SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
HARA MINERAL
1. Analisis jaringan

• Salah satu metode untuk menentukan unsur
  esensial dalam tumbuhan dengan meng
  analisis secara kimia semua unsur yang
  dikandung oleh tumbuhan sehat.
• Tumbuhan atau bagian tumbuhan yang baru
  saja dipanen, dipanaskan pada suhu 70-80o C
  selama 1 atau 2 hari, maka hampir seluruh
  airnya menguap, bahan yang tertinggal
  disebut bahan kering..
• Komponen utama bahan kering adalah
  :polisakarida dan lignin pada dinding
 sel,
• komponen sitoplasma seperti
 protein, lipid asam amino, asam organik
 serta unsur tertentu, seperti kalium
 berbentuk ion
JARINGAN PADA TANAMAN
1. Analisis abu : kandungan mineral

• Abu : organ tumbuhan 100o C, semua airnya
  keluar, bahan kering
• dipanaskan (600o-800oC) bahan organik pada
  jaringan tersebut yang berupa
  protein, karbohidrat, asam amino, lipida dan
  asam organik terurai
• Sisa abu mineral yang diserap tumbuhan t.
• Dari analisis yang dilakukan , paling sedikit ada
  60 macam elemen
2 Teknik Hidroponik ( biakan larutan)
• Larutan hara yang susunan kimiawinya tertentu dan
  terbatas dengan menggunakan bahan kimia murni
  untuk mempelajari kebutuhan unsur penting , untuk
  unsur yang dibutuhkan hanya dalam jumlah sangat
  kecil (kelumit).
• Kelemahannya: kebutuhan aerasi akar, mengganti
  larutan tiap hari / dua hari sekali dan perubahan pH
  yang tak diinginkan
Industri pertanian

• Larutan hara yang didaur ulang, mengalir tipis melalui parit di
  sekitar akar tanaman budidaya bernilai ekonomi : selada dan
  tomat. mengatur pH serta susunan larutan. (teknik hara lapis
  tipis).
• pasir kuarsa putih atau perlit (remah batu apung) sebagai
  medium perakaran Teknik ini baik, namun tidak dapat dilakukan
  untuk penelitian unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kelumit
  karena perlit mengeluarkan unsur tertentu yang tak dapat
  ditentukan jumlahnya.
Industri pertanian
• Hampir semua larutan hara lebih pekat
  daripada larutan tanah
• misal :
• Fosfor larutan Evans 500 M
• Fosfor larutan tanah 1,5 M
• Kalium larutan Evans 5,5 mM
• Kalium lar tanah ,1,25 mM
Panen di Cina
Industri Pertanian
Industri Pertanian
3. Teknik Spektrofotometer serapan atom
                   (AAS)

• Mengukur unsur logam dan non logam. Perangkat
  yang lebih baik lebih mahal spektrometer emisi optik
  , yang dapat menguapkan unsur pada suhu di atas
  5000 K.
• Konsentrasi 20 unsur yang tercampur dalam satu
  larutan dapat diukur dengan kepekaan yang tinggi
  dalam waktu kurang dari satu menit
Kekurangan pangan
Menanam padi sebagai sumber pangan
Tiga kriteria Unsur yang diperlukan oleh
               tumbuhan
– Elemen harus penting bagi pertumbuhan dan
  reproduksi
– Elemen tersebut tidak dapat diganti dengan
  elemen lain
– Kebutuhan elemen tersebut harus bersifat
  langsung dan bukan hasil efek tidak
  langsung, misalnya menghilangkan efek
  toksisitas yang diakibatkan oleh zat-zat lain.
HASIL ANALISIS JARINGAN
• Dari hasil analisis kimia dalam tumbuhan dan uji
  coba mineral terhadap pertumbuhan.
• Akhirnya diketahui ada 16 macam elemen
• makro elemen atau makro nutrien atau sering
  disebut sebagai unsur hara pokok, yang terdiri atas
  unsur-unsur : C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg.
• Mikro :Mn, B, Cu. Cl, dan Mo
• Kedua kelompok elemen tadi secara bersama-sama
  sering pula disebut sebagai elemen esensial
Unsur Esensial
• Unsur Esensial
• Tidak semua unsur diperlukan untuk
  pertumbuhan tumbuhan. Namun di
  antara unsur–unsur ada yang disebut
  sebagai unsur esensial.
• esensial karena unsur-unsur yang mutlak
  diperlukan bagi pertumbuhan.
Unsur Esensial
• Ketidakhadiran salah satu saja dari unsur ini
  dalam nutrisi tumbuhan akan mengakibatkan
  pertumbuhan dan metabolisme pada tumbuhan
  terganggu atau mengalami gejala defisiensi,
  bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi
  tumbuhan tersebut
Kriteria unsur esensial
Suatu unsur disebut esensial, bila tumbuhan tak
  mampu menyempurnakan daur hidupnya
  tanpa unsur tersebut
• Suatu unsur adalah esensial, bila unsur
  tersebut menjadi bagian dari molekul atau
  kandungan tumbuhan yang esensial bagi
  tumnbuhan itu (N dalam protein, dan Mg
  dalam klorofil
Tabel unsur Esensial

                               C       H        O
        K•     :                                                     N
        Ca                                                           P
        Mg                                                           S

