SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Beberapa gas ditemukan sebagai atomnya, seperti gas Helium
(He), Neon (Ne) dan Argon (Ar).
Berbeda dengan yang ditemukan dalam bentuk senyawa : gas
Oksigen (O2), gas Nitrogen (N2) dan gas Karbondioksida
(CO2).
Gas yang stabil ditemukan di alam dituliskan dengan nama
atomnya seperti He, Ne dan Ar.
Sedangkan senyawa - didasari pada atom penyusunnya,
misalnya gas Oksigen disusun oleh 2 (dua) atom oksigen -
di tuliskan O2, untuk Karbondioksida yang dilambangkan
dengan CO2 yang memiliki arti bahwa gas tersebut disusun
oleh satu atom Karbon dan 2 (dua) atom Oksigen.
Peranan elektron dalam ikatan kimia
Gas mulia : mono atomik, stabil, berdiri sendiri ( sukar bereaksi )
K L M N O P
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
2
2
2
2
2
2
8
8
8
8
8
8
18
18
18
8
18
32
8
18 8
Keberadaan zat di
Alam
Konfigurasi
Elektron
Orbital p terluar
Penuh Tidak Penuh
Unsur Senyawa
*Pengecualian untuk logam stabil dalam orbital d
Gambar . Konfigurasi elektron terluar dan kestabilan
•Konfigurasi tersebut ditunjukkan dengan
terisinya seluruh elektron pada sub tingkat
energi terluarnya khususnya untuk orbital p dan
pengecualian untuk gas He mengisi pada orbital
s, perhatikan Gambar di bawah :
•Untuk He yang memiliki nomor atom 2, maka
terdapat dua elektron dan atom Helium hanya
memiliki satu sub tingkat energi dengan orbital
1s. Kedua elektron tersebut tepat penuh mengisi
orbital 1s2.
• Sedangkan gas Neon yang memiliki nomor atom 10,
memiliki 10 elektron dengan konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6,
tampak bahwa orbital 2p terisi penuh.
Atom - atom yang tidak memiliki konfigurasi seperti gas mulia,
memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola gas mulia, sehingga
elektron valensi atau elektron orbital terluarnya terisi penuh.
Kecenderungan dilakukan oleh atom dengan berbagai cara seperti
melepaskan elektron, menarik elektron dari luar atau dengan cara
menggunakan elektron secara bersama- sama dengan atom
lainnya.
Perubahan satu atom dalam mencapai konfigurasi gas mulia diikuti
dengan peristiwa ikatan kimia. Atas dasar kecenderungan ini ikatan
kimia dapat diklasifikasikan.
Semua mempunyai elektron terluar 8, kecuali He
Struktur oktet : 8 Stabil
Strujtur duplet: 2
Unsur yg lain selalu cenderung menuju struktur oktet/ duplet ,( agar stabil) ,
dengan cara menangkap/ penggunaan bersama elektron.
Sehingga terjadi ikatan dengan atom lain ( IKATAN KIMIA )
unsur yang bernomor atom kecil (spt : H, Li, Be, B dll) tidak dpt memenuhi struktur
oktet hanya duplet (2)
Atom dalam satu molekul
IKATAN KIMIA
Antar molekul
1. Ikatan Ion.
Garam dapur ( NaCl) mudah larut dalam air, maka akan terionisasi.
NaCl Na + Cl –
Larutan dipanaskan menguap airnya, maka di dapatkan kembali kristal
NaCl
11Na : 2 . 8 . 1 -------> Na+: 2 . 8 ……
17Cl : 2 . 8 . 7 -------> Cl- : 2 . 8 8
terjadi gaya tarik elektrostatis antara ion Na+ dan Cl- sehingga terbentuk
senyawa NaCl. ( ikatan ion )
• -Terjadi karena perpindahan elektron dari satu atom ke yg lain
• -antara ion positip (+) dn ion negatif (-)
• -antara ion logm dan non logam
Ikatan Atom-atom dalam satu molekul
Proses pelepasan dan penarikan elektron dari atom Na
ke atom Cl, menghasilkan ion-ion bermuatan
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya
elektrostatika dari ion positif dengan ion negatif
Ikatan ion = elektrovalen / heteropolar.
Ikatan paling kuat jika antara logam dg potensial ionisasi kecil dan non logam yg
elektronegatifitasnya besar.
(Gol I.A ; semakin ke bawah, potensial ionisasi makin kecil )
(Gol VII.A; semakin ke atas elektronegatifitas smakin besar )
• Manakah ikatan ion yg paling kuat ?
( NaCl, NaBr, KCl, KF, KBr )
• Bagaimana ikatan terjadi ? Jika valensi 1 , 2, atau 3 melepas elektron dan valensi 4, 5,
6 atau 7 menangkap elektron.
12 Mgdg 35 Br
29 K dg 16 S
12 Mg dg 7 N
2. Ikatan Kovalen
Ikatan ion : antara logam – non logam
antara non logam – non logam ????...
( non logam, valensi 4, 5, 6, 7 )
Untuk mencapai struktur stabil valensi 0 ( struktur oktet/ elektron terakhir
8) maka atom akan cenderung menangkap elektron atau menggunakan
elektron secara bersama.
