SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Kromatografi Gas


MAKALAH

Analisis Instrumen




                         Kromatografi gas
                     (Gas chromatograPHY)




                                        Oleh:

                     Asmaliah Sarda             PO.71.3.251.11.1.008
                     Azima                      PO.71.3.251.11.1.011
                     Dian Permadani             PO.71.3.251.11.1.016
                     Nur Evha Ramli             PO.71.3.251.11.1.03
                     Sitti Hajar Irmawati       PO.71.3.251.11.1.042




                             JURUSAN FARMASI

                POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

                                       2013


                                                                                         1
Kromatografi Gas


                                           BAB I

                                     PENDAHULUAN




I.1 Latar Belakang

       Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam kefarmasian dalam memisahkan
suatu campuran senyawa. Dalam kromatografi, koponen-komponen terdistribusi dala dua
fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam
terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap
di dalam pori-pori partikel atau terbagi kedalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan
atau didalam pori.

       Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (stationary)
dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase
bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase bergerak dapat berupa gas
atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair. Dalam makalah ini akan
dijelaskan salah satu dari sistem kromatografi yaitu kromatografi gas.

       Kromatografi gas (KG) atau disebut juga dengan Gas Chromatography (GC)
merupakan metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada zaman instrumen dan
elektronika. Kromatografi gas juga merupakan salah satu jenis teknik analisis yang semakin
banyak diamati, karena terbukti dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah
analisis. Pada awalnya (GC) hanya digunakan untuk analisis gas saja. Akan tetapi dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, akhirnya (GC) dapat digunakan untuk analisis bahan cair dan
padat termasuk bahan polimer.

       Pengembangan (KG) berpengaruh sangat penting pada pengembangan metode
kromatografi cair (KC). Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap campuran dimana
semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti, suhu tekanan uap yang dipakai
untuk proses pemisahan. Kromatografi gas juga merupakan metode yang tepat dan cepat
untuk memisahkan campuran yang sangat rumit, dan membutuhkan waktu yang beragam,
mulai dari hitungan detik untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran
yang mengandung 500 – 1000 komponen.

                                                                                               2
Kromatografi Gas


I.2 Tujuan

   1. Mengetahui pengertian kromatografi gas
   2. Mengetahui bagian-bagian dan cara kerja kromatografi gas
   3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kromatografi gas
   4. Mengetahui aplikasi kromatografi gas

I.3 Rumusan Masalah

   1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi gas?
   2. Bagaimana konfigurasi kromatografi gas?
   3. Bagaimana cara kerja kromatografi gas?
   4. Bagaimana aplikasi kromatografi gas?
   5. Apa kelebihan dan kekurangan kromatografi gas?




                                                                                    3
Kromatografi Gas


                                              BAB II

                                        PEMBAHASAN




II.1 Pengertian Kromatografi Gas

       Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-
komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan
serapan (sorben) yang diam. Fase diam dapat berupa zat padat yang dikenal dengan
kromatografi gas padat (GSC) dan zat cair sebagai kromatografi gas-cair (GLC). Keduanya
hampir sama kecuali dibedakan dalam hal cara kerjanya. Pada GSC pemisahan berdasarkan
adsorpsi sedangkan GLC berdasarkan partisi.

       KG merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang
sangat murni. Waktu yang digunakan beragam, mulai dari beberapa detik untuk campuran
sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000 komponen.
Komponen campuran dapat diidentifikasi dengan menggunakan waktu retensi yang khas pada
kondisi yang tepat.

       Kromatografi Gas (KG), merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia
organik untuk pemisahan. Analisis KG dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan
tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi KG
dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks. Dalam kromatografi gas, fase
yang bergerak (mobile phase) adalah sebuah operatir gas, yang biasanya gas murni seperti
helium atau yang tidak reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan
tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian dari
sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk
melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (”aerograph”, ”gas pemisah”).

       Compounds gas yang sedang dianalisis berinteraksi dengan dinding kolom yang
dilapisi dengan berbagai tahapan stationary. Ini menyebabkan setiap kompleks ke eluen
diwaktu yang berbeda, yang dikenal sebagai ingatan waktu yang kompleks. Perbandingan
dari ingatan kali yang memberikan kegunaan analisis KG-nya. Kromatografi gas yang pada
prinsipnya sama dengan kromatografi kolom (serta yang lainnya bentuk kromatografi,seperti
HPLC, TLC), tapi memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, proses memisahkan

                                                                                             4
Kromatografi Gas


compunds dalam campuran dilakukan antara stationary fase cair dan gas fase bergerak,
sedangkan pada kromatografi kolom yang seimbang adalah tahap yang solid dan bergerak
adalah fase cair. (Jadi, nama lengkap prosedur adalah ”kromatografi gas-cair”, merujuk ke
ponsel dan stationary tahapan masing-masing). Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas
terletak di sebuah oven dimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatografi
kolom (biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi yang majemuk
dalam fase gas adalah hanya salah satu fungsi dari tekanan uap dari gas.

