Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan pembuatan makanan instan khususnya Ready-to-Use Therapeutic Food (RUTF) untuk penanganan malnutrisi berat pada anak, mulai dari identifikasi masalah gizi, formulasi, proses pembuatan, tantangan teknologi, dan pengeringan."
2. SIKLUS FORMULASI PRODUK
ASUHAN GIZI:
-Formula Makanan
-KIE, dll
PEMILIHAN BM,
FORMULASI,
PROSESING
IDENTIFIKASI
MASALAH GIZI
EVALUASI
MUTU MAKANAN
SESUAIKAN KONDISI
SETEMPAT:
• TEKNOLOGI
• BAHAN DASAR
• BUDAYA
• KEMUDAHAN
3. READY-TO-USE THERAPEUTIC FOOD
RUTF: istilah generik mencakup berbagai
macam jenis makanan untuk penanganan
kasus gizi buruk
Standard formula setara F-100 WHO:
Tepung susu penuh (30%)
Gula (28%)
Minyak nabati (15%)
Selai kacang (25%)
Campuran vitamin & mineral (1.6%)
4. PEMBUATAN RUTF
BM sumber lemak
Slow mixing
Vigorous mixing
packing
BM tepung
Manary, M. J. (2005). Local Production and Provision of Ready-to-use Therapeutic Food
for The Treatment of Severe Childhood Malnutrition. WHO, UNICEF, SCN.
5. TANTANGAN TEKNOLOGI RUTF
Pengganti susu & bahan lain yg tersedia
secara lokal me↑ sustainability
Studi RUTF dibandingkan dg formula
standard:
Dampak klinis
Kelaikan harga
Pengembangan jejaring nutribinis
6. PROSES IDEAL PENGERINGAN
Desain alat pengering utk proses bahan
pangan mudah rusak:
Suhu rendah disesuaikan dg daya tahan
komponen aktif/zat gizi thd panas
Dicapai dengan membentuk aliran udara di
permukaan bahan makanan
Segi negatif: perlu waktu lebih lama
8. Yohanes - 8/16
INSTANISASI
Kriteria instan:
Sifat hidrofilik baik
Tidak ada lapisan gel yg non permeable
Sifat pembasahan baik, tidak disertai
penggumpalan
Mudah terdispersi, tidak terjadi
pengendapan
9. TEKNIK INSTANISASI
1. Perlakuan permukaan:
Partikel diperbesar menjadi aglomerat berstruktur pori
Teknik: aplikasi panas, kelembaban
2. Perbaikan sifat dispersi
Penggunaan additives eg. Lesitin:
• Sifat pendispersi baik
• Sifat anti sedimentasi baik
• Aglomeratnya tidak keras, tidak mudah patah
• Pengaruh pembasahan besar
• Aman
10. Yohanes - 10/16
PENAMBAHAN ADDITIVE
1. Dihaluskan bersama bubuk BM
2. Pencampuran dengan dg pemanasan
3. Additive dilarutkan, disemprotkan
4. Dilarutkan bersama bubuk, disemprotkan
kering (spray-dry)
19. Efficient Mixing
High viscosity, pasta, dough:
Kneading, folding, shearing
Creating and recombining fresh surfaces
in the food as often as possible
May need to move mixer blades
throughout the vessel or to move the food
to the mixer blades
29. Yohanes - 29/16
APLIKASI EMULSIFIER
BAKERY
DAIRY
MARGARINE &
SHORTENING
PASTA & NOODLE
CONFECTIONARY
JUICE
Pengembangan, halus, awet
(penundaan retrogadasi)
Kelarutan (saat rekonstitusi)
Daya oles, tekstur, tidak memercik
Memperbaiki stabilitias processing
Processing, menurunkan kelengketan
Tidak mengendap, mencegah
kekeruhan
DAMPAK POSITIF
30. SYARAT PEMBENTUKAN EMULSI
Tersedia emulsifier yang cocok untuk
emulsi o/w atau w/o
Ratio p/v < 50 %
Suhu optimum
Kedua fase dibuat terpisah, emulsifier
ditambah pada fase eksternal
Fase internal ditambahkan pada fase
eksternal perlahan-lahan