Homeostasis adalah pemeliharaan kondisi internal yang stabil seperti suhu, pH, dan kadar nutrisi. Berbagai sistem seperti sistem saraf dan endokrin bekerja sama untuk menjaga homeostasis melalui mekanisme umpan balik negatif dan positif. Pembekuan darah juga melibatkan homeostasis dengan mekanisme kompleks yang melibatkan 13 faktor pembekuan darah.
1. KELOMPOK 3 ( KELOMPOK 5 & 6)
ANGGOTA KELOMPOK 5 :
ANNISA
DENA
E. LINDA
HANIF
M. BAGJA
PUTRI
RINA
VIDIA
ANGGOTA KELOMPOK 6
ASEP
DERA
FADILAH
HILAYATUL
M. YASIN
REGI
RISTI
WELY
2.
3. Homeostasis terdiri dari kata "homeo" yang berarti
"sama" dan "stasis" yang berati "berdiam atau
tetap".
Homeostasis adalah pemeliharaan lingkungan
internal yang relatif stabil, di mana mempertahankan
kondisi fisik (suhu dan tekanan atsmosfer) dan kimia
(volume air, nutrisi dan oksigen) yang relatif konstan
dalam lingkungan sel organisme menurut batas-batas
fisiologis
PENGERTIAN . . .
4. Konsentrasi molekul zat-zat gizi
Konsentarsi O2 dan CO2
Konsentrasi zat-zat sisa
pH
Konsentrasi air, garam-garam, dan elektrolit-elektrolit
lain
Suhu
Volume dan tekanan
faktor-faktor lingkungan internal yang
harus dipertahankan secara homeostasis
5. konsep Homesostatis (keadaan tetep.) mengacu pada
mmempertahankan kondisi fisik dan kimia yang
relative konstan dalam lingkungan sel organisme,
menurut batas batas fisiologis. Persyaratan kimia
untuk mempertahankan kondisi yang konstan
meliputi volume air yang mencukupi, nutrisi, dan
oksigen yang mencukupi; Persyaratan fisik meliputi
suhu dan tekanan atmosfer.
LANJUTAN . . .
6. Mekanisme homeostatis melibatkan hampIr seluruh
system organ tubuh. Walaupun kondisi Internal
berubah secara konstan tubuh dilindungi terhadapan
perubahan yang besar dengan mekanisme control
pengaturan – sendiri seperti system umpan balik.
LANJUTAN . . .
7. System ini mengacu pada pemberian informasi dari
suatu system (output) kembali ke dalam system
(Input) untuk menimbulkan respon .
Komponen system umpan balik
1. Set Point
2. Sensor (penerima
3. Pusat pengendali
4. Efektor
LANJUTAN . . .
8. Contoh sisitem umpan balik negative
Adalah mekanisme dimana informasi balasan
untuk system (input) mengurangi perubahan (output)
sehingga dapat kembali ke set poit yang sesuai.
Salah satu contoh adalah kemampuan untuk
mempertahankan glukosa darah pada kadar yang
relative konstan yaitu 90 – 110 /100 ml darah.
LANJUTAN . . .
9. Salah satu contoh adalah kemampuan untuk
mempertahankan glukosa darah pada kadar yang relative
konstan yaitu 90 – 110 /100 ml darah.
Setelah makan, peningkatan kadar glukosa darah merangsang
keluarnya insulin dari sel2 khusus dalam pancreas.
Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel2 tubuh
sehingga mengurangi nkadar glukosa darah
Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengaruhi sel2
pelepas insulin (umpan balik negative) untuk mengurangi
pelepasan insulin dan glukosa darah dipertahankan pada
kadar yangs sesuai
LANJUTAN . . .
10. Adalah mekanisme dimana
informasi balasan ke sisitem
meningkatkan atau
memperlama, bukan
mengurangi penyimpangan
dari kondisi fisiologis asal.
Salah satu umpan balik
posotof terjadi saat
membaran syaraf dirangsang
Rangsang merubah
permeabilitas membrane
terhadpa ion2 natrium, yang
kemudian mengalir melwati
membrane.
Arus ion natrium ini
kemudian menambah
permeabilitas mebran
terhadap ion natrium
sehingga ion natrium yang
melewatinya semakin
bbanyak. Hasil dari kejadian
tersebut adalah cetusan
impuls syaraf
Umpan balik positif
11. Umpan balik positif juga bisa terjadi dalam
mekanisme pembekuan darah. Cetusan pada proses
pembekuan darah menyebabkan keluarnya zat2 kimia
yang mempercepat proses pembekuan darah.
LANJUTAN . . .
12. Definisi
Pembekuan darah adalah proses alami yang mengizinkan
darah membentuk gumpalan sel darah dan fibrin untuk
menghentikan pendarahan ketika pembuluh darah sobek
atau rusak. Jika tubuh tidak memiliki kemampuan untuk
membekukan darah, mereka yang memiliki luka kecil pun
akan mati kerena pendarahan.
Blood Clots / Pembekuan Darah
13. Faktor I (Fibrinogen)
Protein larut (BM 330.000 dalton
)sebuah faktor koagulasi yang
mengubah fibrinogen menjadi
fibrin melalui aksi trombin.
