2. SK :Memahami perilaku keteraturan hidup
sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat
KD: mendeskripsikan proses interaksi sosial
sebagai dasar pengembangan pola
keteraturan dan dinamika kehidupan
sosial
Indikator:
c. Menjelaskan faktor pendorong dan
penghambat keteraturan sosial
d. Menghubungakan antara interaksi sosial
dan keteraturan sosial.
3. Petunjuk Belajar
1. Baca dan pahami standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
dalam slide kedua untuk mengetahui apa yang akan dipelajari dan seberapa
kemampuan yang akan dikuasai
2. Pahami peta konsep untuk mempermudah mempelajari materi
3. Baca dan pahami uraian materi secara seksama. Jika perlu hubungkan
dengan sumber lain atau pengalaman belajar sebelumnya
4. Untuk memperkuat dan memperluas pemahaman simaklah informasi
pendukung
5. Penugasan untuk melengkapi materi yang telah disampaikan
6. Kerjakan soal latihan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman akan
materi yang sudah dipelajari
7. Selamat belajar!!!
4. PETA KONSEP
Interaksi sosial
Aturan dalam
interaksi sosial
keteraturan
sosial
Bentuk
interaksi sosial
Aturan mengenai ruang
Aturan mengenai waktu
Aturan mengenai
gerak tubuh
Asosiatif Disosiatif Tertib sosial
Order
keajegan
Pola
5. G. Aturan dalam Interaksi Sosial
Aturan mengenai ruang
Dalam interaksi sosial, orang cenderung menggunakan 4 macam jarak:
a) Jarak Intim (intimate distance). 0 – 45cm. Terjadi keterlibatan intensif pancaindera
dengan tubuh orang lain
b) Jarak pribadi (personal distance). 45 cm – 1,22 m). Interaksi antara orang yang
berhubungan dekat.
c) Jarak sosial (social distance). 1,22 m – 3,66 m). Berbicara secara wajar dan tidak
saling sentuh
d) Jarak publik (public distance). Diatas 3,66 m. Orang yang harus tampil didepan
umum.
Aturan mengenai waktu
Penghargaan terhadap waktu, misal: di negara yang disiplin, keterlambatan/”jam karet”
membuat aktivitas banyak orang terganggu
Aturan mengenai gerak tubuh
Komunikasi nonverbal(: tanpa menggunakan bahasa lisan dan tulisan), disadari/tidak,
digunakan untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain.
Kinesics: studi sosiologis terhadap gerak tubuh dan isyarat.
6. H. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
I. Interaksi sosial yang bersifat ASOSIATIF /
Process of association / sekutu
Merupakan proses menuju terbentuknya
persatuan atau integrasi sosial
Bentuknya:
KERJASAMA
AKOMODASI
ASIMILASI
AKULTURASI
7. KERJASAMA
: interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kekelompok orang
yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.
Bentuk kerjasama:
K. Spontan: serta-merta
K. Langsung: perintah
atasan/penguasa
K. Kontrak: ketentuan tertentu
yang disetujui
K. Tradisional: sistem tradisi
yang kondusif.
Dari pelaksanaannya:
Kerukunan: gotong-royong
Bargaining: berdasar
perjanjian pertukaran
barang/jasa
Kooptasi: penerimaan unsur
baru dlm
kepemimpinan/pelaksanaan
politik
Koalisi: kombinasi 2
organisasi/ lebih yang mpy
tujuan sama untuk
menghindari goncangan
(menghasilkan keadaan tidak
stabil)
Joint venture: kerjasama
dalam pengusahaan proyek
tertentu.
8. AKOMODASI
: keadaan - mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau
antarkelompok yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku
: proses - mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan agar tercipta keseimbangan tanpa menghancurkan lawan.
Bentuk akomodasi:
Konsiliasi :bentuk pengendalian sosial yang dilakukan melalui lembaga-
lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan yang adil.
Arbitrasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial melalui pihak
ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya.
Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi
oleh pihak-pihak yang berkonflik.
Mediasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial dimana pihak-
pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai
mediator.
Ajudikasi :cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Koersi :suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan
paksaan. Paksaan merupakan suatu cara menyelesaikan suatu
pertikaian dengan menggunakan paksaan fisik maupun
psikologis. Dalam pelaksanaan akomodasi ini salah satu
pihak berada pada posisi yang lemah. Misalnya perbudakan.
9. Kompromi :suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang
terlibat saling mengurangi tuntuan agar tercapai penyelesaian dari
perselisihan. Misalnya traktat (perjanjian) antara beberapa negara.
Toleransi :suatu bentuk akomodasi dimana ada sikap saling menghargao dan
menghormati pendirian masing-masing pihak yang berkonflik. Bentuk ini
juga disebut tolerant-participation.
Konversi :penyelesaian konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan
mau menerima pendirian pihak lain.
Stalemate :suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki
kekuatan seimbang, namun terhenti pada suatu titik tertentu dalam
melakukan pertentnagannya karena kedua belah pihak sudah tidak
mungkin lagi untuk maju atau mundur.
Gencatan senjata :penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu guna
melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu.
Misalnya untukmelakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur
korban yang tewas, berunding dan sebagainya.
Segregasi :upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar diantara
pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
Cease fire :menangguhkan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu
tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaian konflik,
diantara pihak-pihak yang bertikai.
Dispasement: usaha untuk mengakhiri konflik, dengan mengalihkan perhatian pada
objek masing-masing.
Negosiasi :penyelesaian konflik diantara dua pihak yang berkonflik tanpa bantuan
pihak netral dengan jalan berunding.
10. ASIMILASI
: usaha untuk mengurangi perbedaan guna mencapai satu kesepakatan
berdasakan kepentingan dan tujuan bersama sehingga batas-batas
antarkelompok akan hilang dan melebur menjadi satu kelompok baru.
: proses peleburan 2 kebudayaan yang berbeda sehingga masing-masing
pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama
(A + B = C)
Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi:
1) Sikap dan kesediaan saling bertoleransi
2) Sikap saling menghargai orang asing dan kebudayaannya
3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang
4) Keterbukaan golongan penguasa
5) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya
6) Perkawinan campuran (amalgamasi)
7) Adanya musuh bersama dari luar.
11. Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1) Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu
kebudayaan kelompok
2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan
yang dihadapi
3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok
lain
4) Perasaan superioritas atas kebudayaan
kelompok tertentu
5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
6) Adanya in group feeling yang kuat
7) Adanya gangguan diskriminatif dari golongan
yang berkuasa terhadap golongan minoritas
8) Adanya perbedaan kepentingan dan
pertentangan-pertentangan pribadi.
12. AKULTURASI
: berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-
masing. A + B = AB
Contoh:
candi borobudur = kebudayaan India + kebudayaan Indonesia;
keroncong = musik protugis + musik Indonesia
proses akulturasi dapat berlangsung cepat/lambat tergantung persepsi
masyarakat setempat terhadap kebudayaan asing yang masuk, melalui
pemaksaan atau damai.
13. II. Interaksi sosial yang Disosiatif / process
of dissociation / memisahkan / proses
oposisi / oppositional process
:merupakan cara berjuang melawan
seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu.
Bentuknya:
1. persaingan
2. kontravensi
3. pertentangan / konflik.
14. PERSAINGAN (COMPETITION)
: perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok
sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik, dilakukan secara damai, sportif (fair play)
dan sangat baik untuk meningkatkan prestasi
seseorang.
Tipe persaingan:
Pribadi / rivalry persaingan)
: individu akan bersaing secara langsung
Contoh: persaingan anggota organisasi untuk memperoleh
kedudukan tertentu
Non pribadi
:yang bersaing bukan individu, tetapi kelompok
Contoh: persaingan 2 partai politik merebut simpati rakyat
15. KONTRAVENSI (CONTRAVENTION)
:bentuk proses sosial yang berad diantara persaingan dan
pertentangan.
