SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
DISPERSI KASAR (SUSPENSI)
FARMASI FISIKA II
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA SUSPENSI
• SIFAT ANTARMUKA DARI PARTIKEL
TERSUSPENSI
• PENGENDAPAN DALAM SUSPENSI
SIFAT ANTAR MUKA PARTIKEL
TERSUSPENSI
• Ukuran partikel terdispersi kecil -> energi bebas
tinggi -> tidak stabil -> terjadi penggabungan
kembali
• Jenis pembentukan/gumpalan dalam partikel
suspensi
– Flokulat : gumpalan lunak dan ringan dari partikel
yang bersatu karena gaya Van Der Waals (lemah)
– Agregat: partikel yang melekat pada suatu lempeng
padat dengan gaya yang lebih kuat
– Caking : terjadi karena pertumbuhan dan peleburan
kristal bersama-sama dalam endapan membentuk
suatu agregat padat
• Caking dapat terbentuk karena beberapa faktor. Pertama, ukuran partikel terlalu kecil.
Secara teoritis, semakin kecil ukuran partikel maka kecenderungan partikel untuk
membentuk agregat (massa yang lebih besar) akan semakin tinggi. Saat agregat
terbentuk, dengan bantuan gaya gravitasi, agregat tersebut akan mengendap di bagian
bawah wadah/botol. Agregat yang terbentuk akan lebih padat (kurang berongga)
sehingga sulit untuk didispersikan kembali.
• Selain itu, karena ukuran partikel yang kecil, maka gerak Brown partikel tersebut akan
semakin tinggi dan partikel akan semakin sering untuk bertabrakan satu sama lain. Bila
gaya repulsif (gaya tolak menolak) partikel rendah, saat partikel bertumbukan maka
partikel-partikel tersebut akan menempel hingga akhirnya membentuk agregat.
• Kedua, kondisi pH medium yang tidak sesuai. Partikel-partikel dalam suspensi biasanya
memiliki muatan tersendiri. Lingkungan atau ion-ion pada medium suspensi kemudian
akan melapisi partikel-partikel tersebut sesuai dengan afinitas muatannya. Lapisan-
lapisan ini dikenal dengan electrical double layer, salah satu bentuk dari gaya repulsif
suatu partikel. Pengukuran lapisan electrical double layer yang paling banyak dikenal
adalah potensial zeta. Umumnya, semakin tinggi nilai potensial zeta, maka partikel
semakin stabil. Dalam artian, partikel cenderung tidak membentuk agregat dengan
partikel lainnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai potensial zeta (mendekati
nol), maka partikel semakin tidak stabil dan cenderung untuk membentuk agregat
dengan partikel lainnya. Potensial zeta, karena berhubungan dengan muatan, maka
bergantung pula pada kondisi elektrolit atau pH medium.
• Adanya getaran/vibrasi juga membuat suspensi yang awalnya membentuk flokulasi
malah membentuk caking.
Antar muka vs Energi bebas
• Peningkatan energi bebas (ΔF) sebanding
dengan tegangan muka antar muka antara
medium cair dengan partikel suspensi (γSL)
dan peningkatan luas permukaan partikel
suspensi (ΔA)
ΔF = γSL . ΔA
Sehingga cara mengurangi energi bebas adalah
dengan mengurangi tegangan permukaan
(dengan surfaktan) dan menambah ukuran
partikel
Persyaratan hukum Stokes
• Bila konsentrasi fase dispers ≤2% (hukum
Stokes berlaku) karena tjd pengendapan
bebas
• Bila konsentrasi tinggi >2% maka partikel akan
saling berbenturan sehingga pengendapan
terhalang (hukum Stokes tidak berlaku)
Faktor penentu stabilitas suspensi
• Ukuran Partikel
• Viskositas suspensi
• Jumlah partikel
• Muatan Partikel
.
Stabilitas Suspensi
• Ukuran Partikel
Hubungan antara ukuran partikel dan luas
penampang adalah berbanding terbalik.
Artinya semakin besar ukuran partikel maka
semakin kecil luas penampangnya.
EVALUASI SUSPENSI
Dua parameter pada evaluasi suspensi
1. Volume sedimentasi (pada suspensi
terflokulasi)
2. Derajat flokulasi (pada suspensi
terdeflokulasi)
Volume sedimentasi
rumus =
F = Vu/Vo
Dimana F = volume sedimentasi suspensi
terflokulasi, Vu = volume akhir endapan dan Vo
= volume awal suspensi
Nilai volume sedimentasi <1 s/d >1
Derajat flokulasi
• Terjadi pada suspensi terdeflokulasi
• Rumus
Fdefloc = Vdefloc/Vo
Dimana Fdefloc = volume sedimentasi suspensi
terdeflokulasi, Vdefloc = volume akhir endapan
suspensi terdeflokulasi dan Vo = volume awal
suspensi, sehingga derajat flokulasi (β) adalah
β =
𝐹
Fdefloc
SISTEM YANG DIHARAPKAN DALAM
PEMBENTUKAN SUSPENSI ADALAH FLOKULASI
TETAPI DENGAN MENGUPAYAKAN AGAR
PENGENDAPAN TIDAK TERLALU CAPAT.
C ARA PEMBUATAN SUSPENSI
• Metode Dispersi
• Metode Presipitasi
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraCitra pharmacist
 
Suspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiSuspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiMaulana Sakti
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenKezia Hani Novita
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Mina Audina
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oralristi eyen
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 

What's hot (20)

