1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
1. ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA GANGGUAN PENDENGARAN
“PRESBIKUSIS” DENGAN INTERVENSI TERAPI REMINISCENSE DI ERA
PANDEMI COVID 19
Presenter
Yuniarsih
1935019
Dosen pembimping Ns Lilik
Pranata S.Kep
2. Latar belakang
jumlah lansia di Indonesia semakin bertambah.
Tahun 1990 jumlah lansia 6,3 % (11,3 juta orang), pada
tahun 2015 jumlah lansia diperkirakan mencapai 24,5
juta orang
Menurut World Health Organization (WHO) saat ini ada sekitar
360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan
pendengaran, 328 juta (91%) adalah orang dewasa terdiri dari
183 juta laki-laki dan 145 juta perempuan.
3. Tujuan dan manfaat
Umum
Diketahui asuhan
keperawatan pada
lansia dengan
gangguan persepsi
sensori pendengaran
khusus
Diketahui cara
penaganan pada lansia
dengan gangguan
persepsi sensori
pendengaran
Tujuan BAGI LANSIA
•Dapat membatu lansia
dalam melakukan
aktivitas kehidupanya
dan salam melakukan
kegiatan kesehatan demi
menjadi lansia yang sehat
BAGI PERAWAT
•Menambah wawasan
dalam menghadapi lansia
agar menjadi perawat
yang profesional
Manfaat Lingkupan asuhan
keperawatan gerontik
meliputi pencegahan
perubahan
ketidakmampuan
akibat proses penuaan,
perawatan yang
ditujukkan untuk
pemenuhan kebutuhan
akibat proses penuaan,
dan pemulihan yang
ditujukkan untuk
pemenuhan kebutuhan
akibat proses penuaan
Ruang
lingkup
4. Konsep dasar lansia
Teori biologis
Teori psikologis
Teori sosial
Menua
- Usia pertengahan (midle age)
usia 45-59 tahun
- Lanjut usia (elderly) usia 60-74
tahun
- Lanjut usia (old) 60-90 tahun
- Usia sangat tua (very old)> 90
tahun
5. Hubungan covid dan lansia
Dari data yang didaptkan virus corona telah
menginveksi 100.000 penduduk dunia sekitar 4000
orang diantaranya dinyatakan meningagl dan
terus bertambah seiring dengan waktu sekarang .
kematian paling banyak terjadi pada lansia berusia
80 tahun keatas dengan presentase 21.9%. kenapa
lansia lebih berisiko terhadap terpaparnya covit
tersebut karena seiring bertambahnya usia tubuh
akan mengalami penurunan akibat proses penuaan
mulai dari menurunya pigme rambut,masa otot,
kepadatan tulang,kekuatan gigi dan fungsi organ
lainyaa. Sistem imun sebagia pelindung tubuh pun
tidak bekerja sekuat masih muda inilah alasan
mengapa usia lanjut rentang terserang covit.
6. presbikusis
Hilangnya pendengaran
terhadap nada murni
berfrekwensi tinggi, yang
merupakan suatu fenomena
yang berhubungan dengan
lanjutnya usia. Bersifat simetris,
dengan perjalanan yang
progresif lambat
Prebiakusis
Sensorik
Prebiakusis
Neural
Prebiakusis
Strial
(Metabolic)
Definisi Klasifikasi presbikus
Tanda gejala Pendengaran
menurun
Berkurangnya
kemampuan
komunikasi
Fisik dan emosi terganggu
7. pengkajian
1. Biodata
2. kemampuan melakukan perawatan diri
3. lingkungan sekitar rumah
4. status mental
5. cara komunikasai
6, pemeriksaan fisik telinga
8. Diagnosa
Hambatan Komunikasi
Verbal b.d gangguan
presepsi sensorik
Hambatan Interaksi
Sosial b.d kendala
komunikasi
Harga diri rendah
situasional b.d
gangguan citra tubuh
9. intervensi
Diagnosa 1 Dianosa 2 Diagnosa 3
Mendengar aktif
1.fungsi auditori
2. Monitor struktur anatomi telinga untuk tanda dan gejala
infeksi ( Inflamasi/meradang)
3. Monitor tanda dan gejala disfungsi yang dilaporkan pasien
(nyeri,gatal,perubahan pendengaran)
4. Instruksikan klien untuk membersihkan telinga
5. Instruksikan pasien untuk membaca gerakan mulut
perawat.
6.Instruksikan pasien untuk menggunakan alat
bantu/perawatan telinga
7. Instruksikan pasien untuk tidak menggunakan ojek asing
yang lebih kecil dari ujung jari klien dan benda tajam
lainnya utuk penggorekan serumen.
8. Instruksikan pasien pentingnya melindungi pendengaran
selama terpapar suara keras/kebisingan
9. Berikan pasien pengetahuan tentang vaksinasi yang bisa
mengurangi kemungkinan kehilangan pendengaran sensori
neural.
10. Instruksikan orang tua untuk mengobservasi tanda dan
gejala adanya disfungsi auditori.
11. Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan terapi
lanjutan.
12. Kolaborasi dengan keluarga klien dalam menemani
aktivitas pasien.
Peningkatan komunikasi kurang pendengaran
1. Monitor fungsi auditorial
2. Observasi kesimetrisan telinga.
3. Monitor akumulasi serumen yang berlebihan.
4. Dapatkan perhatian pasien sebelum berbicara.
3. Anjurkan pasien untuk menghindari lingkungan yang
berisik saat berkomunikasi.
4. Membantu pasien untuk dapat menyampaikan apa yang
akan disampaikan melalui gerakan mulut.
5. Minta pasien unutk menyarankan strategi-strategi dalam
rangka meningkatkan komunikasi
6. Instruksikan pasien agar tidak menggunakan benda asing
yang lebih kecil dari ujung jari
7. Instrusikan pasien, keluarga, dan tenaga keperawatan
mengenai penggunaan, perawatan, serta pemeliharaan
perangkat dan alat bantu dengar.
8. Ajarkan pasien teknik membaca mulut.
9. Anjurkan pasien/ keluarga untuk memperoleh perangkat
dan alat bantu dengar
10. Kolaborasi dengan tim medis dan perawat guna
pemeliharaan alat bantu dengar
11. Kolaborasi dengan keluarga untuk selalu berinteraksi
dengan sekitarnya.
Manajemen koping
1.Monitor pernyataan pasien mengenai harga diri.
2.Monitor kepercayaan diri pasien dalam penilain diri.
3. Monitor itngkat harga diri dari waktu ke waktu .
4. Bantu pasien untuk menemukan identitas diri
5. Bantu pasien unutk memeriksa presepsi negatif tersebut.
6. Bantu pasien untuk dapat bertanggung jawab pada diri
sendiri,dan tepat
7. Sampaikan/ ungkapkan kepercayaan diri pasien dalam
mengatasi situasi
8. Menjelaskan kepada pasien tentang akibat dari proses
penuaan
9. Menmberikan penjelasan kepada pasien tentang motivasi
diri dan penyesuaian individu.
10. Instruksikan keluarga untuk mengidentifikasi
menetapkan harapan
11. Kolaborasi dengan tim medik lainnya dalam pemerian
tindakan selanjutnya
12. Kolaborasi dengan keluarga dlam mendampingi pasien
10. Evaluasi pada klien deficit sensori
pendengaran untuk menentukan apakah
hasil actual sama dengan hasil yang
diharapkan.misalnya,perawat menggunakan
teknik komunikasi yag sesuai untuk
mengevaluasi apakah klien yang mengalami
deficit pendengaran mencapai kemampuan
mendengar dengan lebih efektif.