Ditandai oleh adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian mengenai diri
seseorang, rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan,
atau keragu-raguan terhadap pribadi seseorang
sifatnya cenderung rahasia, tujuannya membuat lawan tidak tenang
atau resah dengan menyerang lawan secara psikologis, bukan secara
fisik. Contoh: perang dingin.
Bentuk kontravensi:
Umum penolakan, keengganan, protes, mengacaukan rencana
pihak lain, perbuatan menghalang-halangi
Sederhana menyangkal pernyataan, mencerca, memaki melalui
surat selebaran
Intensif penghasutan, desas-desus
Rahasia mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat
Taktis mengejutkan lawan, membingunkan lawan, provokasi,
intimidasi
16. PERTENTANGAN / KONFLIK (CONFLICT)
: suatu perjuangan individu atau kelompok untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan akibat adanya
perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan,
kepentingan individu / kelompok,dan terjadi perubahan sosial
yang cepat sehingga menimbulkan disorganisasi sosial,
biasanya disertai ancaman atau kekerasan. Bisabersifat
destruktif maupun konstruktif.
Bentuk konflik:
K. Pribadi
K. Rasial
K. Antarkelas sosial
K. Politik
K. internasional, dll
17. I. KETERATURAN SOSIAL
Pengertian
Keteraturan sosial adalah suatu keadaan berciri
hubungan sosial yang berlangsung diantara
anggota masyarakat tercermin adanya
keselarasan, keserasian, dan keharmonisan
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku
Keteraturan sosial adalah suatu kondisi dinamis
dalam masyarakat dimana sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat berjalan tertib dan teratur sesuai
dengan norma-norma yang berlaku sehingga
tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai.
18. Hubungan interaksi sosial dengan
keteraturan sosial
Dalam interaksi sosial terjadi kontak dan komunikasi antarindividu, antara
individu dengan kelompok, dan antarkelompok.
Dari proses tersebut dapat menghasilkan keteraturan sosial (dan konflik
sosial) jika dalam interaksi sosial setiap individu melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai peran yang dimiliki. Peran yang dilaksanakan
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
Misal: slogan Yogyakarta Berhati Nyaman, Kulon Progo Binangun
Interaksi sosial Keteraturan sosial
Nilai dan norma sosial
19.
20. Tahap-tahap proses terbentuknya
interaksi sosial
1.Tertib sosial (social order):kondisi kehidupan suatu
masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur dimana
setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya,
nilai dan norma dalam interaksi sosial. Misal: kehidupan
suatu masyarakat desa bisa tenang, aman, dan
tenteram karena semua warganya bertindak sesuai
dengan status dan peranannya
Ciri tertib sosial:
a) Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas
b) Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan
mamahami norma-norma sosial yang berlaku
c) Individu dan kelompok masyarakat mampu menyesuaikan
tindakan-tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang
berlaku.
21. 2. Order: sistem norma dan nilai sosial yang
berkembang, diakui, dipatuhi oleh seluruh anggota
masyarakat. Order dicapai apabila ada tertib sosial
dimana setiap individu melaksanakan hak dan
kewajibannya.
Contoh: adat istiadat yang dijadikan pedoman
dalam kehidupan; peraturan-peraturan yang
menjadi pedoman tata tertib sekolah
3. keajegan: suatu kondisi keteraturan yang tetap dan
tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara
tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung
secara terus-menerus dan konsisten sehingga
terpelihara dalam tindakannya sehari-hari.
Contoh: setiap pagi para siswa pergi ke sekolah dengan
mengenakan seragam, mengikuti pelajaran dan
kegiatan lain di sekolah.
22. 4. Pola: corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam
interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota
masyarakat atau kelompok. Pola dapat tercapai ketika
keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi.
