Materi ini berisi tentang 1) konsep Hakikat asesmen, 2)Tujuan Asesmen, 3)Prinsip dasar melakukan asesmen, 4) Kedudukan asesmen dalam bimbingan dan konseling, 5) Ilmu-ilmu pendukung dan implikasinya bagi pemahaman individu, 6) Kode etik penggunaan asesmen dalam bimbingan dan konseling
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Β
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Β
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligenceabdulkadirsiompu
Β
teori multiple intelligences mulai diterima dalam dunia pendidikan karena dianggaplebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik lebiharif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep iniβmenghapusβ mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anakhakikatnya cerdas.
Materi ini berisi tentang 1) konsep Hakikat asesmen, 2)Tujuan Asesmen, 3)Prinsip dasar melakukan asesmen, 4) Kedudukan asesmen dalam bimbingan dan konseling, 5) Ilmu-ilmu pendukung dan implikasinya bagi pemahaman individu, 6) Kode etik penggunaan asesmen dalam bimbingan dan konseling
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
Β
Intelegensi dan kreativitas merupakan dua hal yang erat hubungannya dan terkait tanpa dapat dipisahkan. Kreativitas berkembang karena faktor dominan intelegensi. Contoh, mereka yang tergolong debil, embisil dan idiot tentu kreativitasnya tidak setinggi mereka yang mempunyai IQ 129-140 atau genius.
Hubungannya dengan proses belajar seseorang dengan intelegensi pada wilayah superior atau kaum genius, tentunya di dalam proses belajar penyerapan bahan/materi pelajaran akan lebih cepat daripada mereka yang tergolong normal atau inferior. Kreativitas dan belajar seseorang juga sangat erat hubungannya . individu yang cukup dalam penangkapan akan memiliki kemampuan untuk pengembangan akalnya.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Β
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligenceabdulkadirsiompu
Β
teori multiple intelligences mulai diterima dalam dunia pendidikan karena dianggaplebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep MI menjadikan pendidik lebiharif melihat perbedaan, dan menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep iniβmenghapusβ mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anakhakikatnya cerdas.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. 1
KECERDASAN MAJEMUK
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Wawasan Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu
Dr. Bambang Sugiarto, M.Pd
Oleh :
Windi Ari Rahmawati 17070855060
S-2 PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang berbeda β
beda. Kecerdasan merupakah salah satu factor dalam keberhasilan dari
seseorang. Kecerdasan merupakan hasil interaksi antara himpunan
pengetahuan dengan kemampuan khusus dalam mengolah sejumlah
informasi tertentu. Kecerdasan seseorang tidak hanya ditentukan oleh
potensi dasar atau pembawaannya saja tetapi juga oleh seberapa banyak
pengetahuan yang dimiliki sebagai hasil pengalaman belajar. Dalam
mengukur kecerdasan sering kali digunakan sebuah tes yang disebut dengan
tes IQ. Tes IQ merupakan tes untuk mengukur kecerdasan seseorang.
Howard tidak terlalu mendukung dengan tes IQ tersebut. Teori
kecerdasan ganda (multiple intelligences) memandang kecerdasan tidak
hanya berdasarkan kemampuan logika atau bahasa saja, namun memiliki
kecerdasan-kecerdasan lain yang selama ini tidak menjadi perhatian.
Kecerdasan tidak dilihat sebagai berhasil dengan baik mengerjakan tes atau
mengingat sejumlah tugas tertentu, namun sebagai kemampuan untuk
memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang berharga dalam
lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diambil rumusan masalah berikut ini :
