SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PRAKTIKUM
FARMAKOTERAPI 1
KELOMPOK O-1
HIPERTENSI
Anggota :
1. Tri Setyo Ningsih (K100160176)
2. Andika Permana (K100160179)
1
DEFINISI dan KLASIFIKASI
Hipertensi adalah suatu penyakit, dimana tekanan darah
arteri (BP) terus mengalami peningkatan.
(Dipiro, et al., 2017. hal : 497)
(Dipiro, et al., 2017. hal : 501)
Klasifikasi SBP (mmHg) DBP (mmHg)
Normal <120 <80
Pre-hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 90-99
Hipertensi stage 2 ≥160 ≥100
2
ETIOLOGI
3
Etiologi hipertensi :
1. Hipertensi primer atau esensial, yaitu
hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui.
Hipertensi jenis ini, tidak dapat disembuhkan
tetapi masih bisa dikendalikan.
2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang
penyebabnya diketahui. Hipertensi jenis ini,
masih ada kemungkinan untuk bisa
disembuhkan. (Dipiro, et al., 2017. hal : 498)
PATOFISIOLOGI
Beberapa faktor yang mengontrol tekanan darah merupakan komponen
potensial yang berkontribusi dalam pengembangan terjadinya hipertensi esensial.
Dalam hal ini, termasuk kerusakan pada sistem humoral (sistem renin-angiotensin-
aldosterone (RAAS)) maupun mekanisme vasodepresor, mekanisme neuron menjadi
abnormal, kerusakan pada autoregulasi perifer, dan adanya gangguan natrium, kalsium,
dan hormone natriutetik. Dari beberapa faktor di atas, secara kumulatif dipengaruhi
oleh keberagaman RAAS yang mana berpengaruh terhadap tekanan darah arteri.
(Dipiro, et al., 2017. hal : 499)
4
KASUS
Bp. TS (70 tahun, BB 65 kg, TB 170 cm) seorang purnawirawan datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
nyeri pada jari-jari kaki yang dialami sejak 1 minggu yang lalu. Bp. TS memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu dan diterapi menggunakan HCT 25 mg 1x1 tab. Kedua orang tua Bp. TS menderita hipertensi dan
sudah meninggal.
Dilakukan pemeriksaan pada tanggal 9 Maret 2019
TD: 140/80 mmHg Na: 140 mEq/L (135-145 mEq/L) Kolesterol total: 180 mg/dL (N: <
200 mg/dL)
RR: 22 X /menit K: 3,5 mEq/L (3,3-4,9 mEq/L) Trigliseride: 115 mg/dL (N: < 150
mg/dL)
HR: 110 X/ menit GDP: 110 mg/dL (N: < 126 mg/dL) Sr kreatinin: 0,8 mg/dL (N: 0,8-
1,2 mg/dL)
T: 370C GDPP: 170 mg/dL (N: < 200 mg/dL) UA: 9,5 mg/dL (N: 3 - 8 mg/dL)
Diagnosa: hipertensi + hiperurisemia
Terapi : HCT 25 mg 1x1; Allopurinol 100 mg 1x1; Asam mefenamat 500 mg 3x1
5
PEMANTAUAN PASIEN
IDENTITAS PASIEN
6
Nama Pasien : Bp. TS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang : Poli penyakit dalam
Umur : 70 Tahun
BB/TB : 65 kg/ 170 cm
Tanggal MRS : 9 Maret 2019
Diagnosa : Hipertensi + Hiperurisemia
Alergi : -
SUBYEKTIF (saat masuk rumah sakit)
OBYEKTIF
Keluhan utama : Nyeri pada jari-jari kaki
Riwayat penyakit sekarang : Nyeri pada jari-jari kaki yang dialami sejak 1 minggu yang lalu;
Hipertensi; Hiperurisemia
Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat penyakit keluarga : Kedua orang tua Bp. TS menderita hipertensi dan sudah meninggal.
Riwayat social : Tidak ada
TD : 140/80 mmHg
Suhu : 37
0
C
Nadi : 110 X/ menit
RR : 22 X/ menit
7
RIWAYAT PENGOBATAN PASIEN
Nama Obat : HCT
Nama Generik : Hydrochlorothiazide
Indikasi : Antihipertensi mild sampai moderate
Rute : Peroral
Dosis : 25 mg
Frekuensi : 1 x 1 hari 1 tablet
Lama penggunaan : 1 tahun
Efek/kesulitan : Nyeri pada jari-jari kaki
