SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
INTELEGENSI




              BPI/B/II
Pengertian   Dinamika
Teori Two- Faktor
                                              Inteligensi terdiri dari faktor G (general factor) kecerdasan umum
                                               yang berfungsi dalam setiap aktivitas mental & faktor S (specific
                                                  factors) kemampuan khusus seseorang: verbal, numerikal,
                                                    mekanikal, perhatian, imajinasi, dll.(Charles Spearman)

                                                                         Teori Primary
                                                                        Mental Abilities


             Inteligensi terdiri sekelompok faktor (primary Mental
               Abilities): verbal comprehension, numerical, spasial
             visualization, perseptual ability, memory, reasoning &
                            word fluency. (L.L Thurstone).




                     Menggambarkan proses berpikir sebagai komponen yang diklasifikasikan menurut fungsi
                                                          & sifat:
                     Meta component: mengidentifikasi masalah, merencanakan, menunjukan perhatian dan
                               memantau sejauh mana strategi yang dipilih tersebut bekerja.
                                   Performance component: melaksanakan strategi yang telah dipilih.
Teori Triarchis                 Knowledge acquisition component : menyangkut perolehan pengetahuan
                                                        (Sternberg).
DINAMIKA INTELEGENSI
1. Hubungan intelegensi dengan tingkat kelompok jabatan
Super dan Cities menyimpulkan bahwa makin tinggi tingkat
kelompok jabatan, makin tinggi rata-rata IQ-nya.

2. Hubungan intelegensi anak-anak dengan intelegensi
orang tua mereka.
Schienfield menyatakan tentang hereditas intelegensi (apa yang
diwariskan oran tua kepada anaknya) selain adanya pengaruh
tingkat pendidikan orang tua dengan perkembangan intelegensi
anak (stimulasi orang tua) seperti yang dikemukakan oleh
Fitzegerald dan McKinney.

3. Hubungan kondisi jasmani terhadap intelegensi seseorang.
Berdasarkan penelitian, ternyata orang-orang yang ber-IQ tinggi
cenderung lebih sehat jasmaninya dan pertumbuhannya lebih subur
dibandingkan dengan orang-orang yang ber-IQ rendah.

4. Pengaruh pendidikan pada tingkat intelegensi.
Prof.Irving Lorge (1945) dari universitas California menunjukan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi
pula skor IQ-nya, disamping adanya faktor lain seperti lingkungan
keluarga, sosial, minat belajar, keperibadian, dan sebagainya.
FAKTOR-FAKTOR YANG
   MEMPENGARUHI INTELEGENSI
1. Pengaruh faktor bawaan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu
yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai
dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang
kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak
yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10 – +
0,20 ).
2. Pengaruh faktor lingkungan
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang
dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian
makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian
makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan
yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang
bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang
peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan
berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-
masa peka).
3. Stabilitas intelegensi dan IQ
Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep
umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil
dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur
sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi
tergantung perkembangan organik otak.
4. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan
dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat
dikatakan telah matang jika ia telah mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya.

5. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang
yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.

6. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan
merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri
manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih
metode-metode yang tertentu dalam memecahkan
masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih
metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan
kebutuhannya
CIRI-CIRI INTELEGENSI
Jenis-Jenis Tes Intelegensi
1) Tes Intelegensi individual, beberapa di antaranya:
     a. Stanford – Binet Intelegence Scale.
     b. Wechster – Bellevue Intelegence Scale (WBIS)
     c. Wechster – Intelegence Scale For Children (WISC)
     d. Wechster – Adult Intelegence Scale (WAIS)
     e. Wechster Preschool and Prymary Scale of Intelegence
     (WPPSI)
2) Tes Intelegensi kelompok, beberapa di antaranya:
     a. Pintner Cunningham Prymary Test
     b. The California Test of Mental Makurity
     c. The Henmon – Nelson Test Mental Ability
     d. Otis – Lennon Mental Ability Test
     e. Progassive Matrices
3) Tes Intellegensi dengan tindakan perbuatan=
     Untuk tujuan program layanan bimbingan di sekolah yang
     akan dibahas adalah tes intelegensi kelompok berupa:
     The California Test of Mental Maturity (CTMM)
     The Henmon – Nelson Test Mental Ability
     Otis – Lennon Mental Ability Test, and
     Progassive Matrices. (22)
TES INTELEGENSI

1. Tes Logika Aritmatika :

2. Tes Logika Penalaran :

 3. Analog Verbal Test :      6. Draw A Man Test (DAM) :
                             7. Army Alpha Intelegence Test
                                            :
   4. Kraeplien/Pauli :

    5. Wartegg Test :           8. Menggambar Pohon :

                             9. Edwards Personal Preference
                                    Schedule (EPPS):

                                10. Learning By Doing :
1. Tes Logika Aritmatika :

16 8 4 2 1 1/2 … …
jawaban:
setiap angka dikali 1/2 maka lanjutan dari deret tersebut : 1/4 1/8 ... ...



