2. Definisi....
Hemostatik adalah zat atau obat yang
digunakan untuk menghentikan
pendarahan. Pendarahan dapat
disebabkan oleh defisiensi satu faktor
pembekuan darah.
Hemostatik dibagi dua, yaitu hemostatik
lokal dan hemostatik sistemik.
3. continue....
Hemostatik Lokal
Yang termasuk golongan ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostatiknya :
(a) Absorbable haemostatics (hemostatika serap)
Obat golongan ini menghentikan perdarahan dengan
pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jaringan
yang mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada
luka. Dengan kontak permungkaan benda asing, trombosit akan
pecah dan membebaskan factor pembekuan. Termasuk golongan
ini spons gelatin dan selulosa oksida (oksisel).
(b) Astringen
Zat ini bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah
sehingga perdarahan dapat dihentikan. Contoh: Ferri Klorida,
Nitras argenti dan asam tanat.
4. (c) Koagulan
Dapat menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu dengan
mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara
langsung menggumpalkan fibrinogen. Contoh : Russell”s viper
venom, trombin (dalam bentuk bubuk atau larutan untuk
penggunaan lokal)
(d) Vasokonstriktor
Dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler dan cara
penggunaannya dengan mengoleskan kapas yang telah
dibasahi dengan obat ini pada permukaan luka. Contoh :
Epinefrin, Norepinefrin dan Vasopresin.
5. 2. Hemostatik Sistemik
Dengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat
dihentikan segera. Hal ini terjadi karena penderita mendapatkan
semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah
transfusi. Keuntungan lainnya ialah perbaikan volume sirkulasi.
Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan
darah tertentu dapat diatasi dengan menggantikan/memberikan
faktor pembekuan yang kurang tersebut. Zat – zat tersendiri :
1. Faktor antihemofilik (faktor VIII) dan Cryoprecipitated Antihemophilic
Factor
Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada
penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan penderita yang
darahnya mengandung inhibitor faktor VIII
6. 2. Kompleks faktor IX
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X; serta sejumlah kecil
protein plasma lain. Digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau
bila diperlukan faktor - faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut
untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan
timbulnya hepatitis, sebaiknya preparat ini tidak diberikan pada
penderita non hemofilia. Efek samping, berupa trombosis, demam,
menggigil, sakit kepala dan shock anafilaksis.
3. Human fibrinogen
Sediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan yang sebenarnya.
4. Vitamin K
Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk
menimbukan efek, sebab vitamin K harus merangsang
pembentukan darah terlebih dahulu.
7. 5. Asam aminokaproat
Merupakan competitiv inhibitor dari aktivator plasminogen dan
penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan
fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah lainnya. Oleh karena
itu asam aminokaproat dapat membantu mengatasi perdarahan
berat akibat fibrinolisis yang berlebihan.
6. Asam traneksamat
Indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam
aminokaproat, tetapi 10 kali lebih kuat dengan efek samping lebih
sedikit.
7. Karbozokrom
Dapat memperbaiki permeabilitas kapiler dan untuk mencegah dan
mengobati perdarahan kapiler
8.
9.
10. oksitosikum....
Oksitosik adalah obat yang merangsang
kontraksi uterus. Obat ini berguna dalam
praktek kebidanan. Obat yang
bermanfaat ini ialah oksitosin dan
derivatnya, alkoloid ergot dan derivatnya,
dan prostaglandin semi sintetik.
11. Continue...
(a) Alkaloid Ergot
Sumber alkaloid ergot adalah Claviseps purpurea,
suatu jamur yang hidup sebagai parasit pada tanaman
gandum. Khasiatnya yang terpenting adalah stimulus
otot polos, terutama dari pembuluh darah perifer dan
rahim, dengan efek vasokonstriksi dan oksitosik.
Alkaloid – alkaloid ini merupakan turunan asam
lisergat, dan dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :
Ergotamin
Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrain
Mekanisme kerja : Oksitosik dan vasokonstriksi kuat
Kontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis,
gagal ginjal dan hati
Efek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah,
perasaan dingin, haus, muntah, diare
Sediaan : Tablet, injeksi
12. Ergometrin
Khasiat vasokonstriksi lebih lemah dari pada ergotamin,
namun efek
oksitosiknya lebih kuat. Turunannya metilergometrin,
memiliki efek oksitosik yang lebih kuat dan lebih lama.
Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrain
Kontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis,
gagal ginjal dan hati
Efek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah,
perasaan dingin, haus, muntah, diare
Sediaan : Tablet, injeksi
Ergotoksin
Terdiri dari ergokristin, ergokriptin dan ergokonin. Yang
digunakan hanya derivat dihidro nya. Terutama
digunakan pada gangguan sirkulasi dipermukaan,
hipotensi ringan dan
migrain.
13. Continue...
(b) Oksitosin
merangsang frekuensi dan kekuatan kontraksi
otot polos uterus. Efek ini bergantung pada
konsentrasi estrogen. Pada konsentrasi estrogen
rendah, efek oksitosin terhadap uterus juga
berkurang. Oksitosin tidak dapat diberikan secara
oral karena dirusak dilambung dan di usus. Contoh
: Syntocinon IM / IV.
(c) Prostaglandin (PG)
PG dapat dianggap sebagai hormon lokal, karena
kerjanya terbatas pada organ penghasil dan
segera diinaktifkan ditempat yang sama. PG yang
terdapat di uterus, cairan menstrual dan cairan
amnion ialah PGE dan PGF. Contoh : karbopros
trometamin, dinoproston, gemeprost, sulproston