SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
INTUISI
DALAM EPISTEMOLOGI ISLAM
Miftah Pahlevi
422021311036
2
Pokok Pembahasan
• Makna Intuisi
• Intuisi sebagai Metode Ilmiah
• Penggunaan Intuisi dalam Epistemologi
• Kesimpulan
3
Makna Intuisi
Bahasa latin
intuitio
Bahasa Inggris
intuition
Kamus Bahasa
Indonesia
Dalam Islam
Pemandangan
Gerak hati atau hati nurani
Bisikan hati, gerak hati atau daya batin untuk mengerti atau
mengetahui sesuatu tidak dengan berpikir atau belajar.
Ma’rifah al-qalb, sebuah upaya untuk melewati proses riyadah dan
mujahadah, sehingga terjadi mukasyafah atau yang lebih dikenal
dengan metode ‘irfan.
4
Intuisi tertinggi dapat mengambil dalam bentuk wahyu sebagaimana
para nabi. Sedangkan yang lainnya dapat mengambil bentuk inspirasi
atau ilham dan lintasan pikiran.
Ibnu Sina menyebutnya al-fayd (iluminasi). Zunnun al-Misri dan Imam
al-Ghazali menyebutnya al-ma’rifah. Ahmad al-Syirbasi menyebutnya
al-mawhubah. Ada juga yang menyebutnya ilmu laduni.
5
Contoh Intuisi para sufi
Salah satu karya Ibnu Arabi yang berjudul Risalah al-Anwar fi Ma
Yumnah Sahib al-Halwa min Asrar, bisa menjadi bukti ata saksi atas
kekuatan intuitif sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dalam buku yang
tidak terlalu besar itu, Ibnu Arabi menceritakan pengalaman intuitif luar
biasa ketika dia bisa menembus berbagai dunia dalam sebuah zikirnya
(ada sekitar 23 tingkat pengalaman batinnya), baik yang bersifat fisik,
seperti dunia mineral dan tumbuh-tumbuhan, maupun dunia-dunia gaib,
termasuk melihat surga, neraka, dan arasy.
6
Ibnu Sina seorang ilmuwan ensiklopedis, integrated, holistik, dan
multitalenta, pada saat menulis, pada hakikatnya ia sedang bertasbih.
Melalui tangannya pengetahuan terpancar dari Tuhan. Terkait ini,
Atiyyah al-Abrasyi menceritakan tentang salah satu kebiasaan Ibnu
Sina. Ia berkata, "Jika ia menemui masalah (ilmiah), maka ia pergi ke
masjid, kemudian ia berwudu, shalat sunah, dan berdoa, sehingga
selubung yang menutupi akalnya terbuka”.
7
Intuisi sebagai Metode Ilmiah
Kajian tentang intuisi sebagai metode ilmiah dapat dijumpai pada pemikiran para
pakar yang menyetujui eksistensi dan intuisi tersebut. Sebaliknya, bagi para pakar
yang menolak intuisi sebagai metode ilmiah, baik dari kalangan Muslim maupun
non-Muslim, menganggap bahwa intuisi itu secara metodologis mengandung
kelemahan karena terdapat kesulitan dalam mengujinya. Mereka menolak intuisi
sebagai metode ilmiah karena berpandangan bahwa sumber ilmu hanya alam jagat
raya dengan segala isinya serta fenomena sosial. Mereka tidak mengakui adanya
wahyu yang berasal dari Tuhan berupa taufik, hidayah, ilham, dan pencerahan batin.
Lebih dari itu, ketidakpercayaan terhadap intusi ini terjadi karena mereka tidak
percaya kepada Tuhan.
8
Al-Ghazali sebagai seorang sufi yang sudah sampai pada tahap mencapai ilmu melalui intuisi
menawarkan sebuah metode efektif. Dalam bukunya Ihya' 'Ulum al-Din ia menawarkan beberapa
tahapan dimulai dari :
(1) taubat,
(2) sabar dan syukur,
(3) al-khawf wa al-rajā’,
(4) al-faqr wa al-zuhd,
(5) tauhid dan tawakal,
(6) al-mahabbah,
(7) al-niyyat, al-ikhlāṣ dan al-ṣidq,
(8) al-tafakkur, dan
(9) dzikr al-mawt wa ma ba'dahu.
9
Itulah metode atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai
pengetahuan intuitif. Metode tersebut pada intinya adalah
membersihkan hati karena hati yang sudah bersih inilah yang dapat
menerima ilmu dari Tuhan.
Karena itu, Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kita agar selalu
menjaga kebersihan dan kesehatan hati sebagaimana tercantum dalam
hadis yang diriwayatkan al-Bukhari, "Ingatlah bahwa pada dirimu
terdapat segumpal darah, jika ia sehat, maka sehatlah seluruh badan.
Jika segumpal darah itu rusak (sakit), maka rusaklah seluruh badan
seluruhnya. Ingatlah, segumpal darah itu adalah hati”.
10
Hati juga memiliki makna batin sebagai tempat di mana Allah dapat melimpahkan ilmu-Nya jika hati
tersebut sudah bersih. Mustafa al-Maraghi dalam tafsirnya tentang ayat 179 dari Surah al-A'raf
berkata, "Sesungguhnya ahli neraka itu terdiri dari orang-orang yang kaya raya, bodoh, lalai, tidak
