the main drawback of FIC using traditional
exhaustive search is that it involves more computational
time due to global search. In order to improve the
computational time and compression ratio, artificial
intelligence technique like ANFIS has been used. Feature
extraction reduces the dimensionality of the problem and
enables the ANFIS network to be trained on an image
separate from the test image thus reducing the
computational time. Lowering the dimensionality of the
problem reduces the computations required during the
search. The main advantage of ANFIS network is that it
can adapt itself from the training data and produce a
fuzzy inference system. The network adapts itself
according to the distribution of feature space observed
during training. Computer simulations reveal that the
network has been properly trained and the fuzzy system
thus evolved, classifies the domains correctly with
minimum deviation which helps in encoding the image
using FIC.
Penerapan bioteknologi secara sederhana sejak lama sudah dilakukan oleh manusia. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Proses bioteknologi dapat dibedakan atas bioteknologi konvensional/tradisional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional mengkhusus pada proses bioteknologi terhadap suatu makanan/minuman atau bahan pakan dengan cara menambahkan suatu enzim atau mikroba tertentu sehingga terjadi perubahan fisik, penampilan, kandungan dan rasa akibat proses biologis dalam bahan tersebut. Contoh produk bioteknologi konvensional antara lain yogurt, keju, kecap, tempe dan antibiotic (Mustami, 2021: 1-3)
2. Otot Jantung
Berserat lintang
Bekerja tanpa kemauan
Merupakan bentuk antara jaringan otot
polos & otot serat lintang/lurik.
Memiliki banyak mitokondria ( 40% volume
sel otot ) tergantung dengan
metabolisme Aerob
Menghasilkan potensial aksi tanpa
rangsangan saraf
Mengandung banyak mioglobin
menyimpan oksigen
4. Lapisan Otot Jantung
1. Endokardium Atrium dan Ventrikel
- Lapisan otot jantung yang terdapat pada
bagian dalam, yang terdiri dari jaringan
endotel dan selaput lendir
2. Miokardium
- Lapisan jantung bagian tengah yang
membentuk bundelan2 otot, memiliki
ketebalan sangat variasi.
- Berperan penting dalam sirkulasi darah
3. Perikardium
- Lapisan otot bagian luar atau sebagai pembungkus (
Viseral dan parietal ), memiliki cairan serosa
bermanfaat untuk mencegah friksi ketika jantung kontraksi dan
relaksasi
5. Katup-katup Jantung
• Atrioventrikular
• Mitral
• Trikuspid
• Semilunaris:
* Semilunaris aorta
* Semilunaris pulmonal.
Fungsi utama Mencegah darah mengalir
balik dari ruang ke ruang dalam jantung dan paru
7. Aktivitas Listrik Jantung
• Kontraksi sel otot jantung mendorong darah yang
dicetuskan dari potensial aksi
• Jantung berdenyut secara berirama potensial
aksi yang ditimbulkan sendiri dikenal dengan
sifat ; Otoritmisitas
• Terdapat 2 jenis sel khusus jantung;
1. Sel Kontraktil ( 90%), yang melakukan kerja mekanik
memompa. Dalam kondisi normal tidak menghasilkan
potensial aksi sendiri
2. Sel Otoritmik ( 10%), tidak berkontraksi. Secara khusus
mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang
bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja
8. • Sel jantung yang mampu mengalami Otoritmisitas
terdapat pada lokasi sebagai berikut;
1. SA ( Nodus Sinoatrium) daerah khusus di dinding
atrium kanan dekat lubang ( muara) vena kava superior
2. AV ( Nodus Atrioventrikel) sebuah berkas kecil sel-sel
otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat
septum, tepatnya pertautan atrium dan ventrikel
3. Berkas His ( Berkas atriventrikel ) jaras sel khusus
berasal dari AV dan masuk ke septum antarventrikel
4. Serat Purkinje Serat-serat terminal halus berjalan
dari berkas his yang menyebar ke seluruh miokardium
ventrikel
9. Sistem penghantar khusus
Simpul sinoatria : mencetuskan impuls 70-80/menit
dalam istirahat dan dapat mencapai 200/menit
waktu olahraga berat.terletak pada dinding atrium
kanak bagian superior ,dekat masuknya vena cava
Simpul atrioventrikula : yang dalam keadaan normal
hanya menerima dan mengikuti irama dari simpul
SA.Bila simpul SA rusak maka simpul AV akan
mengambil alih fungsi pencetus impuls.Simpul ini
terletak pada dinding atrium bagian posterior,
berbatasan dengan atrium kiri
Bila simpul AV rusak, maka pencetus irama jantung
