SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Diastereomer Configurational
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Layaknya Isomer pada umumnya, berbeda pada cara
atom tersebut terhubung satu sama lain.
• Sifat dari Isomer ini :
 Memiliki nama IUPAC yang berbeda,
• contoh : C6H14 -> n-heksana, 2-metil-pentana
 Gugus fungsi bisa sama atau beda
• contoh : isomer gugus fungsi CnH2nO -> alkanol, alkanal
 Sifat fisik yang berbeda, sehingga bisa dipisahkan
dengan pemisahan yang didasarkan perbedaan sifat
fisik seperti distilasi
 Sifat kimia yang berbeda. sehingga direaksikan akan
menghasilkan produk yang berbeda pula
Constitutional (Structural) Isomer
senyawa berlainan yang memiliki struktur sama,
yang membedakan adalah penataan atom-atom
penyusun dalam ruangan
• Sifat dari Isomer ini :
Stereoisomer memiliki nama IUPAC yang
identik (kecuali kata depan seperti trans, cis,
D, dll).
• Contoh : cis-1,2-dikloroetena, trans-1,2-
dikloroetena
Memiliki gugus fungsi yang sama (tidak
berubah).
Stereoisomer (Spatial Isomer)
Stereoisomer dibagi menjadi 2 :
1. Enantiomer
1. Diastereomer
Stereoisomer (Spatial Isomer)
CERMIN
ENANTIOMER
OH HO
COOHHOOC
HH
H3C CH3
Stereoisomer (Spatial Isomer)
Stereo isomer dari 2-bromo-3-klorobutana
Secara matematis, untuk mengetahui jumlah
isomer dari n atom C khiral, dapat dirumuskan :
𝑛 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑘ℎ𝑖𝑟𝑎𝑙 = 2 𝑛 𝑖𝑠𝑜𝑚𝑒𝑟
Stereoisomer (Spatial Isomer)
Sepasang enantiomer memiliki sifat-sifat fisika (titik
didih, kelarutan, dan lain-lain) yang sama tetapi berbeda
dalam arah rotasi polarimeter dan interaksi dengan zat kiral
lainnya
Sepasang diastereoisomer memiliki sifat-sifat fisika dan
sudut rotasi polarimeter yang berbeda satu sama lain.
Artinya kita bisa memisahkan campuran dua
diastereoisomer dengan cara-cara fisika (destilasi,
kristalisasi, dan lain-lain). Akan tetapi tidak bisa
memisahkan campuran dua enantiomer dengan cara-cara
fisika, karena sepasang enantiomer memiliki properti fisika
yang sama
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Langkah awal penting yang harus dilakukan untuk
menentukan adanya stereoisomer adalah dengan mengidentifikasi
seluruh atom karbon pusat stereogenik.
Dikatakan senyawa akiral jika tidak terdapat atom kiral dalam
seluruh atom C pusat di senyawa
Dikatakan senyawa kiral jika tidak terdapat minimal 1 atom
kiral dalam seluruh atom C pusat di senyawa
Contoh akhiral Contoh khiral
Chiral Compound
Chiral compounds adalah molekul yang
bersifat kiral dimana ada satu atom yang
mengikat empat gugus yang berbeda, Tak dapat
dihimpitkan, dan tidak memiliki bidang simetri
(Asimetri)
Asymetric Center
Adanya khiralitas dalam molekul
menyebabkan adanya asymmetrical center. Atom
Carbon yang mengikat sampai 4 subtituent yang
berbeda, mengakibatkan hilanganya seluruh sifat
simetrinya, dan oleh karenya, atom C khiral sering
diistilahkan sebagai Asymetric Carbon
 jika perputaran searah dengan jarum jam disebut dekstrorotatori (d/+)
 jika perputaran berlawanan dengan jarum jam disebut levorotatori (l / -)
Aktivitas Optik
interaksi
dengan bidang
cahaya
terpolarisasi.
Senyawa akiral (tidak
aktif optik) : bidang
cahaya terpolarisasi
tidak berubah (sama
seperti sebelum
melewati sampel)
Senyawa kiral (aktif
optik) : bidang cahaya
terpolarisasi diputar
dengan sudut ɑ yang
dinyatakan dalam
derajat (⁰) biasanya
disebut rotasi
teramati
Adalah sebuah sifat fisika dalam enantiomer
Optical Activity
Diastereomer Configurational
Diastereomer Configurational
• Diastereomer Configurational terkait pada Konfigurasi R-S
– Konfigurasi pusat kiral: susunan atom/gugus atom yang terikat pada pusat
kiral
– Konvensi R-S : berguna untuk menunjukkan enantiomer yang dimaksud
tanpa harus menggambarkan susunan atom/gugus pada pusat kiral (oleh
Chan, Ingold & Prelog)*
• Pusat kiral dilihat dari arah berlawanan dengan atom/gugus
yang mempunyai prioritas terendah (-H, dll), maksudnya yang
dilihat berputar adalah atom berprioritas 1,2,3. atom prioritas
terendah (4) tidak berputar, tetap disumbunya
• Jika urutan prioritas (besar ->kecil) searah jarum jam maka pusat
kiral dikatakan mempunyai konfigurasi R (rectus:kanan),
• Jika sebaliknya, maka pusat kiral dikatakan mempunyai
konfigurasi S
Diastereomer Configurational
Contoh :
Diastereomer Configurational
• Aturan Konfigurasi R-S
– Merupakan penataan gugus pada atom karbon kiral
– Susunan atom atau gugus yang jika dibaca berurutan dari prioritas
tertinggi menuju terendah akan sesuai dengan arah perputaran jarum
jam atau sebaliknya
Urutan Prioritas
Diastereomer Configurational
Diastereomer Configurational
• Diastereomer kiral mempunyai konfigurasi yang
berlawanan pada beberapa pusat kiral namun
mempunyai konfigurasi yang sama dengan yang
lainnya.
• Sebagai pembandingnya, enantiomer yang
mempunyai konfigurasi berlawanan pada pusat
kiral
• terkadang suatu stereoisomer akan menghasilkan produk yang berbeda
dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup.
Contohnya adalah:
– Obat Thalidomide
Obat ini memiliki dua enantiomer, di mana enantiomer yang berguna sebagai obat
penenang adalah (R)-Thalidomide. Tetapi ibu hamil yang mengonsumsi enantiomernya
yaitu (S)-Thalidomide justru mengalami masalah dengan pertumbuhan anggota tubuh
janinnya. Sedikitnya terjadi 2000 kasus kelahiran bayi cacat pada tahun 1960-an. Hal ini
merupakan tragedi besar yang tidak dapat dilupakan dalam sejarah obat-obat kiral.
– Nikotin
(-)Nikotin dilaporkan lebih beracun dan berbahaya dibandingkan dengan (+)Nikotin.
– Tiroksin
Tiroksin adalah hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. (-) Tiroksin meregulasi
metabolisme tubuh, sedangkan (+) Tiroksin tidak menghasilkan efek regulasi apa pun.
Aplikasi Stereoisomer