2. Tes Logika Penalaran
3. Analog Verbal Test :                4. Kraeplien/Pauli :
Contoh:

boncel ><......
a. lugu d.besar
b. aneh e. kecil
c. bagus

jawaban:

boncel=kecil
jadi, antonim dari kecil adalah besar




5. Wartegg Test :
6. Draw A Man Test (DAM) :                   7. Army Alpha Intelegence Test :

                                      Narator akan mediktekan soal sebagai berikut :
                                      “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah
                                      angka genap yang berhuruf dalam lingkaran,
                                      kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan
                                      diberikan gambar sebagai berikut:




                     8. Menggambar Pohon :

    Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria :
    berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan
    kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun
    jenis tanaman monocotyl lainnya.
contoh:

- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja
yang saya kehendaki

- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah
dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban




          Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada
          psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan
          semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik
          sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan
          dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut,
          psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda
          akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes
HUBUNGAN INTELEGENSI DENGAN
            KREATIVITAS
•   Intelegensi menyagkut pada cara berpikir konvergen (memusat) sedangkan kreativitas berkenaan
    dengan cara berpikir divergen ( menyebar). Penelitian Torrance (1965) mengungkapkan bahwa anak
    yang kreativitasnya tinggi mempunyai taraf intelegensi (IQ) di bawah rata-rata IQ teman sebayanya.
    Dalam konteks keberbakatan, ia menyatakan bahwa IQ tidak dapat dijadikan sebagai criteria tungal
    untuk mengidentifikasi orang-orang yang berbakat.

•   Berbagai penelitian mengenai hubungan intelegensi dan kreativitas melaporkan hasil yang berbeda –
    beda. Pada intinya, penelitian itu membuktikan bahwa sampai tingkat tertentu terdapat hubungan
    antara intelegensi dan kreativitas. Namun, pada tingkat IQ di atas 120, hamper tidak ada hubungan
    antara keduanya. Artinya, orang yang IQ-nya tinggi, mungkin kreativitasnya rendah atau sebaliknya.
    Dengan demikian, kreativitas dan intelegensi merupakan dua domain kecakapan manusia yang
    berbeda. Baik intelegensi maupun kreativitas, dijadikan criteria untuk menentukan bakat seseorang.
Keseimbangan Kemampuan Otak
            Kanan dan Otak Kiri




Langkah 2 : MELATIH OTAK KANAN

Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa
diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna.

Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan
cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan
misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan
visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat
kerajinan tangan.
8 KECERDASAN MANUSIA
1.Kecerdasan Linguistik : Word Smart
Adalah kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi
para penulis, aktor, pelawak, selebriti, radio dan para pembicara hebat. Kecerdasan juga
membantu kesuksesan kariernya di bidang pemasaran dan politik.

2. Kecerdasan Logis- Matematis : Number Smart
Kecerdasan yang satu ini adalah ketrampilan mengolah angka dan
kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini adalah
kecerdasan yang digunakan ilmuwan untuk membuat hipotesa dan
dengan tekun mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan
yang digunakan oleh Akuntan pajak, pemrogaman komputer dan
ahli matematika.

3. Kecerdasan Spasial : Picture Smart
Ini adalah kecerdasan gambar dan bervisualisasi. Kecerdasan ini
melibatkan kemampuan untuk menvisualisasikan gambar di
dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk 2
atau 3 dimensi. Seniman atau pemahat serta pelukis memiliki
kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.
4 Kecerdasan Kinestetik- Jasmani : Body Smart
Kecerdasan jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh (atlet, penari, seniman,
pantomim aktor) dan juga kecerdasan tangan (montir, penjahit, tukang kay, ahli
bedah)




5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Kecerdasan musical melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat
melodi musik, mempunyai kepekaan irama atau sekedar menikmati musik. Dalam
bentuknya yang lebih canggih, kecerdasan ini mencakup para diva dan virtuoso
piano di dunia seni dan budaya.




6. Kecerdasan Antar Pribadi: People Smart
Kecedasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan
bekerj untuk orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal,
mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin,
dan kemampuan mengorganisir orang lain.
7. Kecerdasan Intra Pribadi: Self Smart
                         Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami
                         diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa
                         sebenarnya diri kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting
                         bagi para wira usahawan dan individu lain yang harus
                         memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan
                         pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis
                         baru.