(DIH 17th Ed, 2009)
8
DATA LABORATORIUM
Parameter Satuan Nilai rujukan 9 Maret 2019
Sr Kreatinin mg/dL 0,8 - 1,2 0,8 (N)
Natrium mmol/L 134 – 145 140 (N)
Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 3,5 (N)
Asam Urat
mg/dL
2,4 – 5,7 (P)
3,4 – 8,0 (L)
9,5 (↑)
Elektrolit
9
Profil Lipid
Lain-lain
Parameter Satuan Nilai rujukan 9 Maret 2019
Kolesterol Total mg/dL <200 180 (N)
Trigliserid mg/dL <150 115 (N)
Parameter Satuan Niali rujukan 9 Maret 2019
Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL <126 110 (N)
Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200 170 (N)
10
TERAPI PASIEN
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
Hydrochlorothiazide peroral 25 mg 1 x sehari
Allopurinol Peroral 100 mg 1 x sehari
Asam mefenamat Peroral 500 mg 3 x sehari
11
MEKANISME KERJA OBAT
Hidroklorotiazid
Menghambat reabsorpsi natrium di tubulus distal yang menyebabkan
peningkatan ekskresi natrium dan air serta ion potasium dan hidrogen.
(DIH 17th Ed, 2009)
Obat Sebelumnya
12
1. Hidroklorotiazid
Menghambat reabsorpsi natrium di tubulus distal menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air
serta ion potasium dan hydrogen.
2. Allopurinol
Allopurinol menginhibisi xanthin oksidase, yaitu merupakan enzim yang bertanggung jawab dalam
pengubahan dari hipoxanthin menjadi xanthin lalu menjadi asam urat. Allopurinol di metabolisme
menjadi oxypurinol yang juga merupakan inhibitor xanthin oksidase; allopurinol beraksi pada
katabolisme purin, mereduksi produksi dari asam urat tanpa menganggu biosintesis purin yang penting.
3. Asam Mefenamat
Menghambat secara reversibel enzim cyclooxygenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2), yang berakibat pada
penurunan pembentukan precursor prostaglandin, memiliki sifat antipiretik , analgetik dan antiinflamasi.
(DIH 17th Ed, 2009)
Obat Sekarang
13
Obat yang
Direkomendasikan
1. Amlodipine
Menghambat ion kalsium kedalam bidang sensitif pada otot polos pembuluh darah dan
miokardium sewaktu depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot polos vaskular koroner dan
vasodilatasi koroner, meningkatkan pasokan oksigen miokard pada pasien dengan angina
vasospastik.
2. Acetaminophen
Menghambat sintesis prostaglandin di sistem syaraf pusat dan menghalangi perifer
menimbulkan impuls nyeri, menghasilkan antipiretik dari penghambatan hipotalamus
sebagai pusat pengatur panas.
(DIH 17th Ed, 2009)
14
PROBLEM MEDIK DAN DRPs
Problem medik : HIPERTENSI
Subyektif : -
Obyektif : TD 140/80 mmHg
TERAPI :
Hidroklortiazid 25 mg 1 x sehari tab
15
Analisis
Tepat Indikasi :
Berdasarkan algoritma pengobatan hipertensi, pasien
yang tidak memiliki kontraindikasi dengan beberapa
penyakit diantaranya; gagal jantung dengan penurunan
fraksi ejeksi, post myocardial infark, coronary arteri
disease, diabetes, chronic kidney disease, reccurent
stroke prevention, firstline pengobatannya adalah ACEi,
ARB, CCB, atau Thiazid (Dipiro 10th, hal : 514). Bp. TS
diindikasikan menderita hipertensi (stage 1) sehingga
pemberian hidroklortiazid merupakan pilihan yang tepat
sesuai dengan indikasi. (TEPAT INDIKASI).
Tepat Obat
Berdasarkan algoritma pengobatan hipertensi,
pasien yang tidak memiliki kontraindikasi dengan
beberapa penyakit diantaranya; gagal jantung
dengan penurunan fraksi ejeksi, post myocardial
infark, coronary arteri disease, diabetes, chronic
