Laporan praktikum menguji sifat fisik dan mutu susu serta hasil olahannya. Susu dan produk susu diuji untuk menentukan jenis, ciri-ciri, dan mutu melalui berat jenis, kadar lemak, keasaman, dan keberadaan bakteri. Hasil olahan susu seperti keju, mentega dan yoghurt diamati untuk karakteristik masing-masing.
1. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PANGAN DASAR
PENGAMATAN SIFAT FISIK DAN PENENTUAN MUTU SUSU
DAN HASIL OLAHANNYA
“SUSU INSTANT”
OLEH :
GOLONGAN 15
KELAS IB
1. SUSY AMELIA (142110153)
2. HANIFATI RAMADHANI (142110126)
3. VIORENA CIKA ADITYA (142110156)
POLTEKKES KEMENKES PADANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI
2014
2. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PANGAN DASAR
Judul Praktikum :Pengamatan Sifat Fisik dan Penentuan Mutu Susu dan Hasil Olahnya
Topik Praktikum :Susu Instant
Praktek ke/Gol :11 (sebelas)/15
Tujuan Praktikum : -mampu menentukan persamaan dan perbedaan jenis susu berdasarkan
ciri-ciri yang ada.
-mampu menentukan persamaan dan erbedaan hasil olah susu berdasarkan
ciri-ciri yang ada
-mampu menentukan mutu susu dan hasil olahnya
Tinjauan Pustaka
Susu merupakan sumber nutrient yang penting untuk pertumbuhan bayi mamalia,
termasuk manusia, yang di dalamnya mengansung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. [1] Di dalam susu dan produk susu lainnya terkandung komponen gula atau karbohidrat
yang dikenal dengan laktosa (gula susu).[2] Laktosa adalah salah satu bentuk karbohidrat yang
tersusun dari dua ikatan monosakarida atau disebut disakarida yang terdiri atas glukosa dan
galaktosa.
Susu merupakan cairan berwarna putih yang diperoleh dari hewan menyusui yang dapat
didiamkan atau dijadikan pangan sehat tanpa dikurangi dan sitambah komponennya (Hadiwiyoto
1994). Dipandang dari segi peternakan, susu merupakan suatu sekresi kelenjar susu dari sapi
yang sedang laktasi dan dilakukan pemerahan susu sempurna tanpa dikurangi atau ditambah
suatu komponen (Nurliyani, dkk 2008) Susu mengandung gizi penting yang mudah diserap
tubuh. Dalam kehidupan susu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi masyarakat terutama anak-anak
yang masih dalam masa pertumbuhan. Karena susu sangat diminati karena gizinya yang
lengkap, susu sering dipalsukan demi mendapat keuntungan yang besar. Untuk mengetahui hal
ini perlu dilakukan uji kimia dan fisik untuk mengetahui kemurnian susu segar yang ada
dipasaran.
Susu terdiri dari 2 komponen yaitu susu skim atau sering disebut serum susu dan susu
krim atau sering disebut kepala susu, susu skim adalah susu yang tersisa setelah krim diambil
sebagian atau seluruhnya, susu skim mengandung banyak protein dan vitamin yang larut di
3. dalam air. Sedangkan susu krim adalah susu yang banyak mengandung lemak dan juga vitamin
yang larut didalam lemak yakni vitamin A,D,E, dan K. secara alami kedua komponen ini akan
terpisah ketika susu dibiarkan dalam suhu ruang dalam waktu yang cukup lama, susu bagian
skim akan berada di bawah, dan susu krim akan berada di bagian atas.