Ikatan ini disebut ikatan kovalen
Jadi ikatan kovalen adalah:
 Ikatan terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama oleh dua
atom atau lebih
 Ikatan 2 atom atau lebih dr atom non logam
 Ikatan antara atom-atom yg memp. Perbedaa Elektronegatifitas kecil
Pasangan elektron
bersama untuk atom F yang
membentuk senyawa F2
Ikatan molekul dengan
atom penyusun yang berbeda atom H
dan O, membentuk senyawa air
Ikatan kovalen atom sejenis :
1) Cl + Cl Cl Cl Cl - Cl : Cl 2
Tanda - merupakan pasangan elektron
2) O + O O O O = O : O2
Ikatan kovalen rangkap : rankap 2 O = O
rangkap 3 N N
kovalen polar
Ikatan Kovalen
kovalen non polar
a. Kovalen polar : pasangan elektron bersama tertarik ke arah salah satu
kutub atom ( yg lebih elektronegatiif)
contoh : HF, HCl, HBr, HI, H2O, NH3 dll
Ikatan kovalen rangkap dua pada senyawa CO2 dan
rangkap tiga pada senyawa C2H2
Momen dipol dan sebaran muatan parsial negatif yang
ditunjukkan arah resultante momen dipol untuk molekul
H2O, SO2 dan CO2
b. Ikatan kovalen non polar .
Jika pasangan elektron yg digunakan tertarik sama kuat pd semua atom,
contoh : - Cl2, Br2, I2, O2 N2 dll
- CH4, CCl4, C6H6, CO2 ( letak atom simetris)
c. Ikatan kovalen koordinasi.
pasangan elektron yg digunakan bersama berasal dari salah satu atom.
( syarat: atom penyumbang e hrs memiliki pasangan elektron bebas )
Contoh : NH+4 H
H N H
H
Pertanyaan: ikatan apa saja pada senyawa NH+4
Bagan reaksi proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi,
(a) pembentukan ion H+ dari atom H dan
(b) NH3 menyumbang elektron bebasnya membentuk ion
amonium (NH4)+
H NH3
H N H pasangan elektron bebas
..
Contoh :
pada ion kompleks.
[Fe(CN) 6] 3- …………
[Ag ( NH3 ) 2]+ ………
CN dan NH3 gugus yg memp. Pasangan bebas ( Ligan )
Perbedaan senyawa ion dan kovalen
No Senyawa ionik Senyawa kovalen
1 Dalam wujud cair atau
dalam pelarut polar :
sebagai konduktor
Wujud cair: bukan konduktor
Dlm pelarut polar bisa sbg
konduktor ( s. kovalen polar)
2 Titik didih dan ttk. Leleh
relatif tinggi
Ttk didih dan ttk leleh rendah
Bentuk Molekul
1. BeCl2 4 Be : elektron valensi 2 ( 1S2 2S2 )
17 Cl : el. Valensi 7 ( 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5 )
Cl – Be – Cl ada 2 pasangan elektron terikat sbg bentuk linear (180º)
2. BF3 5 B : el. Valensi 3
9 F : el. Valensi 7
F F
B 3 ps. Elektron pada sudut 120º
F bentuk : segi tiga planar ( sama sisi )
3. CH4 6 C : el. Valensi 4
1 H : el. Valensi 1
H
C
H H
H
4 pasang elektron sama kuat ( Sudut 109,5º)
Bentuk : Tetra hedral
IKATAN ATOM ANTAR MOLEKUL
1. Ikatan logam.
logam padat ------------ bersifat konduktor, mengapa ?...
- Logam mempunyai elektronegatifitas rendah: mudah melepas elektron
menjadi cenderung bermuatan positif.
- Elektron bebas bergerak di antara ion positif.
- Interaksi antara ion positif dan elektron > ikatan logam
Adanya elektron yg bergerak bebas > konduktor
elektron terluar bergerak
bebas
+
+
+
+
+
+
Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan
sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak sangat mobil
seolah-olah membentuk “kabut elektron”. Hal ini yang
meyebabkan munculnya sifat daya hantar listrik pada logam.
Ikatan Logam, dalam atom Magnesium
2. Ikatan Hidrogen
H – F ikatan kovalen polar, F lebih elektronegatif
H seolah-olah menjadi lebih positif (+)
ada daya tarik menarik dua kutub
F F
H H H H
F F
Senyawa HF
Ket: : ikatan hidrogen
: ikatan kovalen
Ikatan hidrogen terjadi pada hidrogen yg terikat unsur yg sangat elektro
negatif ( F, O, N dll )
Yang mempunyai hidrogen : HF, H2O, NH3
HF menjadi titik didih tinggi.
3. Ikatan Van der Walls
Gas-gas yg saling bersentuhan/mendekat terkondisi > cair, karena pd kondisi
tertentu ( suhu rendah, tekanan tinggi )
.
Ikatan hidrogen intramolekul dalam etanol dan
intermolekul antara etanol dengan air
Bagan reaksi yang menggambarkan peran
interaksi Van der Waals dalam pembentukan
molekul polietilen sebanyak n molekul
•Terdapat dua jenis ikatan kimia yang terdapat
dalam sistem biologis yaitu ikatan kovalen (ikatan
kuat) dan ikatan non-kovalen (ikatan lemah).
Ikatan kovalen mengikat atom-atom yang
membentuk molekul pada ikatan kimia organik.
Sedang ikatan nonkovalen menentukan struktur
tiga dimensi dari sebagian besar molekul
biologis.
Energi yang dihasilkan pada saat pemecahan dan
pembentukan ikatan kovalen sangat besar. Atom
yang terikat dengan ikatan ini sangat stabil,
sehingga energi yang diperlukan untuk
memecahkan ikatan tersebut sangat besar.
Perubahan energi yang yang terjadi untuk
memecahkan ikatan kovalen ini diperoleh dari
pembentukan ikatan kovalen yang lain. karena
kuatnya ikatan kovalen i, maka molekul yang
tersusun atas ikatan kovalen dapat bertahan
dalam waktu yang lama.
• Ikatan nonkovalen terdapat pada sebagian besar ikatan
yang mempertahankan struktur molekul besar seperti
protein dan asam nukleat. Struktur 3 dimensi dari
molekul besar tersebut ataupun ikatan antara satu
molekul dengan molekul yang lain sangat lemah.
• Pada suhu normal, ikatan nonkovalen hanya bersifat
sementara, akan tetapi banyak ikatan kovalen
secarabersama-sama membentuk ikatan yang
mempunyai stabilitas yang tinggi.
• Yang termasuk ikatan non kovalen adalah ikatan
hidrogen, ikatan ionik, ikatan van der waals dan ikatan
hidrofobik.
Kesimpulan :
Setiap unsur selalu memiliki kecenderungan menjadi unsur yang stabil.
Kestabilan unsur dilakukan dengan cara mengubah konfigurasi elektronnya
seperti gas mulia.
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik dari Atom-atom yang
berbeda muatannya
Na ----- Na+ + e
Cl + e ---- Cl-
Na + Cl ------ Na+ Cl
-
Ikatan kovalen terjadi karena adanya penggunaan elektron
secara bersama dari atom yang satu ke atom yang lainnya.
Ikatan logam, interaksi terjadi karena adanya gaya tarik
menarik antar elektron oleh inti atom yang berbeda,
Ikatan yang disebabkan karena adanya gaya Van der Waals pada senyawa non
polar terjadi karena adanya dispersi muatan yang menyebabkan terjadinya
dipol temporer dilanjutkan dengan terjadinya interaksi antar molekul
tersebut.
Contoh yang mudah adalah ikatan Van der Waals pada polimer etilen (polyetilen)
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terjadi akibat gaya tarik antarmolekul
antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan, dimana
muatan parsial positif berasal dari sebuah atom hidrogen.
A. BENTUK MOLEKUL
Merupakan gambaran secara teoritis susunan
atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan
ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat.
Bentuk molekul dapat ditentukan dengan teori
tolakan pasangan elektron valensi (teori domain
elektron).
• R.G.Gillesepie (1970), mengajukan teori VSEPR (Valance Shell Electron Pair
Repulsion) atau teori tolakan pasangan elektron valensi :
“Pasangan-pasangan elektron akan berusaha saling menjauhi sehingga
tolak-menolak antara pasangan elektron menjadi seminimal mungkin”.
• Jarak yang diambil oleh pasangan elektron bergantung pada
keelektronegatifan atom yang bersangkutan.
• Urutan gaya tolak : pasangan elektron bebas (PEB) > pasangan elektron
terikat (PEI), ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal.
• Notasi yang dipakai: A = atom pusat, X = atom yang berikatan (PEI) dan E =
elektron valensi yang tidak berikatan (PEB).
• Keterbatasan teori VSEPR : tidak dapat menerangkan molekul-molekul yang
lebih rumit dan mempunyai bilangan koordinasi lebih dari enam.
Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
5 Bentuk Dasar Molekul
Cara meramalkan bentuk molekul
• Gambarkan struktur Lewis senyawa.
• Hitung jumlah pasangan elektron (PE), jumlah PEI dan PEB yang
ada di sekitar atom pusat.
• Memprediksi sudut-sudut ikatan yang mungkin berdasarkan
jumlah kelompok elektron dan arah-arah yang mungkin akibat
tolakan pasangan elektron bebas.
• Tentukan rumus bentuk molekulnya/klasifikasi VSEPR.
• Memberi nama bentuk molekul berdasarkan jumlah PEI dan
PEB.
a. Bentuk molekul dengan dua pasang elektron
di sekitar atom pusat
1. BeCl2
 Gambarkan struktur Lewis BeCl2
4Be : 2, 2
17Cl : 2, 8, 7
. . . .
: Cl . . Be . . Cl : Cl – Be - Cl
. . . .
 Jumlah PE = 2, PEI = 2, PEB = 0
 Klasifikasi VSEPR : AX2
 Bentuk molekul : Linier
2. Ramalkan bentuk molekul CO2 , HCN?
b. Bentuk molekul dengan tiga pasang elektron di
sekitar atom pusat
1. SO3
 Gambarkan struktur Lewis SO3
16S : 2, 8, 6
8O : 2, 6
. . . .
