4. Eritropoisis
• Eritropoisis adalah proses pembentukan eritrosit
yang distimulasi oleh eritropoietin (EPO) ,dibuat oleh
ginjal untuk pemasakan Eritrosit
• Kalau tidak tersedia menyebabkan anemia
• Diobati dengan Epoetin-alfa(EPO,eprex)
• Salah digunakan sebagai doping menyebabkan
stimulasi pembentukan eritrosit dan fibrin serta
pemasukan oksigen ke otot.
5. Eritrosit
• Dibentuk disumsum tulang punggung akan membentuk :
• 1. besi untuk sintesis Hb (zat warna darah)
• 2. Vit B12 dan Folat untuk sintesa DNA
• 3. Vit lain B6,B1,B2, C dan E
• 4. Logam kobal
• 5. Androgen dan tiroksin
• Zat-zat ini diserap dari makanan dan ditimbun dalam
jaringan dihati dan sumsum tulang
6. • Lekosit untuk daya tahan tubuh
• Trombosit adalah pelat darah yang berperan untuk
pembekuan darah
• Plasma merupakan komponen cairan darah yang
mengandung fibrinogen dan enzim plasmin
terbentuk fibrin dan sisinya serum
7. PROSES HEMATOPOEISIS
Proses hematopoeisis memerlukan:
1. Sel induk hematopoisis (hematopoeitic-
stem cell)
2. Lingkungan mikro (microenvironment)
3. Bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
7
8. Bahan Pembentuk darah
Bahan Pembentuk darah:
As folat, vit B12
Fe
Co, Mg, Cu, Zn
As amino
vitamin: vitamin B komplek, Vitamin C
8
9. Antianemia
• Anemia adalah menurunnya jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah sehingga
oksigenasi ke jaringan dan organ terganggu.
• Kadar Hb dipengaruhi umur, jenis kelamin, geofrafis
dan metode pemeriksaan.
10. PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA :
1. TERJADI PENDARAHAN DLM JUMLAH BANYAK
2. PEMUSNAHAN ABNORMAL SEL DARAH
3. GANGGUAN PADA JARINGAN HEMOPOETIK
4. KURANGNYA FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
KEKURANGAN ZAT BESI ANEMIA HIPOKROM
KEKURANGAN VIT B 12 &
ASAM FOLAT
ANEMIA HIPERKROM /
MEGALOBLASTER .
11. ANTIANEMIA
HEMATINIKA : ADALAH OBAT OBAT YANG BERISI BAHAN BAHAN
PEMBENTUKAN DARAH DAN DIGUNAKAN UNTUK
PENDERITA ANEMIA KARENA KEKURANGAN
UNSUR PEMBENTUK DAN KATALISATOR .
SEL DARAH MERAH DIBENTUK DALAM SUM SUM TULANG , DIANTARA
NYA PADA EPIPHYSIS TULANG PANJANG , SUM SUM TULANG PIPIH DAN SUM SUM
TULANG PENDEK .
DALAM PROSES PEMBENTUKANNYA DIPERLUKAN :
-Fe ( ZAT BESI )
- VIT B12
- ASAM FOLAT
12. BAHAN BAHAN HEMATINIKA
1. ZAT BESI ( Fe )
MERUPAKAN UNSUR INTI DALAM PEMBENTUKAN HAEM ,
IKATAN HAEM DENGAN PROTEIN
BERPRAN SEBAGAI PENYALUR ZAT ASAM DARI Hb DAN
MENDORONG SUM SUM TULANG UNTUK MENGHASILKAN
SEL SEL DARAH .
ABSORBSI AKAN MENINGKAT DALAM SUASANA ASAM ( VIT C )
DAN AKAN MENURUN BILA PEMBERIAN BERSAMA ANTASIDA ,
TETRASIKLIN DAN MAKANAN .
HAEMOGLOBIN .
