Teks tersebut membahas tentang filsafat perencanaan dan manfaat perencanaan wilayah dan kota. Secara garis besar, filsafat perencanaan mencakup pengertian filsafat, pengetahuan, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Perencanaan wilayah dan kota berhubungan dengan ketiga dasar tersebut dan memiliki manfaat seperti mengatasi permasalahan lahan dan memberikan panduan untuk pembangunan wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir ilmiah, yang didefinisikan sebagai berpikir yang logis dan empiris berdasarkan fakta. Dibahas pula ciri-ciri berpikir ilmiah seperti harus obyektif, rasional, terbuka, dan berorientasi pada kebenaran. Sarana berpikir ilmiah seperti bahasa, logika, dan matematika diperlukan untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Dokumen tersebut membahas konsep kehidupan sosial budaya sebagai suatu sistem. Ia menjelaskan bahwa kehidupan sosial dan budaya merupakan sistem yang saling berhubungan, dan ilmu pengetahuan sosial budaya mempelajari fenomena sosial dan budaya secara objektif, sistematis, dan terbuka untuk diuji ulang. Dokumen ini juga membahas tujuan, metode, dan landasan ilmu pengetahuan sosial budaya.
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Teks tersebut membahas tentang filsafat perencanaan dan manfaat perencanaan wilayah dan kota. Secara garis besar, filsafat perencanaan mencakup pengertian filsafat, pengetahuan, dan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Perencanaan wilayah dan kota berhubungan dengan ketiga dasar tersebut dan memiliki manfaat seperti mengatasi permasalahan lahan dan memberikan panduan untuk pembangunan wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir ilmiah, yang didefinisikan sebagai berpikir yang logis dan empiris berdasarkan fakta. Dibahas pula ciri-ciri berpikir ilmiah seperti harus obyektif, rasional, terbuka, dan berorientasi pada kebenaran. Sarana berpikir ilmiah seperti bahasa, logika, dan matematika diperlukan untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Dokumen tersebut membahas konsep kehidupan sosial budaya sebagai suatu sistem. Ia menjelaskan bahwa kehidupan sosial dan budaya merupakan sistem yang saling berhubungan, dan ilmu pengetahuan sosial budaya mempelajari fenomena sosial dan budaya secara objektif, sistematis, dan terbuka untuk diuji ulang. Dokumen ini juga membahas tujuan, metode, dan landasan ilmu pengetahuan sosial budaya.
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Hai guys...
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan ppt mengenai ilmu pengetahuan, dimana kami sedikit menyinggung mengenai pengertian ilmu dan pengetahuan, komponen-komponen ilmu pengetahuan, struktur ilmu pengetahuan.
semoga bermanfaat yaaa :)
Teks tersebut membahas tentang metode ilmiah dan hubungannya dengan filsafat ilmu. Secara ringkas, metode ilmiah adalah prosedur sistematis yang mencakup berbagai langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang ada, seperti observasi, hipotesis, eksperimen, dan kesimpulan. Metode ilmiah terkait erat dengan filsafat ilmu karena filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode ilmiah s
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...FitriOktaviani7
Kelompok 3 filsafat Ilmu A pertemuan 1-11
Universitas 17 Agustus Surabaya
Prodi Manajemen A (Eonomi Bisnis)
Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
Kelompok 3
FITRI OKTAVIANI (1211900046)
HILYA RUBI W (1211900043)
SUKMAWATI (1211900050)
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
Filsafat ilmu membahas dasar-dasar ilmu seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ia membandingkan filsafat dan ilmu dalam objek, metode, dan tujuan, serta menjelaskan tujuan filsafat ilmu adalah memahami sumber, hakikat, dan perkembangan ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang keterbatasan metode ilmiah. Metode ilmiah digunakan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis melalui langkah-langkah seperti pengamatan, hipotesis, eksperimen. Namun metode ilmiah memiliki keterbatasan karena tidak dapat menjangkau pengetahuan mistik atau gaib serta hanya dapat menentukan benar atau salah, bukan baik atau buruk. Agama menjangkau
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatjotimustika
Dokumen tersebut berisi kumpulan soal-soal filsafat ilmu yang disusun oleh tiga mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Soal-soal tersebut mencakup berbagai topik filsafat ilmu seperti manfaat belajar filsafat, perkembangan filsafat, filsafat ilmu dan pengetahuan, logika berpikir dan kebenaran ilmiah, filsafat moral dan etika, ontologi epistemologi dan
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar dalam filsafat ilmu, meliputi metode ilmiah, teori, hipotesis, logika, data-informasi, evaluasi, dan paradigma. Dokumen tersebut menjelaskan hubungan dan keterkaitan antara berbagai konsep tersebut dalam membangun struktur ilmu pengetahuan.