diambil alih oleh berkas His dan serat purkinye
11. Kecepatan Normal Pembentukan Potensial Aksi
Di Jaringan Otoritmik Jantung
Jaringan Potensial Aksi/ Menit
Nodus SA 70-80
Nodus AV 40-60
Berkas His dan Serat
Purkinje
20-40
12. Kerja Jantung
1. Periode kontraksi ( periode sistole )
– Ventrikel dalam kondisi menguncup
– Katup bikus dan trikuspidalis tertutup
– Katup semilunaris aorta dan arteri pulmonalis
terbuka
• Darah dari ventrikel kanan mengalir ke arteri
pulmonal masuk ke paru-paru kanan
• Darah dari ventrikel kiri mengalir ke aorta dan
diedarkan keseluruh tubuh
13. 2. Periode dilatasi ( periode diastole )
* Jantung dalam kondisi mengembang
* Katup bikus dan trikuspidalis terbuka sehingga
- Darah dari atrium kiri masuk ke
ventrikel kiri
- Darah dari atrium kanan masuk ke
ventrikel kanan
- Darah dari paru-paru kiri dan kanan melalui
vena pulmonalis masuk ke atrium kiri
- Darah dari seluruh tubuh melalui vena kava
superior dan inferiormasuk ke atrium kanan
14. 3. Periode Istirahat
* Waktu antara periode kontraksi dan
dilatasi, dimana jantung berhenti kira-
kira 0,10 detik
* Jantung dalam kondisi menguncup
sebanyak 70-80 x/ menit
* Tiap kontraksi jantung, maka akan
memindahkan darah
sebanyak 60-70cc
15. Bunyi Jantung
1. Bunyi Jantung I
– Menutupnya katup atrio ventrikel
– Bunyinya panjang
1. Bunyi Jantung 2
– Menutupnya katup aorta dan arteri pulmonar
– Bunyinya pendek dan jelas
16. Curah Jantung
• Curah jantung ( Cardio Output ) Volume darah yang
dipompa oleh tiap-tiap ventrikel permenit
• Ada 2 Faktor penentu curah jantung
1. Kecepatan denyut jantung (denyut/mt)
2. Volume sekuncup ( volume darah yang dipompa /denyut) kec.
Denyut jantung Rata-rata = 70 x/mt,volume sekuncup = 70 ml/
denyut, Curah jantung rata-rata = 4900 ml/mt atau 5 liter/mt
Curah jantung = kec denyut jantung x volume sekuncup atau
CO = 70 x 70 = 4900 ml/mt
17. Efek Berbagai Keadaan pada Curah Jantung
Keadaan/ Faktor
Tidak ada perubahan -Tidur
-Perubahan moderat
pada suhu lingkungan
Meningkat -Rasa cemas atau gembira 950-100%)
-Makan ( 30%)
-Kerja fisik ( sampai 70%)
-Suhu lingkungan tinggi
-Kehamilan
-Epinefrin
Menurun -Duduk atau berdiri dari posisi
berbaribg ( 20-30%)
-Aritmia cepat
-Penyakit jantung
18. Persarafan Jantung
1. Nervus Simpatikus
– Menggiatkan kerja jantung mempersarafi
atrium SA dan AV dan ventrikel
1. Nervus Parasimpatikus
– Memperlambat kerja jantung melalui
percabangan nervus vagus mempersarafi
atrium padaq SA dan AV
19. Efek Saraf Otonom pada jantung
Daerah yang dipengaruhi Efek Stimulasi Parasimpatis Efek Stimulus Simpatis
Nodus SA Penurunan kecepatan
depolarisasi ke ambang;
penurunan kecepatan denyut
jantung
Peningkatan kecepatan
depolarisasi ke ambang;
peningkatan kecepatan denyut
jantung
Nodus AV Penurunan eksitabilitas ;
peningkatan perlambatan nodus
AV
Peningkatan eksitabilitas ;
penurunan perlambatan nodus
AV
Jalur hantaran Ventrikel Tidak ada efek Peningkatan eksitabilitas ;
meningkatkan hantaran melalui
berkas His dan sel Purkinje
Otot Atrium Penurunan kontraktilitas;
melemahkan kontraksi
Meningkatkan kontraktilitas;
memperkuat kontraksi
Otot Ventrikel Tidak ada efek Meningkatkan kontraktilitas ;
memperkuat kontraksi
20. Tekanan Darah
• Tekanan darah menggambarkan kerja jantung
• Tekanan pada aorta dan tahanan perifer menentukan
tekanan darah
• Bila tahanan meningkat naka jantung akan bekerja keras dan
sebaliknya bila tahanan rendah maka kontraksi jantung ringan
dan darah terpompa ke perifer
• Tekanan tinggi sebagai tekanan sistole
• Tekanan rendah sebagai tekanan diastole
• Tekanan darah normal pada orang dewasa 140/80 mmHg
s/d 100/60 mmHg
• Bila tekanan darah melebihi sistole;140 dan diatole ; 90
Hipertensi
• Bila tekanan darah kuran dari sistole; 100 dan diastolr ; < 60
Hipotensi
21. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tekanan Darah
1. Kekuatan jantung memompakan darah
2. Viskositas ( kekentalan ) darah Jumlah
protein plasma dan jumlah sel darah
3. Elastisitas dinding aliran darah
4. Tahanan tepi
22. Kecepatan aliran darah ke jantung dibantu
oleh
1. Gerakan otot rangka mengeluarkan tekanan
di atas vena
2. Gerakan yang dihasilkan dari pernafasan
dengan naik-turunnya diapragma sebagai
pompa
3. Hisapan yang dikeluarkan oleh atrium
sewaktu diastole
4. Tekanan darah arteri mendorong maju
darah