SlideShare a Scribd company logo
ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS
1. Asifa Nur (07)
2. Fatimah Azzahra (10)
3. Putri Anggoro K. (17)
4. Roisatul Khoiriyati (19)
MAKALAH HADITS
Disusun Oleh:
SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
1.
2.
3.
BAB 1
HADITS DARI SEGI UNSUR
Sanad
Matan
Rawi
1. Sanad Hadits
Secara Bahasa : dari sanada,
yasnudu yang berati mutamad
(sandaran/tempat bersandar,
tempat berpegang, yang
dipercaya atau yang sah).
Secara Istilah :
para ahli hadis memberikan defenisi yang
beragam,diantaranya :
‫المتن‬‫الى‬‫الموصلة‬‫الطريقة‬
Jalan yangmenyampaikan kepada matan hadits
yakni rangkaian para perawi yang
memindahkan matan dari sumber primernya.
Jalur ini adakalanya disebut sanad, adakalanya
karena periwayat bersandar kepadanya dalam
menisbatkan matan kepada sumbernya, dan
adakalanya karena hafidz bertumpu kepada
yang menyebutkan sanad dalam mengetahui
sahih atau dhaif suatu hadis.
‫للمتن‬ ‫الموصلة‬ ‫الرجال‬ ‫سلسلة‬
Silsilah orang-orang yang
menghubungkan kepada matan hadis
Silsilah orang-orang maksudnya
adalah susunan atau rangkaian
orang-orang yang menyampaikan
materi hadis tersebut, sejak yang
disebut pertama sampai kepada
Rasul SAW., yang perkataan dan
perbuatan, taqrir, dan lainnya
merupakan materi atau matan hadis
Al-Tahanawi mengemukakan definisi
sanad sebagaimana yang dikutip oleh
Nawir Yuslem adalah sebagai berikut :
‫المتن‬ ‫الى‬ ‫الموصلة‬ ‫الطريق‬,‫أسماء‬ ‫أي‬
‫مرتبة‬ ‫رواته‬
Sanad adalah : Jalan yang
menyampaikan kepada matan Hadis,
yaitu nama-nama perawinya secara
berurutan.
2. Matan Hadits
Secara Bahasa : mairtafa’a min al-ardi
(tanah yang meninggi)
Secara Istilah :
‫الكالم‬ ‫من‬ ‫السند‬ ‫اليه‬ ‫ماينتهى‬
Artinya : Suatu kalimat tempat berakhirnya
sanad.
Adalagi redaksi yang lebih sederhana lagi,
yang menyebutkan bahwa matan adalah
ujung sanad (gayah as-sanad). Semua
pengertian diatas menunjukkan bahwa yang
dimaksud dengan matan ialah materi hadis
atau lafal hadis itu sendiri.
Contoh:
Maka Matannya:
‫لك‬ ‫ند‬‫ع‬ ‫اك‬‫و‬‫س‬‫ل‬‫اب‬ ‫هتم‬‫ر‬‫م‬‫أ‬‫ل‬ ‫ميت‬‫أ‬‫أ‬ ‫عىل‬ ‫شق‬‫أ‬‫أ‬ ‫ن‬‫أ‬‫أ‬ ‫ال‬ ‫لو‬‫صالة‬
3. Rawi Hadits
Secara Bahasa :
Kata rawi atau ar-rawi berarti orang yang
meriwayatkan atau memberikan hadis (Naqil Al-
Hadis).
Sebenarnya antara sanad dan rawi itu merupakan
dua istilah yang hampir sama. Sanad-sanad hadis
pada tiap-tiap tingkatannya juga disebut rawi, jika yang
dimaksud dengan rawi adalah orang yang
meriwayatkan dan memindahkan hadis. Akan tetapi
yang membedakan antara kedua istilah diatas, jika
dilihat lebih lanjut, adalah dalam dua hal, yaitu:
pertama, dalam hal pembukuan hadis. Orang-orang
yang menerima hadis-hadis, kemudian
menghimpunnya dalam satu kitab disebut dengan
rawi.
Contoh:
Maka Rawinya :
1. 3.
2. 4.
BAB 2
HADITS DARI SEGI BENTUK
Qouliyah
Fi’liyah
Taqririyah
Hammiyah
2. Hadits Qauliyah
Hadits qawli adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik
berupa perkataan, ucapan, ataupun sabda yang
memuat berbagai maksud syara’, peristiwa, dan
keadaan yang berkaitan dengan akidah, syariah,
akhlak, atau lainnya.
Contohnya, hadits yang diriwayatkan oleh ‘Ubadah
ibn al-Shamith bahwasanya Rasulullah saw
bersabda:
‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ف‬ِ‫ب‬ ْ‫أ‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬‫ي‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬ ‫ا‬‫ة‬ ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ص‬ِ‫ب‬‫ا‬
Artinya: ”Tidak (sah/sempurna) shalat bagi orang
yang tidak membaca surat al-Fatihah”. (Shahih al-
Bukhari, III: 204, hadits 714)
2. Hadits Fi’liyah
Hadits fi’li ialah hadits yang
menyebutkan perbuatan Nabi
Muhammad saw yang sampai
kepada kita.
Misalnya hadits riwayat al-Bukhari dari Jabir
ibn ‘Abd Allah:
‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ك‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬
ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ت‬َ‫ه‬‫ه‬‫ج‬َ‫و‬َ‫ت‬ ُ‫ث‬‫ي‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫ح‬‫ا‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
‫ة‬َ‫ل‬‫ب‬ِ‫ق‬‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ب‬‫ق‬َ‫ت‬‫اس‬َ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬
Artinya: ”Rasulullah saw pernah shalat di
atas tunggangannya, ke mana pun
tunggangannya menghadap. Apabila ia mau
melaksanakan shalat fardhu, ia turun dari
tunggangannya, lalu menghadap ke kiblat ”.
(Shahih al-Bukhari, III: 204, hadits 714)
3. Hadits Taqririyah
Maksud hadits taqriri ialah Penetapan
(Taqririyyah) yaitu perkataan atau perbuatan
tertentu yang dilakukan oleh sahabat di hadapan
Nabi Muhammad atau sepengetahuan beliau,
namun beliau diam dan tidak menyanggahnya
dan tidak pula menampakkan persetujuannya
atau malahan menyokongnya. Hal semacam ini
dianggap sebagai penetapan dari Nabi
Muhammad walaupun beliau dalam hal ini hanya
bersifat pasif atau diam.
Sebagai contoh, pengakuan Nabi Muhammad terhadap ijtihad
para sahabat berkenaan dengan shalat Ashar di perkampungan
Bani Quraizhah, sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abd Allah Ibn
Umar:
َ‫ظ‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ر‬‫ص‬َ‫ع‬‫ال‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ُ‫ر‬‫ص‬َ‫ع‬‫ال‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ر‬‫د‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ة‬
َ‫ن‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫َل‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ق‬‫ي‬ِ‫ر‬‫ه‬‫الط‬ ‫ي‬ِ‫ف‬‫ل‬َ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬‫أ‬
َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫لن‬ِ‫ل‬ َ‫ر‬ِ‫ك‬ُ‫ذ‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ‫م‬َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ن‬‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬
‫م‬ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫د‬ِ‫ح‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ف‬ِ‫ن‬َ‫ع‬ُ‫ي‬
Artinya: “Janganlah salah seorang (di antara kamu)
mengerjakan shalat Ashar, kecuali (setelah sampai) di
perkampungan Bani Quraizhah. Lalu sebagian mereka
mendapati (waktu) ‘Ashar di perjalanan. Sebagian mereka
mengatakan, kita tidak boleh shalat sehingga sampai di
perkampungan, dan sebagian lainnya mengatakan, tetapi kami
shalat (dalam perjalanan), tidak ada di antara kami yang
membantah hal itu. Hal itu lalu dilaporkan kepada Nabi saw,
ternyata beliau tidak menyalahkan seorang pun dari mereka”.
(Shahih al-Bukhari, III: 499, hadits 894)
4. Hadits Hammiyah
Hadits hammi adalah hadits
yang menyebutkan keinginan Nabi
saw yang belum sempat beliau
realisasikan, seperti halnya
keinganan untuk berpuasa pada
tanggal 9 Asyura
sebagai diriwayatkan dari ‘Abd Allah ibn ‘Abbas:
َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ين‬ِ‫ح‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬‫و‬ ُ‫اش‬َ‫ع‬ َ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬
َ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ال‬َ‫ق‬ ِ‫ه‬ِ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ُ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ي‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫ت‬ ٌ‫م‬‫و‬
َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫ى‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬‫ه‬‫الن‬َ‫و‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬
َ‫م‬‫و‬َ‫ي‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫م‬ُ‫ص‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ء‬‫ا‬ َ‫ش‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬ِ‫ب‬‫ق‬ُ‫م‬‫ال‬ ُ‫ام‬َ‫ع‬‫ال‬ِ‫ت‬‫أ‬َ‫ي‬ ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ع‬ِ‫س‬‫ا‬‫ه‬‫الت‬
َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ي‬ِ‫ف‬ُ‫و‬ُ‫ت‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ُ‫ل‬ِ‫ب‬‫ق‬ُ‫م‬‫ال‬ ُ‫ام‬َ‫ع‬‫ال‬َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬
Artinya: “Sewaktu Rasulullah saw berpuasa pada har
‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa,
mereka berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ia adalah
hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”.
Rasulullah saw menjawab, ”Tahun yang akan datang, insya
Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan(nya)”. ‘Abd
Allah ibn ‘Abbas mengatakan, “Belum tiba tahun
mendatang itu, Rasulullah saw pun wafat”. (Shahih Muslim,
V: 479, hadits 1916)
1.
2.
3.
BAB 3
HADITS DARI SEGI
PENYEBUTAN
Hadits/Sunnah (dari Rasul)
Atsar (dari Shohabat)
Khobar ( dari Tabi’in)
1. Hadits / Sunnah (dari Rasul)
Sunnah adalah segala perbuatan dan
perkataan Rasulullah, termasuk segala
sesuatu yang disetujui oleh Beliau. Hadits
sendiri berarti segala hikayat atau
pembicaraan yang digunakan dalam
meriwayatkan segala sesuatu tindak tanduk
Rasulullah, sehingga sunnah dapat berarti
sebuah contoh perbuatan atau hukum yang
diambil dari adanya suatu hadits.
2. Atsar (dari Shohabat)
Secara bahasa atsar berarti bekas
atau dampak sesuatu, atau sesuatu
yang diambil atau diikuti dari jejak-jejak
terdahulu. Seperti doa-doa atau wirid-
wirid yang diambil dari kebiasaan
Rasulullah yang kemudian dikenal
dengan al-ma’tsurat (dari kata atsar).
Secara istilah atsar didefinisikan
sebagai berikut:
