SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
Ikatan Kimia
Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang
terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi
untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks.
Klasifikasi Ikatan Kimia :
1. Ikatan ion :
Ikatan yang terjadi antara ion positif dan
ion negatif dalam satu senyawa ionik.
Ikatan Kovalen :
Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul
yang melibatkan pemakaian elektron
bersama.
Perubahan dalam konfigurasi elektron
apabila terbentuk ion, memenuhi aturan logam :
Na = 1s 2 2s 2 2p 6 3s

1

Na+ = 1s 2 2s 2 2p 6
Na+ mempunyai konfigurasi elektron
yang sama dengan gas mulia Ne
6
Contoh:
1.Manakah dari Konfigurasi berikut ini yang mewakili unsur untuk
membentuk ion sederhana bermuatan negatif 3
A.1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
B.1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
C.1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
D.1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d3 4s2
2. Propelan yang digunakan untuk pendorong roket merupakan
campuran alumunium dan senyawa X. Senyawa X mengandung klor
dengan tingkat oksidasi 7. berikut ini manakah yang berupa senyawa X?
a.NCl3
b.NH4Cl
c.NH4ClO
d.NH4ClO3
e.N2H5Cl
IKATAN IONIK
Adalah ikatan yang terbentuk melalui transfer elektron antara atom.
Biasanya

logam

akan

memberikan

elektron

dan

non

logam

menerimanya hingga diperoleh kulit terluar yang terisi penuh.
Partikel yang melepaskan elektron akan bermuatan positif dan disebut
kation.
Partikel

yang

menerima

elektron

akan

mendapatkan

elektron

sehingga bermuatan negatif dan disebut anion.
Contoh NaCl
Konfigurasi e- Na 2 . 8 . 1
xx
x
x
Cl x
Na
xx

Konfigurasi e- Cl 2 . 8 . 7
Na

+

x

xx

x
Cl x
-

xx
Gol

IA

L

Simbol

Ket

IIA

B

i

IIIA

e

IVA

B

C

VA

VIA VIIA

N

O

F

O

N

: Jumlah elektron valensi

Simbol Lewis dapat juga digunakan untuk menjelaskan
pembentukan ion, meskipun banyak digunakan untuk
ikatan kovalen

N

a

CL

+

+
Na

CL
Ca

CI

CI
2+

Ca + 2

CI

e
Ikatan yang terjadi kombinasi atom-atom netral
untuk membentuk molekul disebut ikatan kovalen.
Ex :

H O : air
2
C
H
O
: gula
12 22 11
Perubahan energi dalam pembentukan ikatan kovalen

−

-

Kombinasi atom-atom non logam

pembentukan ikatan antara 2 atom Hidrogen

Pasangan elektron
H • +H

•

→

H

•• H

Ikatan pasangan elektron / Ikatan kovalen
Ikatan kovalen dan aturan oktet
Aturan oktet

Ex. :

Aturan oktet : bila atom-atom membentuk ikatan
kovalen, maka cenderung untuk membagi elektronelektron untuk mencapai 8 elektron pada kulit
terluarnya (elektron valensi), kecuali atom H.
Ex. :

O

Ex. :

C

O

O

C

= C =
-

Latihan : SO2 , NO3 , HClO3, dan H3 PO4
14
C l

F

F

C l

S
C

l

P
Cl

F

F

Be

C l

F

C l

C l

F

C l
C l

B

C l
13
Perhitungan elektron valensi

15
ClO4-

Cl (gol VIIA) mempunyai 7e-

1x7 =7

O (gol VIA) mempunyai 6e -

4 x 6 = 24

Tambahkan 1e - untuk muatan 1 -

+1
+
32e -

total

NH4

+

N (gol VA) mempunyai 5e

-

H (gol IA) mempunyai 1e

1x5 =5
4x1 =4

-

Kurangi 1e untuk muatan 1+

-1
total

latihan : - SO 2, PO 43-, NO +

→

-

hitung semua elektron valensi ?

- Tuliskan struktur Lewis dari
NO3-, ClF 3 dan HClO4.

8e

+

HClO 3, SO3, CO, SF4, OF2, NH4+, SO2,
16
Resonansi : bila struktur Lewis tunggal gagal

-

-

17
Pengaruh resonansi terhadap stabilitas molekul dan ion
- Resonansi dapat menyebabkan molekul atau ion lebih stabil daripada
tanpa resonansi.
- Ikatannya lebih kuat.
Ex : Kalor pembentukan standar C6H6

= +230 KJ / mol

( molekul hipotesis )
Kalor pembentukan standar Benzen

= -84

KJ/ mol

146 KJ / mol
ini berarti Benzen lebih stabil dengan selisih 146 KJ / mol, penurunan
energi molekul disebut energi resonansi.
Ikatan kovalen koordinasi : atom dan basa Lewis

H
H N O + H
H

+

H
H N H
H

+
Definisi Asam dan Basa Lewis
1.