kidney disease, reccurent stroke prevention, firstline
pengobatannya adalah ACEi, ARB, CCB, atau Thiazid
(Dipiro 10th, hal : 514). Bp. TS diterapi dengan
hidroklortiazid, yang sudah sesuai dengan drug of
choice penderita hipertensi stage 1. (TEPAT OBAT).
16
Tepat Pasien
Diuretik thiazid (hidroklortiazid) dalam
penggunaannya, memiliki kontraindikasi dengan
pasien yang memiliki riwayat penyakit
hiperurisemia (BNF edisi 76, hal : 165). Bp. TS
didiagnosis menderita hipertensi dan
hiperurisemia, sehingga penggunaan
hidroclorthiazid tidak tepat. (TIDAK TEPAT
PASIEN).
Tepat Dosis
Dosis hidroklortiazid dengan rute peroral,
yaitu 12,5 – 50 mg per hari (DIH 17, 2009).
Bp. TS diterapi dengan hidroklortiazid 25 mg
1x 1 tablet, sehingga sudah sesuai dengan
dosis yang dianjurkan. (TEPAT DOSIS).
17
DRPs : TIDAK TEPAT PASIEN
REKOMENDASI :
Hidroklortiazid diganti dengan firstline
lainnya, yaitu obat golongan CCB contohnya
Amlodipin (2,5 – 10 mg/hari) (Dipiro 10th,
hal : 518) dengan dosis 5 mg satu kali
sehari dengan rute peroral dan dosis
maksimum 10 mg per hari (DIH 17th Ed,
2009).
MONITORING :
Efektifitas obat:
TD < 150/90 mmHg (JNC-8)
ESO:
Angina, aritmia, hipotensi postural,
takikardia, (DIH 17th Ed, 2009) dan
hiperurisemia (Dipiro 10th, 2017)
18
Problem medik : HIPERURISEMIA
Subyektif : Nyeri pada jari-jari kaki
Obyektif :UA 9,5 mg/dL
TERAPI :
1. Allopurinol 100 mg 1 x 1 tab.
2. Asam Mefenamat 500 mg 3 x sehari.
19
Analisis
Tepat Indikasi
Allopurinol
Berdasarkan algoritma Dipiro 9th Ed, pasien hiperurisemia
firstlinenya diantaranya adalah XOI, Allopurinol, dan
Febuxostat. Bp. TS mendapatkan terapi dengan
Allopurinol 100 mg 1 x 1 tab, sehingga sudah tepat
indikasi. (TEPAT INDIKASI)
Asam Mefenamat
Pemberian asam mefenamat dimaksudkan untuk
mengurangi nyeri pada jari-jari kaki akibat dari
hiperurisemia (DIH 17th Ed, 2009). Sehingga tepat
indikasi.
Tepat Obat
Allopurinol
Berdasarkan algoritma Dipiro 9th Ed, pasien
hiperurisemia firstlinenya diantaranya adalah XOI,
Allopurinol, dan Febuxostat. Bp. TS mendapatkan
terapi dengan Allopurinol 100 mg 1 x 1 tab,
sehingga sudah tepat obat.
Asam Mefenamat
Pemberian asam mefenamat dimaksudkan untuk
mengurangi nyeri pada jari-jari kaki akibat dari
hiperurisemia (DIH 17th Ed, 2009). Sehingga tepat
obat.
20
Tepat Pasien
Allopurinol
Berdasarkan algoritma Dipiro 9th Ed, pasien
hiperurisemia diberikan allopurinol agar dapat
menurunkan kadar asam urat sehingga tercapai goal
terapi.
Asam Mefenamat
Asam mefenamat dikontraindikasikan pada lansia,
karena dapat menyebabkan tukak peptik atau
pendarahan tanpa gejala (DIH 17th Ed, 2009).
Sehingga tidak tepat pasien.
Tepat Dosis
Penggunaan tablet Allopurinol dan Asam
Mefenamat sudah tepat dosis (DIH 17th Ed, 2009)
21
DRPs : TIDAK TEPAT PASIEN
REKOMENDASI :
Penggantian asam mefenamat menjadi
Parasetamol dengan dosis : 500 mg 3 x
sehari tab (DIH 17th Ed, 2009).
MONITORING :
Goals therapy kadar asam urat < 6 mg/dL
(Dipiro 9th Ed, 2015).
ESO:
Ruam, mual, dan muntah (DIH 17th Ed,
2009).
22
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)
DRUG RELATED PROBLEMS
(DRPs)
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
Korelasi obat dg masalah medis
(Correlation between drug therapy
& medical problem)
Adakah obat tanpa indikasi medis? 
Adakah masalah medis yang tidak
diobati

Ketepatan Pengobatan
(Appropriate Therapy)
Apakah obat yang digunakan
efektif/ mencapai hasil yang
diinginkan (therapeutic outcome)?

Apakah obat yang digunakan
dikontraindikasikan untuk pasien?

Apakah obat yang digunakan
merupakan drug of choice ?

Apakah terapi non-obat
diperlukan?

23
DRUG RELATED
PROBLEMS (DRPs)
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah
tepat untuk pasien?

Apakah frekuensi pemberian
sudah tepat?

Apakah lama pemberian obat
sudah tepat?

Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi
terapi?

Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis
yang disebabkan oleh obat?
 Terjadi hiperurisemia,
karena efek samping
dari penggunaan HCT
24
DRUG RELATED
PROBLEMS (DRPs)
PERTANYAAN YES NO KOMENTAR
Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg
berdampak klinis?

Adakah interaksi obat- makanan
yg berdampak klinis?

Adakah interaksi obat-
pemeriksaan laboratorium yang
berdampak klinis?

Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi
terhadap obat ?

Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan
pasien terhadap penggunaan
obat?

Apakah pasien mengalami
hambatan/ kesulitan dalam
penggunaan obat?

25
KESIMPULAN REKOMENDASI
Untuk terapi hipertensi, penggunaan Hidroklortiazid diganti dengan firstline
lain yaitu golongan Kalsium Chanel Blocker yaitu Amlodipin dengan dosis 5
mg 1 x sehari 1 tablet.
Untuk terapi hiperurisemia, tetap digunakan Allopurinol dengan dosis 100
mg 1 x sehari 1 tablet.
Untuk meredakan nyeri, penggunaan asam mefenamat kurang tepat untuk
pasien geriatri sehingga perlu diganti dengan parasetamol yang lebih aman
untuk pasien geriatri dengan dosis 500 mg 3 x sehari 1 tablet.
26
KONSELING
Dilarang mengonsumsi makanan golongan A (hati, ginjal, otak, jantung, paru-paru, jeroan, udang,
kerang, ragi tape, alkohol, dan makanan dalam kaleng).
Mengurangi konsumsi makanan golongan B (daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol,
bayam, buncis, jamur, daun singkong, dan daun pepaya).
Membatasi konsumsi lemak, banyak minum air putih, olahraga secara teratur, minimal 30 menit per
hari (senam aerobik).
Bahan makanan yang diperbolehkan diantaranya semua bahan makanan sumber karbohidrat dan
semua jenis buah-buahan.
Meminum obat yang diberikan secara teratur, melakukan kontrol tekanan darah secara teratur, dan
mengontrol penggunaan obat allopurinol (jangan diminum ketika serangan akut terjadi).
27
DAFTAR PUSTAKA
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2009, Drug Information
Handbook, 17th edition, Lexi-Comp for the American Pharmacists Association.
BNF, 2018, British National Formulary 76th Edition, BMJ Publishing Group, London.
Dipiro. Et al, 2015, Pharmacoterapy a Phatophysiologic Approach 9th Edition, Mc Graw Hill, New
York.
Dipiro. Et al, 2017, Pharmacoterapy a Phatophysiologic Approach 10th Edition, Mc Graw Hill, New
York.
JNC 8, 2013. 2014 Evidence-Based Guideline for theManagement of High Blood Pressure in Adults
Report From the PanelMembers Appointed to the Eighth Joint National Committee.
Amerika:JAMA.
Khanna et al., 2012. "American College of Rheumatology Guidelines for Management of Gout. Part
2: Therapy and Antiinflammatory Prophylaxis of Acute Gouty Arthritis". Arthritis Care &
Research, 64(10), 1447–1461.
28
THANK YOU FOR YOUR
ATTENTION!
Any Question(s)?
29

More Related Content

What's hot

Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Rahayu Wahyu Ningsih
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
Yeni Anggraini
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Joni Iswanto
 
Dosis efek
Dosis efekDosis efek
Dosis efek
mozhy
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basa
sasmiyanto
 

What's hot (20)

Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
Diuretic pharmacology
Diuretic pharmacologyDiuretic pharmacology
Diuretic pharmacology
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
Antibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannyaAntibiotik dan golongannya
Antibiotik dan golongannya
 
Sistem penghantaran obat
Sistem penghantaran obatSistem penghantaran obat
Sistem penghantaran obat
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Obat antihipertensi
Obat antihipertensiObat antihipertensi
Obat antihipertensi
 
Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
preskripsi ispa
preskripsi ispapreskripsi ispa
preskripsi ispa
 
Materi iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi burukMateri iii tatalaksana gizi buruk
Materi iii tatalaksana gizi buruk
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Dosis efek
Dosis efekDosis efek
Dosis efek
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basa
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 

Similar to HIPERTENSI

Acei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorAcei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektor
Mulkan Fadhli
 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
AlyLiah
 
Pp anti hipertensi
Pp anti hipertensiPp anti hipertensi
Pp anti hipertensi
ivhaivha
 

Similar to HIPERTENSI (20)

PPT HIPERTENSI KEL 3.pptx
PPT HIPERTENSI KEL 3.pptxPPT HIPERTENSI KEL 3.pptx
PPT HIPERTENSI KEL 3.pptx
 
Hypertensi enchepalophaty
Hypertensi enchepalophatyHypertensi enchepalophaty
Hypertensi enchepalophaty
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Portofolio hipertensi
Portofolio hipertensiPortofolio hipertensi
Portofolio hipertensi
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptx
 