2. VITAMIN B12 & ASAM FOLAT .
UNTUK SINTESA DNA
DEFISIENSI SALAH SATU VITAMIN DIATAS
PRODUKSI DAN MATURASI ERITROSIT
GANGGUAN
ANEMIA MEGA –
LOBLASTER .
13. Antitrombosit, Trombolitik dan Antikoagulan
- Obat yang mencegah pembekuan darah.
- Untuk Pencegahan dan Pengobatan Tromboemboli
Tromboemboli:
Negara Industri : Penyebab kematian utama Profilaksis
Merupakan Penyulit atau Menyertai Penyakit Lain:
- Gagal Jantung
- Diabetes Melitus
- Varises Vena
- Kerusakan Arteri
Faktor Timbulnya Tromboemboli:
- Trauma
- Kebiasaan Merokok
- Pembedahan
- Imobilisasi
- Kehamilan
- Estrogen
14. ANTITROMBOSIT
Obat yang menghambat agregasi trombosit
terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering
ditemukan pada sistem arteri.
C/: Aspirin, Sulfinpirazon, Dipiridamol dan Dekstran,
Prostaksiklin, PGI2 dan Tiklopidin
Asam Asetil Salisilat
Mekanisme Kerja: 1- 3 g / hari
Asetilasi protein membran trombosit dan protein plasma ,
terutama kerja enzim siklooksigenase sintesis
Tromboksan A2 Postaksiklin , maka diberikan Dosis
rendah
Aspirin : 325 mg – 1 g / hari
15. Indikasi: Infark miokard akut
- Mencegah kambuh miokard infark yang fatal / nonfatal
- Mengurangi kekambuhan Transient ischemic attacks
- Stroke karena penyumbatan
- Kematian akibat gangguan pembuluh darah
16. SULFINPIRAZON:
Mekanisme Kerja: Memperpanjang waktu hidup trombosit (yang
diperpendek secara patologis)
Indikasi:
• Pada prevensi sekunder infark miokard akut , kematian mendadak
menurun dan mengurangi kekambuhan
• Tidak efektif infark miokard akut penderita angina tak stabil
Efek Samping:
• - Gangguan GIT, ruam kulit, diskrasia darah, nefritis
intertisial akut, kolik ginjal, gagal ginjal akut
Interaksi :
Warfarin efek meningkat bersama Sulfinpirazon
Dosis:
Prevensi sekunder setelah infark miokard akut 800 mg/hari
17. DIPIRIDAMOL
Mekanisme Kerja:
Memperkuat kerja penghambatan agregasi yang dimiliki adenosin &
prostaglandin E, disamping itu menghambat fosfodiesterase trombosit
pembebasan mediator trombosit ditekan
Menghambat ambilan dan metabolisme adenosin oleh eritrosit dan
sel endotel pembuluh darah, dengan demikian meningkatkan kadarnya
dalam plasma. Adenosin menghambat fungsi trombosit dengan
merangsang adenilat siklase dan merupakan vasodilator.
Memperbesar efek antiagregasi Prostasiklin
Dosis normal : 10 % mengalami Flushing dan sakit kepala
Maka diberi : Kombinasi Dosis digunakan Kecil
Dipiridamol + Aspirin :
Infark miokard akut untuk Prevensi sekunder dan pasien TIA untuk
mencegah Stroke
Dipiridamol + Antikoagulan Oral
18. Efek Samping:
- Sakit kepala
-Pusing
- Sinkop
- Gangguan TGI
Farmakokinetik:
Bioavailabilitas bervariasi
90% berikatan dengan Protein Plasma
Mengalami siklus enetro hepatik
t1/2 : 1- 12 jam
Dosis:
- Profiklaksis Jangka Panjang Katup Jantung buatan : 400 mg/ hari
bersama Warfarin
- Mencegah aktivasi trombosit selama operasi by pass : 400 mg
dimulai 2 hari sebelum operasi
19. Dekstran
Sebagai profilaksis untuk pasien dengan kecenderungan komplikasi
tromboemboli (ex. pada waktu melahirkan, fraktur femur,
pembedahan).