Asam adalah spesies ionik atau molekul
yang dapat menerima (aseptor) sepasang elektron
dalam pembentukan ikatan kovalen koordinat

2.

Basa adalah spesies ionik atau molekul
yang dapat memberi (donor) sepasang elektron
dalam pembentuk ikatan kovalen koordinat

3.

Netralisasi adalah pembentuk ikatan kovalen
koordinat antara donor (basa) dan aseptor (asam)
Contoh reaksi Asam - Basa Lewis

H
HN
H

Basa

+

CI
B CI
CI
Asam

H
HN
H

CI
B CI
CI
Struktur Molekul
Bentuk molekul
Molekul Linier = sudut ikatan 180°

Molekul Segitiga planar = sudut ikatan 120°
Molekul tetrahedral = sudut ikatan 109,5°

= 4 muka

Gambar :
Langkah-langkah
Menggambar molekul
tetrahedral
Molekul Trigonal bipiramidal : 2 trigonal piramid
Model ikatan :

- ikatan ekuatorial : 120°
- ikatan aksial : 180°
- diantara ekuatorial dengan aksial 90 °

Molekul Oktahedral : 2 square pyramid
Prediksi Bentuk Molekul : Teori ”VSEPR”
Teori “VSEPR” (Valance Shell Elektron Pari Requlsion) :
Pasangan e- kulit valensi atom pusat akan saling tolakmenolak sampai tercapai tolakan yang paling minimal.
ex : - BeCl2
Gambar :

Two pairs

Three pairs

Four pairs

Five pairs

Latihan :
CCl4, SbCl5

Six pairs
Ex : BeCl2

Cl Be
180

Be

Cl
Cl

o

o

Cl

< 180

(benar)

(salah)
Linier

Be

BCl3

Cl
B

120o

Segitiga Planar

B
Cl

Latihan : CCl4, SbCl5

Cl
Bentuk molekul bila beberapa pasangan etidak dipakai untuk ikatan

Cl Sn

Cl

Pasangan e- yang tidak dipakai akan memberikan tolakan
yang sama seperti pasangan e- yang dipakai untuk ikatan
Gambar :

Sn

Sn

Cl

Bentuk non linier
Atau bentuk V

Cl
Molekul dengan 4 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :

H

N

H

H

H

O

H
Molekul dengan 5 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :

7
Molekul dengan 6 pasangan e- dalam kulit Valensi
Gambar :
Latihan :
ClO2-, XeF2, XeOF4
Bentuk molekul dan ion dengan ikatan rangkap dua atau tiga
Sama seperti ikatan tunggal
Gambar :

O

C

O

O
N
O

Non Linier

Latihan : HCN, SO32-, XeO4, OF2, CO32-

O

O

O

N

Segitiga Planar
Dipol ikatan

( Non Polar )

11
Bentuk Molekul dan Polaritas Molekul
Momen dipol molekul

• Kekuatan interaksi tergantung pada jumlah muatan dalam
molekul dan jarak antara muatan
• Di tentukan secara eksperimen
• Struktur molekul dapat menentukan polaritas molekul
Molekul Polar
Molekul Polar

Latihan : PCL3, SO3, HCN, SF6, SO2
Mekanika Gelombang dan
Ikatan Kovalen : Teori Ikatan Valensi
• Bagaimana atom-atom berpatungan elektron
antara kulit-kulit valensi
→ mekanika kuantum untuk mempelajari bagaimana
orbital-orbital atom berinteraksi satu sama lain
• Teori modern ikatan berdasarkan fungsi-fungsi
mekanika gelombang
• Teori ikatan modern : 1. Teori ikatan valensi
2. Teori orbital molekul
Postulat dasar teori ikatan valensi
Suatu ikatan antara 2 atom dibentuk bila sepasang elektron
dengan spin yang berpasangan di bagi oleh 2 orbital atom
yang saling “overlapping”, satu orbital dari setiap atom
bergabung dalam ikatan

Gambar

pembentukan molekul H2
menurut teori ikatan kovalen
Gambar

pembentukan molekul HF
menurut teori ikatan kovalen

Gambar
pembentukan molekul H2S
menurut teori ikatan kovalen
Gambar

Latihan : HCl

pembentukan molekul F2
menurut teori ikatan kovalen
Orbital Hibrid
Be H2 :

Diagram orbital pada kulit valensi berilium :
Be

2s
2 p
Untuk berikatan dengan 2 atom H maka Be harus
menyediakan 2 orbital pada kulit valensi yang masingmasing orbital mengandung 1eBe
2s

