SlideShare a Scribd company logo
k.wr ‘14
SINTESIS DIBENZALASETON
TUJUAN
Mempelajari reaksi kondensasi aldol
DASAR TEORI
Reaksi kondensasi merupakan reaksi di mana dua molekul atau lebih bergabung menjadi
satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air).
Kondensasi ladol merupakan suatu rekasi adisi di manatidak dilepaskan suatu molekul kecil.
Suatu aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi dapat
bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi satu molekul
aldehida ke molekul aldehida lain yang disebut reaksi kondensasi aldol. Produk yang dihasilkan
merupakan suatu aldehida β-hidroksi. Dalam kondensasi aldol dapat dihasilkan dua tipe
produk: aldehida atau keton β-hidroksi, dan aldehida atau keton takjenuh-α,β (Fessenden,
1986).
Aldehida dan keton yang memiliki atom hydrogen pada kedudukan α bila direaksikan
dengan basa kuat akan mengalami reaksi yang dikenal dengan aldol kondensasi. Hydrogen α
dalam keadaan basa bersifat asam. Produk yang dihasilkan dikenal sebagai aldol karena produk
mengandung gugus fungsi aldehida dan gugus hidroksi (Sastrohamidjojo, 2010).
Dibenzalaseton memiliki nama lain 1,5-diphenylpenta-1, 4-dien-3-one dengan melting
poin 112⁰C. Senyawa ini berbentuk padat dengan warna kuning pucat, sedikit larut dalam
alcohol dan eter, dan mudah larut dalam kloroform dan aseton. Struktur dibenzalaseton adalah
sebagai berikut (Sethi, 2003).
Dibenzalaseton dibuat dari kondensasi aseton dengan dua benzaldehida yang ekivalen.
Karbonil aldehida lebih reaktif dibanding dengan keton dan bereaksi dengan cepat dengan
anion dari keton menghasilkan β-hidroksiketon yang dengan mudah menjadi katalis dehidrasi
basa (Williamson, 2007).
Dalam sebuah jurnal yang berjudul “Solvent-Free Selective Cross Aldol Condensation of
Ketones with Aromatic Aldehydes Efficiently Catalyzed by Reusable Supported Acidic Ionic
Liquid” yang dilakukan oleh Abolghasem dan Ghazaleh, menyatakan bahwa kondensasi aldol
terjadi di mana suatu enol atau ion enolat bereaksi dengan senyawa karbonil dan dehidrasi
selanjutnya membentuk enon terkonjugasi, merupakan metode penting untuk pembentukan
ikatan karbon-karbon. Aldol dan cross-aldol kondensasi secara tradisional dikatalisis oleh asam
k.wr ‘14
kuat atau basa kuat. Namun, asam atau basa kuat sering menginduksi reaksi balik serta self-
kondensasi, sehingga produk yang diinginkan bisa rendah. Penggunaan katalis *PYC₄SO₃H+
*HSO₄+ / A300SiO₂ terbukti efisien menjadi katalis kondensasi aldol silang keton dengan
aromatik aldehida dalam kondisi tanpa pelarut (Davoodnia dan Yassaghi, 2012).
METODE PERCOBAAN
 ALAT
Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan ini meliputi Erlenmeyer, gelas beker
200 ml, gelas ukur 20 ml, gelas ukur 10 ml, corong gelas, pipet tetes, penyaring Buchner,
kertas saring, dan electrothermal.
 BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi benzaldehida,
aseton, etanol, larutan NaOH, dan akuades.
 CARA KERJA
Disiapkan tiga Erlenmeyer, di mana pada Erlenmeyer pertama diisi 2,55 ml
benzaldehida, Erlenmeyer kedua diisi 2,55 ml benzaldehida, sedangkan Erlenmeyer
ketiga diisi 3,8 g vanillin. Setiap Erlenmeyer ditambahkan 20 ml etanol dan 5 ml larutan
NaOH. Kemudian ke dalam Erlenmeyer pertama ditambahkan 0,92 ml aseton,
Erlenmeyer kedua ditambah 1,84 ml, dan Erlenmeyer ketiga ditambah 0,92 ml secara