       Kromatografi gas juga mirip dengan pecahan penyulingan, karena kedua proses
memisahkan komponen dari campuran, terutama berdasarkan perbedaaan titik didih (atau
tekanan uap). Namun, pecahan penyulingan biasanya digunakan untuk memisahkan
komponen campuran pada skala besar.

       Kromatografi gas terkadang juga dikenal sebagai uap-tahap kromatografi (VPC), atau
gas-cair kromatografi partisi (GLPC).[3] Dalam kasus kromatografi gas-cair, seperti ester
seperti ftail dodesilsulfat yang diabsorbsi di permukaan alumina teraktivitasi, silika gel atau
penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom. Campuran
senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom,
dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair (diam) mengikuti
hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan keluar lebih dahulu.

       Metode ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah
menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam
buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.

       Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel dan
cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui efektif untuk berbagai
senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian dapat dipilih. Metoda
deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung
apakah tujuannya analisis atau preparatif.

II.2 konfigurasi/Bagian-bagian Kromatografi gas

       Secara umum,konfigurasi kromatografi gas meliputi bagian-bagian sebagai berikut:

1. Gas Pembawa



                                                                                                  5
Kromatografi Gas


          Gas pembawa (carrier gas) berfungsi sebagai fase gerak.Gas pembawa adalah gas
  inert yang memiliki kemurnian tinggi (direkomendasikan grade Ultra High Purity atau
  UHP).Gas pembawa ini yang akan membawa uap sampel masuk ke dalam kolom untuk
  dipisahkan komponen-komponen dalam campurannya dan selanjutnya akan masuk ke
  detektor untuk dideteksi secara individual. Gas pembawa yang biasa digunakan adalah
  Helium,Nitrogen atau Hidrogen (silakan mengacu ke kurva Van Deemter).




         Untuk analisis sampel gas,maka gas pembawa yang digunakan harus berbeda
  dengan gas target analisis. Gas pembawa biasanya disimpan dalam tabung gas bertekanan
  tinggi atau dari gas generator.


2. Injektor
         Injektor memiliki fungsi untuk memasukkan sampel,menguapkan sampel,dan
  mencampur uap sampel dengan gas pembawa. Dalam kromatografi gas,semua sampel dari
  fase asal harus diubah menjadi fase gas/uap.Misalnya sampel padatan dapat dilarutkan
  terlebih dahulu,baru larutannya diinjeksikan ke sistem kromatografi gas.Untuk sampel
  larutan bisa langsung diinjeksikan menggunakan microsyringebiasa,sementara untuk
  sampel gas bisa menggunakan gas-tight syringe.Untuk otomatisasi,bisa juga menggunakan
  autoinjector/autosampler. Injektor dilengkapi dengan blok pemanas (heater block) yang
  memungkinkan pengaturan suhu injektor untuk menguapkan sampel.Biasanya yang
  menjadi patokan awal adalah kira-kira 50 oC di atas titik didih tertinggi dalam
  campuran,dengan asumsi semua zat target akan menguap tapi tidak sampai merusak

                                                                                             6
Kromatografi Gas


  komponen itu sendiri. Untuk sampel-sampel yang memerlukan perlakuan khusus bisa
  menggunakan            opsi       tambahan,misalnya Pyrolizer (untuk      sampel          seperti
  ban,kayu,dll),Headspace(untuk          sampel       film    atau   kemasan      plastik,cat,dll)
  atau Programmable Temperature Vaporizer (untuk sampel biodiesel yang memiliki range
  titik didih lebar).
3. Kolom
             Kolom      berfungsi    sebagai   fase    diam   dan    merupakan    jantung     dari
  kromatografi.Dalam kolomlah terjadi proses pemisahan komponen-komponen dalam
  campuran berdasarkan perbedaan afinitas masing-masing komponen terhadap fase diam
  dan fase gerak. Secara imaginer,masing-masing komponen akan mengalami 3 kondisi:ikut
  dengan gas pembawa,terdistribusi secara dinamis di antara gas pembawa dan kolom,serta
  tertahan/larut dalam kolom.Mekanisme ini terjadi berulang-ulang mulai dari sampel masuk
  ke dalam kolom hingga masuk ke detektor secara individual. Proses pemisahan dalam
  kolom dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sifat kimia-fisika dari sampel maupun
  material       kolom,dimensi          kolom(panjang,diameter        dan      tebal      lapisan
  kolom,kapiler/kemas),laju alir gas pembawa, suhu oven kolom,dll. Secara umum,semakin
  mirip polaritas komponen sampel dengan fase diam,maka semakin kuat interaksi antara
  keduanya sehingga komponen akan tertahan lebih lama dalam kolom (waktu retensi makin
  lama). Semakin panjang kolom,semakin panjang jarak lintasan yang harus dilalui oleh
  komponen sampel sehingga waktu retensi makin lama.Laju aliran gas pembawa
  mempengaruhi kecepatan migrasi komponen sampel dalam kolom (semakin cepat laju alir
  akan mengakibatkan waktu retensi makin cepat pula).Begitu pula dengan variabel suhu
  oven kolom,makin tinggi suhu oven kolom,makin lemah interaksi antara komponen
  sampel dengan fase diam,sehingga makin cepat waktu retensi. Semua variabel tersebut
  dikombinasikan sedemikian rupa sehingga didapatkan kondisi analisis yang menghasilkan
  pemisahan yang baik namun waktu analisis juga seefektif mungkin.