2.kelarutan
2.kelarutan2.kelarutan
2.kelarutan
 
Pasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citraPasta asam salisilat BY citra
Pasta asam salisilat BY citra
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Suspensi Terdeflokulasi
Suspensi TerdeflokulasiSuspensi Terdeflokulasi
Suspensi Terdeflokulasi
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Gel
GelGel
Gel
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
mikromiretik
mikromiretikmikromiretik
mikromiretik
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Tablet salut
Tablet salutTablet salut
Tablet salut
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Suspensi Optimal

  • 2.
  • 3.
  • 4. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SUSPENSI • SIFAT ANTARMUKA DARI PARTIKEL TERSUSPENSI • PENGENDAPAN DALAM SUSPENSI
  • 5. SIFAT ANTAR MUKA PARTIKEL TERSUSPENSI • Ukuran partikel terdispersi kecil -> energi bebas tinggi -> tidak stabil -> terjadi penggabungan kembali • Jenis pembentukan/gumpalan dalam partikel suspensi – Flokulat : gumpalan lunak dan ringan dari partikel yang bersatu karena gaya Van Der Waals (lemah) – Agregat: partikel yang melekat pada suatu lempeng padat dengan gaya yang lebih kuat – Caking : terjadi karena pertumbuhan dan peleburan kristal bersama-sama dalam endapan membentuk suatu agregat padat
  • 6. • Caking dapat terbentuk karena beberapa faktor. Pertama, ukuran partikel terlalu kecil. Secara teoritis, semakin kecil ukuran partikel maka kecenderungan partikel untuk membentuk agregat (massa yang lebih besar) akan semakin tinggi. Saat agregat terbentuk, dengan bantuan gaya gravitasi, agregat tersebut akan mengendap di bagian bawah wadah/botol. Agregat yang terbentuk akan lebih padat (kurang berongga) sehingga sulit untuk didispersikan kembali. • Selain itu, karena ukuran partikel yang kecil, maka gerak Brown partikel tersebut akan semakin tinggi dan partikel akan semakin sering untuk bertabrakan satu sama lain. Bila gaya repulsif (gaya tolak menolak) partikel rendah, saat partikel bertumbukan maka partikel-partikel tersebut akan menempel hingga akhirnya membentuk agregat. • Kedua, kondisi pH medium yang tidak sesuai. Partikel-partikel dalam suspensi biasanya memiliki muatan tersendiri. Lingkungan atau ion-ion pada medium suspensi kemudian akan melapisi partikel-partikel tersebut sesuai dengan afinitas muatannya. Lapisan- lapisan ini dikenal dengan electrical double layer, salah satu bentuk dari gaya repulsif suatu partikel. Pengukuran lapisan electrical double layer yang paling banyak dikenal adalah potensial zeta. Umumnya, semakin tinggi nilai potensial zeta, maka partikel semakin stabil. Dalam artian, partikel cenderung tidak membentuk agregat dengan partikel lainnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai potensial zeta (mendekati nol), maka partikel semakin tidak stabil dan cenderung untuk membentuk agregat dengan partikel lainnya. Potensial zeta, karena berhubungan dengan muatan, maka bergantung pula pada kondisi elektrolit atau pH medium. • Adanya getaran/vibrasi juga membuat suspensi yang awalnya membentuk flokulasi malah membentuk caking.
  • 7. Antar muka vs Energi bebas • Peningkatan energi bebas (ΔF) sebanding dengan tegangan muka antar muka antara medium cair dengan partikel suspensi (γSL) dan peningkatan luas permukaan partikel suspensi (ΔA) ΔF = γSL . ΔA Sehingga cara mengurangi energi bebas adalah dengan mengurangi tegangan permukaan (dengan surfaktan) dan menambah ukuran partikel
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. Persyaratan hukum Stokes • Bila konsentrasi fase dispers ≤2% (hukum Stokes berlaku) karena tjd pengendapan bebas • Bila konsentrasi tinggi >2% maka partikel akan saling berbenturan sehingga pengendapan terhalang (hukum Stokes tidak berlaku)
  • 12. Faktor penentu stabilitas suspensi • Ukuran Partikel • Viskositas suspensi • Jumlah partikel • Muatan Partikel .
  • 13. Stabilitas Suspensi • Ukuran Partikel Hubungan antara ukuran partikel dan luas penampang adalah berbanding terbalik. Artinya semakin besar ukuran partikel maka semakin kecil luas penampangnya.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. EVALUASI SUSPENSI Dua parameter pada evaluasi suspensi 1. Volume sedimentasi (pada suspensi terflokulasi) 2. Derajat flokulasi (pada suspensi terdeflokulasi)
  • 18. Volume sedimentasi rumus = F = Vu/Vo Dimana F = volume sedimentasi suspensi terflokulasi, Vu = volume akhir endapan dan Vo = volume awal suspensi Nilai volume sedimentasi <1 s/d >1
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Derajat flokulasi • Terjadi pada suspensi terdeflokulasi • Rumus Fdefloc = Vdefloc/Vo Dimana Fdefloc = volume sedimentasi suspensi terdeflokulasi, Vdefloc = volume akhir endapan suspensi terdeflokulasi dan Vo = volume awal suspensi, sehingga derajat flokulasi (β) adalah β = 𝐹 Fdefloc
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26. SISTEM YANG DIHARAPKAN DALAM PEMBENTUKAN SUSPENSI ADALAH FLOKULASI TETAPI DENGAN MENGUPAYAKAN AGAR PENGENDAPAN TIDAK TERLALU CAPAT.
  • 27. C ARA PEMBUATAN SUSPENSI • Metode Dispersi • Metode Presipitasi
  • 28.
  • 29.