SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Dosen Pengajar: Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso, SKM
Kelompok 11:
April Lia Rachmawati
Arifah Septiane Mukti
Asyifa Robiatul Adawiyah
SEKSUAL BAGI KEHIDUPAN
 Kehidupan seksual merupakan bagian dari
kehidupan manusia sehingga kualitas kehidupan
seksual ikut menentukan kualitas hidup.
 Hubungan seksual yang sehat adalah hubungan
seksual yang dikehendaki, dapat dinikmati
bersama pasangan suami dan istri dan tidak
menimbulkan akibat buruk baik fisik maupun
psikis. termasuk dalam hal ini Pasangan Lansia.
 Sexual Biology:
Fisiologis berubah karena usia
 Pria: membutuhkan stimulasi lebih langsung, patologis pada
prostat
 Wanita: menurunnya esterogen karena vaginal atrofi,
inkontinensia urin, vaginal prolapse
 Sexual Behavior:
 Pria: lebih peduli dengan pasangan menyenangkan;
Menyamakan seksualitas dengan perasaan maskulinitas
dan menjadi hidup
 Wanita: tidak ada pasangan jadi tidak ada alasan untuk
melakukan seks, “menjadi masa lalu saya"
SEXUAL BIOLOGY vsSEXUAL BEHAVIOR
DEFINISI SEKS
Menurut WHO 2002:
Seks mengacu pada sifat-sifat biologis yang
mendefinisikan manusia sebagai perempuan
ataupun laki-laki.
Sementara himpunan sifat biologis ini tidak
saling asing, sebab ada individu yang memilih
kedua-duanya, manusia cenderung dibedakan
sebagai laki-laki dan perempuan.
 Kata seks diartikan dalam dua hal yaitu:
Aktivitas seksual genital yaitu hubungan
fisik antara individu.
Sebagai label jenis kelamin, dimana seks
lebih berkonotasi kepada biologis
perempuan dan laki-laki.
Lanjutan…
DEFINISI SEKSUALITAS
Konferensi APNET (Asia Pasific Network for
Sosial Health)
di Cepu, Filipina 1996 mengatakan:
seksualitas adalah ekspresi seksual
seseorang yang secara social dianggap
dapat diterima serta mengandung aspek-
aspek kepribadian yang luas dan
mendalam.
AKTIFITAS SEKSUAL
Aktifitas seksual adalah
“kegiatan yang dilakukan dalam upaya
memenuhi dorongan seksual atau kegiatan
mendapatkan kesenangan organ kelamin atau
seksual melalui beberapa perilaku. Misalnya
berfantasi, mansturbasi, menonton atau
membaca pornografi, cium pipi, cium bibir,
petting, dan berhubungan seks”
(Ingrid, 2001)
Perubahan Psikis pada Lansia
Hal ini lebih sering diakibatkan oleh perasaan sudah tua, sudah
pikun, dan secara fisik sudah tidak menarik bagi pasangan.
Perubahan akibat depresi dan demensia sering mengganggu
prilaku seksual termasuk gangguan khayal yang dikaitkan dengan
kecemburuan patologis.
Secara umum beberapa gangguan psikologis yang
timbul adalah:
 Kecemasan (angietas)
 Depresi
 Rasa bersalah (guilty feeling)
 Masalah perkawinan atau juga akibat dari rasa takut akan
gagal dalam berhubungan seksual
Lanjutan…
Khusus pada perempuan, ada beberapa gangguan yang sangat
berpengaruh besar terhadap sisi kewanitaannya seperti :
 Penurunan sekresi estrogen setelah menopause
 Hilangnya kelenturan/elastisitas jaringan payudara
 Cerviks yang menyusut ukurannya
 Dinding vagina atropi ukurannya memendek
 Berkurangnya pelumas vagina
 Matinya steroid seks secara tidak langsung mempengaruhi
aktivitas seks
 Perubahan ageing meliputi penipisan bulu kemaluan,
penyusutan bibir kemaluan, penipisan selaput lendir vagina
dan kelemahan otot perineal
SEKSUALITAS PADA WANITA
Para ahli telah menemukan bahwa kadar
hormon perempuan biasanya meninggi
sekitar usia 35 tahun, tetapi apa yang
sebenarnya terjadi untuk mengukur
dorongan seksual adalah dengan
merasakan apa yang akan terjadi pada
pikiran dan emosi seseorang.
MASALAH SEKSUALITAS
PADA LANJUT USIA
Orang yang secara fisik
sehat dan merasa
sangat normal
cenderung melakukan
aktivitas seksual
sepanjang hidup
mereka, kira-kira
mendekati usia 70-an.
Lanjutan…
Tetapi sejalan dengan bertambahnya usia, masalah
seksual merupakan masalah yang tidak kalah pentingnya
bagi pasangan usia lanjut. Masalah ini meliputi:
 ketakutan akan tidak berfungsinya organ sex secara
normal
 ketakutan akan kemampuan secara psikis untuk bisa
berhubungan sex
 berkurangnya respon erotis terhadap orgasme
 ejakulasi premature
 dan sakit pada alat kelamin sewaktu masturbasi.
Lanjutan…
Penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh
pria maupun wanita pada usia madya (40-60
tahun) terdapat pada perubahan-perubahan
kemampuan seksual mereka.
Wanita memasuki masa
menopause
atau perubahan hidup
Perubahan Fisiologis Aktivitas Seksual
Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses
penuaan bila ditinjau dari pembagian tahapan
seksual menurut (Kaplan), adalah:
Fase
Hasrat
(Desire)
Fase
Arousal
Fase
Orgasme
(Orgasmic)
Fase
Setelah
Orgasme
(Pasca
Orgasmic)
1. Fase Hasrat (Desire)
Pada Wanita:
 Terutama dipengaruhi oleh penyakit baik dirinya
sendiri atau pasangan, masalah hubungan antar
keduanya, harapan cultural dan hal-hal tentang
harga diri.
 Desire pada lansia wanita mungkin menurun
dengan makin lanjutnya usia, tetapi hal ini bisa
bervariasi.
2. Fase Arousal
Pada Wanita:
Pembesaran payudara berkurang
semburan panas di kulit menurun
elastisitas dinding vagina menurun
iritasi uretra dan kandung kemih meningkat
otot-otot yang menegang pada fase ini
menurun
3. Fase Orgasme (Orgasmic)
Pada Wanita:
Tanggapan orgasmic mungkin kurang intens
disertai sedikit kontraksi,
kemampuan untuk mendapatkan orgasme
multiple berkurang dengan makin lanjutnya
usia.
4. Fase Pasca Orgasmic
Pada Wanita:
Mungkin terdapat periode refrakter dimana
pembangkitan gairah sampai timbulnya fase
orgasme berikutnya lebih sukar terjadi.
Penyebab Lain Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual pada lansia tidak hanya disebabkan oleh perubahan
fisiologik saja, terdapat banyak penyebab lainnya seperti:
• tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan
orang lain yang mungkin membuat inadekuat konseling
tentang efek prosedur operasi terhadap fungsi seksual.
Penyebab Iatrogenic
• hampir semua kondisi kronis melemahkan baik itu
berhubungan langsung atau tidak dengan seks dan system
reproduksi mungkin memacu disfungsi seksual psikogenik
Penyebab Biologik Dan Kasus Medis
DISEASE vs SEXUAL FUNCTION
Penyakit dan hal yang dapat
menyebabkan masalah
kehidupan seksual antara lain :
Infark Miokard
Pasca Stroke
Kanker
Diabetes melitus
Artritis
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Non disease:
Rokok dan
Alkohol
Obat-Obatan
Penurunan Hormon dengan Fungsi
Seksual
 Secara umum pengaruh penuaan fungsi seksual wanita sering
dihubungkan dengan penurunan hormon,seperti berikut ini :
 Lubrikasi vagina memerlukan waktu lebih lama
 Pengembangan dinding vagina berkurang pada panjang dan
lebarnya
