Usman bin Affan adalah khalifah ketiga umat Islam. Ia dipilih melalui musyawarah enam orang dan memerintah selama 12 tahun. Masa pemerintahannya menyaksikan perluasan wilayah Islam dan kemajuan dalam bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan. Namun, ia juga menghadapi berbagai pemberontakan yang pada akhirnya menyebabkan ia wafat terbunuh.
1. MAKALAH SKI
SEJARAH USMAN BIN AFFAN
Disusun Oleh:
1. Asifa Nur A (7)
2. Fatimah Azzahra (10)
3. Roisatul K. (19)
4. Sabila Ainun H (20)
5. Salsabila Alifah S (22)
2. A. BIOGRAFI
Nama : Usman bin Affan
TTL : Thaif, 576 M.
Ayah : Affan bin Abu Asr
Ibu : Arwa binti Kuriz
Istri : - Ruqoyyah
- Ummu Kultsum
Meninggal : 28 Dzuhijjah 35 H.
3. B. PENGANGKATAN menjadi
Khalifah
Dengan Cara Musyawarah dan Sidang
Panitia Enam:- Zubair bun Awwam
- Sa’ad bin Abi Waqash
- Abdurrahman bin Auf
- Ali bin Abi Thalib
-Usman ibn Affan
- Thalhah bin Ubaidillah
4. C. MASA PEMERINTAHAN dan
Jasa-Jasa
1. Memperluas daerah islam
2. Membangun Angkatan Laut
3. Pelaksanaan baitul Mal
4. Pelaksanaan pajak
5. Ilmu pengetahuan tumbuh naik
6. Kodifikasi Al-qur’an
7. Peluasan Masjidil haram & Nabawi
5. D. KEMAJUAN
Usman berjasa membangun bendungan untuk
menjaga arus banjir yang besar dan mengatur
pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun
jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan
memperluas masjid Nabi di Madinah.
Penulisan Al Quran dilakukan kembali pada
masa sayidina Utsman ra. Ini terjadi pada tahun 25
H. Dan al Quran yang kita pegang saat ini adalah
mushaf Utsman.
.
6. E. KEMUNDURAN
1. Jabatan Gubernur diisi oleh keluarga-
keluarga beliau (terkesan nepotisme)
2. Terjadi pemberontakan
3. Rasa iri bani Umayyah yang memperoleh
kedudukan tinggi di pemerintahan
4. Abdullah bin Abi Sarah Gubernur lama
Mesir memfitnah Usman
7. F. WAFATNYA USMAN BIN AFFAN
Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya
meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, beliau
berkata:
“Rasulullah pernah menyebutkan sebuah
fitnah, lalu lewatlah seseorang. Beliau
bersabda: “Pada fitnah itu, orang yang bertutup
kepala ini akan terbunuh.” Berkata Ibnu
‘Umar:” Akupun melihat (orang itu), ternyata ia
adalah ‘Utsman bin ‘Affan.”
8. dibalik wafatnya usman
Abdullah bin Saba’ atau Ibnu As-Sauda’
adalah seorang Yahudi yang menampakkan
keislaman di masa ‘Utsman bin ‘Affan. Dia
muncul di tengah-tengah muslimin dengan
membawa makar yang sangat
membahayakan, menebar bara fitnah
untuk memecah-belah barisan kaum
muslimin.
9. Utsman, beliau duduk bersimpuh di hadapan mushaf. Beliau membacanya dalam keadaan
berpuasa di hari itu. Tubuh yang telah tua, rambut yang telah memutih, kulit yang telah
mengeriput, usia yang telah dihabiskan untuk Allah, berjihad menegakkan kalimat Allah di
muka bumi, kini duduk mentadaburi kalam Rabbul ‘Alamin. Beliau perintahkan untuk
membuka pintu rumah dengan harapan para pengepung tidak berbuat sekehendak hati
mereka ketika menyaksikan beliau beribadah kepada Allah, membaca Al-Qur’an.
Tetapi mereka ternyata orang yang telah keras hatinya. Dalam suasana pengepungan dan
kekacauan, masuklah seseorang hendak membunuh khalifah. Orang ini datang dan menarik
jenggot Ustman. Ustman dengan tenang berkata
"Jangan sentuh jenggotku karena sesungguhnya ayahmu dulu menghormati jenggot ini."
Kemudian pemberontak itu melepaskannya karena dia ingat bahwa bukan hanya ayahnya
yang menghormati, tapi juga Rasulullah S.A.W. dan setiap orang menghormati Ustman.
Utsman pun berkata mengingatkan: “Wahai fulan, di antara aku dan dirimu ada Kitabullah!”
Diapun pergi meninggalkan Utsman, hingga datang orang lain dari bani Sadus. Dan ketika
Ustman R.A. melihat nya datang, dia segera mengencangkan tali pengikat celananya, karena
dia tidak ingin auratnya terlihat di saat-saat terakhirnya.
10. • Dengan penuh keberingasan, dia cekik leher khalifah yang telah rapuh hingga
sesak dada beliau dan terengah-engah nafas beliau, lalu dia tebaskan pedang ke
arah Utsman bin ‘Affan. Amirul Mukminin menlindungi diri dari pedang dengan
tangannya yang mulia, hingga terputus bercucuran darah. Saat itu Utsman berkata:
“Demi Allah, tangan (yang kau potong ini) adalah tangan pertama yang mencatat
surat-surat mufashshal.”
Ya… beliau adalah pencatat wahyu Allah dari lisan Rasulullah. Namun ucapan
Utsman yang sesungguhnya nasihat –bagi orang yang memiliki hati– tidak lagi
dihiraukan. Darah mengalir pada mushaf tepat mengenai firman Allah:
“Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.” (Al-Baqarah: 137)
• Kemudian istrinya, Na'ilah berlari untuk melindungi Utsman. Bukan hanya itu, jari
jemari Na’ilah bintu Furafishah terpotong saat melindungi suaminya dari tebasan
pedang kaum bughat. Subhanallah, cermin kesetiaan istri shalihah menghiasi
tragedi berdarah di negeri Rasulullah.
• Kemudian mereka menghujam dalam perut Ustman R.A. dengan pedang! Lalu
salah satu pemberontak menerjang dada Ustman R.A. dan menusuknya 6 KALI!
Dengan demikian wafatlah Ustman R.A. pada umur 83 tahun
11. G. HIKMAH
1. Membeli sumur dari seorang yahudi untuk
kepentingan bersama dan memberikan gandum
yang dibawa oleh 1000 ekor unta untuk rakyat
miskin yang hidup kekurangan.
2. Bersikap tegas ketika banyak para
pembesar/pemerintah yang dalam
kepemimpinannya itu dianggap tidak cakap maka ia
mengganti dengan pemimpin yang dianggap lebih
kredibel dalam memimpin