SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
INTERAKSI SOSIAL
materi kedua
Sosiologi
Kelas X
Semester ganjil
Deni Tinursani, S.Sos
19791102 200801 2 006
SMA N 1 Kalibawang
SK :Memahami perilaku keteraturan hidup
sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat
KD: mendeskripsikan proses interaksi sosial
sebagai dasar pengembangan pola
keteraturan dan dinamika kehidupan
sosial
Indikator:
c. Menjelaskan faktor pendorong dan
penghambat keteraturan sosial
d. Menghubungakan antara interaksi sosial
dan keteraturan sosial.
Petunjuk Belajar
1. Baca dan pahami standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
dalam slide kedua untuk mengetahui apa yang akan dipelajari dan seberapa
kemampuan yang akan dikuasai
2. Pahami peta konsep untuk mempermudah mempelajari materi
3. Baca dan pahami uraian materi secara seksama. Jika perlu hubungkan
dengan sumber lain atau pengalaman belajar sebelumnya
4. Untuk memperkuat dan memperluas pemahaman simaklah informasi
pendukung
5. Penugasan untuk melengkapi materi yang telah disampaikan
6. Kerjakan soal latihan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman akan
materi yang sudah dipelajari
7. Selamat belajar!!!
PETA KONSEP
Interaksi sosial
Aturan dalam
interaksi sosial
keteraturan
sosial
Bentuk
interaksi sosial
Aturan mengenai ruang
Aturan mengenai waktu
Aturan mengenai
gerak tubuh
Asosiatif Disosiatif Tertib sosial
Order
keajegan
Pola
G. Aturan dalam Interaksi Sosial
Aturan mengenai ruang
Dalam interaksi sosial, orang cenderung menggunakan 4 macam jarak:
a) Jarak Intim (intimate distance). 0 – 45cm. Terjadi keterlibatan intensif pancaindera
dengan tubuh orang lain
b) Jarak pribadi (personal distance). 45 cm – 1,22 m). Interaksi antara orang yang
berhubungan dekat.
c) Jarak sosial (social distance). 1,22 m – 3,66 m). Berbicara secara wajar dan tidak
saling sentuh
d) Jarak publik (public distance). Diatas 3,66 m. Orang yang harus tampil didepan
umum.
Aturan mengenai waktu
Penghargaan terhadap waktu, misal: di negara yang disiplin, keterlambatan/”jam karet”
membuat aktivitas banyak orang terganggu
Aturan mengenai gerak tubuh
Komunikasi nonverbal(: tanpa menggunakan bahasa lisan dan tulisan), disadari/tidak,
digunakan untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain.
Kinesics: studi sosiologis terhadap gerak tubuh dan isyarat.
H. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
I. Interaksi sosial yang bersifat ASOSIATIF /
Process of association / sekutu
Merupakan proses menuju terbentuknya
persatuan atau integrasi sosial
Bentuknya:
KERJASAMA
AKOMODASI
ASIMILASI
AKULTURASI
KERJASAMA
: interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kekelompok orang
yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.
Bentuk kerjasama:
K. Spontan: serta-merta
K. Langsung: perintah
atasan/penguasa
K. Kontrak: ketentuan tertentu
yang disetujui
K. Tradisional: sistem tradisi
yang kondusif.
Dari pelaksanaannya:
Kerukunan: gotong-royong
Bargaining: berdasar
perjanjian pertukaran
barang/jasa
Kooptasi: penerimaan unsur
baru dlm
kepemimpinan/pelaksanaan
politik
Koalisi: kombinasi 2
organisasi/ lebih yang mpy
tujuan sama untuk
menghindari goncangan
(menghasilkan keadaan tidak
stabil)
Joint venture: kerjasama
dalam pengusahaan proyek
tertentu.
AKOMODASI
: keadaan - mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau
antarkelompok yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku
: proses - mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan
pertentangan agar tercipta keseimbangan tanpa menghancurkan lawan.
Bentuk akomodasi:
Konsiliasi :bentuk pengendalian sosial yang dilakukan melalui lembaga-
lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan yang adil.
Arbitrasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial melalui pihak
ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya.
Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi
oleh pihak-pihak yang berkonflik.
Mediasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial dimana pihak-
pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai
mediator.
Ajudikasi :cara penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Koersi :suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan
paksaan. Paksaan merupakan suatu cara menyelesaikan suatu
pertikaian dengan menggunakan paksaan fisik maupun
psikologis. Dalam pelaksanaan akomodasi ini salah satu
pihak berada pada posisi yang lemah. Misalnya perbudakan.
Kompromi :suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang
terlibat saling mengurangi tuntuan agar tercapai penyelesaian dari
perselisihan. Misalnya traktat (perjanjian) antara beberapa negara.
Toleransi :suatu bentuk akomodasi dimana ada sikap saling menghargao dan
menghormati pendirian masing-masing pihak yang berkonflik. Bentuk ini
juga disebut tolerant-participation.
Konversi :penyelesaian konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan
mau menerima pendirian pihak lain.
Stalemate :suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki
kekuatan seimbang, namun terhenti pada suatu titik tertentu dalam
melakukan pertentnagannya karena kedua belah pihak sudah tidak
mungkin lagi untuk maju atau mundur.
