Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
Salam Penulis : Trisna Bagus Firmansyah,
Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jangan lupa like dan Share, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu kita kok :)
Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan resin penukar ion. Resin penukar ion ada dua jenis yaitu resin penukar kation dan anion. Resin kation akan menukarkan kationnya dengan larutan, begitu juga resin anion akan menukarkan anionnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui ion yang dapat dipertukarkan dan karakteristik resin penukar ion. Hasilnya, resin kation menghasilkan influen
Makalah ini membahas tentang sintesis asetanilida dari anilin dan asam asetat glasial melalui reaksi substitusi nukleofilik. Reaksi ini melibatkan anilin sebagai nukleofil dan asam asetat glasial sebagai elektrofil. Mekanisme reaksinya terdiri atas dua tahap yaitu adisi nukleofil pada gugus asam karboksilat dan terbentuknya keadaan zat antara.
Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
Salam Penulis : Trisna Bagus Firmansyah,
Jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Jangan lupa like dan Share, berbagi ilmu tidak akan mengurangi ilmu kita kok :)
Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan resin penukar ion. Resin penukar ion ada dua jenis yaitu resin penukar kation dan anion. Resin kation akan menukarkan kationnya dengan larutan, begitu juga resin anion akan menukarkan anionnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui ion yang dapat dipertukarkan dan karakteristik resin penukar ion. Hasilnya, resin kation menghasilkan influen
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Identifikasi anion-anion (CO3-2, HCO3-, S2O3-2) dilakukan dengan mereaksikan larutan natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium tiosulfat dengan berbagai zat kimia. Hasilnya berupa endapan berwarna putih, kuning, coklat, atau tidak terjadi reaksi yang membedakan ketiga anion tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tautomer, yaitu suatu senyawa karbonil yang dapat berada dalam dua bentuk yang berbeda hanya pada posisi ikatan rangkap dan atom hidrogen. Dibahas pula perbedaan antara bentuk keto dan enol, serta kondisi di mana suatu senyawa karbonil dapat berada dalam bentuk enol melalui adanya hidrogen alfa. Juga dibahas mekanisme reaksi oksidasi dan halogenasi yang dapat terjadi pada sen
Teks tersebut membahas teori orbital molekul dan teori medan ligan dalam menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks. Teori orbital molekul mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan, sehingga membentuk orbital molekul baru. Teori medan ligan melihat pengaruh energi orbital logam akibat interaksi dengan ligan. Kedua teori ini berperan penting dalam menjelaskan sifat warna, kemagnetan
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Kromatografi kolom adalah teknik kromatografi yang memisahkan komponen-komponen dalam campuran dengan menempatkan fase diam pada kolom. Prinsip dasarnya adalah adsorpsi, di mana campuran terlarut dimasukkan ke kolom dan komponen bergerak tergantung pada afinitasnya terhadap fase diam. Pemilihan fase gerak dan laju alirnya penting untuk keberhasilan pemisahan.
Dokumen tersebut membahas tentang asidi alkalimetri untuk menentukan normalitas larutan asam dan basa serta kadar zat kimia dalam sampel. Terdapat teori dasar tentang asidi alkalimetri, reaksi netralisasi, normalitas, dan molaritas. Juga cara kerja meliputi pembuatan larutan standar, penetapan kadar sampel, dan penentuan kadar zat kimia dalam sampel. Diberikan pula data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan has
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Metode pemisahan dan identifikasi kation dan anion dalam larutan kimia. Kation dan anion yang mungkin hadir perlu diidentifikasi dan dipisahkan karena dapat membentuk senyawa yang tidak larut atau mengganggu proses identifikasi kation lainnya. Metode yang digunakan meliputi pengendapan, pembentukan kompleks, reduksi, dan oksidasi.