Teks tersebut membahas tentang struktur dan jenis-jenis ilmu pengetahuan. Struktur ilmu pengetahuan terdiri dari beberapa lapisan yang bersifat terapan dan paradigmatik. Ilmu pengetahuan dibedakan menjadi ilmu murni, ilmu praktis, dan ilmu campuran berdasarkan penerapannya. Sedangkan berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi ilmu teoritis rasional, ilmu empiris praktis, dan ilmu teoritis empiris
Tugas Filsafat Ilmu dan Logika Sains membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan pola berpikir ilmiah, seperti agama, budaya, bahasa, matematika, lingkungan tempat tinggal dan kerja, serta kesehatan fisik dan mental. Faktor-faktor tersebut dapat mendukung atau menghambat perkembangan berpikir ilmiah seseorang.
Pemikiran deduktif dan induktif dalam matematika. Pemikiran deduktif berawal dari teori umum kemudian dibatasi dengan hipotesis dan diuji kebenarannya. Sedangkan pemikiran induktif berawal dari pengamatan kasus khusus lalu digeneralisasi menjadi teori umum. Kedua cara berpikir ini dipakai dalam pengembangan ilmu matematika.
Hai guys...
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan ppt mengenai ilmu pengetahuan, dimana kami sedikit menyinggung mengenai pengertian ilmu dan pengetahuan, komponen-komponen ilmu pengetahuan, struktur ilmu pengetahuan.
semoga bermanfaat yaaa :)
Teks tersebut membahas tentang metode ilmiah dan hubungannya dengan filsafat ilmu. Secara ringkas, metode ilmiah adalah prosedur sistematis yang mencakup berbagai langkah untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang ada, seperti observasi, hipotesis, eksperimen, dan kesimpulan. Metode ilmiah terkait erat dengan filsafat ilmu karena filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode ilmiah s
Kelompok 3 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjo...FitriOktaviani7
Kelompok 3 filsafat Ilmu A pertemuan 1-11
Universitas 17 Agustus Surabaya
Prodi Manajemen A (Eonomi Bisnis)
Dosen Pengampu : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
Kelompok 3
FITRI OKTAVIANI (1211900046)
HILYA RUBI W (1211900043)
SUKMAWATI (1211900050)
Pengertian dan tujuan filsafat ilmu pertemuan 2Agoes Rakbika
Filsafat ilmu membahas dasar-dasar ilmu seperti ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ia membandingkan filsafat dan ilmu dalam objek, metode, dan tujuan, serta menjelaskan tujuan filsafat ilmu adalah memahami sumber, hakikat, dan perkembangan ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang keterbatasan metode ilmiah. Metode ilmiah digunakan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis melalui langkah-langkah seperti pengamatan, hipotesis, eksperimen. Namun metode ilmiah memiliki keterbatasan karena tidak dapat menjangkau pengetahuan mistik atau gaib serta hanya dapat menentukan benar atau salah, bukan baik atau buruk. Agama menjangkau
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatjotimustika
Dokumen tersebut berisi kumpulan soal-soal filsafat ilmu yang disusun oleh tiga mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Soal-soal tersebut mencakup berbagai topik filsafat ilmu seperti manfaat belajar filsafat, perkembangan filsafat, filsafat ilmu dan pengetahuan, logika berpikir dan kebenaran ilmiah, filsafat moral dan etika, ontologi epistemologi dan
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar dalam filsafat ilmu, meliputi metode ilmiah, teori, hipotesis, logika, data-informasi, evaluasi, dan paradigma. Dokumen tersebut menjelaskan hubungan dan keterkaitan antara berbagai konsep tersebut dalam membangun struktur ilmu pengetahuan.
