SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Yohanes Kristianto, Lektor Kepala bidang IlmuTeknologi Pangan dan Gizi
pada Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
Strategi
Seleksi bahan
Pemilihan metode
pemasakan tepat
Penggunaan BTP
benar
Menghindari migrasi bahan
berbahaya
 Hindari bahan berbahaya, eg. aflatoksin, pestisida
 Penanganan pra & paska panen menentukan level
kontaminasi
 Pertumbuhan A. flavus, A.parasiticus selama
penyimpanan/transport terhambat:
 Aw <0.7; RH <70%; Suhu 0-10oC
 Digunakan sbg pengawet:
 Mengendalikan pertumbuhan spora C. botulinum
 Memperbaiki warna & aroma
 Sendawa mrp sumber nitrit
 Nitrat & nitrit mrp prekursor N-nitroso
compounds (karsinogen kuat)
 ADI (JECFA):
 0-5 mg/kg BB sebagai sodium nitrat atau 0-3.7
mg/kg BB sebagai ion nitrat
http://www.cfs.gov.hk/
• Asap mrp sumber NOC
• Pembakaran bahan organik tidak
sempurna  PAH
Pengasapan,
grilling, BBQ
• Kreatin/kreatinin + asam amino +
gula  HAA
•  Suhu & waktu proses   HAA
Pan-frying &
grilling suhu
tinggi
• Pangan nabati tinggi KH rendah
protein pada suhu >120oC 
acrylamide
Roasting, baki
ng, frying
J Natl Cancer Inst 2000; 92:1773–8
Food and ChemicalToxicology 36 (1998) 279±287
 Persiapan:
 Pilih bahan yg baik, buang lemak kasat mata
 Penanganan bahan & alat dengan baik
 Pre-cooking (dg microwave, oven):
 Mengurangi lemak  menghindari “charring”
 Menurunkan waktu masak (grilling time)
 Jeda pre-cooking & grilling sependek mungkin
 Masak dengan sempurna
 Suhu internal tercapai (pastikan dg termometer)
 Hindari terbentuknya api & gosong
 Jangan memanggang sesaat utk diteruskan kemudian
NO. BAHAN MAKANAN SUHU INTERNAL
1 Daging sapi, domba mentah
(steak, roast, chops)
145oF (63oC), biarkan minimal 3
menit sebelum dikonsumsi
2 Daging cincang 160oF (72oC)
3 Unggas (utuh, potongan, cincang) 165oF (74oC)
4 Sosis sapi, domba, mentah
Sosis ayam, turkey
160oF
165oF
5 Iga Medium rare 145oF, medium
160oF, well done 170oF (77oC)
6 Ikan 145oF – sampai berubah warna
buram & tekstur empuk
7 Udang/lobster 145oF – kulit menjadi merah,
daging berubah putih buram
1-3 USDA 2011 ; 4-7; Academy of Nutritiion & Dietetics
 Pemilihan jenis minyak
 Cara menggoreng:
 Frekuensi penggunaan minyak
 Deteksi kerusakan minyak
 Trik berbahaya:
 Menambahkan plastik agar krispi
BAHAN
MAKANAN
WAKTU
PENGGORENGAN
(menit)
SUHU MINYAK
Ayam
(potongan)
13 - 20 375oF (190oC)
Ayam stik 6 – 8 350oF (176oC)
Filet ikan 3 – 5 320oF (160oC)
Udang 4 - 6 320oF (160oC)
Note: suhu penggorengan harus di bawah titik asap minyak
www.fsis.usda.gov
 Steaming
 Boiling
 Poaching
 Stewing
 Casseroling
 Braising
 Baking
 Stir-frying
 Microwaving
 Roasting
 Dasar pemakaian:
 Permenkes 722/1988 ttg BTP
 Permenkes 1168/199 ttg Perubahan atas
Permenkes 722/1988
 Bahan berbahaya dilarang dlm
makanan:
 Asam borat, asam salisilat, dietil
pirokarbonat, dulsin, kalium klorat,
kloramfenikol, minyak nabati
terbrominasi, nitrofuranzon, formalin,
kalium bromat
 Waspada nama pasaran bahan
berbahaya:
 Obat mi, obat tahu, “pewarna makanan”
 Kenali kode-kode BTP:
 INS (International Numbering
Systems)
 E (E code)
 CI (Colour Index)
 FD & C (Food, Drug & Cosmetic)
 Kenali batas penggunaan BTP:
 ADI (Acceptable Daily Intake)
 GRAS (Generally Recongise as
Safe)
 CPPB/GMP (Good
Manufacturing Practices)
 Secukupnya
 Pemilihan makanan
merupakan kebiasaan
 Selera dapat dibentuk
 Mulailah merubah
kebiasaan sehat
 Monomer plastik berbahaya:
 Vinil klorida
 Akrilonitril
 Metakrilonitril
 Vinilidin klorida
 Styrene
 Logam berat di kertas (kertas koran,
majalah)
 Faktor berpengaruh: suhu, lama waktu
kontak, komposisi bahan makanan
 Tolak makanan kemasan jika:
 Rasa, aroma, penampakan telah
berubah, meskipun masa kadaluarsa
belum terlewati
 Masa kadaluarsa sudah terlewati,
meskipun makanan kelihatan normal
 Hindari kontak makanan dalam
kemasan plastik dengan panas
 Gunakan kemasan plastik sesuai
dengan peruntukannya (kemasan
plastik dingin utk makanan dingin)
Syarat
penanganan
Batas penggunaan
Pengolahan makanan untuk menghindari risiko kanker