Hal ini terjadi karena antara bagian skim dan krim mempunyai Berat Jenis (BJ) yang
berbeda, susu skim mempunyai BJ yang lebih tinggi daripada susu krim sehingga susu skim akan
berada di bagian bawah. Protein susu mengandung semua asam amino essensial yang penting
bagi manusia yang mengkonsumsinya. Protein susu sebagian besar adalah kasein yakni sebagai
protein utama susu yang berkisar 80% dari semua protein susu (Winarno 1993). Protein susu
sangat diperlukan dalam membentuk jaringan baru di dalam tubuh terutama pada masa
pertumbuhan (Winarno 1992). Sementara itu lemak yang dikandung susu adalah bersifat
metabolis dan tidak menimbulkan kegemukan, sehingga konsumsinya sangat disarankan dalam
kadar yang efisien yakni sekitar 300 mg sehari (Thomson 2004).
Soeharsono (1996) menyatakan bahwa rasa normal susu segar adalah sedikit manis yang
disebabkan adanya laktosa. SNI 01-3141-1998 aroma susu segar adalah normal khas susu.
Susilorini (2006) komponen susu antara lain adalah air 87%, lemak 3.9%, BKTL 8.8%, laktosa
4.6%, dan protein 3.25%. Susu segar mengandung sedikit vitamin C yang beberapa diantaranya
tidak rusak saat dipasteurisasi (Sherrington, 1994). Susu sebagian besar digunakan sebagai bahan
pangan yang baik dan gizi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung zat-zat makanan yang
dibutuhkan manusia seperi protein, karbohidrat, lemak, air, serta mineral (anonym, 1995)
Protein susu sangat diperlukan dalam membentuk jaringan baru di dalam tubuh terutama
pada masa pertumbuhan (Winarno, 1992). Protein susu sebagian besar adalah kasein yakni
sebagai protein utama susu yang berkisar 80% dari semua protein susu (Winarno 1993).
Konsumsi lemak susu sangat efisien dalam kadar sekitar 300 mg (khomson, 2004). Fermentasi
dapat menambah keanekaragaman pangan dan menghaasilkan produk dengan cita rasa, aroma,
serta tekstur yang khas, selain itu juga dapat memperpanjang daya simpan (Halen dan Evancho,
1992).
Menurut Wood (1982) kadar asam yoghurt yang berasal dari susu hewani berkisar antara
0.3-1.3 %. Menurut Tamime dan Deeth (1980) pembentukan asam laktat sangat penting dalam
proses pembuatan susu fermentasi. Nilai alcohol yoghurt masih dalam kadar alcohol normal
yoghurt pada umumnya yaitu berkisar 0.5-2.0% (Wood, 1982)
4. Kerusakan pada susu ditandai dengan pembentukkan gas, lendir, tengik, dan perubahan
rasa. Penggumpalan, pembentukan lendir, serta pembentukan asam pada susu disebabkan oleh
bakteri.
Susu ada yang memiliki mutu yang baik dan mutu yang buruk. Susu bermutu yang baik
ditandai dengan, jumlah bakteri rendah, bebas spora dan mikroba penyebab mastitis dan anthrax,
memiliki flavour yang baik, bersih dan bebas debu, dan tidak dipalsukan.
PEMERIKSAAN MUTU SUSU DAPAT DILIHAT DENGAN CARA:
1. Berat Jenis
Berat jenis susu sekitar 1026 – 1032 pada suhu 200C dengan laktometer
quevennue.
2. Kadar Lemak
Dengan menggunakan babcock sebagai dasar pengecekan pemalsuan,
standarisasi mutu, dan penjualan krim susu penuh.
3. BPBL
Adalah penetapan bahan padat bukan lemak pada susu.
4. Pengujian Dengan Alkohol
Untuk mengetahui daya pemecah protein. Susu ditambah dengan alkohol
70% ® tidak pecah (mastitis)
5. Pemalsuan
Ditambahkan dengan santan / air / air kapur sirih. Cara uji dengan
menentukan BJ dan titik beku susu (0,53).