1. Bagaimanakah sejarah munculnya kecerdasan majemuk?
2. Apakah yang dimaksud dengan kecerdasan majemuk?
3. Apa saja macam β macam kecerdasan majemuk?
3. 3
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat
diambil rumusan masalah berikut ini :
1. Untuk mengetahui sejarah munculnya kecerdasan majemuk
2. Untuk mengetahui arti dari kecerdasan majemuk
3. Untuk mengetahui macam β macam kecerdasan majemuk
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kecerdasan Majemuk
Pada mulanya, munculnya teori kecerdasan mejemuk ini
dikarenakan dari kegelisahan Howard Gardner, dimana beliau adalah salah
satu professor pendidikan di Universitas Hardvard. Beliau gelisah karena
pada masa itu tes IQ menjadi satu β satunya alat yang digunakan sebagai
patokan dari cerdas tidaknya seseorang dan itu menurut beliau adalah
sebuah kesalahan. Dimana tes IQ berpatokan pada angka yaitu score dari
hasil tes logika-matematika dan anak yang mendapatkan hasil score tes IQ
tinggi merupakan anak yang cerdas dan berbakat.
Beliau berpendapat bahwa setiap orang mempunyai kekuatan
memahami berbeda dan gaya pemahaman yang kontras. Maka dari itu
kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan :
- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di hidup
- Kemampuan untuk menemukan persoalan-persoalan baru untuk
diselesaikan dan dicar solusinya.
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan
dalam budaya seseorang.
Kemudian beliau bersama rekan - rekannya melakukan penelitian
untuk mengembangkan sebuah teori yang kemudian disebut teori
kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences.
B. Pengertian Kecerdasan Majemuk
Menurut Garner dalam bukunya Frames of Mind: Teori Multiple
Intelegences tahun 1983 kecerdasan adalah kemampuan untuk
menyelesaikan masalah atau menciptakan produk, yang berharga dalam
satu atau beberapa lingkungan budaya dan masyarakat. Setiap individu
5. 5
memiliki kecerdasan dominan, kombinasi kecerdasan dan level kecerdasan
yang berbeda, serta dapat mengembangkan lebih dari satu kecerdasan.
Secara Bahasa Multiple Intelegences dapat diartikan sebagai
kecerdasan majemuk atau kecerdasan yang beragam. Kecerdasan majemuk
menurut Fleetham (dalam Yaumi, 2012) mengatakan kecerdasan majemuk
adalah berbagai keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa untuk
menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembelajaran.
C. Macam Kecerdasan Majemuk
Pada mulanya Garner (1983) menyebutkan tujuh jenis kecerdasan
majemuk yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika,
kecerdasan ruang atau visual, kecerdasan musik, kecerdasan gerakan badan
, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. Akan tetapi pada
tahun 1990-an, Garner memasuksan kecerdasan yang ke delapan yaitu
kecerdasan naturalis.
Selain Garner, Mike Fleetham (2005, dalam Yaumi) dalam bukunya
Multiple Intelligences in Practice : enchancing self-esteem and learning in
the classroom memasukan kecerdasan eksistensial- spiritual dalam salah
satu bagian dari kecerdasan majemuk. Dan dengan demikian macam
kecerdasan majemuk terdapat Sembilan macam.
Berikut ini adalah penjelasan tentang Sembilan macam kecerdasan
majemuk :
1. Kecerdasan linguistik
Menurut Garner kecerdasan linguistik ini merupakan jenis
kemampuan yang paling lengkap atau universal. Slatin (dalam Yaumi,
2012) mengatakan kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk
meggunakan bahasa β bahasa termasuk bahasa ibu dan bahasa asing
untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran dan memahami
orang lain.
6. 6
Menurut McKeinze (dalam Yaumi, 2012) kecerdasan linguistik
disebut sebagai kecerdasan verbal mencakup kemampuan untuk
mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis, serta kemampuan untuk
menguasai bahasa asing.
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk menggunakan bahasa
baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Terdapat 4
komponen dalam kecerdasan ini yaitu; fonologis (kepekaan bunyi),
sintaksis (struktur dan susunan kalimat), semantik (pemahaman tentang
makna), dan pragmatika (kemampuan berbahasa untuk mencapai
sasaran praktis).
