Teknik kromatografi melibatkan pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya berdasarkan perbedaan afinitas komponen terhadap dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Kromatografi gas menggunakan gas sebagai fase gerak dan dapat digunakan untuk campuran yang dapat menguap. Analisis asam lemak pada sampel kacang tanah menggunakan kromatografi gas untuk mengidentifikasi dan menghitung persentase tu
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kromatografi sebagai metode analisis yang paling umum dan berdaya guna untuk memisahkan zat-zat dalam suatu sampel. Terdapat dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase bergerak dan fase diam. Beberapa jenis kromatografi dijelaskan beserta prinsip kerjanya."
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran zat berdasarkan perbedaan interaksi antara fase diam dan fase gerak. Ada beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi adsorpsi, partisi, penukar ion, dan eksklusif. Kromatografi digunakan untuk memisahkan dan menganalisis campuran zat kimia dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan migrasi zat di kolom kromatografi."
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan interaksi komponen dengan dua fase, yaitu fase diam (stasioner) dan fase gerak. Terdapat beberapa jenis kromatografi berdasarkan fase geraknya, seperti kromatografi gas, cair, dan pertukaran ion. Kromatografi gas dan cair merupakan teknik yang banyak digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
Dokumen tersebut merangkum tentang kromatografi lapis tipis, yaitu metode pemisahan campuran zat menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan lapisan tipis silika atau alumina sebagai fase diam dan pelarut sebagai fase gerak. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa dalam campuran dengan membandingkan posisi dan warna bercak hasil analisis dengan bercak senyawa yang sudah diketah
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kromatografi sebagai metode analisis yang paling umum dan berdaya guna untuk memisahkan zat-zat dalam suatu sampel. Terdapat dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase bergerak dan fase diam. Beberapa jenis kromatografi dijelaskan beserta prinsip kerjanya."
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran zat berdasarkan perbedaan interaksi antara fase diam dan fase gerak. Ada beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi adsorpsi, partisi, penukar ion, dan eksklusif. Kromatografi digunakan untuk memisahkan dan menganalisis campuran zat kimia dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan migrasi zat di kolom kromatografi."
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan interaksi komponen dengan dua fase, yaitu fase diam (stasioner) dan fase gerak. Terdapat beberapa jenis kromatografi berdasarkan fase geraknya, seperti kromatografi gas, cair, dan pertukaran ion. Kromatografi gas dan cair merupakan teknik yang banyak digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
Dokumen tersebut merangkum tentang kromatografi lapis tipis, yaitu metode pemisahan campuran zat menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan lapisan tipis silika atau alumina sebagai fase diam dan pelarut sebagai fase gerak. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa dalam campuran dengan membandingkan posisi dan warna bercak hasil analisis dengan bercak senyawa yang sudah diketah
Teknik kromatografi memisahkan komponen molekul berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fase gerak dan fase diam. Kromatografi cair dan gas memanfaatkan pelarut cair dan gas sebagai fase gerak untuk memisahkan ion dan molekul dalam sampel. High performance liquid chromatography (HPLC) memiliki aplikasi luas dalam bidang bioteknologi, klinik, forensik, dan farmasi.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan distribusi komponen antara fasa diam dan fasa bergerak. Teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat fisik zat seperti polaritas, kecenderungan adsorpsi, dan daya larut untuk memisahkan komponen dalam campuran. Terdapat berbagai jenis kromatografi seperti kromatografi gas, cair, dan planar yang dibedakan berdasarkan fasa geraknya.