dapat mempergunakan akalnya dalam memahami hakikat segala perkara, tidak mempergunakan
penglihatan dan pendengarannya dalam menetapkan ma'rifah serta mengambil faedah ilmu
pengetahuan, dan tidak pula menggunakannya dalam memahami ayat-ayat Allah yang bersifat
kawniyyah, serta ayat-ayat yang bersifat tanziliyyah”.
Sejalan dengan peran hati dalam memperoleh intuisi, Murtadha Muthahhari mengatakan, "Islam
tergolong kelompok yang mengakui hati sebagai suatu sumber pengetahuan yang alatnya adalah
penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs). Dalam proses mendapatkan ‘irfānī atau intuisi itu, Al-Qur'an tidak
menganjurkan manusia agar mengucilkan diri dari masyarakatnya, pergi ke bukit-bukit, hingga tidak
berurusan dengan berbagai aktivitas”.
11
Intuisi
Akal Indra
12
Penggunaan Intuisi dalam Epistemologi
Epistemologi di kalangan sarjana Muslim didominasi pendekatan bayani dan 'irfani, sedangkan di
kalangan sarjana non-Muslim didominasi pendekatan ijbārī, burhānī, dan jadali, yakni observasi,
eksperimen, dan kebebasan penggunaan akal (rasionalisme, liberalisme, pragmatisme, dan
turunannya).
Ibnu Sina, al-Ghazali, Imam Syafi'i, Jalaluddin Rumi, Syuhrawardi, Mulla Sadra, Sayyid Qutb,
Muhammad Naquib al-Attas, Ziauddin Sardar, dan Ismail Raji al-Faruqi adalah beberapa
cendekiawan Muslim yang menerima dan telah menggunakan intuisi dalam bangunan
epistemologinya.
Hal ini didasarkan pada tiga alas an :
1. Metode intuisi adalah metode yang banyak digunakan manusia dan dikenal sangat berhasil atau
efektif di kalangan orang-orang yang menggeluti dunia spiritual.
2. Metode intuisi dapat diuji kemampuannya dalam memahami realitas secara objektif.
3. Metode intuisi dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapapun dengan usaha-usaha yang intens dan
terbimbing."
13
Adapun di antara ilmuan Barat yang menolak intuisi adalah John Stuart Mill.
Penentangannya terhadap intuisi memiliki pengaruh besar, bukan hanya di kalangan
ilmuwan Barat lainnya, tetapi juga di kalangan ilmuwan non-Barat yang telah
terpengaruh pola pikir, tradisi, dan kultur pemikiran Barat. Menurut mereka, intuisi
tidak empiris, tidak rasional, dan (akhirnya) tidak ilmiah. Intinya, bagi mereka,
intuisi itu tidak memenuhi syarat sebagai suatu metode keilmuan.
Sementara Maslow dan Nietzsche mengakui intuisi sebagai intelegensi paling
tinggi dan sebagai fakta psikologis, walaupun kedua tokoh filsafat Barat ini tetap
menolak intuisi sebagai metode keilmuan. Itu karena mereka berdua pernah
mengalami intuisi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak bisa diingkari. Bahkan,
lebih dari sekadar pengalaman, intuisi telah memberikan kesan mendalam sebagai
kejadian yang menakjubkan. Intuisi dapat mengungguli pengalaman-pengalaman
lainnya dan memberikan pencerahan intelektual yang luar biasa.
14
Dengan demikian, intuisi telah memainkan tiga peran sekaligus: sebagai
dasar pengetahuan, sumber pengetahuan, dan sebagai cara atau metode
mendapatkan pengetahuan. Sebagai dasar dan sumber pengetahuan,
intuisi bersifat pasif, tetapi sebagai metode mendapatkan pengetahuan,
ia bersifat aktif.
15
Kesimpulan
Intuisi merupakan salah satu potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk
melengkapi potensi panca indra dan akal pikiran. Ketiga potensi ini adalah anugerah
yang harus dimanfaatkan, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu
pengetahuan yang menjadi modal berharga bagi pembangunan kebudayaan dan
peradaban, demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia.
Penggunaan panca indra dan akal secara metodologis dikenal dengan metode
pengamatan (observasi) dan percobaan (eksperimen), kemudian dianalisa,
dikategorisasi, dan disimpulkan melalui proses abstraksi oleh akal menggunakan
metode analogi, kritik, debat, perbandingan, dan sebagainya. Sedangkan intuisi
dimanfaatkan dengan menggunakan metode 'irfani, melalui penyucian diri (tazkiyah
al-nafs) dengan menempuh sejumlah latihan batin (spiritual) yang cukup panjang
dan intens. Jadi, dalam epistimologi Islam, pendekatan panca indra dan akal yang
dilengkapi dengan pendekatan intuitif membuat semua masalah epistemologis dapat
dipecahkan.
16