Teks tersebut membahas tentang struktur dan jenis-jenis ilmu pengetahuan. Struktur ilmu pengetahuan terdiri dari beberapa lapisan yang bersifat terapan dan paradigmatik. Ilmu pengetahuan dibedakan menjadi ilmu murni, ilmu praktis, dan ilmu campuran berdasarkan penerapannya. Sedangkan berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi ilmu teoritis rasional, ilmu empiris praktis, dan ilmu teoritis empiris
Tugas Filsafat Ilmu dan Logika Sains membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan pola berpikir ilmiah, seperti agama, budaya, bahasa, matematika, lingkungan tempat tinggal dan kerja, serta kesehatan fisik dan mental. Faktor-faktor tersebut dapat mendukung atau menghambat perkembangan berpikir ilmiah seseorang.
Pemikiran deduktif dan induktif dalam matematika. Pemikiran deduktif berawal dari teori umum kemudian dibatasi dengan hipotesis dan diuji kebenarannya. Sedangkan pemikiran induktif berawal dari pengamatan kasus khusus lalu digeneralisasi menjadi teori umum. Kedua cara berpikir ini dipakai dalam pengembangan ilmu matematika.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas membuat slide pengantar filsafat ilmu. Terdapat definisi sarana berpikir ilmiah, fungsi sarana berpikir ilmiah, dan peranan bahasa, matematika, dan statistika dalam berfikir ilmiah.
Filsafat ilmu membahas tentang sifat dasar ilmu, metode ilmu, dan hubungan antar ilmu. Filsafat ilmu bertujuan untuk menganalisis kritis metode ilmu dan menetapkan batasan setiap ilmu. Filsafat ilmu juga membantu meningkatkan martabat manusia melalui peningkatan ilmu pengetahuan.
Makalah ini membahas filsafat ilmu dalam kehidupan manusia dalam 3 kalimat. Pertama, filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Kedua, tujuan filsafat ilmu adalah menganalisis ilmu pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan ilmiah. Ketiga, filsafat ilmu bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang dirinya sendiri dan dunia melal
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk pemikiran manusia seperti pengertian, pernyataan, dan penalaran. Juga dibahas mengenai empat sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, logika, matematika, dan statistika yang berperan dalam pengembangan ilmu. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan penelaahan ilmiah yang baik.
Teks tersebut merupakan jawaban mahasiswa terhadap beberapa soal ujian filsafat dan sejarah matematika. Mahasiswa menjawab soal-soal tersebut dengan menjelaskan konsep-konsep seperti sifat ilmu, teori evolusi Darwin, dan fungsi ilmu serta memberikan contoh-contoh untuk setiap konsep.
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
Teks tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan, yang terdiri dari 3 bagian utama: 1) pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan beserta perbedaannya, 2) komponen-komponen penting ilmu pengetahuan, dan 3) struktur ilmu pengetahuan yang meliputi metode ilmiah, teori, hipotesis, logika, data, pembuktian, dan evaluasi.
Dokumen tersebut merangkum tugas filsafat yang disusun oleh tiga mahasiswi program studi Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Tugas tersebut membahas tentang manfaat belajar filsafat, perkembangan filsafat Yunani Kuno, filsafat ilmu dan pengetahuan, logika berpikir dan kebenaran ilmiah, serta filsafat moral dan etika.
Bangunan dasar ilmu pengetahuan & sarana ilmiah kelompok V.pptxMuhammadSyeikhoni2
Dokumen tersebut membahas tentang bangunan dasar ilmu pengetahuan yang terdiri dari enam komponen, yaitu adanya masalah, sikap ilmiah, metode ilmiah, aktivitas penelitian, kesimpulan, dan pengaruh. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa sarana berpikir ilmiah merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dengan menggunakan bahasa, matematika, dan statistika.