Gencatan senjata :penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu guna
melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu.
Misalnya untukmelakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur
korban yang tewas, berunding dan sebagainya.
Segregasi :upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar diantara
pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
Cease fire :menangguhkan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu
tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaian konflik,
diantara pihak-pihak yang bertikai.
Dispasement: usaha untuk mengakhiri konflik, dengan mengalihkan perhatian pada
objek masing-masing.
Negosiasi :penyelesaian konflik diantara dua pihak yang berkonflik tanpa bantuan
pihak netral dengan jalan berunding.
ASIMILASI
: usaha untuk mengurangi perbedaan guna mencapai satu kesepakatan
berdasakan kepentingan dan tujuan bersama sehingga batas-batas
antarkelompok akan hilang dan melebur menjadi satu kelompok baru.
: proses peleburan 2 kebudayaan yang berbeda sehingga masing-masing
pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama
(A + B = C)
Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi:
1) Sikap dan kesediaan saling bertoleransi
2) Sikap saling menghargai orang asing dan kebudayaannya
3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang
4) Keterbukaan golongan penguasa
5) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya
6) Perkawinan campuran (amalgamasi)
7) Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1) Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu
kebudayaan kelompok
2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan
yang dihadapi
3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok
lain
4) Perasaan superioritas atas kebudayaan
kelompok tertentu
5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
6) Adanya in group feeling yang kuat
7) Adanya gangguan diskriminatif dari golongan
yang berkuasa terhadap golongan minoritas
8) Adanya perbedaan kepentingan dan
pertentangan-pertentangan pribadi.
AKULTURASI
: berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-
masing. A + B = AB
Contoh:
candi borobudur = kebudayaan India + kebudayaan Indonesia;
keroncong = musik protugis + musik Indonesia
proses akulturasi dapat berlangsung cepat/lambat tergantung persepsi
masyarakat setempat terhadap kebudayaan asing yang masuk, melalui
pemaksaan atau damai.
II. Interaksi sosial yang Disosiatif / process
of dissociation / memisahkan / proses
oposisi / oppositional process
:merupakan cara berjuang melawan
seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu.
Bentuknya:
1. persaingan
2. kontravensi
3. pertentangan / konflik.
PERSAINGAN (COMPETITION)
: perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok
sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik, dilakukan secara damai, sportif (fair play)
dan sangat baik untuk meningkatkan prestasi
seseorang.
Tipe persaingan:
Pribadi / rivalry persaingan)
: individu akan bersaing secara langsung
Contoh: persaingan anggota organisasi untuk memperoleh
kedudukan tertentu
Non pribadi
:yang bersaing bukan individu, tetapi kelompok
Contoh: persaingan 2 partai politik merebut simpati rakyat
KONTRAVENSI (CONTRAVENTION)
:bentuk proses sosial yang berad diantara persaingan dan
pertentangan.
Ditandai oleh adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian mengenai diri
seseorang, rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan,
atau keragu-raguan terhadap pribadi seseorang
sifatnya cenderung rahasia, tujuannya membuat lawan tidak tenang
atau resah dengan menyerang lawan secara psikologis, bukan secara
fisik. Contoh: perang dingin.
Bentuk kontravensi:
Umum  penolakan, keengganan, protes, mengacaukan rencana
pihak lain, perbuatan menghalang-halangi
Sederhana  menyangkal pernyataan, mencerca, memaki melalui
surat selebaran
Intensif  penghasutan, desas-desus
Rahasia  mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat
Taktis  mengejutkan lawan, membingunkan lawan, provokasi,
intimidasi
PERTENTANGAN / KONFLIK (CONFLICT)
: suatu perjuangan individu atau kelompok untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan akibat adanya
perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan,
kepentingan individu / kelompok,dan terjadi perubahan sosial
yang cepat sehingga menimbulkan disorganisasi sosial,
biasanya disertai ancaman atau kekerasan. Bisabersifat
destruktif maupun konstruktif.
Bentuk konflik:
K. Pribadi
K. Rasial
K. Antarkelas sosial
K. Politik
K. internasional, dll
I. KETERATURAN SOSIAL
Pengertian
Keteraturan sosial adalah suatu keadaan berciri
hubungan sosial yang berlangsung diantara
anggota masyarakat tercermin adanya
keselarasan, keserasian, dan keharmonisan
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku
Keteraturan sosial adalah suatu kondisi dinamis
dalam masyarakat dimana sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat berjalan tertib dan teratur sesuai
dengan norma-norma yang berlaku sehingga
tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai.
Hubungan interaksi sosial dengan
keteraturan sosial
Dalam interaksi sosial terjadi kontak dan komunikasi antarindividu, antara