Ciri β ciri seseorang yang memiliki kecerdasan linguistic adalah
sebagai berikut:
a. Senang mendengarkan cerita.
b. Senang bercerita.
c. Bermain peran.
d. Permainan kata, seperti tebak kata (teka teki)
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan linguistic
diantaranya :
a. Sumbang pendapat
b. Storytelling
c. Menulis jurnal
d. Membaca biografi
2. Kecerdasan logis- matematis
Kezar (dalam Yaumi, 2012) mengatakan jika kecerdasan logis
merupakan sebuah kecerdasan yang merujuk pada kemampuan untuk
mengeksplorasi pola β pola, kategori-kategori dan hubungan dengan
memanipulasi objek atau symbol untuk melakukan percobaan dengan
cara yang terkontrol dan teratur.
7. 7
Smith (2008) mengatakan jika seseorang yang memiliki
kecerdasan ini cenderung melakukan sesuatu dengan data untuk melihat
pola-pola dan hubungan. Kecerdasan logis β matematika merupakan
kemampuan berfikir secara logis untuk memecahkan masalah yang
melibatkan pengolahan angka.
Ciri β ciri dari seseorang yang memiliki kecerdasan logis β
matematis adalah sebagai berikut :
e. Berfikir induktif, deduktif dan rasional
f. Menyukai bermain bilangan dan berhitung
g. Gemar melakukan eksperimen
h. Pandai melakukan pengukuran β pengukuran
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan logis -
matematis diantaranya :
a. Berfikir kritis
b. Berkesperimen
c. Penyelesaian masalah
d. Mengajukan pertanyaan model sokrates
3. Kecerdasan visual β spasial
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami gambar
β gambar dan bentuk termasuk kemampuan untuk menginterpretasi
dimensi ruang yang tidak dapat orang lihat. Sonawat dan Gogri (2008)
mengatakan jika kemampuan berfikir visual-spasial merupakan
kemampuan berfikir dalam bentuk visualisasi, gambar dan bentuk tiga
dimensi.
Dalam hal ini komponen inti dari kecerdasan visual-spasia adalah
kepekaan terhadap garis, warna, bentuk,ruang, keseimbangan,
bayangan harmoni, pola, serta hubungan anatar unsur tersebut. Ada
tiga kunci dalam mendefinisikan kecerdasan visual β spasial menurut
Rettig, yaitu:
8. 8
a. Mempersepsi yakni menagkap dan memahami sesuai melalui
panca indera
b. Visual β spasial terkait dengan kamampuan mata khususnya
warna dan ruang
c. Mentransformasikan yakni mengalih bentukkan hal yang
ditangkap mata ke dalam bentuk wujid lain, missal melihat,
mencermati, merekam, menginterpretasikan dalam pikiran lalu
menuangkan rekaman dan interpretasi tersebut ke dalam bentuk
lukisan, sketsa atau kolase.
Ciri β ciri seseorang yang memiliki kecerdasan visual β spasial
adalah sebagai berikut :
a. Peka dan cermat dalam mengamati suatu objek.
b. Mampu berpikir dalam gambar.
c. Mampu memvisualisasikan sesuatu dalam grafik.
d. Mudah membayangkan bentuk-bentuk geometri atau bangun tiga
dimensi.
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan visual β
spasial diantaranya :
a. Membuat peta
b. Mengambar
c. Mendesain
d. Membuat ukiran
4. Kecerdasan kinestik
Kecerdasan kinestik adalah kemampuan ntuk menggunakan
seluruh bagian badan untuk menyelesaikan masalah atau membuat
sesuatu. Menurut Sonawat dan Gogri (2008) mengungkapkan jika
kecerdasan kinestik merupakan kemampuan seseorang untuk
menggunakan seluruh tubuhnya dalam mengekspresikan ide,
9. 9
perasaan dan menggunakan tangan untuk menghasilkan atau
mentransformasi sesuatu.