More Related Content

What's hot

Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
 
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanContoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanDokter Tekno
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiBughis Berkata
 
Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59MaulidaP59
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahIlham Saputra
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) nailaamaliaa
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 

What's hot (20)

Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanContoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutan
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
GC kolom
GC kolomGC kolom
GC kolom
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografi
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59Polarimetri (physics chemistry)59
Polarimetri (physics chemistry)59
 
Contoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merahContoh pembacaan spektrum infra merah
Contoh pembacaan spektrum infra merah
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Stereokimia 010
Stereokimia 010Stereokimia 010
Stereokimia 010
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14
 

Similar to Stereoisomer Konfigurasional

Slide tentang Isomer dan stereokimia.pptx
Slide tentang Isomer dan stereokimia.pptxSlide tentang Isomer dan stereokimia.pptx
Slide tentang Isomer dan stereokimia.pptxdidongbar
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitasRudi Wicaksana
 
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan KeisomerannyaSenyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan KeisomerannyaAlya Titania Annisaa
 
Keisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdf
Keisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdfKeisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdf
Keisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdfDeasyraArief1
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxkeiiswanda
 
Kelas 11 ipa isomerization of hydrocarbons
Kelas 11 ipa   isomerization of hydrocarbonsKelas 11 ipa   isomerization of hydrocarbons
Kelas 11 ipa isomerization of hydrocarbonsElizabeth Indah P
 
006 isomerization of hydrocarbons
006 isomerization of hydrocarbons006 isomerization of hydrocarbons
006 isomerization of hydrocarbonsElizabeth Indah P
 
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptxModul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptxrathna rangka
 
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf2lOlll57Nanda
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiFita Permata
 

Similar to Stereoisomer Konfigurasional (20)