individu dengan kelompok, dan antarkelompok.
Dari proses tersebut dapat menghasilkan keteraturan sosial (dan konflik
sosial) jika dalam interaksi sosial setiap individu melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai peran yang dimiliki. Peran yang dilaksanakan
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
Misal: slogan Yogyakarta Berhati Nyaman, Kulon Progo Binangun
Interaksi sosial Keteraturan sosial
Nilai dan norma sosial
Tahap-tahap proses terbentuknya
interaksi sosial
1.Tertib sosial (social order):kondisi kehidupan suatu
masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur dimana
setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya,
nilai dan norma dalam interaksi sosial. Misal: kehidupan
suatu masyarakat desa bisa tenang, aman, dan
tenteram karena semua warganya bertindak sesuai
dengan status dan peranannya
Ciri tertib sosial:
a) Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas
b) Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan
mamahami norma-norma sosial yang berlaku
c) Individu dan kelompok masyarakat mampu menyesuaikan
tindakan-tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang
berlaku.
2. Order: sistem norma dan nilai sosial yang
berkembang, diakui, dipatuhi oleh seluruh anggota
masyarakat. Order dicapai apabila ada tertib sosial
dimana setiap individu melaksanakan hak dan
kewajibannya.
Contoh: adat istiadat yang dijadikan pedoman
dalam kehidupan; peraturan-peraturan yang
menjadi pedoman tata tertib sekolah
3. keajegan: suatu kondisi keteraturan yang tetap dan
tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara
tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung
secara terus-menerus dan konsisten sehingga
terpelihara dalam tindakannya sehari-hari.
Contoh: setiap pagi para siswa pergi ke sekolah dengan
mengenakan seragam, mengikuti pelajaran dan
kegiatan lain di sekolah.
4. Pola: corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam
interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota
masyarakat atau kelompok. Pola dapat tercapai ketika
keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi.
Contoh: dalam menyelesaikan beberapa persoalan,
masyarakat sebuah desa menggunakan cara musyawarah,
ternyata cara ini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan
tersebut. Karena sudah teruji, maka masyarakat desa
memakai cara yang sama yaitu musyawarah ebagai pola
untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di desa
tersebut.
Jadi, tahap pencapaian keteraturan sosial adalah
Tertib sosial  Order  Keajegan  Pola  Keteraturan sosial
SOAL LATIHAN
1. Interaksi di dalam rapat
guru-guru dilakukan tanpa
menyentuh dan berbicara
secara wajar dengan
menggunakan aturan jarak
yaitu....
a. Jarak sosial,
b. Jarak publik
c. Jarak pribadi
d. Jarak intim
e. Jarak personal.
2. Mengangkat bahu
sebagai simbol
ketidaktahuan
merupakan contoh dari
aturan dalam interaksi
sosial, yaitu....
a. Aturan mengenai ruang
b. Aturan mengenai waktu
c. Aturan mengenai gerak
tubuh,
d. Aturan mengenai simbol
e. Aturan mengenai
pemahaman masalah.
3. Amalgamasi
(perkawinan
campuran) merupakan
faktor yang
mempermudah
terjadinya….
a. Akulturasi
b. Asimilasi.
c. Akomodasi
d. Kompetisi
e. Birokrasi
4. Istilah bentuk
kerjasama yang
diusahakan oleh
proyek-proyek
adalah....
a. Bargaining
b. Coalition
c. Joint venture.
d. Cooptation
e. Investment.
5. Bentuk akomodasi
yang prosesnya
dilakukan karena ada
paksaan disebut....
a. Kompromise
b. Arbitrase
c. Konsiliasi
d. Mediasi
e. Coersion.
6. PSIM giat berlatih
sebagai usaha untuk
bersaing dengan
Persebaya dalam
pertandingan
sepakbola.
Persaingan antara
dua klub tersebut
termasuk tipe
persaingan....
a. Non pribadi.
b. Pribadi
c. Kompetisi
d. Konflik
e. Kelompok
7. Perbedaan pendapat
antara golongan tua
dengan golongan muda
merupakan tipe umum
kontravensi yang
menyangkut....
a. Generasi.
b. Perbedaan jenis
kelamin
c. Parlemen
d. Rahasia
e. Taktis
8. Keteraturan sosial lahir
sebagai hasil hubungan
selaras antara....
a. Interaksi sosial, norma,
dan kaidah
b. Interaksi sosial, norma,
dan masyarakat
c. Interaksi sosial, norma,
dan nilai.
d. Interaksi sosial, nilai,
dan sistem sosial
e. Interaksi sosial,
masyarakat, dan
sistem sosial
9. Tahapan keteraturan sosial
yang benar adalah....
a. Orde – pola – keajegan –
tertib sosial
b. Pola – keajegan – tertib
sosial – order
c. Tertib sosial – keajegan –
pola- order
d. Keajegan – order – tertib
sosial – pola
e. Tertib sosial - order –
keajegan- pola.
10.Setiap hari para siswa
mengenakan seragam
sekolah. Hal ini
menunjukkan adanya
keteraturan sosial yang
berupa....
a. Tertib sosial
b. Order
c. Keajegan.
d. Pola
e. Tata tertib.
11. Sekeolompok orang
yang
mengorganisasikan
dirinya untuk mencapai
kepentingan bersama
diberbagai bidang,
berdasarkan proses
terbentuknya termasuk
kelompok….
a. Patembayan
b. Semu
c. Sekunder
d. Primer
e. Nyata.
12.Lembaga ekonomi harus
menghasilkan dan
mendistribusikan
kebutuhan pokok dan
mengarahkan arus modal
ke tempat yang
membutuhkan,
merupakan fungsi….
a. Laten
b. Ekonomi
c. Manifes.
d. masyarakat
e. Pokok
1. A
2. C
3. B
4. C
5. E
6. A
7. A
8. C
9. E
10.C
11.E
12.C