ُ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أل‬‫ا‬‫ا‬َ‫م‬َُ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ُ‫ن‬َ‫ع‬ُ‫ر‬‫َي‬‫غ‬ُ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫للا‬ُ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫س‬ َ‫و‬َُ‫م‬َّ‫ل‬
ُ‫ن‬‫م‬ُ‫ة‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َّ‫ص‬‫ال‬ُ‫و‬َ‫أ‬َُ‫ن‬‫ي‬‫ع‬‫اب‬َّ‫ت‬‫ال‬ُ‫و‬َ‫أ‬ُ‫ع‬‫اب‬َ‫ت‬َُ‫ن‬‫ي‬‫ع‬‫اب‬َّ‫ت‬‫ال‬ُ‫و‬َ‫أ‬ُ‫ن‬َ‫م‬
ُ‫م‬‫َه‬‫ن‬‫و‬‫د‬
Atsar adalah segala yang datang
selain dari Nabi saw, yaitu dari
shahabat, tabi’in, atau generasi
setelah mereka.
3. Khobar (dari Tabi’in)
Khabar menurut bahasa adalah
semua berita yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain. Menurut
ulama ahli hadis, Khabar sama artinya
dengan hadis. Keduanya dapat dipakai
untuk sesuatu yang marfu’, mauquf,
dan maqtu’, dan mencakup segala
sesuatu yang datang dari Nabi
Muhammad SAW, sahabat dan tabi’in.
Khabar menurut bahasa adalah semua
berita yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain. Menurut
ulama ahli hadis, Khabar sama artinya
dengan hadis. Keduanya dapat dipakai
untuk sesuatu yang marfu’, mauquf,
dan maqtu’, dan mencakup segala
sesuatu yang datang dari Nabi
Muhammad SAW, sahabat dan tabi’in.
1.
2.
3.
BAB 4
HADITS DARI SEGI
PENYANDARAN
Marfu’
Mauquf
Maqthu’
MARFU’
Al-Marfu' menurut bahasa merupakan isim maf'ul
dari kata rafa'a (mengangkat), dan ia sendiri berarti
"yang diangkat". Dinamakan marfu' karena
disandarkannya ia kepada yang memiliki kedudukan
tinggi, yaitu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam.
Hadits Marfu' menurut istilah adalah "sabda, atau
perbuatan, atau taqrir (penetapan), atau sifat yang
disandarkan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,
baik yang bersifat jelas ataupun secara hukum (disebut
marfu' = marfu' hukman), baik yang menyandarkannya
itu shahabat atau bukan, baik sanadnya muttashil
(bersambung) atau munqathi' (terputus).
MACAM-MACAM
a. Marfu Qauly Hakiki
Ialah apa yang disandarkan oleh sahabat kepada Nabi
tentang sabdanya, bukan perbuatannya atau iqrarnya,
yang dikatakan dengan tegas bahwa nabi bersabda.
b. Marfu Qauly Hukmi
Ialah hadits marfu yang tidak tegas penyandaran sahabat
terhadap sabda Nabi, melainkan dengan perantaran
qarinah yang lain, bahwa apa yang disandarkan sahabat
itu berasal dari sabda nabi.
c. Marfu Fi’li Hakiki
Adalah apabila pemberitaan sahabat itu dengan tegas
menjelaskan perbuatan Rasulullah SAW.
d. Marfu Fi’li Hukmi
Ialah perbuatan sahabat yang dilakukan dihadapan
Rasulullah atau diwaktu Rasulullah masih hidup.
e. Marfu Taqririyah Hakiki
Ialah tindakan sahabat dihadapan Rasulullah dengan
tiada memperoleh reaksi, baik reaksi itu positif maupun
negatif dari beliau.
f. Marfu Taqririyah Hukmy
Ialah apabila pemberitaan sahabat diikuti dengan kalimat-
kalimat sunnatu Abi Qasim, Sunnatu Nabiyyina atau
minas Sunnati.
CONTOH:
1. Perkataan yang marfu' tashrih: seperti perkataan
shahabat,"Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi
wasallam bersabda begini"; atau "Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam menceritakan kepadaku begini"; atau
"Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda begini";
atau "Dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam
bahwasannya bersabda begini"; atau yang semisal dengan itu.
2. Perkataan yang marfu' secara hukum : seperti perkataan
dari shahabat yang tidak mengambil dari cerita Israilliyaat
berkaitan dengan perkara yang terjadi di masa lampau seperti
awal penciptaan makhluk, berita tentang para nabi. Atau
berkaitan dengan masalah yang akan datang seperti tanda-
tanda hari kiamat dan keadaan di akhirat. Dan diantaranya
pula adalah perkataan shahabat : "Kami diperintahkan seperti
ini"; atau "kami dilarang untuk begini"; atau termasuk sunnah
adalah melakukan begini".
MAUQUF
Hadits Mauquf adalah hadis yang sanadnya terhenti pada
para sahabat nabi tanpa ada tanda-tanda baik secara
perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan derajat
marfu'.
contoh: Al Bukhari dalam kitab Al-Fara'id (hukum waris)
menyampaikan bahwa Abu Bakar, Ibnu Abbas dan Ibnu Al-
Zubair mengatakan: "Kakek adalah (diperlakukan seperti)
ayah". Namun jika ekspresi yang digunakan sahabat
seperti "Kami diperintahkan..", "Kami dilarang untuk...",
"Kami terbiasa... jika sedang bersama rasulullah" maka
derajat hadis tersebut tidak lagi mauquf melainkan setara
dengan marfu'.
MACAM-MACAM HADITS MAUQUF
a) Hadits mauquf qauli (yang berupa perkataan)
‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫طالب‬ ‫بن‬ ‫علي‬ ‫:قال‬ ‫؟‬ ‫ورسوله‬ ‫هللا‬ ‫ب‬ّ‫ذ‬‫يك‬ ‫أن‬ ‫يعرفون‬ ‫بما‬ ‫الناس‬ ‫ّثوا‬‫د‬‫ح‬
Ali bin Abi Thalib ra. berkata, ”Berbicaralah kepada manusia
sesuai dengan apa yang mereka ketahui, apakah kalian ingin
mereka mendustakan Allah dan Rasul-Nya?”
b) Hadits mauquf fi‟li (yang berupa perbuatan) seperti
perkataan Imam Bukhari,
“Ibnu Abbas menjadi imam sedangkan dia (hanya)
bertayammum.”
c) Hadits mauquf taqriri (yang berupa
persetujuan) seperti perkataan tabi‟in
ّ‫ي‬‫عل‬ ‫ينكر‬ ‫ولم‬ ‫الصحابة‬ ‫أحد‬ ‫أمام‬ ‫كذا‬ ‫فعلت‬
“Aku telah melakukan begini di hadapan salah
seorang sahabat dan dia tidak mengingkariku
CONTOH MAUQUF
Contohnya:
‫:يقول‬ ‫من‬ ‫وخذ‬ ‫تنتظرالمساء‬ ‫فال‬ ‫أصنحت‬ ‫واذا‬ ‫تنتظرالصباح‬ ‫فال‬ ‫أمسيت‬ ‫اذا‬
‫لموتك‬ ‫حياتك‬ ‫ومن‬ ‫لمرضك‬ ‫تك‬ّ‫ح‬‫ص‬ (‫البخاري‬ ‫)رواه‬
“Konon Ibnu Umar r.a berkata: Bila kau berada di waktu
sore jangan menunggu datangnya pagi hari, dan bila kau
berada di waktu pagi jangan menunggu datangnya sore
hari. Ambillah dari waktu sehatmu persediaan untuk
waktu sakitmu dan dari waktu hidupmu untuk persediaan
matimu.” (HR. Bukhari)
Hadits di atas adalah hadits mauquf, sebab kalimat
tersebut adalah perkataan Ibnu Umar sendiri, tidak ada
petunjuk kalau itu sabda Rasulullah saw, yang ia
ucapkan setelah ia menceritakan bahwa rasulullah
memegang bahunya dengan bersabda:
MAQTU’
Hadits Maqtu' adalah hadis yang sanadnya
berujung pada para Tabi'in (penerus).
Contoh hadis ini adalah: Imam Muslim
meriwayatkan dalam pembukaan sahihnya
bahwa Ibnu Sirin mengatakan: "Pengetahuan
ini (hadis) adalah agama, maka berhati-hatilah
kamu darimana kamu mengambil agamamu".
CONTOH
 Contohnya ialah perkataan Haram bin Jubair,
seorang tabi’in besar, ujarnya:
‫إليه‬ ‫أقبل‬ ‫ّه‬‫ب‬‫أح‬ ‫واذا‬ ‫ّه‬‫ب‬‫أح‬ ّ‫ل‬‫وج‬ّ‫عز‬ ‫ّه‬‫ب‬‫ر‬ ‫عرف‬ ‫اذا‬ ‫المؤمن‬
“Orang mukmin itu bila telah mengenal tuhanya
azza wajalla, niscaya ia mencintainya dan bila ia
mencintainya Allah menerimanya.”
BAB 5
Hadits dari segi redaksi ada 3
Nabawi,
Qudsyi,
Al qur’an
NABAWI
Hadits (baru) dalam arti bahasa lawan dari kata qadim
(lama).
Dan, yang dimaksud hadis ialah setiap kata-kata yang
diucapkan dan dinukil serta disampaikan oleh
manusia, baik kata-kata itu diperoleh melalui
pendengarannya maupun wahyu; baik dalam keadaan
jaga maupun dalam keadaan tidur.
Dalam pengertian ini, Alquran dinamakan hadis.
"Hadis (kata-kata) siapakah yang lebih benar selain
dari pada Allah?" (An-Nisa: 87).
CONTOH
#Contoh hadits nabawi yang berupa perkataan (qauli) misalnya
perkataan Nabi SAW,
‫بالنية‬ ‫اَلعمال‬ ‫انما‬………. .‫فى‬ ‫البجخارى‬ ‫اخرجه‬‫صحيحه‬ @
#Contoh hadits berupa perbuatan (fi’li) ialah
‫كان‬‫وتوضأ‬ ‫فرجه‬ ‫غسل‬ ‫جنب‬ ‫وهو‬ ‫ينام‬ ‫ان‬ ‫اراد‬ ‫اذا‬ ‫النبي‬
‫للصالة‬. @ ‫حديث‬‫عائشة‬
#Contoh hadits berupa ketetapan (taqriri) ialah
‫فاكل‬ ‫واقطا‬ ‫واضبا‬ ‫سمنا‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫الى‬ ‫اهدت‬ ‫خالته‬ ‫ان‬‫من‬ @
‫مائدته‬ ‫على‬ ‫واكل‬ ‫واَلقط‬ ‫السمن‬,‫على‬ ‫مااكل‬ ‫حراما‬ ‫كان‬ ‫ولو‬
‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫مائدة‬.‫عباس‬ ‫ابن‬ ‫حدبث‬
#Contoh hadits berupa sifat (wasfi) ialah
‫كان‬‫الجسم‬ ‫حسن‬ ‫وَلبالقصر‬ ‫بالطويل‬ ‫ليس‬ ‫ربعة‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬…‫الخ‬
‫مالك‬ ‫ابن‬ ‫انس‬ ‫حديث‬
QUDSI
hadits quds (suci), yaitu Allah Ta’ala.
Yang mana hadits qudsi ini
disampaikan kepada kita oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam. yang
disnisbatkan kepada Zat yang
Contoh hadits Qudsi adalah:
‫قال‬ ‫النبي‬ ‫عن‬,‫خصمهم‬ ‫انا‬ ‫ثالثه‬ ‫تعالى‬ ‫هللا‬ ‫قال‬
‫القيامه‬ ‫يوم‬…‫الخ‬.‫هريرة‬ ‫ابو‬ ‫رواه‬
Hadis Qudsi persangkaan seorang hamba kepada
Tuhannya. “Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah
SAW berkata, Allah Taala berfirman; “Aku menurut
sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila
dia menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku pun
menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan, bila dia menyebut-
Ku di kalangan orang banyak, Aku pun menyebutnya di
kalangan orang banyak yang lebih baik dari itu.”
AL-QUR’AN
Al-Qur’ān ‫القرآن‬adalah kitab suci agama islam.
Umat islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan
puncak dan penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari
rukun iman yang disampaikan kepada Nabi
Muhummad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
melalui perantaraan malaikat jibril.
Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh
Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang
terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.
1.
2.
BAB 6
HADITS DARI SEGI BENTUK