4. Oven
             Faktor suhu sangat berpengaruh secara signifikan dalam pemisahan di
  khromatografi gas,khususnya suhu kolom.Kolom diletakan dalam sebuah oven yang bisa
  diatur suhunya sesuai kebutuhan analisis (baik suhu tetap maupun suhu terprogram).Oven
  yang baik harus bisa memberikan akurasi dan kestabilan suhu yang baik.


5. Detektor

                                                                                                      7
Kromatografi Gas


        Detektor pada khromatografi gas berfungsi untuk memberikan respon linear atas
komponen-komponen sampel yang sudah dipisahkan dalam kolom.Komponen-komponen
dalam sampel akan masuk secara individual ke dalam sistem detektor dan akan dideteksi
responnya sesuai prinsip masing-masing detektor,arusnya diperkuat,kemudian dikonversi
menjadi satuan tegangan listrik (uV atau mV).Masuknya komponen-komponen sampel ke
detektor terjadi secara parsial(tidak sekaligus) dan plotingnya akan membentuk kurva
distribusi Gauss seperti yang bisa kita lihat sebagai “khromatogram”. Untuk detektor MS
(Mass Spectrometer),mekanismenya agak berbeda dengan mekanisme detektor lain. Ada
beberapa jenis detektor dalam khromatografi gas,berikut adalah jenis detektor yang
dikenal :


a. Flame Ionization Detector (FID), adalah detektor general untuk mengukur komponen-
  komponen sampel yang memiliki gugus alkil (C-H).Komponen sampel masuk ke
  FID,kemudian akan dibakar dalam nyala (campuran gas H2 dan udara),komponen akan
  terionisasi,ion-ion yang dihasilkan akan dikumpulkan oleh ion collector,arus yang
  dihasilkan akan diperkuat,kemudian akan dikonversi menjadi satuan tegangan.Semakin
  tinggi konsentrasi komponen,makin banyak pula ion yang dihasilkan sehingga
  responnya juga makin besar.
b. Thermal Conductivity Detector (TCD) adalah detektor paling general sebab hampir
  semua komponen memiliki daya hantar panas.TCD bekerja dengan prinsip mengukur
  daya hantar panas dari masing-masing komponen.Mekanismenya berdasarkan teori
  “Jembatan Wheatstone” di mana ada dua sel yaitu sel referensi dan sel sampel.Sel
  referensi hanya dilalui oleh gas pembawa,sementara sel sampel dilalui oleh gas
  pembawa dan komponen sampel.Perbedaan suhu kedua sel akan mengakibatkan
  perbedaan respon listrik antara keduanya dan ini akan dihitung sebagai respon
  komponen sampel.Detektor TCD banyak digunakan untuk analisis gas.
c. Electron Capture Detector (ECD) adalah detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan
  halogen organik.Banyak diaplikasikan untuk analisis senyawaan pestisida.Secara
  prinsip,komponen sampel akan ditembak dengan sumber radioaktif Nikel,dan jumlah
  elektron yang hilang dari proses itu dianggap linear dengan konsentrasi senyawaan
  tersebut.
d. Flame Photometric Detector (FPD) adalah detektor khusus untuk mendeteksi
  senyawaan sulfur, posfor dan atau timah organik.Prinsipnya adalah pembakaran
  senyawaan komponen sehingga mengemisikan energi tertentu yang akan dilewatkan ke

                                                                                          8
Kromatografi Gas


     filter tertentu (filter S,P atau Sn) kemudian akan dideteksi oleh Photomultiflier.Banyak
     digunakan untuk analisis senyawaan pestisida.
  e. Flame Thermionic Detector(FTD) adalah detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan
     nitrogen dan atau posfor organik.Prinsipnya adalah pembakaran senyawaan komponen
     kemudian direaksikan dengan garam Rubidium dan respon listrik yang dihasilkan akan
     diperkuat dan dikonversi menjadi satuan tegangan.Banyak digunakan untuk analisis
     senyawaan pestisida.
  f. Mass Spectrometer (MS) adalah detektor khusus yang dapat digunakan baik untuk
     analisis kualitatif maupun kuantitatif.Prinsip pengukurannya adalah komponen sampel
     dipecah menjadi bentuk ion fragmennya (baik secara elektronik maupun kimiawi) lalu
     ion fragmen tersebut dilewatkan ke Mass Analyzer untuk memisahkan ion berdasarkan
     perbedaan massa/muatan dan selanjutnya diteruskan ke ion detector untuk mendeteksi
     jumlah ion yang dihasilkan.Spektrum fragmen yang dihasilkan oleh masing-masing
     komponen akan menunjukkan karakteristik yang khas,dan ini digunakan untuk tujuan
     identifikasi kualitatif dengan membandingkan dengan database atau library spektrum
     yang telah ada.




6. Pengolah Data
         Pengolah data berfungsi sebagai pengatur sistem instrumen dan pengolahan data
  untuk tujuan analisis kualitatif maupun kuantitatif. Secara umum pengolah data bisa
  berupa integrator/recorder ataupun berupa software yang beroperasi under-Windows.