Ciri β ciri dari seseorang yang memiliki kecerdasan kinestik
adalah sebagai berikut :
a. Senang memperlihatkan ekspresi dengan gerak tubuh
b. Kecenderungan bertubuh atletis
c. Menguasai banyak keterampila fisik
d. Sangat sependapat dengan pernyataan βdi dalam tubuh yang
sehat terdapat jiwa yang kuatβ
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan kinestik
diantaranya :
a. Studi lapangan
b. Berolahraga senam
c. Bermain peran
d. Bertukar kunjungan
5. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk berfikir tentang
musik, seperti mampu mengenal, mengingat dan bahkan
memanipulasi pola-pola musik (Slatin, 2005). Menurut Synder (1997)
kecerdasan musikal didefinisikan sebagai kemampuan menangani
bentuk musik yang meliputi :
a. Kemampuan membedakan bentuk music
b. Kemampuan mengubah bentuk music
c. Kemampuan mengekspresikan bentuk music
Ciri β ciri dari seseorang yang memiliki kecerdasan musical
adalah sebagai berikut :
a. Dapat dengan muda mengenali nada β nada
b. Sangat tertarik untuk memainkan instrument musik
10. 10
c. Lebih cepat mengingat sesuatu dengan music dibandingkan
sesuatu yang nonmusical
d. Senang menggunakan kosakata yang musikal
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan musical
diantaranya :
a. Diskografi
b. Membuat konsep lagu
c. Menciptakan pola β pola bunyi
d. Bersenandung mendengarkan musim instrument sambal belajar
6. Kecerdasan intrapersonal
Gardner menyebutkan jika kecerdasan intrapersonal merupakan
pengetahuan aspek-aspek dari diri seseorang itu sendiri. Yaumi
menyebutkan jika kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan
memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman
tersebut.
Kecerdasan intrapersonal meliputi bebrapa komponen meliputi
kekuatan dan keterbatasan diri, kecerdasan akan susasana hati,
maksud, motivasi, tempramen dan keinginan, serta kemampuan
berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri.
Barnhart (dalam Yaumi, 2012) mengatakan jika orang yang
memiliki kecerdasan intapersonal yang dominan cenderung memiliki
kesadaran dirinyang tinggi di mana mereka mampu memproses tujuan
yang jelas tentang segala sesuatu yang dilakukan sekarang dan di
masa yang akan dating. Maka dari itu orang yang memiliki kecerdasan
intrapersonal yang dominan cenderung lebih introvert.
Sonawat dan gogri (2008) mengungkapkan individu yang cerdas
dalam intrapersonal memiliki beberapa indicator kecerdasan yaitu :
a. Secara teratur meluangkan waktu sendiri untuk bermeditasi dan
memikirkan berbagai masalah
11. 11
b. Pernah atau sering menghadiri acara konseling atau seminar
perkembangan kepribadian untuk lebih memahami diri sendiri
c. Mampu menghadapi kemunduran, kegagalan, hambatan dengan
tabah
d. Memiliki hobi atau minat dan kesenanga yang disimpan untuk
diri sendiri
e. Memiliki tujuan β tujuan yang pentng untuk hidup, yang
dipikirka secara kontinu
f. Memiliki pandangan yang realistis mengenai kekuatan dan
kelemahan diri yang diperoleh dari umpan balik sumber-sumber
lain
g. Lebih memilih menghabiskan akhir pekan sendiri di tempat β
tempat pribadi dan jauh dari keramaian
h. Menganggap dirinya orang yang berkeinginan kuat dan
berpikiran mandiri
i. Memiliki buku harian untuk mengekspresikan perasaan, emosi
diri dan menuliskan pengalaman pribadi
j. Memiliki kenginan untuk berusaha sendiri.
Dari penjabaran Sonawat dan Gogri diatas maka dapat diambil
berapa simpulan tentang ciri β ciri seseorang yang memiliki
kecerdasan intrapersonal yaitu :
a. Memiliki kepekaan perasaan dan situasi yang tengah
berlangsung.
b. Mampu berinstropeksi.
c. Mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik.
d. Mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam
lingkungan sosial.
e. Mampu memahami diri dan memiliki citra diri yang positif.