KWANTITAS
Mutawattir
Ahad
Masyhur
Aziz
Ghorib
Dari segi bahasa, mutawatir, berarti
sesuatu yang dating secara beriringan
tanpa diselangai antara satu sama lain.
Dari segi istilah yaitu Hadis yang
diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang
tidak mungkin bersepakat untuk berdusta
dari sejumlah rawi yang semisal mereka
dan seterusnya sampai akhir sanad. Dan
sanadnya mereka adalah pancaindra.
MUTAWATTIR
Berdasarkandefinisinya ada4kriteriahadis
mutawatir,yaitusebagaiberikut :
a. Diriwayatkan Sejumlah Orang Banyak
Syarat perawi mutawatir harus berjumlah banyak.
perbeda pendapat para ulama’ tentang jumlah
banyak pada para perawi hadis tersebut dan tidak
ada pembatasan yang tetap. Di antara mereka
berpendapat 4 orang, 5 orang, 10 orang, 40 orang,
70 orang bahkan ada yang berpendapat 300 orang
lebih.
Namun, pendapat yang terpilih minimal 10 orang
seperti pendapat Al-Ishthikhari.
b. Adanya Jumlah Banyak Pada Seluruh Tingkatan Sanad
Jumlah banyak orang pada setiap tingkatan
(thabaqat) sanad dari awal sampai akhir sanad. Jika jumlah
banyak tersebut hanya pada sebagian sanad saja maka
tidak dinamakan mutawatir , tatapi dinamakan ahad atau
wahid.
c. Mustahil Bersepakat Bohong
Di antara alas an pengingkar sunnah dalam
penolakan mutawatir adalah pencapaian jumlah banyak
tidak menjamin dihukumi mutawatir karena dimungkinkan
adanya kesepakatan berbohong. Hal ini karena mereka
menganalogikan dengan realita dunia modern dan
kejujurannya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
apalagi jika ditunggangi masalah politik dan lain-lain.
Demikian halnya belum dikatakan mutawatir karena
sekalipun sudah mencapai jumlah banyak tetapi masih
memungkinkan untuk berkosensus berbohong.
d. Sandaran Berita Itu Pada Pancaindra
Maksud sandaran pancaindra adalah berita itu didengar
dengan telinga atau dilihat dengan mata dan disentuh
dengan kulit, tidak disandarkan pada logika atau akal
seperti tentang sifat barunya alam, berdasarkan kaedah
logika; Setiap yang baru itu berubah (Kullu hadis in
mutghayyirun). Alam berubah (al-alamu mutaghayyirun).
Jika demikian, Alam adalah baru (al-alamu hadis un).
Baru artinya sesuatu yang diciptakan bukan wujud
dengan sendirinya. Jika berita hadis itu logis, maka tidak
mutawatir . Sandaran berita pada pancaindra misalnya
ungkapan periwayatan:
: Kami mendengar [dari Rasulullah bersabda begini]
: Kami sentuh atau kami melihat [Rasulullah melakukan
begini dan seterusnya].
PembagianHadisMutawatir
 adalah mutawatir dengan susunan redaksi yang persis
sama. Dengan demikian garis besar serta perincian
maknanya tentu sama pula, juga dipandang sebagai
hadis mutawatir lafdhi, hadis mutawatir dengan susunan
sedikit berbeda, karena sebagian digunakan kata-kata
muradifnya (kata-kata yang berbeda tetapi jelas sama
makna atau maksudnya). Sehingga garis besar dan
perincian makna hadis itu tetap sama.
 Contoh hadis mutawatir lafdhi yang artinya:
 “ Rasulullah SA W, bersabda: “Siapa yang sengaja
berdusta terhadapku, maka hendaklah dia menduduki
tempat duduknya dalam neraka” (Hadis Riwayat
Bukhari). “
a. Hadis Mutawatir Lafdhi
b. Hadis Mutawatir Maknawi
 adalah hadis mutawatir dengan makna umum yang
sama, walaupun berbeda redaksinya dan berbeda
perincian maknanya. Dengan kata lain, hadis-hadis yang
banyak itu, kendati berbeda redaksi dan perincian
maknanya, menyatu kepada makna umum yang sama.
 Jumlah hadis-hadis yang termasuk hadis mutawatir
maknawi jauh lebih banyak dari hadis-hadis yang
termasuk hadis mutawatir lafdhi.
 Contoh hadis mutawatir maknawi yang artinya:
 “ Rasulullah SAW pada waktu berdoa tidak mengangkat
kedua tangannya begitu tinggi sehingga terlihat kedua
ketiaknya yang putih, kecuali pada waktu berdoa
memohon hujan (Hadis Riwayat Mutafaq' Alaihi). ”
c. Hadis Mutawatir ‘Amali
 adalah hadis mutawatir yang menyangkut perbuatan
Rasulullah SAW, yang disaksikan dan ditiru tanpa
perbedaan oleh orang banyak, untuk kemudian juga
dicontoh dan diperbuat tanpa perbedaan oleh orang
banyak pada generasi-generasi berikutnya.
 Contoh : Hadis-hadis Nabi tentang waktu shalat, tentang
jumlah rakaat shalat wajib, adanya shalat Id, adanya
shalat jenazah, dan sebagainya.
 Segala macam amal ibadah yang dipraktekkan secara
sama oleh umat Islam atau disepakati oleh para ulama,
termasuk dalam kelompok hadis mutawatir ‘amali.
Seperti hadis mutawatir maknawi, jumlah hadis mutawatir
‘amali cukup banyak. Diantaranya, shalat janazah, shalat
‘ied, dan kadar zakat harta.
Hadits Ahad
 Ahad (baca: aahaad) menurut bahasa adalah kata jamak dari
waahid atau ahad . Bila waahid atau ahad berarti satu, maka
aahaad, sebagai jamaknya, berarti satu-satu.
 Hadits ahad menurut bahasa berarti hadits satu-satu.
Sebagaimana halnya dengan pengertian hadits mutawatir
 hadits ahad , menurut bahasa terasa belum jelas. Oleh karena
itu, ada batasan yang diberikan oleh ulama batasan hadits
ahad antara lain berbunyi: hadits ahad adalah hadits yang
para rawinya tidak mencapai jumlah rawi hadits mutawatir ,
baik rawinya itu satu, dua, tiga, empat, lima atau seterusnya,
tetapi jumlahnya tidak memberi pengertian bahwa hadist
dengan jumlah rawi tersebut masuk dalam kelompok hadist
mutawatir ,
 Hadis Ahad adalah hadis yang tidak mencapai derajat
mutawatir.
Pembagian Hadits Ahad
a. Hadits Masyhur (Hadist Mustafidah)
Masyhur menurut bahasa berarti yang sudah
tersebar atau yang sudah populer.
Mustafidah menurut bahasa juga berarti yang telah
tersebar atau tersiar. Jadi menurut bahasa hadits
masyhur dan hadits mustafidah sama-sama berarti
hadits yang sudah tersebar atau tersiar.
b. Hadits ‘Aziz
‘ Aziz menurut bahasa, berarti: yang mulai atau yang
kuat dan juga berarti jarang.
Hadits ‘aziz menurut bahasa berarti hadits yang mulia
atau hadits yang kuat atau hadits yang jarang, karena
memang hadits ‘aziz itu jarang adanya.
Para ulama memberikan batasan sebagai berikut:
hadits ‘aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua
orang rawi, kendati dua rawi itu pada satu tingkatan
saja, dan setelah itu diriwayatkan oleh banyak rawi.
Contohnya : “ Rasulullah SAW bersabda: “Kita adalah
orang-orang yang paling akhir (di dunia) dan yang
paling terdahulu di hari qiamat.” (Hadits Riwayat
Hudzaifah dan Abu Hurairah) “
c. Hadist Gharib
Gharib, menurut bahasa berarti jauh, terpisah, atau
menyendiri dari yang lain.
Hadits gharib menurut bahasa berarti hadist yang
terpisah atau menyendiri dari yang lain.
Para ulama memberikan batasan sebagai berikut:
hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh
satu orang rawi (sendirian) pada tingkatan maupun
dalam sanad.
Dari segi istilah ialah Hadits yang berdiri sendiri
seorang perawi dimana saja tingkatan (thabaqah)
dari pada beberapa tingkatan sanad.
Contohnya
 “ Dari Umar bin Khattab, katanya: Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Amal itu hanya (dinilai)
menurut niat, dan setiap orang hanya (memperoleh)
apa yang diniatkannya.” (Hadist Riwayat Bukhari,
Muslim dan lain-lain) “
1.
2.
3.
BAB 7
HADITS DARI SEGI KWALITAS
Sholeh
Hasan
Dlo’if
Hadits Shoheh
 Hadis sahih menurut bahasa berarti hadis yang
 bersih dari cacat, hadis yng benar berasal dari Rasulullah
SAW. Batasan hadis sahih, yang diberikan oleh ulama,
antara lain:
 Artinya :
“Hadits sahih adalah hadits yng susunan lafadnya tidak
cacat dan maknanya tidak menyalahi ayat (al-Quran),
hdis mutawatir, atau ijimak serta para rawinya adil dan
dabit.”
 Keterangan lebih luas mengenai hadis sahih diuraikan
pada bab tersendiri.
Hadits Hasan
 Menurut bahasa, hasan berarti bagus atau baik.
 Menurut Imam Turmuzi hasis hasan adalah:
 Artinya :
“yang kami sebut hadis hasan dalam kitab kami adalah hadis
yng sannadnya baik menurut kami, yaitu setiap hadis yang
diriwayatkan melalui sanad di dalamnya tidak terdapat rawi
yang dicurigai berdusta, matan hadisnya, tidak janggal
diriwayatkan melalui sanad yang lain pula yang sederajat.
Hadis yang demikian kami sebut hadis hasan.”
Hadits Dlo’if
 Hadis daif menurut bahasa berarti hadis yang lemah,
yakni para ulama memiliki dugaan yang lemah (keci atau
rendah) tentang benarnya hadis itu berasal dari
Rasulullah SAW.
 Para ulama memberi batasan bagi hadis daif :
 Artinya :
“Hadits daif adalah hadis yang tidak menghimpun sifat-
sifat hadis sahih, dan juga tidak menghimpun sifat-sifat
hadis hasan.”
DAFTAR PUSTAKA
 Al-khatib, M. Ajaj, “Usul al-hadis:’ulumuhu wa mustlahuhu”:Dar al-
fikr, 1409 H/1989 M
 At-tohal Mahmud, “Taisir mustalah al-hadis” Beirut: Dar Al-qur’an Al-
karim, 1399 H/ 1979 M
 Yuslem Nawir, “’Ulumul-Hadis”Jakarta, PT. Mutiara Sumber Widya
2001
 Al-Nawawi, I. (2001). Dasar-Dasar Ilmu Hadis. Jakarta: Pustaka
Firdaus.
 As-Shalih, S. (1997). Membahas Ilmu-Ilmu Hadits. Pustaka Firdaus:
Jakarta.
 Ismail, M. S. (1994). Pengantar Ilmu Hadis. Bandung: Angkasa.
 Khon, A. M. (2008). Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah.
 Mudzakir, M. (1998). Ulumul Hadis. Bandung: CV Pustaka Setia.
 Rahman, F. (1974)
 http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/16/hadits-marfu'/
 http://blog.re.or.id/pengertian-hadis.ht…
SEKIAN
TERIMA KASIH
PRESENTASI DARI KAMI ......