II.3 Cara Kerja Kromatografi gas

       Gas pembawa dialirkan dari tangki bertekanan tinggi melalui alat pengatur tekanan
yang dapat menentukan kecepatan aliran gas pembawa yang akan mengalir ke komponen
yang lain. Sampel dimasukkan dalam injektor yang dipanaskan agar sampel berubah menjadi
gas dan mengalir ke dalam kolom. Pada kolom campuran zat penyusun mengalami
pemisahan proses partisi pada fase cair melalui detekor yang mengirimkan signal ke recorder
setelah mengalami amplifikasi. Bila sampel berupa cairan dapat dimasukkan dengan syringe,
bila berupa gas melalui katup. Sampel masuk kedala injektor mengalir dengan gas pembawa
masuk kedalam kolom.

                                                                                                9
Kromatografi Gas




II.4 Aplikasi kromatografi gas

         GC tampil menonjol dalam pekerjaan laboratorium pada topik-topik yang sedang
banyak diamati. Analisanya, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) melakukan suatu
program pemantauan kadar pestisida dan tanah, air tanah dan sampel-sampel semacamnya.
Pendekatan umumnya melibatkan pengekstrasian sampel untuk mengkonsentrasikan analit
dalam suatu pelarut organik yang sesuai dengan pengkromatografian ekstrak tersebut.

        Sisa-sisa hormon yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan binatang diukur
         dalam sampel daging dengan cara yang sama, dan ekstrak spesimen urin juga sama
         diuji dengan GLC dalam program penyaringan obat-obatan.
        Aluminium besi dan tembaga dalam aliase telah ditetapkan dengan melarutkan sampel
         diikuti dengan ekstraksi logam-logam itu ke dalam larutan trifluoroaseton dalam
         kloroform yang kemudian dikromatografi.
        GLC sangat berperan penting dalam upaya memonitor dan mengendalikan distribusi
         pencemaran dalam lingkungan, misalnya Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS
         menjalankan suatu program yang ekstensif untuk memonitor kadar pestisida dalam
         tanah di berbagai tempat di negeri itu, tujuannya ialah menegakkan suatu garis
         pijakan yang menunjukkan dengan eksak situasi pada masa kini sehingga
         kecenderungan dalam masa depan dapat ditafsirkan dengan bermakna program yang
         serupa sedang dilakukan untuk hasil bumi, air, ikan, kehidupan bebas.
        GLC dapat juga digunakan untuk identifikasi dan pengelompokan pemonitoran gas-
         gas pernapasan selama anestesia, penelusuran senyawa organik dan organisme hidup
         pada planet lain. Dan masih banyak lagi aplikasi dari GLC yang tidak dapat kami
         sebutkan satu persatu dalam kehidupan makhluk hidup di bumi.



II.5 Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi gas

         Teknik pemisahan dan analisis campuran yang didasarkan pada adsorpsi selektif pada
bahan itu banyak mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ini karena aktivitas adsorben sangat
tergantung pada cara pembuatan.

       Kelebihan Kromatografi Gas


                                                                                                    10
Kromatografi Gas


    1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi

    2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan
      yang tinggi

    3. Gas mempunyai vikositas yang rendah

    4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis
      relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi

    5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang
      sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

   Kekurangan Kromatografi Gas

    1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap

    2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah
      besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram
      mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan
      kecuali jika ada metode lain.

    3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase
      diam dan zat terlarut.




                                                                                             11
Kromatografi Gas


                                        BAB III

                                       PENUTUP

III.1 Kesimpulan

              Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-
       komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu
       lapisan serapan (sorben) yang diam. Alat yang dipergunakan dalam proses
       kromatografi gas antara lain: silinder tempat gas pembawa, pengatur aliran dan
       tekanan, tempat injeksi sampel, kolom, detektor, amplifier, pencatat, oven. Gas
       pembawa dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi
       fase diam. Keuntungan utama kromatografi gas adalah waktu analisis yang singkat
       dan ketajaman pemisahan yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah teknik
       kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap. Kromatografi gas
       digunakan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif terhadap cuplikan yang komponen-
       komponennya dapat menguap pada suhu percobaan.




III.2 Saran

              Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah sehingga
       dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih
       bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.




                                                                                             12
Kromatografi Gas


                                    DAFTAR PUSTAKA




Jawi. 2009. Kromatografi Gas. http://jawigo.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Januari
     2013

Eche. 2012. Makalah Analisis Instrumen. http://echechemis308.blogspot.com/. Diakses pada
     tanggal 16 Januari 2013

Anonim. 2009. Kromatografi gas ( Gas Chromatografi) http://haska.org. Diakses pada
     tanggal 16 Januari 2013

Mahardika. 2011. Kromatografi Gas (GC). http://mahardika-duniaku.blogspot.com. Diakses
     pada tanggal 16 Januari 2013

Anonim. 2011. Kromatografi Gas. http://mutiaramuslim1988.wordpress.com/. Diakses pada
     tanggal 16 Januari 2013