8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan untuk
mengenal bentuk-bentuk alam di sekitar kita: Bunga,
burung, pohon, hewan serta flora dan fauna lainny.
Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak profesi seperti ahli
biologi, penjaga hutan, dokter, hewan dan holtikulturalis.
1. Bernyanyi sambil melakukan aktivitas lain
Bernyanyi atau bersenandung saat Anda sedang
berpakaian atau menyiapkan sarapan dapat menjadi
latihan yang merangsang otak 'bangun' di pagi hari.

2.              Ubah              rutinitas
Menurut     Lawrence     Katz,    profesor
Neurobiologi di Duke University Medical
Center, mengubah rutinitas dan cara-cara
hidup baru dapat mengaktifkan koneksi
otak yang sebelumnya tidak aktif.

3.           Olahraga             Sederahana
Latihan     fisik     dapat    meningkatkan
kesehatan         otak,     karena     dapat
meningkatkan aliran darah ke otak.
Lakukan olahraga sederhana, misalnya
peregangan, yoga, bersepedAa, jogging
atau jalan santai.

4.             Latihan               sensasi
Libatkan otak dengan gerakan setelah
bangun dan sebelum Anda keluar dari
tempat tidur. Mulai dari kaki, gerakkan jari,
kontraksi otot betis dan kemudian
kencangkan lutut.
INTELEGENSI

More Related Content

What's hot

Intelegensi,Kemampuan berfikir dan emosi
Intelegensi,Kemampuan berfikir dan emosiIntelegensi,Kemampuan berfikir dan emosi
Intelegensi,Kemampuan berfikir dan emosihudayoi
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Kumpulan 3(kecerdasan)pckkk
Kumpulan 3(kecerdasan)pckkkKumpulan 3(kecerdasan)pckkk
Kumpulan 3(kecerdasan)pckkkummusulaim92
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaVivi Vey
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaFitry Fitros
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
 
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaIntelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaAi Nurhasanah
 
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danIntelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danAi Seung Joo Wae
 
Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualTohir Haliwaza
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaDiyah Sri Hariyanti
 

What's hot (20)

Intelegensi,Kemampuan berfikir dan emosi
Intelegensi,Kemampuan berfikir dan emosiIntelegensi,Kemampuan berfikir dan emosi
Intelegensi,Kemampuan berfikir dan emosi
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
TES INTELEGENSI
TES INTELEGENSITES INTELEGENSI
TES INTELEGENSI
 
Kumpulan 3(kecerdasan)pckkk
Kumpulan 3(kecerdasan)pckkkKumpulan 3(kecerdasan)pckkk
Kumpulan 3(kecerdasan)pckkk
 
Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Pengukuran Psikologi
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannya
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragamaIntelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
Intelegensi, sikap dan tingkah laku beragama
 
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, danIntelegensi beragama, sikap beragama, dan
Intelegensi beragama, sikap beragama, dan
 
Perkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektualPerkembangan kemampuan intelektual
Perkembangan kemampuan intelektual
 
Iq eq sq selaras
Iq eq sq selarasIq eq sq selaras
Iq eq sq selaras
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
 
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan bergandaMakalah teori belajar kecerdasan berganda
Makalah teori belajar kecerdasan berganda
 
Inteligensi
Inteligensi Inteligensi
Inteligensi
 

Similar to INTELEGENSI

Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakMitha Ye Es
 
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptxPertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptxitafitriyana2
 
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]just_tesa
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Narendra
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesIsmail Mamat
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadiMitha Ye Es
 
Aplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikan
Aplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikanAplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikan
Aplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikanMusa Hutauruk
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 

Similar to INTELEGENSI (20)

Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
 
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptxPertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx
 
Psikopend 1
Psikopend 1Psikopend 1
Psikopend 1
 
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence Competencies
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Aplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikan
Aplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikanAplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikan
Aplikasi teori inteligensi sternberg dalam pendidikan
 
Proses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPTProses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPT
 
Etika Profesi
Etika ProfesiEtika Profesi
Etika Profesi
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 