More Related Content

What's hot

I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
Annas Sulthon
 
26.9.2012 hadis maudhu’
26.9.2012   hadis maudhu’26.9.2012   hadis maudhu’
26.9.2012 hadis maudhu’
Angah Rahim
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
arfian kurniawan
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
ahmadmufasirululum
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
Amiruddin Ahmad
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
Rahmad Alfianto
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
Abdul Fauzan
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabihMarhamah Saleh
 
pembagian hadits -- ulumul hadits
pembagian hadits  -- ulumul haditspembagian hadits  -- ulumul hadits
pembagian hadits -- ulumul hadits
universitas islam attahiriyah (UNIAT)
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan baganFakhri Cool
 
Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits
deandraprisila14
 
Ppt sejarah perkembangan akhlak
Ppt sejarah perkembangan akhlakPpt sejarah perkembangan akhlak
Ppt sejarah perkembangan akhlak
ria sholihah
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
mugnisulaeman
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
Abdiet D'paradise
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Achmad Boys Awaluddin Rifai
 

What's hot (20)

I'jaz Al Qur'an
 I'jaz Al Qur'an I'jaz Al Qur'an
I'jaz Al Qur'an
 
26.9.2012 hadis maudhu’
26.9.2012   hadis maudhu’26.9.2012   hadis maudhu’
26.9.2012 hadis maudhu’
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Hadits shahih & dhoif
Hadits shahih & dhoifHadits shahih & dhoif
Hadits shahih & dhoif
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
Ilmu jarh dan ta'dil
Ilmu jarh dan ta'dilIlmu jarh dan ta'dil
Ilmu jarh dan ta'dil
 
Unsur unsur hadis
Unsur unsur hadisUnsur unsur hadis
Unsur unsur hadis
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
 
Tasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafiTasawuf amali dan falsafi
Tasawuf amali dan falsafi
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
pembagian hadits -- ulumul hadits
pembagian hadits  -- ulumul haditspembagian hadits  -- ulumul hadits
pembagian hadits -- ulumul hadits
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan7. pembagian hadits secara umum dan bagan
7. pembagian hadits secara umum dan bagan
 
Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits
 
Ppt sejarah perkembangan akhlak
Ppt sejarah perkembangan akhlakPpt sejarah perkembangan akhlak
Ppt sejarah perkembangan akhlak
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa MansukhUlumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
Ulumu-l-Qur'an Nasikh wa Mansukh
 

Viewers also liked

Hadits Ahad
Hadits AhadHadits Ahad
Hadits Ahad
Azzahra Azzahra
 
Learning, communication and teachers using technology in ELT
Learning, communication and teachers using technology in ELTLearning, communication and teachers using technology in ELT
Learning, communication and teachers using technology in ELT
Yamith José Fandiño Parra
 
Juran’s Trilogy
Juran’s TrilogyJuran’s Trilogy
Juran’s Trilogy
Jeanie Arnoco
 
20160923 expocición sobre organigramas
20160923 expocición sobre organigramas20160923 expocición sobre organigramas
20160923 expocición sobre organigramas
Elvis U Omar
 
Electric motor
Electric motorElectric motor
Electric motor
Masud Rana
 
Dc motor
Dc motor Dc motor
Dc motor
Masud Rana
 
Deming’s 14 Points for Management
Deming’s 14 Points for ManagementDeming’s 14 Points for Management
Deming’s 14 Points for Management
Jeanie Arnoco
 
Selected_Architectural_Designs_2016
 Selected_Architectural_Designs_2016 Selected_Architectural_Designs_2016
Selected_Architectural_Designs_2016
Architectural_Institute_of_Japan
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
Azzahra Azzahra
 
Bagus
BagusBagus
Bagus
arhy asbar
 
Wheelster hoverboard riding techniques
Wheelster hoverboard riding techniquesWheelster hoverboard riding techniques
Wheelster hoverboard riding techniques
Wheelster Inc.
 
