[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahasakan definisi ilmu menurut pandangan Islam dan Barat, klasifikasi ilmu yang meliputi epistemologi, ontologi dan aksiologi, serta sejarah perkembangan falsafah dan ilmu dalam peradaban manusia. Dokumen ini juga membincangkan budaya ilmu dari sudut konsep dan penerapannya dalam kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahasakan definisi ilmu menurut Islam dan Barat, klasifikasi ilmu yang meliputi epistemologi, ontologi dan aksiologi, sejarah perkembangan falsafah dan ilmu, serta budaya ilmu dari konsep dan aplikasinya dalam kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahasikan konsep ilmu dalam Islam dari berbagai aspek seperti definisi, kedudukan, jenis, dan cara memperoleh ilmu secara Islami. Secara ringkas, Islam meletakkan nilai tinggi pada ilmu dan menjadikannya kewajiban bagi umat. Ada berbagai sumber ilmu seperti wahyu, akal, dan pengalaman yang harus diperoleh dengan niat ikhlas semata-mencari kebenaran.
Teks membahas tentang pengertian ilmu dalam Islam. Terdapat berbagai definisi ilmu yang dikumpulkan dari ilmuan Islam, termasuk ilmu sebagai proses mengetahui, sifat yang membolehkan mengetahui, dan hasil dari persepsi mental. Teks juga membahas pembagian ilmu menurut hukum mempelajarinya dan sumber-sumber ilmu seperti wahyu, intuisi, dan pancaindera. Selain itu, teks menjelaskan pentingnya ke
Dokumen tersebut membahasakan definisi ilmu menurut Islam dan Barat, klasifikasi ilmu yang meliputi epistemologi, ontologi dan aksiologi, sejarah perkembangan falsafah dan ilmu, serta budaya ilmu dari konsep dan aplikasinya dalam kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahasikan konsep ilmu dalam Islam dari berbagai aspek seperti definisi, kedudukan, jenis, dan cara memperoleh ilmu secara Islami. Secara ringkas, Islam meletakkan nilai tinggi pada ilmu dan menjadikannya kewajiban bagi umat. Ada berbagai sumber ilmu seperti wahyu, akal, dan pengalaman yang harus diperoleh dengan niat ikhlas semata-mencari kebenaran.
Teks membahas tentang pengertian ilmu dalam Islam. Terdapat berbagai definisi ilmu yang dikumpulkan dari ilmuan Islam, termasuk ilmu sebagai proses mengetahui, sifat yang membolehkan mengetahui, dan hasil dari persepsi mental. Teks juga membahas pembagian ilmu menurut hukum mempelajarinya dan sumber-sumber ilmu seperti wahyu, intuisi, dan pancaindera. Selain itu, teks menjelaskan pentingnya ke
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan agama serta persamaan dan perbedaan antara keduanya.
2) Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran secara mendalam dan sistematis tanpa terikat pada agama, sedangkan agama adalah sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
3) Terdapat persamaan antara filsafat dan agama yaitu sama-sama
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi Islam yang terdiri dari pendekatan bayani, 'irfani, dan burhani dalam memperoleh pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat dalam agama Islam, meliputi pengertian filsafat Islam, tokoh-tokoh yang membangun filsafat Islam, dan peran filsafat Islam dalam dunia modern seperti menjawab tantangan kontemporer dan sebagai pendukung agama. Filsafat Islam merupakan pengembangan filsafat Yunani yang dilandasi ajaran Islam dan memadukan antara filsafat dan agama.
Manusia dicipta oleh Allah sebagai makhluk yang mulia. Dokumen ini membahaskan asal-usul dan perkembangan manusia menurut perspektif Islam dan teori evolusi Barat. Ia juga menjelaskan proses pembentukan embrio dalam rahim dan perkembangan organ manusia sepanjang kehamilan.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Epistemologi merupakan kajian tentang asal-usul dan batasan pengetahuan manusia. Dokumen ini membincangkan beberapa sumber pengetahuan seperti pancaindera, akal, intuisi, ilham, dan wahyu. Juga dibincangkan beberapa teori kebenaran seperti teori korespondensi, konsistensi, dan pragmatik.