perlahan (tetes per tetes) sambil Erlenmeyer dikocok pelan-pelan. Setelah aseton masuk
semuanya, Erlenmeyer ditutup dan dikocok dengan kuat selama 15 menit. Setelah 15
menit, pada Erlenmeyer pertama dan kedua disaring menggunakan penyaring Buchner
dan dicuci dengan akuades. Sementara itu, pada Erlenmeyer ketiga disaring
menggunakan corong gelas biasa. Padatan yang terbentuk kemudian dikeringkan dalam
oven selama kurang lebih 30 menit. Hasil sintesis lalu diukur berat dan rendemennya
(khusus Erlenmeyer pertama), dan diukur titik lelehnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 HASIL PERCOBAAN
Karakteristik Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
Wujud Kristal jarum Padatan kristal Cair
Warna Kuning Kuning encer –
orange kental –
kuning kental
Kuning jernih
Titik leleh 101,9⁰C 101,9⁰C -
Berat 3,44 gram 4,59 gram -
k.wr ‘14
Rendemen 117,61%
 PEMBAHASAN
Pada percobaan ini akan dilakukan sintesis dibenzalaseton. Dibenzalaseton yang
disintesis berasal dari jenis aldehida dan keton yang mana proses sintesisnya melibatkan
reaksi kondensasi aldol. Percobaan ini dibagi menjadi tiga percobaan. Untuk percobaan
pertama dan kedua digunakan senyawa aldehidanya yakni benzaldehida dan senyawa
ketonnya yakni aseton, di mana pada percobaan pertama digunakan larutan
benzaldehida dan aseton dengan perbandingan 2:1, sedangkan untuk percobaan kedua
digunakan larutan benzaldehida dan aseton dengan perbandingan 1:1. Sementara itu,
pada percobaan ketiga digunakan vanilin dan aseton dengan perbandingan 2:1.
Penambahan etanol 95% ke dalam larutan berfungsi sebagai pelarut dalam
reaksi ini, di mana etanol ini akan menyumbangkan proton pada ion alkoksida yang
terbentuk untuk menghasilkan ion hidroksida yang diperlukan pada reaksi tahap awal
(pembentukan karbanion). Sementara itu, penambahan larutan NaOH bertujuan untuk
menciptakan suasana basa dalam larutan, sehingga reaksi dapat berlangsung. Selain itu,
larutan NaOH juga memiliki peran lain yakni sebagai pembentuk ion enolat (suatu
karbanion) pada aseton, di mana ion OH⁻ dari NaOH ini akan mengambil Hα dari aseton.
NaOH disebut juga sebagai katalis dalam percobaan ini karena kehadirannya dapat
mempercepat berlangsungnya reaksi dan pada akhir reaksi akan terbentuk kembali.
Penambahan aseton dilakukan paling akhir karena sifat aseton yang mudah
menguap, sehingga untuk menghindari kemungkinan aseton bereaksi dengan udara
bebas. Selain itu juga agar dalam larutan dalam Erlenmeyer telah berlangsung reaksi
antara etanol dengan larutan NaOH, sehingga terbentuk ion OH⁻ yang telah siap untuk
proses pembentukan karbanion pada aseton. Aseton harus ditambahkan secara
perlahan dan Erlenmeyer sambil dikocok perlahan. Hal ini dikarenakan penambahan
aseton yang tidak tetes per tetes menyebabkan ion enolat yang terbentuk tidak bereaksi
dengan benzaldehida, melainkan dengan ion sejenisnya. Sehingga, reaksi tidak
berlangsung.
Setelah semua aseton masuk, Erlenmeyer langsung ditutup agar reaksi
berlangsung dalam system yang terisolasi di mana tidak ada gangguan (interverensi) dari
luar. Erlenmeyer pun dikocok kuat selama 15 menit untuk mencampurkan senyawa agar
menjadi larutan yang homogen. Pengocokan juga dapat mempercepat reaksi yang
terjadi karena adanya proses pengocokan menyebabkan tumbukan antar partikel dalam
larutan akan menjadi lebih cepat dan lebih sering terjadi, sehingga reaksi dapat berjalan
cepat.