More Related Content

What's hot

Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Dedy Wiranto
 
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptxfungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptxlesydeswanti
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xiSiti Oyim
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikUniversity of Andalas
 
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKKEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKMuhamad Yogi
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosialErika N. D
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Universitas Islam Balitar
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Nariaki Adachi
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"Dedi Saputra
 
Pengantar etika sosial
Pengantar etika sosialPengantar etika sosial
Pengantar etika sosialAurelius Ratu
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory mankoma2012
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 

What's hot (20)

Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
 
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptxfungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
fungsi sosiologi untuk mengenali gejala sosial di masyarakat.pptx
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xi
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNKKEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
KEDUDUKAN DAN FUNGSI LEMBAGA KEMNETERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN LPNK
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
Pengantar sosiologi, proses sosial & interaksi sosial (meeting 3), Novi Catur...
 
Integrasi sosial
Integrasi sosialIntegrasi sosial
Integrasi sosial
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONSMENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
MENENTUKAN MASALAH PUBLIC RELATIONS
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
sosiologi "integrasi dan reintegrasi"
 
Pengantar etika sosial
Pengantar etika sosialPengantar etika sosial
Pengantar etika sosial
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum PerikatanAsas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Latihan soal un sosiologi
Latihan soal un sosiologiLatihan soal un sosiologi
Latihan soal un sosiologi
 
Hib prp t & hib prp-omp
Hib prp t & hib prp-ompHib prp t & hib prp-omp
Hib prp t & hib prp-omp
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 
Mmr
MmrMmr
Mmr
 
PPT MTK Balok
PPT MTK BalokPPT MTK Balok
PPT MTK Balok
 
Makalah clear
Makalah clearMakalah clear
Makalah clear
 
Bcg
BcgBcg
Bcg
 
Dpt
DptDpt
Dpt
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Kbm biologi protista
Kbm biologi protistaKbm biologi protista
Kbm biologi protista
 