: O : S : O : O - S - O
. . . . . . II
. . O
: O :
 Jumlah PE = 3, PEI = 3, PEB = 0
 Klasifikasi VSEPR : AX3
 Bentuk molekul : Trigonal planar
2. Ramalkan bentuk molekul SO2 , BF3,
NO3
-, CO3
2-
c. Bentuk Molekul dengan empat
pasang elektron di sekitar atom
pusat
1. CH4
 Gambarkan struktur Lewis CH4
6C : 2, 4
1H : 1
H H
: I
H : C : H H - C - H
: I
H H
 Jumlah PE = 4, PEI = 4, PEB = 0
 Klasifikasi VSEPR : AX4
 Bentuk molekul : Tetrahedral
2. Ramalkan bentuk molekul SO4
2-, NH3,
H2O, H3O+ ?
d. Bentuk Molekul dengan lima pasang elektron di
sekitar atom pusat
Ramalkan
bentuk molekul
dari PCl5 dan
SF4, SOF4 ?
e. Bentuk Molekul dengan enam pasang elektron
di sekitar atom pusat
Ramalkan
bentuk
molekul SF6 ,
BrF5 , dan
ICl4
-?
Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
PE PEI PEB Klasifikasi VSEPR Bentuk molekul Contoh
2 2 0 AX2 Linier BeCl2, CO2, CS2, HCN, FeCl2
3
3 0 AX3 Trigonal
planar/segitiga datar
BF3, SO3, NO3
-, CO3
2-
2 1 AX2E Trigonal bentuk V SO2, SnCl2,
4
4 0 AX4 Tetrahedral CH4, CCl4, SO4
2-.
3 1 AX3E Trigonal pyramidal NH3, PF3, H3O+,
2 2 AX2E2 Planar bentuk V H2O, OF2, SCl2,
5
5 0 AX5 Trigonal bipyramidal PCl5, PF5, AsF5,
4 1 AX4E Seesaw (jungkat
jungkit/bidang empat
SF4, XeO2F2,
3 2 AX3E2 Planar bentuk T BrF3, ClF3,
2 3 AX2E3 Linier XeF2, I3
-, IF2
-,
6
6 0 AX6 Oktahedral SF6,
5 1 AX5E Pyramida segiempat BrF5, XeOF4,
4 2 AX4E2 Segiempat planar XeF4, ICl4
-,
Latihan
• Prediksikan bentuk molekul dan sudut ikatan senyawa:
1. PF3
2. COCl2
3. CS2
4. CBr4.
5. H2C2O4
B. GAYA ANTARMOLEKUL
• Di antara molekul-molekul pun dapat mengalami gaya tarik-menarik
walaupun sangat lemah. Gaya antarmolekul dapat mempengaruhi sifat
fisik molekul-molekul.
1. Gaya Van Der Waals
Menurut Johannes Van der Waals : interaksi antarmolekul menghasilkan
suatu gaya yang lemah. Gaya tersebut dapat terjadi pada molekul-molekul
polar dan molekul-molekul nonpolar. Pada molekul-molekul polar disebut
gaya dipol-dipol, sedangkan pada molekul nonpolar disebut gaya dispersi
(London).
a. Gaya antar dipol, yaitu tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa
kovalen polar. Contoh : HCl, H2S, HI, HBr.
Pada molekul HCl , atom klor lebih elektronegatif daripada hidrogen
maka pasangan elektron cenderung tertarik oleh Cl. Molekul HCl jadi
memiliki dipol.
b. Fritz London, tahun 1930 menguraikan terjadinya
tarikan yang lemah disebabkan oleh dipol imbasan
sekejap atau sesaat yang kemudian dikenal Gaya
London. Gaya London, yaitu tarik-menarik
antarmolekul dalam senyawa nonpolar. Contoh : H2,
Cl2, CH4, PCl5.
2. Ikatan Hidrogen
100oC
50oC
0oC
-50oC
-100oC
-200oC
-150oC
H2O
H2Se
H2S
CH4
NH3
HF
H2Te
SiH4
PH3
AsH3
HI
HCl
HBr
SbH3
SnH4
GeH4
Massa molekul relatif
Mengapa dalam
golongannya
H2O, HF dan NH3
memiliki titik didih lebih
tinggi, padahal Mr nya
paling kecil.?
Pada senyawa yang
mengandung atom
sangat elektronegatif
(F,O,N) dan atom H
akan memiliki
kepolaran sangat
tinggi sehingga
membentuk ikatan
hidrogen.
PENGARUH GAYA ANTARMOLEKUL TERHADAP TITIK
DIDIH
•Semakin kuat ikatan antarmolekul,titik didih
semakin tinggi karena energi yang dibutuhkan
untuk memutuskan ikatan semakin besar.
•Jika Mr Senyawa makin besar, titik didih makin
tinggi.
•Pada senyawa H2O, HF, NH3 titik didih tinggi dalam
golongan, karena mempunyai ikatan hidrogen antar
molekulnya.