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdffarmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
farmakoterapi-i-hipertensi_014639.pdf
 
Acei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektorAcei sebagai reno protektor
Acei sebagai reno protektor
 
Hipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptxHipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptx
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI KEL1 35A (1).pptx
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI KEL1 35A (1).pptxFARMAKOTERAPI HIPERTENSI KEL1 35A (1).pptx
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI KEL1 35A (1).pptx
 
Farmakologi .pptx
Farmakologi .pptxFarmakologi .pptx
Farmakologi .pptx
 
PENANGANAN DEMAM BERDARAH
PENANGANAN DEMAM BERDARAHPENANGANAN DEMAM BERDARAH
PENANGANAN DEMAM BERDARAH
 
Obat Anti Hipertensi
Obat Anti HipertensiObat Anti Hipertensi
Obat Anti Hipertensi
 
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdfHIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
Pp anti hipertensi
Pp anti hipertensiPp anti hipertensi
Pp anti hipertensi
 
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada LansiaMakalah Hiperternsi Pada Lansia
Makalah Hiperternsi Pada Lansia
 

More from Tri Setyo Ningsih (8)

ASMA
ASMAASMA
ASMA
 
PUD
PUDPUD
PUD
 
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASKURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
 
REVIEW JURNAL
REVIEW JURNALREVIEW JURNAL
REVIEW JURNAL
 
TRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMIDTRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMID
 