                    B Cl Cu            Fe       Mn Mo Zn

                          Keterangan
C, H, O : Kelompok unsur yang bukan mineral, selain C,H,O adalah mineral
K, Ca, Mg: Kelompok unsur–unsur yang termasuk kation : K+, Ca ++, Mg++
N, P, S : Kelompok unsur-unsur anion, NO3-, H2PO4-, SO4-
B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn : mikro nutrien B3, Cl -, Cu ++, Fe +++, Mn++,MoO4, Zn++
Fungsi unsur hara esensial dalam
               metabolisme

• Gejala : terhambatnya pertumbuhan serta klorosis
  atu nekrosis .
• Gejala ini menolong para petani untuk memastikan
  cara serta waktu pemupukan.
• Gejala defisiensi atau kekahatan suatu unsur
  terutama bergantung pada dua faktor :
• fungsi unsur tersebut
• mudah tidaknya unsur tersebut berpindah dari daun
  tua ke daun yang lebih muda.
Makronutrien

• Kalsium (Ca);
• terdapat :dalam tanah, penting dalam sintesis pektin pada
  lamella tengah ,metabolisme atau pembentukan inti dan
  mitokondria.

• Magnesium (Mg).
• stabilisasi partikel ribosom, reaksi enzimatik ,pemindahan
  fosfat dari ATP, penghubung enzim terhadap substrat.
  mengubah konstanta kese imbangan reaksi. metabolisme
  energi seperti sintesis inti, kloroplas dan unsur ribosom serta
  komponen molekul klorofil
Makronutrien




• Kalium (K)
• kation yang umum pada tumbuhan dan
  terlibat menjaga keseimbangan ion dalam
  sel,sebagai kata lisator, sangat penting
  untuk keseluruhan metabolisme di dalam
  tumbuhan.
  .
Makronutrien
• Nitrogen (N)
• Nitrogen sangat penting ,komponen
  protein, asam nukleat dan banyak bahan lain
  yang penting.
• Fosfor (P)
• Fosfat sangat penting sebagai bagian
  penyusun tubuh tumbuhan, di antaranya asam
  nukleat dan fosfolipida, peranan penting dalam
  energi metabolisme
• Sulfur (S)
• Sulfur merupakan bagian dari asam amino
  sistein, sistin dan metionin. yang merupakan
  komponen protein dan beberapa senyawa aktif
  lainnya.
MIKRONUTRIEN

• Besi (Fe)
• peran besi yang sangat penting bagi tumbuhan
  :
   bagian proses katalisis dari banyak enzim
  oksidasi–reduksi.
• penting dalam pembentukan klorofil, meskipun
  bukan bagian dari molekul klorofil tersebut.
Besi (Fe)

• penting dalam protein heme (sitokrom dan
  sitokrom oksidase) rangkaian pemindahan
  elektron dengan cara menambah dan melepas
  elektron pada proses oksidase - reduksi.
• didapatkan pada sejumlah enzim oksidase yang
  penting (katalase dan peroksidase)
• dijumpai pada flavoprotein dan ferdoksin
MIKRONUTRIEN


• Mangan :
• dalam tanah, terlibat proses katalistik, sebagai
  aktivator beberapa enzim respirasi. Dalam
  reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis.
  Perannya dalam urutan reaksi yang berkaitan
  elektron dari air dalam pemecahannya menjadi
  hiodrogen dan oksigen
MIKRONUTRIEN

• Boron (B)
• Perannya masih belum jelas, meskipun dari hasil
  percobaan menunjukkan Boron penting untuk
  pertumbuhan. Pada tumbuhan yang kekurangan
  translokasi dan penyerapan gula banyak berkurang.
• Tembaga (Cu).
• berperan katalitik khusus, merupakan bagian dari
  enzim-enzim penting seperti polifenol oksidase dan
  askorbat oksidase.
• Seng (Zn)
• secara langsung terlibat dalam sintesis
  hormon (IAA) . Disamping itu bertindak
  sebagai aktivator obligat dari sejumlah enzim
  penting, seperti dehidrogenase asam
  laktat, asam glutamat, alkohol dan pirimidin
  nukleotida. Zn terlibat juga dalam sintesis
  protein
Mikronutrien
• Molibdenum(Mo)
• dijumpai dalam jumlah kecil dalam tanah. lebih
  mudah diserap dari tanah yang pHnya tinggi
  , sangat penting dari Mo ini adalah dalam reduksi
  nitrat dan fiksasi nitrogen.
•
  Khlor (Cl)
• Khlor diserap dan tetap sebagai ion klorida di dalam
  tumbuhan. Pada tanaman tomat . Arnon (ahli
  fisiologi) mengatakan khlor mutlak diperlukan dalam
  fotosintesis.
Tabel Larutan Hara untuk Kultur
              Hidroponik
Larutan Hoaglan dan Arnon no. 2a   Larutan Shive yang diperbaiki
                                   oleh Evanb
Garam            mM       mg/L     Garam           mM mg/L
                          (ppm)                       (ppm)
KNO3             6,0      235 K   Ca(NO3)2.4H2O    5,0   140 N
                          196 N                          sebagai
                          sebagai                        NO3
                          NO3                            200 Ca
Ca(NO3)2.4H2O    4,0      14    N K2SO4            2,5   216 K
                          sebagai                        160 S
                          NH4
                          160 Ca
Tabel Larutan Hara untuk Kultur
              Hidroponik
NH4H2PO4     1,0      31 P      KH2PO4        0,5   49 Mg
                      49 Mg                         16 P
MgSO4.7H2O   2,0      64 S      MgSO4.7H2O    2,0   0,5 Fe
Kelat-Fec                       Versenat-Fe
MnCl2.4H2O   0,009    0,5 mn;   KCl                 9,0 Cl
                      6,5 Cl    MnSO4               0,25 Mn