Dokumen membahas perbandingan pandangan Barat dan Islam tentang sumber-sumber pengetahuan. Pandangan Barat meliputi empirisme, rasionalisme, kritisisme, dan intuisionisme yang menempatkan akal, pengalaman, atau intuisi sebagai sumber pengetahuan. Pandangan Islam menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari Tuhan dan diperoleh melalui indera, akal sehat, berita benar, dan intuisi. Pandangan Islam juga memberikan per
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep asas dalam falsafah seperti falsafah itu sendiri, epistemologi, rasionalisme, empirisisme, positivisme, skeptisme, dan wahyu. Ia juga menyenaraikan contoh-contoh soalan falsafah dan kehidupan seharian untuk membezakan kedua-duanya.
Nota kuliah ini membahas pengantar filsafat dengan menjelaskan definisi, sejarah perkembangan, cabang-cabang, tokoh-tokoh kunci, dan metodologi kajian filsafat. Filsafat didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran secara sistematis dan radikal tanpa terikat tradisi. Cabang-cabangnya meliputi metafisika, epistemologi, aksiologi, dan logika.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait ilmu pengetahuan dan falsafah, termasuk tiga jenis pengetahuan (indera, hasil pemikiran, dan ilmu), cabang-cabang falsafah seperti metafisika, logika, etika, dan epistemologi, serta berbagai aliran falsafah seperti monisme dan dualisme.
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Ria Widia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan agama serta persamaan dan perbedaan antara keduanya.
2) Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mencari kebenaran secara mendalam dan sistematis tanpa terikat pada agama, sedangkan agama adalah sistem kepercayaan terhadap kekuatan supranatural.
3) Terdapat persamaan antara filsafat dan agama yaitu sama-sama
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan, termasuk epistemologi Islam yang terdiri dari pendekatan bayani, 'irfani, dan burhani dalam memperoleh pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat dalam agama Islam, meliputi pengertian filsafat Islam, tokoh-tokoh yang membangun filsafat Islam, dan peran filsafat Islam dalam dunia modern seperti menjawab tantangan kontemporer dan sebagai pendukung agama. Filsafat Islam merupakan pengembangan filsafat Yunani yang dilandasi ajaran Islam dan memadukan antara filsafat dan agama.
Manusia dicipta oleh Allah sebagai makhluk yang mulia. Dokumen ini membahaskan asal-usul dan perkembangan manusia menurut perspektif Islam dan teori evolusi Barat. Ia juga menjelaskan proses pembentukan embrio dalam rahim dan perkembangan organ manusia sepanjang kehamilan.
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Epistemologi merupakan kajian tentang asal-usul dan batasan pengetahuan manusia. Dokumen ini membincangkan beberapa sumber pengetahuan seperti pancaindera, akal, intuisi, ilham, dan wahyu. Juga dibincangkan beberapa teori kebenaran seperti teori korespondensi, konsistensi, dan pragmatik.
Dokumen membahas perbandingan pandangan Barat dan Islam tentang sumber-sumber pengetahuan. Pandangan Barat meliputi empirisme, rasionalisme, kritisisme, dan intuisionisme yang menempatkan akal, pengalaman, atau intuisi sebagai sumber pengetahuan. Pandangan Islam menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari Tuhan dan diperoleh melalui indera, akal sehat, berita benar, dan intuisi. Pandangan Islam juga memberikan per
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep asas dalam falsafah seperti falsafah itu sendiri, epistemologi, rasionalisme, empirisisme, positivisme, skeptisme, dan wahyu. Ia juga menyenaraikan contoh-contoh soalan falsafah dan kehidupan seharian untuk membezakan kedua-duanya.
Nota kuliah ini membahas pengantar filsafat dengan menjelaskan definisi, sejarah perkembangan, cabang-cabang, tokoh-tokoh kunci, dan metodologi kajian filsafat. Filsafat didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran secara sistematis dan radikal tanpa terikat tradisi. Cabang-cabangnya meliputi metafisika, epistemologi, aksiologi, dan logika.
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait ilmu pengetahuan dan falsafah, termasuk tiga jenis pengetahuan (indera, hasil pemikiran, dan ilmu), cabang-cabang falsafah seperti metafisika, logika, etika, dan epistemologi, serta berbagai aliran falsafah seperti monisme dan dualisme.
Pengetahuan dibahagikan kepada 3 kategori: pengetahuan indera, hasil pemikiran, dan ilmu. Falsafah adalah induk ilmu pengetahuan yang mengkaji realiti secara mendalam melalui logika, metafizik, etika, dan epistemologi. Cabang-cabang khusus falsafah meliputi falsafah agama, sejarah, dan sains.