Varisela
VariselaVarisela
Varisela
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
Pp pgri konggres
Pp pgri konggresPp pgri konggres
Pp pgri konggres
 
Sejarah pgri
Sejarah pgriSejarah pgri
Sejarah pgri
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
 
Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
 
Kbm biologi virus
Kbm biologi virusKbm biologi virus
Kbm biologi virus
 
Peta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Dasar Psikologi PerkembanganPeta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
Peta Konsep Dasar Psikologi Perkembangan
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 

Similar to Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial

Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialdinnianggra
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxArifahHafira
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianBaan Crow
 
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxPresentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxakunvotelchawoo
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialMuhamad Ginanjar
 
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakatBentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakatLaras Kinanti Mutiara Putri
 
Materi Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosialMateri Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosialafifah alhabsyi
 
Konflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialKonflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialabd_
 
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptxRONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptxTheresiaPardede3
 
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIIIBentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIIIMafilindati du
 
interaksi sosial
interaksi sosial interaksi sosial
interaksi sosial vanmook2
 
Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk Hubungan SosialBentuk Hubungan Sosial
Bentuk Hubungan SosialWien Adithya
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMuchlis Soleiman
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialLazuardi45
 

Similar to Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial (20)

Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptxkonflik dan intregasi kelas 8.pptx
konflik dan intregasi kelas 8.pptx
 
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan PerdamaianKonflik, Kerjasama dan Perdamaian
Konflik, Kerjasama dan Perdamaian
 
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptxPresentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
Presentation Hubungan Sosial Mata Pelajaran Sosiologi.pptx
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosialKonflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
Konflik dan integrasi dalam kehidupan sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakatBentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
Bentuk–bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat
 
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan SosialBentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
 
Materi Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosialMateri Lengkap interaksi sosial
Materi Lengkap interaksi sosial
 
proses-sosial.pdf
proses-sosial.pdfproses-sosial.pdf
proses-sosial.pdf
 
P.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosialP.p.interaksi sosial
P.p.interaksi sosial
 
Konflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosialKonflik sosial & integrasi sosial
Konflik sosial & integrasi sosial
 
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptxRONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
RONDE_IV_Bentuk_Bentuk_Interaksi_sosial.pptx
 
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIIIBentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
 
interaksi sosial
interaksi sosial interaksi sosial
interaksi sosial
 
Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk Hubungan SosialBentuk Hubungan Sosial
Bentuk Hubungan Sosial
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 

More from WaQhyoe Arryee

PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkWaQhyoe Arryee
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excelWaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelWaQhyoe Arryee
 
Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...
Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...
Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...WaQhyoe Arryee
 

More from WaQhyoe Arryee (17)

Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian kubus
Pengertian kubusPengertian kubus
Pengertian kubus
 
Makalah Balok
Makalah BalokMakalah Balok
Makalah Balok
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Kbm biologi fungi
Kbm biologi fungiKbm biologi fungi
Kbm biologi fungi
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Kbm mengenal biologi
Kbm mengenal biologiKbm mengenal biologi
Kbm mengenal biologi
 
Polio
PolioPolio
Polio
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...
Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...
Cinta ditolak membawa keberhasilan bisnis sukses menjadi bos voucher.doc tuga...
 
Wahyueeeeeeee
WahyueeeeeeeeWahyueeeeeeee
Wahyueeeeeeee
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Interaksi Sosial dan Keteraturan Sosial

