Dokumen tersebut memberikan ringkasan rencana keperawatan untuk pasien dengan diagnosis depresi yang berisiko bunuh diri. Rencana tersebut mencakup (1) mencegah pasien bunuh diri, (2) membantu pasien mengekspresikan perasaan secara konstruktif, dan (3) meningkatkan harga diri pasien.
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
DEPRESI BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSASAAN
1. Mata Kuliah : keperawatan Jiwa II
Dosen : Haruddin S.kep. Ns
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.A
DENGAN KASUS DEPRESI
O L E H
Kelompok IV
Susi herlina
Futrah wahyuni
Zaenal Mustafa
Osri daya ningsih
Citra novayanti
fitriawaty
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2010
2. RENCANA KEPERAWATAN
RISIKO MENCEDERAI DIRI :
BUNUH DIRI BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSASAAN
PADA RUANG MPKP BPRS. DADI KENDARI PROP. SULTRA
NO TGL DIAGNOSA
KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN (UMUM DAN
KHUSUS)
TINDAKAN KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
Risiko mencederai diri :
bunuh diri berhubungan
dengan keputusasaan.
Data Penunjang :
Fisiologis :
Anoreksia
Penurunan berat badan
Kurang berenergi
Lebih banyak tidur.
Emosional :
Inkompeten
TUM :
Klien tidak mencederai diri : bunuh
diri
TUK :
1. Klien dapat membina hubungan
saling percaya
Kriteria evaluasi :
Menjawab salam
Kontak mata
Menerima perawat
Berjabatan tangan.
1.1 Kenalkan diri pada klien.
1.2 Tanggapi pembicaraan klien dengan
sabar dan tidak menyangkal.
1.3 Bicara dengan tegas, jelas dan jujur.
1.4 Bersifat hangat dan bersahabat
1.5 Temani klien saat keinginan mencederai
diri meningkat
3. Terjebak
Tidak berdaya
Tidak ada kemujuran,
keberuntungan atau
kemurahan hati dari
Tuhan.
Perasaan kosong atau
hampa
Perasaan kehilangan
Kurang mempunyai arti
dan tujuan dalam hidup
Tidak bersemangat dengan
diri dan orang lain
Tegang, merasa tidak
karuan
Kehilangan penghargaan
dari peran dan hubungan
sesama.
Kognitif :
Kehilangan persepsi masa
lalu, sekarang dan masa
akan datang.
2. Klien dapat mengekspresikan
perasaannya :
Kriteria evaluasi :
Menceritakan penderitaan
secara terbuka dan
konstruktif dengan orang
lain.
3. Klien dapat meningkatkan harga
1.6 Jauhkan klien dari benda-benda yang
membahayakan (seperti : pisau, silet,
gunting, tali, kaca, dan lain-lain)
2.1 Dengarkan keluhan yang klien rasakan.
2.2 Bersikap empati untuk meningkatkan
ungkapan keraguan, ketakutan dan
keprihatinan.
2.3 Beri dorongan pada klien untuk
mengungkapkan mengapa dan bagaimana
harapan, karena harapan adalah hal yang
penting dalam kehidupannya.
2.4 Beri klien waktu dan kesempatan untuk
menceritakan arti penderitaan, kematian
dan sekarat.
2.5 Beri dorongan pada klien untuk
mengekspresikan tentang mengapa
harapan tidak pasti dan dalam hal-hal
diman harapan mempunyai kegagalan.
3.1 Bantu klien untuk memahami bahwa ia
4. Penyimpangan persepsi
dan asosiasi pikir.
Bingung bunuh diri.
Tidak mampu membuat
rencana, mengorganisasi
atau membuat keputusan.
Penurunan kemampuan
memecahkan masalah dan
kemampuan pengambilan
keputusan.
Berpikiran kaku (ya atau
tidak sama sekali).
Penurunan kemampuan
untuk mengingat masa
lalu.
Penampilan individu :
Pasif, kurang mempunyai
keterlibatan dalam
perawatan.
Penurunan afek
Kurang mempunyai
diri
Kriteria evaluasi :
Mengenang dan meninjau
kembali kehidupan secara
positif.
Mempertimbangkan nilai-
nilai dan arti kehidupan.
Mengekspresikan perasaan-
perasaan yang optimis
tentang yang ada.
4. Klien dapat menggunakan
koping yang konstruktif.
Kriteria evaluasi :
dapat mengatasi aspek-aspek keputusan
dan memisahkannya dari aspek-aspek
harapan.
3.2 Kaji dan kerahkan sumber-sumber
internal individu (autonomi, mandiri,
rasional, pemikiran kognitif, fleksibilitas,
spiritualitas)
3.3 Bantu klien mengidentifikasi sumber-
sumber harapan (misal: hubungan antar
sesama, keyakinan, hal-hal untuk
diselesaikan).
3.4 Bantu klien mengembangkan tujuan-
tujuan realistis jangka panjang dan jangka
pendek (beralih dari yang sederhana ke
yang lebih kompleks; dapat menggunakan
suatu “poster tujuan” untuk menandakan
jenis dan waktu untuk pencapaian tujuan-
tujuan spesifik)
4.1 Ajarkan klien untuk mengantisipasi
pengalaman-pengalaman yang dia senang
melakukannya setiap hari (misal: berjalan,
5. ambisi, inisiatif dan minat.
Penurunan pengungkapan
Kontak mata buruk;
memalingkan wajah dari
pembicara.
Apatis
Patah semangat
Menghela nafas
Menarik diri dari
lingkungan sosial
Mengekspresikan perasaan
tentang hubungan yang
positif dengan orang terdekat.
Mengekspresikan percaya
diri dengan hasil yang
diinginkan.
Mengekspresikan percaya
diri dengan diri dan orang
lain.
Menetapkan tujuan-tujuan
yang realistis.
5. Klien dapat menggunakan
dukungan sosial.
Kriteria evaluasi :
Sumber tersedia (keluarga,
lingkungan dan masyarakat)
Keyakinan makin meningkat.
membaca buku favorit, menulis surat)
4.2 Bantu klien untuk mengenali hal-hal yang
dicintai, yang ia sayang, dan pentingnya
terhadap kehidupan orang lain
mengesampingkan tentang kegagalan
dalam kesehatan.
4.3 Beri dorongan pada klien untuk berbagai
keprihatinan pada orang lain yang
mempunyai suatu masalah dan/atau
penyakit yang sama dan yang telah
mempunyai pengalaman positif dalam
mengatasi masalah tersebut dengan koping
yang efektif.
Kaji dan kerahkan sumber-sumber
eksternal individu (orang-orang terdekat,
tim pelayanan kesehatan, kelompok
pendukung, agama yang dianutnya).
Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai,
pengalaman masa lalu, aktivitas
keagamaan, kepercayaan agama)