Kromatografi Gas-Cair digunakan untuk memisahkan campuran zat menjadi komponen-komponen individualnya berdasarkan perbedaan afinitas zat terhadap fase diam dan fase gerak. Teknik ini melibatkan kolom yang diisi dengan fase cair dan gas pembawa sebagai fase gerak. Komponen-komponen terpisah selama perjalanan melalui kolom dan dideteksi setelah keluar dari kolom.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis kromatografi, yaitu kromatografi kertas, kolom, dan lapis tipis. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik setiap komponen. Ketiga jenis kromatografi tersebut memisahkan campuran dengan cara menggunakan fase diam dan gerak berbeda, seperti kertas, absorben kolom, atau
Kromatografi kertas adalah salah satu metode pemisahan senyawa berdasarkan distribusinya pada dua fasa, yaitu fasa diam (kertas) dan fasa gerak (larutan pengembang). Kromatografi kertas digunakan untuk pemisahan dan identifikasi senyawa dalam campuran sederhana dengan memanfaatkan perbedaan kepolaran senyawa.
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Terdapat beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi kertas, kolom, lapis tipis, dan gas yang memanfaatkan prinsip-prinsip yang berbeda dalam memisahkan komponen campuran.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang profil kandungan kimia ekstrak etanol 80% kulit batang Michelia champaca L. menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Penelitian menunjukkan ekstrak tersebut mengandung senyawa terpenoid dan flavonoid berdasarkan hasil pemisahan 9 bercak dan uji pereaksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Kromatografi ditemukan oleh Mikhail Tswett pada 1906 untuk memisahkan pigmen tanaman. Kromatografi berarti tulisan warna dan telah mendapatkan 12 penghargaan nobel. Kromatografi adalah proses pemisahan sampel ke dalam dua fase, fase diam dan fase gerak. Jenis-jenis kromatografi meliputi kromatografi kertas, lapis tipis, kolom, pasangan ion, dan gas.
Kolom merupakan bagian penting dalam kromatografi gas yang memisahkan komponen dalam campuran berdasarkan interaksinya dengan fasa diam. Terdapat dua jenis kolom utama yaitu kolom pak dan kolom terbuka (capillary column), dimana kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi dibanding kolom pak. Pemilihan jenis kolom dan parameternya seperti panjang, diameter, dan suhu berpengaruh terhadap kualitas pemisahan.
Laporan ini membahas percobaan kromatografi gas yang dilakukan oleh 7 mahasiswa dengan bimbingan dosen. Laporan menjelaskan tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, teori dasar kromatografi gas, komponen-komponen alat kromatografi gas dan pengoperasian kolom.
Kromatografi Lapis Tipis merupakan teknik kromatografi yang menggunakan fase stasioner berupa zat padat untuk memisahkan senyawa dalam campuran. Prinsipnya berdasarkan interaksi antara fase stasioner dan fase gerak yang menyebabkan senyawa bergerak dengan kecepatan yang berbeda di atas plat KLT. Identifikasi senyawa dapat dilakukan dengan menghitung nilai Rf.
Suatu metode pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi di antara 2 fasa yaitu fasa diam berupa molekul air yang terikat pada selulosa kertas dan fasa geraknya berupa zat cair
Teknik kromatografi memisahkan komponen molekul berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fase gerak dan fase diam. Kromatografi cair dan gas memanfaatkan pelarut cair dan gas sebagai fase gerak untuk memisahkan ion dan molekul dalam sampel. High performance liquid chromatography (HPLC) memiliki aplikasi luas dalam bidang bioteknologi, klinik, forensik, dan farmasi.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan distribusi komponen antara fasa diam dan fasa bergerak. Teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat fisik zat seperti polaritas, kecenderungan adsorpsi, dan daya larut untuk memisahkan komponen dalam campuran. Terdapat berbagai jenis kromatografi seperti kromatografi gas, cair, dan planar yang dibedakan berdasarkan fasa geraknya.