Teks tersebut membahas pentingnya kajian epistemologi Islam untuk menangkal "kanker epistemologis" seperti relativisme dan skeptisisme. Epistemologi Islam menolak pemisahan ilmu menjadi ilmiah dan nonilmiah, melainkan mengakui semua jenis pengetahuan termasuk yang bersumber dari rasio, pengalaman, intuisi, dan wahyu.
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_slilisnurkhafida
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pengetahuan dan ilmu pengetahuan, sumber pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan, konsep ilmu pengetahuan, dan objek ilmu pengetahuan ilmiah. Secara ringkas, pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, akal budi, intuisi, dan wahyu, sedangkan ilmu pengetahuan memiliki objek material dan formal yang diteliti secara sistematis dengan metode ilmiah.
Ringkasan:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya mahasiswa belajar filsafat karena dapat membantu mengembangkan sikap terbuka, toleransi, kritis, dan mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
2. Belajar filsafat memberikan manfaat seperti membantu integrasi pengetahuan dan mencegah sikap arogansi intelektual di kalangan ilmuwan.
3. Filsafat membantu memahami keter
Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Filsafat Ilmu yang mencakup pengertian filsafat ilmu, perbedaan antara filsafat dan ilmu, bidang kajian filsafat ilmu, dan hubungan antara filsafat dengan ilmu."
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelas S
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Anggota Kelompok 6 :
1. Fauzia Indahningsih 1212100253
2. Heri Swandana 1212100277
3. Iga Rani 1212100288
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pengetahuan (epistemologi) yang mencakup pengertian epistemologi, arti pengetahuan, terjadinya pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan, dan sumber pengetahuan.
Makalah ini membahas tentang filsafat manusia yang mencakup pengertian filsafat manusia, hakikat manusia, kodrat manusia, dan sifat-sifat manusia yang membedakannya dari makhluk lain. Filsafat manusia adalah cabang ilmu filsafat yang membahas makna menjadi manusia dengan manusia sebagai objek studinya. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang membedakannya dari makhluk lain.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. 1. Membincangkan definisi ilmu dan falsafah menurut
sarjana Islam dan Barat.
2. Menjelaskan klasifikasi dan falsafah ilmu yang
merangkumi epistemologi, ontologi, dan aksiologi.
3. Menjelaskan sejarah perkembangan falsafah dan ilmu
dalam tamadun manusia.
4. Membincangkan budaya ilmu dari sudut konsep dan
pengaplikasiannya dalam kehidupan manusia.
3. 3
PENDAHULUAN
• Manusia merupakan makhluk berakal yang dijadikan Tuhan dan terdiri
daripada dua unsur, jasad dan roh atau fizikal dan spiritual pada satu masa.
• Menurut al-Quran (al-Baqarah, 2: 30), kejadian Nabi Adam sebagai
manusia pertama telah dibekalkan dengan ilmu untuk membolehkannya
melaksanakan tugas sebagai khalifah di bumi dengan diajar oleh Allah
untuk mengetahui nama segala benda.
• Imam al-Ghazali (1986: 51) menjelaskan bahawa akal yang dimiliki oleh
manusia berfungsi membezakan antara manusia dengan makhluk lain.
Daripada akal inilah manusia dapat membangun dan memperkembangkan
potensi diri serta alam seluruhnya menurut apa yang direncanakannya.
4. 4
DEFINISI ILMU
• Antara persoalan yang penting tentang ilmu ialah apakah yang
dimaksudkan dengan ilmu? Apakah ada sesuatu yang bukan
ilmu? Apakah ilmu sama dengan maklumat? Menurut Wan
Mohd Nor Wan Daud (1997: 35), soalan-soalan ini perlu
ditanya dan dijawab dengan betul kerana kesilapan memahami
pengertian ilmu akan menghasilkan usaha yang sia-sia,
merugikan, dan merosakkan.
• Wan Mohd Nor menambah bahawa ilmu walaupun susah
ditakrifkan, tetapi maknanya tidak begitu susah untuk difahami.
5. ISTILAH ILMU DALAM KAMUS INGGERIS
• Umumnya disebut sebagai ‘knowledge’ dan ‘science’
yang diterjemah dalam bahasa Melayu sebagai tahu,
pengetahuan, dan kepandaian.