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Msdinyrusdiananda
A Manfaat Mahasiswa Belajar Filsafat
B Perkembangan Filsafat
C Logika Berfikir Untuk Mengetahui Kebenaran Ilmiah
D Teori Kebenaran
E Tataran Keilmuan / Pengetahuan : Ontologi,Epistemologi dan Aksiologi
F Filsafat Pancasila
G Karya Ilmiah Filsafat
H Kumpulan Soal dan Jawab
Filsafat ilmu dan pengembangan ilmu memiliki peranan penting dalam menelaah ilmu secara kritis dan radikal agar menjadi ilmu yang valid. Filsafat ilmu juga membahas perkembangan ilmu dari zaman Yunani kuno hingga masa kini serta pengaruhnya terhadap pemikiran keagamaan. Manfaat perkembangan filsafat ilmu antara lain membantu memahami hakikat ilmu pengetahuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu. Filsafat dijelaskan sebagai upaya mencari kebenaran sejati, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sistematis. Filsafat ilmu mempelajari hakikat ilmu melalui aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Coping with the impact of Covid-19 pandemic on primary education: teachers' s...Ali Murfi
Purpose
The research aimed to explore the issues in the implementation of online education practice in elementary school, to study teachers' coping strategy to the online education issues and to evaluate teachers' problem-solving skill in online learning practice during the Covid-19 pandemic.
Design/methodology/approach
An exploratory research focused on identifying the obstacles in teaching practice faced by elementary school teachers as well as their coping strategy with eight convenience sampled schools.
Findings
Online education practice faced unpreparedness and competency issues. Unpreparedness was found in terms of social, technical and cultural factors, while competency issue was related to online education competency and digital competency. Teachers’ struggle to cope with the issue in online education practice was focused on the performing conventional education in the online manner, suggesting teachers' lack of competency in encouraging learning success. Teachers neglected the development of students' readiness and competencies to engage in online learning. Moreover, teachers’ struggle had the least impact on the development of their online teaching competency and digital competency that are required for carrying out online teaching. In general, teachers' problem-solving skill was below the expected level. These findings suggested that improvement of teachers' competencies is important in order to cope with the issues such as in online education practice during Covid-19 pandemic and to face future challenges in education.
Originality/value
This study evaluated the gap between actual action and expected action of elementary school teachers in coping with the issues regarding online education practice.
From teachers to students creativity? the mediating role of entrepreneurial e...Ali Murfi
Enhancing creativity is beneficial for students to be involved in entrepreneurial activities and entrepreneurship education to promote students’ creative thinking abilities. This paper examines how teacher creativity drives students’ ingenuity and investigates entrepreneurship education’s pivotal role in explaining this relationship. A quantitative method was involved in obtaining a better understanding of the relationship between variables using variance-based Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS). Participants in this study were gathered from numerous vocational schools in Yogyakarta of Indonesia undergoing an online survey. The findings indicate that teacher creativity has a positive effect on entrepreneurship education and students’ creativity. It also reveals a strong correlation between entrepreneurship education in the schools and their students’ creativity.
Human Resources Approach for Optimization of Knowledge Management Implementat...Ali Murfi
This document summarizes a study on optimizing knowledge management implementation at Binus University in Indonesia through a human resources approach. The study found that Binus University's human resources approach focuses on empowering stakeholders, managing perceptions, developing individual competencies and commitments, and appreciating achievements. The human resources are grouped into students/alumni/parents, industry/business/community, faculty members, and staff. This case study provides insights into how a human resources approach can optimize knowledge management in higher education.
Strategi Pembelajaran Aktif Question Student Have (QSH) Pada Mata Pelajaran F...Ali Murfi
Teks tersebut merangkum beberapa penelitian terdahulu mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif Question Student Have (QSH) pada pelajaran Fiqh. Strategi ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar yang berasal dari pertanyaan siswa. Langkah-langkah strategi QSH meliputi memotivasi siswa untuk belajar sendiri dan mengajukan pertanyaan.
Kepemimpinan Sekolah dalam Situasi Krisis Covid-19 di IndonesiaAli Murfi
Coronavirus disease (Covid-19) is shaking the world. This massive event triggered by infectious disease is beyond the predictions of many people, even practitioners, and experts in the field of crisis management. Now all sectors are affected, including the world of Education. Academic leaders respond by moving their educational activities and those related online. The decision to pivot into distance learning is made quickly. This research focuses on highlighting how the headmaster's leadership in carrying out crisis management in the Islamic School of Al-Azhar Cairo Yogyakarta by going through the stages, namely 1) Before the Crisis, 2) During the Crisis, 3) After the Crisis. This research uses a qualitative method with the type of case study. The results showed that Before the Crisis stage was carried out by implementing the Covid-19 Prevention Literacy policy. The stages during the crisis are carried out with (a) Health Talk, (b) Learning from Home Policy, and (c) Video and Podcast Challenge. After the crisis phase, the principal develops a collaborative approach to leadership, evaluating, and controlling the various effects of the crisis to prevent future crises. Crisis management is needed so that schools can be better prepared to deal with crises and reduce their impact so that the learning process and managerial activities can continue to run productively.