Identifikasi anion-anion (CO3-2, HCO3-, S2O3-2) dilakukan dengan mereaksikan larutan natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium tiosulfat dengan berbagai zat kimia. Hasilnya berupa endapan berwarna putih, kuning, coklat, atau tidak terjadi reaksi yang membedakan ketiga anion tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tautomer, yaitu suatu senyawa karbonil yang dapat berada dalam dua bentuk yang berbeda hanya pada posisi ikatan rangkap dan atom hidrogen. Dibahas pula perbedaan antara bentuk keto dan enol, serta kondisi di mana suatu senyawa karbonil dapat berada dalam bentuk enol melalui adanya hidrogen alfa. Juga dibahas mekanisme reaksi oksidasi dan halogenasi yang dapat terjadi pada sen
Teks tersebut membahas teori orbital molekul dan teori medan ligan dalam menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks. Teori orbital molekul mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan, sehingga membentuk orbital molekul baru. Teori medan ligan melihat pengaruh energi orbital logam akibat interaksi dengan ligan. Kedua teori ini berperan penting dalam menjelaskan sifat warna, kemagnetan
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Kromatografi kolom adalah teknik kromatografi yang memisahkan komponen-komponen dalam campuran dengan menempatkan fase diam pada kolom. Prinsip dasarnya adalah adsorpsi, di mana campuran terlarut dimasukkan ke kolom dan komponen bergerak tergantung pada afinitasnya terhadap fase diam. Pemilihan fase gerak dan laju alirnya penting untuk keberhasilan pemisahan.
Dokumen tersebut membahas tentang asidi alkalimetri untuk menentukan normalitas larutan asam dan basa serta kadar zat kimia dalam sampel. Terdapat teori dasar tentang asidi alkalimetri, reaksi netralisasi, normalitas, dan molaritas. Juga cara kerja meliputi pembuatan larutan standar, penetapan kadar sampel, dan penentuan kadar zat kimia dalam sampel. Diberikan pula data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan has
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik hidrokarbon. Ia menjelaskan jenis-jenis hidrokarbon seperti alkana, alkena, dan alkuna beserta sifat dan tata namanya. Dokumen juga membahas konsep isomer dalam senyawa organik.
Dokumen tersebut merangkum reaksi substitusi, eliminasi, dan adisi pada senyawa karbon. Reaksi substitusi melibatkan penggantian atom atau gugus pada molekul oleh atom atau gugus lain. Reaksi eliminasi melibatkan pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal. Sedangkan reaksi adisi melibatkan penyerapan atom atau gugus oleh senyawa dengan ikatan rangkap sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep-konsep kimia inti dan radiokimia. Terdapat penjelasan tentang nuklida, gaya inti, stabilitas inti, energi ikat inti, reaksi inti seperti fisi dan fusi, radioaktivitas, jenis radiasi seperti alfa, beta dan gamma, serta karakteristik dan aplikasi radiasi tersebut.
Kimia inti, radiokimia dan kimia radiasi mempelajari struktur inti atom, zat radioaktif dan efek radiasi. Radiokimia mempelajari zat radioaktif dan aplikasinya, sedangkan kimia radiasi mempelajari efek radiasi pada materi.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik khususnya karbon dan ikatan kimianya. Pembahasan meliputi teori oktet dan hibridisasi atom karbon, serta penjelasan tentang alkana dan sikloalkana."
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi substitusi aromatik elektrofilik dimana suatu atom seperti hidrogen pada sistem aromatis disubstitusi dengan elektrofil seperti ion bromium. Reaksi ini melibatkan pembentukan elektrofil oleh asam Lewis, serangan elektrofil ke sistem π benzena, dan eliminasi ion hidrogen untuk membentuk produk substitusi. Contoh reaksi meliputi brominasi, nitrasi, sulfonasi, dan alkilasi Friedel-Crafts ben
Dokumen tersebut membahas tentang alkil halida dan reaksi substitusi nukleofiliknya. Terdapat pembahasan mengenai jenis-jenis alkil halida, mekanisme SN1 dan SN2, serta reaksi eliminasi E1 dan E2 pada alkil halida.
