4. Teori Two- Faktor
Inteligensi terdiri dari faktor G (general factor) kecerdasan umum
yang berfungsi dalam setiap aktivitas mental & faktor S (specific
factors) kemampuan khusus seseorang: verbal, numerikal,
mekanikal, perhatian, imajinasi, dll.(Charles Spearman)
Teori Primary
Mental Abilities
Inteligensi terdiri sekelompok faktor (primary Mental
Abilities): verbal comprehension, numerical, spasial
visualization, perseptual ability, memory, reasoning &
word fluency. (L.L Thurstone).
Menggambarkan proses berpikir sebagai komponen yang diklasifikasikan menurut fungsi
& sifat:
Meta component: mengidentifikasi masalah, merencanakan, menunjukan perhatian dan
memantau sejauh mana strategi yang dipilih tersebut bekerja.
Performance component: melaksanakan strategi yang telah dipilih.
Teori Triarchis Knowledge acquisition component : menyangkut perolehan pengetahuan
(Sternberg).
5. DINAMIKA INTELEGENSI
1. Hubungan intelegensi dengan tingkat kelompok jabatan
Super dan Cities menyimpulkan bahwa makin tinggi tingkat
kelompok jabatan, makin tinggi rata-rata IQ-nya.
2. Hubungan intelegensi anak-anak dengan intelegensi
orang tua mereka.
Schienfield menyatakan tentang hereditas intelegensi (apa yang
diwariskan oran tua kepada anaknya) selain adanya pengaruh
tingkat pendidikan orang tua dengan perkembangan intelegensi
anak (stimulasi orang tua) seperti yang dikemukakan oleh
Fitzegerald dan McKinney.
3. Hubungan kondisi jasmani terhadap intelegensi seseorang.
Berdasarkan penelitian, ternyata orang-orang yang ber-IQ tinggi
cenderung lebih sehat jasmaninya dan pertumbuhannya lebih subur
dibandingkan dengan orang-orang yang ber-IQ rendah.
4. Pengaruh pendidikan pada tingkat intelegensi.
Prof.Irving Lorge (1945) dari universitas California menunjukan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi
pula skor IQ-nya, disamping adanya faktor lain seperti lingkungan
keluarga, sosial, minat belajar, keperibadian, dan sebagainya.
6. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI INTELEGENSI
1. Pengaruh faktor bawaan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu
yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai
dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang
kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak
yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10 – +
0,20 ).
2. Pengaruh faktor lingkungan
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang
dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian
makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian
makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan
yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang
bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang
peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan
berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-
masa peka).
3. Stabilitas intelegensi dan IQ
Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep
umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil
dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur
sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi
tergantung perkembangan organik otak.
7. 4. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat
dikatakan telah matang jika ia telah mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya.
5. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang
yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
6. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan
merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri
manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih
metode-metode yang tertentu dalam memecahkan
masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih
metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan
kebutuhannya
9. Jenis-Jenis Tes Intelegensi
1) Tes Intelegensi individual, beberapa di antaranya:
a. Stanford – Binet Intelegence Scale.
b. Wechster – Bellevue Intelegence Scale (WBIS)
c. Wechster – Intelegence Scale For Children (WISC)
d. Wechster – Adult Intelegence Scale (WAIS)
e. Wechster Preschool and Prymary Scale of Intelegence
(WPPSI)
2) Tes Intelegensi kelompok, beberapa di antaranya:
a. Pintner Cunningham Prymary Test
b. The California Test of Mental Makurity
c. The Henmon – Nelson Test Mental Ability
d. Otis – Lennon Mental Ability Test
e. Progassive Matrices
3) Tes Intellegensi dengan tindakan perbuatan=
Untuk tujuan program layanan bimbingan di sekolah yang
akan dibahas adalah tes intelegensi kelompok berupa:
The California Test of Mental Maturity (CTMM)
The Henmon – Nelson Test Mental Ability
Otis – Lennon Mental Ability Test, and
Progassive Matrices. (22)
10. TES INTELEGENSI
1. Tes Logika Aritmatika :
2. Tes Logika Penalaran :
3. Analog Verbal Test : 6. Draw A Man Test (DAM) :
7. Army Alpha Intelegence Test
:
4. Kraeplien/Pauli :
5. Wartegg Test : 8. Menggambar Pohon :
9. Edwards Personal Preference
Schedule (EPPS):
10. Learning By Doing :
11. 1. Tes Logika Aritmatika :
16 8 4 2 1 1/2 … …
jawaban:
setiap angka dikali 1/2 maka lanjutan dari deret tersebut : 1/4 1/8 ... ...
2. Tes Logika Penalaran
12. 3. Analog Verbal Test : 4. Kraeplien/Pauli :
Contoh:
boncel ><......
a. lugu d.besar
b. aneh e. kecil
c. bagus
jawaban:
boncel=kecil
jadi, antonim dari kecil adalah besar
5. Wartegg Test :
13. 6. Draw A Man Test (DAM) : 7. Army Alpha Intelegence Test :
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut :
“Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah
angka genap yang berhuruf dalam lingkaran,
kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan
diberikan gambar sebagai berikut:
8. Menggambar Pohon :
Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria :
berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan
kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun
jenis tanaman monocotyl lainnya.