• Secara etimologinya, kata ilmu berasal daripada
bahasa Arab “alima, ya’lamu, ilman”. Justeru, ilmu
adalah kata benda abstrak daripada kata kerja “alima”
yang meletakkannya antara “alim” (yang mengetahui)
dan ma’lum (yang diketahui). Dengan kata lain, ilmu
adalah penghubung antara yang tahu (subjek) dan
yang diketahui (objek).
6. 6
PENDAPAT TOKOH-TOKOH FALSAFAH
MENGENAI ILMU SECARA UMUM
• Plato [427-347S.M]: Ilmu adalah pemberian hak jasmani dan rohani dari
segenap segi yang membawa kepada kesempurnaan.
• Aristotle [384-322 S.M]: Ilmu adalah persiapan akal untuk menerima
sokongan luar.
• Herbert Spencer [1820-1903]: Ilmu adalah menyediakan manusia
menjalani hidup yang sempurna, kuat tubuh badan, sempurna akhlak dan
teratur fikirannya.
• J.J Rousseau [1712-1804]: Penerimaan ilmu adalah untuk menciptakan
manusia yang sempurna dalam pelbagai urusan hidup serta berusaha
mengatasi segala kesulitan mengenainya.
• Immanuel Kant [1724-1804]: Ilmu bertujuan untuk menyampaikan
manusia kepada taraf kesempurnaan yang semaksima mungkin.
7. Sambungan …
• Kata Albert Einstein [1879-1955], “ilmu tanpa agama adalah buta,
dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh”.
• F. Frobel mengatakan “ilmu hendaknya memimpin manusia untuk
mengenal siapa dirinya, alam sekeliling, juga kepercayaan terhadap
keEsaan Tuhan untuk mengangkat manusia kepada kehidupan yang
suci dan murni”.
• Imam al-Ghazali mengatakan: “sesungguhnya ilmu adalah untuk
mendekatkan diri dengan Allah S.W.T”.
• Jujun S. Suriasumantri mengatakan bahawa ilmu merupakan
kumpulan ilmu pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membezakan ilmu dengan yang lainnya. Beliau juga menambah bahawa
ilmu merupakan salah satu daripada pemikiran manusia dalam
menjawab pertanyaan.
8. Sambungan…
• Frank Rosenthal menyenaraikan sebanyak 15 takrifan
ilmu yang dipetik daripada 107 definisi. Sebahagian
besar daripada takrifan tersebut diambil daripada
golongan Ahli Kalam seperti Abu al-Hasan al-
Ash’ari, al-Juwayni, al-Ghazali dan Ibn Hazm.
Antara takrifan tersebut ialah:
• Ilmu sebagai proses mengetahui dan sebagai sifat
yang membolehkan seseorang itu mengetahui.
• Ilmu adalah kognisi (makrifah) contohnya takrifan al-
Baqilani bahawa: “ilmu adalah kognisi tentang
9. S. M. Naquib Al-Attas (1975: 154)
mentakrifkan ilmu sebagai
• ketibaan sesuatu makna hasil daripada
maklumat yang benar ke dalam diri seseorang.
• Kebenaran sesuatu ilmu itu adalah apabila merujuk kepada
Allah sebagai sumber asal segala ilmu.
• Takrifan ini menunjukkan bahawa autoriti ilmu di bawah
kekuasaan Allah sebagai sumber sebenar ilmu. Allah S.W.T
selaku Pencipta sekalian alam bersifat Maha luas ilmu
pengetahuan-Nya. Dialah Yang Maha Mengetahui hakikat
segala ilmu dan makna sesuatu yang dikurniakan kepada
sesiapa yang dikehendaki oleh-Nya.
10. 10
ILMU DARI PERSPEKTIF FALSAFAH
Ilmu ialah kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri
tertentu yang membezakan ilmu daripada yang lain.
Menurut Jujun Suriasumantri (1993: 3), ciri-ciri keilmuan
didasarkan pada tiga jawapan yang diberikan kepada tiga
persoalan pokok, iaitu:
1. Apakah yang ingin kita ketahui ?
(ontologi/teori wujud)
2. Bagaimanakah kita memperolehi pengetahuan?
(epistemologi/teori ilmu)
3. Apakah nilai pengetahuan tersebut bagi kita?
(aksiologi/teori nilai).