More Related Content

Similar to Pengolahan makanan untuk menghindari risiko kanker

Powerpoint daging abang
Powerpoint daging abangPowerpoint daging abang
Powerpoint daging abangsepha20
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanannesyaazzura
 
Analisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetAnalisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetDwi Astuti
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptxARZIANINGSIHArzianin
 
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptAgusSutriawan3
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptZackMuda
 
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makananKeamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makananpembiayaanjaminankes
 
Matakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatMatakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatKhoirul Anam
 
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdfsulistyoprabowo72
 
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Heru Pramono
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahunaEly John Karimela
 
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013King Aga
 
Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususagus_ibnu_hasan
 
MATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptxMATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptxIMDigital
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananIsmi Hawa Ahmad
 
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliahkeamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliahkeniida2
 

Similar to Pengolahan makanan untuk menghindari risiko kanker (20)

Powerpoint daging abang
Powerpoint daging abangPowerpoint daging abang
Powerpoint daging abang
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanan
 
PERKA-BTP.pptx
PERKA-BTP.pptxPERKA-BTP.pptx
PERKA-BTP.pptx
 
Analisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nuggetAnalisis HACCP pada produk fish nugget
Analisis HACCP pada produk fish nugget
 
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
3BT. Tek.PenangananHasil Perikanan.pptx
 
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.ppt
 
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makananKeamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
Keamanan Pangan hygiene dsanitasi makanan
 
Matakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakatMatakuliah kesehatan masyarakat
Matakuliah kesehatan masyarakat
 
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
2 Regulasi Keamanan Pangan Pada Industri Pangan.pdf
 
5 topic6
5 topic65 topic6
5 topic6
 
SNI dan UKM
SNI dan UKMSNI dan UKM
SNI dan UKM
 
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
Prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
Cfc fao pekanbaru, 13 september 2013
 
Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan usus
 
MATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptxMATERI PAK KRIS.pptx
MATERI PAK KRIS.pptx
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
 
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliahkeamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
keamanan pangan dan ketahan power point bahan kuliah
 

More from Yohanes Kristianto

Jajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergiziJajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergiziYohanes Kristianto
 
Teknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatanTeknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatanYohanes Kristianto
 
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanCara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanYohanes Kristianto
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompokYohanes Kristianto
 
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan giziPengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan giziYohanes Kristianto
 
Instanisasi dalam pengembangan produk
Instanisasi dalam pengembangan produkInstanisasi dalam pengembangan produk
Instanisasi dalam pengembangan produkYohanes Kristianto
 
Pengaruh prosesing thd antioksidan
Pengaruh prosesing thd antioksidanPengaruh prosesing thd antioksidan
Pengaruh prosesing thd antioksidanYohanes Kristianto
 
Membuat sitasi & daftar pustaka
Membuat sitasi & daftar pustakaMembuat sitasi & daftar pustaka
Membuat sitasi & daftar pustakaYohanes Kristianto
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananYohanes Kristianto
 

More from Yohanes Kristianto (12)

Jajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergiziJajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergizi
 
Teknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatanTeknologi tepat guna gizi & kesehatan
Teknologi tepat guna gizi & kesehatan
 
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaanCara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan giziPengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
Pengaruh pengolahan terhadap perubahan gizi
 
Instanisasi dalam pengembangan produk
Instanisasi dalam pengembangan produkInstanisasi dalam pengembangan produk
Instanisasi dalam pengembangan produk
 
Pengaruh prosesing thd antioksidan
Pengaruh prosesing thd antioksidanPengaruh prosesing thd antioksidan
Pengaruh prosesing thd antioksidan
 
Composing research abstracts
Composing research abstractsComposing research abstracts
Composing research abstracts
 
Nilai gizi & kesehatan jamur
Nilai gizi & kesehatan jamurNilai gizi & kesehatan jamur
Nilai gizi & kesehatan jamur
 
Lecithin
LecithinLecithin
Lecithin
 
Membuat sitasi & daftar pustaka
Membuat sitasi & daftar pustakaMembuat sitasi & daftar pustaka
Membuat sitasi & daftar pustaka
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
 

Recently uploaded

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCokDevitia
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 

Recently uploaded (20)

399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 

Pengolahan makanan untuk menghindari risiko kanker

  • 1. Yohanes Kristianto, Lektor Kepala bidang IlmuTeknologi Pangan dan Gizi pada Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang
  • 2. Strategi Seleksi bahan Pemilihan metode pemasakan tepat Penggunaan BTP benar Menghindari migrasi bahan berbahaya
  • 3.  Hindari bahan berbahaya, eg. aflatoksin, pestisida  Penanganan pra & paska panen menentukan level kontaminasi  Pertumbuhan A. flavus, A.parasiticus selama penyimpanan/transport terhambat:  Aw <0.7; RH <70%; Suhu 0-10oC
  • 4.  Digunakan sbg pengawet:  Mengendalikan pertumbuhan spora C. botulinum  Memperbaiki warna & aroma  Sendawa mrp sumber nitrit  Nitrat & nitrit mrp prekursor N-nitroso compounds (karsinogen kuat)  ADI (JECFA):  0-5 mg/kg BB sebagai sodium nitrat atau 0-3.7 mg/kg BB sebagai ion nitrat
  • 6. • Asap mrp sumber NOC • Pembakaran bahan organik tidak sempurna  PAH Pengasapan, grilling, BBQ • Kreatin/kreatinin + asam amino + gula  HAA •  Suhu & waktu proses   HAA Pan-frying & grilling suhu tinggi • Pangan nabati tinggi KH rendah protein pada suhu >120oC  acrylamide Roasting, baki ng, frying
  • 7. J Natl Cancer Inst 2000; 92:1773–8
  • 8.
  • 9. Food and ChemicalToxicology 36 (1998) 279±287
  • 10.  Persiapan:  Pilih bahan yg baik, buang lemak kasat mata  Penanganan bahan & alat dengan baik  Pre-cooking (dg microwave, oven):  Mengurangi lemak  menghindari “charring”  Menurunkan waktu masak (grilling time)  Jeda pre-cooking & grilling sependek mungkin  Masak dengan sempurna  Suhu internal tercapai (pastikan dg termometer)  Hindari terbentuknya api & gosong  Jangan memanggang sesaat utk diteruskan kemudian
  • 11. NO. BAHAN MAKANAN SUHU INTERNAL 1 Daging sapi, domba mentah (steak, roast, chops) 145oF (63oC), biarkan minimal 3 menit sebelum dikonsumsi 2 Daging cincang 160oF (72oC) 3 Unggas (utuh, potongan, cincang) 165oF (74oC) 4 Sosis sapi, domba, mentah Sosis ayam, turkey 160oF 165oF 5 Iga Medium rare 145oF, medium 160oF, well done 170oF (77oC) 6 Ikan 145oF – sampai berubah warna buram & tekstur empuk 7 Udang/lobster 145oF – kulit menjadi merah, daging berubah putih buram 1-3 USDA 2011 ; 4-7; Academy of Nutritiion & Dietetics
  • 12.  Pemilihan jenis minyak  Cara menggoreng:  Frekuensi penggunaan minyak  Deteksi kerusakan minyak  Trik berbahaya:  Menambahkan plastik agar krispi
  • 13. BAHAN MAKANAN WAKTU PENGGORENGAN (menit) SUHU MINYAK Ayam (potongan) 13 - 20 375oF (190oC) Ayam stik 6 – 8 350oF (176oC) Filet ikan 3 – 5 320oF (160oC) Udang 4 - 6 320oF (160oC) Note: suhu penggorengan harus di bawah titik asap minyak www.fsis.usda.gov
  • 14.  Steaming  Boiling  Poaching  Stewing  Casseroling  Braising  Baking  Stir-frying  Microwaving  Roasting
  • 15.  Dasar pemakaian:  Permenkes 722/1988 ttg BTP  Permenkes 1168/199 ttg Perubahan atas Permenkes 722/1988  Bahan berbahaya dilarang dlm makanan:  Asam borat, asam salisilat, dietil pirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati terbrominasi, nitrofuranzon, formalin, kalium bromat  Waspada nama pasaran bahan berbahaya:  Obat mi, obat tahu, “pewarna makanan”
  • 16.  Kenali kode-kode BTP:  INS (International Numbering Systems)  E (E code)  CI (Colour Index)  FD & C (Food, Drug & Cosmetic)  Kenali batas penggunaan BTP:  ADI (Acceptable Daily Intake)  GRAS (Generally Recongise as Safe)  CPPB/GMP (Good Manufacturing Practices)  Secukupnya
  • 17.  Pemilihan makanan merupakan kebiasaan  Selera dapat dibentuk  Mulailah merubah kebiasaan sehat
  • 18.  Monomer plastik berbahaya:  Vinil klorida  Akrilonitril  Metakrilonitril  Vinilidin klorida  Styrene  Logam berat di kertas (kertas koran, majalah)  Faktor berpengaruh: suhu, lama waktu kontak, komposisi bahan makanan
  • 19.  Tolak makanan kemasan jika:  Rasa, aroma, penampakan telah berubah, meskipun masa kadaluarsa belum terlewati  Masa kadaluarsa sudah terlewati, meskipun makanan kelihatan normal  Hindari kontak makanan dalam kemasan plastik dengan panas  Gunakan kemasan plastik sesuai dengan peruntukannya (kemasan plastik dingin utk makanan dingin) Syarat penanganan Batas penggunaan