PENETAPAN ALT
PENETAPAN ALTPENETAPAN ALT
PENETAPAN ALT
 

Recently uploaded

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 

HIPERTENSI

  • 1. PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 1 KELOMPOK O-1 HIPERTENSI Anggota : 1. Tri Setyo Ningsih (K100160176) 2. Andika Permana (K100160179) 1
  • 2. DEFINISI dan KLASIFIKASI Hipertensi adalah suatu penyakit, dimana tekanan darah arteri (BP) terus mengalami peningkatan. (Dipiro, et al., 2017. hal : 497) (Dipiro, et al., 2017. hal : 501) Klasifikasi SBP (mmHg) DBP (mmHg) Normal <120 <80 Pre-hipertensi 120-139 80-89 Hipertensi stage 1 140-159 90-99 Hipertensi stage 2 ≥160 ≥100 2
  • 3. ETIOLOGI 3 Etiologi hipertensi : 1. Hipertensi primer atau esensial, yaitu hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Hipertensi jenis ini, tidak dapat disembuhkan tetapi masih bisa dikendalikan. 2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang penyebabnya diketahui. Hipertensi jenis ini, masih ada kemungkinan untuk bisa disembuhkan. (Dipiro, et al., 2017. hal : 498)
  • 4. PATOFISIOLOGI Beberapa faktor yang mengontrol tekanan darah merupakan komponen potensial yang berkontribusi dalam pengembangan terjadinya hipertensi esensial. Dalam hal ini, termasuk kerusakan pada sistem humoral (sistem renin-angiotensin- aldosterone (RAAS)) maupun mekanisme vasodepresor, mekanisme neuron menjadi abnormal, kerusakan pada autoregulasi perifer, dan adanya gangguan natrium, kalsium, dan hormone natriutetik. Dari beberapa faktor di atas, secara kumulatif dipengaruhi oleh keberagaman RAAS yang mana berpengaruh terhadap tekanan darah arteri. (Dipiro, et al., 2017. hal : 499) 4
  • 5. KASUS Bp. TS (70 tahun, BB 65 kg, TB 170 cm) seorang purnawirawan datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri pada jari-jari kaki yang dialami sejak 1 minggu yang lalu. Bp. TS memiliki riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu dan diterapi menggunakan HCT 25 mg 1x1 tab. Kedua orang tua Bp. TS menderita hipertensi dan sudah meninggal. Dilakukan pemeriksaan pada tanggal 9 Maret 2019 TD: 140/80 mmHg Na: 140 mEq/L (135-145 mEq/L) Kolesterol total: 180 mg/dL (N: < 200 mg/dL) RR: 22 X /menit K: 3,5 mEq/L (3,3-4,9 mEq/L) Trigliseride: 115 mg/dL (N: < 150 mg/dL) HR: 110 X/ menit GDP: 110 mg/dL (N: < 126 mg/dL) Sr kreatinin: 0,8 mg/dL (N: 0,8- 1,2 mg/dL) T: 370C GDPP: 170 mg/dL (N: < 200 mg/dL) UA: 9,5 mg/dL (N: 3 - 8 mg/dL) Diagnosa: hipertensi + hiperurisemia Terapi : HCT 25 mg 1x1; Allopurinol 100 mg 1x1; Asam mefenamat 500 mg 3x1 5
  • 6. PEMANTAUAN PASIEN IDENTITAS PASIEN 6 Nama Pasien : Bp. TS Jenis Kelamin : Laki-laki Ruang : Poli penyakit dalam Umur : 70 Tahun BB/TB : 65 kg/ 170 cm Tanggal MRS : 9 Maret 2019 Diagnosa : Hipertensi + Hiperurisemia Alergi : -
  • 7. SUBYEKTIF (saat masuk rumah sakit) OBYEKTIF Keluhan utama : Nyeri pada jari-jari kaki Riwayat penyakit sekarang : Nyeri pada jari-jari kaki yang dialami sejak 1 minggu yang lalu; Hipertensi; Hiperurisemia Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat penyakit keluarga : Kedua orang tua Bp. TS menderita hipertensi dan sudah meninggal. Riwayat social : Tidak ada TD : 140/80 mmHg Suhu : 37 0 C Nadi : 110 X/ menit RR : 22 X/ menit 7
  • 8. RIWAYAT PENGOBATAN PASIEN Nama Obat : HCT Nama Generik : Hydrochlorothiazide Indikasi : Antihipertensi mild sampai moderate Rute : Peroral Dosis : 25 mg Frekuensi : 1 x 1 hari 1 tablet Lama penggunaan : 1 tahun Efek/kesulitan : Nyeri pada jari-jari kaki (DIH 17th Ed, 2009) 8
  • 9. DATA LABORATORIUM Parameter Satuan Nilai rujukan 9 Maret 2019 Sr Kreatinin mg/dL 0,8 - 1,2 0,8 (N) Natrium mmol/L 134 – 145 140 (N) Kalium mmol/L 3,5 – 5,0 3,5 (N) Asam Urat mg/dL 2,4 – 5,7 (P) 3,4 – 8,0 (L) 9,5 (↑) Elektrolit 9
  • 10. Profil Lipid Lain-lain Parameter Satuan Nilai rujukan 9 Maret 2019 Kolesterol Total mg/dL <200 180 (N) Trigliserid mg/dL <150 115 (N) Parameter Satuan Niali rujukan 9 Maret 2019 Gula Darah Puasa (GDP) mg/dL <126 110 (N) Gula Darah 2 jam PP mg/dL <200 170 (N) 10
  • 11. TERAPI PASIEN Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Hydrochlorothiazide peroral 25 mg 1 x sehari Allopurinol Peroral 100 mg 1 x sehari Asam mefenamat Peroral 500 mg 3 x sehari 11
  • 12. MEKANISME KERJA OBAT Hidroklorotiazid Menghambat reabsorpsi natrium di tubulus distal yang menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air serta ion potasium dan hidrogen. (DIH 17th Ed, 2009) Obat Sebelumnya 12