11. 11
Dari sudut falsafah, ilmu merupakan
• salah satu daripada pemikiran manusia dalam menjawab ketiga-
tiga persoalan tersebut.
• Untuk menghargai ilmu menurut kewajarannya yang sebenar,
hakikat sesuatu ilmu mestilah diketahui dengan sebenarnya.
• Pengertian yang mendalam terhadap hakikat ilmu bukan sahaja
akan mengikat seseorang terhadap ilmu malahan juga membuka
matanya terhadap pelbagai kekurangan dirinya dan keterbatasan
ilmu yang dimilikinya.
12. 12
KONSEP ILMU MENURUT BARAT
Kalangan masyarakat Barat yang telah melepaskan
diri daripada ikatan ajaran Kristian melihat bahawa
ilmu hanya merupakan kegiatan bersifat akal semata-
mata. Berpunca daripada aktiviti akal yang berfikir
inilah lahirnya ilmu.
Akal manusia menyimpan segala maklumat serta
pengalaman, kemudian memprosesnya dan
seterusnya menganalisis.
13. Sambungan …
• Masyarakat Barat menerima akal sebagai satu-satunya sumber
ilmu yang tertinggi. Mereka berpegang kepada konsep rasional
sebagai ukuran dalam menerima atau menolak sesuatu ilmu.
• Konsep ini membawa kepada penerimaan dalam sains yang
hanya diterima apabila dapat dibuktikan oleh bukti-bukti saintifik
(empirikal). Apabila kaedah saintifik tidak boleh
membuktikannya, maka ia dianggap tidak wujud.
• Akal pula menerima maklumat daripada lima pancaindera
(penglihatan, pendengaran, rasa, hiduan, dan sentuhan).
Memandangkan pancaindera manusia itu bersifat serba
kekurangan lalu konsep ilmu menurut masyarakat Barat dilihat
tidak mampu untuk membimbing manusia menuju kepada
kesejahteraan.
14. 7 SUMBER ILMU MENURUT
JOHN HOSPERS (1988: 41-47)
• terdiri daripada persepsi (tanggapan), introspeksi (menilik
diri), memori (ingatan), alasan atau keterangan (reason),
kepercayaan (faith), intuisi (ilham), dan testimoni (perakuan).
• Kesemua pernyataan sumber ilmu tersebut boleh
dipertikaikan kebenarannya. Justeru, Barat kelihatannya
berpegang kepada sumber ilmu yang boleh dipertikaikan
kebenarannya dan konsep ilmu menurut Barat hanya bersifat
luaran dan berdasarkan cerapan indera serta akal manusia
semata-mata. Ia juga tiada hubungan dengan alam ghaib
atau wahyu yang sepatutnya diletakkan sebagai sumber
pertama bagi keilmuan manusia.
15. KONSEP ILMU MENURUT
AJARAN KRISTIAN
• terkandung dalam teks Bible yang mempercayai
bahawa tafsiran bagi pohon yang buahnya dimakan
oleh Adam a.s. ialah pohon ilmu yang ditegah oleh
Allah daripada Adam menghampirinya ataupun
memakan sesuatu daripada buahnya. Old Testament
menyebut:
• “And the Lord God commanded the man, “you are free to eat
from any tree in the garden; but you must not eat from the tree
of the knowledge of good and evil, for when you eat of it you
will surely die”. [Genesis 2:15-17].
16. Sambungan …
• Pesanan tersebut telah diabaikan oleh Adam dan atas pujukan isterinya
yang diperdaya oleh ular (syaitan), maka mereka berdua memakan buah
larangan pokok ilmu tersebut. Justeru, selepas memakan buah
larangan pokok ilmu tersebut, Adam a.s memperolehi ilmu yang tidak
diketahui sebelumnya. Adam dan Hawa tidak mengetahui hakikat
keduanya tidak berpakaian dan tidak mempunyai rasa malu.
• Ungkapan tersebut bermaksud nilai moral hanya diketahui oleh Adam
setelah memakan buah daripada pohon ilmu tersebut.
• Atas tafsiran bahawa akal mengarahkan kepada kejahatan maka gereja
mengambil tindakan terhadap sesiapa sahaja yang mempelajari ilmu
sains dan menghukumnya dengan hukuman yang berat.