~SEKIAN~
Dari berbagai sumber…

More Related Content

Similar to JENIS IKATAN KIMIA (20)

TUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptxTUGAS KIMIA DASAR.pptx
TUGAS KIMIA DASAR.pptx
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptxKimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
Kimia industri_ARD (1) per 2 (Kestabilan Elektron).pptx
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
ikatan kimia.pptx
ikatan kimia.pptxikatan kimia.pptx
ikatan kimia.pptx
 
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nnIkatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
 
Ikatan kimia.pdf
Ikatan kimia.pdfIkatan kimia.pdf
Ikatan kimia.pdf
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
lkpd ion.docx
lkpd ion.docxlkpd ion.docx
lkpd ion.docx
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
 
Kimia Dasar
Kimia DasarKimia Dasar
Kimia Dasar
 
ikatankimianfikatankimianf__.pdf
ikatankimianfikatankimianf__.pdfikatankimianfikatankimianf__.pdf
ikatankimianfikatankimianf__.pdf
 
Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
 
3x ikatan kimia
3x ikatan kimia3x ikatan kimia
3x ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

JENIS IKATAN KIMIA

  • 1.
  • 2. Beberapa gas ditemukan sebagai atomnya, seperti gas Helium (He), Neon (Ne) dan Argon (Ar). Berbeda dengan yang ditemukan dalam bentuk senyawa : gas Oksigen (O2), gas Nitrogen (N2) dan gas Karbondioksida (CO2). Gas yang stabil ditemukan di alam dituliskan dengan nama atomnya seperti He, Ne dan Ar. Sedangkan senyawa - didasari pada atom penyusunnya, misalnya gas Oksigen disusun oleh 2 (dua) atom oksigen - di tuliskan O2, untuk Karbondioksida yang dilambangkan dengan CO2 yang memiliki arti bahwa gas tersebut disusun oleh satu atom Karbon dan 2 (dua) atom Oksigen.
  • 3. Peranan elektron dalam ikatan kimia Gas mulia : mono atomik, stabil, berdiri sendiri ( sukar bereaksi ) K L M N O P He Ne Ar Kr Xe Rn 2 2 2 2 2 2 8 8 8 8 8 8 18 18 18 8 18 32 8 18 8
  • 4. Keberadaan zat di Alam Konfigurasi Elektron Orbital p terluar Penuh Tidak Penuh Unsur Senyawa *Pengecualian untuk logam stabil dalam orbital d Gambar . Konfigurasi elektron terluar dan kestabilan
  • 5. •Konfigurasi tersebut ditunjukkan dengan terisinya seluruh elektron pada sub tingkat energi terluarnya khususnya untuk orbital p dan pengecualian untuk gas He mengisi pada orbital s, perhatikan Gambar di bawah : •Untuk He yang memiliki nomor atom 2, maka terdapat dua elektron dan atom Helium hanya memiliki satu sub tingkat energi dengan orbital 1s. Kedua elektron tersebut tepat penuh mengisi orbital 1s2.
  • 6. • Sedangkan gas Neon yang memiliki nomor atom 10, memiliki 10 elektron dengan konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6, tampak bahwa orbital 2p terisi penuh.
  • 7. Atom - atom yang tidak memiliki konfigurasi seperti gas mulia, memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola gas mulia, sehingga elektron valensi atau elektron orbital terluarnya terisi penuh. Kecenderungan dilakukan oleh atom dengan berbagai cara seperti melepaskan elektron, menarik elektron dari luar atau dengan cara menggunakan elektron secara bersama- sama dengan atom lainnya. Perubahan satu atom dalam mencapai konfigurasi gas mulia diikuti dengan peristiwa ikatan kimia. Atas dasar kecenderungan ini ikatan kimia dapat diklasifikasikan.
  • 8. Semua mempunyai elektron terluar 8, kecuali He Struktur oktet : 8 Stabil Strujtur duplet: 2 Unsur yg lain selalu cenderung menuju struktur oktet/ duplet ,( agar stabil) , dengan cara menangkap/ penggunaan bersama elektron. Sehingga terjadi ikatan dengan atom lain ( IKATAN KIMIA ) unsur yang bernomor atom kecil (spt : H, Li, Be, B dll) tidak dpt memenuhi struktur oktet hanya duplet (2) Atom dalam satu molekul IKATAN KIMIA Antar molekul
  • 9. 1. Ikatan Ion. Garam dapur ( NaCl) mudah larut dalam air, maka akan terionisasi. NaCl Na + Cl – Larutan dipanaskan menguap airnya, maka di dapatkan kembali kristal NaCl 11Na : 2 . 8 . 1 -------> Na+: 2 . 8 …… 17Cl : 2 . 8 . 7 -------> Cl- : 2 . 8 8 terjadi gaya tarik elektrostatis antara ion Na+ dan Cl- sehingga terbentuk senyawa NaCl. ( ikatan ion ) • -Terjadi karena perpindahan elektron dari satu atom ke yg lain • -antara ion positip (+) dn ion negatif (-) • -antara ion logm dan non logam Ikatan Atom-atom dalam satu molekul
  • 10. Proses pelepasan dan penarikan elektron dari atom Na ke atom Cl, menghasilkan ion-ion bermuatan Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatika dari ion positif dengan ion negatif
  • 11. Ikatan ion = elektrovalen / heteropolar. Ikatan paling kuat jika antara logam dg potensial ionisasi kecil dan non logam yg elektronegatifitasnya besar. (Gol I.A ; semakin ke bawah, potensial ionisasi makin kecil ) (Gol VII.A; semakin ke atas elektronegatifitas smakin besar ) • Manakah ikatan ion yg paling kuat ? ( NaCl, NaBr, KCl, KF, KBr ) • Bagaimana ikatan terjadi ? Jika valensi 1 , 2, atau 3 melepas elektron dan valensi 4, 5, 6 atau 7 menangkap elektron. 12 Mgdg 35 Br 29 K dg 16 S 12 Mg dg 7 N