14. contoh:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja
yang saya kehendaki
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah
dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban
Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada
psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan
semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik
sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan
dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut,
psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda
akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes
15. HUBUNGAN INTELEGENSI DENGAN
KREATIVITAS
• Intelegensi menyagkut pada cara berpikir konvergen (memusat) sedangkan kreativitas berkenaan
dengan cara berpikir divergen ( menyebar). Penelitian Torrance (1965) mengungkapkan bahwa anak
yang kreativitasnya tinggi mempunyai taraf intelegensi (IQ) di bawah rata-rata IQ teman sebayanya.
Dalam konteks keberbakatan, ia menyatakan bahwa IQ tidak dapat dijadikan sebagai criteria tungal
untuk mengidentifikasi orang-orang yang berbakat.
• Berbagai penelitian mengenai hubungan intelegensi dan kreativitas melaporkan hasil yang berbeda –
beda. Pada intinya, penelitian itu membuktikan bahwa sampai tingkat tertentu terdapat hubungan
antara intelegensi dan kreativitas. Namun, pada tingkat IQ di atas 120, hamper tidak ada hubungan
antara keduanya. Artinya, orang yang IQ-nya tinggi, mungkin kreativitasnya rendah atau sebaliknya.
Dengan demikian, kreativitas dan intelegensi merupakan dua domain kecakapan manusia yang
berbeda. Baik intelegensi maupun kreativitas, dijadikan criteria untuk menentukan bakat seseorang.
16.
17. Keseimbangan Kemampuan Otak
Kanan dan Otak Kiri
Langkah 2 : MELATIH OTAK KANAN
Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa
diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna.
Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan
cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan
misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan
visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat
kerajinan tangan.
18.
19. 8 KECERDASAN MANUSIA
1.Kecerdasan Linguistik : Word Smart
Adalah kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi
para penulis, aktor, pelawak, selebriti, radio dan para pembicara hebat. Kecerdasan juga
membantu kesuksesan kariernya di bidang pemasaran dan politik.
2. Kecerdasan Logis- Matematis : Number Smart
Kecerdasan yang satu ini adalah ketrampilan mengolah angka dan
kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini adalah
kecerdasan yang digunakan ilmuwan untuk membuat hipotesa dan
dengan tekun mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan
yang digunakan oleh Akuntan pajak, pemrogaman komputer dan
ahli matematika.
3. Kecerdasan Spasial : Picture Smart
Ini adalah kecerdasan gambar dan bervisualisasi. Kecerdasan ini
melibatkan kemampuan untuk menvisualisasikan gambar di
dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk 2
atau 3 dimensi. Seniman atau pemahat serta pelukis memiliki
kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.
20. 4 Kecerdasan Kinestetik- Jasmani : Body Smart
Kecerdasan jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh (atlet, penari, seniman,
pantomim aktor) dan juga kecerdasan tangan (montir, penjahit, tukang kay, ahli
bedah)
5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Kecerdasan musical melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat
melodi musik, mempunyai kepekaan irama atau sekedar menikmati musik. Dalam
bentuknya yang lebih canggih, kecerdasan ini mencakup para diva dan virtuoso
piano di dunia seni dan budaya.
6. Kecerdasan Antar Pribadi: People Smart
Kecedasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan
bekerj untuk orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal,
mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin,
dan kemampuan mengorganisir orang lain.
21. 7. Kecerdasan Intra Pribadi: Self Smart
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami
diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa
sebenarnya diri kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting
bagi para wira usahawan dan individu lain yang harus
memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan
pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis
baru.
8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan untuk
mengenal bentuk-bentuk alam di sekitar kita: Bunga,
burung, pohon, hewan serta flora dan fauna lainny.
Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak profesi seperti ahli
biologi, penjaga hutan, dokter, hewan dan holtikulturalis.
22. 1. Bernyanyi sambil melakukan aktivitas lain
Bernyanyi atau bersenandung saat Anda sedang
berpakaian atau menyiapkan sarapan dapat menjadi
latihan yang merangsang otak 'bangun' di pagi hari.
2. Ubah rutinitas
Menurut Lawrence Katz, profesor
Neurobiologi di Duke University Medical
Center, mengubah rutinitas dan cara-cara
hidup baru dapat mengaktifkan koneksi
otak yang sebelumnya tidak aktif.
3. Olahraga Sederahana
Latihan fisik dapat meningkatkan
kesehatan otak, karena dapat
meningkatkan aliran darah ke otak.
Lakukan olahraga sederhana, misalnya
peregangan, yoga, bersepedAa, jogging
atau jalan santai.
4. Latihan sensasi
Libatkan otak dengan gerakan setelah
bangun dan sebelum Anda keluar dari
tempat tidur. Mulai dari kaki, gerakkan jari,
kontraksi otot betis dan kemudian
kencangkan lutut.