• Bersandarkan alasan untuk mencapai kemajuan inilah maka masyarakat
Barat memilih untuk membelakangi arahan gereja dan mendatangi
negeri-negeri yang berada di bawah kekuasaan Muslim khususnya
Sepanyol dan Sicily dengan tujuan menuntut ilmu.
17. 17
KONSEP ILMU MENURUT ISLAM
Islam menuntut supaya ilmu dan pemikiran manusia
disepadukan bertujuan membolehkan para sarjana, pemikir,
ahli sains, cendekiawan dan ulama mengembangkan diri,
masyarakat dan alam sekitarnya sebagai usaha pengabdian
diri kepada Allah dan penyempurnaan amanah sebagai
khalifah.
Islam meletakkan martabat ilmu pengetahuan yang tertinggi
ialah mengenal Allah dengan sebenar-benar pengenalan yang
membawa kepada keyakinan dan mampu meletakkan
manusia ke tahap yang tinggi dari segi nilai dan
kedudukannya.
18. KLASIFIKASI ILMU
• Terdapat berbagai istilah yang digunakan oleh ulama dalam
pembahagian ilmu.
• Jika dilihat secara terperinci, maka ilmu dapat dibahagikan
kepada dua bahagian iaitu:
1. ilmu naqli (ilmu fardu ain/ilmu wahyu) dan
2. ilmu aqli (ilmu fardu kifayah/ilmu perolehan akal).
18
19. PEMBAHAGIAN ILMU MENURUT HIERARKI
1. Pertamanya, ilmu yang diturunkan oleh Allah
melalui para Nabi dan Rasul-Nya yang dipanggil
ilmu naqli.
2. Keduanya, ilmu yang dihasilkan oleh usaha manusia
yang dipanggil ilmu aqli atau kasbi.
• Ilmu yang ditanzilkan bersifat benar secara mutlak
manakala ilmu manusia pula kebenarannya bersifat
relatif kerana diperolehi daripada akal dan
pancaindera sama ada menerusi pengalaman
mahupun intuisi.
20. KLASIFIKASI AL-GHAZALI &
MULLA SADRA
• Imam al-Ghazali membahagikan ilmu kepada empat
kelompok, iaitu; (1) ilmu teoritikal dan praktikal, (2) Ilmu
mendatang (huduri) dan ilmu pemerolehan (husuli), (3) ilmu
keagamaan (shari’yyah) dan ilmu intelektual (‘aqliyyah), dan
(4) ilmu fardu ain dan fardu kifayah.
• Al-Ghazali turut membahagikan ilmu kepada ilmu terpuji
(mahmud) dan ilmu terkeji (madhmum), dan ilmu yang harus
dipelajari (mubah).
• Mulla Sadra pula mengklasifikasikan ilmu kepada ilmu
keduniaan dan ilmu keakhiratan.
21. KLASIFIKASI ILMU MENGIKUT ALAT PENERIMA
• 1. ILMU WAHYU
Ialah ilmu-ilmu agama yang berteraskan wahyu daripada Allah (mewakili
ilmu-ilmu seperti al-Quran, tafsir, hadis, fikah dan ilmu-ilmu yang
berkaitan dengannya seperti ilmu Kalam dan ilmu Tasawuf). Ilmu-ilmu
ini juga dikenali sebagai ilmu syariah, ilmu agama, revealed knowledge dan
ilmu naqli.
• 2. ILMU ILHAM
Turut dikenali dengan nama ilmu ladunni dan bersifat lebih menjurus
kepada kehendak ilmu wahyu, berbanding ilmu aqli. Ilmu ini tidak dapat
dimiliki oleh semua orang. Biasanya ia diberikan kepada orang-orang yang
hatinya benar-benar hampir dengan Tuhan.
• 3. ILMU EMPIRIKAL
Ilmu dan fakta-fakta yang boleh ditanggapi oleh pancaindera lahir. Asas
ilmu empirikal terletak pada keupayaan pancaindera, manakala ilmu
rasional terletak pada keupayaan aktiviti akal.
22. ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI,
DAN AKSIOLOGI DALAM ISLAM
• Persoalan ilmu dalam falsafah dilihat daripada tiga bidang
ilmu, iaitu;
1. Ontologi (teori wujud)
2. Epistemologi (teori perolehan), dan
3. Aksiologi (teori nilai).
• Dalam menjelaskan hubungan antara ketiga-tiga teori
tersebut, Suriasumantri (1995: 105) menegaskan bahawa
setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik
mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi), dan
untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
23. 1) ONTOLOGI (TEORI KEWUJUDAN, ILMU
HAKIKAT BENDA DAN ILMU PRINSIP DASAR)
• berasal daripada bahasa Yunani, iaitu onto yang
bererti sesuatu yang wujud manakala perkataan logi
atau logos pula bererti ilmu pengetahuan yang logik
(Runes, 1976).
• Oleh itu, ontologi bermaksud menjelaskan sesuatu
perkataan atau ilmu pengetahuan mengenai hakikat
atau sifat sesuatu benda, kenyataan atau hakikat
sesuatu yang wujud secara abstrak.
24. Persoalan Ontologi Ilmu
• Menjelaskan perkataan ilmu dari segi semantik (etimologi dan
terminologi), kepelbagaian maksud perkataan ilmu yang berulangan
sebanyak 750 kali dalam al-Quran; perkataan yang sinonim (seerti)
dengan ilmu seperti perkataan makrifah (pengetahuan), hikmah
(kebijaksanaan), fikr (pemikiran), ulul al-bab (ahli ilmu), dan ulul al-absar
(pemerhati atau pengkaji).
• Untuk menjawab tiga persoalan utama;
(1) Apakah yang diteliti oleh sesuatu ilmu? (perlukan penjelasan konsep
falsafah ilmu dari segi semantik dan teori falsafah ilmu).
(2) Bagaimana hakikatnya sesuatu ilmu itu wujud? (perlukan penjelasan
teori falsafah ilmu pengetahuan).
(3) Bagaimana hubungan ilmu dengan tanggapan melalui fikiran dan
pancaindera manusia yang menghasilkan pengetahuan? (perlukan
penelitian secara ilmiah dan saintifik).
25. 2) EPISTEMOLOGI
• Dari sudut bahasa berasal daripada gabungan dua perkataan
Yunani, iaitu episteme yang bermaksud ilmu dan logos yang
bermaksud sains atau kajian. Ringkasnya, epistemologi ialah
kajian secara falsafah yang berkaitan tentang ilmu atau
disebut teori ilmu.
• Skop perbincangan epistemologi amat luas dan merangkumi
aspek yang berkaitan dengan sifat ilmu, bagaimana
menjustifikasi ilmu yang diperolehi dan mentafsir bentuk
ilmu, syarat memperolehi ilmu, batasan ilmu, dan batasan
justifikasi yang boleh dibuat.
26. 3) AKSIOLOGI
• Berasal daripada perkataan Inggeris axiology yang bermaksud sains
nilai, teori, dan sistem nilai. Istilah aksiologi terdiri daripada dua
suku kata Greek, iaitu axios [harga atau nilai] dan logos [logik atau
teori].
• Nilai ialah satu unsur yang dapat mencerminkan perlakuan
manusia. Dalam Islam, nilai ilmu dan pemikiran merupakan unsur
terpenting yang menentukan tindakan dan perlakuan manusia.
Nilai juga digambarkan sebagai sesuatu yang tersirat yang
dinyatakan secara lisan. Nilai ditunjukkan dengan kenyataan-
kenyataan seperti betul, salah atau memuaskan.
• Juga dikaitkan dengan konsep memahami nilai kebergunaan ilmu.
27. LIMA NILAI YANG DIPERTANGGUNGJAWABKAN
KE ATAS MANUSIA
1) FARDU ATAU WAJIB [Nilai ini menjadi suatu
kemestian dan dikira amat baik untuk dilaksanakan]
2) SUNAT [Nilai ini amat digalakkan dan dikira
sebagai satu kebaikan]
3) HARUS [Nilai ini dikira seimbang antara
melakukan atau meninggalkannya]
4) MAKRUH [Nilai ini dibenci dan merupakan
sebahagian daripada keburukan]
5) HARAM [Nilai ini adalah dilarang dan dikira
sebagai yang terburuk].