 Dinding vagina menjadi tipis dan mudah teriritasi
 Selama hubungan seksual dapat terjadi iritasi pada kandung
kemih dan uretra
 Sekresi vagina berkurang keasamannya, meningkat
kemungkinan terjadi infeksi
 Atrofi labia mayora dan ukuran klitoris menurun
 Fase orgasme lebih pendek
Klimakterium Pada Wanita Lansia
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium. Berlangsung 6 tahun sebelum
menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopouse
Menstruasi
tidak lancar
atau tidak
teratur
Haid banyak
ataupun
sangat sedikit
Sakit kepala
terus
menerus
Berkeringat Neuralgia
Tanda-tanda Klimakterium :
Mudah
curiga
Murung
Mudah
tersinggung
/ mudah
marah
Insomnia
Tertekan
Kesepian
Tegang
dan
cemas
Gejala
Psikologis
pada masa
klimakterium :
Lanjutan…
Lanjutan…
Perubahan Kejiwaan pada masa klimakterimum:
 Merasa tua
 Tidak menarik lagi
 Rasa tertekan karena takut menjadi tua
 Mudah tersinggung
 Mudah kaget
 Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami
 Rasa takut karena suami menyeleweng
Menopause dengan Fungsi Seksual
Pada masa menopouse, sebanyak 15% wanita mengeluh
vagina kering, walaupun Haid mereka masih teratur.
Pada masa pasca manopouse, wanita mengeluh vagina
kering meningkat sampai dengan 50%.
Pada keadaan kadar esterogen sangat rendah pun
wanita tetap mendapatkan orgasme.
Yang terpenting adalah melakukan hubungan sexsual
secara teratur agar elastisitas vagina masih tetap di
pertahankan .
Hampir 50% wanita usia antara 55 – 57 tahun
seksualnya masih tetap aktif, Orgasme tetap saja
diperoleh hingga usia pasca menopouse.
 hormon
estrogen
penipisan pada
dinding vagina
tidak adanya darah
kapiler berakibat
permukaan vagina
menjadi pucat.
rugae-rugae
(kerut) vagina akan
jauh berkurang
permukaannya
menjadi licin
wanita mengeluhkan
dispareunia (nyeri
sewaktu senggama)
sehingga malas
berhubungan
seksual.
Menopause dengan Fungsi Seksual
Menopause dan Masalah dengan
Pasangan
Ada tiga kemungkinan mengapa para suami enggan
berhubungan seksual lagi dengan istrinya yaitu:
 tidak tertarik lagi, ada anggapan salah bahwa
menopause berarti padamnya dorongan seksual,
 kesulitan berhubungan intim akibat perlendiran
vagina berkurang, sementara ereksi tetap kokoh
seperti sedia kala
 penolakan istri karena merasa sakit saat
berhubungan seksual
(Pangkahila, 1998)
Masa Terakhir Menopause?
Masa Senium
Pada wanita
lansia
Yaitu masa sesudah
pasca menopause
Ditandai dengan telah
tercapainya keseimbangan
baru dalam kehidupan
wanita, sehingga tidak ada
lagi gangguan vegetatif
maupun psikis.
HAMBATAN AKTIVITAS SEKSUAL
PADA USIA LANJUT
Hambatan
Eksternal
Biasanya terkait
dengan pandangan-
pandangan sosial
Hambatan
Internal
Biasanya terkait
dengan psikologis
dan pandangan
terhadap diri sendiri
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SEKSUALITAS PADA LANSIA
umur
Jenis
kelamin
pendidikan
pengetahuan Penyakit Budaya
Menopause psikologis
Pasangan
hidup
Pencegahan Masalah
Seksual pada Lansia
 Memperluas Pengertian seks
 Berkomunikasi dengan pasangan
 Melepaskan Kebiasan Rutin
 Mengontrol Ekspektasi
 Mengatur Diri
PENANGANAN DAN REHABILITASI
GANGGUAN SEKSUAL PADA LANSIA
Konseling
Psikoseksual
Therapi
Hormon
Penyembuhan
dengan obat-
obatan
Bedah
Pembuluh
Golongan Obat Yang Menyebabkan
Gangguan Fungsi Seksual (1)
Golongan Obat Contoh Pengaruh Pada
Fase
Anjuran Obat
Pengganti
Anti hipertensi:
diuretik
Gol. tiasid Fase pembangkitan Pertimbangkan
penghambat kanal Ca
Anti hipertensi: obat
berdaya sentral
Klonidin, metil-dopa Fase pembangkitan Sama seperti diatas
Anti hipertensi:
Beta-blocker
propanolol Fase hasrat dan
penggairahan
Sama seperti diatas
Anti-hipertensi:
ACE-blocker
captopril Fase penggairahan Sama seperti diatas
Obat anti -psikotik Torasin, tiotksen,
haloperidol
Fase desire, fase
pembangkitan,
priapismus, ejakulasi
retrogad
Pertimbangkan
Buspiron, turunkan
dosis bertahap
Golongan Obat Contoh Pengaruh Pada Fase Anjuran Obat Pengganti
Obat anti-
ansietas
Diazepam Fase desire, orgasme Lebih ditekankan pada
pemuaskan
Antikolinergik Atropin,
hidroksisin
Fase pembangkitan, fase
desire
Estrogen oral merupakan
pilihan pada yang tak bisa
per oral
estrogen Premarin Fase
pembangkitan(perbaikan
lubrikasi, turunkan rasa
nyeri)
Bila ada efek samping
berikan secara siklik
progestin provera Fase desire(dapat
diturunkan libido)
Pertimbangkan
alternatifdari Blocker H-2
Antagonis
reseptor H-2
simetidin Fase desire, pembangkitan
orgasme
Waktu pemberian sangat
penting (berhubungan
dengan waktu aktivitas
seksual
Golongan Obat Yang Menyebabkan
Gangguan Fungsi Seksual (2)
Golongan Obat Contoh Pengaruh Pada Fase Anjuran Obat
Pengganti
narkotik Kodein, demerol Fase desire, pembangkitan
orgasme
Kenali dan obati
adiksi
Sedatif
lain-lain
Alkohol,
barbiturat
digitalis
Fase desire, pembangkitan Obati gejala
kecemasan;
yakinkan ketakutan
akan serangan
jantung waktu akt.
Seksual
Antidepresan
trisiklik
Imipramin,
amitriptilin
Fase desire, pembangkitan
fase muskular terlambat
Pertimbangkan:
Prozac, zoloft
Antidepresan
lain
Trasodon,
inhibitor MAO
Priapisme, fase
pembangkitan, orgasme
Pertmb. Prozac,
Zoloft
Golongan Obat Yang Menyebabkan
Gangguan Fungsi Seksual (3)
Telaah Artikel (1)
Judul Jurnal Sexual Dysfunction In The
Elderly: Age Or Disease?
Pengarang Jurnal ME Camacho and CA
Reyes-Ortiz
Penerbit Sealy Center on Aging, The
University of Texas Medical
Branch, Galveston, Texas,
USA
Tahun Pembuatan 2005
Responden:
Data yang dikumpulkan antara 2001 dan 2002 di 27.000 pria
dan wanita berusia 40-80 tahun, di 29 negara,
mengungkapkan bahwa 28% pria dan 39% dari perempuan
memiliki setidaknya satu keluhan dengan fungsi seksual.
Hampir setengah dari orang-orang sampel antara 70 dan 80
tahun dilaporkan melakukan hubungan seksual pada tahun
sebelum dilakukan wawancara, dan wanita hanya 21%.
Hanya 17% pria dan 23% wanita dalam sampel
mengungkapkan 'orang tua tidak lagi menginginkan seks'.
Dan 68% pria dan 60% wanita mendukung 'orang tua
menggunakan perawatan medis untuk membantu
menikmati aktivitas seksualnya’.
Hasil dan Komentar Jurnal:
 Penurunan fungsi seksual yang sejalan dengan
usia dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Penyakit dan penurunan fungsional berbanding
lurus dalam aktivitas seksual pada lansia.
 Survei populasi langsung saat ini mungkin akan
meningkatkan pemahaman kita tentang
seksualitas pada lansia.
 Seksualitas penting untuk lansia, tapi minat
membahas aspek kehidupan seksual adalah
merupakan suatu variabilitas.
Lanjutan…
 Faktor risiko lain dari usia yang sangat terkait dengan
Disfungsi Ereksi (DE) dan Disfungsi Seksual Wanita (FSD).