INTELEGENSI

  • 1. INTELEGENSI BPI/B/II
  • 2. Pengertian Dinamika
  • 3.
  • 4. Teori Two- Faktor Inteligensi terdiri dari faktor G (general factor) kecerdasan umum yang berfungsi dalam setiap aktivitas mental & faktor S (specific factors) kemampuan khusus seseorang: verbal, numerikal, mekanikal, perhatian, imajinasi, dll.(Charles Spearman) Teori Primary Mental Abilities Inteligensi terdiri sekelompok faktor (primary Mental Abilities): verbal comprehension, numerical, spasial visualization, perseptual ability, memory, reasoning & word fluency. (L.L Thurstone). Menggambarkan proses berpikir sebagai komponen yang diklasifikasikan menurut fungsi & sifat: Meta component: mengidentifikasi masalah, merencanakan, menunjukan perhatian dan memantau sejauh mana strategi yang dipilih tersebut bekerja. Performance component: melaksanakan strategi yang telah dipilih. Teori Triarchis Knowledge acquisition component : menyangkut perolehan pengetahuan (Sternberg).
  • 5. DINAMIKA INTELEGENSI 1. Hubungan intelegensi dengan tingkat kelompok jabatan Super dan Cities menyimpulkan bahwa makin tinggi tingkat kelompok jabatan, makin tinggi rata-rata IQ-nya. 2. Hubungan intelegensi anak-anak dengan intelegensi orang tua mereka. Schienfield menyatakan tentang hereditas intelegensi (apa yang diwariskan oran tua kepada anaknya) selain adanya pengaruh tingkat pendidikan orang tua dengan perkembangan intelegensi anak (stimulasi orang tua) seperti yang dikemukakan oleh Fitzegerald dan McKinney. 3. Hubungan kondisi jasmani terhadap intelegensi seseorang. Berdasarkan penelitian, ternyata orang-orang yang ber-IQ tinggi cenderung lebih sehat jasmaninya dan pertumbuhannya lebih subur dibandingkan dengan orang-orang yang ber-IQ rendah. 4. Pengaruh pendidikan pada tingkat intelegensi. Prof.Irving Lorge (1945) dari universitas California menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula skor IQ-nya, disamping adanya faktor lain seperti lingkungan keluarga, sosial, minat belajar, keperibadian, dan sebagainya.
  • 6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELEGENSI 1. Pengaruh faktor bawaan Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10 – + 0,20 ). 2. Pengaruh faktor lingkungan Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa- masa peka). 3. Stabilitas intelegensi dan IQ Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak.
  • 7. 4. Pengaruh faktor kematangan Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya. 5. Pengaruh faktor pembentukan Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. 6. Minat dan pembawaan yang khas Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. 7. Kebebasan Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya
  • 9. Jenis-Jenis Tes Intelegensi 1) Tes Intelegensi individual, beberapa di antaranya: a. Stanford – Binet Intelegence Scale. b. Wechster – Bellevue Intelegence Scale (WBIS) c. Wechster – Intelegence Scale For Children (WISC) d. Wechster – Adult Intelegence Scale (WAIS) e. Wechster Preschool and Prymary Scale of Intelegence (WPPSI) 2) Tes Intelegensi kelompok, beberapa di antaranya: a. Pintner Cunningham Prymary Test b. The California Test of Mental Makurity c. The Henmon – Nelson Test Mental Ability d. Otis – Lennon Mental Ability Test e. Progassive Matrices 3) Tes Intellegensi dengan tindakan perbuatan= Untuk tujuan program layanan bimbingan di sekolah yang akan dibahas adalah tes intelegensi kelompok berupa: The California Test of Mental Maturity (CTMM) The Henmon – Nelson Test Mental Ability Otis – Lennon Mental Ability Test, and Progassive Matrices. (22)
  • 10. TES INTELEGENSI 1. Tes Logika Aritmatika : 2. Tes Logika Penalaran : 3. Analog Verbal Test : 6. Draw A Man Test (DAM) : 7. Army Alpha Intelegence Test : 4. Kraeplien/Pauli : 5. Wartegg Test : 8. Menggambar Pohon : 9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS): 10. Learning By Doing :
  • 11. 1. Tes Logika Aritmatika : 16 8 4 2 1 1/2 … … jawaban: setiap angka dikali 1/2 maka lanjutan dari deret tersebut : 1/4 1/8 ... ... 2. Tes Logika Penalaran
  • 12. 3. Analog Verbal Test : 4. Kraeplien/Pauli : Contoh: boncel ><...... a. lugu d.besar b. aneh e. kecil c. bagus jawaban: boncel=kecil jadi, antonim dari kecil adalah besar 5. Wartegg Test :
  • 13. 6. Draw A Man Test (DAM) : 7. Army Alpha Intelegence Test : Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut: 8. Menggambar Pohon : Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyl lainnya.