                                                                                            13

More Related Content

What's hot

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTNida Faradisa
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2Dimaz Febrianto
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)muhlisun_azim
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografirebolegi
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxidafarmasi
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Ani Suyono
 

What's hot (20)

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptx
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 

Viewers also liked

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanresa_06
 
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...puspa pratidina
 
Gas chromatography 2
Gas chromatography 2Gas chromatography 2
Gas chromatography 2Afia Riaz
 
Gas chromatography . ppt
Gas chromatography . ppt  Gas chromatography . ppt
Gas chromatography . ppt shaisejacob
 

Viewers also liked (9)

Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
 
Gas chromatography
Gas chromatographyGas chromatography
Gas chromatography
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
 
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
Kromatografi(httpsdocs.google.comviewera=v&q=cache by6bqm75wg0jblog.ub.ac...
 
Ppt presentasi
Ppt presentasiPpt presentasi
Ppt presentasi
 
Gas chromatography GC
Gas chromatography GCGas chromatography GC
Gas chromatography GC
 
Gas Chromatography
Gas ChromatographyGas Chromatography
Gas Chromatography
 
Gas chromatography 2
Gas chromatography 2Gas chromatography 2
Gas chromatography 2
 
Gas chromatography . ppt
Gas chromatography . ppt  Gas chromatography . ppt
Gas chromatography . ppt
 

Similar to Makalah kromatografi gas

Similar to Makalah kromatografi gas (20)

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kimia analisis
Kimia analisisKimia analisis
Kimia analisis
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
 
Kromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisiKromatografi gas ii revisi
Kromatografi gas ii revisi
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
 
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
 
P 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi pptP 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi ppt
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Gc
GcGc
Gc
 
parasetamol
parasetamolparasetamol
parasetamol
 
Kromatografi nike
Kromatografi nikeKromatografi nike
Kromatografi nike
 
High Performa Liquid Chromatograph
High Performa Liquid ChromatographHigh Performa Liquid Chromatograph
High Performa Liquid Chromatograph
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Makalah kromatografi gas