  • 13. 1. Hidroklorotiazid Menghambat reabsorpsi natrium di tubulus distal menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air serta ion potasium dan hydrogen. 2. Allopurinol Allopurinol menginhibisi xanthin oksidase, yaitu merupakan enzim yang bertanggung jawab dalam pengubahan dari hipoxanthin menjadi xanthin lalu menjadi asam urat. Allopurinol di metabolisme menjadi oxypurinol yang juga merupakan inhibitor xanthin oksidase; allopurinol beraksi pada katabolisme purin, mereduksi produksi dari asam urat tanpa menganggu biosintesis purin yang penting. 3. Asam Mefenamat Menghambat secara reversibel enzim cyclooxygenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2), yang berakibat pada penurunan pembentukan precursor prostaglandin, memiliki sifat antipiretik , analgetik dan antiinflamasi. (DIH 17th Ed, 2009) Obat Sekarang 13
  • 14. Obat yang Direkomendasikan 1. Amlodipine Menghambat ion kalsium kedalam bidang sensitif pada otot polos pembuluh darah dan miokardium sewaktu depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot polos vaskular koroner dan vasodilatasi koroner, meningkatkan pasokan oksigen miokard pada pasien dengan angina vasospastik. 2. Acetaminophen Menghambat sintesis prostaglandin di sistem syaraf pusat dan menghalangi perifer menimbulkan impuls nyeri, menghasilkan antipiretik dari penghambatan hipotalamus sebagai pusat pengatur panas. (DIH 17th Ed, 2009) 14
  • 15. PROBLEM MEDIK DAN DRPs Problem medik : HIPERTENSI Subyektif : - Obyektif : TD 140/80 mmHg TERAPI : Hidroklortiazid 25 mg 1 x sehari tab 15
  • 16. Analisis Tepat Indikasi : Berdasarkan algoritma pengobatan hipertensi, pasien yang tidak memiliki kontraindikasi dengan beberapa penyakit diantaranya; gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi, post myocardial infark, coronary arteri disease, diabetes, chronic kidney disease, reccurent stroke prevention, firstline pengobatannya adalah ACEi, ARB, CCB, atau Thiazid (Dipiro 10th, hal : 514). Bp. TS diindikasikan menderita hipertensi (stage 1) sehingga pemberian hidroklortiazid merupakan pilihan yang tepat sesuai dengan indikasi. (TEPAT INDIKASI). Tepat Obat Berdasarkan algoritma pengobatan hipertensi, pasien yang tidak memiliki kontraindikasi dengan beberapa penyakit diantaranya; gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi, post myocardial infark, coronary arteri disease, diabetes, chronic kidney disease, reccurent stroke prevention, firstline pengobatannya adalah ACEi, ARB, CCB, atau Thiazid (Dipiro 10th, hal : 514). Bp. TS diterapi dengan hidroklortiazid, yang sudah sesuai dengan drug of choice penderita hipertensi stage 1. (TEPAT OBAT). 16
  • 17. Tepat Pasien Diuretik thiazid (hidroklortiazid) dalam penggunaannya, memiliki kontraindikasi dengan pasien yang memiliki riwayat penyakit hiperurisemia (BNF edisi 76, hal : 165). Bp. TS didiagnosis menderita hipertensi dan hiperurisemia, sehingga penggunaan hidroclorthiazid tidak tepat. (TIDAK TEPAT PASIEN). Tepat Dosis Dosis hidroklortiazid dengan rute peroral, yaitu 12,5 – 50 mg per hari (DIH 17, 2009). Bp. TS diterapi dengan hidroklortiazid 25 mg 1x 1 tablet, sehingga sudah sesuai dengan dosis yang dianjurkan. (TEPAT DOSIS). 17
  • 18. DRPs : TIDAK TEPAT PASIEN REKOMENDASI : Hidroklortiazid diganti dengan firstline lainnya, yaitu obat golongan CCB contohnya Amlodipin (2,5 – 10 mg/hari) (Dipiro 10th, hal : 518) dengan dosis 5 mg satu kali sehari dengan rute peroral dan dosis maksimum 10 mg per hari (DIH 17th Ed, 2009). MONITORING : Efektifitas obat: TD < 150/90 mmHg (JNC-8) ESO: Angina, aritmia, hipotensi postural, takikardia, (DIH 17th Ed, 2009) dan hiperurisemia (Dipiro 10th, 2017) 18
  • 19. Problem medik : HIPERURISEMIA Subyektif : Nyeri pada jari-jari kaki Obyektif :UA 9,5 mg/dL TERAPI : 1. Allopurinol 100 mg 1 x 1 tab. 2. Asam Mefenamat 500 mg 3 x sehari. 19
  • 20. Analisis Tepat Indikasi Allopurinol Berdasarkan algoritma Dipiro 9th Ed, pasien hiperurisemia firstlinenya diantaranya adalah XOI, Allopurinol, dan Febuxostat. Bp. TS mendapatkan terapi dengan Allopurinol 100 mg 1 x 1 tab, sehingga sudah tepat indikasi. (TEPAT INDIKASI) Asam Mefenamat Pemberian asam mefenamat dimaksudkan untuk mengurangi nyeri pada jari-jari kaki akibat dari hiperurisemia (DIH 17th Ed, 2009). Sehingga tepat indikasi. Tepat Obat Allopurinol Berdasarkan algoritma Dipiro 9th Ed, pasien hiperurisemia firstlinenya diantaranya adalah XOI, Allopurinol, dan Febuxostat. Bp. TS mendapatkan terapi dengan Allopurinol 100 mg 1 x 1 tab, sehingga sudah tepat obat. Asam Mefenamat Pemberian asam mefenamat dimaksudkan untuk mengurangi nyeri pada jari-jari kaki akibat dari hiperurisemia (DIH 17th Ed, 2009). Sehingga tepat obat. 20
