3. Konsep diri adalah cara bagaimana individu menilai
diri sendiri, bagaimana penerimaannya terhadap diri
sendiri sebagaimana yang dirasakan, diyakini, dan
dilakukan, baik ditinjau dari segi fisik, moral, keluarga,
personal, dan sosial. Pengertian konsep diri yang
digunakan dalam penelitian adalah defenisi konsep
diri yang dikemukakan oleh Calhoun dan Acocella
(1990), yaitu bahwa konsep diri adalah pandangan
pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri.
Apa Itu Konsep Diri ??
4. 5 kompenen konsep diri
menurut Sunaryo [2004;33]
1. Citra Diri (Self Image)
Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah
perilaku individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak
disadari.
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu
tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait
dengan cita-citanya.
3. Harga Diri (Self Esteem)
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang
individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak
kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya.
4. Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan
yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran
individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari
pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu
memiliki perbedaan dengan individu lain
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP
DIRI
Menurut Pudjijogyanti (Yulius Beny Prawoto, 2010: 23-26)
mengemukakan beberapa factor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri sebagai berikut.
1. Peranan Citra Fisik.
2. Peranan Jenis Kelamamin
3. Peranan Perilaku Orang Tua
4. Peranan Faktor Sosial
7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP
DIRI
1.Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan diterima.
2.Konsep diri : apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi
diri
3.Harga diri rendah : transisi antara respon konsep diri adaptif dengan konsep diri mal
adiptif
4.Keracunan identitas : kegagalan aspek individu mengintergrasikan aspek-
aspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematang aspek psikososial, kepribadian pada
masa dewasa yang harmonis.
5.Depersonalisasi : perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan
orang lain. (Kelliat, 1998)
8. Pengaruh perawat pada konsep diri
klien
Penerimaan perawat terhadap klien dengan perubahan
konsep diri membantu menstimulasi rehabilitasi yang
positif
Perawat dapat menggunakan sentuhan dan kontak mata
langsung untuk meningkatkan konsep diri klien .
Faktor resiko yang menyebabkan gangguan Konsep
Diri (Tarwoto& Wartonah, 2003) :
A. Gangguan Identitas Diri : perubahan perkembangan,
trauma, jenis kelamin dan budaya.
B. Gangguan Citra Tubuh (body image) hilangnya bagian
tubuh, perubahan perkembangan dan kecacatan.
9. Konsep diri positif individu akan mengembangkan
sifat percaya diri, harga diri, memiliki kemampuan diri
dan dapat menyesuaikan diri
Ciri-cirinya :
• Merasa yakin akan kemampuan mengatasi masalah.
• Merasa setara dengan orang lainmenerima pujian atau
penghargaan tanpa merasa malu.
• Menyadarai bahwa setiap individu mempunyai perasaan
• Merasa mampu memperbaiki diri sendiri dan mampu
mengungkapkan aspek aspek kepribadian yang tidak di
senangi & berusaha untuk mengubahnya.
MACAM-MACAM KONSEP DIRI
1.Konsep Diri Positif
10. 2. Konsep Diri Negatif
Konsep Diri Negatif Individu akan mengembangkan sifat
sifat tidak mampu, rendah diri, menyebabkan penyesuain
diri kurang baik
Ciri-Ciri :
Peka terhadap kritikan orang lain dan mudah marah
Responsif terhadap pujian.
Tidak bisa menerima dan menghargai orang lain.
Cenderung merasa tidak disenangi dan menganggap
orang lain sebagai saingan
Pesimis terhadap kompetisi ia enggan untuk bersaing
dengan orang lain
11. Keluarga
Pengalaman awal dalam kehidupan keluarga merupakan "
Dasar Pembentukan Konsep Diri" . Karena keluarga dapat
memberikan perasaan adekuat atau adekuat perasaan
diterima atau ditolak.
Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga
terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota
keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
siap memberikan pertolongan dan bantuan jika di perlukan
12. Tugas Keluarga
Keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan konsep diri dan jiwa seseorang,
berikut tugas tugas keluarga yang dapat membentuk konsep diri seseorang :
Pemeliharaan fisik dan mental keluarga dan para anggotanya.
Pemeliharaaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
Pengaturan jumlah anggota keluarga.
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
13. KESIMPULAN
Kita sebagai mahkluk sosial tentu kita harus mengenal diri kita, dengan mengenal diri
kita maka kita akan memahami bagaimana karakter diri kita, konsep diri kita, dan
penyesuaian diri kita. Sehingga kita sebagai makhluk sosial tidak merasa minder,
resah, takut, dan lain-lain untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Saat kita mampu
mengenali diri, konsep diri, dan penyesuaian diri kita, maka kita akan merasa lebih
tenang, dan lebih berpengalaman dalam menjalani hidup ini tanpa ada rasa cemas, ragu,
takut, terhadap dunia yang kita jalani ini.
14. KONSEP SPIRITUAL
Spiritualitas, keyakinan dan agama merupakan hal yang terpisah,
walaupun seringkali diartikan sama.
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama serta
kebutuhan untuk mendapatkan maaf dan pengampunan, mencintai,
menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan tuhan.
Spiritual merupakan sesuatu yang dipercayai oleh seseorang dalam
hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi (tuhan), yang
menimbulkan suatu kebutuhan serta kecintaan terhadap adanya tuhan
dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah dibuat.
15. Dimensi Spiritual
Spiritual sebagai konsep dua dimensi yaitu dimensi vertical dan dimensi
horizontal. Dimensi vertikal berperan sebagai hubungan dengan Tuhan
yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi horizontal
berperan dalam hubungan diri sendiri dengan orang lain.
16. Keterkaitan antara Spiritualits
Kesehatan dan sakit
Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan dan perilaku selfcare klien. Beberapa pengaruh dari keyakinan spiritual yang
perlu dipahami adalah sebagi berikut :
Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari.
Sumber dukungan.
Sumber kekuatan dan penyembuh.
Sumber konflik
Faktor Yang Mempengaruhi Spiritualitas :
Pertimbangan Tahap Perkembangan
Keluarga
Latar belakang etnik dan budaya
Pengalaman hidup sebelumnya
17. PASIEN YG MEMBUTUHKAN
DUKUNGAN SPIRITUAL
1. PASIEN KESEPIAN
PS dlm keadaan dlm keadaan sepi dan tdk ada yg menemani akan membutuhkan
bantuan krn mereka merasakan tdk ada kekuatan selain kekuatan tuhan, tdk ada
yg menyertainya kecuali Tuhan.
2. PASIEN KETAKUTAN DAN CEMAS
adanya ketakutan dan kecemasan dpt menimbulkan perasaan kacau, yg dpt
membuat pasien membuutuhkan ketenangan pd dirinya, dan ketenangan yg plg
bsar adlh bersama tuhan.
3. PASIEN YG HARUS MENGUBAH GAYA HIDUP pola gaya hidup dpt
mengacaukan keyakinan individu bila ke arah yg lbh buruk dan sebaliknya
4. PASIEN YG HARUS MENGUBAH GAYA HIDUP pola gaya hidup dpt
mengacaukan keyakinan individu bila ke arah yg lbh buruk dan sebaliknya