  • 1. INTERAKSI SOSIAL materi kedua Sosiologi Kelas X Semester ganjil Deni Tinursani, S.Sos 19791102 200801 2 006 SMA N 1 Kalibawang
  • 2. SK :Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat KD: mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial Indikator: c. Menjelaskan faktor pendorong dan penghambat keteraturan sosial d. Menghubungakan antara interaksi sosial dan keteraturan sosial.
  • 3. Petunjuk Belajar 1. Baca dan pahami standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam slide kedua untuk mengetahui apa yang akan dipelajari dan seberapa kemampuan yang akan dikuasai 2. Pahami peta konsep untuk mempermudah mempelajari materi 3. Baca dan pahami uraian materi secara seksama. Jika perlu hubungkan dengan sumber lain atau pengalaman belajar sebelumnya 4. Untuk memperkuat dan memperluas pemahaman simaklah informasi pendukung 5. Penugasan untuk melengkapi materi yang telah disampaikan 6. Kerjakan soal latihan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman akan materi yang sudah dipelajari 7. Selamat belajar!!!
  • 4. PETA KONSEP Interaksi sosial Aturan dalam interaksi sosial keteraturan sosial Bentuk interaksi sosial Aturan mengenai ruang Aturan mengenai waktu Aturan mengenai gerak tubuh Asosiatif Disosiatif Tertib sosial Order keajegan Pola
  • 5. G. Aturan dalam Interaksi Sosial Aturan mengenai ruang Dalam interaksi sosial, orang cenderung menggunakan 4 macam jarak: a) Jarak Intim (intimate distance). 0 – 45cm. Terjadi keterlibatan intensif pancaindera dengan tubuh orang lain b) Jarak pribadi (personal distance). 45 cm – 1,22 m). Interaksi antara orang yang berhubungan dekat. c) Jarak sosial (social distance). 1,22 m – 3,66 m). Berbicara secara wajar dan tidak saling sentuh d) Jarak publik (public distance). Diatas 3,66 m. Orang yang harus tampil didepan umum. Aturan mengenai waktu Penghargaan terhadap waktu, misal: di negara yang disiplin, keterlambatan/”jam karet” membuat aktivitas banyak orang terganggu Aturan mengenai gerak tubuh Komunikasi nonverbal(: tanpa menggunakan bahasa lisan dan tulisan), disadari/tidak, digunakan untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain. Kinesics: studi sosiologis terhadap gerak tubuh dan isyarat.
  • 6. H. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial I. Interaksi sosial yang bersifat ASOSIATIF / Process of association / sekutu Merupakan proses menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial Bentuknya: KERJASAMA AKOMODASI ASIMILASI AKULTURASI
  • 7. KERJASAMA : interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau kekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Bentuk kerjasama: K. Spontan: serta-merta K. Langsung: perintah atasan/penguasa K. Kontrak: ketentuan tertentu yang disetujui K. Tradisional: sistem tradisi yang kondusif. Dari pelaksanaannya: Kerukunan: gotong-royong Bargaining: berdasar perjanjian pertukaran barang/jasa Kooptasi: penerimaan unsur baru dlm kepemimpinan/pelaksanaan politik Koalisi: kombinasi 2 organisasi/ lebih yang mpy tujuan sama untuk menghindari goncangan (menghasilkan keadaan tidak stabil) Joint venture: kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.
  • 8. AKOMODASI : keadaan - mengacu pada keseimbangan interaksi antarindividu atau antarkelompok yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku : proses - mengacu pada usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan agar tercipta keseimbangan tanpa menghancurkan lawan. Bentuk akomodasi: Konsiliasi :bentuk pengendalian sosial yang dilakukan melalui lembaga- lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan yang adil. Arbitrasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya. Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik. Mediasi :merupakan bentuk pengendalian konflik sosial dimana pihak- pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Ajudikasi :cara penyelesaian konflik melalui pengadilan. Koersi :suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan paksaan. Paksaan merupakan suatu cara menyelesaikan suatu pertikaian dengan menggunakan paksaan fisik maupun psikologis. Dalam pelaksanaan akomodasi ini salah satu pihak berada pada posisi yang lemah. Misalnya perbudakan.
  • 9. Kompromi :suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntuan agar tercapai penyelesaian dari perselisihan. Misalnya traktat (perjanjian) antara beberapa negara. Toleransi :suatu bentuk akomodasi dimana ada sikap saling menghargao dan menghormati pendirian masing-masing pihak yang berkonflik. Bentuk ini juga disebut tolerant-participation. Konversi :penyelesaian konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain. Stalemate :suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang, namun terhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentnagannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi untuk maju atau mundur. Gencatan senjata :penangguhan permusuhan untuk jangka waktu tertentu guna melakukan suatu pekerjaan tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya untukmelakukan perawatan bagi yang luka-luka, mengubur korban yang tewas, berunding dan sebagainya. Segregasi :upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar diantara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan. Cease fire :menangguhkan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaian konflik, diantara pihak-pihak yang bertikai. Dispasement: usaha untuk mengakhiri konflik, dengan mengalihkan perhatian pada objek masing-masing. Negosiasi :penyelesaian konflik diantara dua pihak yang berkonflik tanpa bantuan pihak netral dengan jalan berunding.