Mekanisme Kerja:
Menghambat perlengketan trombosit dan mencegah bendungan
pada pembuluh darah dengan mempengaruhi aliran darah
Na-EPOPROSTENOL (PROSTASIKLIN, PGI2)
Manfaat dan keamanan ??
Mekanisme Kerja:
- Menghambat agregasi trombosit
- Vasodilatasi
Efek Samping:
Flushing, sakit kepala, nausea, muntah,gelisah, cemas, hipotensi,
refleks takikardia
20. TIKLOPIDIN HCL
Manfaat dan keamanan ??
Mekanisme Kerja:
Diduga perubahan pada membran trombosit
Hasil Penelitian:
Mengurangi kambuhnya
- Stroke
- Infark miokard
- Kematian pasien yang baru menderita Stroke karena tromboemboli
Efek Samping:
- Gangguan TGI - Leukopenia
- Komplikasi Perdarahan - Agranulositosis
- Urtikaria - Ikterus kolestatik
- Ruam kulit - LDL & VLDL kolesterol meningkat
- Gangguan Fungsi Hati
21. TROMBOLITIK
Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk
Digunakan pada saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerja dengan
cara berdifusi ke dalam bekuan darah dan mengaktifkan plasminogen yang
digunakan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan pada kondisi seperti
trombosis vena, emboli paru, trombosis retina, juga infark miokard.
Indikasi:
- Infark miokard akut
-Trombosis Vena
- - Emboli Paru
- - Tromboemboli Arteri
- Melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan
kateter Vena
22. • STREPTOKINASE:
Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut
Mekanisme Kerja:
• Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu:
• Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
• Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap Streptokinase akibat
terinfeksi Streptokokus
Dosis : 1 juta IU tidak efektif tidak digunakan.
Kinetik: t ½ bifasik : Fase cepat 11-13 menit, lambat 23 menit
23. UROKINASE
• Diisolasi dari Urin Manusia
• Langsung mengaktifkan Plasminogen
Indikasi:
- Emboli Paru,
- Tromboemboli Vena
- Tromboemboli Arteri
Urokinase + Heparin insidens Perdarahan 45 %
Heparin insiden Perdarahan 27 %
KI:
- Usia >> 50 thn
- Sejarah penyakit kardiopulmonal
Kinetik:
Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20 menit,
Ekskresi: Empedu dan Urin
24. ANTIKOAGULAN
• Mencegah pembekuan darah menghambat
pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor
pembekuan darah.
• Untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan
emboli, juga mencegah bekunya darah in vitro pada
pemeriksaan laboratorium / tranfusi.
• Antikoagulan Oral dan Heparin menghambat pembentukan
fibrin sebagai pencegahan untuk mengurangi insiden
tromboemboli terutama pada vena
25. • Juga bermanfaat: Pengobatan trombosis arteri karena mempengaruhi
pembentukan fibrin yang diperlukan untuk mempertahankan
gumpalan trombosit.
• ANTIKOAGULAN DIKELOMPOKAN:
1. Heparin: Antikoagulan yang bekerja langsung
2. Antikoagulan oral: Antikoagulan yang bekerja tidak langsung
A. Derivat 4 –Hidroksikumarin: Dikumoral, Warfarin
B. Derivat Indan-1,3-dion: Anisindion;
3. Antikoagulan bekerja mengikat ion Kalsium (faktor pembekuan
darah)
26. • HEPARIN
• Heparin: satu-satunya antikoagulan diberikan parenteral dan pilihan
bila diperlukan efek cepat pada:
- Emboli paru-paru,
- Trombosis vena dalam
- Infark miokard akut.
• Juga digunakan:
- Pencegahan tromboemboli vena selama operasi
- Untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal
selama operasi jantung terbuka.
- Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan.
27. Heparin
Dosis tepat sangat penting,
Diperlukan monitoring terus-menerus.
Pemberian parenteral dapat menimbulkan nyeri dan hematome di area infeksi.