Alkena
AlkenaAlkena
Alkena
 
Slide tentang Isomer dan stereokimia.pptx
Slide tentang Isomer dan stereokimia.pptxSlide tentang Isomer dan stereokimia.pptx
Slide tentang Isomer dan stereokimia.pptx
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Kimia baru isomer
Kimia baru isomerKimia baru isomer
Kimia baru isomer
 
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan KeisomerannyaSenyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
 
Keisomeran senyawa karbon
Keisomeran senyawa karbonKeisomeran senyawa karbon
Keisomeran senyawa karbon
 
Keisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdf
Keisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdfKeisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdf
Keisomeran_Hidrokarbon_Isomerization_of.pdf
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Stereokimia vina
Stereokimia vinaStereokimia vina
Stereokimia vina
 
Kelas 11 ipa isomerization of hydrocarbons
Kelas 11 ipa   isomerization of hydrocarbonsKelas 11 ipa   isomerization of hydrocarbons
Kelas 11 ipa isomerization of hydrocarbons
 
006 isomerization of hydrocarbons
006 isomerization of hydrocarbons006 isomerization of hydrocarbons
006 isomerization of hydrocarbons
 
Ppt isomer
Ppt isomerPpt isomer
Ppt isomer
 
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptxModul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
 
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
1-2-hidrokarbon-alkana-alkuna-alkena.pdf
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
kel 1 fisika inti.pptx
kel 1 fisika inti.pptxkel 1 fisika inti.pptx
kel 1 fisika inti.pptx
 
Perkembangan model atom
Perkembangan model atomPerkembangan model atom
Perkembangan model atom
 

More from Trisna Firmansyah

Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau Trisna Firmansyah
 
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktifTrisna Firmansyah
 
3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku
3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku
3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik bekuTrisna Firmansyah
 

More from Trisna Firmansyah (6)

Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau Kinetika reaksi clock the old nassau
Kinetika reaksi clock the old nassau
 
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
 
3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku
3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku
3. penentuan massa molekul relatif dengan metode titik beku
 