  • 10. ASIMILASI : usaha untuk mengurangi perbedaan guna mencapai satu kesepakatan berdasakan kepentingan dan tujuan bersama sehingga batas-batas antarkelompok akan hilang dan melebur menjadi satu kelompok baru. : proses peleburan 2 kebudayaan yang berbeda sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama (A + B = C) Faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi: 1) Sikap dan kesediaan saling bertoleransi 2) Sikap saling menghargai orang asing dan kebudayaannya 3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang 4) Keterbukaan golongan penguasa 5) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya 6) Perkawinan campuran (amalgamasi) 7) Adanya musuh bersama dari luar.
  • 11. Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi: 1) Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok 2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi 3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain 4) Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu 5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah 6) Adanya in group feeling yang kuat 7) Adanya gangguan diskriminatif dari golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas 8) Adanya perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi.
  • 12. AKULTURASI : berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing- masing. A + B = AB Contoh: candi borobudur = kebudayaan India + kebudayaan Indonesia; keroncong = musik protugis + musik Indonesia proses akulturasi dapat berlangsung cepat/lambat tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap kebudayaan asing yang masuk, melalui pemaksaan atau damai.
  • 13. II. Interaksi sosial yang Disosiatif / process of dissociation / memisahkan / proses oposisi / oppositional process :merupakan cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Bentuknya: 1. persaingan 2. kontravensi 3. pertentangan / konflik.
  • 14. PERSAINGAN (COMPETITION) : perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik, dilakukan secara damai, sportif (fair play) dan sangat baik untuk meningkatkan prestasi seseorang. Tipe persaingan: Pribadi / rivalry persaingan) : individu akan bersaing secara langsung Contoh: persaingan anggota organisasi untuk memperoleh kedudukan tertentu Non pribadi :yang bersaing bukan individu, tetapi kelompok Contoh: persaingan 2 partai politik merebut simpati rakyat
  • 15. KONTRAVENSI (CONTRAVENTION) :bentuk proses sosial yang berad diantara persaingan dan pertentangan. Ditandai oleh adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian mengenai diri seseorang, rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, atau keragu-raguan terhadap pribadi seseorang sifatnya cenderung rahasia, tujuannya membuat lawan tidak tenang atau resah dengan menyerang lawan secara psikologis, bukan secara fisik. Contoh: perang dingin. Bentuk kontravensi: Umum  penolakan, keengganan, protes, mengacaukan rencana pihak lain, perbuatan menghalang-halangi Sederhana  menyangkal pernyataan, mencerca, memaki melalui surat selebaran Intensif  penghasutan, desas-desus Rahasia  mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat Taktis  mengejutkan lawan, membingunkan lawan, provokasi, intimidasi
  • 16. PERTENTANGAN / KONFLIK (CONFLICT) : suatu perjuangan individu atau kelompok untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan akibat adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan individu / kelompok,dan terjadi perubahan sosial yang cepat sehingga menimbulkan disorganisasi sosial, biasanya disertai ancaman atau kekerasan. Bisabersifat destruktif maupun konstruktif. Bentuk konflik: K. Pribadi K. Rasial K. Antarkelas sosial K. Politik K. internasional, dll
  • 17. I. KETERATURAN SOSIAL Pengertian Keteraturan sosial adalah suatu keadaan berciri hubungan sosial yang berlangsung diantara anggota masyarakat tercermin adanya keselarasan, keserasian, dan keharmonisan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku Keteraturan sosial adalah suatu kondisi dinamis dalam masyarakat dimana sendi-sendi kehidupan bermasyarakat berjalan tertib dan teratur sesuai dengan norma-norma yang berlaku sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai.