Heparin: molekul besar sulit menembus plasenta, tidak masuk ke ASI
(tidak mempengaruhi janin dalam kandungan).
Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock
KI:
Peminum alkohol karena mengganggu fungsi hepar.
Antagonis: Heparin adalah Protamin Sulfat.
Interaksi:
Fenilbutazon, Kortikosteroid, Kloramfenikol dapat meningkatkan respon
antikoagulan oral.
28. ANTIKOAGULAN ORAL:
Berguna untukpencegahan dan pengobatan Tromboemboli.
Umumnya digunakan dalam jangka panjang.
Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan
Heparin, tetapi
Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang efektif.
Antikoagulan oral pada dasarnya merupakan antagonis vitamin K.
Indikasi:
Penyakit dengan kecenderungan timbulnya Tromboemboli, seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
29. KUMARIN: (Antagonis Vit K)
Derivat 4-Hidroksi kumarin : Dikumarol
Mekanisme Kerja:
- Menghambat sisntesis Protrombin juga faktor VII, IX dan X dalam
hati Antikoagulan tak langsung
- Mencegah γ-karboksilasi asam Glutamat menjadi prazat faktor
pembekuan
Efek Samping:
Resiko pendarahan kadang-kadang
Eksatem, Dermatitis kadang-kadang
Rambut rontok kadang-kadang
Nekrosa kulit/kumarin kadang-kadang
nekrosa
32. Kontra Indikasi:
• As. Asetilsalisilat
• Indometasin
• Oksifenilbutazon
• Fenilbutazon
• Sulfinpirazon
WARFARIN
• Pemberian: intra muskular atau intravena.
• Pasien Hipotiroid yang diberikan warfarin bersama Levotiroksin, hati-
hati berefek kelainan kardiovaskular.
• Natrium Warfarin: Oral, Intravena
33. ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM
Natrium Sitrat dalam darah akan mengikat Kalsium menjadi
kompleks kalsium sitrat. Banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis terlalu tinggi pada transfusi
darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi jantung.
Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk
antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk
penggunaan in vivo (di dalam tubuh).
Natrium Edetat mengikat Kalsium menjadi kompleks dan bersifat
sebagai Antikoagulan.
Untuk mengatasi perdarahan akibat penggunaan antikoagulan
digunakan:
-Protamin Sulfat
34. Komplikasi dan efek yang tidak diinginkan pada terapi dengan
antikoagulan
Komplikasi yang berbahaya akibat terapi dengan antikoagulan
adalah pendarahan, biasa penyebabnya adalah dosis tinggi (perlu
kontrol terapi)
Tingkat Bahaya:
1. Bahaya ringan : hematoma kulit, pendarahan subkonjuktiva,
mikrohemorogi
2. Bahaya berat : pendarahan didaerah operasi makrohematurien,
hematoma otot
3. Membahayakan hidup : intrakranial, intraspinal,
gastrointestinal, pendarahan pada mata, anak ginjal, laring
35. KI pada penggunaan Antikoagulan:
KI relatif :
• Pendarahan laten dari GIT
• Penyakit kardiovaskuller sistim
- Hipertoni
- Trombosil serebral selama minggu pertama dari 2 minggu
• Diabetes melitus dengan renopati III & IV
• >60 tahun
• Penyakit hati (berlaku hanya untuk derivat kumarin)
- alcut hepatitis
- sirosis hati
- kerusakan hati
Alergi
36. KI Absolut
• Akut pakreatitis
• Setelah operasi prostat, selama minggu pertama
postoperasi
• Setelah operasi SSP atau mata, selama minggu pertama
postoperasif
• Selama 6 bulan setelah pendarahan serebral
• Perdaran GI, Endokaretitis
OBAT ANTIKOAGULAN
Janin sangat rentan terhadap antikoagulan warfarin. Cacat bawaan
terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obat ini selama trimester
pertama. Bisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin.
Ibu hamil memiliki resiko membentuk bekuan darah, lebih baik
diberikan heparin. Tetapi pemakaian jangka panjang selama
kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau
pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu.