  • 21. Tepat Pasien Allopurinol Berdasarkan algoritma Dipiro 9th Ed, pasien hiperurisemia diberikan allopurinol agar dapat menurunkan kadar asam urat sehingga tercapai goal terapi. Asam Mefenamat Asam mefenamat dikontraindikasikan pada lansia, karena dapat menyebabkan tukak peptik atau pendarahan tanpa gejala (DIH 17th Ed, 2009). Sehingga tidak tepat pasien. Tepat Dosis Penggunaan tablet Allopurinol dan Asam Mefenamat sudah tepat dosis (DIH 17th Ed, 2009) 21
  • 22. DRPs : TIDAK TEPAT PASIEN REKOMENDASI : Penggantian asam mefenamat menjadi Parasetamol dengan dosis : 500 mg 3 x sehari tab (DIH 17th Ed, 2009). MONITORING : Goals therapy kadar asam urat < 6 mg/dL (Dipiro 9th Ed, 2015). ESO: Ruam, mual, dan muntah (DIH 17th Ed, 2009). 22
  • 23. DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PERTANYAAN YES NO KOMENTAR Korelasi obat dg masalah medis (Correlation between drug therapy & medical problem) Adakah obat tanpa indikasi medis?  Adakah masalah medis yang tidak diobati  Ketepatan Pengobatan (Appropriate Therapy) Apakah obat yang digunakan efektif/ mencapai hasil yang diinginkan (therapeutic outcome)?  Apakah obat yang digunakan dikontraindikasikan untuk pasien?  Apakah obat yang digunakan merupakan drug of choice ?  Apakah terapi non-obat diperlukan?  23
  • 24. DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PERTANYAAN YES NO KOMENTAR Drug Regimen Apakah besaran dosis sudah tepat untuk pasien?  Apakah frekuensi pemberian sudah tepat?  Apakah lama pemberian obat sudah tepat?  Duplikasi terapi/Polifarmasi Adakah terjadi duplikasi terapi?  Adverse Drug Reactions Adakah gejala/ masalah medis yang disebabkan oleh obat?  Terjadi hiperurisemia, karena efek samping dari penggunaan HCT 24
  • 25. DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PERTANYAAN YES NO KOMENTAR Interaksi Obat Adakah interaksi obat-obat yg berdampak klinis?  Adakah interaksi obat- makanan yg berdampak klinis?  Adakah interaksi obat- pemeriksaan laboratorium yang berdampak klinis?  Alergi Obat/ Intoleransi Apakah terjadi alergi /intoleransi terhadap obat ?  Adherence/ Compliance Adakah masalah ketidak patuhan pasien terhadap penggunaan obat?  Apakah pasien mengalami hambatan/ kesulitan dalam penggunaan obat?  25
  • 26. KESIMPULAN REKOMENDASI Untuk terapi hipertensi, penggunaan Hidroklortiazid diganti dengan firstline lain yaitu golongan Kalsium Chanel Blocker yaitu Amlodipin dengan dosis 5 mg 1 x sehari 1 tablet. Untuk terapi hiperurisemia, tetap digunakan Allopurinol dengan dosis 100 mg 1 x sehari 1 tablet. Untuk meredakan nyeri, penggunaan asam mefenamat kurang tepat untuk pasien geriatri sehingga perlu diganti dengan parasetamol yang lebih aman untuk pasien geriatri dengan dosis 500 mg 3 x sehari 1 tablet. 26
  • 27. KONSELING Dilarang mengonsumsi makanan golongan A (hati, ginjal, otak, jantung, paru-paru, jeroan, udang, kerang, ragi tape, alkohol, dan makanan dalam kaleng). Mengurangi konsumsi makanan golongan B (daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, buncis, jamur, daun singkong, dan daun pepaya). Membatasi konsumsi lemak, banyak minum air putih, olahraga secara teratur, minimal 30 menit per hari (senam aerobik). Bahan makanan yang diperbolehkan diantaranya semua bahan makanan sumber karbohidrat dan semua jenis buah-buahan. Meminum obat yang diberikan secara teratur, melakukan kontrol tekanan darah secara teratur, dan mengontrol penggunaan obat allopurinol (jangan diminum ketika serangan akut terjadi). 27
  • 28. DAFTAR PUSTAKA Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2009, Drug Information Handbook, 17th edition, Lexi-Comp for the American Pharmacists Association. BNF, 2018, British National Formulary 76th Edition, BMJ Publishing Group, London. Dipiro. Et al, 2015, Pharmacoterapy a Phatophysiologic Approach 9th Edition, Mc Graw Hill, New York. Dipiro. Et al, 2017, Pharmacoterapy a Phatophysiologic Approach 10th Edition, Mc Graw Hill, New York. JNC 8, 2013. 2014 Evidence-Based Guideline for theManagement of High Blood Pressure in Adults Report From the PanelMembers Appointed to the Eighth Joint National Committee. Amerika:JAMA. Khanna et al., 2012. "American College of Rheumatology Guidelines for Management of Gout. Part 2: Therapy and Antiinflammatory Prophylaxis of Acute Gouty Arthritis". Arthritis Care & Research, 64(10), 1447–1461. 28
  • 29. THANK YOU FOR YOUR ATTENTION! Any Question(s)? 29