6. Jumlah Bakteri
Mutu A : 100000 – < 200000 / ml
Mutu B : 200000 – < 1000000 / ml
5. Mutu C : > 1000000 / ml
7. Keasaman susu
Susu memiliki pH ideal pada rentang 6,5 – 6,7. Namun, pH kurang dari 6,5
akan meningkatkan aktifitas bakteri sehingga laktosa berubah menjadi asam
laktat (tidak baik untuk dikonsumsi).
Susu dengan mutu yang baik, namun tetap saja memiliki kelemahan diantaranya adalah,
perishable food, media mikroba, berwarna putih hingga kuning, dan mudah terjadi off flavour.
Warna susu kadangkala berbeda. Hal itu tidak berbahaya, asalkan perubahan warna tersebut
sesuai dengan standar yaitu warna putih kebiruan dampai dengan kuning kecoklatan. Warna
tersebut berasal dari penyebaran koloid lemak dan adanya karoten dan riboflavin (B2).
Karena susu bersifat sangat peka terhadap udara sekitar (mudah menyerap bau tertentu / spesifik)
maka, susu harus disimpan dalam ruangan yang khusus sehingga susu tidak terkontaminasi
dengan bau – bau yang tidak mengenakkan. (Mudjajanto, 2007)
JENIS – JENIS SUSU DN CIRINYA
1. Homogenized Milk atau susu homogenisasi. Susu homogenisasi memiliki rasa yang gurih.
Susu ini biasanya dikombinasikan dengan susu pasteurisasi. Homogenisasi berarti
percikan-percikan lemak susu disebar merata pada cairan. Oleh karena itu, hindari
pemisahan lemak dalam susu.
2. Full Cream Milk atau susu utuh adalah susu yang masih memiliki kandungan lemak yang
cukup banyak didalamnya. Susu ini memiliki kandungan air yang sangat sedikit sehingga
menjadi seperti pasir. Susu ini dapat dijadikan cair, yaitu untuk mendapatkan 800 g susu
cair, cukup mencampur air dan susu bubuk dengan perbandingan 7:1.
3. Skimmed Milk atau susu skim. Disebut juga susu padat atau bebas lemak. Susu skim
merupakan produk samping dari pemisahan butterfat (lemak mentega) dari susu utuh atau
susu full cream, sehingga bebas lemak. Dalam bentuk bubuk, susu ini membuang kadar
airnya sekitar 91%.
6. 4. Condensed Milk atau susu kental manis, konsistensi agak lebih cair daripada full cream
dan skimmed. Namun konsistensinya juga lebih padat dari pada susu cair biasa. Hal ini
terjadi karena perbandingan jumlah air dan jumlah bahan lain yang dikandung di
dalamnya sekitar 50% : 50%.
5. UHT Milk (Ultra High Temperature), terbuat dari susu cair yang dipanaskan pada suhu
sekitar 1370C selama 0,5 detik. Susu ini steril, praktis, awet, dan tahan disimpan pada
suhu ruang selama beberapa bulan. Rasa susu UHT mirip dengan susu homogenisasi
tetapi tidak terlalu gurih. Biasanya terdapat dalam bentuk cair. (Wacana Mitra, 2007)
CONTOH – CONTOH HASIL OLAHAN DARI SUSU DAN CIRI-CIRINYA
1. Keju
Keju adalah salah satu bahan makanan yang berbahan dasar susu. Keju biasanya dikonsumsi oleh
masyarakat yang berasal dari daerah kontinental. Keju biasanya berwarna putih hingga kuning
kecoklatan tergantung dari penggolongannya, yang meliputi cara pembuatan, proses fermentasi,
dan tekstur.
Macam – Macam Keju
Nama Asal Organoleptik Ciri – Ciri Penggunaan
Camembert -
Tekstur lunak /
lembut, dan
beraroma tajam
Tertutup kapang
putih (dapat
dimakan).
Keju tua
Omellet, crepe,
atau keju meja
Cream Cheese Amerika
Tekstur lunak
dan muda.