Hibridasi sp

2p

s

p

Orbital 2p yang unhibrid
Gambar pembentukan orbital hibrid sp
Gambar : karbon tetrahedral dari model CH4

Gambar :
Ikatan pada molekul
etana (C2H6)
Hibridasi bila atom pusat mempunyai lebih dari oktet
Gambar : orientasi hibrid yang melibatkan orbital Atom d (a)
orbital hibrid sp3d (b) sp3d2 orbital hibrid

Latihan : Jelaskan orbital hibrid dari SF6, AsCl5
Penggunaan teori VSEPR untuk memprediksi Hibridasi
CH4 → tetrahedral → hibridasi sp3
SF6 → oktahedral → hibridasi sp3 d2
Latihan : SiH4, PCl5

Hibridasi dalam molekul yang mempunyai
pasangan elektron bebas
CH4 adalah molekul tetrahedral → hibridasi sp3 orbital karbon
Sudut ikatan H - C - H = 109,5°
NH3, sudut ikatan H - N - H = 107°
H2O, sudut ikatan H - O - H = 104,5°

Sudut ikatan H – X – H
mendekati sudut untuk molekul
yang atom pusatnya mempunyai
hibrid sp3
Ikatan Rangkap Dua dan Tiga
“Overlap” orbital-orbital s, p, atau orbital hibrid disebut
Ikatan Sigma atau Ikatan σ

Gambar :
Ikatan Sigma

a) overlap dari orbital s
b) overlap dari orbital p dari ujung ke ujung
c) overlap dari orbital hibrid
Ikatan yang terjadi overlap dari orbital p dari ujung
ke ujung secara aksial yang menghasilkan densitas eyang dibagi diantara 2 daerah yang berlawanan pada
2 inti yang bergabung disebut ikatan pi (ikatan π)

H

H
C

H

C

Hibridisasi sp2

H
Gambar : pembentukan ikatan π
Teori Orbital Molekul
Memandang bahwa suatu molekul mirip dengan atom dalam
Satu respek yang penting → level energi tergantung kepada
Variasi orbital yang dipopulasikan oleh e-.
Atom → orbital atom
Molekul → orbital molekul
∑ Orbital molekul yang dibentuk = ∑ orbital atom-atom yang
Berkombinasi
Molekul terdiri dari susunan inti atom tertentu, dan di sekitar
Inti tersebut tersebar satu set orbital molekul.
Mengapa beberapa molekul ada dan yang lain tidak ?
Teori orbital molekul dapat digunakan untuk menghitung
Keberadaan molekul tertentu

Gambar :
Diagram level energi orbital molekul H2

27
Gambar : diagram level energi orbital molekul He2

Pada molekul He2 → ∑ e- ikatan = ∑ e- anti ikatan
→ tidak stabil
Jika kehilangan 1e- anti ikatan He2 → He2+ maka masih ada
Elektron ikatan netro → ion tersebut bisa ada walaupun tidak
Stabil dan tidak dapat diisolasi.
Orde ikatan
Orde ikatan =

e - ikatan - ∑ e ∑
2

2-0
Molekul H 2 : orde ikatan =
=1
2
2-2
Molekul He 2 : orde ikatan =
=0
2
2 -1
+
Ion He 2
: orde ikatan =
= 0,5
2

Ikatan molekul diatomik periode 2
• Kulit terluar unsur periode 2 mengandung subkulit 2s dan 2p
• Bila atom-atom pada periode 2 berikatan, maka subkulit orbital
atom-atom berinteraksi kuat untuk menghasilkan orbital-orbital
molekul
Konfigurasi e- orbital molekul diperoleh dengan aturan
yang sama seperti pengisian orbital atom dalam atom
1. Pengisian e- dimulai dari orbital energi terendah
2. Dalam setiap orbital, diisi maksimal 2e- dengan
spin berlawanan
3. Penyebaran e- dengan spin tidak berpasangan di atas
orbital yang mempunyai energi yang sama
→ Teori orbital molekul memprediksikan molekul Be2 dan Ne2
tidak ada karena orde ikatan = 0
→ Orde ikatan meningkat dari B → C → N dan
berkurang dari N → O → F
→ Teori orbital molekul dapat menjelaskan struktur e- molekul O2
- Dari eksperimen O2 : paramagnetik ( terikat lemah dengan
magnet )
- Mempunyai 2e- yang tidak berpasangan
- panjang ikatan O2 = ikatan ikatan O - O
dengan teori e- valensi hal tersebut telah dapat dijelaskan
ex : struktur lewis :
( tidak diterima berdasarkan eksperimen
O
O
karena semua elektron berpasangan)

O

O

( tidak diterima berdasarkan eksperimen
karena ikatan tunggal O – O )
IKATAN HIDROGEN
Adalah ikatan antara hidrogen yang terikat pada suatu unsur
elektronegatif dengan unsur yang mengandung pasangan elektron
sunyi.
Contoh: H2O, memiliki 2 hidrogen dan 2 pasang elektron sunyi pada
oksigen.