37. HEMOSTATIK
Zat atau obat untuk menghentikan pendahrahan
1. HEMOSTATIK LOKAL:
Pembagian
Hemostatik Serap (Absorbable Hemostatics)
Menghentikan Perdarahan dengan pembentukan suatu
bekuan buatan / memberikan jala serat-serat yang
mempermudah pembukuan bila diletakkan langsung pada
permukaan yang berdarah. Berguna untuk mengatasi
perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil saja
- Spon gelatin, Oksisel (selulosa Oksida), Busa Fibrin
Insani (human fibrin foam)
38. ASTRINGEN
Bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan
dapat dihentikan.
Dinamakan styptic, antara lain feri klorida, nitras argenti, asam tenat
Untuk menghentikan perdarahan kapiler
KOAGULAN
Penggunaan lokal menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu
- mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin
- secara langsung mengumpulkan fibrinogen.
VASOKONSTRIKTOR
Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokonstriksi, dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
39. 2. Hemostatik Sistemik
Memberikan transfusi darah, sering dapat menghentikan perdarahan
dengan segera. Terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam transfusi.
Faktor Antihemofilik (Faktor VIII) dan Cryoprecipitated
antihemophilic factor
Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII yang
sifatnya heriditer) dan pada penderita yang darahnya mengandung
inhibitor faktor VIII.
Cryoprecipitated antihemophilic factor didapat dari plasma donor
tunggal dan kaya akan faktor VIII, fibrinogen dan protein plasma lain.
40. Efek samping
Reaksi hipersensitivitas , Hepatitis virus, anemia hemolitik,
hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.
Posologi
Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari normal yang diberikan
IV biasanya diperlukan untuk mengatasi perdarahan pada
penderita hemofilia.
KOMPLEKS FAKTOR IX
Sedian mengandung faktor II, VII, IX dan X, serat sejumlah
kecil
protein plasma lain, digunakan untuk:
- pengobatan hemofilia B, atau
- bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sedian untuk
mencegah perdarahan,
Jangan diberikan pada penderita nonhemofilia.
41. Efek Samping
Trombosis
Demam
Menggigil
Sakit kepala
Flushing
Reaksi hipersensitivitas berat
Posologi
Kebutuhan tergantung keadaan penderita.
Lakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan
untuk menentukan dosis.
DESMOPRESIN
Merupakan vasopresin sintetik , dapat meningkatkan kadar
faktor VIII dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar faktor
pembekuan tersebut paling besar terjadi 1-2 jam dan menetap sampai
dengan 6 jam.
42. Efek samping :
Sakit kepala, mual, flushing, sakit & pembengkakkan di tempat suntikan
FIBRINOGEN INSANI
Sedian ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan sebenarnya.
VITAMIN K
Sebagai Hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkan
efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan
faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu.
ASAM AMINOKAPROAT
Penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan
darah lain.
Farmakokinetik :
Absorpsi baik per oral dan dapat diberikan IV. Ekskresi cepat melalui urin,
sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak ± 2 jam , dosis tunggal.
43. Indikasi :
Mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih, prostat atau uretra.
Efek samping :
Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi dispepsia, mual, diare, inhibisi
eyakulasi, eritema konyungtiva, dan hidung tersumbat. yang paling berbahaya
trombosis umum.
Teratogenisitas :
Tidak didapatkan abnormalitas yang bermakna, meskipun asam aminokaproat
sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan trimester pertama dan kedua,
kecuali memang benar- benar diperlukan.
Posologi :
Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 g per oral atau infus IV secara lambat, lalu 1
g tiap jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal.
44. ASAM TRANEKSAMAT
Indikasi dan mekanisme kerja sama dengan asam aminokaproat
tetapi 10 kali lebih poten dan efek samping lebih ringan.
Farmakokinetik :
Cepat diasorpsi dari saluran cerna.
Posologi :
Dosis yang dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3 kali sehari secara IV
Lambat, sekurang-kurangnya dalm waktu 5 menit.