Contoh: dalam menyelesaikan beberapa persoalan,
masyarakat sebuah desa menggunakan cara musyawarah,
ternyata cara ini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan
tersebut. Karena sudah teruji, maka masyarakat desa
memakai cara yang sama yaitu musyawarah ebagai pola
untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di desa
tersebut.
Jadi, tahap pencapaian keteraturan sosial adalah
Tertib sosial Order Keajegan Pola Keteraturan sosial
23. SOAL LATIHAN
1. Interaksi di dalam rapat
guru-guru dilakukan tanpa
menyentuh dan berbicara
secara wajar dengan
menggunakan aturan jarak
yaitu....
a. Jarak sosial,
b. Jarak publik
c. Jarak pribadi
d. Jarak intim
e. Jarak personal.
2. Mengangkat bahu
sebagai simbol
ketidaktahuan
merupakan contoh dari
aturan dalam interaksi
sosial, yaitu....
a. Aturan mengenai ruang
b. Aturan mengenai waktu
c. Aturan mengenai gerak
tubuh,
d. Aturan mengenai simbol
e. Aturan mengenai
pemahaman masalah.
24. 3. Amalgamasi
(perkawinan
campuran) merupakan
faktor yang
mempermudah
terjadinya….
a. Akulturasi
b. Asimilasi.
c. Akomodasi
d. Kompetisi
e. Birokrasi
4. Istilah bentuk
kerjasama yang
diusahakan oleh
proyek-proyek
adalah....
a. Bargaining
b. Coalition
c. Joint venture.
d. Cooptation
e. Investment.
25. 5. Bentuk akomodasi
yang prosesnya
dilakukan karena ada
paksaan disebut....
a. Kompromise
b. Arbitrase
c. Konsiliasi
d. Mediasi
e. Coersion.
6. PSIM giat berlatih
sebagai usaha untuk
bersaing dengan
Persebaya dalam
pertandingan
sepakbola.
Persaingan antara
dua klub tersebut
termasuk tipe
persaingan....
a. Non pribadi.
b. Pribadi
c. Kompetisi
d. Konflik
e. Kelompok
26. 7. Perbedaan pendapat
antara golongan tua
dengan golongan muda
merupakan tipe umum
kontravensi yang
menyangkut....
a. Generasi.
b. Perbedaan jenis
kelamin
c. Parlemen
d. Rahasia
e. Taktis
8. Keteraturan sosial lahir
sebagai hasil hubungan
selaras antara....
a. Interaksi sosial, norma,
dan kaidah
b. Interaksi sosial, norma,
dan masyarakat
c. Interaksi sosial, norma,
dan nilai.
d. Interaksi sosial, nilai,
dan sistem sosial
e. Interaksi sosial,
masyarakat, dan
sistem sosial
27. 9. Tahapan keteraturan sosial
yang benar adalah....
a. Orde – pola – keajegan –
tertib sosial
b. Pola – keajegan – tertib
sosial – order
c. Tertib sosial – keajegan –
pola- order
d. Keajegan – order – tertib
sosial – pola
e. Tertib sosial - order –
keajegan- pola.
10.Setiap hari para siswa
mengenakan seragam
sekolah. Hal ini
menunjukkan adanya
keteraturan sosial yang
berupa....
a. Tertib sosial
b. Order
c. Keajegan.
d. Pola
e. Tata tertib.
28. 11. Sekeolompok orang
yang
mengorganisasikan
dirinya untuk mencapai
kepentingan bersama
diberbagai bidang,
berdasarkan proses
terbentuknya termasuk
kelompok….
a. Patembayan
b. Semu
c. Sekunder
d. Primer
e. Nyata.
12.Lembaga ekonomi harus
menghasilkan dan
mendistribusikan
kebutuhan pokok dan
mengarahkan arus modal
ke tempat yang
membutuhkan,
merupakan fungsi….
a. Laten
b. Ekonomi
c. Manifes.
d. masyarakat
e. Pokok
29. 1. A
2. C
3. B
4. C
5. E
6. A
7. A
8. C
9. E
10.C
11.E
12.C