H

Ikatan hidrogen

H

..
O
..

..
O
..

H

H

Beberapa ikatan hidrogen yang lain:

δ+

δ-

N—H----------N

δ+

δ-

N—H---------O

δ+

δ-

O—H----------N
LARUTAN
Polaritas molekul air dan kemampuannya membentuk ikatan hidrogen
dapat menentukan kemampuan air untuk menahan zat-zat yang ada
di larutan.
Zat yang larut dalam air disebut solut.
Zat dimana solut dilarutkan disebut solvent.
Air melarutkan padatan ionik dengan cara menahan ion dalam suatu
H

sangkar polar dari air.
H
H

O

O
H
H

+

O
H
H

O

O

H

H
O

_

H

-

H

H
H
H

H

O
H

O

Senyawa non ionik disebut larut jika dapat berikatan hidrogen dengan
air.
Nilai elektronegativitas beberapa unsur:
Hidrogen

Karbon

Nitrogen

Oksigen

Klorin

Fosfor

Sulfur

2,1

2,5

3,0

3,5

3,0

2,1

2,5

Contoh: Ikatan oksigen-hidrogen

O—H

Perbedaan keelektronegatifan = 3,5 – 2,1 = 1,4, dalam hal ini
elektron lebih terikat kuat pada oksigen.

δ- δ+

O—H

GAYA DIPOL-DIPOL

Adalah gaya tarik antara molekul-molekul yang memiliki ikatan polar.

Cl

δ-

δ+

H

C

Cl
Clδ-

Clδ-

δ-

δ+

H

C

Cl
δ-

Cl

δ-
GAYA VAN DER WAALS
Terjadi untuk molekul yang tidak memiliki polarisasi ikatan seperti
O2 dan kelompok alkana.
Gaya ini terjadi karena elektron dalam molekul berada dalam gerak
cepat. Pada waktu yang cepat, elektron terdistribusi tidak merata,
sehingga muncul ujung yang bermuatan positif dan yang lainnya
bermuatan negatif. Dipol sesaat ini dapat menarik dipol yang sama
pada molekul yang kedua. Sehingga munculah Gaya Van Der Waals
yang lemah.
-CH2-CH2Elektron terdistribusi sama

δ+

δ-

-CH2-CH2-

δ-

δ+

-CH2-CH2-

Elektron terdistribusi tidak sama

Gaya Van Der Walls pada molekul lipid dengan rantai hidrokarbon
yang panjang membantu dalam menstabilkan struktur bilayer dan
misel.
EFEK HIDROFOBIK
terjadi

ketika

struktur

makin

tidak

teratur

sehingga

tingkat

keacakan meningkat (entropi meningkat) yang membawa kepada
kestabilan struktur.
Terjadi ketika struktur molekul tidak terlipat sehingga bagian non
polar harus kontak dengan air yang polar sehingga terjadi tolakan
sehingga struktur tidak teratur.
Merupakan salah satu faktor yang menstabilkan suatu protein
globular dan struktur bilayer membran lipid.
Energi ikatan/kj mol-1
0

100

200

300

400

Ikatan hidrogen

Ikatan ionik
Ikatan kovalen C-H

Ikatan dipol-dipol

Ikatan kovalen C-O

Gaya Van Der Waals

Ikatan kovalen C-C
Contoh:
1. Manakah gaya antar molekul paling kuat di dalam CH2Cl2
a.Ikatan hidrogen
b.Gaya dipole-dipole
c.Gaya Vander Waals
d.Bukan salah satu di atas
2. Senyawa berikut ini manakah yang paling sukar larut dalam CCl4 cair
a.NH3
b.C8H18
c.CO2
d.I2
e.CH3-CH2-CH3

More Related Content

What's hot

S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eterKlik Bayoe
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3yunita97544748
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalTrisna Firmansyah
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryUniversity Of Jakarta
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiayunita97544748
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 

What's hot (20)

S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eter
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Jurnal termokimia
Jurnal termokimiaJurnal termokimia
Jurnal termokimia
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer Konfigurasional
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 

Similar to ikatan kimia

Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiabaskimia
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppthafizona
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U LIwan Setiawan
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxArdiansahArdiansah6
 
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Sulistiyo Wibowo
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 

Similar to ikatan kimia (20)

Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimia
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 
Ikatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.pptIkatan-Kimia2.ppt
Ikatan-Kimia2.ppt
 