H3BO3        0,046    0,5 B     H3BO3               0,25 B

ZnSO4.7H2O   0,0008   0,05 Zn ZnSO4.7H2O            0,25 Zn

CuSO4,5H2O   0,0003   0,02 Cu   CuSO4,5H2O          0,02 Cu

H2MoO4,H2O   0,0001   0,01 Mo Na2MoO4               0,02 Mo
Gejala defisiensi atau kekahatan suatu unsur
       terutama bergantung pada dua faktor


• fungsi unsur tersebut
• mudah tidaknya unsur tersebut berpindah dari
  daun tua ke daun yang lebih muda.
Grafik umum fungsi unsur hara
dari konsentrasi hara dalam jaringan tumbuhan


                    100%

                    80%                    daerah cukup
                                           hara               daerah beracun
         maksimum



                    60%
    pertumbuhsn




                    40%
                       )



                    20%
                                laju
                           (%




                     0%
                                1      2    3     4       5   6
                           konse ntrasi hara dalam jaringan
Grafik umum fungsi unsur hara
    dari konsentrasi hara dalam jaringan tumbuhan
• rentang konsentrasi rendah : daerah kahat, pertumbuhan naik
  sangat tajam, bila unsur diberikan lebih banyak dan konsentrasi
  dalam tumbuhan meningkat.
• Di atas konsentrasi kritis (konsentrasi jaringan minimum yang
  menghasilkan pertumbuhan hampir maksimum sekitar 90%)
  kenaikan konsentrasi (akibat pemupukan) tidak banyak berpengaruh
  pada pertumbuhan (daerah berkecukupan).
• Daerah berkecukupan menunjukkan pemakaian unsur secara
  berlebihan ; terjadi penimbunan di vakuola, Daerah ini cukup lebar
  untuk makrohara , tetapi lebih sempit untuk mikro hara. Kenaikan
  lebih lanjut akan menyebabkan keracunan dan pertumbuhan yang
  menurun (daerah beracun)
Tabel defisiensi unsur hara

Unsur   Gejala kekurangan             Unsur    Gejala kekurangan

N       Efek umumnya meluas ke        Kalsium daun yang terpengaruh ;
        seluruh tumbuhan dedaunan             gejala mengelompok
        di bawah agak mengering               Kuncup akhir mati, terjadi
        atau terbakar ; tumbuhan              setelah perubahan bentuk
        berwarna hijau muda atau              pada ujung atau pangkal
        hijau tua                             daun muda.
P       Tumbuhan hijau tua, sering    Boron    Daun muda pada kuncup
        muncul warna merah dan                 akhir menjadi hijau muda di
        ungu, tangkai pendek dan               pangkalnya, lalu patah di
        pipih                                  situ; .
Mg      bercak warna atau klorosis    Cu       Kuncup akhir umumnya
        dan tepi daun melengkung ke            tetap hijau; layu atau
        bawah atau ke atas, tangkai            klorosis pada daunmuda
        pipih                                   Daun muda layu – tetap
                                               (efek ujung terbakar) .
Tabel defisiensi unsur hara

Kalium   Bercak jaringan mati       Mn       klorosis dengan atau
         kecil, biasanya di ujung           tanpa bercak jaringan
         dan di antara urat daun,           mati tersebar di seluruh
                                            daun.

Seng     bercak meluas menyebar     Belera Daun muda dengan urat
         dengan cepat, mencapai     ng     dan jaringan antar – urat
         urat sekunder bahkan              daun berwarna hijau
         primer, daun tebal,               muda.
         tangkai beruas penedk.


                                    Besi    Daun muda klorosis, urat
                                            pokoknya berwarna hijau
                                            khas; tangkai pendek
Kekurangan Mg
Kekurangan Sulfur, daun pucat
Kekurangan besi :
Daun daerah ujung nampak transparan yang pada waktu 3-4 hari kemudian gugur
Kekurangan besi :Keberadaan Fe yang tersedia sangat tergantung pada
                  pH tanah (bila > 6,5, Fe terganggu)
Kekurangan Mangan
Kekurangan Tembaga
Kekurangan Nitrogen
Kekurangan Potassium (K)
Kekurangan Kalsium (Ca) :
 Ujung daun terlihat membengkok atau keriting
Kekurangan Mo
Klorosis diantara tulang daun
Kekurangan cahaya
Kekurangan B
Kekurangan B
Unsur yang mudah bergerak (mobil)


         N, P, K. Mg, Cl, B, Fe
• Unsur-unsur tersebut bergerak melalui
  xilem / fluem, dari daun tua menuju ke
  daun muda dan ke organ penyimpanan
Zat pengkhelat