Dijual dalam
kemasan
aluminium
Appetaizer
(dimakan segar,
sandwich, kue,
dan lasagna
Ricotta Italia
Tekstur lunak
dan rapuh. Rasa
tidak asin,
namun, manis
yang lembut.
Rendah lemak.
Keju muda
Sandwich, salad,
lasagna, dan pasta.
Mozarella Italia
Tekstur lembut
dan elastis.
Warna putih
bersih.
dari susu
sapi/kerbau
dalam bentuk
segar/diasap.
Appetaizer, salad,
sandwich, dan
pizza.
7. Dapat dilelehkan
dan diparut.
Keju muda
Cottage Cheese -
Tekstur kental.
Rasa sedikit
asam.
Dari susu skim.
Untuk
mempertahankan
aroma ditambah
dengan
krim/bumbu.
Keju lunak dan
muda
Salad, sandwich,
snack, lasagna, dll.
Mascarpone Italia
Tekstur lunak
seperti mentega.
Rasa manis
seperti krim dan
tidak asin
Keju segar dari
susu sapi
Salad dan
tiramisu.
Emmenthaler Swiss
Rasa kurang
tajam/lembut.
Aroma buah –
buahan atau
kacang.
Berlubang –
lubang besar
Salad, sandwich,
pizza, snack,
dessert, dll.
Raclette Swiss
Tekstur
setengan keras.
Warna krem.
Rasa seperti
guyere.
Berlubang –
lubang kecil.
Keju tua
Snack, dessert, dll.
Disajikan hangat
atau dingin.
Cheddar Inggris
Rasa lembut
hingga tajam
(tergantung
umur). Warna
kuning pucat
hingga kuning
orange.
Lebih disukai
yang tua.
Tua = rasa
tajam, warna
menarik.
Muda = tekstur
agak lunak, rasa
lembut, warna
pucat
Appetaizer,
sandwich, snack,
dll.
2. Mentega
Mentega merupakan produk industri susu, karena bahan utama pembuatannya berasal dari lemak
hewani atau susu (80 – 82 %) dengan cara mengaduk krim yang didapatkan. Dalam proses
8. pembuatannya mentega ditambah dengan bahan pendukung lainnya seperti air, garam dan
padatan susu (curd).
Mentega sering disamakan arti dengan margarin. Pada kenyataanya mentega dan margarin
keduanya jelas tidak sama, apabila diperhatikan dengan seksama mentega dan margarin masing –
masing memiliki aroma yang khas dan berbeda, begitu juga dengan tekstur, warna, dan rasa.
3. Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang difermentasikan. Memiliki rasa yang asam. Fungsinya adalah sebagai
campuran minuman, saus, salad, untuk mencencam / marinate. Yoghut terdapat berbagai macam
rasa yaitu mulai dari yang tawar (biasanya untuk mencencam / marinate) hingga yang memiliki
rasa buah – buahan (jeruk, stowbery, dan melon).
Yoghurt mudah sekali rusak oleh karena itu, yoghurt harus disimpan dalam wadah kaca tebal dan
memiliki tutup, serta disimpan dalam lemari pendingin. Yoghurt yang sudah tidak layak pakai
dan tidak layak konsumsi memiliki ciri yaitu emulsinya pecah sehingga padatan dan air secara
jelas terlihat terpisah.
4. Susu Fermentasi
Susu fermentasi hampir sama dengan yoghurt, namun konsistensi susu fermentasi lebih cair dari
yoghurt. Selain itu perbedan susu fermentasi dengan yoghurt adalah dalam fungsi. Fungsi susu
fermentasi hanya sebagai minuman penghilang dahaga dan penambah tenaga, sedangkan yoghurt
dapat digunakan sebagai campuran dalam bahan makanan dan minuman.
5. Dadih
Dadih adalah susu yang difermentasi sehingga rasanya menjadi asam. Dadih berbeda dengan
susu fermentasi. Dadih tidak memiliki berbagai macam rasa seperti halnya susu fermentasi.