  • 1. Kromatografi Gas MAKALAH Analisis Instrumen Kromatografi gas (Gas chromatograPHY) Oleh: Asmaliah Sarda PO.71.3.251.11.1.008 Azima PO.71.3.251.11.1.011 Dian Permadani PO.71.3.251.11.1.016 Nur Evha Ramli PO.71.3.251.11.1.03 Sitti Hajar Irmawati PO.71.3.251.11.1.042 JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR 2013 1
  • 2. Kromatografi Gas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam kefarmasian dalam memisahkan suatu campuran senyawa. Dalam kromatografi, koponen-komponen terdistribusi dala dua fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap di dalam pori-pori partikel atau terbagi kedalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan atau didalam pori. Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase bergerak dapat berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair. Dalam makalah ini akan dijelaskan salah satu dari sistem kromatografi yaitu kromatografi gas. Kromatografi gas (KG) atau disebut juga dengan Gas Chromatography (GC) merupakan metode kromatografi pertama yang dikembangkan pada zaman instrumen dan elektronika. Kromatografi gas juga merupakan salah satu jenis teknik analisis yang semakin banyak diamati, karena terbukti dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah analisis. Pada awalnya (GC) hanya digunakan untuk analisis gas saja. Akan tetapi dengan kemajuan ilmu dan teknologi, akhirnya (GC) dapat digunakan untuk analisis bahan cair dan padat termasuk bahan polimer. Pengembangan (KG) berpengaruh sangat penting pada pengembangan metode kromatografi cair (KC). Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap campuran dimana semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti, suhu tekanan uap yang dipakai untuk proses pemisahan. Kromatografi gas juga merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang sangat rumit, dan membutuhkan waktu yang beragam, mulai dari hitungan detik untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500 – 1000 komponen. 2
  • 3. Kromatografi Gas I.2 Tujuan 1. Mengetahui pengertian kromatografi gas 2. Mengetahui bagian-bagian dan cara kerja kromatografi gas 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kromatografi gas 4. Mengetahui aplikasi kromatografi gas I.3 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan kromatografi gas? 2. Bagaimana konfigurasi kromatografi gas? 3. Bagaimana cara kerja kromatografi gas? 4. Bagaimana aplikasi kromatografi gas? 5. Apa kelebihan dan kekurangan kromatografi gas? 3
  • 4. Kromatografi Gas BAB II PEMBAHASAN II.1 Pengertian Kromatografi Gas Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen- komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam. Fase diam dapat berupa zat padat yang dikenal dengan kromatografi gas padat (GSC) dan zat cair sebagai kromatografi gas-cair (GLC). Keduanya hampir sama kecuali dibedakan dalam hal cara kerjanya. Pada GSC pemisahan berdasarkan adsorpsi sedangkan GLC berdasarkan partisi. KG merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang sangat murni. Waktu yang digunakan beragam, mulai dari beberapa detik untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000 komponen. Komponen campuran dapat diidentifikasi dengan menggunakan waktu retensi yang khas pada kondisi yang tepat. Kromatografi Gas (KG), merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan. Analisis KG dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi KG dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks. Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (mobile phase) adalah sebuah operatir gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian dari sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (”aerograph”, ”gas pemisah”). Compounds gas yang sedang dianalisis berinteraksi dengan dinding kolom yang dilapisi dengan berbagai tahapan stationary. Ini menyebabkan setiap kompleks ke eluen diwaktu yang berbeda, yang dikenal sebagai ingatan waktu yang kompleks. Perbandingan dari ingatan kali yang memberikan kegunaan analisis KG-nya. Kromatografi gas yang pada prinsipnya sama dengan kromatografi kolom (serta yang lainnya bentuk kromatografi,seperti HPLC, TLC), tapi memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, proses memisahkan 4
  • 5. Kromatografi Gas compunds dalam campuran dilakukan antara stationary fase cair dan gas fase bergerak, sedangkan pada kromatografi kolom yang seimbang adalah tahap yang solid dan bergerak adalah fase cair. (Jadi, nama lengkap prosedur adalah ”kromatografi gas-cair”, merujuk ke ponsel dan stationary tahapan masing-masing). Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas terletak di sebuah oven dimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatografi kolom (biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi yang majemuk dalam fase gas adalah hanya salah satu fungsi dari tekanan uap dari gas. Kromatografi gas juga mirip dengan pecahan penyulingan, karena kedua proses memisahkan komponen dari campuran, terutama berdasarkan perbedaaan titik didih (atau tekanan uap). Namun, pecahan penyulingan biasanya digunakan untuk memisahkan komponen campuran pada skala besar. Kromatografi gas terkadang juga dikenal sebagai uap-tahap kromatografi (VPC), atau gas-cair kromatografi partisi (GLPC).[3] Dalam kasus kromatografi gas-cair, seperti ester seperti ftail dodesilsulfat yang diabsorbsi di permukaan alumina teraktivitasi, silika gel atau penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom. Campuran senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair (diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan keluar lebih dahulu. Metode ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini. Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara sampel dan cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui efektif untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisis atau preparatif. II.2 konfigurasi/Bagian-bagian Kromatografi gas Secara umum,konfigurasi kromatografi gas meliputi bagian-bagian sebagai berikut: 1. Gas Pembawa 5