• Pengertian khelat (dari bahasa Yunani yang berarti
  cakar) adalah produk larut yang terbentuk bila
  atom tertentu dalam suatu ligand organik
  menyumbangkan elektron kepada kation logam.
• Mikro nutrien, yakni kation besi dan seng, mangan,
  tembaga, dikatakan tak larut dalam larutan hara
  bila diberikan dalam bentuk garam an organik biasa
• Defisiensi zat besi yang dicirikan dengan kekurangan
  klorofil (klorosis) merupakan masalah yang meluas
  dan bahkan mendunia di tanah berkapur, dan
  ditemui pada tanaman monokotil maupun dikotil.
  Defisiensi ini sering dapat diatasi dengan
  menambahkan besi ke tanah atau ke daun dalam
  bentuk khelat komersial. Fe EDTA (Fe Asam etilen
  diamin tetra asetat, nama dagang Versenate)
  mampu mengkhelat Ca dengan kuat
Zat pengkhelat
• hampir taklarut dalam kebanyakan larutan tanah.
  Ketaklarutan ini terjadi terutama bila pH di atas lima
  yang sering terjadi pada tanah yang menerima curah
  hujan rendah.
• Pada keadaan ini kation mikronutrien bereaksi
  dengan ion hidroksil, dan akhirnya terbentuk oksida
  logam berair yang tak larut. Contoh bentuk feri dari
  besi, yang menghasilkan oksida berwarna coklat
  kemerahan (karat), pada reaksi :
• 2F + 6OH  2 Fe (OH)3  Fe2O3H2O
Zat pengkhelat
• Karena reaksi dapat mengakibatkan
  ketaklarutan, maka mikrohara perlu
  dipertahankan dalam larutan oleh zat lain.
• Jenis zat yang penting ialah ligand (atau zat
  pengkhelat). reaksi antara logam valensi dua
  dengan valensi tiga membentuk khelat.
Kompos
Tabel 1. Komposisi Unsur Hara Pupuk Kandang Sapi
                  Sumber : Lingga (2001)




 Kotoran Wujud
 hewan   Bahan       Kandungan zat hara dan air (%)

                   Nitrogen Fosfor     kalium   air
 Sapi    padat     0,40      0,20      0,10     85
         cair      1,00      0,50      1,50     92
Tabel 3. Rerata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria
           macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Minggu ke-2 sampai Minggu ke-8.


               Perlakua
                   n       Rerata Pertumbuhan Tinggi Tanaman (cm)
                          Minggu      Minggu    Minggu     Minggu
                           ke-2        ke-4      ke-6       ke-8
                 K0        0,73       1,65      1,93       4,45
                 K1        0,83       2,25      2,60       4,83
                 K2        2,20       2,50      3,48       5,43
                 K3        2,28       3,18      3,65       6,28
                 K4        2,35       3,35      4,30       6,40
                 K5        2,60       3,75      4,70       7,18
Keterangan :
  K0 = Kontrol (Tanpa Pemupukan)             K3 = Pupuk kandang 150 g/polybag
   K1 = Pupuk kandang 50 g/polybag           K4 = Pupuk kandang 200 g/polybag
   K2 = Pupuk kandang 100 g/polybag          K5 = Pupuk kandang 250 g/polybag
Tinggi Tanaman Mahkota Dewa
pada perlakuan pupuk kandang
Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Berat Basah
       Mahkota Dewa Pada Minggu ke-8.



 Perlakuan     Rerata Berat    BNT0,05
                Basah (g)      = 3,00
    K0            14,33           a
    K1            16,05           a
    K2            17,55          b
    K3            20,75           c
    K4            24,30          d
    K5            28,85           e
Mahkota Dewa
Hara Mineral

More Related Content

What's hot

Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi bijiAlvadoc
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daunWarnet Raha
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanFirlita Nurul Kharisma
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Qiqi Gobel
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunAulliya silfiana
 
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanFaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanEinjelfin Pongtimbang
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Biology Education
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiTidar University
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
PENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
PENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANPENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
PENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANJosua Sitorus
 

What's hot (20)

Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanamanLaporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
Laporan pengaruh cahaya terhadap tanaman
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )Unsur C ( karbon )
Unsur C ( karbon )
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanFaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Unsur hara mikro
Unsur hara mikroUnsur hara mikro
Unsur hara mikro
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Morfologi akar
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasiLaporan praktikum evapotranspirasi
Laporan praktikum evapotranspirasi
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
PENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
PENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANPENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
PENGARUH UNSUR FE (BESI) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Hidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponikHidroponik dan aeroponik
Hidroponik dan aeroponik
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Difusi dan Osmosis
Difusi dan OsmosisDifusi dan Osmosis
Difusi dan Osmosis
 
Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara Fungsi unsur hara
Fungsi unsur hara
 
Petani rasional
Petani rasionalPetani rasional
Petani rasional
 
Hubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanamanHubungan air dengan tanaman
Hubungan air dengan tanaman
 
Hidroponik Modern
Hidroponik ModernHidroponik Modern
Hidroponik Modern
 
Power point tanaman
Power point tanamanPower point tanaman
Power point tanaman
 
Kesuburan tanah
Kesuburan tanahKesuburan tanah
Kesuburan tanah
 
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanianPeranan inovasi dalam pembangunan pertanian
Peranan inovasi dalam pembangunan pertanian
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Standar ber-Hidroponik
Standar ber-HidroponikStandar ber-Hidroponik
Standar ber-Hidroponik
 