Pengocokan selama 15 menit akan menghasilkan padatan. Padatan inilah yang
merupakan hasil dari reaksi yang terjadi, di mana padatan yang terbentuk disaring
k.wr ‘14
menggunakan penyaring Buchner dan dicuci dengan akuades untuk membersihkan
padatan dari sisa pengotor. Padatan yang diperoleh dikeringkan dalam oven untuk
menguapkan sisa kandungan air di dalamnya (agar kering).
Percobaan 1 (benzaldehida:aseton = 2:1)
Pada percobaan pertama di mana perbandingan reaktan benzaldehida dan
aseton yakni 2:1. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi tersebut berbentuk kristal
berwarna kuning dengan titik leleh 101,9⁰C. Titik leleh ini hampir mendekati titik leleh
dari dibenzalaseton yakni antara 104 - 107⁰C. Hal ini berarti senyawa yang dihasilkan
sudah hampir mendekati senyawa dibenzalaseton yang diharapkan, di mana persamaan
reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Mekanisme reaksi sistesis dibenzaldehida dibagi menjadi tiga bagian, yakni
pembentukan karbanion, adisi nukleofilik aromatis, dan dehidrasi (spontan). Mekanisme
reaksi selengkapnya adalah sebagai berikut.
Pada reaksi awal yakni pembentukan karbanion, ion OH⁻ menyerang salah satu
atom H dari aseton karena aseton tidak memiliki Hα. Reaksi ini menyebabkan
terbentuknya ion enolat yang merupakan suatu karbanion dan menghasilkan H₂O.
Reaksi tersebut bersifat reversible, sehingga saat ion enolat ini bereaksi, akan terbentuk
lagi yang baru.
k.wr ‘14
Ion enolat inilah yang kemudian bereaksi dengan benzaldehida dengan cara
mengadisi pada karbon karbonil untuk membentuk suatu ion alkoksida. Selanjutnya
senyawa terprotonasi oleh molekul H₂O membentuk hidroksiketon yang netral.
Kemudian terprotonasi lagi oleh ion OH⁻ membentuk hidroksienolat. dengan
melepaskan ion OH⁻ membentuk benzalaseton “enone”.
Benzalaseton sebelum bereaksi dengan benzaldehida pun mengalami
pembentukan karbanion pula di mana ion OH⁻ yang berasal dari NaOH menyerang Hα
dari benzalaseton sehingga terbentuk karbanion. Karbanion ini kemudian bereaksi
dengan benzaldehida dengan cara mengadisi pada karbon karbonil untuk membentuk
dibenzalaseton dengan diikuti dengan proses dehidrasi (pelepasan H₂O) secara spontan
dan pelapasan kembali ion OH⁻.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh berat dibenzalaseton yakni 3,44 gram.
Sehingga, rendemennya diperoleh 117,61%. Hasil rendemen sangat tidak sesuai karena
lebih dari 100%, yang menandakan berat dibenzalaseton yang diperoleh lebih besar dari
berat teoritisnya. Hal ini berarti senyawa hasil sintesis tersebut perlu dimurnikan
kembali melalui proses rekristalisasi.
Percobaan 2 (benzaldehida:aseton = 1:1)
Pada percobaan kedua di mana perbandingan reaktan benzaldehida dan aseton
yakni 1:1. Senyawa yang dihasilkan berbentuk kristal berwarna kuning dengan berat
hasil 4,59 gram dan titik leleh 101,9⁰C.
Reaksi yang terjadi pada percobaan kedua ini sebenarnya bukan merupakan
reaksi kondensasi aldol, di mana seharusnya menghasilkan senyawa benzalaseton,
namun hasil titik leleh senyawa justru menunjukkan 101,9⁰C. Padahal seharusnya titik
leleh benzalaseton yakni 39⁰C. Titik leleh yang ditunjukkan senyawa justru hampir
mendekati titik leleh dibenzalaseton. Sehingga, pada percobaan kedua ini senyawa hasil
sintesis hampir mendekati senyawa dibenzalaseton. Oleh karena itu, mekkanisme reaksi
yang terjadi samadengan mekanisme pada percobaan pertama.