28. SEJARAH PERKEMBANGAN
FALSAFAH DAN ILMU
Peringkat
Pertama:
Falsafah Zaman
Awal
Peringkat Kedua:
Falsafah Zaman
Pertengahan
Peringkat Ketiga:
Falsafah Zaman
Moden
Peringkat
Keempat:
Falsafah Zaman
Kontemporari
(Abad 18, 19 dan
20 M)
29. BUDAYA ILMU: KONSEP DAN
PENGAPLIKASIANNYA
• Konsep dan frasa “budaya ilmu” mula diperkenalkan pada
tahun 1988 oleh Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud
menerusi risalah berjudul Budaya Ilmu: Konsep, prasyarat dan
perlaksanaan di Malaysia.
• Menurut tafsiran beliau, budaya ilmu ialah kewujudan
suatu keadaan setiap lapisan masyarakat melibatkan
diri secara langsung atau tidak langsung dengan
kegiatan-kegiatan keilmuan pada setiap kesempatan;
dan keadaan di mana segala tindakan manusia baik
pada tahap individu atau masyarakat, ditentu dan
diputus serta dilaksana berdasarkan ilmu pengetahuan.
29
30. BEBERAPA ASPEK DAN GAGASAN UNTUK
MENYUBURKAN BUDAYA ILMU
1) Pembinaan budaya ilmu dan tamadun yang lahir daripadanya sistem
nilai, pandangan dunia, dan idealisme sesebuah sistem sosial serta
individu di dalamnya.
2) Perlu ada kecintaan terhadap ilmu serta kegigihan menimba,
menyebar dan mengamalkannya yang dianggap sebagai idealisme dan
kebaikan tertinggi yang menjadi punca dan pendorong bagi
mencetuskan segala kebaikan yang lain.
3) Pembinaan budaya ilmu dan tamadun yang bersepadu adalah
berasaskan konsep Tuhan, manusia, dan alam semesta.
4) Budaya ilmu terbukti wujud apabila ilmu merupakan perkara penting
yang mahu disampaikan kepada seseorang atau oleh seseorang
sekalipun semasa akhir hayatnya.
31. Sambungan …
5) Ilmu perlu diletakkan sebagai kebaikan mutlak kerana proses
pencapaian ilmu, antara lainnya memerlukan usaha yang gigih,
kesabaran yang banyak, pengorbanan yang ikhlas dan jiwa yang berani.
6) Ganjaran bagi setiap usaha ke arah mencari dan menyebarkan ilmu
adalah berbentuk dalaman (intrinsik) dan keakhiratan.
7) Pembinaan tamadun ilmu hanya mungkin terhasil jika ilmu diberikan
status sebagai ‘the highest good’ kebaikan mutlak martabat tertinggi
dalam sistem nilai bagi individu dan masyarakat.
8) Pembinaan tamadun ilmu bererti kegiatan pendidikan bersifat seumur
hidup (life long learning) , dari buaian hingga ke liang lahad, serta
menyeluruh dan bersepadu.
9) Budaya ilmu yang sebenar akan memberi peluang kepada semua ahli
masyarakat untuk mencari ilmu dan ketinggian melaluinya, sekalipun
betapa rendah taraf sosio ekonominya.
32. Sambungan …
10)Budaya ilmu mencetuskan tamadun yang banyak
membantu manusia. Justeru, setiap lapisan
masyarakat perlu menghormati ilmu dan ilmuwan.
11)Para pemimpin memainkan peranan penting untuk
memperkasakan penyebaran ilmu pengetahuan.
33. 33
LIMA PELAN TINDAKAN UNTUK MEMBOLEHKAN BUDAYA
ILMU MENYERAP DALAM MINDA, JIWA, DAN AMALAN
WARGA UNIVERSITI
1) Menjadikan nilai ilmu sebagai aspek tertinggi dalam pemikiran, minda,
kehidupan dan warga kerja universiti, termasuklah mahasiswa, staf
akademik dan staf sokongan.
2) Meletakkan golongan ilmuwan pada martabat dan kedudukan yang
sewajarnya dari segi penghormatan, peranan, dan tanggungjawab.
3) Memastikan seluruh warga universiti turut terlibat dalam proses
peningkatan dan penghayatan ilmu.
4) Menjadikan program akademik seperti kuliah, tutorial, makmal dan kerja
lapangan sebagai majlis ilmu yang diberkati Ilahi.
5) Menghargai bukan tujuan untuk pendewaan dan penyuburan sifat
sombong, ego, dan bangga diri, sebaliknya sebagai insentif dan
penghormatan ilmu untuk diteladani orang lain.