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon TumbuhanPengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
Pengaruh Lingkungan Terhadap Respon Tumbuhan
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
pH tanah
pH tanahpH tanah
pH tanah
 
Pembangunan pertanian 1
Pembangunan pertanian 1Pembangunan pertanian 1
Pembangunan pertanian 1
 
Penyerapan air dan evapotranspirasi
Penyerapan air dan evapotranspirasiPenyerapan air dan evapotranspirasi
Penyerapan air dan evapotranspirasi
 
Tekanan akar
Tekanan akar Tekanan akar
Tekanan akar
 
Air dan Tanaman
Air dan Tanaman Air dan Tanaman
Air dan Tanaman
 

Similar to Hara Mineral

Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanFitriDamayanti9
 
PENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAPENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAArdi Setyo W
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineraludayana
 
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahsamberutu
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Ir. Zakaria, M.M
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1f' yagami
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaSMPN 4 Kerinci
 
HARA MINERAL.pdf
HARA MINERAL.pdfHARA MINERAL.pdf
HARA MINERAL.pdfWan Na
 
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptxKIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptxrahmad38
 
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptxKIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptxrahmad38
 
Kondisi tanaman
Kondisi tanamanKondisi tanaman
Kondisi tanamanzuanazwan
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 

Similar to Hara Mineral (20)

Hara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk TanamanHara Mineral untuk Tanaman
Hara Mineral untuk Tanaman
 
M18 kelompok 7 nutrisi tanaman
M18 kelompok 7 nutrisi tanamanM18 kelompok 7 nutrisi tanaman
M18 kelompok 7 nutrisi tanaman
 
PENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAPENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARA
 
Pemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineralPemanfaatan siklus mineral
Pemanfaatan siklus mineral
 
Nitrogen
NitrogenNitrogen
Nitrogen
 
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
 
Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman Unsur hara tanaman
Unsur hara tanaman
 
unsur mikro
unsur mikrounsur mikro
unsur mikro
 
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
Bahan kuliah kesuburan_dan_pemupukan-2
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
 
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinyaBahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
Bahan anorganik dan mikroba pendegradasinya
 
HARA MINERAL.pdf
HARA MINERAL.pdfHARA MINERAL.pdf
HARA MINERAL.pdf
 
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptxKIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
KIMIA _BAHAN KIMIA DALAM PERIKANAN 1.pptx
 
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptxKIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
KIMIA _Pengenalan Alat Laboratorium.pptx
 
Fertilizer elements
Fertilizer elementsFertilizer elements
Fertilizer elements
 
Kondisi tanaman
Kondisi tanamanKondisi tanaman
Kondisi tanaman
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
sifat kimia tanah.pdf
sifat kimia tanah.pdfsifat kimia tanah.pdf
sifat kimia tanah.pdf
 

More from NURSAPTIA PURWA ASMARA (20)

MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Anatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi BatangAnatomi Fisiologi Batang
Anatomi Fisiologi Batang
 
Siklus Nitrogen
Siklus NitrogenSiklus Nitrogen
Siklus Nitrogen
 
Pertumbuhan Buah
Pertumbuhan BuahPertumbuhan Buah
Pertumbuhan Buah
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Fisiologi Biji
Fisiologi  BijiFisiologi  Biji
Fisiologi Biji
 
Sistem Endokrin
Sistem EndokrinSistem Endokrin
Sistem Endokrin
 
Sistem Digesti
Sistem DigestiSistem Digesti
Sistem Digesti
 
Fisiologi Kulit
Fisiologi KulitFisiologi Kulit
Fisiologi Kulit
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Sistem Reproduksi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem Reproduksi
 
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
Sistem Kekebalan Tubuh (IMMUN)
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
 
Evolusi Sebelum Darwin
Evolusi Sebelum DarwinEvolusi Sebelum Darwin
Evolusi Sebelum Darwin
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Hara Mineral