Kromatografi Gas-Cair digunakan untuk memisahkan campuran zat menjadi komponen-komponen individualnya berdasarkan perbedaan afinitas zat terhadap fase diam dan fase gerak. Teknik ini melibatkan kolom yang diisi dengan fase cair dan gas pembawa sebagai fase gerak. Komponen-komponen terpisah selama perjalanan melalui kolom dan dideteksi setelah keluar dari kolom.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis kromatografi, yaitu kromatografi kertas, kolom, dan lapis tipis. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik setiap komponen. Ketiga jenis kromatografi tersebut memisahkan campuran dengan cara menggunakan fase diam dan gerak berbeda, seperti kertas, absorben kolom, atau
Kromatografi kertas adalah salah satu metode pemisahan senyawa berdasarkan distribusinya pada dua fasa, yaitu fasa diam (kertas) dan fasa gerak (larutan pengembang). Kromatografi kertas digunakan untuk pemisahan dan identifikasi senyawa dalam campuran sederhana dengan memanfaatkan perbedaan kepolaran senyawa.
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Terdapat beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi kertas, kolom, lapis tipis, dan gas yang memanfaatkan prinsip-prinsip yang berbeda dalam memisahkan komponen campuran.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang profil kandungan kimia ekstrak etanol 80% kulit batang Michelia champaca L. menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Penelitian menunjukkan ekstrak tersebut mengandung senyawa terpenoid dan flavonoid berdasarkan hasil pemisahan 9 bercak dan uji pereaksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Kromatografi ditemukan oleh Mikhail Tswett pada 1906 untuk memisahkan pigmen tanaman. Kromatografi berarti tulisan warna dan telah mendapatkan 12 penghargaan nobel. Kromatografi adalah proses pemisahan sampel ke dalam dua fase, fase diam dan fase gerak. Jenis-jenis kromatografi meliputi kromatografi kertas, lapis tipis, kolom, pasangan ion, dan gas.
Kolom merupakan bagian penting dalam kromatografi gas yang memisahkan komponen dalam campuran berdasarkan interaksinya dengan fasa diam. Terdapat dua jenis kolom utama yaitu kolom pak dan kolom terbuka (capillary column), dimana kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi dibanding kolom pak. Pemilihan jenis kolom dan parameternya seperti panjang, diameter, dan suhu berpengaruh terhadap kualitas pemisahan.
Laporan ini membahas percobaan kromatografi gas yang dilakukan oleh 7 mahasiswa dengan bimbingan dosen. Laporan menjelaskan tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, teori dasar kromatografi gas, komponen-komponen alat kromatografi gas dan pengoperasian kolom.
Kromatografi Lapis Tipis merupakan teknik kromatografi yang menggunakan fase stasioner berupa zat padat untuk memisahkan senyawa dalam campuran. Prinsipnya berdasarkan interaksi antara fase stasioner dan fase gerak yang menyebabkan senyawa bergerak dengan kecepatan yang berbeda di atas plat KLT. Identifikasi senyawa dapat dilakukan dengan menghitung nilai Rf.
Suatu metode pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi di antara 2 fasa yaitu fasa diam berupa molekul air yang terikat pada selulosa kertas dan fasa geraknya berupa zat cair
Kromatografi gas-cair merupakan teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan distribusi komponen-komponen di antara fase gas yang bergerak dan fase cair stasioner dalam kolom. Prosesnya melibatkan gas pembawa, kolom berisi fase cair, dan detektor untuk mendeteksi komponen yang keluar dari kolom. Teknik ini digunakan untuk identifikasi senyawa kimia.
Dokumen tersebut merangkum pengertian dan prinsip kerja GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). GC-MS merupakan teknik analisis kimia yang menggabungkan kromatografi gas dan spektrometri massa untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen dalam suatu sampel. Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen utama GC-MS beserta fungsinya serta beberapa penerapan GC-MS dalam berbagai bidang seperti lingkungan
Metode analisis instrumen yang lazim digunakan di industri meliputi spektrofotometri serapan atom, spektrofotometer inframerah, kromatografi gas, dan kromatografi cair kerja tinggi. Keempat metode tersebut memiliki prinsip dan prosedur kerja yang berbeda-beda untuk menganalisis sampel kimia.