 Subyek dengan Disfungsi Seksual (SD) harus diskrining
untuk faktor risiko (1) kardiovaskular, (2) risiko penyakit
koroner dan (3) LUTS (Lower Urinary Tract Syndrome).
 Pengendalian faktor risiko kardiovaskular dapat
meningkatkan fungsi endotel dan ED.
 Kesadaran awal pasien dari hubungan antara faktor-faktor
risiko kardiovaskular dan ED akan mendorong pasien untuk
mematuhi kontrol dan gaya hidup pada perubahan lebih
baik.
 LUTS adalah masalah umum pada pria dan wanita lanjut
usia yang berhubungan dengan SD yang dapat diatasi
dengan terapi.
Telaah Artikel (2)
Judul Jurnal Sexuality In Older Age: Essential
Considerations For Healthcare
Professionals
Pengarang Jurnal ABI TAYLOR,MARGOT A.GOSNEY
Royal Berkshire Hospital—Elderly Care
Medicine, London Road, Reading RG1
5AN, UK 2University of Reading—
Institute of Health Sciences, Reading
RG1 5AQ, UK
ME Camacho and CA Reyes-Ortiz
Penerbit Oxford University Press
Tahun Pembuatan 2011
Hasil dan Komentar Jurnal:
Pada tahun 2001, Departemen Kesehatan Inggris yang
diterbitkan The National Service Framework untuk Orang
Lanjut Usia, menetapkan program aksi dan reformasi
untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan pasien
usia lanjut.
Orang jarang menyebutkan seksualitas atau masalah
yang banyak dihadapi oleh lansia mungkin berkaitan
dengan masalah seksual.
Demikian juga, Strategi Nasional untuk Kesehatan dan
HIV (2001) Seksual, terutama ditujukan untuk orang-
orang muda, karena jarang menyebutkan bagaimana
isu-isu seksual dapat mempengaruhi orang tua.
Lanjutan:
 Penelitian menunjukkan, bagaimanapun, bahwa banyak
orang tua menikmati kehidupan seks yang aktif, meskipun
mereka mungkin menghadapi beberapa masalah. Jika
profesional kesehatan (HCP) tidak menerima bahwa orang
tua dapat menikmati seks, maka tidak mungkin bahwa
masalah seksual akan efektif dieksplorasi, didiagnosis dan
diobati.
 Jurnal tersebut bertujuan untuk menyelidiki beberapa
penelitian yang bersangkutan menghilangkan mitos yang
sama sekali 'aseksual' lanjut usia, dan menawarkan
rekomendasi untuk HCP termasuk dokter umum (dokter),
geriatricians dan psikiater usia tua. Banyak orang tua
menikmati kehidupan seks yang aktif, meskipun mereka
mungkin mengalami masalah.
Lanjutan…
 Masalah seksual pada orang tua harus dikelola
secara sensitif dan praktis oleh HCP, sehubungan
dengan perbedaan individu dalam minat seksual
dan aktivitas.
 Diperlukan pelatihan yang lebih untuk HCP yang
bekerja untuk merawat lansia baik untuk
memberikan pengetahuan seksualitas tua dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk
membahasnya karena merupakan suatu hal yang
sensitif.
Telaah Buku dan Artikel (3)
Sumber:
Apa itu hormon bio-identik?
Hormon bio-identik adalah suplemen hormon yang
struktur biokimianya serupa dengan hormon yang
diproduksi oleh tubuh manusia
sebuah fakta yang menawarkan keuntungan terapeutik
penting dan memperkecil risiko-risiko potensial.
Bio-Identical Hormones
Hormon ini harus diakui oleh FDA (Food and Drug
Administration)
Berupa serbuk  dikirimkan ke apotek peracikan 
diformulasikan menurut resep dokter
Keuntungannya: dosis dapat disesuaikan dengan
kebutuhan hormonal individu
Metode pemberiannya transdermal  dalam
bentuk krim, gel, dan suppository  sehingga
hormon diserap secara langsung dlm aliran darah
Pituitary
LH
Menaikkan kadar hormon
ovarium agar wanita bisa hamil
Menghasilkan
indung telur
Lama-kelamaan rasa
panas tubuh
dan gejala menopouse
lainnya akan hilang
Normalnya:
Menurut dr. Platt:
Ketika menopause
Diberikan
terapi hormon
kadar tinggi
Gejala rasa panas
tubuh
dan gejala menopouse
lainnya AKAN TERUS
BERULANG
Sudah
terprogram
Indung telur mengeluarkan 4
jenis hormon:
Esterogen Progesteron Testosteron DHEA
Melakukan terapi pada hormon-hormon tersebut, yang
manapun itu, dapat mengurangi gejala perimenopausal dan
menopausal
Hormon untuk mengatasi gejala
menopause yang disetujui FDA
Type/source Brand name(s) Preparations Bioidentical?
Estrogens
Conjugated equine
estrogens (CEE)/
pregnant mares’ urine
Premarin Pill
Vaginal cream
No
No
Synthetic conjugated
estrogens/plants
Cenestin, Enjuvia Pill No
Esterified estrogens/plants Menest Pill No
17 beta-estradiol/plants
(micronized)*
Estrace, others Pill Yes**
Alora, Climara, Esclim,
Estraderm, Vivelle, others
Patch Yes
Estrogel Transdermal gel Yes
Estrasorb Topical cream Yes
Estrace Vaginal cream+ Yes
Estring Vaginal ring+ Yes
Esterogens
Estropipate (modified
estrone)/plants
Ortho-Est, Ogen,
others
Pill No
Ogen Vaginal
cream+
No
Estradiol acetate Femring Vaginal ring Yes
Estradiol hemihydrate Vagifem Vaginal
tablet+
Yes
Ethinyl estradiol Estinyl Pill No
Hormon untuk mengatasi gejala
menopause yang disetujui FDA
Progestins, micronized progesterone
Medroxyprogesterone
acetate (MPA)
Amen, Cycrin, Provera Pill No
Micronized*
progesteroneUSP
Prometrium Pill Yes
Prochieve 4% Vaginal gel Yes
Norgestrel Ovrette Pill No
Norethindrone Micronor, Nor-QD,
others
Pill No
Norethindrone acetate Aygestin, others Pill No
Hormon untuk mengatasi gejala
menopause yang disetujui FDA
Lanjutan…
Combined hormones
CEE and MPA Premphase, Prempro Pill No
Ethinyl estradiol and
norethindrone acetate
Femhrt Pill No
17 beta-estradiol and
norethindrone acetate
Activella Pill No
Combipatch Patch No++
17 beta-estradiol
and norgestimate
Prefest Pill No++
17 beta-estradiol
and levonorgestrel
Climara Pro Patch No++
Keterangan:
* Partikel yang dibuat lebih kecil untuk penyerapan yang lebih baik.
** Estradiol bioidentik sampai tertelan dan dikonversi dalam hati untuk estrone.
+ Untuk gejala vagina saja.
++ Estradiol adalah bioidentik tetapi tidak progestin.
Kesimpulan…
Apakah bio-identikal aman? Tidak ada yang tahu.
Penelitian telah menunjukkan terapi tersebut dapat
membantu mengurangi hot flashes dan kekeringan
vagina, dan beberapa studi besar telah meneliti
perbedaan antara berbagai hormon dan metode
yang dipakai.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih
memahami perbedaan-perbedaan ini dan
membandingkan risiko dan manfaat yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
 Darmojo, R Boedi dan Martono, H Hadi.2000.Geriatri (
ilmu kesehatan usia lanjut ). Jakarta : FKUI
 Widyastuti, Yani dan Anita Rahmawati, Yuliasti, E.
2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta. Fitramaya
 Modul Kesehatan Reproduksi. 2008. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta
 Platt, Michael, E. 2007. The Miracle of Bio-Identical
Hormones. Clancy Lane Publishing.
 http://www.health.harvard.edu/womens-health/what-
are-bioidentical-hormones
Terima Kasih 

