Kromatografi gas adalah teknik pemisahan campuran senyawa menjadi komponen individual dengan mengalirkan gas pembawa melalui kolom dan fase diam. Senyawa yang bergerak lebih lambat akan terelusi lebih lama dari kolom dan terdeteksi secara terpisah, menghasilkan kromatogram yang menunjukkan waktu retensi setiap komponen. Teknik ini memungkinkan identifikasi dan kuantifikasi senyawa asli.
berikut adalah presentasi tentang kromatografi. mulai dari pengertian, cara kerja alat, dll
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
berikut adalah presentasi tentang kromatografi. mulai dari pengertian, cara kerja alat, dll
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
1.
2. KROMATOGRAFI
• Adalah pemisahan suatu campuran senyawa-
senyawa menjadi komponen-komponen yang
terpisahkan.
• Pemisahan cuplikan menjadi komponen-
komponen individual memudahkan untuk
identifikasi (kualitatif) dan mengukur kadar
(kuantitatif) dari bermacam-macam
komponen cuplikan.
4. KROMATOGRAFI GAS
• Kromatografi gas merupakan salah satu dari
teknik ini.
• Diperkirakan sekitar 10~20% senyawa-
senyawa yang telah diketahui dapat dianalisis
dengan kromatografi gas.
• Untuk dapat dianalisis dengan kromatografi
gas, cuplikan harus memiliki keatsirian yang
cukup dan stabil terhadap panas.
5. KROMATOGRAFI GAS
• Bila semua atau sebagian dari molekul-
molekul senyawa dapat berbentuk fase gas
atau uap pada suhu 400 ~ 450oC atau
dibawahnya dan mereka tak terdekomposisi
pada suhu tersebut maka senyawa ini
mungkin dapat dianalisis dengan
kromatografi gas.
6. KROMATOGRAFI GAS
• Jadi kromatografi gas adalah suatu cara
untuk memisahkan senyawa atsiri dengan
meneluskan arus gas melalui fase diam.
• Bila fase diam berupa zat padat, kita sebut
cara itu sebagai kromatografi gas-padat.
• Bila fase diam berupa zat cair, kita sebut cara
itu sebagai kromatografi gas-cair.
8. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Satu atau lebih gas-gas berkemurnian tinggi
dapat diberikan pada kromatografi gas.
• Salah satu dari gas-gas tersebut (dinamakan
gas pembawa) mengalir ke injektor, masuk
ke dalam kolom dan akhirnya ke detektor.
• Umumnya, cuplikan dimasukkan ke injektor
dengan syringe atau suatu gawai pencuplikan
luar.
9. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Biasanya injektor dipanaskan antara 150 ~
250oC guna menguapkan linarut dari
cuplikan.
• Linarut-linarut yang berfase uap ini akan
digerakkan ke kolom oleh gas pembawa.
• Kolom berada dalam oven
yang terkontrol suhunya.
10. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Kecepatan aliran linarut-linarut ini dalam
kolom terutama ditentukan oleh sifat-sifat
fisik mereka, suhu dan komposisi kolom.
• Dalam kolom, linarut-linarut ini mengalir
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Linarut yang bergerak tercepat akan keluar
dari kolom paling awal dan diikuti dengan
sisanya.
12. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Masing-masing linarut yang terelusi dalam
kolom akan memasuki detektor.
• Suatu sinyal listrik akan terbentuk akibat dari
interaksi linarut dengan detektor.
• Sinyal-sinyal yang terukur direkam oleh suatu
sistem data dan dirajah sebagai fungsi waktu
menjadi sebuah kromatogram.
13. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Sebuah kromatogram ideal mempunyai
deretan puncak yang rapat namun tidak
bertumpukkan. Beberapa puncak yang
bertumpukkan dinamakan terelusi
bersama.
• Waktu dan ukuran sebuah puncak digunakan
untuk identifikasi dan mengukur kadar
senyawa dalam cuplikan.
14. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Ukuran puncak hasil analisis berhubungan
banyaknya senyawa dalam cuplikan.
• Bila konsentrasi sebuah senyawa bertambah
maka ukuran puncakpun membesar.
• Bila kolom dan semua kondisi operasi
kromatografi gas tetap sama, sebuah
senyawa akan mengalir dalam kolom dengan
kecepatan yang sama.
15. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Sehingga sebuah senyawa akan dapat
diidentifikasikan oleh waktu yang
dibutuhkannya untuk bergerak dalam kolom
(dinamakan waktu tambat).
• Identifikasi senyawa tidak dapat hanya
ditentukan sendiri oleh waktu tambatnya.
• Senyawa yang asli, murni dan diketahui
kadarnya harus dianalisis dan waktu tambat
serta ukuran akan didapatkan.
16. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Nilai-nilai yang diperoleh dapat dibandingkan
dengan cuplikan yang tak dikenal guna
menentukan keberadaan senyawa yang dicari
(dengan membandingkan waktu tambat) dan
kadarnya (dengan membandingkan ukuran
puncak).
• Bila beberapa puncak bertumpang tindih
maka ketepatan pengukuran puncak-puncak
ini tidaklah mungkin didapat.
17. KROMATOGRAFI GAS
C A R A
• Bila dua buah puncak memiliki waktu tambat
yang sama maka ketepatan identifikasi
tidaklah mungkin diperoleh.
• Oleh karena itu, tidaklah diinginkan terjadinya
puncak yang bertumpang tindih
atau terelusi bersamaan.