Bab 1 ikatan dan isomeri
Bab 1 ikatan dan isomeriBab 1 ikatan dan isomeri
Bab 1 ikatan dan isomeri
 
Ikatan kimia1
Ikatan kimia1Ikatan kimia1
Ikatan kimia1
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U L
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 

More from Dede Suhendra

Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Laporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ixLaporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ixDede Suhendra
 
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii Dede Suhendra
 
Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Dede Suhendra
 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Dede Suhendra
 
Destilation of biner solution
Destilation of biner solution Destilation of biner solution
Destilation of biner solution Dede Suhendra
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 

More from Dede Suhendra (11)

Isi
Isi Isi
Isi
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Laporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ixLaporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ix
 
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
Laporan praktikum kimia fisika i perc. viii
 
Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen Diagram tiga komponen
Diagram tiga komponen
 
Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika Laporan praktikum kimia fisika
Laporan praktikum kimia fisika
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
Destilation of biner solution
Destilation of biner solution Destilation of biner solution
Destilation of biner solution
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Kartu merah
Kartu merahKartu merah
Kartu merah
 
orbital molekul
orbital molekulorbital molekul
orbital molekul
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

ikatan kimia

  • 1. Ikatan Kimia Ikatan Kimia : Gaya tarik yang menyebabkan atom-atom yang terikat satu sama lain dalam suatu kombinasi untuk membentuk senyawa yang lebih kompleks. Klasifikasi Ikatan Kimia : 1. Ikatan ion : Ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif dalam satu senyawa ionik. Ikatan Kovalen : Ikatan yang terjadi antar atom dalam molekul yang melibatkan pemakaian elektron bersama.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Perubahan dalam konfigurasi elektron apabila terbentuk ion, memenuhi aturan logam : Na = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 1 Na+ = 1s 2 2s 2 2p 6 Na+ mempunyai konfigurasi elektron yang sama dengan gas mulia Ne
  • 5. 6
  • 6. Contoh: 1.Manakah dari Konfigurasi berikut ini yang mewakili unsur untuk membentuk ion sederhana bermuatan negatif 3 A.1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 B.1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 C.1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 D.1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 3d3 4s2 2. Propelan yang digunakan untuk pendorong roket merupakan campuran alumunium dan senyawa X. Senyawa X mengandung klor dengan tingkat oksidasi 7. berikut ini manakah yang berupa senyawa X? a.NCl3 b.NH4Cl c.NH4ClO d.NH4ClO3 e.N2H5Cl
  • 7. IKATAN IONIK Adalah ikatan yang terbentuk melalui transfer elektron antara atom. Biasanya logam akan memberikan elektron dan non logam menerimanya hingga diperoleh kulit terluar yang terisi penuh. Partikel yang melepaskan elektron akan bermuatan positif dan disebut kation. Partikel yang menerima elektron akan mendapatkan elektron sehingga bermuatan negatif dan disebut anion. Contoh NaCl Konfigurasi e- Na 2 . 8 . 1 xx x x Cl x Na xx Konfigurasi e- Cl 2 . 8 . 7 Na + x xx x Cl x - xx
  • 8. Gol IA L Simbol Ket IIA B i IIIA e IVA B C VA VIA VIIA N O F O N : Jumlah elektron valensi Simbol Lewis dapat juga digunakan untuk menjelaskan pembentukan ion, meskipun banyak digunakan untuk ikatan kovalen N a CL + + Na CL Ca CI CI 2+ Ca + 2 CI e