Islam Nusantara: Religion Dialectic and Cultural for Pluralism-Democratic Soc...Ali Murfi
This document discusses the concept of Islam Nusantara and its relationship to pluralism and democracy in Indonesia. Islam Nusantara refers to Islam as practiced in the Indonesian archipelago, which blended Islamic values with local cultural traditions in a moderate, tolerant, and inclusive way. It aims to provide a solution that is not extreme, can live in harmony with other religions, and accepts democracy. The characteristics of Islam Nusantara support pluralism and democracy by respecting diversity and finding peaceful resolutions to conflicts.
Islamic Education System in Singapore: Current Issues and ChallengesAli Murfi
The document discusses the Islamic education system in Singapore, including its management and curriculum. It notes that the Islamic Religious Council of Singapore (MUIS) plays a significant role in managing and developing Islamic education. MUIS introduced the Singapore Islamic Education System (SIES) curriculum and the ALIVE curriculum. The document also outlines the three types of Islamic education in Singapore: part-time education, full-time education, and Islamic study programs for the community. Overall, the document provides an overview of the management, curriculum, and role of madrasahs (Islamic schools) in Singapore's education system.
COMPARISON OF PAI AND PAK: AN OVERVIEW OF VALUES OF MULTICULTURAL EDUCATION Ali Murfi
This research to reveal comparative Islamic Education (PAI) with Christian Education (PAK) through a textbook’s lesson in terms of content values of multicultural education. The comparative’s analysis includes three aspects, differences, similarities, and common platform. The results showed that substance of values of multicultural education contained in the textbooks have much in similarities which eventually became common platform both than the differences that exist, so that PAI and PAK should move bind themselves to each other in one joint effort to raise the noble values of multicultural, where both scientific traditions stand firm through efforts integration and comprehension charge of teaching materials. Keywords: Multicultural Education, Differences, Similarities, Common Platform A. Introduction The issue of the value of multiculturalism is a major challenge faced by the religions of the world, every religion emerged from a pluralistic religious environment. At the same time, the followers of religions have formed an exclusive insight into their religious and contrary to the spirit of multiculturalism. Various movements often arise and are often the cause of the emergence of new insights and religious development.
Bias Gender dalam Buku Teks Pendidikan Agama Islam dan KristenAli Murfi
This research has been done to reveal the gender bias in text books of Islamic and Christian religious educationas as the basis for promoting gender concept religious education factually. These findings show that the text books of Islamic and Christian religious, which are learnt by students nowadays, are found only a little value of gender norm. Because of this, it is necessary for the religious education lessons are to be revised and implemented the comprehension of gender bias by professional teacher. This is as the innovative movement of religious education about equality and equity of women and men in the access of economic, social, cultural and political activities.
Posdaya Sebagai Alternatif Pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini Ali Murfi
This research is intended to reveal the importance of Posdaya as an alternative in equal distribution of early childhood education which is the community-based organization or educational embodiment of, by and for the community. The results showed that the implementation of the model of Posdaya is one of alternative in the equal distribution of early childhood educational levels or it which is called PAUD. The organization of PAUD Posdaya is evidence of the the answers of credibility the challenge of demographic bonus the year 2045, or 100 years of independence of Indonesia and can be a solution related to a classical problem of educational about equal distribution that occurred in Indonesia. Some of the things that make Posdaya important to be held because the first, Posdaya get higher percentage of community pasticipation. The second, it can be reached by all circles of society, especially medium to bottom class people. The third is as media to synergize the existence of each instituiton in society, such as government programs related to toddler, mothers, and society as Posyandu, PKK, BKB, KB, the national program for community empowerment (PNPM Mandiri), and other empowerment programs.