  • 12. 2. Ikatan Kovalen Ikatan ion : antara logam – non logam antara non logam – non logam ????... ( non logam, valensi 4, 5, 6, 7 ) Untuk mencapai struktur stabil valensi 0 ( struktur oktet/ elektron terakhir 8) maka atom akan cenderung menangkap elektron atau menggunakan elektron secara bersama. Ikatan ini disebut ikatan kovalen Jadi ikatan kovalen adalah:  Ikatan terjadi karena penggunaan pasangan elektron bersama oleh dua atom atau lebih  Ikatan 2 atom atau lebih dr atom non logam  Ikatan antara atom-atom yg memp. Perbedaa Elektronegatifitas kecil
  • 13. Pasangan elektron bersama untuk atom F yang membentuk senyawa F2 Ikatan molekul dengan atom penyusun yang berbeda atom H dan O, membentuk senyawa air
  • 14. Ikatan kovalen atom sejenis : 1) Cl + Cl Cl Cl Cl - Cl : Cl 2 Tanda - merupakan pasangan elektron 2) O + O O O O = O : O2 Ikatan kovalen rangkap : rankap 2 O = O rangkap 3 N N kovalen polar Ikatan Kovalen kovalen non polar a. Kovalen polar : pasangan elektron bersama tertarik ke arah salah satu kutub atom ( yg lebih elektronegatiif) contoh : HF, HCl, HBr, HI, H2O, NH3 dll
  • 15. Ikatan kovalen rangkap dua pada senyawa CO2 dan rangkap tiga pada senyawa C2H2 Momen dipol dan sebaran muatan parsial negatif yang ditunjukkan arah resultante momen dipol untuk molekul H2O, SO2 dan CO2
  • 16. b. Ikatan kovalen non polar . Jika pasangan elektron yg digunakan tertarik sama kuat pd semua atom, contoh : - Cl2, Br2, I2, O2 N2 dll - CH4, CCl4, C6H6, CO2 ( letak atom simetris) c. Ikatan kovalen koordinasi. pasangan elektron yg digunakan bersama berasal dari salah satu atom. ( syarat: atom penyumbang e hrs memiliki pasangan elektron bebas ) Contoh : NH+4 H H N H H Pertanyaan: ikatan apa saja pada senyawa NH+4
  • 17. Bagan reaksi proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi, (a) pembentukan ion H+ dari atom H dan (b) NH3 menyumbang elektron bebasnya membentuk ion amonium (NH4)+
  • 18. H NH3 H N H pasangan elektron bebas .. Contoh : pada ion kompleks. [Fe(CN) 6] 3- ………… [Ag ( NH3 ) 2]+ ……… CN dan NH3 gugus yg memp. Pasangan bebas ( Ligan )
  • 19. Perbedaan senyawa ion dan kovalen No Senyawa ionik Senyawa kovalen 1 Dalam wujud cair atau dalam pelarut polar : sebagai konduktor Wujud cair: bukan konduktor Dlm pelarut polar bisa sbg konduktor ( s. kovalen polar) 2 Titik didih dan ttk. Leleh relatif tinggi Ttk didih dan ttk leleh rendah
  • 20. Bentuk Molekul 1. BeCl2 4 Be : elektron valensi 2 ( 1S2 2S2 ) 17 Cl : el. Valensi 7 ( 1S2 2S2 2P6 3S2 3P5 ) Cl – Be – Cl ada 2 pasangan elektron terikat sbg bentuk linear (180º) 2. BF3 5 B : el. Valensi 3 9 F : el. Valensi 7 F F B 3 ps. Elektron pada sudut 120º F bentuk : segi tiga planar ( sama sisi ) 3. CH4 6 C : el. Valensi 4 1 H : el. Valensi 1 H C H H H 4 pasang elektron sama kuat ( Sudut 109,5º) Bentuk : Tetra hedral
  • 21. IKATAN ATOM ANTAR MOLEKUL 1. Ikatan logam. logam padat ------------ bersifat konduktor, mengapa ?... - Logam mempunyai elektronegatifitas rendah: mudah melepas elektron menjadi cenderung bermuatan positif. - Elektron bebas bergerak di antara ion positif. - Interaksi antara ion positif dan elektron > ikatan logam Adanya elektron yg bergerak bebas > konduktor elektron terluar bergerak bebas + + + + + +
  • 22. Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan bergerak sangat mobil seolah-olah membentuk “kabut elektron”. Hal ini yang meyebabkan munculnya sifat daya hantar listrik pada logam. Ikatan Logam, dalam atom Magnesium
  • 23. 2. Ikatan Hidrogen H – F ikatan kovalen polar, F lebih elektronegatif H seolah-olah menjadi lebih positif (+) ada daya tarik menarik dua kutub F F H H H H F F Senyawa HF Ket: : ikatan hidrogen : ikatan kovalen Ikatan hidrogen terjadi pada hidrogen yg terikat unsur yg sangat elektro negatif ( F, O, N dll ) Yang mempunyai hidrogen : HF, H2O, NH3 HF menjadi titik didih tinggi. 3. Ikatan Van der Walls Gas-gas yg saling bersentuhan/mendekat terkondisi > cair, karena pd kondisi tertentu ( suhu rendah, tekanan tinggi )
  • 24. . Ikatan hidrogen intramolekul dalam etanol dan intermolekul antara etanol dengan air Bagan reaksi yang menggambarkan peran interaksi Van der Waals dalam pembentukan molekul polietilen sebanyak n molekul
  • 25. •Terdapat dua jenis ikatan kimia yang terdapat dalam sistem biologis yaitu ikatan kovalen (ikatan kuat) dan ikatan non-kovalen (ikatan lemah). Ikatan kovalen mengikat atom-atom yang membentuk molekul pada ikatan kimia organik. Sedang ikatan nonkovalen menentukan struktur tiga dimensi dari sebagian besar molekul biologis.