GC (Kromatografi Gas) adalah teknik instrumental untuk pemisahan dan deteksi senyawa organik dan gas anorganik dalam campuran. GC menggunakan gas sebagai fase geraknya, dan terdiri atas kontrol gas, ruang suntik, kolom, detektor, dan komputer. GC dapat digunakan untuk menganalisis berbagai jenis senyawa.
Kromatografi gas merupakan teknik analisis yang mampu memisahkan komponen dalam campuran menggunakan kolom dan gas pembawa. Dokumen ini menjelaskan prinsip kerja, sistem peralatan, penanganan sampel, dan interpretasi hasil analisis kromatografi gas. Prinsipnya adalah komponen campuran akan terpisah sesuai waktu retensinya di dalam kolom yang diatur suhunya sehingga dapat terdeteksi satu persatu oleh detektor
HPLC merupakan teknik kromatografi cair kinerja tinggi yang digunakan untuk memisahkan senyawa berdasarkan interaksi antara fase diam dan fase gerak. Teknik ini memiliki berbagai kegunaan seperti analisis kuantitatif dan kualitatif, pemisahan senyawa organik dan anorganik, serta menentukan kadar senyawa tertentu. Komponen utama HPLC terdiri atas pompa, kolom, detektor, dan komputer untuk merekam
Makalah ini membahas tentang instrumen kimia HPLC dan cara kerjanya. Instrumen HPLC terdiri atas wadah fase gerak, pompa, injektor, kolom, dan detektor. Cara kerjanya adalah dengan memisahkan analit berdasarkan kepolarannya menggunakan tekanan tinggi pada fase gerak, sehingga terbentuk puncak-puncak yang terpisah pada detektor.
Makalah ini membahas tentang instrumen kimia HPLC dan cara kerjanya. Instrumen HPLC terdiri atas wadah fase gerak, pompa, injektor, kolom, dan detektor. Cara kerjanya adalah dengan memisahkan analit berdasarkan kepolarannya menggunakan tekanan tinggi pada fase gerak, sehingga terbentuk puncak-puncak yang terpisah pada detektor.
Dalam melakukan analisis kimia perlu dilakukan validadi metode. Validasi metode analisis adalah suatu penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya . Validasi metode analisis adalah suatu penilaian terhadap parameter tertentu,
berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita, 2004). Penelitian
ini bertujuan untuk memvalidasi metode analisis Merkuri (Hg) pada Air permukaan
dengan Automatic Mercury Analyzer, sebagai syarat untuk mengajukan parameter
terakreditasi International Organization for Standardization/ International
Electrotechnical Commission
2. I. DEFINISI KROMATOGRAFI
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen
campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat
atau cair) dan fase gerak (cair atau gas).
Pemisahan terjadi karena molekul sampel tertahan oleh
fase diam atau dibawa oleh fase gerak, tergantung dari afinitas
senyawa tersebut terhadap kedua fase ini.
Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal
istilah kromatografi penyerapan (adsorption chromatography).
Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini disebut
kromatografi pembagian (partition chromatography).
4. III. KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi Gas merupakan metode pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak
yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Kromatografi gas dapat dipakai untuk setiap campuran dimana semua
komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti, suhu tekanan uap yang
dipakai untuk proses pemisahan. Tekanan uap memungkinkan komponen
menguap dan bergerak bersama-sama dengan fase gerak yang berupa gas.
Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi
lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan
campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas fase gerak dan pada
oven temperur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi kolom
hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.
Secara rinci prinsip kromatografi adalah udara dilewatkan melalui nyala
hydrogen (hydrogen flame) selanjutnya uap organik tersebut akan terionisasi
dan menginduksi terjadinya aliran listrik pada detektor, kuantitas aliran listrik
sebanding dengan ion.
5. III. A. GSC ( GAS SOLID CHROMATOGRAPHY )
Kromatografi Gas Padat (KGP)
Fase diam adalah butiran-butiran adsorben padat dan
fase geraknya adalah gas yang stabil.
Mekanisme pemisahan komponen sample adalah
perbedaan fisik adsorpsi oleh fase diam.