Keywords: Posdaya, Community Pasticipation, Equal Distribution of Education
Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi : Studi Komparasi Siswa Berprestasi S...Ali Murfi
Penelitian ini menganalisis gaya belajar siswa berprestasi di SMAN 1 dan MAN 1 Yogyakarta dengan menerapkan teori gaya belajar David Kolb. Hasilnya menunjukkan gaya belajar siswa bervariasi antara individu, dan siswa SMAN 1 cenderung memiliki gaya belajar Assimilator sedangkan siswa MAN 1 cenderung memiliki gaya belajar Akomodator.
Pemimpin dan pembangunan karakter bangsa adalah tentang pentingnya pendidikan karakter untuk membangun kepemimpinan dan karakter bangsa yang kuat. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur kepemimpinan yang baik seperti jujur, tanggung jawab, teladan, dan komitmen serta pentingnya melatih diri untuk menjadi pemimpin yang lebih baik melalui olah hati, pikiran, perasaan dan jasmani.
KEBIJAKAN PENDIDIKAN PEMERINTAH INDIA (Respon Terhadap Isu Multikulturalisme ...Ali Murfi
Teks tersebut membahas tentang sistem pendidikan di India dan kebijakan pemerintah India terhadap isu multikulturalisme. Sistem pendidikan di India menganut sistem 10-2-3 tahun dengan pendidikan dasar 10 tahun dan pendidikan menengah 2 tahun. Pendidikan multikultural bertujuan menghargai keragaman budaya dan memberikan pendidikan yang setara bagi semua. Pemerintah India berupaya merespon konflik antaragama dengan meningkatkan pendidikan mult
Survey Evaluasi Pendidikan ; SMA N 1 Banguntapan Bantul DIYAli Murfi
1. Guru mempersiapkan evaluasi dengan merumuskan tujuan, menentukan aspek yang dievaluasi, dan menyusun alat ukur seperti soal tes.
2. Teknik evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis bergaya pilihan ganda dan beberapa soal essay.
3. Kendala yang dihadapi adalah perbedaan kemampuan siswa.
Tiga pola pengembangan pendidikan Islam di Indonesia yaitu isolatif-tradisional, sintesis, dan modernis. UU No. 2 tahun 1989 mendasarkan integrasi pendidikan Islam ke sistem pendidikan nasional. Ada lima tipologi filsafat pendidikan Islam di Indonesia yaitu perennial-esensialis salafi, madzhabi, modernis, kontekstual-falsifikatif, dan rekonstruksi sosial. Rekonstruksi sosial teosentris dianggap paling tepat untuk Indonesia.
Latar Belakang Masalah "Pendidikan Multikultural"Ali Murfi
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan strategi pembelajaran berbasis multikultural pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian siswa. Dibahas pula tentang pentingnya pendidikan multikultural untuk mencegah konflik serta perlunya strategi pembelajaran yang melibatkan toleransi, solidaritas, dan penghargaan perbedaan untuk membentuk siswa menjadi demokratis dan pluralis.
1. 1
Filsafat Ilmu : Sarana Berpikir Ilmiah
Mengkaji Pemikiran Jujun Suparjan Suriasumantri1
Oleh : Ali Murfi2
A. Pendahuluan
Membincangkan pemikiran Jujun S. Suriasumantri tidaklah mudah, karena
terlalu luas spektrum pemikiranya, merambah mulai dari sosial, budaya, pendidikan,
sampai filsafat. Pemikiranya dapat dilihat dari pelbagai aspek, tapi basis analisinya
dalam melihat realitas tetap sama, yaitu filsafat. Sebagai seorang yang telah lama
berkecimpung dalam dunia kademik dan berinteraksi dengan pelbagai teks- teks yang
membebaskan, tidak mengherankan jika dia telah memiliki paradigma atau pandangan
dasar yang khas. Cara pandang yang khas tersebut merupakan stand point, tempat
berpijak, atau paradigma.
Basis analisisnya dalam melihat realitas dengan filsafat inilah, yang hendak
penulis lihat sebagai bahan penilaian (assessment) terhadap pemikiran Jujun Suparjan
Suriasumntri tentang filsafat ilmu ; sarana berpikir ilmiah.