  • 6. Kromatografi Gas Gas pembawa (carrier gas) berfungsi sebagai fase gerak.Gas pembawa adalah gas inert yang memiliki kemurnian tinggi (direkomendasikan grade Ultra High Purity atau UHP).Gas pembawa ini yang akan membawa uap sampel masuk ke dalam kolom untuk dipisahkan komponen-komponen dalam campurannya dan selanjutnya akan masuk ke detektor untuk dideteksi secara individual. Gas pembawa yang biasa digunakan adalah Helium,Nitrogen atau Hidrogen (silakan mengacu ke kurva Van Deemter). Untuk analisis sampel gas,maka gas pembawa yang digunakan harus berbeda dengan gas target analisis. Gas pembawa biasanya disimpan dalam tabung gas bertekanan tinggi atau dari gas generator. 2. Injektor Injektor memiliki fungsi untuk memasukkan sampel,menguapkan sampel,dan mencampur uap sampel dengan gas pembawa. Dalam kromatografi gas,semua sampel dari fase asal harus diubah menjadi fase gas/uap.Misalnya sampel padatan dapat dilarutkan terlebih dahulu,baru larutannya diinjeksikan ke sistem kromatografi gas.Untuk sampel larutan bisa langsung diinjeksikan menggunakan microsyringebiasa,sementara untuk sampel gas bisa menggunakan gas-tight syringe.Untuk otomatisasi,bisa juga menggunakan autoinjector/autosampler. Injektor dilengkapi dengan blok pemanas (heater block) yang memungkinkan pengaturan suhu injektor untuk menguapkan sampel.Biasanya yang menjadi patokan awal adalah kira-kira 50 oC di atas titik didih tertinggi dalam campuran,dengan asumsi semua zat target akan menguap tapi tidak sampai merusak 6
  • 7. Kromatografi Gas komponen itu sendiri. Untuk sampel-sampel yang memerlukan perlakuan khusus bisa menggunakan opsi tambahan,misalnya Pyrolizer (untuk sampel seperti ban,kayu,dll),Headspace(untuk sampel film atau kemasan plastik,cat,dll) atau Programmable Temperature Vaporizer (untuk sampel biodiesel yang memiliki range titik didih lebar). 3. Kolom Kolom berfungsi sebagai fase diam dan merupakan jantung dari kromatografi.Dalam kolomlah terjadi proses pemisahan komponen-komponen dalam campuran berdasarkan perbedaan afinitas masing-masing komponen terhadap fase diam dan fase gerak. Secara imaginer,masing-masing komponen akan mengalami 3 kondisi:ikut dengan gas pembawa,terdistribusi secara dinamis di antara gas pembawa dan kolom,serta tertahan/larut dalam kolom.Mekanisme ini terjadi berulang-ulang mulai dari sampel masuk ke dalam kolom hingga masuk ke detektor secara individual. Proses pemisahan dalam kolom dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sifat kimia-fisika dari sampel maupun material kolom,dimensi kolom(panjang,diameter dan tebal lapisan kolom,kapiler/kemas),laju alir gas pembawa, suhu oven kolom,dll. Secara umum,semakin mirip polaritas komponen sampel dengan fase diam,maka semakin kuat interaksi antara keduanya sehingga komponen akan tertahan lebih lama dalam kolom (waktu retensi makin lama). Semakin panjang kolom,semakin panjang jarak lintasan yang harus dilalui oleh komponen sampel sehingga waktu retensi makin lama.Laju aliran gas pembawa mempengaruhi kecepatan migrasi komponen sampel dalam kolom (semakin cepat laju alir akan mengakibatkan waktu retensi makin cepat pula).Begitu pula dengan variabel suhu oven kolom,makin tinggi suhu oven kolom,makin lemah interaksi antara komponen sampel dengan fase diam,sehingga makin cepat waktu retensi. Semua variabel tersebut dikombinasikan sedemikian rupa sehingga didapatkan kondisi analisis yang menghasilkan pemisahan yang baik namun waktu analisis juga seefektif mungkin. 4. Oven Faktor suhu sangat berpengaruh secara signifikan dalam pemisahan di khromatografi gas,khususnya suhu kolom.Kolom diletakan dalam sebuah oven yang bisa diatur suhunya sesuai kebutuhan analisis (baik suhu tetap maupun suhu terprogram).Oven yang baik harus bisa memberikan akurasi dan kestabilan suhu yang baik. 5. Detektor 7
  • 8. Kromatografi Gas Detektor pada khromatografi gas berfungsi untuk memberikan respon linear atas komponen-komponen sampel yang sudah dipisahkan dalam kolom.Komponen-komponen dalam sampel akan masuk secara individual ke dalam sistem detektor dan akan dideteksi responnya sesuai prinsip masing-masing detektor,arusnya diperkuat,kemudian dikonversi menjadi satuan tegangan listrik (uV atau mV).Masuknya komponen-komponen sampel ke detektor terjadi secara parsial(tidak sekaligus) dan plotingnya akan membentuk kurva distribusi Gauss seperti yang bisa kita lihat sebagai “khromatogram”. Untuk detektor MS (Mass Spectrometer),mekanismenya agak berbeda dengan mekanisme detektor lain. Ada beberapa jenis detektor dalam khromatografi gas,berikut adalah jenis detektor yang dikenal : a. Flame Ionization Detector (FID), adalah detektor general untuk mengukur komponen- komponen sampel yang memiliki gugus alkil (C-H).Komponen sampel masuk ke FID,kemudian akan dibakar dalam nyala (campuran gas H2 dan udara),komponen akan terionisasi,ion-ion yang dihasilkan akan dikumpulkan oleh ion collector,arus yang dihasilkan akan diperkuat,kemudian akan dikonversi menjadi satuan tegangan.Semakin tinggi konsentrasi komponen,makin banyak pula ion yang dihasilkan sehingga responnya juga makin besar. b. Thermal Conductivity Detector (TCD) adalah detektor paling general sebab hampir semua komponen memiliki daya hantar panas.TCD bekerja dengan prinsip mengukur daya hantar panas dari masing-masing komponen.Mekanismenya berdasarkan teori “Jembatan Wheatstone” di mana ada dua sel yaitu sel referensi dan sel sampel.Sel referensi hanya dilalui oleh gas pembawa,sementara sel sampel dilalui oleh gas pembawa dan komponen sampel.Perbedaan suhu kedua sel akan mengakibatkan perbedaan respon listrik antara keduanya dan ini akan dihitung sebagai respon komponen sampel.Detektor TCD banyak digunakan untuk analisis gas. c. Electron Capture Detector (ECD) adalah detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan halogen organik.Banyak diaplikasikan untuk analisis senyawaan pestisida.Secara prinsip,komponen sampel akan ditembak dengan sumber radioaktif Nikel,dan jumlah elektron yang hilang dari proses itu dianggap linear dengan konsentrasi senyawaan tersebut. d. Flame Photometric Detector (FPD) adalah detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan sulfur, posfor dan atau timah organik.Prinsipnya adalah pembakaran senyawaan komponen sehingga mengemisikan energi tertentu yang akan dilewatkan ke 8