More Related Content

Similar to INTUISI Dalam Epistemologi Islam (Miftah Pahlevi).pptx

ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanalvinkasenda
 
Islam dalam pandangan epistimologi
Islam dalam pandangan epistimologiIslam dalam pandangan epistimologi
Islam dalam pandangan epistimologiM fazrul
 
PRESENTASI STRUKTUR PAI.pptx
PRESENTASI STRUKTUR PAI.pptxPRESENTASI STRUKTUR PAI.pptx
PRESENTASI STRUKTUR PAI.pptxssuser4c4874
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxNiaepa
 
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmuUICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmuAbdul Khaliq
 
makalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfmakalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfhspanggalih
 
Filsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptx
Filsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptxFilsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptx
Filsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptxAdityaTegarSatrio1
 
Aliran filsafat Islam
Aliran filsafat IslamAliran filsafat Islam
Aliran filsafat IslamLuqman Dinan
 
PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)
PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)
PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)Edi Awaludin
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i Erta Erta
 
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptx
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptxBAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptx
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptxhidayatihelmi
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...DeffaNovitasari
 
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiahFilsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiahAli Murfi
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikannoviyanty
 

Similar to INTUISI Dalam Epistemologi Islam (Miftah Pahlevi).pptx (20)

ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
Islam dalam pandangan epistimologi
Islam dalam pandangan epistimologiIslam dalam pandangan epistimologi
Islam dalam pandangan epistimologi
 
PRESENTASI STRUKTUR PAI.pptx
PRESENTASI STRUKTUR PAI.pptxPRESENTASI STRUKTUR PAI.pptx
PRESENTASI STRUKTUR PAI.pptx
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmuUICI 2022 - Manusia dan ilmu
UICI 2022 - Manusia dan ilmu
 
Epistemoogi Keilmuan Islam
Epistemoogi Keilmuan IslamEpistemoogi Keilmuan Islam
Epistemoogi Keilmuan Islam
 
makalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdfmakalah metodologi k1.pdf
makalah metodologi k1.pdf
 
Filsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptx
Filsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptxFilsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptx
Filsafat Pengetahuan (Epistemology) (1).pptx
 
Aliran filsafat Islam
Aliran filsafat IslamAliran filsafat Islam
Aliran filsafat Islam
 
PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)
PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)
PKU ISID syamun salim (khabar shadiq)
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
Bab 01 manusia & ilmu
Bab 01 manusia & ilmuBab 01 manusia & ilmu
Bab 01 manusia & ilmu
 
Bbm nota
Bbm notaBbm nota
Bbm nota
 
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptx
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptxBAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptx
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA PERT 4.pptx
 
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
KELOMPOK 3_SLIDE SHARE_MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU FILSAFAT_KELAS S_UNTAG SU...
 
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiahFilsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir ilmiah
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 

Recently uploaded

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxsarimuliati80
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