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan
intrapersonal diantaranya :
a. Melakukan tugas mandiri
12. 12
b. Melakukan refleksi
c. Membuat metakognisi
d. Mengembangkan cara berfikir strategic
7. Kecerdasan interpersonal
Menurut gardner kecerdasan interpersonal adalah kemampuan
menemukan pikiran, sikap dan perilaku orang lain. Menurut Mork
(dalam Yaumi, 2012) kecerdasan interpersonal merupakan
kemampuan untuk membaca tanda dan isyarat social, komunikasi
verbal dan non verbal, dan mampu menyesuaikan gaya komunikasi
secara cepat.
Kecerdasan ini berhubungan dengan interaksi dengan orang lain
disekitarnya. Hal yang sering dikaitkan dengan kecerdasan
interpersonal adalah komuniasi dan keterampilan interpersonal.
Keterampilan interpersonal merpakan keterampilan yang dibutuhkan
dalam komuniasi social. Keterampilan ini merupakan kemampuan
untuk menyampaikan perasaan kepada seseorang secara efektif.
Komunikasi interpersonal adalah bentuk komunikasi yang terjadi
antara dua orang atau lebih untuk berbagi pengalaman.
Mork (2011) menekankan empat elemen penting kecerdasan
interpersonal yang perlu digunakan dalam membangun komunikasi
diantaranya membaca isyarat social, memberikan empati, mengintrol
emosi dan mengekspresikan emosi pada tempatnya.
Ciri β ciri seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal
adalah sebagai berikut :
a. Mampu beradaptasi dan bersama β sama dengan orang lain
b. Mampu memahami dan mengahargai pendapat orang lain
c. Sangat senang jika berinteraksi dengan orang lain
d. Memiliki banyak teman
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan
interpersonal diantaranya :
13. 13
a. Menggunakan metode jigsaw
b. Bekerja tim
c. Diskusi kelompok
d. Mengajar teman sebaya
8. Kecerdasan naturalistik
Kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan dalam
melakukan kategorisasi dan membuat hierarki terhadap keadaan
organisme seperti tumbuh β tumbuhan, binatang dan alam. Menurut
Carvin (2011) kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan
seseorang untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi pola β pola
alam. Amstrong (2009:7) memberi batasan jika kecerdasan
naturalistik merupakan keahlian dalam mengenal dan
mengklasifikasikan berbagai spesies termasuk flora dan fauna dalam
satu lingkungan. Anak β anak yang memiliki kecerdasaan ini
cenderung menyukai alam terbuka da memiliki ekingintahuan yang
besar terhadap segala sesuatu yang ada di dalam
Ciri β ciri seseorang yang memiliki kecerdasan naturalistic
adalah sebagai berikut :
a. Memiliki minat yang dalam terhadap lingkungan
b. Melibatkan diri dengan alam
c. Memiliki kepekaan terhadap alam
d. Melakukan navigasi alam dengan mudah
e. Mempu melihat pola β pola dalam alam dengan mudah
f. Mengenal berbagai jenis batuan, flora dan fauna
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan naturalistic
diantaranya :
a. Belajar melalui alam
b. Belajar ekologi
c. Mengobservasi flora dan fauna
14. 14
d. Mencatat cuaca
9. Kecerdasan eksistensial - spiritual
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang paling esensial
dalam kehidupan manusia. Menurut Zohar dan Marshall (2011)
kecerdasan spiritual ini bersandar pada hati dan terilhami sehingga
apabila ada seseorang memiliki kecerdasan spiritual, maka segala
sesuatu yang dilakukan akan berakhir dengansesuatu yang
menyenangkan.
Dari kata spirit yang berarti roh dan berasak dari bahsa latin
spiritus yang berarti napas.roh dapat diartikan sebagai energy
kehidupan, yang membuat manusia dapat hidup, bernapas dan
bergerak (Mitrafm, 2009). Maka kecerdasan spiritual dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk mengenal dan memahami diri
seoenuhnya sebagai makhluk spiritual maupu sebagai bagian dari
alam semesta.