Percobaan 3 (vanillin:aseton = 2:1)
Pada percobaan ketiga di mana digunakan senyawa aldehidanya yakni vanillin
dengan perbandingan vanillin dan aseton yakni 2:1. Vanillin merupakan jenis aldehida,
namun pada hasil percobaan tidak diperoleh hasil dari reaksi antara vanillin dan aseton
(tidak diperoleh padatan). Senyawa yang dihasilkan berbentuk cairan berwarna kuning
jernih.
Mekanisme reaksi yang terjadi pada reaksi antara vanillin dengan aseton adalah
sebagai berikut.
k.wr ‘14
Mekanisme reaksi vanillin dan aseton secara garis besar samadengan pada
percobaan pertama, di mana pada reaksi awal yakni pembentukan karbanion, ion OH⁻
menyerang salah satu atom H dari mana saja pada aseton karena aseton tidak memiliki
Hα. Reaksi ini menyebabkan terbentuknya ion enolat yang merupakan suatu karbanion
dan menghasilkan H₂O. Reaksi tersebut bersifat reversible, sehingga saat ion enolat ini
bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru.
Ion enolat inilah yang kemudian bereaksi dengan vanilin dengan cara mengadisi
pada karbon karbonil untuk membentuk suatu ion alkoksida dan dihasilkan senyawa
intermediatenya. Senyawa ini kemudian bereaksi kembali dengan vanillin yang diawali
dengan pembentukan karbanion sama seperti tahap awal sebelumnya. Reaksi akhir
akan dihasilkan kembali ion OH⁻.
Berdasarkan teoritis, seharusnya antara vanillin dan aseton dapat terjadi reaksi
aldol kondensasi. Namun, hasil percobaan tidak menunjukkan hasil dari reaksi tersebut.
Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor terutama kondisi dalam reaksi.
Menurut literature yang sama baca, vanillin dapat bereaksi dengan aseton dengan
reaksi aldol kondensasi jika berada dalam suasana asam.
KESIMPULAN
... (cari sendiri ya:D ) ^^
k.wr ‘14
DAFTAR PUSTAKA
Davoodnia, A. dan Yassaghi, G., 2012, Solvent-Free Selective Cross-Aldol Condensation of
Ketones with Aromatic Aldehydes Efficiently Catalyzed by a Reusable Supported Acidic Ionic
Liquid, Chin. J. Catal., 33, 1950 – 1957.
Fessenden, R. J. and Fessenden, J. S., 1986, Kimia Organik, Jilid 2, Edisi Ketiga, (diterjemahkan
oleh: Pudjaatmaka, A. H.), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sastrohamidjojo, H., 2010, Kimia Organik Dasar, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Sethi, A., 2003, Systematic Lab Experiments in Organic Chemistry, New Age International
Limited, New Delhi.
Williamson, dkk., 2007, Macroscale and Microscale Organic Experiments, Cengage Learning Inc.,
Belmont.
MSDS DIBENZALASETON
Sifat fisik dan kimia
Rumus molecular : C17H14O
Bentuk : serbuk
Warna : kuning
Berat molekul : 234,3 g/mol
Titik leleh : 111⁰C - 113⁰C
P3K
Mata : dibilas dengan air mengalir selama 15 menit dengan kelopak mata terbuka.
Kulit : dibasuh dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit, pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi dilepas dan dicuci dahulu sebelum digunakan kembali.
Terhirup : mencari udara segar, jika sulit diberi oksigen
Tertelan : jika sadar diberi 2-4 gelas susu atau air, jika tidak sadar tidak
memberikan apapun melalui mulut.
Penanganan: setelah menggunakan tangan dicuci bersih, pakaian yang terkontaminasi dilepas
dan cuci sebelum digunakan kembali. Dihindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian.
Penyimpanan: disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk, kering, berventilasi
baik, dan jauh dari zat yang tidak kompatibel.