INTUISI Dalam Epistemologi Islam (Miftah Pahlevi).pptx

  • 2. 2 Pokok Pembahasan • Makna Intuisi • Intuisi sebagai Metode Ilmiah • Penggunaan Intuisi dalam Epistemologi • Kesimpulan
  • 3. 3 Makna Intuisi Bahasa latin intuitio Bahasa Inggris intuition Kamus Bahasa Indonesia Dalam Islam Pemandangan Gerak hati atau hati nurani Bisikan hati, gerak hati atau daya batin untuk mengerti atau mengetahui sesuatu tidak dengan berpikir atau belajar. Ma’rifah al-qalb, sebuah upaya untuk melewati proses riyadah dan mujahadah, sehingga terjadi mukasyafah atau yang lebih dikenal dengan metode ‘irfan.
  • 4. 4 Intuisi tertinggi dapat mengambil dalam bentuk wahyu sebagaimana para nabi. Sedangkan yang lainnya dapat mengambil bentuk inspirasi atau ilham dan lintasan pikiran. Ibnu Sina menyebutnya al-fayd (iluminasi). Zunnun al-Misri dan Imam al-Ghazali menyebutnya al-ma’rifah. Ahmad al-Syirbasi menyebutnya al-mawhubah. Ada juga yang menyebutnya ilmu laduni.
  • 5. 5 Contoh Intuisi para sufi Salah satu karya Ibnu Arabi yang berjudul Risalah al-Anwar fi Ma Yumnah Sahib al-Halwa min Asrar, bisa menjadi bukti ata saksi atas kekuatan intuitif sebagai sumber ilmu pengetahuan. Dalam buku yang tidak terlalu besar itu, Ibnu Arabi menceritakan pengalaman intuitif luar biasa ketika dia bisa menembus berbagai dunia dalam sebuah zikirnya (ada sekitar 23 tingkat pengalaman batinnya), baik yang bersifat fisik, seperti dunia mineral dan tumbuh-tumbuhan, maupun dunia-dunia gaib, termasuk melihat surga, neraka, dan arasy.
  • 6. 6 Ibnu Sina seorang ilmuwan ensiklopedis, integrated, holistik, dan multitalenta, pada saat menulis, pada hakikatnya ia sedang bertasbih. Melalui tangannya pengetahuan terpancar dari Tuhan. Terkait ini, Atiyyah al-Abrasyi menceritakan tentang salah satu kebiasaan Ibnu Sina. Ia berkata, "Jika ia menemui masalah (ilmiah), maka ia pergi ke masjid, kemudian ia berwudu, shalat sunah, dan berdoa, sehingga selubung yang menutupi akalnya terbuka”.
  • 7. 7 Intuisi sebagai Metode Ilmiah Kajian tentang intuisi sebagai metode ilmiah dapat dijumpai pada pemikiran para pakar yang menyetujui eksistensi dan intuisi tersebut. Sebaliknya, bagi para pakar yang menolak intuisi sebagai metode ilmiah, baik dari kalangan Muslim maupun non-Muslim, menganggap bahwa intuisi itu secara metodologis mengandung kelemahan karena terdapat kesulitan dalam mengujinya. Mereka menolak intuisi sebagai metode ilmiah karena berpandangan bahwa sumber ilmu hanya alam jagat raya dengan segala isinya serta fenomena sosial. Mereka tidak mengakui adanya wahyu yang berasal dari Tuhan berupa taufik, hidayah, ilham, dan pencerahan batin. Lebih dari itu, ketidakpercayaan terhadap intusi ini terjadi karena mereka tidak percaya kepada Tuhan.
  • 8. 8 Al-Ghazali sebagai seorang sufi yang sudah sampai pada tahap mencapai ilmu melalui intuisi menawarkan sebuah metode efektif. Dalam bukunya Ihya' 'Ulum al-Din ia menawarkan beberapa tahapan dimulai dari : (1) taubat, (2) sabar dan syukur, (3) al-khawf wa al-rajā’, (4) al-faqr wa al-zuhd, (5) tauhid dan tawakal, (6) al-mahabbah, (7) al-niyyat, al-ikhlāṣ dan al-ṣidq, (8) al-tafakkur, dan (9) dzikr al-mawt wa ma ba'dahu.
  • 9. 9 Itulah metode atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai pengetahuan intuitif. Metode tersebut pada intinya adalah membersihkan hati karena hati yang sudah bersih inilah yang dapat menerima ilmu dari Tuhan. Karena itu, Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan kita agar selalu menjaga kebersihan dan kesehatan hati sebagaimana tercantum dalam hadis yang diriwayatkan al-Bukhari, "Ingatlah bahwa pada dirimu terdapat segumpal darah, jika ia sehat, maka sehatlah seluruh badan. Jika segumpal darah itu rusak (sakit), maka rusaklah seluruh badan seluruhnya. Ingatlah, segumpal darah itu adalah hati”.