More Related Content

What's hot

PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN FAIQO DIYANA
 
Pembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksiPembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksiAgnes Claudia
 
Makalah post partum
Makalah post partumMakalah post partum
Makalah post partumMeRry Zu
 
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdfPertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdfEka Safitri
 
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasCahya
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANLindarti Marsiyah
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseBidan Briiviian
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
 
Psikologi dalam kebidanan
Psikologi dalam kebidananPsikologi dalam kebidanan
Psikologi dalam kebidananevianamsaputri
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksualSulistia Rini
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Asyifa Robiatul adawiyah
 

What's hot (20)

Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
PPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular SeksualPPT Penyakit Menular Seksual
PPT Penyakit Menular Seksual
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 
Pembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksiPembekalan kesehatan reproduksi
Pembekalan kesehatan reproduksi
 
Makalah post partum
Makalah post partumMakalah post partum
Makalah post partum
 
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdfPertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
Pertemuan 2. Siklus Kehidupan Wanita dan Indikator Kesehatan.pdf
 
Gizi dan Fertilitas
Gizi dan FertilitasGizi dan Fertilitas
Gizi dan Fertilitas
 
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Kebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitasKebutuhan seksualitas
Kebutuhan seksualitas
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
klimakterium dan menopause
klimakterium dan menopauseklimakterium dan menopause
klimakterium dan menopause
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
 
Psikologi dalam kebidanan
Psikologi dalam kebidananPsikologi dalam kebidanan
Psikologi dalam kebidanan
 
INFERTILITAS
INFERTILITASINFERTILITAS
INFERTILITAS
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Fish bone
Fish boneFish bone
Fish bone
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Leaflet seks bebas akper pemkab muna
Leaflet seks bebas akper pemkab munaLeaflet seks bebas akper pemkab muna
Leaflet seks bebas akper pemkab muna
 

Viewers also liked

PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATPELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATikemaharaniw
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
Makalah om ezon
Makalah om ezonMakalah om ezon
Makalah om ezonYan River
 
Diabetes mellitus pada lanjut usia
Diabetes mellitus pada lanjut  usiaDiabetes mellitus pada lanjut  usia
Diabetes mellitus pada lanjut usiaPiTria HaYati
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Program usila di puskesmas
Program usila di puskesmasProgram usila di puskesmas
Program usila di puskesmasJoni Iswanto
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitarayiputri
 
Tumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansiaTumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansiaDinie Fajriah
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIApjj_kemenkes
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusYunita Manurung
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderShafa Nabilah Eka Puteri
 