Dadih ini difermentasikan dengan cara tradisional, sedangkan susu fermentasi dengan cara
modern.
6. Yakult
7. Susu segar fullkrim
8. Susu tinggi kalsium
9. Skm
9. Bahan :
1. Susu skim : 30 gr
2. Susu instant : 30 gr
3. Susu fullkrim :30 gr
4. Susu segar fullkrim : 30 gr
5. Susu tinggi kalsium : 30 gr
6. Yoghurt : 30 gr
7. Keju : 30 gr
8. Susu segar skim : 30 gr
9. Yakult : 30 gr
10. Susu segar mentah : 30 gr
11. Susu evaporasi : 30 gr
12. Skm : 30 gr
Alat :
1. Kertas : untuk uji kelengketan
2. Kayu : alat untuk uji kelengketan
3. Corong : untuk memindahkan susu saat penyaringan
4. Kapas : sarana dalam proses penyaringan
5. Gelas kimia : wadah susu
6. Tabung reaksi : wadah susu pada saat uji alkohol
7. Erlenmeyer : wadah susu
8. Hotplate : alat untuk memanaskan
9. Cawan porselen: wadah susu setelah di saring
10. Gelas ukur : mengukur volume susu
11. Kertas saring : sarana proses penyaringan susu
12. Kertas ph : untuk menentukan ph susu
Prosedur Kerja
1. Warna :
Lakukan pengamatan warna secara organoleptik
10. 2. Aroma dan rasa :
Amati aroma dan rasa dengan penciuman dan pencicipan
3. Kelengketan
Teteskan susu pada secarik kertas dan kemudian tempelkan pada permukaan
kayu/logam/gelas. Casein dalam susu yang semakin tinggi mengakibatkan kertas semakin
lengket bila di tempel
4. Endapan/kotoran
Bahan : susu segar/mentah
Alat : corong, kapas, gelas kimia
Cara kerja :
Saring sebanyak 500 cc melalui corong yang sudah diberi kapas. Adanya kotoran
merupakan indikator penanganan yang tidak baik.
5. Uji alkohol :
Bahan : susu, alkohol 95%
Alat : tabung reaksi bertutup
Cara kerja :
Buat larutan alkohol 75% dengan cara 79 bagian alkohol 95% dicampur dengan 21
bagian aquades. Campurkan susu dengan alkohol 75% dengan perbandingan yang sama,
dalam tabung reaksi bertutup. Tabung dibalik dan jika terjadi koagulasi maka akan
terlihat partikel halus “curd” pada permukaan bagian tabung. Susu yang mengandung
lebih dari 0,21% asam atau kalsium dan magnesium dalam jumlah tinggi akan
terkoagulasi dengan penambahan alkohol
6. Uji laktosa
Bahan : susu segar, susu evaporasi, HCL
Alat : erlenmeyer, hotplate, cawan porselen, gelas ukur 25 ml, kertas saring, kertas pH.
Cara kerja :
Sebanyak 25 ml susu dimasukkan kedalam erlenmeyer. Asam chlorida (HCL)
ditambahkan kedalam susu sampai pH menjadi 4-5, kemudian saring filtratnya
dipanaskan sampai timbul gumpalan-gimpalan, kemudian saring kembali. Timbang
cawan porselen kosong (W1). Filtrat susu yang sudah disaring ditempatkan dalam cawan
11. porselen dan keringkan pada suhu sekitar 4 derajat celcius. Kristal-kristal laktosa akan
menempel pada dinding dan dasar cawan. Selanjutnya cawan ditimbang (W2)
7. Kadar laktosa susu dapat dihitung dengan rumus :
% laktosa (b/v) =
푊2−푊1
푚푙 푐표푛푡표ℎ
Catatan : kadar laktosa dalam susu rata-rata 4,8%
8. Buat laporan dengan format seperti lampiran
12. Hasil Praktikum
Tabel pengamatan sifat fisik dan penentuan mutu susu dan hasil olahannya.