  • 26. Energi yang dihasilkan pada saat pemecahan dan pembentukan ikatan kovalen sangat besar. Atom yang terikat dengan ikatan ini sangat stabil, sehingga energi yang diperlukan untuk memecahkan ikatan tersebut sangat besar. Perubahan energi yang yang terjadi untuk memecahkan ikatan kovalen ini diperoleh dari pembentukan ikatan kovalen yang lain. karena kuatnya ikatan kovalen i, maka molekul yang tersusun atas ikatan kovalen dapat bertahan dalam waktu yang lama.
  • 27. • Ikatan nonkovalen terdapat pada sebagian besar ikatan yang mempertahankan struktur molekul besar seperti protein dan asam nukleat. Struktur 3 dimensi dari molekul besar tersebut ataupun ikatan antara satu molekul dengan molekul yang lain sangat lemah. • Pada suhu normal, ikatan nonkovalen hanya bersifat sementara, akan tetapi banyak ikatan kovalen secarabersama-sama membentuk ikatan yang mempunyai stabilitas yang tinggi. • Yang termasuk ikatan non kovalen adalah ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan van der waals dan ikatan hidrofobik.
  • 28. Kesimpulan : Setiap unsur selalu memiliki kecenderungan menjadi unsur yang stabil. Kestabilan unsur dilakukan dengan cara mengubah konfigurasi elektronnya seperti gas mulia. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik dari Atom-atom yang berbeda muatannya Na ----- Na+ + e Cl + e ---- Cl- Na + Cl ------ Na+ Cl - Ikatan kovalen terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama dari atom yang satu ke atom yang lainnya. Ikatan logam, interaksi terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar elektron oleh inti atom yang berbeda,
  • 29. Ikatan yang disebabkan karena adanya gaya Van der Waals pada senyawa non polar terjadi karena adanya dispersi muatan yang menyebabkan terjadinya dipol temporer dilanjutkan dengan terjadinya interaksi antar molekul tersebut. Contoh yang mudah adalah ikatan Van der Waals pada polimer etilen (polyetilen) Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang terjadi akibat gaya tarik antarmolekul antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan, dimana muatan parsial positif berasal dari sebuah atom hidrogen.
  • 30. A. BENTUK MOLEKUL Merupakan gambaran secara teoritis susunan atom-atom dalam molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat. Bentuk molekul dapat ditentukan dengan teori tolakan pasangan elektron valensi (teori domain elektron).
  • 31. • R.G.Gillesepie (1970), mengajukan teori VSEPR (Valance Shell Electron Pair Repulsion) atau teori tolakan pasangan elektron valensi : “Pasangan-pasangan elektron akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak-menolak antara pasangan elektron menjadi seminimal mungkin”. • Jarak yang diambil oleh pasangan elektron bergantung pada keelektronegatifan atom yang bersangkutan. • Urutan gaya tolak : pasangan elektron bebas (PEB) > pasangan elektron terikat (PEI), ikatan rangkap 3 > ikatan rangkap 2 > ikatan tunggal. • Notasi yang dipakai: A = atom pusat, X = atom yang berikatan (PEI) dan E = elektron valensi yang tidak berikatan (PEB). • Keterbatasan teori VSEPR : tidak dapat menerangkan molekul-molekul yang lebih rumit dan mempunyai bilangan koordinasi lebih dari enam. Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR
  • 32. 5 Bentuk Dasar Molekul
  • 33. Cara meramalkan bentuk molekul • Gambarkan struktur Lewis senyawa. • Hitung jumlah pasangan elektron (PE), jumlah PEI dan PEB yang ada di sekitar atom pusat. • Memprediksi sudut-sudut ikatan yang mungkin berdasarkan jumlah kelompok elektron dan arah-arah yang mungkin akibat tolakan pasangan elektron bebas. • Tentukan rumus bentuk molekulnya/klasifikasi VSEPR. • Memberi nama bentuk molekul berdasarkan jumlah PEI dan PEB.
  • 34. a. Bentuk molekul dengan dua pasang elektron di sekitar atom pusat 1. BeCl2  Gambarkan struktur Lewis BeCl2 4Be : 2, 2 17Cl : 2, 8, 7 . . . . : Cl . . Be . . Cl : Cl – Be - Cl . . . .  Jumlah PE = 2, PEI = 2, PEB = 0  Klasifikasi VSEPR : AX2  Bentuk molekul : Linier 2. Ramalkan bentuk molekul CO2 , HCN?