  • 9. Kromatografi Gas filter tertentu (filter S,P atau Sn) kemudian akan dideteksi oleh Photomultiflier.Banyak digunakan untuk analisis senyawaan pestisida. e. Flame Thermionic Detector(FTD) adalah detektor khusus untuk mendeteksi senyawaan nitrogen dan atau posfor organik.Prinsipnya adalah pembakaran senyawaan komponen kemudian direaksikan dengan garam Rubidium dan respon listrik yang dihasilkan akan diperkuat dan dikonversi menjadi satuan tegangan.Banyak digunakan untuk analisis senyawaan pestisida. f. Mass Spectrometer (MS) adalah detektor khusus yang dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif.Prinsip pengukurannya adalah komponen sampel dipecah menjadi bentuk ion fragmennya (baik secara elektronik maupun kimiawi) lalu ion fragmen tersebut dilewatkan ke Mass Analyzer untuk memisahkan ion berdasarkan perbedaan massa/muatan dan selanjutnya diteruskan ke ion detector untuk mendeteksi jumlah ion yang dihasilkan.Spektrum fragmen yang dihasilkan oleh masing-masing komponen akan menunjukkan karakteristik yang khas,dan ini digunakan untuk tujuan identifikasi kualitatif dengan membandingkan dengan database atau library spektrum yang telah ada. 6. Pengolah Data Pengolah data berfungsi sebagai pengatur sistem instrumen dan pengolahan data untuk tujuan analisis kualitatif maupun kuantitatif. Secara umum pengolah data bisa berupa integrator/recorder ataupun berupa software yang beroperasi under-Windows. II.3 Cara Kerja Kromatografi gas Gas pembawa dialirkan dari tangki bertekanan tinggi melalui alat pengatur tekanan yang dapat menentukan kecepatan aliran gas pembawa yang akan mengalir ke komponen yang lain. Sampel dimasukkan dalam injektor yang dipanaskan agar sampel berubah menjadi gas dan mengalir ke dalam kolom. Pada kolom campuran zat penyusun mengalami pemisahan proses partisi pada fase cair melalui detekor yang mengirimkan signal ke recorder setelah mengalami amplifikasi. Bila sampel berupa cairan dapat dimasukkan dengan syringe, bila berupa gas melalui katup. Sampel masuk kedala injektor mengalir dengan gas pembawa masuk kedalam kolom. 9
  • 10. Kromatografi Gas II.4 Aplikasi kromatografi gas GC tampil menonjol dalam pekerjaan laboratorium pada topik-topik yang sedang banyak diamati. Analisanya, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) melakukan suatu program pemantauan kadar pestisida dan tanah, air tanah dan sampel-sampel semacamnya. Pendekatan umumnya melibatkan pengekstrasian sampel untuk mengkonsentrasikan analit dalam suatu pelarut organik yang sesuai dengan pengkromatografian ekstrak tersebut.  Sisa-sisa hormon yang digunakan untuk mendorong pertumbuhan binatang diukur dalam sampel daging dengan cara yang sama, dan ekstrak spesimen urin juga sama diuji dengan GLC dalam program penyaringan obat-obatan.  Aluminium besi dan tembaga dalam aliase telah ditetapkan dengan melarutkan sampel diikuti dengan ekstraksi logam-logam itu ke dalam larutan trifluoroaseton dalam kloroform yang kemudian dikromatografi.  GLC sangat berperan penting dalam upaya memonitor dan mengendalikan distribusi pencemaran dalam lingkungan, misalnya Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS menjalankan suatu program yang ekstensif untuk memonitor kadar pestisida dalam tanah di berbagai tempat di negeri itu, tujuannya ialah menegakkan suatu garis pijakan yang menunjukkan dengan eksak situasi pada masa kini sehingga kecenderungan dalam masa depan dapat ditafsirkan dengan bermakna program yang serupa sedang dilakukan untuk hasil bumi, air, ikan, kehidupan bebas.  GLC dapat juga digunakan untuk identifikasi dan pengelompokan pemonitoran gas- gas pernapasan selama anestesia, penelusuran senyawa organik dan organisme hidup pada planet lain. Dan masih banyak lagi aplikasi dari GLC yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. II.5 Kelebihan dan Kekurangan Kromatografi gas Teknik pemisahan dan analisis campuran yang didasarkan pada adsorpsi selektif pada bahan itu banyak mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ini karena aktivitas adsorben sangat tergantung pada cara pembuatan.  Kelebihan Kromatografi Gas 10
  • 11. Kromatografi Gas 1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi 2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi 3. Gas mempunyai vikositas yang rendah 4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi 5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.  Kekurangan Kromatografi Gas 1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap 2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain. 3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut. 11
  • 12. Kromatografi Gas BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen- komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam. Alat yang dipergunakan dalam proses kromatografi gas antara lain: silinder tempat gas pembawa, pengatur aliran dan tekanan, tempat injeksi sampel, kolom, detektor, amplifier, pencatat, oven. Gas pembawa dengan tekanan tertentu dialirkan secara konstan melalui kolom yang berisi fase diam. Keuntungan utama kromatografi gas adalah waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap. Kromatografi gas digunakan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif terhadap cuplikan yang komponen- komponennya dapat menguap pada suhu percobaan. III.2 Saran Saran dari para pembaca sangat diharapkan oleh penyusun makalah sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi dan dapat lebih bermanfaat bagi penyusun dan pembaca. 12
  • 13. Kromatografi Gas DAFTAR PUSTAKA Jawi. 2009. Kromatografi Gas. http://jawigo.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Januari 2013 Eche. 2012. Makalah Analisis Instrumen. http://echechemis308.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 16 Januari 2013 Anonim. 2009. Kromatografi gas ( Gas Chromatografi) http://haska.org. Diakses pada tanggal 16 Januari 2013 Mahardika. 2011. Kromatografi Gas (GC). http://mahardika-duniaku.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Januari 2013 Anonim. 2011. Kromatografi Gas. http://mutiaramuslim1988.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 16 Januari 2013 13