3. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik
antara dua orang atau lebih, dan masing-masing
orang yang terlibat di dalamnya memainkan
peran secara aktif.
4. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak
lain yang merupakan awal terjadinya interaksi
sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi
antara satu dengan yang lain meski tidak harus
bersentuhan secara fisik.
b.Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang
lain.
5. Jenis - jenis interaksi sosial
1. Interaksi antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif.
Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling
menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik
merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
2. Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif.
Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam -
macam sesuai situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu
kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara
dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.
8. IMITASI
Suatu proses belajar
dengan meniru atau
mengikuti orang lain yang
diidolakannya.
SUGESTI
Suatu pendapat,
pandangan, dan sikap yang
diberikan kepada orang lain
dan diterima serta diikuti
pihak lain.
INDENTIFIKASI
Suatu dorongan untuk
menjadi indetik (sama)
dengan orang lain.
SIMPATI
Merupakan rasa tertarik
kepada orang lain dan
membuatnya seolah berada
dalam keadaan orang lain.
EMPATI
Perasaan yang mendalam
terhadap orang lain atau
kelompok lain. Pengaruh
empati lebih tinggi dari
simpati
MOTIVASI
Dorongan, pengaruh, atau
stimulus yang diberikan
orang lain dengan berbagai
cara dan memberikan
dampak positif
12. BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
A. Yang menuju ke arah kerjasama (assosiatif)
1. Kerjasama (cooperation)
2. Akomodasi
3. Asimilasi
B. Yang menuju ke arah perpecahan (disassosiatif)
1. Persaingan (competition)
2. Kontraversi
3. Pertentangan (conflict)
13. A.1 Kerjasama
Timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang
bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian
terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut.
Cooley mengatakan bahwa dorongan / motivasi yang menyebabkan
terjadinya kerjasama adalah sebagai berikut:
1. Adanya ancaman.
2. Ingin meringankan pihak lain.
3. Mencari keuntungan pribadi.
14. Bentuk-Bentuk Akomodasi
1. Coercion.
Bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
Contohnya perbudakan.
2. Compromise.
Salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan
pihak lain.
3. Arbitration:
Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yg dipilih kedua belah pihak
4. Mediation:
Sama seperti arbitration hanya pihak ketiga tidak mempunyai wewenang
memberi keputusan.
5. Conciliation
Usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih.
Sifatnya lebih lunak dibanding coerrcive..
15. 6. Toleration.
Bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal bisa timbul
tanpa sengaja atau tidak disadari.
7. Ajudication.
Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
A.3. Asimilasi
Asimilasi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
perorangan atau kelompok untuk mengurangi perbedaan
diantara mereka.
Proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Lambat
laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat &
wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai
kebudayaan campuran.
16. Faktor-faktor yang mempermudah Asimiliasi
1. Toleransi.
2. Kesempatan yang seimbang.
3. Sikap terbuka dan saling menghargai
4. Persamaan unsur kebudayaan.
5. Perkawinan campuran.
6. Ada musuh bersama
17. Faktor-faktor yang menghambat Asimilasi
1. Terisolasi.
2. Kurangnya pengetahuan.
3. Perasaan takut.
4. Perasaan lebih tinggi.
5. Perbedaan ciri-ciri badaniah.
6. In group feeling.
7. Gangguan dari golongan yang berkuasa.
8. Perbedaan kepentingan.
18. B.1 Persaingan
Suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang
bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
tanpa menggunakan ancaman kekerasan.
Bentuk-bentuk persaingan:
1. Persaingan ekonomi.
2. Persaingan kebudayaan.
3. Persaingan kedudukan & peranan
4. Persaingan ras.
19. B.2. Kontraversi
Sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang
lain. Sikap ini kadang dapat berubah menjadi kebencian
tetapi tidak sampai menjadi pertentangan. Lawan tidak
diserang secara fisik melainkan secara psikologis.
Kontraversi bila dibandingkan dengan persaingan /
pertentangan bersifat agak tertutup & bersifat rahasia.
Perang dingin merupakan kontraversi karena tujuannya
membuat lawan tidak tenang. Dalam hal ini lawan tidak
diserang secara fisik tetapi secara psikologis. Wujudnya
bisa memfitnah, memaki-maki, menyebarkan desas-
desus dengan surat selebaran, dll.
20. B. 3. Pertikaian/konflik
Gejala atau fenomena sosial yang bersifat universal,
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
Terjadi karena perbedaan paham dan kepentingan yang
sangat sehingga menimbulkan adanya semacam gap
atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di
antara mereka yang bertikai tersebut.
Konflik berasal dari bahasa latin configere, yang artinya
saling memukul. Konflik berarti pertentangan atau
perbedaan antara dua kekuatan yang disertai intimidasi
dan kekerasan untuk saling menguasai.
21. Hal-hal yang menimbulkan terjadinya konflik:
1. Perbedaan prinsip.
2. Perbedaan kebudayaan / perubahan sosial.
3. Benturan kepentingan tentang obyek yang sama.
4. Perbedaan sistem hukum.
5. Perbedaan kepentingan politik.
Akibat Konflik
1. Tambahnya solidaritas in-group.
2. Retaknya kelompok.
3. Perubahan kepribadian.
4. Jatuhnya korban hilangnya harta.
5. Dominasi salah satu group.
Bentuk – Bentuk Khusus Konflik
1. Konflik Pribadi.
2. Konflik Rasial
3. Konflik Kelas Sosial.
4. Konflik Politik.
5. Konflik Internasional.