  • 9. Ikatan yang terjadi kombinasi atom-atom netral untuk membentuk molekul disebut ikatan kovalen. Ex : H O : air 2 C H O : gula 12 22 11 Perubahan energi dalam pembentukan ikatan kovalen − - Kombinasi atom-atom non logam pembentukan ikatan antara 2 atom Hidrogen Pasangan elektron H • +H • → H •• H Ikatan pasangan elektron / Ikatan kovalen
  • 10. Ikatan kovalen dan aturan oktet Aturan oktet Ex. : Aturan oktet : bila atom-atom membentuk ikatan kovalen, maka cenderung untuk membagi elektronelektron untuk mencapai 8 elektron pada kulit terluarnya (elektron valensi), kecuali atom H.
  • 12.
  • 13. - Latihan : SO2 , NO3 , HClO3, dan H3 PO4 14
  • 14. C l F F C l S C l P Cl F F Be C l F C l C l F C l C l B C l 13
  • 16. ClO4- Cl (gol VIIA) mempunyai 7e- 1x7 =7 O (gol VIA) mempunyai 6e - 4 x 6 = 24 Tambahkan 1e - untuk muatan 1 - +1 + 32e - total NH4 + N (gol VA) mempunyai 5e - H (gol IA) mempunyai 1e 1x5 =5 4x1 =4 - Kurangi 1e untuk muatan 1+ -1 total latihan : - SO 2, PO 43-, NO + → - hitung semua elektron valensi ? - Tuliskan struktur Lewis dari NO3-, ClF 3 dan HClO4. 8e + HClO 3, SO3, CO, SF4, OF2, NH4+, SO2, 16
  • 17. Resonansi : bila struktur Lewis tunggal gagal - - 17
  • 18. Pengaruh resonansi terhadap stabilitas molekul dan ion - Resonansi dapat menyebabkan molekul atau ion lebih stabil daripada tanpa resonansi. - Ikatannya lebih kuat. Ex : Kalor pembentukan standar C6H6 = +230 KJ / mol ( molekul hipotesis ) Kalor pembentukan standar Benzen = -84 KJ/ mol 146 KJ / mol ini berarti Benzen lebih stabil dengan selisih 146 KJ / mol, penurunan energi molekul disebut energi resonansi.
  • 19. Ikatan kovalen koordinasi : atom dan basa Lewis H H N O + H H + H H N H H +
  • 20. Definisi Asam dan Basa Lewis 1. Asam adalah spesies ionik atau molekul yang dapat menerima (aseptor) sepasang elektron dalam pembentukan ikatan kovalen koordinat 2. Basa adalah spesies ionik atau molekul yang dapat memberi (donor) sepasang elektron dalam pembentuk ikatan kovalen koordinat 3. Netralisasi adalah pembentuk ikatan kovalen koordinat antara donor (basa) dan aseptor (asam) Contoh reaksi Asam - Basa Lewis H HN H Basa + CI B CI CI Asam H HN H CI B CI CI
  • 21. Struktur Molekul Bentuk molekul Molekul Linier = sudut ikatan 180° Molekul Segitiga planar = sudut ikatan 120° Molekul tetrahedral = sudut ikatan 109,5° = 4 muka Gambar : Langkah-langkah Menggambar molekul tetrahedral
  • 22. Molekul Trigonal bipiramidal : 2 trigonal piramid Model ikatan : - ikatan ekuatorial : 120° - ikatan aksial : 180° - diantara ekuatorial dengan aksial 90 ° Molekul Oktahedral : 2 square pyramid
  • 23. Prediksi Bentuk Molekul : Teori ”VSEPR” Teori “VSEPR” (Valance Shell Elektron Pari Requlsion) : Pasangan e- kulit valensi atom pusat akan saling tolakmenolak sampai tercapai tolakan yang paling minimal. ex : - BeCl2 Gambar : Two pairs Three pairs Four pairs Five pairs Latihan : CCl4, SbCl5 Six pairs
  • 24. Ex : BeCl2 Cl Be 180 Be Cl Cl o o Cl < 180 (benar) (salah) Linier Be BCl3 Cl B 120o Segitiga Planar B Cl Latihan : CCl4, SbCl5 Cl
  • 25. Bentuk molekul bila beberapa pasangan etidak dipakai untuk ikatan Cl Sn Cl Pasangan e- yang tidak dipakai akan memberikan tolakan yang sama seperti pasangan e- yang dipakai untuk ikatan Gambar : Sn Sn Cl Bentuk non linier Atau bentuk V Cl
  • 26. Molekul dengan 4 pasangan e- dalam kulit Valensi Gambar : H N H H H O H
  • 27. Molekul dengan 5 pasangan e- dalam kulit Valensi Gambar : 7
  • 28. Molekul dengan 6 pasangan e- dalam kulit Valensi Gambar : Latihan : ClO2-, XeF2, XeOF4
  • 29. Bentuk molekul dan ion dengan ikatan rangkap dua atau tiga Sama seperti ikatan tunggal Gambar : O C O O N O Non Linier Latihan : HCN, SO32-, XeO4, OF2, CO32- O O O N Segitiga Planar
  • 30. Dipol ikatan ( Non Polar ) 11