Beberapa kelemahan yaitu : adsorpsi fase diam terhadap
komponen-komponen sample bersifat semipermanen
terutama terhadap molekul yang aktif atau molekul yang polar.
Di samping itu, sering kali memberikan bentuk kromatogram
yang berekor. Kelemahan yang lain adalah efektivitas
pemisahan komponen sangat dipengaruhi oleh bobot molekul.
Metode ini lebih efektif untuk pemisahan komponen-
komponen dengan massa relative (Mr) rendah.
6. III.B. GLC (GAS LIQUID CHROMATOGRAPHY)
Fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi
(tidak mudah menguap) yang terikat pada zat padat
penunjangnya
Fase gerak adalah gas dan zat terlarut terpisah
sebagai uap.
Mekanisme pemisahannya adalah perbedaaan
partisi komponen-komponen sample diantara fase diam
dan fase geraknya.
Partisi Gas - Cair
Sample akan memisah karena perbedaan dalam
kemampuan distribusi analit diantara fase gerak dan fase
diam di dalam kolom pada kecepatan dan waktu yang
berbeda.
10. ANALISA ASAM LEMAK PADA SAMPEL
KACANG TANAH
Bahan : Sampel kacang tanah seberat 10 gram
REAGENSIA :
1. Metanolat – NaOH 2N
2. BF3
3. Heksan ( ekstraksi lemak )
4. Heptane ( ekstraksi derivat lemak )
11. CARA KERJA
I. Preparasi Sampel
1. Uji Kadar Lemak dengan Metode Sochlet ( heksan ),
didapat lemak dengan kadar 20%
2.Lemak yang diperoleh + 10 mL Me – NaOH + BF3 ,
dipanaskan 15 menit ( Metilasi ) + 10 mL Hepthane
II. Conditioning
- Nyalakan gas He dan gas Hidrogen
- Nyalakan FID dengan pemantik api
- Nyalakan komputer
- Buka software chemstation host, chemstation data.
- Tunggu hingga sinyal background turun dan stabil
- Atur kondisi GC sesuai kebutuhan
- Tunggu hingga GC ready
12. KONDISI OPERASI KROMATOGRAFI
1. Kromatography Agilent HP
2. Detektor FID , suhu 300 C (default)
3. Kolom yang digunakan J&W DBwax berukuran panjang 30 m
dengan diameter 250 m suhu maksimum 250C. Tebal fase
stationary state 0,25 m. Komposisi : 100 % Polyethylenglicol
(PEG ). Cocok untuk analisa : Aromatics, glicols, esential oils,
fragances,volatile fatty acids.
4. Gas pembawa Helium diatur dengan kecepatan 1 ml/menit
(konstan), pressure 7psi, average velocity 37 cm/sec
5. Suhu injektor 250C ( default )
6. Sampel yang diinjeksikan 3 µL ( splitless )
7. Oven Program
initial 50 C hold 2min rate 3 C/min
final 250 C hold 5min
8. Waktu total 73,667 menit
13. III. Injection standar FAME 32 peaks C4-C24
- Ambil 3 µL standar FAME(Fatty Acid Methyl Ester)
C8-C31
- Proses
- Interpretasi data
14.
15. IV. Injection sampel
- Ambil 3 µL sampel yang telah dipresentasi dengan
microsirtnge
- Inject pada GC lalu tekan “start”
- Tunggu sampai proses
- Data diperoleh
- Buka software Chemstation Data Analysis
- Integrasi data
- Hitung persentase peak terhadap luas total
16.
17.
18. Hasil Percobaan
1. Myristic = 12.983% x 20 = 2.596 %
2. Palmitic = 20.364% x 20 = 4.072 %
3. Oleic = 17.366% x 20 = 3.473%
4. Arachidic = 16.082% x 20 = 3.216%
5. EPA = 16.389% x 20 = 3.277%
6. DHA = 16.816% x 20 = 3.363%
7. Lignoceric = 0.008% x 20 = 0.0016%