Berdasarkan definisi di atas, kecerdasan spiritual adalah
kapasitas hidup manusia yang bersumber dari hati yang dalam
(inercapacity) yang terilhami dalam bentuk kodrat untuk
dikembangkan dan ditumbuhkan dalam mengatasi kesulitan hidup.
Terdapat tiga komponen yang menjadi kajian utama dalam
kecerdasan eksistensial yaitu :
Pertama adalah proses pemahaman yang lebih luas dalam
konteks yang bersifat eksistensial.
Kedua pencapaian kualitas tertinggi dari keberadaan manusia
karena melewati derajat seni, filsafat dan agama.
Ketiga penekanan pada nilai-nilai klasik tentang keindahan,
kebenaran, dan kebaikan.
Ciri β ciri seseorang yang memiliki kecerdasan eksistensial
adalah sebagai berikut :
a. Tertarik dalam berdiskusi tentang kehidupan
15. 15
b. Berkeyakinan bahwa beragama dan menjalankan ajarannya
sangat penting bagi kehidupan
c. Senang memandang hasil karya seni dan memikirkan cara
membuatnya
d. Senang membaca biografi filsuf klasik dan modern
Aktivitas pembelajaran yang cocok untuk kecerdasan eksistensial
diantaranya :
a. Membuat panggung beramal
b. Menulis tentang persoalan social
c. Menulis esai reflektif
d. Membaca puisi romantik
McKenzie (dalam Yaumi, 2012) mengelompokan macam
kecerdasan majemuk dalam tiga wilayah atau domain, yaitu interaktif,
analitik dan intospektif. Berikut adalah roda domain kecerdasan majemuk
menurut McKenzie :
16. 16
Domain interaktif
Pada domain ini terdiri atas kecerdasan verbal, interpersonal dan
kinestik. Dimasukannya ketiga jenis kecerdasan ini ke dalam domain
interaktif karena pada kecerdasan ini biasanya mengundang dan
mendorong interaksi untuk mencapai pemahaman. Kecerdasan interakitif
ini diperoleh melalui proses social yang terbangun secara alamaiah.
Domain analitik
Pada domain ini terdiri atas kecerdasan music, logis dan kecerdasan
naturalistic. Dimasukannya ketiga jenis kecerdasan ini karena pada
kecerdasan ini kebanyakan dapat digunakan untuk menganalisis dan
menggabungkan data ke dalam skema yang sudah ada. Kecerdasan analitis
pada dasarnya merupakan proses heuritis alamiah.
Domain introspektif
Pada domain ini terdiri atas kecerdasan eksistensial, intapersonal
dan visual. Dimasukannya ketiga jenis kecerdasan ini karena memerlukan
keterlibatan seseorang untuk melihat sesuatu leboh dari sekedar
memandang melainkan harus mampu membuat hubungan emosional
antara yang mereka pelajari dengan pengalaman. Kecerdasan introspektif
ini dicapai memlaui proses afektif secara alamiah.
17. 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecerdasan majemuk berawal dari ketidakpuasan Howard Gardner
terhadap tes IQ yang menjadi patokan dalam menentukan cerdas atau
tidaknya seoranga anak. Howard Gardner berpendapat jika setiap anak
mempunyai caranya sendiri dalam memahami sesuatu dan menyelesaikan
masalah. Sehingga Howard Gardner bersama beberapa temanya
mengembangkan sebuah penelitian yang pada akhirnya melahirkan teori
kecerdasan majemuk.
Howard Gardner kecerdasan majemuk terdiri dari 8 macam yaitu
kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan ruang
atau visual, kecerdasan musik, kecerdasan gerakan badan , kecerdasan
intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. Kemudian Mike Fleetham
memasukan kecerdasan eksistensial- spiritual dalam salah satu bagian dari
kecerdasan majemuk. Dan dengan demikian macam kecerdasan majemuk
terdapat Sembilan macam.
18. 18
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, Howard. 2003. Multiple Intelegences. Batam Cetre : Interaksara,
Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences. Jakarta
: Dian Rakyat.
Nurdin, Ibrahim, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta :
Kencana Prenadamedia Group.