  • 31. Bentuk Molekul dan Polaritas Molekul Momen dipol molekul • Kekuatan interaksi tergantung pada jumlah muatan dalam molekul dan jarak antara muatan • Di tentukan secara eksperimen • Struktur molekul dapat menentukan polaritas molekul
  • 33. Molekul Polar Latihan : PCL3, SO3, HCN, SF6, SO2
  • 34. Mekanika Gelombang dan Ikatan Kovalen : Teori Ikatan Valensi • Bagaimana atom-atom berpatungan elektron antara kulit-kulit valensi → mekanika kuantum untuk mempelajari bagaimana orbital-orbital atom berinteraksi satu sama lain • Teori modern ikatan berdasarkan fungsi-fungsi mekanika gelombang • Teori ikatan modern : 1. Teori ikatan valensi 2. Teori orbital molekul
  • 35. Postulat dasar teori ikatan valensi Suatu ikatan antara 2 atom dibentuk bila sepasang elektron dengan spin yang berpasangan di bagi oleh 2 orbital atom yang saling “overlapping”, satu orbital dari setiap atom bergabung dalam ikatan Gambar pembentukan molekul H2 menurut teori ikatan kovalen
  • 36. Gambar pembentukan molekul HF menurut teori ikatan kovalen Gambar pembentukan molekul H2S menurut teori ikatan kovalen
  • 37. Gambar Latihan : HCl pembentukan molekul F2 menurut teori ikatan kovalen
  • 38. Orbital Hibrid Be H2 : Diagram orbital pada kulit valensi berilium : Be 2s 2 p Untuk berikatan dengan 2 atom H maka Be harus menyediakan 2 orbital pada kulit valensi yang masingmasing orbital mengandung 1eBe 2s Hibridasi sp 2p s p Orbital 2p yang unhibrid
  • 40. Gambar : karbon tetrahedral dari model CH4 Gambar : Ikatan pada molekul etana (C2H6)
  • 41. Hibridasi bila atom pusat mempunyai lebih dari oktet Gambar : orientasi hibrid yang melibatkan orbital Atom d (a) orbital hibrid sp3d (b) sp3d2 orbital hibrid Latihan : Jelaskan orbital hibrid dari SF6, AsCl5
  • 42. Penggunaan teori VSEPR untuk memprediksi Hibridasi CH4 → tetrahedral → hibridasi sp3 SF6 → oktahedral → hibridasi sp3 d2 Latihan : SiH4, PCl5 Hibridasi dalam molekul yang mempunyai pasangan elektron bebas CH4 adalah molekul tetrahedral → hibridasi sp3 orbital karbon Sudut ikatan H - C - H = 109,5° NH3, sudut ikatan H - N - H = 107° H2O, sudut ikatan H - O - H = 104,5° Sudut ikatan H – X – H mendekati sudut untuk molekul yang atom pusatnya mempunyai hibrid sp3
  • 43. Ikatan Rangkap Dua dan Tiga “Overlap” orbital-orbital s, p, atau orbital hibrid disebut Ikatan Sigma atau Ikatan σ Gambar : Ikatan Sigma a) overlap dari orbital s b) overlap dari orbital p dari ujung ke ujung c) overlap dari orbital hibrid
  • 44. Ikatan yang terjadi overlap dari orbital p dari ujung ke ujung secara aksial yang menghasilkan densitas eyang dibagi diantara 2 daerah yang berlawanan pada 2 inti yang bergabung disebut ikatan pi (ikatan π) H H C H C Hibridisasi sp2 H
  • 45. Gambar : pembentukan ikatan π
  • 46. Teori Orbital Molekul Memandang bahwa suatu molekul mirip dengan atom dalam Satu respek yang penting → level energi tergantung kepada Variasi orbital yang dipopulasikan oleh e-. Atom → orbital atom Molekul → orbital molekul ∑ Orbital molekul yang dibentuk = ∑ orbital atom-atom yang Berkombinasi Molekul terdiri dari susunan inti atom tertentu, dan di sekitar Inti tersebut tersebar satu set orbital molekul.
  • 47. Mengapa beberapa molekul ada dan yang lain tidak ? Teori orbital molekul dapat digunakan untuk menghitung Keberadaan molekul tertentu Gambar : Diagram level energi orbital molekul H2 27
  • 48. Gambar : diagram level energi orbital molekul He2 Pada molekul He2 → ∑ e- ikatan = ∑ e- anti ikatan → tidak stabil Jika kehilangan 1e- anti ikatan He2 → He2+ maka masih ada Elektron ikatan netro → ion tersebut bisa ada walaupun tidak Stabil dan tidak dapat diisolasi.
  • 49. Orde ikatan Orde ikatan = e - ikatan - ∑ e ∑ 2 2-0 Molekul H 2 : orde ikatan = =1 2 2-2 Molekul He 2 : orde ikatan = =0 2 2 -1 + Ion He 2 : orde ikatan = = 0,5 2 Ikatan molekul diatomik periode 2 • Kulit terluar unsur periode 2 mengandung subkulit 2s dan 2p • Bila atom-atom pada periode 2 berikatan, maka subkulit orbital atom-atom berinteraksi kuat untuk menghasilkan orbital-orbital molekul