  • 2. 1. Analisis jaringan • Salah satu metode untuk menentukan unsur esensial dalam tumbuhan dengan meng analisis secara kimia semua unsur yang dikandung oleh tumbuhan sehat. • Tumbuhan atau bagian tumbuhan yang baru saja dipanen, dipanaskan pada suhu 70-80o C selama 1 atau 2 hari, maka hampir seluruh airnya menguap, bahan yang tertinggal disebut bahan kering..
  • 3. • Komponen utama bahan kering adalah :polisakarida dan lignin pada dinding sel, • komponen sitoplasma seperti protein, lipid asam amino, asam organik serta unsur tertentu, seperti kalium berbentuk ion
  • 5. 1. Analisis abu : kandungan mineral • Abu : organ tumbuhan 100o C, semua airnya keluar, bahan kering • dipanaskan (600o-800oC) bahan organik pada jaringan tersebut yang berupa protein, karbohidrat, asam amino, lipida dan asam organik terurai • Sisa abu mineral yang diserap tumbuhan t. • Dari analisis yang dilakukan , paling sedikit ada 60 macam elemen
  • 6. 2 Teknik Hidroponik ( biakan larutan) • Larutan hara yang susunan kimiawinya tertentu dan terbatas dengan menggunakan bahan kimia murni untuk mempelajari kebutuhan unsur penting , untuk unsur yang dibutuhkan hanya dalam jumlah sangat kecil (kelumit). • Kelemahannya: kebutuhan aerasi akar, mengganti larutan tiap hari / dua hari sekali dan perubahan pH yang tak diinginkan
  • 7. Industri pertanian • Larutan hara yang didaur ulang, mengalir tipis melalui parit di sekitar akar tanaman budidaya bernilai ekonomi : selada dan tomat. mengatur pH serta susunan larutan. (teknik hara lapis tipis). • pasir kuarsa putih atau perlit (remah batu apung) sebagai medium perakaran Teknik ini baik, namun tidak dapat dilakukan untuk penelitian unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kelumit karena perlit mengeluarkan unsur tertentu yang tak dapat ditentukan jumlahnya.
  • 9.
  • 10. • Hampir semua larutan hara lebih pekat daripada larutan tanah • misal : • Fosfor larutan Evans 500 M • Fosfor larutan tanah 1,5 M • Kalium larutan Evans 5,5 mM • Kalium lar tanah ,1,25 mM
  • 14. 3. Teknik Spektrofotometer serapan atom (AAS) • Mengukur unsur logam dan non logam. Perangkat yang lebih baik lebih mahal spektrometer emisi optik , yang dapat menguapkan unsur pada suhu di atas 5000 K. • Konsentrasi 20 unsur yang tercampur dalam satu larutan dapat diukur dengan kepekaan yang tinggi dalam waktu kurang dari satu menit
  • 16. Menanam padi sebagai sumber pangan
  • 17.
  • 18. Tiga kriteria Unsur yang diperlukan oleh tumbuhan – Elemen harus penting bagi pertumbuhan dan reproduksi – Elemen tersebut tidak dapat diganti dengan elemen lain – Kebutuhan elemen tersebut harus bersifat langsung dan bukan hasil efek tidak langsung, misalnya menghilangkan efek toksisitas yang diakibatkan oleh zat-zat lain.
  • 19. HASIL ANALISIS JARINGAN • Dari hasil analisis kimia dalam tumbuhan dan uji coba mineral terhadap pertumbuhan. • Akhirnya diketahui ada 16 macam elemen • makro elemen atau makro nutrien atau sering disebut sebagai unsur hara pokok, yang terdiri atas unsur-unsur : C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg. • Mikro :Mn, B, Cu. Cl, dan Mo • Kedua kelompok elemen tadi secara bersama-sama sering pula disebut sebagai elemen esensial
  • 20. Unsur Esensial • Unsur Esensial • Tidak semua unsur diperlukan untuk pertumbuhan tumbuhan. Namun di antara unsur–unsur ada yang disebut sebagai unsur esensial. • esensial karena unsur-unsur yang mutlak diperlukan bagi pertumbuhan.
  • 21. Unsur Esensial • Ketidakhadiran salah satu saja dari unsur ini dalam nutrisi tumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan dan metabolisme pada tumbuhan terganggu atau mengalami gejala defisiensi, bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi tumbuhan tersebut
  • 22. Kriteria unsur esensial Suatu unsur disebut esensial, bila tumbuhan tak mampu menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut • Suatu unsur adalah esensial, bila unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumnbuhan itu (N dalam protein, dan Mg dalam klorofil
  • 23. Tabel unsur Esensial C H O K• : N Ca P Mg S B Cl Cu Fe Mn Mo Zn Keterangan C, H, O : Kelompok unsur yang bukan mineral, selain C,H,O adalah mineral K, Ca, Mg: Kelompok unsur–unsur yang termasuk kation : K+, Ca ++, Mg++ N, P, S : Kelompok unsur-unsur anion, NO3-, H2PO4-, SO4- B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, Zn : mikro nutrien B3, Cl -, Cu ++, Fe +++, Mn++,MoO4, Zn++
  • 24. Fungsi unsur hara esensial dalam metabolisme • Gejala : terhambatnya pertumbuhan serta klorosis atu nekrosis . • Gejala ini menolong para petani untuk memastikan cara serta waktu pemupukan. • Gejala defisiensi atau kekahatan suatu unsur terutama bergantung pada dua faktor : • fungsi unsur tersebut • mudah tidaknya unsur tersebut berpindah dari daun tua ke daun yang lebih muda.