More Related Content

What's hot

laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
qlp
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
qlp
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Alfian Nopara Saifudin
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
Takdir Anis
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Ernalia Rosita
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
Cha Bela
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Universitas Negeri Medan
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
pure chems
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
Dokter Tekno
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
qlp
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 

What's hot (20)

laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
 
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan VAnalisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
Analisis Kation Golongan I, II, III, IV dan V
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 

Similar to laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton

laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
qlp
 
Identifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan ketonIdentifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan ketonmuhlisun_azim
 
Artikel cannizzaro
Artikel cannizzaroArtikel cannizzaro
Artikel cannizzaro
HappyWulandari3
 
Artikel cannizzaro
Artikel cannizzaroArtikel cannizzaro
Artikel cannizzaro
HappyWulandari3
 
Laporan awal 6
Laporan awal 6Laporan awal 6
Laporan awal 6
nurulamini96
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
qlp
 
2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton2 aldehid dan keton
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
Ranti Sari
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
Dwi Atika Atika
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
qlp
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Dwi Karyani
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairrikayulliyani
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Endang Lestari
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaMiftah Annur
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
pure chems
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
kima organik (benzena)
kima organik (benzena)kima organik (benzena)
kima organik (benzena)
hulwia
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 

Similar to laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton (20)

laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 
Identifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan ketonIdentifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan keton
 
Artikel cannizzaro
Artikel cannizzaroArtikel cannizzaro
Artikel cannizzaro
 
Artikel cannizzaro
Artikel cannizzaroArtikel cannizzaro
Artikel cannizzaro
 
Laporan awal 6
Laporan awal 6Laporan awal 6
Laporan awal 6
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
 
2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
kima organik (benzena)
kima organik (benzena)kima organik (benzena)
kima organik (benzena)
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 

More from qlp

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
qlp
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
qlp
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
qlp
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
qlp
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
qlp
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
qlp
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
qlp
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
qlp
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
qlp
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
qlp
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
qlp
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
qlp
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
qlp
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
qlp
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
qlp
 
Viskometri
ViskometriViskometri
Viskometri
qlp
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
qlp
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
qlp
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekul
qlp
 

More from qlp (20)

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Viskometri
ViskometriViskometri
Viskometri
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekul
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton

  • 1. k.wr ‘14 SINTESIS DIBENZALASETON TUJUAN Mempelajari reaksi kondensasi aldol DASAR TEORI Reaksi kondensasi merupakan reaksi di mana dua molekul atau lebih bergabung menjadi satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil (seperti air). Kondensasi ladol merupakan suatu rekasi adisi di manatidak dilepaskan suatu molekul kecil. Suatu aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion enolat yang terjadi dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi satu molekul aldehida ke molekul aldehida lain yang disebut reaksi kondensasi aldol. Produk yang dihasilkan merupakan suatu aldehida β-hidroksi. Dalam kondensasi aldol dapat dihasilkan dua tipe produk: aldehida atau keton β-hidroksi, dan aldehida atau keton takjenuh-α,β (Fessenden, 1986). Aldehida dan keton yang memiliki atom hydrogen pada kedudukan α bila direaksikan dengan basa kuat akan mengalami reaksi yang dikenal dengan aldol kondensasi. Hydrogen α dalam keadaan basa bersifat asam. Produk yang dihasilkan dikenal sebagai aldol karena produk mengandung gugus fungsi aldehida dan gugus hidroksi (Sastrohamidjojo, 2010). Dibenzalaseton memiliki nama lain 1,5-diphenylpenta-1, 4-dien-3-one dengan melting poin 112⁰C. Senyawa ini berbentuk padat dengan warna kuning pucat, sedikit larut dalam alcohol dan eter, dan mudah larut dalam kloroform dan aseton. Struktur dibenzalaseton adalah sebagai berikut (Sethi, 2003). Dibenzalaseton dibuat dari kondensasi aseton dengan dua benzaldehida yang ekivalen. Karbonil aldehida lebih reaktif dibanding dengan keton dan bereaksi dengan cepat dengan anion dari keton menghasilkan β-hidroksiketon yang dengan mudah menjadi katalis dehidrasi basa (Williamson, 2007). Dalam sebuah jurnal yang berjudul “Solvent-Free Selective Cross Aldol Condensation of Ketones with Aromatic Aldehydes Efficiently Catalyzed by Reusable Supported Acidic Ionic Liquid” yang dilakukan oleh Abolghasem dan Ghazaleh, menyatakan bahwa kondensasi aldol terjadi di mana suatu enol atau ion enolat bereaksi dengan senyawa karbonil dan dehidrasi selanjutnya membentuk enon terkonjugasi, merupakan metode penting untuk pembentukan ikatan karbon-karbon. Aldol dan cross-aldol kondensasi secara tradisional dikatalisis oleh asam
  • 2. k.wr ‘14 kuat atau basa kuat. Namun, asam atau basa kuat sering menginduksi reaksi balik serta self- kondensasi, sehingga produk yang diinginkan bisa rendah. Penggunaan katalis *PYC₄SO₃H+ *HSO₄+ / A300SiO₂ terbukti efisien menjadi katalis kondensasi aldol silang keton dengan aromatik aldehida dalam kondisi tanpa pelarut (Davoodnia dan Yassaghi, 2012). METODE PERCOBAAN  ALAT Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan ini meliputi Erlenmeyer, gelas beker 200 ml, gelas ukur 20 ml, gelas ukur 10 ml, corong gelas, pipet tetes, penyaring Buchner, kertas saring, dan electrothermal.  BAHAN Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi benzaldehida, aseton, etanol, larutan NaOH, dan akuades.  CARA KERJA Disiapkan tiga Erlenmeyer, di mana pada Erlenmeyer pertama diisi 2,55 ml benzaldehida, Erlenmeyer kedua diisi 2,55 ml benzaldehida, sedangkan Erlenmeyer ketiga diisi 3,8 g vanillin. Setiap Erlenmeyer ditambahkan 20 ml etanol dan 5 ml larutan NaOH. Kemudian ke dalam Erlenmeyer pertama ditambahkan 0,92 ml aseton, Erlenmeyer kedua ditambah 1,84 ml, dan Erlenmeyer ketiga ditambah 0,92 ml secara perlahan (tetes per tetes) sambil Erlenmeyer dikocok pelan-pelan. Setelah aseton masuk semuanya, Erlenmeyer ditutup dan dikocok dengan kuat selama 15 menit. Setelah 15 menit, pada Erlenmeyer pertama dan kedua disaring menggunakan penyaring Buchner dan dicuci dengan akuades. Sementara itu, pada Erlenmeyer ketiga disaring menggunakan corong gelas biasa. Padatan yang terbentuk kemudian dikeringkan dalam oven selama kurang lebih 30 menit. Hasil sintesis lalu diukur berat dan rendemennya (khusus Erlenmeyer pertama), dan diukur titik lelehnya. HASIL DAN PEMBAHASAN  HASIL PERCOBAAN Karakteristik Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Wujud Kristal jarum Padatan kristal Cair Warna Kuning Kuning encer – orange kental – kuning kental Kuning jernih Titik leleh 101,9⁰C 101,9⁰C - Berat 3,44 gram 4,59 gram -