Viewers also liked (19)

Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKATPELAYANAN LANSIA    YANG BERKAITAN DENGANKESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
PELAYANAN LANSIA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI DI MASYARAKAT
 
PPT Lansia
PPT LansiaPPT Lansia
PPT Lansia
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Posyandu-lansia
Posyandu-lansiaPosyandu-lansia
Posyandu-lansia
 
sistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannyasistem reproduksi dan kelainannya
sistem reproduksi dan kelainannya
 
Makalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontikMakalah kep. gerontik
Makalah kep. gerontik
 
Makalah om ezon
Makalah om ezonMakalah om ezon
Makalah om ezon
 
Diabetes mellitus pada lanjut usia
Diabetes mellitus pada lanjut  usiaDiabetes mellitus pada lanjut  usia
Diabetes mellitus pada lanjut usia
 
Bahan pengawet
Bahan pengawetBahan pengawet
Bahan pengawet
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Puskesmas santun Lansia
Puskesmas santun LansiaPuskesmas santun Lansia
Puskesmas santun Lansia
 
Program usila di puskesmas
Program usila di puskesmasProgram usila di puskesmas
Program usila di puskesmas
 
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanitaJenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
Jenis dan penyebab penyakit pada alat reproduksi pada wanita
 
Tumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansiaTumbuh kembang lansia
Tumbuh kembang lansia
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 

Similar to SEKSUALITAS LANJUT USIA

klimakterium dan andrapause.pptx
klimakterium dan andrapause.pptxklimakterium dan andrapause.pptx
klimakterium dan andrapause.pptxssuser25fcab
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.ppt
PPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.pptPPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.ppt
PPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.pptgama net
 
MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptx
MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptxMASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptx
MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptxpuskesmassukadami
 
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaKesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaGilang Emon
 
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptxNikmatulNikmah
 
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptxPOWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptxssuser94884c
 

Similar to SEKSUALITAS LANJUT USIA (20)

klimakterium dan andrapause.pptx
klimakterium dan andrapause.pptxklimakterium dan andrapause.pptx
klimakterium dan andrapause.pptx
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
Menopause pada wanita terbagi menjadi 2 jenis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Askep klimakterium dan menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.ppt
PPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.pptPPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.ppt
PPT KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT.ppt
 
Download 8. sri palupi
Download 8.  sri palupiDownload 8.  sri palupi
Download 8. sri palupi
 
MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptx
MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptxMASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptx
MASALAH_KESEHATAN_REPRODUKSI_pptx.pptx
 
Impotensi
ImpotensiImpotensi
Impotensi
 
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
Menopause berasal dari bahasa yunani AKPER PEMKAB MUNA
 
Kesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansiaKesehatan reproduksi pada lansia
Kesehatan reproduksi pada lansia
 
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
1a. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Masa Pubertas.pptx
 
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptxPOWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
POWER_POINT_KONSEP_KESEHATAN_REPRODUKSI.pptx
 
Tika Agustin ( 1302300045)
Tika Agustin ( 1302300045)Tika Agustin ( 1302300045)
Tika Agustin ( 1302300045)
 
Menopause
MenopauseMenopause
Menopause
 
makalah Menopause
makalah Menopausemakalah Menopause
makalah Menopause
 
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Menopause.ppt
Menopause.pptMenopause.ppt
Menopause.ppt
 
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
Menopaus1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pad1 AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (12)

implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 

SEKSUALITAS LANJUT USIA

  • 1. Dosen Pengajar: Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso, SKM Kelompok 11: April Lia Rachmawati Arifah Septiane Mukti Asyifa Robiatul Adawiyah
  • 2. SEKSUAL BAGI KEHIDUPAN  Kehidupan seksual merupakan bagian dari kehidupan manusia sehingga kualitas kehidupan seksual ikut menentukan kualitas hidup.  Hubungan seksual yang sehat adalah hubungan seksual yang dikehendaki, dapat dinikmati bersama pasangan suami dan istri dan tidak menimbulkan akibat buruk baik fisik maupun psikis. termasuk dalam hal ini Pasangan Lansia.
  • 3.  Sexual Biology: Fisiologis berubah karena usia  Pria: membutuhkan stimulasi lebih langsung, patologis pada prostat  Wanita: menurunnya esterogen karena vaginal atrofi, inkontinensia urin, vaginal prolapse  Sexual Behavior:  Pria: lebih peduli dengan pasangan menyenangkan; Menyamakan seksualitas dengan perasaan maskulinitas dan menjadi hidup  Wanita: tidak ada pasangan jadi tidak ada alasan untuk melakukan seks, “menjadi masa lalu saya" SEXUAL BIOLOGY vsSEXUAL BEHAVIOR
  • 4. DEFINISI SEKS Menurut WHO 2002: Seks mengacu pada sifat-sifat biologis yang mendefinisikan manusia sebagai perempuan ataupun laki-laki. Sementara himpunan sifat biologis ini tidak saling asing, sebab ada individu yang memilih kedua-duanya, manusia cenderung dibedakan sebagai laki-laki dan perempuan.
  • 5.  Kata seks diartikan dalam dua hal yaitu: Aktivitas seksual genital yaitu hubungan fisik antara individu. Sebagai label jenis kelamin, dimana seks lebih berkonotasi kepada biologis perempuan dan laki-laki. Lanjutan…
  • 6. DEFINISI SEKSUALITAS Konferensi APNET (Asia Pasific Network for Sosial Health) di Cepu, Filipina 1996 mengatakan: seksualitas adalah ekspresi seksual seseorang yang secara social dianggap dapat diterima serta mengandung aspek- aspek kepribadian yang luas dan mendalam.
  • 7. AKTIFITAS SEKSUAL Aktifitas seksual adalah “kegiatan yang dilakukan dalam upaya memenuhi dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ kelamin atau seksual melalui beberapa perilaku. Misalnya berfantasi, mansturbasi, menonton atau membaca pornografi, cium pipi, cium bibir, petting, dan berhubungan seks” (Ingrid, 2001)
  • 8. Perubahan Psikis pada Lansia Hal ini lebih sering diakibatkan oleh perasaan sudah tua, sudah pikun, dan secara fisik sudah tidak menarik bagi pasangan. Perubahan akibat depresi dan demensia sering mengganggu prilaku seksual termasuk gangguan khayal yang dikaitkan dengan kecemburuan patologis. Secara umum beberapa gangguan psikologis yang timbul adalah:  Kecemasan (angietas)  Depresi  Rasa bersalah (guilty feeling)  Masalah perkawinan atau juga akibat dari rasa takut akan gagal dalam berhubungan seksual
  • 9. Lanjutan… Khusus pada perempuan, ada beberapa gangguan yang sangat berpengaruh besar terhadap sisi kewanitaannya seperti :  Penurunan sekresi estrogen setelah menopause  Hilangnya kelenturan/elastisitas jaringan payudara  Cerviks yang menyusut ukurannya  Dinding vagina atropi ukurannya memendek  Berkurangnya pelumas vagina  Matinya steroid seks secara tidak langsung mempengaruhi aktivitas seks  Perubahan ageing meliputi penipisan bulu kemaluan, penyusutan bibir kemaluan, penipisan selaput lendir vagina dan kelemahan otot perineal
  • 10. SEKSUALITAS PADA WANITA Para ahli telah menemukan bahwa kadar hormon perempuan biasanya meninggi sekitar usia 35 tahun, tetapi apa yang sebenarnya terjadi untuk mengukur dorongan seksual adalah dengan merasakan apa yang akan terjadi pada pikiran dan emosi seseorang.
  • 11. MASALAH SEKSUALITAS PADA LANJUT USIA Orang yang secara fisik sehat dan merasa sangat normal cenderung melakukan aktivitas seksual sepanjang hidup mereka, kira-kira mendekati usia 70-an.
  • 12. Lanjutan… Tetapi sejalan dengan bertambahnya usia, masalah seksual merupakan masalah yang tidak kalah pentingnya bagi pasangan usia lanjut. Masalah ini meliputi:  ketakutan akan tidak berfungsinya organ sex secara normal  ketakutan akan kemampuan secara psikis untuk bisa berhubungan sex  berkurangnya respon erotis terhadap orgasme  ejakulasi premature  dan sakit pada alat kelamin sewaktu masturbasi.
  • 13. Lanjutan… Penyesuaian fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun wanita pada usia madya (40-60 tahun) terdapat pada perubahan-perubahan kemampuan seksual mereka. Wanita memasuki masa menopause atau perubahan hidup
  • 14. Perubahan Fisiologis Aktivitas Seksual Perubahan fisiologik aktivitas seksual akibat proses penuaan bila ditinjau dari pembagian tahapan seksual menurut (Kaplan), adalah: Fase Hasrat (Desire) Fase Arousal Fase Orgasme (Orgasmic) Fase Setelah Orgasme (Pasca Orgasmic)
  • 15. 1. Fase Hasrat (Desire) Pada Wanita:  Terutama dipengaruhi oleh penyakit baik dirinya sendiri atau pasangan, masalah hubungan antar keduanya, harapan cultural dan hal-hal tentang harga diri.  Desire pada lansia wanita mungkin menurun dengan makin lanjutnya usia, tetapi hal ini bisa bervariasi.
  • 16. 2. Fase Arousal Pada Wanita: Pembesaran payudara berkurang semburan panas di kulit menurun elastisitas dinding vagina menurun iritasi uretra dan kandung kemih meningkat otot-otot yang menegang pada fase ini menurun
  • 17. 3. Fase Orgasme (Orgasmic) Pada Wanita: Tanggapan orgasmic mungkin kurang intens disertai sedikit kontraksi, kemampuan untuk mendapatkan orgasme multiple berkurang dengan makin lanjutnya usia.
  • 18. 4. Fase Pasca Orgasmic Pada Wanita: Mungkin terdapat periode refrakter dimana pembangkitan gairah sampai timbulnya fase orgasme berikutnya lebih sukar terjadi.
  • 19. Penyebab Lain Disfungsi Seksual Disfungsi seksual pada lansia tidak hanya disebabkan oleh perubahan fisiologik saja, terdapat banyak penyebab lainnya seperti: • tingkah laku buruk beberapa klinisi, dokter, suster dan orang lain yang mungkin membuat inadekuat konseling tentang efek prosedur operasi terhadap fungsi seksual. Penyebab Iatrogenic • hampir semua kondisi kronis melemahkan baik itu berhubungan langsung atau tidak dengan seks dan system reproduksi mungkin memacu disfungsi seksual psikogenik Penyebab Biologik Dan Kasus Medis
  • 20. DISEASE vs SEXUAL FUNCTION Penyakit dan hal yang dapat menyebabkan masalah kehidupan seksual antara lain : Infark Miokard Pasca Stroke Kanker Diabetes melitus Artritis Penyakit Paru Obstruktif Kronik Non disease: Rokok dan Alkohol Obat-Obatan