Clasificacion de las empresas
Clasificacion de las empresasClasificacion de las empresas
Clasificacion de las empresas
Manuelsoberanis
 
Reglamento disciplinario para_los_trabajadores
Reglamento disciplinario para_los_trabajadoresReglamento disciplinario para_los_trabajadores
Reglamento disciplinario para_los_trabajadores
Sarahi Gonzalez
 

Viewers also liked (13)

Hadits Ahad
Hadits AhadHadits Ahad
Hadits Ahad
 
Learning, communication and teachers using technology in ELT
Learning, communication and teachers using technology in ELTLearning, communication and teachers using technology in ELT
Learning, communication and teachers using technology in ELT
 
Juran’s Trilogy
Juran’s TrilogyJuran’s Trilogy
Juran’s Trilogy
 
20160923 expocición sobre organigramas
20160923 expocición sobre organigramas20160923 expocición sobre organigramas
20160923 expocición sobre organigramas
 
Electric motor
Electric motorElectric motor
Electric motor
 
Dc motor
Dc motor Dc motor
Dc motor
 
Deming’s 14 Points for Management
Deming’s 14 Points for ManagementDeming’s 14 Points for Management
Deming’s 14 Points for Management
 
Selected_Architectural_Designs_2016
 Selected_Architectural_Designs_2016 Selected_Architectural_Designs_2016
Selected_Architectural_Designs_2016
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Bagus
BagusBagus
Bagus
 
Wheelster hoverboard riding techniques
Wheelster hoverboard riding techniquesWheelster hoverboard riding techniques
Wheelster hoverboard riding techniques
 
Clasificacion de las empresas
Clasificacion de las empresasClasificacion de las empresas
Clasificacion de las empresas
 
Reglamento disciplinario para_los_trabajadores
Reglamento disciplinario para_los_trabajadoresReglamento disciplinario para_los_trabajadores
Reglamento disciplinario para_los_trabajadores
 

Similar to ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS

3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx
3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx
3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx
nimalfaiz1
 
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Ningsih Wahyu
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
Qomaruz Zaman
 
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, AtsarPengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Jimatul Arrobi
 
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptx
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptxHADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptx
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptx
Fachrum1
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
fiqihazhari
 
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
RioSeptora2
 
ilmu hadits.ppt
ilmu hadits.pptilmu hadits.ppt
ilmu hadits.ppt
mashudimashudi6
 
Terminologi Hadis
Terminologi HadisTerminologi Hadis
Terminologi Hadis
Khoirul Anam
 
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.pptSumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Anggraini38
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits
Liseu Taqillah
 
Istilah Ulumul Hadits
Istilah Ulumul HaditsIstilah Ulumul Hadits
Istilah Ulumul Hadits
Jimatul Arrobi
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ahmadasif16
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadMarhamah Saleh
 
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
AgusSupriatna33
 

Similar to ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS (20)

3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx
3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx
3. BELAJAR ILMU HADIS.pptx
 
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis,Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
Musthalat Fi Al Hadis, Kodifikasi Hadis, Hadis Ditinjau dari Kuantitas dan Ku...
 
5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber5. sunnah sbg sumber
5. sunnah sbg sumber
 
Ilmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratisIlmu musthalah hadits gratis
Ilmu musthalah hadits gratis
 
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, AtsarPengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
Pengertian Hadits, Sunnah, Khobar, Atsar
 
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptx
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptxHADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptx
HADIST ATAU SUNNAH SEBAGI HUKUM ISLAM KEDUA.pptx
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Hadits_Bag_1_pptx.pptx
 
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkiniILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
ILMU HADITS menjabarkan tentang hadits terkini
 
ilmu hadits.ppt
ilmu hadits.pptilmu hadits.ppt
ilmu hadits.ppt
 
Terminologi Hadis
Terminologi HadisTerminologi Hadis
Terminologi Hadis
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.pptSumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
Sumber Hukum Islam Al-Hadist.ppt
 
Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits Makalah ulumul hadits
Makalah ulumul hadits
 
Istilah Ulumul Hadits
Istilah Ulumul HaditsIstilah Ulumul Hadits
Istilah Ulumul Hadits
 
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdfulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
ulumulhadits-110214072521-phpapp02.pdf
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
 
Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019
Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019
Tugas Hadits Husnul Arifin. SM I PMI-B FDK UINSU 2019
 
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
06 MENGENAL ILMU HADITS panduan dasar ha
 

More from Azzahra Azzahra

Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia
Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia
Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia
Azzahra Azzahra
 
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al AyyubiSKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
Azzahra Azzahra
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
Azzahra Azzahra
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
Utsman bin Affan
Utsman bin AffanUtsman bin Affan
Utsman bin Affan
Azzahra Azzahra
 
Koloid (dalam kehidupan sehari hari)
Koloid (dalam kehidupan sehari hari)Koloid (dalam kehidupan sehari hari)
Koloid (dalam kehidupan sehari hari)
Azzahra Azzahra
 
Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)
Azzahra Azzahra
 
Akidah akhlaq - adab berpakaian
Akidah akhlaq - adab berpakaianAkidah akhlaq - adab berpakaian
Akidah akhlaq - adab berpakaian
Azzahra Azzahra
 
Bartholomeus Dias
Bartholomeus DiasBartholomeus Dias
Bartholomeus Dias
Azzahra Azzahra
 

More from Azzahra Azzahra (9)

Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia
Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia
Sejarah Kerajaan Aceh Indonesia
 
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al AyyubiSKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) Sholahuddin Al Ayyubi
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Utsman bin Affan
Utsman bin AffanUtsman bin Affan
Utsman bin Affan
 
Koloid (dalam kehidupan sehari hari)
Koloid (dalam kehidupan sehari hari)Koloid (dalam kehidupan sehari hari)
Koloid (dalam kehidupan sehari hari)
 
Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)Hadits mutawattir (without background)
Hadits mutawattir (without background)
 
Akidah akhlaq - adab berpakaian
Akidah akhlaq - adab berpakaianAkidah akhlaq - adab berpakaian
Akidah akhlaq - adab berpakaian
 
Bartholomeus Dias
Bartholomeus DiasBartholomeus Dias
Bartholomeus Dias
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS

  • 2. 1. Asifa Nur (07) 2. Fatimah Azzahra (10) 3. Putri Anggoro K. (17) 4. Roisatul Khoiriyati (19) MAKALAH HADITS Disusun Oleh: SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
  • 3. 1. 2. 3. BAB 1 HADITS DARI SEGI UNSUR Sanad Matan Rawi
  • 4. 1. Sanad Hadits Secara Bahasa : dari sanada, yasnudu yang berati mutamad (sandaran/tempat bersandar, tempat berpegang, yang dipercaya atau yang sah).
  • 5. Secara Istilah : para ahli hadis memberikan defenisi yang beragam,diantaranya : ‫المتن‬‫الى‬‫الموصلة‬‫الطريقة‬ Jalan yangmenyampaikan kepada matan hadits yakni rangkaian para perawi yang memindahkan matan dari sumber primernya. Jalur ini adakalanya disebut sanad, adakalanya karena periwayat bersandar kepadanya dalam menisbatkan matan kepada sumbernya, dan adakalanya karena hafidz bertumpu kepada yang menyebutkan sanad dalam mengetahui sahih atau dhaif suatu hadis.
  • 6. ‫للمتن‬ ‫الموصلة‬ ‫الرجال‬ ‫سلسلة‬ Silsilah orang-orang yang menghubungkan kepada matan hadis Silsilah orang-orang maksudnya adalah susunan atau rangkaian orang-orang yang menyampaikan materi hadis tersebut, sejak yang disebut pertama sampai kepada Rasul SAW., yang perkataan dan perbuatan, taqrir, dan lainnya merupakan materi atau matan hadis
  • 7. Al-Tahanawi mengemukakan definisi sanad sebagaimana yang dikutip oleh Nawir Yuslem adalah sebagai berikut : ‫المتن‬ ‫الى‬ ‫الموصلة‬ ‫الطريق‬,‫أسماء‬ ‫أي‬ ‫مرتبة‬ ‫رواته‬ Sanad adalah : Jalan yang menyampaikan kepada matan Hadis, yaitu nama-nama perawinya secara berurutan.
  • 8.
  • 9. 2. Matan Hadits Secara Bahasa : mairtafa’a min al-ardi (tanah yang meninggi) Secara Istilah : ‫الكالم‬ ‫من‬ ‫السند‬ ‫اليه‬ ‫ماينتهى‬ Artinya : Suatu kalimat tempat berakhirnya sanad. Adalagi redaksi yang lebih sederhana lagi, yang menyebutkan bahwa matan adalah ujung sanad (gayah as-sanad). Semua pengertian diatas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan matan ialah materi hadis atau lafal hadis itu sendiri.
  • 10. Contoh: Maka Matannya: ‫لك‬ ‫ند‬‫ع‬ ‫اك‬‫و‬‫س‬‫ل‬‫اب‬ ‫هتم‬‫ر‬‫م‬‫أ‬‫ل‬ ‫ميت‬‫أ‬‫أ‬ ‫عىل‬ ‫شق‬‫أ‬‫أ‬ ‫ن‬‫أ‬‫أ‬ ‫ال‬ ‫لو‬‫صالة‬
  • 11. 3. Rawi Hadits Secara Bahasa : Kata rawi atau ar-rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan hadis (Naqil Al- Hadis). Sebenarnya antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang hampir sama. Sanad-sanad hadis pada tiap-tiap tingkatannya juga disebut rawi, jika yang dimaksud dengan rawi adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadis. Akan tetapi yang membedakan antara kedua istilah diatas, jika dilihat lebih lanjut, adalah dalam dua hal, yaitu: pertama, dalam hal pembukuan hadis. Orang-orang yang menerima hadis-hadis, kemudian menghimpunnya dalam satu kitab disebut dengan rawi.
  • 13. 1. 3. 2. 4. BAB 2 HADITS DARI SEGI BENTUK Qouliyah Fi’liyah Taqririyah Hammiyah
  • 14. 2. Hadits Qauliyah Hadits qawli adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, ucapan, ataupun sabda yang memuat berbagai maksud syara’, peristiwa, dan keadaan yang berkaitan dengan akidah, syariah, akhlak, atau lainnya.
  • 15. Contohnya, hadits yang diriwayatkan oleh ‘Ubadah ibn al-Shamith bahwasanya Rasulullah saw bersabda: ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ة‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ت‬‫ا‬‫ا‬‫ف‬ِ‫ب‬ ْ‫أ‬‫ا‬‫ر‬ْ‫ق‬‫ا‬‫ي‬ ْ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ْ‫ن‬‫ا‬‫م‬ِ‫ل‬ ‫ا‬‫ة‬ ‫ا‬‫َل‬‫ا‬‫ص‬ِ‫ب‬‫ا‬ Artinya: ”Tidak (sah/sempurna) shalat bagi orang yang tidak membaca surat al-Fatihah”. (Shahih al- Bukhari, III: 204, hadits 714)
  • 16. 2. Hadits Fi’liyah Hadits fi’li ialah hadits yang menyebutkan perbuatan Nabi Muhammad saw yang sampai kepada kita.
  • 17. Misalnya hadits riwayat al-Bukhari dari Jabir ibn ‘Abd Allah: ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ان‬َ‫ك‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫ت‬َ‫ه‬‫ه‬‫ج‬َ‫و‬َ‫ت‬ ُ‫ث‬‫ي‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ل‬ِ‫ح‬‫ا‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ة‬َ‫ض‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ف‬‫ال‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ‫ة‬َ‫ل‬‫ب‬ِ‫ق‬‫ال‬ َ‫ل‬َ‫ب‬‫ق‬َ‫ت‬‫اس‬َ‫ف‬ َ‫ل‬َ‫ز‬َ‫ن‬ Artinya: ”Rasulullah saw pernah shalat di atas tunggangannya, ke mana pun tunggangannya menghadap. Apabila ia mau melaksanakan shalat fardhu, ia turun dari tunggangannya, lalu menghadap ke kiblat ”. (Shahih al-Bukhari, III: 204, hadits 714)
  • 18. 3. Hadits Taqririyah Maksud hadits taqriri ialah Penetapan (Taqririyyah) yaitu perkataan atau perbuatan tertentu yang dilakukan oleh sahabat di hadapan Nabi Muhammad atau sepengetahuan beliau, namun beliau diam dan tidak menyanggahnya dan tidak pula menampakkan persetujuannya atau malahan menyokongnya. Hal semacam ini dianggap sebagai penetapan dari Nabi Muhammad walaupun beliau dalam hal ini hanya bersifat pasif atau diam.
  • 19. Sebagai contoh, pengakuan Nabi Muhammad terhadap ijtihad para sahabat berkenaan dengan shalat Ashar di perkampungan Bani Quraizhah, sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abd Allah Ibn Umar: َ‫ظ‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ه‬‫َل‬ِ‫إ‬ َ‫ر‬‫ص‬َ‫ع‬‫ال‬ ٌ‫د‬َ‫ح‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ُ‫ر‬‫ص‬َ‫ع‬‫ال‬ ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ر‬‫د‬َ‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ة‬ َ‫ن‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ن‬ َ‫َل‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ق‬‫ي‬ِ‫ر‬‫ه‬‫الط‬ ‫ي‬ِ‫ف‬‫ل‬َ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ض‬‫ع‬َ‫ب‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ي‬ِ‫ت‬‫أ‬ َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫لن‬ِ‫ل‬ َ‫ر‬ِ‫ك‬ُ‫ذ‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ‫ا‬‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫د‬َ‫ر‬ُ‫ي‬ ‫م‬َ‫ل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫ن‬‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬ ‫م‬ُ‫ه‬‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫د‬ِ‫ح‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ف‬ِ‫ن‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ Artinya: “Janganlah salah seorang (di antara kamu) mengerjakan shalat Ashar, kecuali (setelah sampai) di perkampungan Bani Quraizhah. Lalu sebagian mereka mendapati (waktu) ‘Ashar di perjalanan. Sebagian mereka mengatakan, kita tidak boleh shalat sehingga sampai di perkampungan, dan sebagian lainnya mengatakan, tetapi kami shalat (dalam perjalanan), tidak ada di antara kami yang membantah hal itu. Hal itu lalu dilaporkan kepada Nabi saw, ternyata beliau tidak menyalahkan seorang pun dari mereka”. (Shahih al-Bukhari, III: 499, hadits 894)
  • 20. 4. Hadits Hammiyah Hadits hammi adalah hadits yang menyebutkan keinginan Nabi saw yang belum sempat beliau realisasikan, seperti halnya keinganan untuk berpuasa pada tanggal 9 Asyura
  • 21. sebagai diriwayatkan dari ‘Abd Allah ibn ‘Abbas: َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ين‬ِ‫ح‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬‫و‬ ُ‫اش‬َ‫ع‬ َ‫م‬‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬ َ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ل‬‫و‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ال‬َ‫ق‬ ِ‫ه‬ِ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫أ‬َ‫و‬ُ‫ود‬ُ‫ه‬َ‫ي‬‫ال‬ ُ‫ه‬ُ‫م‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫ت‬ ٌ‫م‬‫و‬ َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫ى‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬‫ه‬‫الن‬َ‫و‬َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬ َ‫م‬‫و‬َ‫ي‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫م‬ُ‫ص‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ء‬‫ا‬ َ‫ش‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬ِ‫ب‬‫ق‬ُ‫م‬‫ال‬ ُ‫ام‬َ‫ع‬‫ال‬ِ‫ت‬‫أ‬َ‫ي‬ ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ع‬ِ‫س‬‫ا‬‫ه‬‫الت‬ َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ول‬ ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ي‬ِ‫ف‬ُ‫و‬ُ‫ت‬ ‫ى‬‫ه‬‫ت‬َ‫ح‬ ُ‫ل‬ِ‫ب‬‫ق‬ُ‫م‬‫ال‬ ُ‫ام‬َ‫ع‬‫ال‬َ‫م‬‫ه‬‫ل‬ َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬ Artinya: “Sewaktu Rasulullah saw berpuasa pada har ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa, mereka berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ia adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”. Rasulullah saw menjawab, ”Tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan(nya)”. ‘Abd Allah ibn ‘Abbas mengatakan, “Belum tiba tahun mendatang itu, Rasulullah saw pun wafat”. (Shahih Muslim, V: 479, hadits 1916)
  • 22. 1. 2. 3. BAB 3 HADITS DARI SEGI PENYEBUTAN Hadits/Sunnah (dari Rasul) Atsar (dari Shohabat) Khobar ( dari Tabi’in)
  • 23. 1. Hadits / Sunnah (dari Rasul) Sunnah adalah segala perbuatan dan perkataan Rasulullah, termasuk segala sesuatu yang disetujui oleh Beliau. Hadits sendiri berarti segala hikayat atau pembicaraan yang digunakan dalam meriwayatkan segala sesuatu tindak tanduk Rasulullah, sehingga sunnah dapat berarti sebuah contoh perbuatan atau hukum yang diambil dari adanya suatu hadits.
