Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi, yaitu ukuran partikel, sifat antarmuka partikel, dan kondisi pH medium. Ukuran partikel yang kecil berpotensi membentuk agregat yang lebih besar akibat gaya gravitasi dan tumbukan partikel, sehingga menurunkan stabilitas suspensi. Kondisi pH yang tepat dapat mempertahankan muatan listrik partikel untuk mencegah agregasi melalui
4. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA SUSPENSI
• SIFAT ANTARMUKA DARI PARTIKEL
TERSUSPENSI
• PENGENDAPAN DALAM SUSPENSI
5. SIFAT ANTAR MUKA PARTIKEL
TERSUSPENSI
• Ukuran partikel terdispersi kecil -> energi bebas
tinggi -> tidak stabil -> terjadi penggabungan
kembali
• Jenis pembentukan/gumpalan dalam partikel
suspensi
– Flokulat : gumpalan lunak dan ringan dari partikel
yang bersatu karena gaya Van Der Waals (lemah)
– Agregat: partikel yang melekat pada suatu lempeng
padat dengan gaya yang lebih kuat
– Caking : terjadi karena pertumbuhan dan peleburan
kristal bersama-sama dalam endapan membentuk
suatu agregat padat
6. • Caking dapat terbentuk karena beberapa faktor. Pertama, ukuran partikel terlalu kecil.
Secara teoritis, semakin kecil ukuran partikel maka kecenderungan partikel untuk
membentuk agregat (massa yang lebih besar) akan semakin tinggi. Saat agregat
terbentuk, dengan bantuan gaya gravitasi, agregat tersebut akan mengendap di bagian
bawah wadah/botol. Agregat yang terbentuk akan lebih padat (kurang berongga)
sehingga sulit untuk didispersikan kembali.
• Selain itu, karena ukuran partikel yang kecil, maka gerak Brown partikel tersebut akan
semakin tinggi dan partikel akan semakin sering untuk bertabrakan satu sama lain. Bila
gaya repulsif (gaya tolak menolak) partikel rendah, saat partikel bertumbukan maka
partikel-partikel tersebut akan menempel hingga akhirnya membentuk agregat.
• Kedua, kondisi pH medium yang tidak sesuai. Partikel-partikel dalam suspensi biasanya
memiliki muatan tersendiri. Lingkungan atau ion-ion pada medium suspensi kemudian
akan melapisi partikel-partikel tersebut sesuai dengan afinitas muatannya. Lapisan-
lapisan ini dikenal dengan electrical double layer, salah satu bentuk dari gaya repulsif
suatu partikel. Pengukuran lapisan electrical double layer yang paling banyak dikenal
adalah potensial zeta. Umumnya, semakin tinggi nilai potensial zeta, maka partikel
semakin stabil. Dalam artian, partikel cenderung tidak membentuk agregat dengan
partikel lainnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai potensial zeta (mendekati
nol), maka partikel semakin tidak stabil dan cenderung untuk membentuk agregat
dengan partikel lainnya. Potensial zeta, karena berhubungan dengan muatan, maka
bergantung pula pada kondisi elektrolit atau pH medium.
• Adanya getaran/vibrasi juga membuat suspensi yang awalnya membentuk flokulasi
malah membentuk caking.
7. Antar muka vs Energi bebas
• Peningkatan energi bebas (ΔF) sebanding
dengan tegangan muka antar muka antara
medium cair dengan partikel suspensi (γSL)
dan peningkatan luas permukaan partikel
suspensi (ΔA)
ΔF = γSL . ΔA
Sehingga cara mengurangi energi bebas adalah
dengan mengurangi tegangan permukaan
(dengan surfaktan) dan menambah ukuran
partikel
8.
9.
10.
11. Persyaratan hukum Stokes
• Bila konsentrasi fase dispers ≤2% (hukum
Stokes berlaku) karena tjd pengendapan
bebas
• Bila konsentrasi tinggi >2% maka partikel akan
saling berbenturan sehingga pengendapan
terhalang (hukum Stokes tidak berlaku)
12. Faktor penentu stabilitas suspensi
• Ukuran Partikel
• Viskositas suspensi
• Jumlah partikel
• Muatan Partikel
.
13. Stabilitas Suspensi
• Ukuran Partikel
Hubungan antara ukuran partikel dan luas
penampang adalah berbanding terbalik.
Artinya semakin besar ukuran partikel maka
semakin kecil luas penampangnya.
14.
15.
16.
17. EVALUASI SUSPENSI
Dua parameter pada evaluasi suspensi
1. Volume sedimentasi (pada suspensi
terflokulasi)
2. Derajat flokulasi (pada suspensi
terdeflokulasi)
18. Volume sedimentasi
rumus =
F = Vu/Vo
Dimana F = volume sedimentasi suspensi
terflokulasi, Vu = volume akhir endapan dan Vo
= volume awal suspensi
Nilai volume sedimentasi <1 s/d >1
19.
20.
21.
22. Derajat flokulasi
• Terjadi pada suspensi terdeflokulasi
• Rumus
Fdefloc = Vdefloc/Vo
Dimana Fdefloc = volume sedimentasi suspensi
terdeflokulasi, Vdefloc = volume akhir endapan
suspensi terdeflokulasi dan Vo = volume awal
suspensi, sehingga derajat flokulasi (β) adalah
β =
𝐹
Fdefloc
23.
24.
25.
26. SISTEM YANG DIHARAPKAN DALAM
PEMBENTUKAN SUSPENSI ADALAH FLOKULASI
TETAPI DENGAN MENGUPAYAKAN AGAR
PENGENDAPAN TIDAK TERLALU CAPAT.
27. C ARA PEMBUATAN SUSPENSI
• Metode Dispersi
• Metode Presipitasi