NAMA
BAHAN
WAR
NA
AROM
A
RASA
UJI
KELEN
GKETA
N
ENDAPA
N
UJI
ALKOHOL
UJI
LAKTO
SA
KADAR
LAKTO
SA
Susu
instan
Putih
keku
ninga
n
Khas
susu
Sedikit
manis,
dan
sedikit
asam
Sedikit
lengket,
yang
menandk
an casein
rendah
Tidak ada
noda/enda
pan
(penangan
an yang
baik pada
susu
Terjadii
koagulasi
(> 0,21%
mengandun
g asam)
Ada
gumpala
n
(memilik
i kadar
laktosa)
4%
Susu
skim
Putih
keku
ninga
n
Khas
susu
Sedikit
manis
Susu
fullkrim
Putih
keku
ninga
n
Khas
susu
Edikit
manis
Susu
segar
fullkrim
Putih Khas
susu
tawar Sedikit
lengket
(casein
rendah)
Tdk ada
kotoran
(penangan
an baik
thd susu)
Trjdi
koagulasi
(kadar asam
> 0,21%)
Susu
tinggi
kalsium
Putih
kebir
uan
Khas
susu
Sedikit
manis
13. Yoghurt Pink
keku
ninga
n
Wangi
khas
susu
Agak
asam
Sedikit
lengket
(casein
sedikit)
Ada
endapan
(penangan
an tdk
baik thd
susu)
Terjadi
koagulasi
(kadar asam
>0,21%)
Keju Kuni
ng
kecok
latan
Khas
keju
Sedikit
asin
Susu
segar
skim
Krem
,agak
kecok
latan
Khas
susu
Sedikit
manis
Lengket
(casein
tinggi)
Tdk ada
endapan/k
otoran
(penangan
an baik
thd susu)
Tdk terjadi
koagulasi
(kadar asam
<0,21%)
Ada
gumpala
n
(memilik
i kdar
laktosa
Yakult kecok
latan
Khas
susu
(tajam)
asam Lengket
(casein
tinggi)
Tidak ada
endapan (
penangana
n baik thd
susu)
Tidak ada
koagulasi
(<0,21%
asam)
Ada
gumpala
n
Susu
segar
mentah
Putih
keku
ninga
n
Khas
susu
hambar Tdk
lengket
(tidak
ada
casein)
Susu
evaporas
i
kunin
g
Khas
susu
mnis Lengket
(casein
tinggi)
SKM cokla
t
Khas
susu
manis Lengket
(tinggi
Tdk ada
kotoran
Terjadi
koagulasi
15. Pembahasan
Untuk praktikum kali ini, kami mendapatkan susu instant sebagai bahan praktikum.
Sesuai dengan prosedur kerja, hal yang pertama kami lakukan dalam praktikum adalah melihat
bagaimana warna dari susu instant tersebut, dimana warna dari susu instan tersebut adalah putih
kekuningan, dengan bentuk fisik yang seperti bubuk halus. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa warna dari susu itu berkisar antara putih kekuningan, atau putih kebiruan.
Untuk uji aroma dan ras, kami lakukan dengan penciuman dan pencicipan, dimana aroma
dari susu instant adalah aroma khas susu yang harum, sedangkan rasanya adalah sedikit manis,
dan sedikit asam. Hal ini juga sesuai dengan teoti yang menyatakan bahwa susu yang mutunya
baik adalah yang memiliki aroma yang khas susu, serta memiliki rasa yang sedikit manis, serta
ada juga yang sedikit asam.
Dan untuk uji kelengketan susu instant yang bubuk itu diberi air telebih dahulu, dan pada
saat dilengketkan terhadap kayu, ternyata susu tersebut memang lengket, namun tidak terlalu
lengket, berarti susu tersebut hanya mengandung sedikit casein. Hal ini dinyatakn oleh teori yang
apabila kertas yang telah di tetesi dudu tersebut terlalu semakin lengket pada kayu, berarti susu
tersebut banyak mengandung casein.