  • 50. Konfigurasi e- orbital molekul diperoleh dengan aturan yang sama seperti pengisian orbital atom dalam atom 1. Pengisian e- dimulai dari orbital energi terendah 2. Dalam setiap orbital, diisi maksimal 2e- dengan spin berlawanan 3. Penyebaran e- dengan spin tidak berpasangan di atas orbital yang mempunyai energi yang sama
  • 51. → Teori orbital molekul memprediksikan molekul Be2 dan Ne2 tidak ada karena orde ikatan = 0 → Orde ikatan meningkat dari B → C → N dan berkurang dari N → O → F → Teori orbital molekul dapat menjelaskan struktur e- molekul O2 - Dari eksperimen O2 : paramagnetik ( terikat lemah dengan magnet ) - Mempunyai 2e- yang tidak berpasangan - panjang ikatan O2 = ikatan ikatan O - O dengan teori e- valensi hal tersebut telah dapat dijelaskan ex : struktur lewis : ( tidak diterima berdasarkan eksperimen O O karena semua elektron berpasangan) O O ( tidak diterima berdasarkan eksperimen karena ikatan tunggal O – O )
  • 52. IKATAN HIDROGEN Adalah ikatan antara hidrogen yang terikat pada suatu unsur elektronegatif dengan unsur yang mengandung pasangan elektron sunyi. Contoh: H2O, memiliki 2 hidrogen dan 2 pasang elektron sunyi pada oksigen. H Ikatan hidrogen H .. O .. .. O .. H H Beberapa ikatan hidrogen yang lain: δ+ δ- N—H----------N δ+ δ- N—H---------O δ+ δ- O—H----------N
  • 53. LARUTAN Polaritas molekul air dan kemampuannya membentuk ikatan hidrogen dapat menentukan kemampuan air untuk menahan zat-zat yang ada di larutan. Zat yang larut dalam air disebut solut. Zat dimana solut dilarutkan disebut solvent. Air melarutkan padatan ionik dengan cara menahan ion dalam suatu H sangkar polar dari air. H H O O H H + O H H O O H H O _ H - H H H H H O H O Senyawa non ionik disebut larut jika dapat berikatan hidrogen dengan air.
  • 54. Nilai elektronegativitas beberapa unsur: Hidrogen Karbon Nitrogen Oksigen Klorin Fosfor Sulfur 2,1 2,5 3,0 3,5 3,0 2,1 2,5 Contoh: Ikatan oksigen-hidrogen O—H Perbedaan keelektronegatifan = 3,5 – 2,1 = 1,4, dalam hal ini elektron lebih terikat kuat pada oksigen. δ- δ+ O—H GAYA DIPOL-DIPOL Adalah gaya tarik antara molekul-molekul yang memiliki ikatan polar. Cl δ- δ+ H C Cl Clδ- Clδ- δ- δ+ H C Cl δ- Cl δ-
  • 55. GAYA VAN DER WAALS Terjadi untuk molekul yang tidak memiliki polarisasi ikatan seperti O2 dan kelompok alkana. Gaya ini terjadi karena elektron dalam molekul berada dalam gerak cepat. Pada waktu yang cepat, elektron terdistribusi tidak merata, sehingga muncul ujung yang bermuatan positif dan yang lainnya bermuatan negatif. Dipol sesaat ini dapat menarik dipol yang sama pada molekul yang kedua. Sehingga munculah Gaya Van Der Waals yang lemah. -CH2-CH2Elektron terdistribusi sama δ+ δ- -CH2-CH2- δ- δ+ -CH2-CH2- Elektron terdistribusi tidak sama Gaya Van Der Walls pada molekul lipid dengan rantai hidrokarbon yang panjang membantu dalam menstabilkan struktur bilayer dan misel.
  • 56. EFEK HIDROFOBIK terjadi ketika struktur makin tidak teratur sehingga tingkat keacakan meningkat (entropi meningkat) yang membawa kepada kestabilan struktur. Terjadi ketika struktur molekul tidak terlipat sehingga bagian non polar harus kontak dengan air yang polar sehingga terjadi tolakan sehingga struktur tidak teratur. Merupakan salah satu faktor yang menstabilkan suatu protein globular dan struktur bilayer membran lipid. Energi ikatan/kj mol-1 0 100 200 300 400 Ikatan hidrogen Ikatan ionik Ikatan kovalen C-H Ikatan dipol-dipol Ikatan kovalen C-O Gaya Van Der Waals Ikatan kovalen C-C
  • 57. Contoh: 1. Manakah gaya antar molekul paling kuat di dalam CH2Cl2 a.Ikatan hidrogen b.Gaya dipole-dipole c.Gaya Vander Waals d.Bukan salah satu di atas 2. Senyawa berikut ini manakah yang paling sukar larut dalam CCl4 cair a.NH3 b.C8H18 c.CO2 d.I2 e.CH3-CH2-CH3

Editor's Notes

  1. bxbnxcbxc