Asuhan keperawatan gerontik gangguan sistem penghidu dengan intervensi promosi kesehatan dan tes penghidu di era pandemi covid 19
1. Asuhan Keperawatan Gerontik Gangguan Sistem Penghidu dengan
Intervensi Promosi Kesehatan dan Pemeriksaan Penghidu di Era
Pandemi Covid-19
Created by :
Putri Zulaika Aristawidya
1935021
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Pembimbing :
Ns. Lilik Pranata, M.Kep
2. 2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Gerontology dan Geriatri : Proses Penuaan &
permasalahan pada lansia
Keperawatan
Keperawatan gerontik
Maryam : Model Keperawatan Gerontik (preventif,
promotif, pembatasan kecacatan dan rehabilitatif )
Data proyeksi penduduk lansia pada tahun 2015-
2020
2015 : 8,1 %
2017 : 9,03 %
2020 : 9,05%
2025 : 11,1 % (33,69 juta jiwa)
2030 : 12,9% (40,95 juta jiwa)
(World Population Prospects, 2017)
3. 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Asuhan keperawatan pada lansia
gangguan penghidu presbyosmia
Lansia Proses Penuaan
(Fungsional)
Indra penghidu yang tidak
peka terhadap bau
Penurunan nafsu Tidak mampu
mencium aroma makanan
4. 4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Tujuan :
Memahami dan melakukan asuhan
keperawatan gerontik pada lansia
dengan gangguan system penghidu
presbyosmia.
Manfaat :
Lansia mampu melakukan
perawatan mandiri dan beradaptasi
dengan baik terhadap penurunan
fungsi sistem penghidu sehingga
status kesehatan lansia tetap terjaga
dengan baik
5. 5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Seseorang yang sudah mencapai
usia lebih dari 60 tahun yang diikuti
dengan penurunan fungsi tubuh
secara berangsur-angsur.
(Kholifah, 2016)
Faktor yang mempengaruhi :
(Muhith and Siyoto, 2016)
Lansia ??
Perubahan fungsi pada
sistem tubuh
Perubahan fungsi sistem
sensori
Penurunan fungsi penghidu
(presbyosmia)
Tidak mampu mampu
mengenali bau
Penurunan nafsu makan
Intake nutrisi kurang
terpenuhi
Rentan terhadap penyakit
(salah satunya covid 19)
6. 6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Mengapa lansia rentan
terkena covid 19 ??
Lansia Penurunan imunitas
Semakin menurunnya imunitas
tubuh
Terpapar Covid 19 Imunitas tubuh
Rentan terhadap penyakit
Komplikasi penyakit penyerta dan beresiko mengalami perburukkan penyakit
Kematian
Penanganan Covid 19
Disertai penyakit penyerta
(hipertensi, diabetes, ISPA, tidak
nafsu makan penurunan
intake nutrisi
7. 7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Penanganan Covid 19 untuk Lansia dengan penyakit
penyerta :
8. Pemeriksaan
fisik :
Tes Penghidu
8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Penurunan fungsi penghidu
(presbyosmia)
Tidak mampu mampu mengenali
bau
Penurunan nafsu makan
Intake nutrisi kurang terpenuhi
Rentan terhadap penyakit (salah
satunya covid 19)
Asuhan keperawatan pada lansia
dengan presbyosmia
Pengkajian :
Keluhan utama : penurunan nafsu makan &
tidak dapat mencium bau-bauan
Riwayat penyakit : trauma kepala, penyakit
sinonasal, penyakit neurodegeneratif,
kebiasaan merokok, mengkonsumsi obat-
obatan, infeks saluran nafas atas atau
penyakit sistemik
Pemeriksaan
Penunjang :
1. MRI
2. Pemeriksaan
Elektrofisiologis
Penghidu
3. Pemeriksaan
Kemosensoris
Penghidu
4. Pemeriksaan
Biopsi Neuroepitel
Olfaktorius
9. 9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENGHIDU PRESBYOSMIA
Diagnosis Keperawatan :
1. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penghiduan
2. Resiko defisit nutrisi dengan faktor psikologis (keengganan untuk makan
karena tidak mampu mencium aroma makanan)
3. Ansietas b.d terpapar informasi, ancaman terhadap konsep diri, krisis
situasional
Intervensi :
1. Identifikasi penurunan fungsi penghidu
2. Tentukan metode pengelolaan resiko (edukasi perubahan fungsi
normal tubuh pada sistem penghidu)
3. Lakukan pengelolaan resiko secara aktif (mengajarkan keluarga metode
status fisiologis (peningkatan cita rasa makanan dengan rempah-rempah)
Simulasi :
Tes Penghidu
(SDKI, 2018)
(SIKI, 2019)
Evaluasi :
Resiko defisit nutrisi dengan faktor psikologis (keengganan
untuk makan karena tidak mampu mencium aroma makanan)
dapat dikontrol