B. Sarana Berpikir Ilmiah
Perbedaan utama antara manusia dan binatang terletak pada kemampuan
manusia untuk mengambil jalan melingkar dalam mencapai tujuanya. Seluruh pikiran
binatang dipenuhi oleh kebutuhan yang menyebabkan mereka secara langsung mencari
obyek yang diinginkanya atau membuang benda yang menghalanginya. Manusia sering
disebut Homo faber: makhluk yang membuat alat dan kemampuan membuat alat itu
dimungkinkan oleh pengetahuan. Berkembangnya pengetahuan tersebut juga
memerlukan alat-alat.
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir.
Tersedinya sarana tersebut memungkinkan dilakukanya penelaahan ilmiah secara teratur
dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat
1
Jujun Suparjan Suriasumantri. Lahir di Tasikmalaya, tanggal 9 April 1940. Setelah melalui pendidikan di SD V, SMP III dan
SMA II, yang semuanya berada di Bandung melanjutkan ke institute Pertanian (IPB) di Bogor, dan lulus tahun 1969 sebagai insinyur
pertanian. Pada tahun 1970, sebagai dosen IPB, mewakili Konsorsium Ilmu-Ilmu Pertanian dalam Latihan Educational System
Analysis selama 8 bulan, yang diselenggarakan Unesco di Jakarta. Selesai dari latihan tersebut, pada tahun 1971 melanjutkan studi
ke Harvard University sebagai Unesco fellow, dan lulus tahun 1975, dengan disertasi yang berjudul The Utilities of PPBS and
Organization Development Planning: An Indonesian Case.
2
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Kependidikan Islam 2011, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. 2
imperative bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang
baik tidak dapat dilakukan.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Saran berpikir ilmiah ini, dalam proses
pendidikan kita, merupakan bidang studi tersendiri. Artinya kita mempelajari sarana
berpikir ilmiah seperti mempelajari berbagai cabang ilmu. Dalam hal ini kita harus
memperhatiakan dua hal. Pertama, saran ilmiah bukan merupakan ilmu dalam
pengertian bahwa sarana ilmiah itu bukan merupakan kumpulan pengetahuan yang
didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Seperti yang diketahui salah satu karakteristik
dari ilmu adalah penggunaan berpikir induktif dan deduktif dalam mendapatkan
pengetahuan. Sarana berpikir ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam mendapatkan
pengetahuanya. Secara lebih tuntas dapat dikatakan bahwa sarana berpikir ilmiah
mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda
dengan metode ilmiah. Kedua, tujuan mempelajari saran ilmiah adalah untuk
memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan
mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan penegetahuan yang memungkinkan
kita untuk bisa memecahkan masalah sehari-hari. Dalam hal ini maka sarana berpikir
ilmiah merupakan alat bagai cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan
pengetahuanya berdasarkan metode ilmiah. Atau lebih sederhana, sarana berpikir ilmiah
merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakuakan fungsinya secara baik.
Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan
sarana yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika.3
Bahasa merupakan alat
komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah, dalam hal ini
bahsa merupukan alat berpikirdan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan
gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu maka penalaran
ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika
mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif ini sedangakan statistika
mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Proses pengujian dalam kegiatan
ilmiah mengaharuskan kita menguasai metode penelitian ilmiah yang pada hakikatnya
merupakan pengumpulan fakta untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.
Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus di dukung oleh penguasaan sarana berpikir
3
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995), hal.167
3. 3
yang baik pula. Salah satu langkah kea ah penguasaan itu adalah mengetahui dengan
benar peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses
berpikir ilmiah tersebut.
C. Kesimpulan
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Sarana berpikir ilmiah ini, dalam proses
pendidikan kita, merupakan bidang studi tersendiri. Artinya kita mempelajari sarana
berpikir ilmiah seperti mempelajari berbagai cabang ilmu. Sarana beerpikir ilmiah
tersebut berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika.
D. Daftar Pustaka
Suriasumantri, S. Jujun. 1997. Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
. 1984. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
. 1995. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
. 1986. Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial dan Politik. Jakarta:
Gramedia
Saefuddin, M. Ahmad. 1991. Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi.
Bandung: Penerbit Mizan