  • 3. k.wr ‘14 Rendemen 117,61%  PEMBAHASAN Pada percobaan ini akan dilakukan sintesis dibenzalaseton. Dibenzalaseton yang disintesis berasal dari jenis aldehida dan keton yang mana proses sintesisnya melibatkan reaksi kondensasi aldol. Percobaan ini dibagi menjadi tiga percobaan. Untuk percobaan pertama dan kedua digunakan senyawa aldehidanya yakni benzaldehida dan senyawa ketonnya yakni aseton, di mana pada percobaan pertama digunakan larutan benzaldehida dan aseton dengan perbandingan 2:1, sedangkan untuk percobaan kedua digunakan larutan benzaldehida dan aseton dengan perbandingan 1:1. Sementara itu, pada percobaan ketiga digunakan vanilin dan aseton dengan perbandingan 2:1. Penambahan etanol 95% ke dalam larutan berfungsi sebagai pelarut dalam reaksi ini, di mana etanol ini akan menyumbangkan proton pada ion alkoksida yang terbentuk untuk menghasilkan ion hidroksida yang diperlukan pada reaksi tahap awal (pembentukan karbanion). Sementara itu, penambahan larutan NaOH bertujuan untuk menciptakan suasana basa dalam larutan, sehingga reaksi dapat berlangsung. Selain itu, larutan NaOH juga memiliki peran lain yakni sebagai pembentuk ion enolat (suatu karbanion) pada aseton, di mana ion OH⁻ dari NaOH ini akan mengambil Hα dari aseton. NaOH disebut juga sebagai katalis dalam percobaan ini karena kehadirannya dapat mempercepat berlangsungnya reaksi dan pada akhir reaksi akan terbentuk kembali. Penambahan aseton dilakukan paling akhir karena sifat aseton yang mudah menguap, sehingga untuk menghindari kemungkinan aseton bereaksi dengan udara bebas. Selain itu juga agar dalam larutan dalam Erlenmeyer telah berlangsung reaksi antara etanol dengan larutan NaOH, sehingga terbentuk ion OH⁻ yang telah siap untuk proses pembentukan karbanion pada aseton. Aseton harus ditambahkan secara perlahan dan Erlenmeyer sambil dikocok perlahan. Hal ini dikarenakan penambahan aseton yang tidak tetes per tetes menyebabkan ion enolat yang terbentuk tidak bereaksi dengan benzaldehida, melainkan dengan ion sejenisnya. Sehingga, reaksi tidak berlangsung. Setelah semua aseton masuk, Erlenmeyer langsung ditutup agar reaksi berlangsung dalam system yang terisolasi di mana tidak ada gangguan (interverensi) dari luar. Erlenmeyer pun dikocok kuat selama 15 menit untuk mencampurkan senyawa agar menjadi larutan yang homogen. Pengocokan juga dapat mempercepat reaksi yang terjadi karena adanya proses pengocokan menyebabkan tumbukan antar partikel dalam larutan akan menjadi lebih cepat dan lebih sering terjadi, sehingga reaksi dapat berjalan cepat. Pengocokan selama 15 menit akan menghasilkan padatan. Padatan inilah yang merupakan hasil dari reaksi yang terjadi, di mana padatan yang terbentuk disaring
  • 4. k.wr ‘14 menggunakan penyaring Buchner dan dicuci dengan akuades untuk membersihkan padatan dari sisa pengotor. Padatan yang diperoleh dikeringkan dalam oven untuk menguapkan sisa kandungan air di dalamnya (agar kering). Percobaan 1 (benzaldehida:aseton = 2:1) Pada percobaan pertama di mana perbandingan reaktan benzaldehida dan aseton yakni 2:1. Senyawa yang dihasilkan dari reaksi tersebut berbentuk kristal berwarna kuning dengan titik leleh 101,9⁰C. Titik leleh ini hampir mendekati titik leleh dari dibenzalaseton yakni antara 104 - 107⁰C. Hal ini berarti senyawa yang dihasilkan sudah hampir mendekati senyawa dibenzalaseton yang diharapkan, di mana persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. Mekanisme reaksi sistesis dibenzaldehida dibagi menjadi tiga bagian, yakni pembentukan karbanion, adisi nukleofilik aromatis, dan dehidrasi (spontan). Mekanisme reaksi selengkapnya adalah sebagai berikut. Pada reaksi awal yakni pembentukan karbanion, ion OH⁻ menyerang salah satu atom H dari aseton karena aseton tidak memiliki Hα. Reaksi ini menyebabkan terbentuknya ion enolat yang merupakan suatu karbanion dan menghasilkan H₂O. Reaksi tersebut bersifat reversible, sehingga saat ion enolat ini bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru.
  • 5. k.wr ‘14 Ion enolat inilah yang kemudian bereaksi dengan benzaldehida dengan cara mengadisi pada karbon karbonil untuk membentuk suatu ion alkoksida. Selanjutnya senyawa terprotonasi oleh molekul H₂O membentuk hidroksiketon yang netral. Kemudian terprotonasi lagi oleh ion OH⁻ membentuk hidroksienolat. dengan melepaskan ion OH⁻ membentuk benzalaseton “enone”. Benzalaseton sebelum bereaksi dengan benzaldehida pun mengalami pembentukan karbanion pula di mana ion OH⁻ yang berasal dari NaOH menyerang Hα dari benzalaseton sehingga terbentuk karbanion. Karbanion ini kemudian bereaksi dengan benzaldehida dengan cara mengadisi pada karbon karbonil untuk membentuk dibenzalaseton dengan diikuti dengan proses dehidrasi (pelepasan H₂O) secara spontan dan pelapasan kembali ion OH⁻. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh berat dibenzalaseton yakni 3,44 gram. Sehingga, rendemennya diperoleh 117,61%. Hasil rendemen sangat tidak sesuai karena lebih dari 100%, yang menandakan berat dibenzalaseton yang diperoleh lebih besar dari berat teoritisnya. Hal ini berarti senyawa hasil sintesis tersebut perlu dimurnikan kembali melalui proses rekristalisasi. Percobaan 2 (benzaldehida:aseton = 1:1) Pada percobaan kedua di mana perbandingan reaktan benzaldehida dan aseton yakni 1:1. Senyawa yang dihasilkan berbentuk kristal berwarna kuning dengan berat hasil 4,59 gram dan titik leleh 101,9⁰C. Reaksi yang terjadi pada percobaan kedua ini sebenarnya bukan merupakan reaksi kondensasi aldol, di mana seharusnya menghasilkan senyawa benzalaseton, namun hasil titik leleh senyawa justru menunjukkan 101,9⁰C. Padahal seharusnya titik leleh benzalaseton yakni 39⁰C. Titik leleh yang ditunjukkan senyawa justru hampir mendekati titik leleh dibenzalaseton. Sehingga, pada percobaan kedua ini senyawa hasil sintesis hampir mendekati senyawa dibenzalaseton. Oleh karena itu, mekkanisme reaksi yang terjadi samadengan mekanisme pada percobaan pertama. Percobaan 3 (vanillin:aseton = 2:1) Pada percobaan ketiga di mana digunakan senyawa aldehidanya yakni vanillin dengan perbandingan vanillin dan aseton yakni 2:1. Vanillin merupakan jenis aldehida, namun pada hasil percobaan tidak diperoleh hasil dari reaksi antara vanillin dan aseton (tidak diperoleh padatan). Senyawa yang dihasilkan berbentuk cairan berwarna kuning jernih. Mekanisme reaksi yang terjadi pada reaksi antara vanillin dengan aseton adalah sebagai berikut.
  • 6. k.wr ‘14 Mekanisme reaksi vanillin dan aseton secara garis besar samadengan pada percobaan pertama, di mana pada reaksi awal yakni pembentukan karbanion, ion OH⁻ menyerang salah satu atom H dari mana saja pada aseton karena aseton tidak memiliki Hα. Reaksi ini menyebabkan terbentuknya ion enolat yang merupakan suatu karbanion dan menghasilkan H₂O. Reaksi tersebut bersifat reversible, sehingga saat ion enolat ini bereaksi, akan terbentuk lagi yang baru. Ion enolat inilah yang kemudian bereaksi dengan vanilin dengan cara mengadisi pada karbon karbonil untuk membentuk suatu ion alkoksida dan dihasilkan senyawa intermediatenya. Senyawa ini kemudian bereaksi kembali dengan vanillin yang diawali dengan pembentukan karbanion sama seperti tahap awal sebelumnya. Reaksi akhir akan dihasilkan kembali ion OH⁻. Berdasarkan teoritis, seharusnya antara vanillin dan aseton dapat terjadi reaksi aldol kondensasi. Namun, hasil percobaan tidak menunjukkan hasil dari reaksi tersebut. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor terutama kondisi dalam reaksi. Menurut literature yang sama baca, vanillin dapat bereaksi dengan aseton dengan reaksi aldol kondensasi jika berada dalam suasana asam. KESIMPULAN ... (cari sendiri ya:D ) ^^
  • 7. k.wr ‘14 DAFTAR PUSTAKA Davoodnia, A. dan Yassaghi, G., 2012, Solvent-Free Selective Cross-Aldol Condensation of Ketones with Aromatic Aldehydes Efficiently Catalyzed by a Reusable Supported Acidic Ionic Liquid, Chin. J. Catal., 33, 1950 – 1957. Fessenden, R. J. and Fessenden, J. S., 1986, Kimia Organik, Jilid 2, Edisi Ketiga, (diterjemahkan oleh: Pudjaatmaka, A. H.), Penerbit Erlangga, Jakarta. Sastrohamidjojo, H., 2010, Kimia Organik Dasar, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Sethi, A., 2003, Systematic Lab Experiments in Organic Chemistry, New Age International Limited, New Delhi. Williamson, dkk., 2007, Macroscale and Microscale Organic Experiments, Cengage Learning Inc., Belmont. MSDS DIBENZALASETON Sifat fisik dan kimia Rumus molecular : C17H14O Bentuk : serbuk Warna : kuning Berat molekul : 234,3 g/mol Titik leleh : 111⁰C - 113⁰C P3K Mata : dibilas dengan air mengalir selama 15 menit dengan kelopak mata terbuka. Kulit : dibasuh dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit, pakaian dan sepatu yang terkontaminasi dilepas dan dicuci dahulu sebelum digunakan kembali. Terhirup : mencari udara segar, jika sulit diberi oksigen Tertelan : jika sadar diberi 2-4 gelas susu atau air, jika tidak sadar tidak memberikan apapun melalui mulut. Penanganan: setelah menggunakan tangan dicuci bersih, pakaian yang terkontaminasi dilepas dan cuci sebelum digunakan kembali. Dihindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Penyimpanan: disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baik, dan jauh dari zat yang tidak kompatibel.