  • 21. Penurunan Hormon dengan Fungsi Seksual  Secara umum pengaruh penuaan fungsi seksual wanita sering dihubungkan dengan penurunan hormon,seperti berikut ini :  Lubrikasi vagina memerlukan waktu lebih lama  Pengembangan dinding vagina berkurang pada panjang dan lebarnya  Dinding vagina menjadi tipis dan mudah teriritasi  Selama hubungan seksual dapat terjadi iritasi pada kandung kemih dan uretra  Sekresi vagina berkurang keasamannya, meningkat kemungkinan terjadi infeksi  Atrofi labia mayora dan ukuran klitoris menurun  Fase orgasme lebih pendek
  • 22. Klimakterium Pada Wanita Lansia Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Berlangsung 6 tahun sebelum menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopouse Menstruasi tidak lancar atau tidak teratur Haid banyak ataupun sangat sedikit Sakit kepala terus menerus Berkeringat Neuralgia Tanda-tanda Klimakterium :
  • 24. Lanjutan… Perubahan Kejiwaan pada masa klimakterimum:  Merasa tua  Tidak menarik lagi  Rasa tertekan karena takut menjadi tua  Mudah tersinggung  Mudah kaget  Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami  Rasa takut karena suami menyeleweng
  • 25. Menopause dengan Fungsi Seksual Pada masa menopouse, sebanyak 15% wanita mengeluh vagina kering, walaupun Haid mereka masih teratur. Pada masa pasca manopouse, wanita mengeluh vagina kering meningkat sampai dengan 50%. Pada keadaan kadar esterogen sangat rendah pun wanita tetap mendapatkan orgasme. Yang terpenting adalah melakukan hubungan sexsual secara teratur agar elastisitas vagina masih tetap di pertahankan . Hampir 50% wanita usia antara 55 – 57 tahun seksualnya masih tetap aktif, Orgasme tetap saja diperoleh hingga usia pasca menopouse.
  • 26.  hormon estrogen penipisan pada dinding vagina tidak adanya darah kapiler berakibat permukaan vagina menjadi pucat. rugae-rugae (kerut) vagina akan jauh berkurang permukaannya menjadi licin wanita mengeluhkan dispareunia (nyeri sewaktu senggama) sehingga malas berhubungan seksual. Menopause dengan Fungsi Seksual
  • 27. Menopause dan Masalah dengan Pasangan Ada tiga kemungkinan mengapa para suami enggan berhubungan seksual lagi dengan istrinya yaitu:  tidak tertarik lagi, ada anggapan salah bahwa menopause berarti padamnya dorongan seksual,  kesulitan berhubungan intim akibat perlendiran vagina berkurang, sementara ereksi tetap kokoh seperti sedia kala  penolakan istri karena merasa sakit saat berhubungan seksual (Pangkahila, 1998)
  • 28. Masa Terakhir Menopause? Masa Senium Pada wanita lansia Yaitu masa sesudah pasca menopause Ditandai dengan telah tercapainya keseimbangan baru dalam kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.
  • 29. HAMBATAN AKTIVITAS SEKSUAL PADA USIA LANJUT Hambatan Eksternal Biasanya terkait dengan pandangan- pandangan sosial Hambatan Internal Biasanya terkait dengan psikologis dan pandangan terhadap diri sendiri
  • 30. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEKSUALITAS PADA LANSIA umur Jenis kelamin pendidikan pengetahuan Penyakit Budaya Menopause psikologis Pasangan hidup
  • 31. Pencegahan Masalah Seksual pada Lansia  Memperluas Pengertian seks  Berkomunikasi dengan pasangan  Melepaskan Kebiasan Rutin  Mengontrol Ekspektasi  Mengatur Diri
  • 32. PENANGANAN DAN REHABILITASI GANGGUAN SEKSUAL PADA LANSIA Konseling Psikoseksual Therapi Hormon Penyembuhan dengan obat- obatan Bedah Pembuluh
  • 33. Golongan Obat Yang Menyebabkan Gangguan Fungsi Seksual (1) Golongan Obat Contoh Pengaruh Pada Fase Anjuran Obat Pengganti Anti hipertensi: diuretik Gol. tiasid Fase pembangkitan Pertimbangkan penghambat kanal Ca Anti hipertensi: obat berdaya sentral Klonidin, metil-dopa Fase pembangkitan Sama seperti diatas Anti hipertensi: Beta-blocker propanolol Fase hasrat dan penggairahan Sama seperti diatas Anti-hipertensi: ACE-blocker captopril Fase penggairahan Sama seperti diatas Obat anti -psikotik Torasin, tiotksen, haloperidol Fase desire, fase pembangkitan, priapismus, ejakulasi retrogad Pertimbangkan Buspiron, turunkan dosis bertahap
  • 34. Golongan Obat Contoh Pengaruh Pada Fase Anjuran Obat Pengganti Obat anti- ansietas Diazepam Fase desire, orgasme Lebih ditekankan pada pemuaskan Antikolinergik Atropin, hidroksisin Fase pembangkitan, fase desire Estrogen oral merupakan pilihan pada yang tak bisa per oral estrogen Premarin Fase pembangkitan(perbaikan lubrikasi, turunkan rasa nyeri) Bila ada efek samping berikan secara siklik progestin provera Fase desire(dapat diturunkan libido) Pertimbangkan alternatifdari Blocker H-2 Antagonis reseptor H-2 simetidin Fase desire, pembangkitan orgasme Waktu pemberian sangat penting (berhubungan dengan waktu aktivitas seksual Golongan Obat Yang Menyebabkan Gangguan Fungsi Seksual (2)
  • 35. Golongan Obat Contoh Pengaruh Pada Fase Anjuran Obat Pengganti narkotik Kodein, demerol Fase desire, pembangkitan orgasme Kenali dan obati adiksi Sedatif lain-lain Alkohol, barbiturat digitalis Fase desire, pembangkitan Obati gejala kecemasan; yakinkan ketakutan akan serangan jantung waktu akt. Seksual Antidepresan trisiklik Imipramin, amitriptilin Fase desire, pembangkitan fase muskular terlambat Pertimbangkan: Prozac, zoloft Antidepresan lain Trasodon, inhibitor MAO Priapisme, fase pembangkitan, orgasme Pertmb. Prozac, Zoloft Golongan Obat Yang Menyebabkan Gangguan Fungsi Seksual (3)
  • 36. Telaah Artikel (1) Judul Jurnal Sexual Dysfunction In The Elderly: Age Or Disease? Pengarang Jurnal ME Camacho and CA Reyes-Ortiz Penerbit Sealy Center on Aging, The University of Texas Medical Branch, Galveston, Texas, USA Tahun Pembuatan 2005
  • 37. Responden: Data yang dikumpulkan antara 2001 dan 2002 di 27.000 pria dan wanita berusia 40-80 tahun, di 29 negara, mengungkapkan bahwa 28% pria dan 39% dari perempuan memiliki setidaknya satu keluhan dengan fungsi seksual. Hampir setengah dari orang-orang sampel antara 70 dan 80 tahun dilaporkan melakukan hubungan seksual pada tahun sebelum dilakukan wawancara, dan wanita hanya 21%. Hanya 17% pria dan 23% wanita dalam sampel mengungkapkan 'orang tua tidak lagi menginginkan seks'. Dan 68% pria dan 60% wanita mendukung 'orang tua menggunakan perawatan medis untuk membantu menikmati aktivitas seksualnya’.
  • 38. Hasil dan Komentar Jurnal:  Penurunan fungsi seksual yang sejalan dengan usia dapat mempengaruhi kualitas hidup. Penyakit dan penurunan fungsional berbanding lurus dalam aktivitas seksual pada lansia.  Survei populasi langsung saat ini mungkin akan meningkatkan pemahaman kita tentang seksualitas pada lansia.  Seksualitas penting untuk lansia, tapi minat membahas aspek kehidupan seksual adalah merupakan suatu variabilitas.