Kekurangan faktor ini
menyebabkan afibrinogenemia
atau hypofibrinogenemia.
Faktor II (Prothrombin)
Bentuk inaktif dari trombin,
dibuat dalam hati dengan
pengaruh vitamin K.Kekurangan
faktor menyebabkan
hypoprothrombinemia.
Faktor III (Jaringan
Tromboplastin)
Koagulasi faktor yang berasal dari
beberapa sumber yang berbeda
dalam tubuh, seperti otak dan
paru-paru; Jaringan
Tromboplastin penting dalam
mengubah protrombin menjadi
trombin, perubahan ini
dipengaruhi oleh faktor lain yaitu :
faktor V, VII, X, dan Ca
Faktor IV (Kalsium(Ca)
Sebuah faktor koagulasi
diperlukan dalam berbagai fase
pembekuan darah, Pembentukan
protombin aktivator dan untuk
pembentukan fibrin.
13 Faktor Pembekuan Darah
14. Faktor IX (Chrismas factor(autoprotrombin II)
Kekurangan factor ini gejalanya sama dengan
hemofilia, perlu untuk pembekuan protrombin
aktivator dari komponen darah, terdapat dalam
plasma.
Faktor X (Stuart faktor)
Kekurangan semenjak lahir menimbulkan perdarahan
terdapat baik dalam plasma maupun serum.
Faktor XI (Tromboplastin antecedent)
Kekurangan semenjak lahir menimbulkan perdarahan,
perlu untuk pembentukan protrombin aktivator dari
komponen darah, terdapat dalam plasma dan serum.
LANJUTAN . . .
15. Faktor XII (Hageman faktor)
faktor koagulasi yang mengaktifkan faktor XI.
Kekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan
trombosis.
Faktor XIII
Fibrin-faktor yang menstabilkan, sebuah faktor koagulasi
yang merubah fibrin monomer untuk polimer sehingga
mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin
yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan
darah. Kekurangan faktor ini memberikan
kecenderungan seseorang hemorrhagic. Disebut juga
fibrinase dan protransglutaminase. Bentuk yang
diaktifkan juga disebut transglutaminase.
LANJUTAN . . .
16. Faktor V (Proaccelerin)
Sebuah faktor koagulasi perlu
untuk pengubah protrombin
menjadi trombin (dengan
penngaruh faktor jaringan atau
faktor plasma, tidak ada dalam
serum).
Faktor VI (Stable factor
(autoprotrombin I)
Perlu untuk pembentukan
protrombin aktivator oleh
jaringan terdapat dalam serum
atau plasma darah.
Faktor VII (Proconvertin)
Sebuah faktor koagulasi
berpartisipasi dalam Jalur
koagulasi ekstrinsik. Hal ini
diaktifkan oleh kontak dengan
kalsium, dan bersama dengan
mengaktifkan faktor III itu
faktor X. Disebut juga serum
prothrombin konversi faktor
akselerator dan stabil.
Faktor VIII (Antihemophilic
faktor)
Hemofilia terjadi karena tidak
adanya faktor VIII sejak lahir.
Perlu untuk pembentukan
protrombin aktivator dari
komponen darah, tidak ada
dalam serum.
LANJUTAN . . .
17. • Pembekuan darah koroner yang melibatkan pembekuan
darah pada arteri koroner menyebabkan serangan
jantung
• Pembekuan darah pada pembuluh dalam akan membuat
pembekuan darah di pembuluh kaki
• Pembekuan darah pada embolus paru-paru akan
membuat pembekuan darah di arteri paru-paru
• Kemacetan pada pembuluh darah retina akan membuat
pembekuan darah pada pembuluh mata
Ada banyak kondisi lain yang berhubungan
dengan pembekuan darah, sebagai contoh:
18. Pada paru-paru, gejalanya adalah sakit dada yang
tajam, detak jantung yang cepat, batuk yang diwarnai
darah, napas pendek dan demam ringan
Pada lengan atau kaki, gejalanya adalah gangguan
penglihatan, lemah, penurunan cara berbicara,
pembengkakan dan sedikit warna kebiruan. Jika
terdapat di pembuluh darah, akan menyebabkan
pembengkakan dan lebam.
Gejala pembekuan darah didasarkan
pada dimana bekuan darah terdapat:
19. Pada otak, gejalanya adalah gangguan penglihatan, lemah,
penurunan cara berbicara, menyebabkan stroke atau
kejadian ketidak cukupan suplai darah ke otak untuk
sementara waktu.
Jantung, gejalanya adalah rasa sakit pada dada karena
serangan jantung. Bekuan darah terbentuk pada jantung
juga dapat terbawa menuju organ lain atau arteri tubuh.
Kondisi yang dapat menyebabkan bekuan darah yang
terbentuk di dalam jantung antara lain gangguan pada
katup jantung, serangan jantung sebelumnya, atrial
fibrillation dan kegagalan jantung.
Perut, gejalanya adalah sakit yang parah pada area bagian
perut, muntah dan/atau diare.
LANJUTAN . . .