  • 25. Makronutrien • Kalsium (Ca); • terdapat :dalam tanah, penting dalam sintesis pektin pada lamella tengah ,metabolisme atau pembentukan inti dan mitokondria. • Magnesium (Mg). • stabilisasi partikel ribosom, reaksi enzimatik ,pemindahan fosfat dari ATP, penghubung enzim terhadap substrat. mengubah konstanta kese imbangan reaksi. metabolisme energi seperti sintesis inti, kloroplas dan unsur ribosom serta komponen molekul klorofil
  • 26. Makronutrien • Kalium (K) • kation yang umum pada tumbuhan dan terlibat menjaga keseimbangan ion dalam sel,sebagai kata lisator, sangat penting untuk keseluruhan metabolisme di dalam tumbuhan. .
  • 27. Makronutrien • Nitrogen (N) • Nitrogen sangat penting ,komponen protein, asam nukleat dan banyak bahan lain yang penting. • Fosfor (P) • Fosfat sangat penting sebagai bagian penyusun tubuh tumbuhan, di antaranya asam nukleat dan fosfolipida, peranan penting dalam energi metabolisme
  • 28. • Sulfur (S) • Sulfur merupakan bagian dari asam amino sistein, sistin dan metionin. yang merupakan komponen protein dan beberapa senyawa aktif lainnya.
  • 29. MIKRONUTRIEN • Besi (Fe) • peran besi yang sangat penting bagi tumbuhan : bagian proses katalisis dari banyak enzim oksidasi–reduksi. • penting dalam pembentukan klorofil, meskipun bukan bagian dari molekul klorofil tersebut.
  • 30. Besi (Fe) • penting dalam protein heme (sitokrom dan sitokrom oksidase) rangkaian pemindahan elektron dengan cara menambah dan melepas elektron pada proses oksidase - reduksi. • didapatkan pada sejumlah enzim oksidase yang penting (katalase dan peroksidase) • dijumpai pada flavoprotein dan ferdoksin
  • 31. MIKRONUTRIEN • Mangan : • dalam tanah, terlibat proses katalistik, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi. Dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Perannya dalam urutan reaksi yang berkaitan elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hiodrogen dan oksigen
  • 32. MIKRONUTRIEN • Boron (B) • Perannya masih belum jelas, meskipun dari hasil percobaan menunjukkan Boron penting untuk pertumbuhan. Pada tumbuhan yang kekurangan translokasi dan penyerapan gula banyak berkurang. • Tembaga (Cu). • berperan katalitik khusus, merupakan bagian dari enzim-enzim penting seperti polifenol oksidase dan askorbat oksidase.
  • 33. • Seng (Zn) • secara langsung terlibat dalam sintesis hormon (IAA) . Disamping itu bertindak sebagai aktivator obligat dari sejumlah enzim penting, seperti dehidrogenase asam laktat, asam glutamat, alkohol dan pirimidin nukleotida. Zn terlibat juga dalam sintesis protein
  • 34. Mikronutrien • Molibdenum(Mo) • dijumpai dalam jumlah kecil dalam tanah. lebih mudah diserap dari tanah yang pHnya tinggi , sangat penting dari Mo ini adalah dalam reduksi nitrat dan fiksasi nitrogen. • Khlor (Cl) • Khlor diserap dan tetap sebagai ion klorida di dalam tumbuhan. Pada tanaman tomat . Arnon (ahli fisiologi) mengatakan khlor mutlak diperlukan dalam fotosintesis.
  • 35. Tabel Larutan Hara untuk Kultur Hidroponik Larutan Hoaglan dan Arnon no. 2a Larutan Shive yang diperbaiki oleh Evanb Garam mM mg/L Garam mM mg/L (ppm) (ppm) KNO3 6,0 235 K Ca(NO3)2.4H2O 5,0 140 N 196 N sebagai sebagai NO3 NO3 200 Ca Ca(NO3)2.4H2O 4,0 14 N K2SO4 2,5 216 K sebagai 160 S NH4 160 Ca
  • 36. Tabel Larutan Hara untuk Kultur Hidroponik NH4H2PO4 1,0 31 P KH2PO4 0,5 49 Mg 49 Mg 16 P MgSO4.7H2O 2,0 64 S MgSO4.7H2O 2,0 0,5 Fe Kelat-Fec Versenat-Fe MnCl2.4H2O 0,009 0,5 mn; KCl 9,0 Cl 6,5 Cl MnSO4 0,25 Mn H3BO3 0,046 0,5 B H3BO3 0,25 B ZnSO4.7H2O 0,0008 0,05 Zn ZnSO4.7H2O 0,25 Zn CuSO4,5H2O 0,0003 0,02 Cu CuSO4,5H2O 0,02 Cu H2MoO4,H2O 0,0001 0,01 Mo Na2MoO4 0,02 Mo
  • 37. Gejala defisiensi atau kekahatan suatu unsur terutama bergantung pada dua faktor • fungsi unsur tersebut • mudah tidaknya unsur tersebut berpindah dari daun tua ke daun yang lebih muda.
  • 38. Grafik umum fungsi unsur hara dari konsentrasi hara dalam jaringan tumbuhan 100% 80% daerah cukup hara daerah beracun maksimum 60% pertumbuhsn 40% ) 20% laju (% 0% 1 2 3 4 5 6 konse ntrasi hara dalam jaringan
  • 39. Grafik umum fungsi unsur hara dari konsentrasi hara dalam jaringan tumbuhan • rentang konsentrasi rendah : daerah kahat, pertumbuhan naik sangat tajam, bila unsur diberikan lebih banyak dan konsentrasi dalam tumbuhan meningkat. • Di atas konsentrasi kritis (konsentrasi jaringan minimum yang menghasilkan pertumbuhan hampir maksimum sekitar 90%) kenaikan konsentrasi (akibat pemupukan) tidak banyak berpengaruh pada pertumbuhan (daerah berkecukupan). • Daerah berkecukupan menunjukkan pemakaian unsur secara berlebihan ; terjadi penimbunan di vakuola, Daerah ini cukup lebar untuk makrohara , tetapi lebih sempit untuk mikro hara. Kenaikan lebih lanjut akan menyebabkan keracunan dan pertumbuhan yang menurun (daerah beracun)