  • 18. Hubungan interaksi sosial dengan keteraturan sosial Dalam interaksi sosial terjadi kontak dan komunikasi antarindividu, antara individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Dari proses tersebut dapat menghasilkan keteraturan sosial (dan konflik sosial) jika dalam interaksi sosial setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai peran yang dimiliki. Peran yang dilaksanakan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku Misal: slogan Yogyakarta Berhati Nyaman, Kulon Progo Binangun Interaksi sosial Keteraturan sosial Nilai dan norma sosial
  • 19.
  • 20. Tahap-tahap proses terbentuknya interaksi sosial 1.Tertib sosial (social order):kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur dimana setiap individu bertindak sesuai hak dan kewajibannya, nilai dan norma dalam interaksi sosial. Misal: kehidupan suatu masyarakat desa bisa tenang, aman, dan tenteram karena semua warganya bertindak sesuai dengan status dan peranannya Ciri tertib sosial: a) Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas b) Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan mamahami norma-norma sosial yang berlaku c) Individu dan kelompok masyarakat mampu menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.
  • 21. 2. Order: sistem norma dan nilai sosial yang berkembang, diakui, dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Order dicapai apabila ada tertib sosial dimana setiap individu melaksanakan hak dan kewajibannya. Contoh: adat istiadat yang dijadikan pedoman dalam kehidupan; peraturan-peraturan yang menjadi pedoman tata tertib sekolah 3. keajegan: suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang berlangsung secara terus-menerus dan konsisten sehingga terpelihara dalam tindakannya sehari-hari. Contoh: setiap pagi para siswa pergi ke sekolah dengan mengenakan seragam, mengikuti pelajaran dan kegiatan lain di sekolah.
  • 22. 4. Pola: corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Pola dapat tercapai ketika keajegan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai situasi. Contoh: dalam menyelesaikan beberapa persoalan, masyarakat sebuah desa menggunakan cara musyawarah, ternyata cara ini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut. Karena sudah teruji, maka masyarakat desa memakai cara yang sama yaitu musyawarah ebagai pola untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di desa tersebut. Jadi, tahap pencapaian keteraturan sosial adalah Tertib sosial  Order  Keajegan  Pola  Keteraturan sosial
  • 23. SOAL LATIHAN 1. Interaksi di dalam rapat guru-guru dilakukan tanpa menyentuh dan berbicara secara wajar dengan menggunakan aturan jarak yaitu.... a. Jarak sosial, b. Jarak publik c. Jarak pribadi d. Jarak intim e. Jarak personal. 2. Mengangkat bahu sebagai simbol ketidaktahuan merupakan contoh dari aturan dalam interaksi sosial, yaitu.... a. Aturan mengenai ruang b. Aturan mengenai waktu c. Aturan mengenai gerak tubuh, d. Aturan mengenai simbol e. Aturan mengenai pemahaman masalah.
  • 24. 3. Amalgamasi (perkawinan campuran) merupakan faktor yang mempermudah terjadinya…. a. Akulturasi b. Asimilasi. c. Akomodasi d. Kompetisi e. Birokrasi 4. Istilah bentuk kerjasama yang diusahakan oleh proyek-proyek adalah.... a. Bargaining b. Coalition c. Joint venture. d. Cooptation e. Investment.
  • 25. 5. Bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan karena ada paksaan disebut.... a. Kompromise b. Arbitrase c. Konsiliasi d. Mediasi e. Coersion. 6. PSIM giat berlatih sebagai usaha untuk bersaing dengan Persebaya dalam pertandingan sepakbola. Persaingan antara dua klub tersebut termasuk tipe persaingan.... a. Non pribadi. b. Pribadi c. Kompetisi d. Konflik e. Kelompok
  • 26. 7. Perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda merupakan tipe umum kontravensi yang menyangkut.... a. Generasi. b. Perbedaan jenis kelamin c. Parlemen d. Rahasia e. Taktis 8. Keteraturan sosial lahir sebagai hasil hubungan selaras antara.... a. Interaksi sosial, norma, dan kaidah b. Interaksi sosial, norma, dan masyarakat c. Interaksi sosial, norma, dan nilai. d. Interaksi sosial, nilai, dan sistem sosial e. Interaksi sosial, masyarakat, dan sistem sosial
  • 27. 9. Tahapan keteraturan sosial yang benar adalah.... a. Orde – pola – keajegan – tertib sosial b. Pola – keajegan – tertib sosial – order c. Tertib sosial – keajegan – pola- order d. Keajegan – order – tertib sosial – pola e. Tertib sosial - order – keajegan- pola. 10.Setiap hari para siswa mengenakan seragam sekolah. Hal ini menunjukkan adanya keteraturan sosial yang berupa.... a. Tertib sosial b. Order c. Keajegan. d. Pola e. Tata tertib.
  • 28. 11. Sekeolompok orang yang mengorganisasikan dirinya untuk mencapai kepentingan bersama diberbagai bidang, berdasarkan proses terbentuknya termasuk kelompok…. a. Patembayan b. Semu c. Sekunder d. Primer e. Nyata. 12.Lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok dan mengarahkan arus modal ke tempat yang membutuhkan, merupakan fungsi…. a. Laten b. Ekonomi c. Manifes. d. masyarakat e. Pokok
  • 29. 1. A 2. C 3. B 4. C 5. E 6. A 7. A 8. C 9. E 10.C 11.E 12.C