  • 24. 2. Atsar (dari Shohabat) Secara bahasa atsar berarti bekas atau dampak sesuatu, atau sesuatu yang diambil atau diikuti dari jejak-jejak terdahulu. Seperti doa-doa atau wirid- wirid yang diambil dari kebiasaan Rasulullah yang kemudian dikenal dengan al-ma’tsurat (dari kata atsar).
  • 25. Secara istilah atsar didefinisikan sebagai berikut: ُ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أل‬‫ا‬‫ا‬َ‫م‬َُ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ُ‫ن‬َ‫ع‬ُ‫ر‬‫َي‬‫غ‬ُ‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ُ‫للا‬ُ‫ه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َُ‫س‬ َ‫و‬َُ‫م‬َّ‫ل‬ ُ‫ن‬‫م‬ُ‫ة‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ح‬َّ‫ص‬‫ال‬ُ‫و‬َ‫أ‬َُ‫ن‬‫ي‬‫ع‬‫اب‬َّ‫ت‬‫ال‬ُ‫و‬َ‫أ‬ُ‫ع‬‫اب‬َ‫ت‬َُ‫ن‬‫ي‬‫ع‬‫اب‬َّ‫ت‬‫ال‬ُ‫و‬َ‫أ‬ُ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫م‬‫َه‬‫ن‬‫و‬‫د‬ Atsar adalah segala yang datang selain dari Nabi saw, yaitu dari shahabat, tabi’in, atau generasi setelah mereka.
  • 26. 3. Khobar (dari Tabi’in) Khabar menurut bahasa adalah semua berita yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Menurut ulama ahli hadis, Khabar sama artinya dengan hadis. Keduanya dapat dipakai untuk sesuatu yang marfu’, mauquf, dan maqtu’, dan mencakup segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad SAW, sahabat dan tabi’in.
  • 27. Khabar menurut bahasa adalah semua berita yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Menurut ulama ahli hadis, Khabar sama artinya dengan hadis. Keduanya dapat dipakai untuk sesuatu yang marfu’, mauquf, dan maqtu’, dan mencakup segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad SAW, sahabat dan tabi’in.
  • 28. 1. 2. 3. BAB 4 HADITS DARI SEGI PENYANDARAN Marfu’ Mauquf Maqthu’
  • 29. MARFU’ Al-Marfu' menurut bahasa merupakan isim maf'ul dari kata rafa'a (mengangkat), dan ia sendiri berarti "yang diangkat". Dinamakan marfu' karena disandarkannya ia kepada yang memiliki kedudukan tinggi, yaitu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Hadits Marfu' menurut istilah adalah "sabda, atau perbuatan, atau taqrir (penetapan), atau sifat yang disandarkan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, baik yang bersifat jelas ataupun secara hukum (disebut marfu' = marfu' hukman), baik yang menyandarkannya itu shahabat atau bukan, baik sanadnya muttashil (bersambung) atau munqathi' (terputus).
  • 30. MACAM-MACAM a. Marfu Qauly Hakiki Ialah apa yang disandarkan oleh sahabat kepada Nabi tentang sabdanya, bukan perbuatannya atau iqrarnya, yang dikatakan dengan tegas bahwa nabi bersabda. b. Marfu Qauly Hukmi Ialah hadits marfu yang tidak tegas penyandaran sahabat terhadap sabda Nabi, melainkan dengan perantaran qarinah yang lain, bahwa apa yang disandarkan sahabat itu berasal dari sabda nabi. c. Marfu Fi’li Hakiki Adalah apabila pemberitaan sahabat itu dengan tegas menjelaskan perbuatan Rasulullah SAW.
  • 31. d. Marfu Fi’li Hukmi Ialah perbuatan sahabat yang dilakukan dihadapan Rasulullah atau diwaktu Rasulullah masih hidup. e. Marfu Taqririyah Hakiki Ialah tindakan sahabat dihadapan Rasulullah dengan tiada memperoleh reaksi, baik reaksi itu positif maupun negatif dari beliau. f. Marfu Taqririyah Hukmy Ialah apabila pemberitaan sahabat diikuti dengan kalimat- kalimat sunnatu Abi Qasim, Sunnatu Nabiyyina atau minas Sunnati.
  • 32. CONTOH: 1. Perkataan yang marfu' tashrih: seperti perkataan shahabat,"Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda begini"; atau "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam menceritakan kepadaku begini"; atau "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda begini"; atau "Dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bahwasannya bersabda begini"; atau yang semisal dengan itu. 2. Perkataan yang marfu' secara hukum : seperti perkataan dari shahabat yang tidak mengambil dari cerita Israilliyaat berkaitan dengan perkara yang terjadi di masa lampau seperti awal penciptaan makhluk, berita tentang para nabi. Atau berkaitan dengan masalah yang akan datang seperti tanda- tanda hari kiamat dan keadaan di akhirat. Dan diantaranya pula adalah perkataan shahabat : "Kami diperintahkan seperti ini"; atau "kami dilarang untuk begini"; atau termasuk sunnah adalah melakukan begini".
  • 33. MAUQUF Hadits Mauquf adalah hadis yang sanadnya terhenti pada para sahabat nabi tanpa ada tanda-tanda baik secara perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan derajat marfu'. contoh: Al Bukhari dalam kitab Al-Fara'id (hukum waris) menyampaikan bahwa Abu Bakar, Ibnu Abbas dan Ibnu Al- Zubair mengatakan: "Kakek adalah (diperlakukan seperti) ayah". Namun jika ekspresi yang digunakan sahabat seperti "Kami diperintahkan..", "Kami dilarang untuk...", "Kami terbiasa... jika sedang bersama rasulullah" maka derajat hadis tersebut tidak lagi mauquf melainkan setara dengan marfu'.
  • 34. MACAM-MACAM HADITS MAUQUF a) Hadits mauquf qauli (yang berupa perkataan) ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫طالب‬ ‫بن‬ ‫علي‬ ‫:قال‬ ‫؟‬ ‫ورسوله‬ ‫هللا‬ ‫ب‬ّ‫ذ‬‫يك‬ ‫أن‬ ‫يعرفون‬ ‫بما‬ ‫الناس‬ ‫ّثوا‬‫د‬‫ح‬ Ali bin Abi Thalib ra. berkata, ”Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan apa yang mereka ketahui, apakah kalian ingin mereka mendustakan Allah dan Rasul-Nya?” b) Hadits mauquf fi‟li (yang berupa perbuatan) seperti perkataan Imam Bukhari, “Ibnu Abbas menjadi imam sedangkan dia (hanya) bertayammum.”
  • 35. c) Hadits mauquf taqriri (yang berupa persetujuan) seperti perkataan tabi‟in ّ‫ي‬‫عل‬ ‫ينكر‬ ‫ولم‬ ‫الصحابة‬ ‫أحد‬ ‫أمام‬ ‫كذا‬ ‫فعلت‬ “Aku telah melakukan begini di hadapan salah seorang sahabat dan dia tidak mengingkariku
  • 36. CONTOH MAUQUF Contohnya: ‫:يقول‬ ‫من‬ ‫وخذ‬ ‫تنتظرالمساء‬ ‫فال‬ ‫أصنحت‬ ‫واذا‬ ‫تنتظرالصباح‬ ‫فال‬ ‫أمسيت‬ ‫اذا‬ ‫لموتك‬ ‫حياتك‬ ‫ومن‬ ‫لمرضك‬ ‫تك‬ّ‫ح‬‫ص‬ (‫البخاري‬ ‫)رواه‬ “Konon Ibnu Umar r.a berkata: Bila kau berada di waktu sore jangan menunggu datangnya pagi hari, dan bila kau berada di waktu pagi jangan menunggu datangnya sore hari. Ambillah dari waktu sehatmu persediaan untuk waktu sakitmu dan dari waktu hidupmu untuk persediaan matimu.” (HR. Bukhari) Hadits di atas adalah hadits mauquf, sebab kalimat tersebut adalah perkataan Ibnu Umar sendiri, tidak ada petunjuk kalau itu sabda Rasulullah saw, yang ia ucapkan setelah ia menceritakan bahwa rasulullah memegang bahunya dengan bersabda:
  • 37. MAQTU’ Hadits Maqtu' adalah hadis yang sanadnya berujung pada para Tabi'in (penerus). Contoh hadis ini adalah: Imam Muslim meriwayatkan dalam pembukaan sahihnya bahwa Ibnu Sirin mengatakan: "Pengetahuan ini (hadis) adalah agama, maka berhati-hatilah kamu darimana kamu mengambil agamamu".
  • 38. CONTOH  Contohnya ialah perkataan Haram bin Jubair, seorang tabi’in besar, ujarnya: ‫إليه‬ ‫أقبل‬ ‫ّه‬‫ب‬‫أح‬ ‫واذا‬ ‫ّه‬‫ب‬‫أح‬ ّ‫ل‬‫وج‬ّ‫عز‬ ‫ّه‬‫ب‬‫ر‬ ‫عرف‬ ‫اذا‬ ‫المؤمن‬ “Orang mukmin itu bila telah mengenal tuhanya azza wajalla, niscaya ia mencintainya dan bila ia mencintainya Allah menerimanya.”
  • 39. BAB 5 Hadits dari segi redaksi ada 3 Nabawi, Qudsyi, Al qur’an
  • 40. NABAWI Hadits (baru) dalam arti bahasa lawan dari kata qadim (lama). Dan, yang dimaksud hadis ialah setiap kata-kata yang diucapkan dan dinukil serta disampaikan oleh manusia, baik kata-kata itu diperoleh melalui pendengarannya maupun wahyu; baik dalam keadaan jaga maupun dalam keadaan tidur. Dalam pengertian ini, Alquran dinamakan hadis. "Hadis (kata-kata) siapakah yang lebih benar selain dari pada Allah?" (An-Nisa: 87).
  • 41. CONTOH #Contoh hadits nabawi yang berupa perkataan (qauli) misalnya perkataan Nabi SAW, ‫بالنية‬ ‫اَلعمال‬ ‫انما‬………. .‫فى‬ ‫البجخارى‬ ‫اخرجه‬‫صحيحه‬ @ #Contoh hadits berupa perbuatan (fi’li) ialah ‫كان‬‫وتوضأ‬ ‫فرجه‬ ‫غسل‬ ‫جنب‬ ‫وهو‬ ‫ينام‬ ‫ان‬ ‫اراد‬ ‫اذا‬ ‫النبي‬ ‫للصالة‬. @ ‫حديث‬‫عائشة‬ #Contoh hadits berupa ketetapan (taqriri) ialah ‫فاكل‬ ‫واقطا‬ ‫واضبا‬ ‫سمنا‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫الى‬ ‫اهدت‬ ‫خالته‬ ‫ان‬‫من‬ @ ‫مائدته‬ ‫على‬ ‫واكل‬ ‫واَلقط‬ ‫السمن‬,‫على‬ ‫مااكل‬ ‫حراما‬ ‫كان‬ ‫ولو‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫مائدة‬.‫عباس‬ ‫ابن‬ ‫حدبث‬ #Contoh hadits berupa sifat (wasfi) ialah ‫كان‬‫الجسم‬ ‫حسن‬ ‫وَلبالقصر‬ ‫بالطويل‬ ‫ليس‬ ‫ربعة‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬…‫الخ‬ ‫مالك‬ ‫ابن‬ ‫انس‬ ‫حديث‬
  • 42. QUDSI hadits quds (suci), yaitu Allah Ta’ala. Yang mana hadits qudsi ini disampaikan kepada kita oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. yang disnisbatkan kepada Zat yang
  • 43. Contoh hadits Qudsi adalah: ‫قال‬ ‫النبي‬ ‫عن‬,‫خصمهم‬ ‫انا‬ ‫ثالثه‬ ‫تعالى‬ ‫هللا‬ ‫قال‬ ‫القيامه‬ ‫يوم‬…‫الخ‬.‫هريرة‬ ‫ابو‬ ‫رواه‬ Hadis Qudsi persangkaan seorang hamba kepada Tuhannya. “Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW berkata, Allah Taala berfirman; “Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila dia menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku. Dan, bila dia menyebut- Ku di kalangan orang banyak, Aku pun menyebutnya di kalangan orang banyak yang lebih baik dari itu.”
  • 44. AL-QUR’AN Al-Qur’ān ‫القرآن‬adalah kitab suci agama islam. Umat islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi Muhummad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan malaikat jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.