  • 40. Tabel defisiensi unsur hara Unsur Gejala kekurangan Unsur Gejala kekurangan N Efek umumnya meluas ke Kalsium daun yang terpengaruh ; seluruh tumbuhan dedaunan gejala mengelompok di bawah agak mengering Kuncup akhir mati, terjadi atau terbakar ; tumbuhan setelah perubahan bentuk berwarna hijau muda atau pada ujung atau pangkal hijau tua daun muda. P Tumbuhan hijau tua, sering Boron Daun muda pada kuncup muncul warna merah dan akhir menjadi hijau muda di ungu, tangkai pendek dan pangkalnya, lalu patah di pipih situ; . Mg bercak warna atau klorosis Cu Kuncup akhir umumnya dan tepi daun melengkung ke tetap hijau; layu atau bawah atau ke atas, tangkai klorosis pada daunmuda pipih Daun muda layu – tetap (efek ujung terbakar) .
  • 41. Tabel defisiensi unsur hara Kalium Bercak jaringan mati Mn klorosis dengan atau kecil, biasanya di ujung tanpa bercak jaringan dan di antara urat daun, mati tersebar di seluruh daun. Seng bercak meluas menyebar Belera Daun muda dengan urat dengan cepat, mencapai ng dan jaringan antar – urat urat sekunder bahkan daun berwarna hijau primer, daun tebal, muda. tangkai beruas penedk. Besi Daun muda klorosis, urat pokoknya berwarna hijau khas; tangkai pendek
  • 42.
  • 43.
  • 46. Kekurangan besi : Daun daerah ujung nampak transparan yang pada waktu 3-4 hari kemudian gugur
  • 47. Kekurangan besi :Keberadaan Fe yang tersedia sangat tergantung pada pH tanah (bila > 6,5, Fe terganggu)
  • 52.
  • 53. Kekurangan Kalsium (Ca) : Ujung daun terlihat membengkok atau keriting
  • 57.
  • 60.
  • 61.
  • 62. Unsur yang mudah bergerak (mobil) N, P, K. Mg, Cl, B, Fe • Unsur-unsur tersebut bergerak melalui xilem / fluem, dari daun tua menuju ke daun muda dan ke organ penyimpanan
  • 63. Zat pengkhelat • Pengertian khelat (dari bahasa Yunani yang berarti cakar) adalah produk larut yang terbentuk bila atom tertentu dalam suatu ligand organik menyumbangkan elektron kepada kation logam. • Mikro nutrien, yakni kation besi dan seng, mangan, tembaga, dikatakan tak larut dalam larutan hara bila diberikan dalam bentuk garam an organik biasa
  • 64. • Defisiensi zat besi yang dicirikan dengan kekurangan klorofil (klorosis) merupakan masalah yang meluas dan bahkan mendunia di tanah berkapur, dan ditemui pada tanaman monokotil maupun dikotil. Defisiensi ini sering dapat diatasi dengan menambahkan besi ke tanah atau ke daun dalam bentuk khelat komersial. Fe EDTA (Fe Asam etilen diamin tetra asetat, nama dagang Versenate) mampu mengkhelat Ca dengan kuat
  • 65. Zat pengkhelat • hampir taklarut dalam kebanyakan larutan tanah. Ketaklarutan ini terjadi terutama bila pH di atas lima yang sering terjadi pada tanah yang menerima curah hujan rendah. • Pada keadaan ini kation mikronutrien bereaksi dengan ion hidroksil, dan akhirnya terbentuk oksida logam berair yang tak larut. Contoh bentuk feri dari besi, yang menghasilkan oksida berwarna coklat kemerahan (karat), pada reaksi : • 2F + 6OH  2 Fe (OH)3  Fe2O3H2O
  • 66. Zat pengkhelat • Karena reaksi dapat mengakibatkan ketaklarutan, maka mikrohara perlu dipertahankan dalam larutan oleh zat lain. • Jenis zat yang penting ialah ligand (atau zat pengkhelat). reaksi antara logam valensi dua dengan valensi tiga membentuk khelat.
  • 68. Tabel 1. Komposisi Unsur Hara Pupuk Kandang Sapi Sumber : Lingga (2001) Kotoran Wujud hewan Bahan Kandungan zat hara dan air (%) Nitrogen Fosfor kalium air Sapi padat 0,40 0,20 0,10 85 cair 1,00 0,50 1,50 92
  • 69. Tabel 3. Rerata Pertumbuhan Tinggi Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Minggu ke-2 sampai Minggu ke-8. Perlakua n Rerata Pertumbuhan Tinggi Tanaman (cm) Minggu Minggu Minggu Minggu ke-2 ke-4 ke-6 ke-8 K0 0,73 1,65 1,93 4,45 K1 0,83 2,25 2,60 4,83 K2 2,20 2,50 3,48 5,43 K3 2,28 3,18 3,65 6,28 K4 2,35 3,35 4,30 6,40 K5 2,60 3,75 4,70 7,18 Keterangan : K0 = Kontrol (Tanpa Pemupukan) K3 = Pupuk kandang 150 g/polybag K1 = Pupuk kandang 50 g/polybag K4 = Pupuk kandang 200 g/polybag K2 = Pupuk kandang 100 g/polybag K5 = Pupuk kandang 250 g/polybag
  • 70. Tinggi Tanaman Mahkota Dewa pada perlakuan pupuk kandang
  • 71. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang terhadap Berat Basah Mahkota Dewa Pada Minggu ke-8. Perlakuan Rerata Berat BNT0,05 Basah (g) = 3,00 K0 14,33 a K1 16,05 a K2 17,55 b K3 20,75 c K4 24,30 d K5 28,85 e