Pemalsuan dokumen
Pemalsuan dokumenPemalsuan dokumen
Pemalsuan dokumen
 
Uang palsu 1
Uang palsu 1Uang palsu 1
Uang palsu 1
 
Kimia komputasi
Kimia komputasiKimia komputasi
Kimia komputasi
 

Stereoisomer Konfigurasional

  • 3. Layaknya Isomer pada umumnya, berbeda pada cara atom tersebut terhubung satu sama lain. • Sifat dari Isomer ini :  Memiliki nama IUPAC yang berbeda, • contoh : C6H14 -> n-heksana, 2-metil-pentana  Gugus fungsi bisa sama atau beda • contoh : isomer gugus fungsi CnH2nO -> alkanol, alkanal  Sifat fisik yang berbeda, sehingga bisa dipisahkan dengan pemisahan yang didasarkan perbedaan sifat fisik seperti distilasi  Sifat kimia yang berbeda. sehingga direaksikan akan menghasilkan produk yang berbeda pula Constitutional (Structural) Isomer
  • 4. senyawa berlainan yang memiliki struktur sama, yang membedakan adalah penataan atom-atom penyusun dalam ruangan • Sifat dari Isomer ini : Stereoisomer memiliki nama IUPAC yang identik (kecuali kata depan seperti trans, cis, D, dll). • Contoh : cis-1,2-dikloroetena, trans-1,2- dikloroetena Memiliki gugus fungsi yang sama (tidak berubah). Stereoisomer (Spatial Isomer)
  • 5. Stereoisomer dibagi menjadi 2 : 1. Enantiomer 1. Diastereomer Stereoisomer (Spatial Isomer) CERMIN ENANTIOMER OH HO COOHHOOC HH H3C CH3
  • 6. Stereoisomer (Spatial Isomer) Stereo isomer dari 2-bromo-3-klorobutana Secara matematis, untuk mengetahui jumlah isomer dari n atom C khiral, dapat dirumuskan : 𝑛 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑘ℎ𝑖𝑟𝑎𝑙 = 2 𝑛 𝑖𝑠𝑜𝑚𝑒𝑟
  • 7. Stereoisomer (Spatial Isomer) Sepasang enantiomer memiliki sifat-sifat fisika (titik didih, kelarutan, dan lain-lain) yang sama tetapi berbeda dalam arah rotasi polarimeter dan interaksi dengan zat kiral lainnya Sepasang diastereoisomer memiliki sifat-sifat fisika dan sudut rotasi polarimeter yang berbeda satu sama lain. Artinya kita bisa memisahkan campuran dua diastereoisomer dengan cara-cara fisika (destilasi, kristalisasi, dan lain-lain). Akan tetapi tidak bisa memisahkan campuran dua enantiomer dengan cara-cara fisika, karena sepasang enantiomer memiliki properti fisika yang sama
  • 8. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Langkah awal penting yang harus dilakukan untuk menentukan adanya stereoisomer adalah dengan mengidentifikasi seluruh atom karbon pusat stereogenik. Dikatakan senyawa akiral jika tidak terdapat atom kiral dalam seluruh atom C pusat di senyawa Dikatakan senyawa kiral jika tidak terdapat minimal 1 atom kiral dalam seluruh atom C pusat di senyawa Contoh akhiral Contoh khiral
  • 9. Chiral Compound Chiral compounds adalah molekul yang bersifat kiral dimana ada satu atom yang mengikat empat gugus yang berbeda, Tak dapat dihimpitkan, dan tidak memiliki bidang simetri (Asimetri)
  • 10. Asymetric Center Adanya khiralitas dalam molekul menyebabkan adanya asymmetrical center. Atom Carbon yang mengikat sampai 4 subtituent yang berbeda, mengakibatkan hilanganya seluruh sifat simetrinya, dan oleh karenya, atom C khiral sering diistilahkan sebagai Asymetric Carbon
  • 11.  jika perputaran searah dengan jarum jam disebut dekstrorotatori (d/+)  jika perputaran berlawanan dengan jarum jam disebut levorotatori (l / -) Aktivitas Optik interaksi dengan bidang cahaya terpolarisasi. Senyawa akiral (tidak aktif optik) : bidang cahaya terpolarisasi tidak berubah (sama seperti sebelum melewati sampel) Senyawa kiral (aktif optik) : bidang cahaya terpolarisasi diputar dengan sudut ɑ yang dinyatakan dalam derajat (⁰) biasanya disebut rotasi teramati Adalah sebuah sifat fisika dalam enantiomer Optical Activity
  • 13. Diastereomer Configurational • Diastereomer Configurational terkait pada Konfigurasi R-S – Konfigurasi pusat kiral: susunan atom/gugus atom yang terikat pada pusat kiral – Konvensi R-S : berguna untuk menunjukkan enantiomer yang dimaksud tanpa harus menggambarkan susunan atom/gugus pada pusat kiral (oleh Chan, Ingold & Prelog)* • Pusat kiral dilihat dari arah berlawanan dengan atom/gugus yang mempunyai prioritas terendah (-H, dll), maksudnya yang dilihat berputar adalah atom berprioritas 1,2,3. atom prioritas terendah (4) tidak berputar, tetap disumbunya • Jika urutan prioritas (besar ->kecil) searah jarum jam maka pusat kiral dikatakan mempunyai konfigurasi R (rectus:kanan), • Jika sebaliknya, maka pusat kiral dikatakan mempunyai konfigurasi S
  • 15. Diastereomer Configurational • Aturan Konfigurasi R-S – Merupakan penataan gugus pada atom karbon kiral – Susunan atom atau gugus yang jika dibaca berurutan dari prioritas tertinggi menuju terendah akan sesuai dengan arah perputaran jarum jam atau sebaliknya Urutan Prioritas
  • 17. Diastereomer Configurational • Diastereomer kiral mempunyai konfigurasi yang berlawanan pada beberapa pusat kiral namun mempunyai konfigurasi yang sama dengan yang lainnya. • Sebagai pembandingnya, enantiomer yang mempunyai konfigurasi berlawanan pada pusat kiral
  • 18. • terkadang suatu stereoisomer akan menghasilkan produk yang berbeda dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup. Contohnya adalah: – Obat Thalidomide Obat ini memiliki dua enantiomer, di mana enantiomer yang berguna sebagai obat penenang adalah (R)-Thalidomide. Tetapi ibu hamil yang mengonsumsi enantiomernya yaitu (S)-Thalidomide justru mengalami masalah dengan pertumbuhan anggota tubuh janinnya. Sedikitnya terjadi 2000 kasus kelahiran bayi cacat pada tahun 1960-an. Hal ini merupakan tragedi besar yang tidak dapat dilupakan dalam sejarah obat-obat kiral. – Nikotin (-)Nikotin dilaporkan lebih beracun dan berbahaya dibandingkan dengan (+)Nikotin. – Tiroksin Tiroksin adalah hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. (-) Tiroksin meregulasi metabolisme tubuh, sedangkan (+) Tiroksin tidak menghasilkan efek regulasi apa pun. Aplikasi Stereoisomer