  • 39. Lanjutan…  Faktor risiko lain dari usia yang sangat terkait dengan Disfungsi Ereksi (DE) dan Disfungsi Seksual Wanita (FSD).  Subyek dengan Disfungsi Seksual (SD) harus diskrining untuk faktor risiko (1) kardiovaskular, (2) risiko penyakit koroner dan (3) LUTS (Lower Urinary Tract Syndrome).  Pengendalian faktor risiko kardiovaskular dapat meningkatkan fungsi endotel dan ED.  Kesadaran awal pasien dari hubungan antara faktor-faktor risiko kardiovaskular dan ED akan mendorong pasien untuk mematuhi kontrol dan gaya hidup pada perubahan lebih baik.  LUTS adalah masalah umum pada pria dan wanita lanjut usia yang berhubungan dengan SD yang dapat diatasi dengan terapi.
  • 40. Telaah Artikel (2) Judul Jurnal Sexuality In Older Age: Essential Considerations For Healthcare Professionals Pengarang Jurnal ABI TAYLOR,MARGOT A.GOSNEY Royal Berkshire Hospital—Elderly Care Medicine, London Road, Reading RG1 5AN, UK 2University of Reading— Institute of Health Sciences, Reading RG1 5AQ, UK ME Camacho and CA Reyes-Ortiz Penerbit Oxford University Press Tahun Pembuatan 2011
  • 41. Hasil dan Komentar Jurnal: Pada tahun 2001, Departemen Kesehatan Inggris yang diterbitkan The National Service Framework untuk Orang Lanjut Usia, menetapkan program aksi dan reformasi untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan pasien usia lanjut. Orang jarang menyebutkan seksualitas atau masalah yang banyak dihadapi oleh lansia mungkin berkaitan dengan masalah seksual. Demikian juga, Strategi Nasional untuk Kesehatan dan HIV (2001) Seksual, terutama ditujukan untuk orang- orang muda, karena jarang menyebutkan bagaimana isu-isu seksual dapat mempengaruhi orang tua.
  • 42. Lanjutan:  Penelitian menunjukkan, bagaimanapun, bahwa banyak orang tua menikmati kehidupan seks yang aktif, meskipun mereka mungkin menghadapi beberapa masalah. Jika profesional kesehatan (HCP) tidak menerima bahwa orang tua dapat menikmati seks, maka tidak mungkin bahwa masalah seksual akan efektif dieksplorasi, didiagnosis dan diobati.  Jurnal tersebut bertujuan untuk menyelidiki beberapa penelitian yang bersangkutan menghilangkan mitos yang sama sekali 'aseksual' lanjut usia, dan menawarkan rekomendasi untuk HCP termasuk dokter umum (dokter), geriatricians dan psikiater usia tua. Banyak orang tua menikmati kehidupan seks yang aktif, meskipun mereka mungkin mengalami masalah.
  • 43. Lanjutan…  Masalah seksual pada orang tua harus dikelola secara sensitif dan praktis oleh HCP, sehubungan dengan perbedaan individu dalam minat seksual dan aktivitas.  Diperlukan pelatihan yang lebih untuk HCP yang bekerja untuk merawat lansia baik untuk memberikan pengetahuan seksualitas tua dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membahasnya karena merupakan suatu hal yang sensitif.
  • 44. Telaah Buku dan Artikel (3)
  • 46. Apa itu hormon bio-identik? Hormon bio-identik adalah suplemen hormon yang struktur biokimianya serupa dengan hormon yang diproduksi oleh tubuh manusia sebuah fakta yang menawarkan keuntungan terapeutik penting dan memperkecil risiko-risiko potensial.
  • 47. Bio-Identical Hormones Hormon ini harus diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) Berupa serbuk  dikirimkan ke apotek peracikan  diformulasikan menurut resep dokter Keuntungannya: dosis dapat disesuaikan dengan kebutuhan hormonal individu Metode pemberiannya transdermal  dalam bentuk krim, gel, dan suppository  sehingga hormon diserap secara langsung dlm aliran darah
  • 48. Pituitary LH Menaikkan kadar hormon ovarium agar wanita bisa hamil Menghasilkan indung telur Lama-kelamaan rasa panas tubuh dan gejala menopouse lainnya akan hilang Normalnya: Menurut dr. Platt: Ketika menopause Diberikan terapi hormon kadar tinggi Gejala rasa panas tubuh dan gejala menopouse lainnya AKAN TERUS BERULANG Sudah terprogram
  • 49. Indung telur mengeluarkan 4 jenis hormon: Esterogen Progesteron Testosteron DHEA Melakukan terapi pada hormon-hormon tersebut, yang manapun itu, dapat mengurangi gejala perimenopausal dan menopausal
  • 50. Hormon untuk mengatasi gejala menopause yang disetujui FDA Type/source Brand name(s) Preparations Bioidentical? Estrogens Conjugated equine estrogens (CEE)/ pregnant mares’ urine Premarin Pill Vaginal cream No No Synthetic conjugated estrogens/plants Cenestin, Enjuvia Pill No Esterified estrogens/plants Menest Pill No 17 beta-estradiol/plants (micronized)* Estrace, others Pill Yes** Alora, Climara, Esclim, Estraderm, Vivelle, others Patch Yes Estrogel Transdermal gel Yes Estrasorb Topical cream Yes Estrace Vaginal cream+ Yes Estring Vaginal ring+ Yes
  • 51. Esterogens Estropipate (modified estrone)/plants Ortho-Est, Ogen, others Pill No Ogen Vaginal cream+ No Estradiol acetate Femring Vaginal ring Yes Estradiol hemihydrate Vagifem Vaginal tablet+ Yes Ethinyl estradiol Estinyl Pill No Hormon untuk mengatasi gejala menopause yang disetujui FDA
  • 52. Progestins, micronized progesterone Medroxyprogesterone acetate (MPA) Amen, Cycrin, Provera Pill No Micronized* progesteroneUSP Prometrium Pill Yes Prochieve 4% Vaginal gel Yes Norgestrel Ovrette Pill No Norethindrone Micronor, Nor-QD, others Pill No Norethindrone acetate Aygestin, others Pill No Hormon untuk mengatasi gejala menopause yang disetujui FDA
  • 53. Lanjutan… Combined hormones CEE and MPA Premphase, Prempro Pill No Ethinyl estradiol and norethindrone acetate Femhrt Pill No 17 beta-estradiol and norethindrone acetate Activella Pill No Combipatch Patch No++ 17 beta-estradiol and norgestimate Prefest Pill No++ 17 beta-estradiol and levonorgestrel Climara Pro Patch No++ Keterangan: * Partikel yang dibuat lebih kecil untuk penyerapan yang lebih baik. ** Estradiol bioidentik sampai tertelan dan dikonversi dalam hati untuk estrone. + Untuk gejala vagina saja. ++ Estradiol adalah bioidentik tetapi tidak progestin.
  • 54. Kesimpulan… Apakah bio-identikal aman? Tidak ada yang tahu. Penelitian telah menunjukkan terapi tersebut dapat membantu mengurangi hot flashes dan kekeringan vagina, dan beberapa studi besar telah meneliti perbedaan antara berbagai hormon dan metode yang dipakai. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami perbedaan-perbedaan ini dan membandingkan risiko dan manfaat yang didapat.
  • 55. DAFTAR PUSTAKA  Darmojo, R Boedi dan Martono, H Hadi.2000.Geriatri ( ilmu kesehatan usia lanjut ). Jakarta : FKUI  Widyastuti, Yani dan Anita Rahmawati, Yuliasti, E. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta. Fitramaya  Modul Kesehatan Reproduksi. 2008. Departemen Kesehatan RI. Jakarta  Platt, Michael, E. 2007. The Miracle of Bio-Identical Hormones. Clancy Lane Publishing.  http://www.health.harvard.edu/womens-health/what- are-bioidentical-hormones