Kemudian untuk uji endapan/kotoran, alat yang digunakan adalah corong, kapas, serta
gelas kimia. Corong disini berfungsi sebagai alat bantu pada saat proses penyarigan susu dengan
menggunakan kapas, dimana kapas diletakkan si atas bagian lengkungan corong, sedangkan
gelas kimia adalah sebagai wadah susu saat proses penyaringan berlangsung. Hasil yang kami
dapatkan adalah tidak adanya kotoran yang menempel pada kapas, yang menandakan bahwa
indikator penanganan dilakukan secara baik terhadap susu instant yang kami praktikumkan.
Sedangkan untuk uji alkohol, alat yang digunakan adalah tabung reaksi bertutup, tabung
reaksi tersebut diisi dengan susu 5 ml, dan dicampur dengan alkohol 75% yang banyaknya 5 ml
juga, kemudian taung reaksi ditutup dan dibalik. Dan terlihatlah koagulasi/penggumpalan pada
dinding permukaan tabung. Hal ini menandakan bahwa tersebut mengandung lebih dari 0,21%
asam atau kalsium dan magnesium dalam jumlah yang tinggi. Hal ini juga sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa apabila susu tersebut mengandung lebih dari 0,21% asam/ kalsium dan
magnesium, maka akan terjadi koagulasi pada penambahan alkohol.
16. Uji yang terakhir dilakukan adalah, uji laktosa, alat yang digunakan adalah : erlenmeyer,
hot plate, cawan porselen, gelas ukur, kertas saring dan kertas Ph. Hal pertama yang dilakukan
adalah 25 ml susu dimasukkan kedalam erlenmeyer, dan ditambahkan dengan HCL, dan dilihat
ph nya sekitar 4-5. Jika ph susu telah mencapai 4-5, maka filtratnya disaring, kemudian
dipanaskan, dan setelah itu filtratnya disaring kembali. Untuk uji laktosa ini ada kami dapatkan
kristal-kristal yang menempel pada dinding dan dasar cawan. Berat cawan kosong adalah 32 gr,
sedangkan berat cawan setelah diisi dengan kristal-kristal adalah berat nya berubah menjadi 33
gr. Sehingga perhitungan yang kami dapatkan adalah sebagai berikut :
% laktosa (b/v) =
푊2−푊1
푚푙 푐표푛푡표ℎ
=
33푔푟−32푔푟
25 푚푙 푠푢푠푢 푖푛푠푡푎푛
푥100 = 4%
Hal ini menandakan bahwa kadar laktosa dalam susu adalah kurang, karena menurut teori, rata-rata
kadar laktosa dalam susu adalah seitar 4,8%.
17. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil praktikum yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa :
1. Mutu susu yang baik adalah memiliki warna yang putih kekuningan atau putih kebiruan,
dan hasil paraktikum kami adalah sesuai dengan teori
2. Aroma yang baik pada susu adalah aroma khas susu, dan rasanya sedikit manis, karena
mengandung laktosa.
3. Susu yang mutunya baik adalah yang sedikit mengandung casein
4. Susu yang mutunya baik adalah yang tidak ada kotoran, serta tidak terjadi koagulasi pada
saat uji alkohol
5. Susu yang mutunya baik adalah yang kadar laktosanya sekitar 4,8%
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Buckle.A.K, dkk.2009. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press
Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat
Made, Irawan. 2009. Panduan Karbohidrat Terlengkap. Jakarta: Dian Rakyat
Tejasari. 2005. Nilai-Nilai Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Padang, 28 Oktober 2014
Pembimbing Praktikum, Yang Membuat Laporan.
(Heriyenni,S.Pd,M.Si) (Susy Amelia)
142110153