  • 10. 10 Hati juga memiliki makna batin sebagai tempat di mana Allah dapat melimpahkan ilmu-Nya jika hati tersebut sudah bersih. Mustafa al-Maraghi dalam tafsirnya tentang ayat 179 dari Surah al-A'raf berkata, "Sesungguhnya ahli neraka itu terdiri dari orang-orang yang kaya raya, bodoh, lalai, tidak dapat mempergunakan akalnya dalam memahami hakikat segala perkara, tidak mempergunakan penglihatan dan pendengarannya dalam menetapkan ma'rifah serta mengambil faedah ilmu pengetahuan, dan tidak pula menggunakannya dalam memahami ayat-ayat Allah yang bersifat kawniyyah, serta ayat-ayat yang bersifat tanziliyyah”. Sejalan dengan peran hati dalam memperoleh intuisi, Murtadha Muthahhari mengatakan, "Islam tergolong kelompok yang mengakui hati sebagai suatu sumber pengetahuan yang alatnya adalah penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs). Dalam proses mendapatkan ‘irfānī atau intuisi itu, Al-Qur'an tidak menganjurkan manusia agar mengucilkan diri dari masyarakatnya, pergi ke bukit-bukit, hingga tidak berurusan dengan berbagai aktivitas”.
  • 12. 12 Penggunaan Intuisi dalam Epistemologi Epistemologi di kalangan sarjana Muslim didominasi pendekatan bayani dan 'irfani, sedangkan di kalangan sarjana non-Muslim didominasi pendekatan ijbārī, burhānī, dan jadali, yakni observasi, eksperimen, dan kebebasan penggunaan akal (rasionalisme, liberalisme, pragmatisme, dan turunannya). Ibnu Sina, al-Ghazali, Imam Syafi'i, Jalaluddin Rumi, Syuhrawardi, Mulla Sadra, Sayyid Qutb, Muhammad Naquib al-Attas, Ziauddin Sardar, dan Ismail Raji al-Faruqi adalah beberapa cendekiawan Muslim yang menerima dan telah menggunakan intuisi dalam bangunan epistemologinya. Hal ini didasarkan pada tiga alas an : 1. Metode intuisi adalah metode yang banyak digunakan manusia dan dikenal sangat berhasil atau efektif di kalangan orang-orang yang menggeluti dunia spiritual. 2. Metode intuisi dapat diuji kemampuannya dalam memahami realitas secara objektif. 3. Metode intuisi dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapapun dengan usaha-usaha yang intens dan terbimbing."
  • 13. 13 Adapun di antara ilmuan Barat yang menolak intuisi adalah John Stuart Mill. Penentangannya terhadap intuisi memiliki pengaruh besar, bukan hanya di kalangan ilmuwan Barat lainnya, tetapi juga di kalangan ilmuwan non-Barat yang telah terpengaruh pola pikir, tradisi, dan kultur pemikiran Barat. Menurut mereka, intuisi tidak empiris, tidak rasional, dan (akhirnya) tidak ilmiah. Intinya, bagi mereka, intuisi itu tidak memenuhi syarat sebagai suatu metode keilmuan. Sementara Maslow dan Nietzsche mengakui intuisi sebagai intelegensi paling tinggi dan sebagai fakta psikologis, walaupun kedua tokoh filsafat Barat ini tetap menolak intuisi sebagai metode keilmuan. Itu karena mereka berdua pernah mengalami intuisi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak bisa diingkari. Bahkan, lebih dari sekadar pengalaman, intuisi telah memberikan kesan mendalam sebagai kejadian yang menakjubkan. Intuisi dapat mengungguli pengalaman-pengalaman lainnya dan memberikan pencerahan intelektual yang luar biasa.
  • 14. 14 Dengan demikian, intuisi telah memainkan tiga peran sekaligus: sebagai dasar pengetahuan, sumber pengetahuan, dan sebagai cara atau metode mendapatkan pengetahuan. Sebagai dasar dan sumber pengetahuan, intuisi bersifat pasif, tetapi sebagai metode mendapatkan pengetahuan, ia bersifat aktif.
  • 15. 15 Kesimpulan Intuisi merupakan salah satu potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk melengkapi potensi panca indra dan akal pikiran. Ketiga potensi ini adalah anugerah yang harus dimanfaatkan, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang menjadi modal berharga bagi pembangunan kebudayaan dan peradaban, demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia. Penggunaan panca indra dan akal secara metodologis dikenal dengan metode pengamatan (observasi) dan percobaan (eksperimen), kemudian dianalisa, dikategorisasi, dan disimpulkan melalui proses abstraksi oleh akal menggunakan metode analogi, kritik, debat, perbandingan, dan sebagainya. Sedangkan intuisi dimanfaatkan dengan menggunakan metode 'irfani, melalui penyucian diri (tazkiyah al-nafs) dengan menempuh sejumlah latihan batin (spiritual) yang cukup panjang dan intens. Jadi, dalam epistimologi Islam, pendekatan panca indra dan akal yang dilengkapi dengan pendekatan intuitif membuat semua masalah epistemologis dapat dipecahkan.
  • 16. 16