  • 35. b. Bentuk molekul dengan tiga pasang elektron di sekitar atom pusat 1. SO3  Gambarkan struktur Lewis SO3 16S : 2, 8, 6 8O : 2, 6 . . . . : O : S : O : O - S - O . . . . . . II . . O : O :  Jumlah PE = 3, PEI = 3, PEB = 0  Klasifikasi VSEPR : AX3  Bentuk molekul : Trigonal planar 2. Ramalkan bentuk molekul SO2 , BF3, NO3 -, CO3 2-
  • 36. c. Bentuk Molekul dengan empat pasang elektron di sekitar atom pusat 1. CH4  Gambarkan struktur Lewis CH4 6C : 2, 4 1H : 1 H H : I H : C : H H - C - H : I H H  Jumlah PE = 4, PEI = 4, PEB = 0  Klasifikasi VSEPR : AX4  Bentuk molekul : Tetrahedral 2. Ramalkan bentuk molekul SO4 2-, NH3, H2O, H3O+ ?
  • 37. d. Bentuk Molekul dengan lima pasang elektron di sekitar atom pusat Ramalkan bentuk molekul dari PCl5 dan SF4, SOF4 ?
  • 38. e. Bentuk Molekul dengan enam pasang elektron di sekitar atom pusat Ramalkan bentuk molekul SF6 , BrF5 , dan ICl4 -?
  • 39. Bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR PE PEI PEB Klasifikasi VSEPR Bentuk molekul Contoh 2 2 0 AX2 Linier BeCl2, CO2, CS2, HCN, FeCl2 3 3 0 AX3 Trigonal planar/segitiga datar BF3, SO3, NO3 -, CO3 2- 2 1 AX2E Trigonal bentuk V SO2, SnCl2, 4 4 0 AX4 Tetrahedral CH4, CCl4, SO4 2-. 3 1 AX3E Trigonal pyramidal NH3, PF3, H3O+, 2 2 AX2E2 Planar bentuk V H2O, OF2, SCl2, 5 5 0 AX5 Trigonal bipyramidal PCl5, PF5, AsF5, 4 1 AX4E Seesaw (jungkat jungkit/bidang empat SF4, XeO2F2, 3 2 AX3E2 Planar bentuk T BrF3, ClF3, 2 3 AX2E3 Linier XeF2, I3 -, IF2 -, 6 6 0 AX6 Oktahedral SF6, 5 1 AX5E Pyramida segiempat BrF5, XeOF4, 4 2 AX4E2 Segiempat planar XeF4, ICl4 -,
  • 40. Latihan • Prediksikan bentuk molekul dan sudut ikatan senyawa: 1. PF3 2. COCl2 3. CS2 4. CBr4. 5. H2C2O4
  • 41. B. GAYA ANTARMOLEKUL • Di antara molekul-molekul pun dapat mengalami gaya tarik-menarik walaupun sangat lemah. Gaya antarmolekul dapat mempengaruhi sifat fisik molekul-molekul.
  • 42. 1. Gaya Van Der Waals Menurut Johannes Van der Waals : interaksi antarmolekul menghasilkan suatu gaya yang lemah. Gaya tersebut dapat terjadi pada molekul-molekul polar dan molekul-molekul nonpolar. Pada molekul-molekul polar disebut gaya dipol-dipol, sedangkan pada molekul nonpolar disebut gaya dispersi (London). a. Gaya antar dipol, yaitu tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa kovalen polar. Contoh : HCl, H2S, HI, HBr. Pada molekul HCl , atom klor lebih elektronegatif daripada hidrogen maka pasangan elektron cenderung tertarik oleh Cl. Molekul HCl jadi memiliki dipol.
  • 43. b. Fritz London, tahun 1930 menguraikan terjadinya tarikan yang lemah disebabkan oleh dipol imbasan sekejap atau sesaat yang kemudian dikenal Gaya London. Gaya London, yaitu tarik-menarik antarmolekul dalam senyawa nonpolar. Contoh : H2, Cl2, CH4, PCl5.
  • 44. 2. Ikatan Hidrogen 100oC 50oC 0oC -50oC -100oC -200oC -150oC H2O H2Se H2S CH4 NH3 HF H2Te SiH4 PH3 AsH3 HI HCl HBr SbH3 SnH4 GeH4 Massa molekul relatif Mengapa dalam golongannya H2O, HF dan NH3 memiliki titik didih lebih tinggi, padahal Mr nya paling kecil.? Pada senyawa yang mengandung atom sangat elektronegatif (F,O,N) dan atom H akan memiliki kepolaran sangat tinggi sehingga membentuk ikatan hidrogen.
  • 45.
  • 46. PENGARUH GAYA ANTARMOLEKUL TERHADAP TITIK DIDIH •Semakin kuat ikatan antarmolekul,titik didih semakin tinggi karena energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan semakin besar. •Jika Mr Senyawa makin besar, titik didih makin tinggi. •Pada senyawa H2O, HF, NH3 titik didih tinggi dalam golongan, karena mempunyai ikatan hidrogen antar molekulnya.