Bab 5 membahas stoikiometri, yang mencakup tata nama senyawa anorganik dan organik, hukum-hukum dasar kimia seperti hukum Lavoisier dan Dalton, persamaan reaksi kimia, hukum Gay-Lussac dan hipotesis Avogadro, konsep mol, dan stoikiometri reaksi kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia senyawa organik, termasuk reaksi oksidasi-reduksi, adisi hidrohalogenasi, dan adisi radikal bebas. Reaksi oksidasi-reduksi menentukan bilangan oksidasi berdasarkan ikatan atom. Adisi hidrohalogenasi bergantung pada kestabilan karbokation. Sedangkan adisi radikal bebas dipengaruhi oleh stabilitas radikal bebas.
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Teori ini dijelaskan oleh Arrhenius. Elektrolit dapat kuat atau lemah tergantung derajat ionisasinya. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yakni pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan mu
Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen, sedangkan reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Oksidasi menyebabkan peningkatan bilangan oksidasi, sedangkan reduksi menyebabkan penurunan bilangan oksidasi.
a. +5
b. -3
c. +6
BAB 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, seperti NaCl dan HCl. Konsep redoks berkembang dari pengikatan dan pelepasan oksigen menjadi pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Bab 6 membahas larutan elektrolit dan konsep redoks. Larutan elektrolit mampu menghantar listrik karena mengandung ion yang bergerak bebas, sedangkan larutan nonelektrolit tidak. Reaksi redoks melibatkan proses oksidasi dan reduksi, yaitu pelepasan dan penerimaan elektron. Bilangan oksidasi menunjukkan muatan atom dalam senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, teori ion Svante Arrhenius, jenis-jenis elektrolit, konsep redoks, bilangan oksidasi, dan tata nama senyawa IUPAC.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep reduksi dan oksidasi berdasarkan:
1) Pengikatan dan pelepasan oksigen
2) Pengikatan dan pelepasan elektron
3) Perubahan bilangan oksidasi
Dokumen tersebut juga menjelaskan aturan penentuan bilangan oksidasi dan jenis-jenis reaksi redoks seperti reaksi disproporsionasi dan komproporsionasi.
Reaksi redoks dan aplikasinya. Reaksi redoks melibatkan transfer elektron dan perubahan bilangan oksidasi. Dokumen ini menjelaskan konsep reaksi redoks termasuk definisi, contoh, aturan bilangan oksidasi, dan metode penyetaraan persamaan reaksi redoks.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan bilangan oksidasi dan reaksi redoks, termasuk pengertian oksidasi, reduksi, oksidator, dan reduktor serta contoh perhitungan bilangan oksidasi beberapa senyawa dan contoh soal.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan media pembelajaran kimia yang mencakup reaksi redoks, dengan menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, dan materi ajar seperti pengertian reaksi redoks dan aturan bilangan oksidasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan media pembelajaran kimia khususnya tentang reaksi redoks, mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan materi ajar tentang pengertian reaksi redoks serta metode penyetaraan reaksi redoks."
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. REAKSI – REAKSI SENYAWA ORGANIK Kelompok 23 Wali Riansyah Z (0806455912) Widia Kurnia Adi (0806455455) Yanuar Ahmad Fadilah (0806455944) Krista Raga praditya (0906633400)
2. BAGAIMANA SUATU REAKSI BISA TERJADI ? Suatu reaksi terjadi karena satu molekul atau lebih memiliki energi yang cukup (energi aktivasi) untuk memutuskan Ikatan
3. Reaksi Senyawa Organik Eliminasi Subtitusi Adisi Oksidasi – Reduksi
4. REAKSI OKSIDASI - REDUKSI Oksidasi: pembentukan ikatan C dgn atom yg lebih elektronegatif sebuah molekul memperoleh O atau kehilangan H Reduksi : pembetukan ikatan C dgn atom yg kurang elektronegatif molekul kehilangan O atau memperoleh H
5. PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI Bila berikatan dengan atom yang lebih elektronegetif, Bilangan Oksidasinya +1 Bila berikatan dengan atom yang kurang elektronegetif, Bilangan Oksidasinya -1
6. Penentuan Bilangan Oksidasi CONTOH : Atom berikatan dengan C 1 atom H 1 atom Cl 2 atom O Bil Oksidasi -1 +1 +2 Jadi, Bilangan Oksidasinya = 2 Ik Rangkap / ≡ dihitung 2 / 3 x