  • 45. 1. 2. BAB 6 HADITS DARI SEGI BENTUK KWANTITAS Mutawattir Ahad Masyhur Aziz Ghorib
  • 46. Dari segi bahasa, mutawatir, berarti sesuatu yang dating secara beriringan tanpa diselangai antara satu sama lain. Dari segi istilah yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rawi yang semisal mereka dan seterusnya sampai akhir sanad. Dan sanadnya mereka adalah pancaindra. MUTAWATTIR
  • 47. Berdasarkandefinisinya ada4kriteriahadis mutawatir,yaitusebagaiberikut : a. Diriwayatkan Sejumlah Orang Banyak Syarat perawi mutawatir harus berjumlah banyak. perbeda pendapat para ulama’ tentang jumlah banyak pada para perawi hadis tersebut dan tidak ada pembatasan yang tetap. Di antara mereka berpendapat 4 orang, 5 orang, 10 orang, 40 orang, 70 orang bahkan ada yang berpendapat 300 orang lebih. Namun, pendapat yang terpilih minimal 10 orang seperti pendapat Al-Ishthikhari.
  • 48. b. Adanya Jumlah Banyak Pada Seluruh Tingkatan Sanad Jumlah banyak orang pada setiap tingkatan (thabaqat) sanad dari awal sampai akhir sanad. Jika jumlah banyak tersebut hanya pada sebagian sanad saja maka tidak dinamakan mutawatir , tatapi dinamakan ahad atau wahid. c. Mustahil Bersepakat Bohong Di antara alas an pengingkar sunnah dalam penolakan mutawatir adalah pencapaian jumlah banyak tidak menjamin dihukumi mutawatir karena dimungkinkan adanya kesepakatan berbohong. Hal ini karena mereka menganalogikan dengan realita dunia modern dan kejujurannya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, apalagi jika ditunggangi masalah politik dan lain-lain. Demikian halnya belum dikatakan mutawatir karena sekalipun sudah mencapai jumlah banyak tetapi masih memungkinkan untuk berkosensus berbohong.
  • 49. d. Sandaran Berita Itu Pada Pancaindra Maksud sandaran pancaindra adalah berita itu didengar dengan telinga atau dilihat dengan mata dan disentuh dengan kulit, tidak disandarkan pada logika atau akal seperti tentang sifat barunya alam, berdasarkan kaedah logika; Setiap yang baru itu berubah (Kullu hadis in mutghayyirun). Alam berubah (al-alamu mutaghayyirun). Jika demikian, Alam adalah baru (al-alamu hadis un). Baru artinya sesuatu yang diciptakan bukan wujud dengan sendirinya. Jika berita hadis itu logis, maka tidak mutawatir . Sandaran berita pada pancaindra misalnya ungkapan periwayatan: : Kami mendengar [dari Rasulullah bersabda begini] : Kami sentuh atau kami melihat [Rasulullah melakukan begini dan seterusnya].
  • 50. PembagianHadisMutawatir  adalah mutawatir dengan susunan redaksi yang persis sama. Dengan demikian garis besar serta perincian maknanya tentu sama pula, juga dipandang sebagai hadis mutawatir lafdhi, hadis mutawatir dengan susunan sedikit berbeda, karena sebagian digunakan kata-kata muradifnya (kata-kata yang berbeda tetapi jelas sama makna atau maksudnya). Sehingga garis besar dan perincian makna hadis itu tetap sama.  Contoh hadis mutawatir lafdhi yang artinya:  “ Rasulullah SA W, bersabda: “Siapa yang sengaja berdusta terhadapku, maka hendaklah dia menduduki tempat duduknya dalam neraka” (Hadis Riwayat Bukhari). “ a. Hadis Mutawatir Lafdhi
  • 51. b. Hadis Mutawatir Maknawi  adalah hadis mutawatir dengan makna umum yang sama, walaupun berbeda redaksinya dan berbeda perincian maknanya. Dengan kata lain, hadis-hadis yang banyak itu, kendati berbeda redaksi dan perincian maknanya, menyatu kepada makna umum yang sama.  Jumlah hadis-hadis yang termasuk hadis mutawatir maknawi jauh lebih banyak dari hadis-hadis yang termasuk hadis mutawatir lafdhi.  Contoh hadis mutawatir maknawi yang artinya:  “ Rasulullah SAW pada waktu berdoa tidak mengangkat kedua tangannya begitu tinggi sehingga terlihat kedua ketiaknya yang putih, kecuali pada waktu berdoa memohon hujan (Hadis Riwayat Mutafaq' Alaihi). ”
  • 52. c. Hadis Mutawatir ‘Amali  adalah hadis mutawatir yang menyangkut perbuatan Rasulullah SAW, yang disaksikan dan ditiru tanpa perbedaan oleh orang banyak, untuk kemudian juga dicontoh dan diperbuat tanpa perbedaan oleh orang banyak pada generasi-generasi berikutnya.  Contoh : Hadis-hadis Nabi tentang waktu shalat, tentang jumlah rakaat shalat wajib, adanya shalat Id, adanya shalat jenazah, dan sebagainya.  Segala macam amal ibadah yang dipraktekkan secara sama oleh umat Islam atau disepakati oleh para ulama, termasuk dalam kelompok hadis mutawatir ‘amali. Seperti hadis mutawatir maknawi, jumlah hadis mutawatir ‘amali cukup banyak. Diantaranya, shalat janazah, shalat ‘ied, dan kadar zakat harta.
  • 53. Hadits Ahad  Ahad (baca: aahaad) menurut bahasa adalah kata jamak dari waahid atau ahad . Bila waahid atau ahad berarti satu, maka aahaad, sebagai jamaknya, berarti satu-satu.  Hadits ahad menurut bahasa berarti hadits satu-satu. Sebagaimana halnya dengan pengertian hadits mutawatir  hadits ahad , menurut bahasa terasa belum jelas. Oleh karena itu, ada batasan yang diberikan oleh ulama batasan hadits ahad antara lain berbunyi: hadits ahad adalah hadits yang para rawinya tidak mencapai jumlah rawi hadits mutawatir , baik rawinya itu satu, dua, tiga, empat, lima atau seterusnya, tetapi jumlahnya tidak memberi pengertian bahwa hadist dengan jumlah rawi tersebut masuk dalam kelompok hadist mutawatir ,  Hadis Ahad adalah hadis yang tidak mencapai derajat mutawatir.
  • 54. Pembagian Hadits Ahad a. Hadits Masyhur (Hadist Mustafidah) Masyhur menurut bahasa berarti yang sudah tersebar atau yang sudah populer. Mustafidah menurut bahasa juga berarti yang telah tersebar atau tersiar. Jadi menurut bahasa hadits masyhur dan hadits mustafidah sama-sama berarti hadits yang sudah tersebar atau tersiar.
  • 55. b. Hadits ‘Aziz ‘ Aziz menurut bahasa, berarti: yang mulai atau yang kuat dan juga berarti jarang. Hadits ‘aziz menurut bahasa berarti hadits yang mulia atau hadits yang kuat atau hadits yang jarang, karena memang hadits ‘aziz itu jarang adanya. Para ulama memberikan batasan sebagai berikut: hadits ‘aziz adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua orang rawi, kendati dua rawi itu pada satu tingkatan saja, dan setelah itu diriwayatkan oleh banyak rawi. Contohnya : “ Rasulullah SAW bersabda: “Kita adalah orang-orang yang paling akhir (di dunia) dan yang paling terdahulu di hari qiamat.” (Hadits Riwayat Hudzaifah dan Abu Hurairah) “
  • 56. c. Hadist Gharib Gharib, menurut bahasa berarti jauh, terpisah, atau menyendiri dari yang lain. Hadits gharib menurut bahasa berarti hadist yang terpisah atau menyendiri dari yang lain. Para ulama memberikan batasan sebagai berikut: hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang rawi (sendirian) pada tingkatan maupun dalam sanad. Dari segi istilah ialah Hadits yang berdiri sendiri seorang perawi dimana saja tingkatan (thabaqah) dari pada beberapa tingkatan sanad.
  • 57. Contohnya  “ Dari Umar bin Khattab, katanya: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Amal itu hanya (dinilai) menurut niat, dan setiap orang hanya (memperoleh) apa yang diniatkannya.” (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan lain-lain) “
  • 58. 1. 2. 3. BAB 7 HADITS DARI SEGI KWALITAS Sholeh Hasan Dlo’if
  • 59. Hadits Shoheh  Hadis sahih menurut bahasa berarti hadis yang  bersih dari cacat, hadis yng benar berasal dari Rasulullah SAW. Batasan hadis sahih, yang diberikan oleh ulama, antara lain:  Artinya : “Hadits sahih adalah hadits yng susunan lafadnya tidak cacat dan maknanya tidak menyalahi ayat (al-Quran), hdis mutawatir, atau ijimak serta para rawinya adil dan dabit.”  Keterangan lebih luas mengenai hadis sahih diuraikan pada bab tersendiri.
  • 60. Hadits Hasan  Menurut bahasa, hasan berarti bagus atau baik.  Menurut Imam Turmuzi hasis hasan adalah:  Artinya : “yang kami sebut hadis hasan dalam kitab kami adalah hadis yng sannadnya baik menurut kami, yaitu setiap hadis yang diriwayatkan melalui sanad di dalamnya tidak terdapat rawi yang dicurigai berdusta, matan hadisnya, tidak janggal diriwayatkan melalui sanad yang lain pula yang sederajat. Hadis yang demikian kami sebut hadis hasan.”
  • 61. Hadits Dlo’if  Hadis daif menurut bahasa berarti hadis yang lemah, yakni para ulama memiliki dugaan yang lemah (keci atau rendah) tentang benarnya hadis itu berasal dari Rasulullah SAW.  Para ulama memberi batasan bagi hadis daif :  Artinya : “Hadits daif adalah hadis yang tidak menghimpun sifat- sifat hadis sahih, dan juga tidak menghimpun sifat-sifat hadis hasan.”
  • 62. DAFTAR PUSTAKA  Al-khatib, M. Ajaj, “Usul al-hadis:’ulumuhu wa mustlahuhu”:Dar al- fikr, 1409 H/1989 M  At-tohal Mahmud, “Taisir mustalah al-hadis” Beirut: Dar Al-qur’an Al- karim, 1399 H/ 1979 M  Yuslem Nawir, “’Ulumul-Hadis”Jakarta, PT. Mutiara Sumber Widya 2001  Al-Nawawi, I. (2001). Dasar-Dasar Ilmu Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus.  As-Shalih, S. (1997). Membahas Ilmu-Ilmu Hadits. Pustaka Firdaus: Jakarta.  Ismail, M. S. (1994). Pengantar Ilmu Hadis. Bandung: Angkasa.  Khon, A. M. (2008). Ulumul Hadis. Jakarta: Amzah.  Mudzakir, M. (1998). Ulumul Hadis. Bandung: CV Pustaka Setia.  Rahman, F. (1974)  http://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/16/hadits-marfu'/  http://blog.re.or.id/pengertian-hadis.ht…