  • 14. contoh: - A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi - B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki - A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain - B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut, psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes
  • 15. HUBUNGAN INTELEGENSI DENGAN KREATIVITAS • Intelegensi menyagkut pada cara berpikir konvergen (memusat) sedangkan kreativitas berkenaan dengan cara berpikir divergen ( menyebar). Penelitian Torrance (1965) mengungkapkan bahwa anak yang kreativitasnya tinggi mempunyai taraf intelegensi (IQ) di bawah rata-rata IQ teman sebayanya. Dalam konteks keberbakatan, ia menyatakan bahwa IQ tidak dapat dijadikan sebagai criteria tungal untuk mengidentifikasi orang-orang yang berbakat. • Berbagai penelitian mengenai hubungan intelegensi dan kreativitas melaporkan hasil yang berbeda – beda. Pada intinya, penelitian itu membuktikan bahwa sampai tingkat tertentu terdapat hubungan antara intelegensi dan kreativitas. Namun, pada tingkat IQ di atas 120, hamper tidak ada hubungan antara keduanya. Artinya, orang yang IQ-nya tinggi, mungkin kreativitasnya rendah atau sebaliknya. Dengan demikian, kreativitas dan intelegensi merupakan dua domain kecakapan manusia yang berbeda. Baik intelegensi maupun kreativitas, dijadikan criteria untuk menentukan bakat seseorang.
  • 16.
  • 17. Keseimbangan Kemampuan Otak Kanan dan Otak Kiri Langkah 2 : MELATIH OTAK KANAN Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat kerajinan tangan.
  • 18.
  • 19. 8 KECERDASAN MANUSIA 1.Kecerdasan Linguistik : Word Smart Adalah kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif. Kecerdasan ini sangat berguna bagi para penulis, aktor, pelawak, selebriti, radio dan para pembicara hebat. Kecerdasan juga membantu kesuksesan kariernya di bidang pemasaran dan politik. 2. Kecerdasan Logis- Matematis : Number Smart Kecerdasan yang satu ini adalah ketrampilan mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika dan akal sehat. Ini adalah kecerdasan yang digunakan ilmuwan untuk membuat hipotesa dan dengan tekun mengujinya dengan eksperimen. Ini juga kecerdasan yang digunakan oleh Akuntan pajak, pemrogaman komputer dan ahli matematika. 3. Kecerdasan Spasial : Picture Smart Ini adalah kecerdasan gambar dan bervisualisasi. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk menvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang atau menciptakannya dalam bentuk 2 atau 3 dimensi. Seniman atau pemahat serta pelukis memiliki kecerdasan ini dalam tingkat tinggi.
  • 20. 4 Kecerdasan Kinestetik- Jasmani : Body Smart Kecerdasan jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh (atlet, penari, seniman, pantomim aktor) dan juga kecerdasan tangan (montir, penjahit, tukang kay, ahli bedah) 5. Kecerdasan Musikal: Music Smart Kecerdasan musical melibatkan kemampuan menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan irama atau sekedar menikmati musik. Dalam bentuknya yang lebih canggih, kecerdasan ini mencakup para diva dan virtuoso piano di dunia seni dan budaya. 6. Kecerdasan Antar Pribadi: People Smart Kecedasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerj untuk orang lain. Kecerdasan ini melibatkan banyak hal, mulai dari kemampuan berempati, kemampuan memimpin, dan kemampuan mengorganisir orang lain.
  • 21. 7. Kecerdasan Intra Pribadi: Self Smart Kecerdasan ini melibatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita sendiri. Kecerdasan ini sangat penting bagi para wira usahawan dan individu lain yang harus memiliki persyaratan disiplin diri, keyakinan, dan pengetahuan diri untuk mengetahui bidang atau bisnis baru. 8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart Kecerdasan naturalis melibatkan kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk alam di sekitar kita: Bunga, burung, pohon, hewan serta flora dan fauna lainny. Kecerdasan ini dibutuhkan di banyak profesi seperti ahli biologi, penjaga hutan, dokter, hewan dan holtikulturalis.
  • 22. 1. Bernyanyi sambil melakukan aktivitas lain Bernyanyi atau bersenandung saat Anda sedang berpakaian atau menyiapkan sarapan dapat menjadi latihan yang merangsang otak 'bangun' di pagi hari. 2. Ubah rutinitas Menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. 3. Olahraga Sederahana Latihan fisik dapat meningkatkan kesehatan otak, karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Lakukan olahraga sederhana, misalnya peregangan, yoga, bersepedAa, jogging atau jalan santai. 4. Latihan sensasi Libatkan otak dengan gerakan setelah bangun dan sebelum Anda keluar dari tempat tidur. Mulai dari kaki, gerakkan jari, kontraksi otot betis dan kemudian kencangkan lutut.