1. LAPORAN ASUHAN STASE KEPERAWATAN GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA
DENGAN GANGGUAN INSOMIA
(GANGGUAN TIDUR)
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Lilik Pranata, S.Kep., M.Kes
PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
Nama : Iis Marini
Nim : 1935029
2. 2
Insomnia adalah gangguan tidur yang sering dikeluhkan lansia yang
ditandai dengan kesulitan untuk tidur dan mempertahankan tidur.
Menurut National Sleep Foundation (2010) 67% dari 1.508 lansia di
Amerika usia 65 tahun keatas melaporkan mengalami gangguan tidur
atau insomnia dan 7,3% lansia melaporkan gangguan dalam memulai
tidur daN mempertahankan tidur. Prevalensi insomnia di Indonesia
pada lansia tergolong tinggi yaitu sekitar 67%.
Dampak insomnia pada lansia dapat mengakibatkan
perubahan kehidupan sosial, sosial dan psikologis.
Selain itu akan berdampak pula pada perekonomian,
lalu akan meningkatkan ririko degenratif seperti
hipertensi, depresi, stres dan yang paling
membahayakan dapat meningkatkan resiko jatuh.
LATAR BELAKANG
3. 3
TUJUAN
Tujuan umum : Diharapkan
supaya bisa dan mampu
menerapkan dalam mengatasi
masalah pada ny “P” dengan
gangguan tidur (INSOMNIA).
Tujuan khusus
Tujuan khusus yang ingin penulis capai di dalam Asuhan
Keperawatan Gerontik adalah penulis mampu
1. Melakukan pengkajian keperawatan pada ny “P” dengan
gangguan tidur (INSOMNIA).
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada ny “P” dengan
Gangguan tidur (INSOMNIA).
3. Membuat rencana keperawatan pada ny “P” dengan
Gangguan tidur (INSOMNIA).
4. Melakukan tindakan keperawatan pada ny “P” dengan
Gangguan tidur (INSOMNIA).
4. 4
Virus Corona atau severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan ringan pada
sistem pernapasan, infeksi paru-paru
yang berat, hingga kematian.
lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas.
Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi
suatu proses yang disebut Aging
Process atau proses penuaan.
Pengertian Lansia
Pengertian Covid-19
5. Konsep Insomnia
5
Akibat dari insomnia dapat mempengaruhi
fungsi otak yang tepat. Otak
menggunakan tidur sebagai proses aktif
dimana pada saat seseorang tidur otak
akan melatih semua sel saraf dengan
melewatkan sinyal aktivitas listrik melalui
semua sel saraf. Ketika sel saraf otak tidak
mendapatkan jumlah tidur yang cukup
maka kerja fungsi otak dalam hal
menyimpan atau mengambil informasi
dan kemampuan untuk mentoleransi
situasi stress dan berfungsi pada tingkat
yang lebih tinggi dapat terganggu dan
tidak optimal (driver et al., 2012).
Komplikasi
Klasifikasi Insomnia
1) Insomnia Akut
2) Insomnia Kronik
Pengertian Insomnia
Kondisi yang menggambarkan dimana seseorang
kesulitan untuk tidur. Kondisi ini bisa meliputi kesulitan
tidur, masalah tidur, sering terbangun di malam hari, dan
bangun terlalu pagi. Kondisi ini mengakibatkan
perasaan tidak segar pada siang hari dan kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari – hari dan tidak tercukupinya
kebutuhan tidur yang baik
6. Asuhan Keprawatan
Insomnia
Pengkajian Meliputi :
1. Identitas
2. Keluhan utama : Sulit tidur
3. Riwayat penyakit sekarang : Riwayat keluhan saat ini bagimana uraian penyakit yang diderita oleh
klien dari mulai rasa timbulnya keluhan yang dirasakan sampai klien dibawa ke Rumah Sakit,
riwayat pemeriksaan diri ke tempat lain selain dari Rumah Sakit umum serta pengobatan apa yang
pernah diberikan dan bagaimana perubahannya dan data yang didapatkan pada saat pengkajian.
4. Riwayat penyakit dahulu : Riwayat kesehatan masa lalu klien seperti apakah ada riwayat penyakit
hematologi sebelumnya, riwayat pekerjaan pada pekerja yang berhubungan dengan konsumsi
makanan yang merangsang atau pedas, penggunaan obat-obatan, riwayat mengkonsumsi alkohol
dan merokok pada klien.
5. Riwayat penyakit keluarga : pengkajian pada klien dengan menanyakan apakah dalam keluarga
ada yang menderita penyakit yang sama karena faktor genetik atau keturunan.
6. Pola kebiasaan sehari-hari : pengkajian pada klien adalah aktivitas apa saja yang biasa dilakukan
sehubungan dengan adanya gejala seperti sulit tidur
7. Pemeriksaan fisik : kesadaran ttv
8. Pola persepsi kesehatan : Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat, Pola nutrisi, Pola persepsi dan
konsep diri, Pola mekanisme atau penanggulangan stress dan koping, Pola tata nilai dan
kepercayaan dan lainnya.
6
7. Diagnosis dan Intervensi
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Gangguan pola tidur b.d kurang
kontrol tidur
Pola tidur
menurun setelah dilakukan
tindakan keperawatan dengan
kriteria hasil :
1. Keluhan sulit tidur
2. Keluhan sering terjaga
3. Keluhan tidak puas tidur
4. Keluhan pola tidur berubah
5. Keluhan istirahat tidak
cukup
Meningkat setelah dilakukan
tindakan keperawatan dengan
kriteria hasil :
1. Kemampuan beraktivitas
Dukungan Tidur :
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
3. Tetapkan jadwal tidur rutin
4. Anjurkan menepati kebiasaan tidur
5. Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang menggangu
tidur
7
8. Diagnosis dan Intervensi
8
No Diagnosa SLKI SIKI
2. Keletihan b.d gangguan tidur Tingkat Keletihan
menurun setelah dilakukan
tindakan keperawatan dengan
kriteria hasil :
1. Lesu
2. Sakit kepala
3. Gelisah
Edukasi aktivitas/istirahat
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2. Jelaskan pentingnya
aktivitas atau olahraga
secara rutin
3. Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat.