SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH
AYAT DAN HADITS EKONOMI
“GHOSOB, FA’I DAN GHONIMAH”
Disusun oleh:
Muhammad Harun
Imam Marzuki
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AS-SHIDDIQIYAH
LEMPUING JAYA KAB. OKI
11
SUM-SEL
TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan kekuatan sehingga dengan itu
pemakalah dapat menyelesaikan makalah penelitian ini. Semoga kita senantiasa mendapatkan
petunjuk dan pertolongan darinya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
junjungan alam yakni nabi Muhammad saw.
Makalah ini mengkaji tentang “GHOSOB, FA’I DAN GHONIMAH” yang mana maklah ini
diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah ayat dan hadits ekonomi.
Pemakalah menyadarai bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, berkenaan dengan pengetahuan yang terbatas, dan pengalaman yang kurang. Oleh karena itu
pemkalah mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan dan peningkatan mutu di masa
yang akan datang.
Akhirnya pemakalah berharap semoga makalah penelitian ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri khususnya serta bagi pembaca umum.
Lempuing Jaya, Desember 2014
PENULIS
11
DAFTAR ISI
Halaman Depan..................................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumuasn Masalah....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.2 GHOSOB..................................................................................................................2
2.2 FA'I .........................................................................................................................4
2.3 GHANIMAH ............................................................................................................6
2.4 PERBEDAAN GHANIMAHDAN FA'I....................................................................9
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebiasaan meramapas milik orang lain merupakan suatu kebiasaan yang sudah merajalela.
Ghosob sudah tidak asing lagi bagi santri santri terutama yang ada di pesantren salaf, hal ini tidak
lainemenuhi untuk memenuhi kebutuhan dengan jalan pintas. Namun secara tidak sadar kta
telah melakukan kedzoliman terhadap orang lain. Kegiatan plagiasi sepertihalnya merupakan
kegiatan menggosob juga.
Pelaku ghosob bervariasi, dari ank anak orang dewasa, bahkan santri pun bias menggosob.
Para pelaku itu berdalil dengan aneka ragam alasan mulai dari terpepet, sudah mengetahui
bahwa maghsub sudah ridho. Apapun alasannya ghosob kalau dilihat dari kemanusiaan, kurang
beretika. Santri santri biasanya melakukan ghosob karena sudah tau ilmunya.
Ma'mar membagi harta penghasilan Negara kepada tiga bahagian;
Al-Fai', yaitu yang didapat dengan jalan perdamaian atau penyerahan tidak bersyarat
sebagai Bani Nadhir itu atau al-Fai' yang lain. Harta semacam ini diserahkan kebijaksaannya
kepada Nabi sendiri pada harta yang di Bani Nadhir. Adapun al-Fai' yang selebihnya dibagikan
menurut ayat ketujuh Surat al-Hasyr ini. Yaitu Nabi yang utama lebih dahulu, lalu dibagikan
kepada kerabat beliau, anak yatim, fakir miskin dan orang yang dalam perjalanan.
Ghanimah; Yaitu harta rampasan yang didapat dalam perjuangan peperangan, yang
pembagiannya telah ditentukan di dalam Surat al-Anfal; yaitu seperlima untuk Rasul dan empat
perlima dibagikan kepada para Mujahidin yang ikut berperang. Dan yang seperlima untuk Rasul
itu ialah bahwa kepada beliau
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian GHOSOB?
2. Apa pengertian FA'I ?
3. Apa pegertian GHANIMAH ?
4. Apa PERBEDAAN GHANIMAHDAN FA'I?
11
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GHOSOB
2.1.1 Pengertian ghosob
Ghosob adalah perilaku meminjam harta orang lain tanpa seizin pemiliknya lalu
mengembalikan lagi ketempat semula. Ghosob adalah penyakit yang sangat buruk penyakit yang
membudaya dan akhirnya dianggap menjadi hal yang biasa dan lumrah ( Fawaid )
Menurut Tahrir Al-Wasilah Merampas (gashab) yaitu perbuatan seseorang menguasai
milik atau hak orang lain dengan cara yang tidak benar dan zalim.
Merampas termasuk sebagai dosa besar, dan perampas akan mendapatkan azab yang
pedih di Hari Kiamat nanti.
2.1.2 Macam-macam Merampas
1. Merampas barang milik:
a. Barang milik pribadi seperti; mengambil pena dan buku orang lain, atau
memecahkan kaca rumah orang lain.
b. Barang milik umum seperti; mengambil barang-barang sekolah, memecahkan
lampu jalan, tidak mengeluarkan khumus,atau tidak mengeluarkan zakat.
2. Merampas hak guna:
a. Hak guna pribadi seperti; menduduki bangku du-duk orang lain di kelas, atau salat
di tempat yang sudah dipilih oleh orang lain di masjid.
b. Hak guna umum seperti; mencegah orang lain dari menggunakan masjid, atau
jembatan, atau jalan, atau mencegah orang lain dari melintasinya.
Akibat dari perbedaan definisi ini akan terlihat pada tiga hal :
1. Jenis benda (bergerak dan tidak bergerak)
1. Imam Hanafi dan Abu Yusuf: ghasab terjadi hanya pada benda-benda yang
bergerak, sedangkan benda yang tidak bergerak tidak mungkin terjadi ghasab.
Seperti rumah dan tanah
11
2. Jumhur Ulama: ghasab bisa terjadi pada benda bergerak dan tidak bergerak.
Karena yang penting adlah sifat penguasaan terhadap harta tersebut secara
sewenang-wenang dan secara paksa. Melalui penguasaan ini berarti orang yang
menggasab tersebut telah menjadikan harta itu sebagai miliknya baik secara
material maupun secara manfaat.
2. Hasil dari benda yang diambil tanpa ijin.
1. Imam Hanafi dan Abu Yusuf : hasil dari benda yang diambil merupakan amanah
yang harus dikembalikan kepada pemiliknya. Akan tetapi jika hasil dari benda itu
dibinasakan (melakukan kesewenangan terhadap hasil dari benda yang digasab)
maka ia dikenakan denda. Seperti : buah dari pohon yang dighasab.
2. Jumhur Ulama: Jika pengghasab menghabiskan atau mengurangi hasil barang yang
dighasabnya maka ia dikenakan denda
3. Manfaat dari benda yang dighasab.
1. Mazhab Hanafi: manfaat barang yang dighasab tidak termasuk sesuatu yang
digasab. Karena manfaat tidak termasuk dalam definisi harta bagi mereka. Seperti :
menggasab sandal kemudian dikembalikan lagi
2. Jumhur Ulama: Manfaat itu termasuk dalam definisi harta. Oleh sebab itu
dikenakan denda jika barang yang digasab tersebut dimanfaatkan orang yang
menggasabnya. ( Riky Andriyanto )
2.1.3 Dasar hukum Ghosob ada 3 macam, yaitu:
Surat An Nisa ayat 29:
        
             
  
29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
11
[287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab
membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
       
       
 
188. dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat
memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu
mengetahui.
Sabda Rasulullah“Darah dan harta seseorang haram bagi orang lain (HR Bukhari dan Muslim
dari Abi Bakrah)
“Harta seorang muslim haram dipergunakan oleh muslim lainnya, tanpa kerelaan hati
pemiliknya (HR.Daruquthni dari Anas bin Malik.
2.2 FA'I
2.2.1 Pengertian
Fa’i adalah harta kekayaan yang dimiliki orang-orang kafir namun dikuasai oleh kaum
muslimin tanpa adanya peperangan.
Seperti yang pernah terjadi pada Bani Nadhir, atau orang-orang kafir yang melarikan diri karena
takut terhadap kaum muslimin, dengan meninggalkan rumah dan harta mereka, sehingga harta
tersebut dikuasai oleh kaum muslimin, atau orang-orang kafir takut dan melakukan perdamaian
dengan kaum muslimin serta menyerahkan sebagian dari harta dan tanah mereka, seperti terjadi
pada penduduk Fidak.
Harta fa’i ini menjadi milik Rasulullah saw.; sebagian dibelanjakan beliau untuk keperluan
keluarganya selama setahun, sisanya dijadikan oleh beliau untuk keperluan amunisi dan
penyediaan senjata perang. Setelah beliau wafat, Abu Bakar dan Umar melakukan hal yang sama.
11
Imam An Nawawi membagi sumber dari harta fa’I ada dua macam yaitu :
1. Fa’I yang diambil dari harta orang-orang kafir dikarenakan adanya ekspansi
terhadap mereka dan mereka kabur dan takut dari kaum muslimin. Maka harta ini
harus dibagi-bagi menjadi seperlima sebagaimana harta ghonimah. [Al majmu’
syarh muhaddab jid. 21, hal. 172]
2. Fa’I yang diambil dari orang-orang kafir tanpa ada rasa takut. Ini meliputi :
a. Harta jizyah yaitu pungutan yang diambil dari ahlu dzimah pada akhir
tahun yang negerinya ditaklukan melalui perang.
b. Harta pajak hasil kompensasi perdamaian
c. Khoroj (pajak bumi) yaitu pungutan yang dikenakan pada tanah-tanah
yang dikuasai oleh kaum muslimin.
d. Harta ahli dzimah yang mati dan ia tidak mempunyai ahli waris.
e. Harta orang murtad dari islam apabila ia terbunuh atau mati.
2.2.2 Dalil
‫ت‬ْ ‫أ‬ ‫ن‬َ‫ت‬‫كنا‬َ‫ت‬‫ل‬ُ  ‫ولا‬َ‫ت‬ ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ت‬‫ن ي‬ِ‫ ي‬‫ب‬َ‫ت‬‫ر‬ِ‫ ي‬ ‫ضري‬ِ‫ ي‬ ‫ن‬َّ‫لال‬‫منا‬َّ ‫م‬ِ‫ ي‬‫ء‬َ‫ت‬ ‫فنا‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫ت‬‫لل‬َُّ  ‫لا‬‫ل ى‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ل‬ِ‫ ي‬‫و‬‫س‬ُ  ‫ر‬َ‫ت‬‫منا‬َّ ‫م‬ِ‫ ي‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ل‬َ‫ت‬‫ف‬ْ ‫أ‬ ‫ج‬‫ج‬‫ج‬ِ‫ ي‬ ‫يو‬ُ ‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ج‬‫ج‬‫ري‬ْ ‫لأ‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫ت‬ ‫مو‬ُ  ‫ل‬ِ‫ ي‬‫ج‬‫ج‬‫س‬ْ ‫أ‬ ‫م‬ُ  ‫ل‬ْ ‫أ‬‫لا‬‫ل‬ٍ ‫و‬ ‫ج‬‫ج‬‫ري‬ْ ‫خأ‬َ‫ت‬ ‫ب‬ِ‫ ي‬
‫ل‬َ‫ت‬ ‫و‬َ‫ت‬‫ب‬ٍ ‫و‬ ‫كنا‬َ‫ت‬ ‫ر‬ِ‫ ي‬‫ت‬ْ ‫أ‬ ‫ن‬َ‫ت‬‫كنا‬َ‫ت‬ ‫ف‬َ‫ت‬‫ ي‬ِّ  ‫ب‬ِ‫ ي‬‫ن‬َّ‫لل‬ِ‫ ي‬‫ل ى‬َّ‫ص‬َ‫ت‬‫لل‬َُّ  ‫لا‬‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ري‬ْ ‫لأ‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫م‬َ‫ت‬‫ل‬َّ‫س‬َ‫ت‬ ‫و‬َ‫ت‬‫ة‬ً ‫َف‬ ‫ص‬َّ ‫خنا‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫ت‬ ‫كنا‬َ‫ت‬ ‫ف‬َ‫ت‬‫ق‬ُ  ‫ف‬ِ‫ ي‬‫ن‬ْ ‫أ‬‫ي‬ُ ‫ل ى‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ج‬‫ج‬‫ل‬ِ‫ ي‬‫ه‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ت‬‫ة‬َ‫ت‬ ‫ج‬‫ج‬‫ق‬َ‫ت‬‫ف‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫ت‬‫ة‬ٍ ‫و‬ ‫ن‬َ‫ت‬‫ج‬‫ج‬‫س‬َ‫ت‬‫جنا‬‫ج‬‫م‬َ‫ت‬ ‫و‬َ‫ت‬
‫ ي‬َ‫ت‬ ‫ق‬ِ‫ ي‬‫ب‬َ‫ت‬‫ه‬ُ  ‫ل‬ُ ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ج‬ْ ‫أ‬ ‫ي‬َ‫ت‬‫ف ي‬ِ‫ ي‬‫ع‬ِ‫ ي‬ ‫رلا‬َ‫ت‬ ‫ك‬ُ  ‫ل‬ْ ‫أ‬‫لا‬‫ح‬ِ‫ ي‬ ‫ل‬َ‫ت‬ ‫س‬ِّ  ‫ولال‬َ‫ت‬‫ة‬ً ‫َف‬‫د‬َّ‫ع‬ُ ‫ف ي‬ِ‫ ي‬‫ل‬ِ‫ ي‬ ‫بري‬ِ‫ ي‬‫س‬َ‫ت‬‫لل‬َِّ‫ ي‬ ‫لا‬
Artinya: “Hadis riwayat Umar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:Harta benda Bani Nadhir
adalah termasuk kekayaan fai’ yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, yang diperoleh kaum
Muslimin tanpa perang dengan menunggang kuda atau unta. Harta rampasan itu khusus untuk
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menafkahkan untuk istri-istri beliau selama setahun,
sisanya beliau pergunakan untuk membeli hewan angkutan serta persenjataan perang di jalan
Allah.”
Tafsir Hadits
Al-fai’ adalah rampasan perang yang diperoleh tidak melalui peperangan. Dijelaskan dalam
kitab Nihayah Al-Mujtahid: menurut jumhur ulama bahwa tidak ada jatah 1/5 dari harta
rampasan tersebut, karena tidak ditempuh dengan kuda ataupun untu, karena bani Nadhir hanya
berjarak 2 mil dari Madinah, maka kaum muslimin berjalan kaki, kecuali Rasulullah SAW
menunggang unta atau keledai, dan kaum muslimin yang ikut pada saat itu tidak mendapatkan
kesulitan.
11
Perkataan Umar, “yang beliau belanjakan untuk keluarganya” yaitu apa yang disisakan
untuknya dipergunakan untuk menafkahi keluarganya. Maksudnya, beliau memberikan jatah
nafkah selama setahun, akan tetapi belum genap setahun, jatah pembagian tersebut beliau
manfaatkan untuk berbuat kebajikan.
Kemudian, hadits ini juga sebagai dalil yang membolehkan untuk menyimpan jatah
makanan setahun, dan ini tidak bertentangan dengan sikap tawakkal. Para ulama sepakat
bolehnya menyimpan hasil panennya sebagai jatah makan. Akan tetapi, jika seorang yang
membeli makanan dipasar dengan tujuan menyimpannya kembali: apabila dalam kondisi
paceklik; maka tidak boleh. Dan dibolehkan membeli sesuatu yang tidak menyusahkan kaum
muslimin seperti membeli jatah makanan harian atau bulanan. Namun apabila dalam kondisi
normal (stok pangan sangat mencukupi) boleh baginya untuk membeli jatah pangan setahun lalu
menyimpannya. Penjelasan ini dinukilkan Al-Qadhi Iyadh dari mayoritas ulama.
Dari umar r.a. Berkata, “Harta benda Bani Nadhir termasuk menjadi harta rampasan yang
diberikan Allah kepada rosulnya karena para sahabat tidaklah segera mengerahkan kuda atau
unta untuk kesana. Oleh karena itu, harta itu hanya diperuntukan bagi nabi saw. Rosulullah saw
lantas menyisihkan untuk memberi nafkah keluarganya selama setahun lamanya. Sisanya, beliau
peruntukan untuk pengadaan kuda dan persenjataan sebagai persiapan (jihad) di jalan Allah swt.
[Bukhori dan muslim]
Jika mereka tidak mau memenuhi seruan islam maka serulah untuk membayar jizyah dan
apabila mereka tidak mau memenuhi seruan ini maka kumandangkanlah jihad untuk memerangi
mereka. Sebagaimana sabda Rosulullah :
“Apabila kalian mengepung penduduk suatu daerah atau benteng maka serulah mereka terlebih
dahulu untuk masuk islam, dan apabila mereka mau bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang
berhaq untuk disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah maka hak bagi mereka
sebagaimana untuk kalian dan apa yang diwajibkan kepada mereka sebagaimana diwajibkannya
kepada kalian. Dan apabila mereka menolak untuk masuk islam maka serulah mereka untuk
membayar jizyah yang dibayarkan oleh mereka dengan hina dan mereka adalah orang yang kecil.
Dan apabila mereka menolak untuk membayar jizyah maka perangilah mereka sampai Allah swt
memberikan keputusanNya diantara kalian, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi keputusan.”
[Hadist shohih HR. Muslim ]
2.3 GHANIMAH
2.3.1 Pengertian
adalah sesuatu yang diperoleh seseorang melalui suatu usaha atau secara paksa kepada
kaum kafir harbi .
11
Bisa berupa Bentuk-bentuk harta rampasan yang diambil tersebut bisa berupa harta
bergerak, harta tidak bergerak, dan tawanan perang. Dilihat dari sejarah perang, kebiasaan ini
telah dikenal sejak jaman sebelum Islam. Hasil peperangan yang diperoleh ini mereka bagi-
bagikan kepada pasukan yang ikut perang tersebut, dengan bagian terbesar untuk pemimpin.
2.3.2 Dalil
          
      
        
        
41. ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang[613], Maka
Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
ibnussabil[614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa[615] yang Kami turunkan kepada hamba
Kami (Muhammad) di hari Furqaan[616], Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Penjelasan :
[613] Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah) adalah harta yang diperoleh dari orang-orang
kafir dengan melalui pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinama fa'i. pembagian
dalam ayat ini berhubungan dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr
[614] Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu dibagikan kepada: a. Allah dan RasulNya. b. Kerabat Rasul
(Banu Hasyim dan Muthalib). c. anak yatim. d. fakir miskin. e. Ibnussabil. sedang empat-perlima dari
ghanimah itu dibagikan kepada yang ikut bertempur.
[615] Yang dimaksud dengan apa Ialah: ayat-ayat Al-Quran, Malaikat dan pertolongan.
[616] Furqaan Ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah
hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, Yaitu hari bertemunya dua pasukan di
peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. sebagian mufassirin berpendapat bahwa
ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan.
‫ث‬َ ‫ا‬ ‫ع‬َ ‫ا‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫ي‬ُّ  ‫ب‬ِ‫ُّي‬‫ن‬َّ‫ال‬‫لا ى‬َّ‫ص‬َ ‫ا‬‫لل‬َُّ ‫َلَع‬ ‫ا‬‫ه‬ِ‫ُّي‬ ‫ي‬ْ‫ِه‬‫ل‬َ ‫ا‬‫ع‬َ ‫ا‬‫م‬َ ‫ا‬‫ل‬َّ‫س‬َ ‫ا‬ ‫و‬َ ‫ا‬‫ة‬ً ‫َو‬ ‫ي‬َّ‫ر‬ِ‫ُّي‬ ‫س‬َ ‫ا‬‫ن ا‬َ ‫ا‬‫أ‬َ ‫ا‬‫و‬َ ‫ا‬‫م‬ْ‫ِه‬ ‫ه‬ِ‫ُّي‬ ‫في‬ِ‫ُّي‬‫ل‬َ ‫ا‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫ق‬ِ‫ُّي‬‫د‬ٍ ‫ف‬‫ج‬ْ‫ِه‬ ‫ن‬َ ‫ا‬‫ماوا‬ُ ‫َلَع‬ ‫ن‬ِ‫ُّي‬‫غ‬َ ‫ا‬ ‫ف‬َ ‫ا‬‫ل‬ً ‫َو‬ ‫ب‬ِ‫ُّي‬‫إ‬ِ‫ُّي‬‫ة‬ً ‫َو‬‫ر‬َ ‫ا‬ ‫ثي‬ِ‫ُّي‬‫ك‬َ ‫ا‬‫ت‬ْ‫ِه‬ ‫ن‬َ ‫ا‬‫ك ا‬َ ‫ا‬ ‫ف‬َ ‫ا‬‫م‬ْ‫ِه‬ ‫ه‬ُ ‫َلَع‬ ‫ن‬ُ ‫َلَع‬‫ ا‬‫م‬َ ‫ا‬ ‫ه‬ْ‫ِه‬ ‫س‬ُ ‫َلَع‬
‫ن ا‬َ ‫ا‬‫ث‬ْ‫ِه‬‫ا‬‫ر‬َ ‫ا‬ ‫ش‬َ ‫ا‬ ‫ع‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫و‬ْ‫ِه‬ ‫أ‬َ ‫ا‬‫د‬َ ‫ا‬‫ح‬َ ‫ا‬ ‫أ‬َ ‫ا‬‫ر‬َ ‫ا‬ ‫ش‬َ ‫ا‬ ‫ع‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫لاوا‬ُ ‫َلَع‬‫ف‬ِّ‫ل‬‫ن‬ُ ‫َلَع‬‫و‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬
Artinya: “Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah mengutus satu pasukan perang, di mana aku juga ikut di dalamnya, ke daerah
Najed. Lalu mereka berhasil memperoleh harta rampasan berupa unta yang cukup banyak.
Mereka semua mendapat bagian dua belas atau sebelas ekor unta dan masing-masing masih
ditambah seekor lagi sebagai tambahan.”
11
Tafsir Hadits
Hadits ini merupakan dalil yang membolehkan pemberian bonus kepada pasukan, dan
anggapan bahwa hal itu hanya boleh dilakukan Nabi SAW adalah salah; karena tidak ada dalil
seperti itu. Bahkan, pemberian bonus dari komandan sebelum menghadap dengan Nabi
sebagaimana kisah dalam hadits ini, merupakan dalil yang tidak mengkhususkan hal itu kepada
Nabi. Dan pendapat Malik: makruh hukumnya sang komandan mengiming-imingi bonus kepada
pasukannya dengan berkata, ”Siapa yang berbuat seperti ini, maka ia mendapatkan bonus ini,”
karena hal itu akan mengubah niat berperang demi mendapatkan kekayaan duniawi, dan hal ini
tidak boleh. Namun pendapat Malik dibantah sabda Nabi SAW, ”Siapa yang membunuh,maka ia
mendapatkan salabnya (perkakas perang yang ada padanya)” baik hal itu diucapkan sebelum
peperangan ataupun sesudahnya; karena syari’at Nabi bersifat umum menyeluruh sampai hari
kiamat.
Sedangkan seorang yang berperang karena motivasi mendapatkan kekayaan duniawi;
maka tidak ada pengaruhnya hadiah khusus yang akan diberikan komandan dengan ungkapan,
”Siapa yang melakukan ini, maka ia mendapatkan ini,” karena memang niat awalnya
mendapatkan kekayaan duniawi. Mujahid adalah orang yang ingin meninggikan kalimat Allah di
muak bumi. Siapa yang niat awalnya untuk meninggikan kalimat Allah; maka tidak akan
mengubah niatnya apabila dia mendapatkan juga pembagian harta rampasan perang ataupun
kekayaan duniawi lainnya, sebagaimana sabda Nabi SAW, ”Rezeki terdapat pada ayunan
tombak.”
Ulama berbeda pendapat, apakah pemberian bonus itu diambilkan dari harta rampasan
perang atau dari 1/5 atau 1/10? Al-Khathabi berkata, “Kebanyakan riwayat menunjukkan bahwa
pemberian bonus itu diambilkan dari harta rampasan perang sebelum dibagikan.”
“Darinya berkata, Rasulullah SAW membagi harta rampasan Khaibar, dua bagian untuk
penunggang kuda dan satu bagian lagi untuk pejalan kaki.”
Hadits ini merupakan dalil bahwa orang yang berperang di jalan Allah dengan
mengendarai kuda mendapatkan 3 bagian dari harta rampasan perang, satu bagian itu dirinya
dan dua bagian untuk kudanya.
Itulah pendapat An Nashir,Al-Qasim Ar-Rasi Rahimahullah, Malik dan Asy-Syafi’i
berdasarkan hadits ini, juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Abi Amrah:
”Bahwa Nabi SAW memberikan bagian 2 untuk kuda dan 1 bagian untuk orangnya, maka
11
penunggang kuda mendapatkan 3 bagian” dan hadits Az-Zubair yang diriwayatkan An-Nasa’i:
”Bahwa Nabi SAW memberikan 4 bagian kepadanya yaitu 2 bagian untuk kudanya, 1 bagian
untuknya dan 1 bagian untuk kerabatnya, yaitu kerabat Nabi SAW.
Al-Hadawiyyah dan Al-Hanafiyyah berpendapat bahwa kuda hanya mendapatkan 1 bagian
berdasarkan beberapa riwayat dengan lafazh: ”Nabi memberikan 2 bagian kepada penunggang
kuda dan 1 bagian bagi pejalan kaki” dari mujammi’ bin Jariyah, tapi hadits ini tidak bisa
menandingi yang diriwayatkan pada kitab Ash-Shahihain. Ulama berbeda pendapat, apabila
seorang datang ke medan perang dengan 2 ekor kuda sekaligus, jumhur ulama berpendapat:
tidak dibagi kecuali untuk bagian 1 ekor kuda saja, dan tidak diberi bagian lagi, kecuali jika
memang kedua-duanya digunakan pada medan peperangan.
2.4 PERBEDAAN GHANIMAHDAN FA'I
Ghanimah adalah harta yang diambil secara paksa daripada kafir harbi, sama ada dalam
bentuk harta boleh alih atau harta tidak boleh dialih, sama ada ia diambil ketika peperangan
masih berlangsung ataupun ketika memburu musuh yang melarikan diri.
fai' adalah harta yang diambil secara paksa bukan pada waktu peperangan.
Pembagian Harta Rampasan
• GHANIMAH ITU DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN :
A. 1/5 (20 %) untuk :
1. 4%__ Imam;
2. 4%__ Fuqara dan masakin (=kaum fakir dan kaum miskin)
3. 4%__ Mashalihul'l Muslimin (= untuk kemashlahatan kaum muslimin).
4. Kekuasaan diserahkan pada Imam.
5. 4%__ Ibnu'ssabil (=kaum yang berperang).
6. 4%__ Yatama (=anak yatim).
7. 4/5 (80%) diserahkan bulat sebagai bagian Tentara yang ikut bertempur.
• FA'I ITU DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN :
A. 1/5 (20%)
1. 4%__Ima
2. 4%__Mushalihu'l-Muslimin (=untuk kemaslahatan kaum muslimin) Kekuasaan
diserahkan kepada Imam.
3. 4%__ Fuqara wa'l-masakin (=kaum fakir dan kaum miskin).
4. 4%__ Ibnu'sabil (=mereka yang berperang).
5. 4%__ Yatama (=anak-anak yatim)
B. 4/5 (80%): Diberikan bulat kepada keuangan negara untuk Mashalihu'l-Muslimin
(=kemaslahatan kaum Muslimin).
11
BAB III
KESIMPULAN
Ghosob adalah perilaku meminjam harta orang lain tanpa seizin pemiliknya lalu
mengembalikan lagi ketempat semula. Ghosob adalah penyakit yang sangat buruk penyakit yang
membudaya dan akhirnya dianggap menjadi hal yang biasa dan lumrah ( Fawaid )
Ghanimah adalah harta yang diambil secara paksa daripada kafir harbi, sama ada dalam
bentuk harta boleh alih atau harta tidak boleh dialih, sama ada ia diambil ketika peperangan
masih berlangsung ataupun ketika memburu musuh yang melarikan diri.
fai' adalah harta yang diambil secara paksa bukan pada waktu peperangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nophiette, Ade. http://ade-nophiette.blogspot.com diunduh pada tanggal 9/12/2012
pukul8:45 WIB
Septiono, Anton. http://antonseptiono.wordpress.com/2010/06/21/ghasab/ diunduh pada
tanggal 9/12/2012 pukul 8:39 WIB
Fawaid. http://fawaidbercerita.blogspot.com/2011/10/budaya-saling-mengghosob-
bolehkah.html diunduh pada tanggal 8/12/2012 pukul 19:29 WIB
Al-Quran dan Terjemahannya, 2007, Syamil Cipta Media, Bandung.
Andriyanto, Riki. http://ghazabblog.blogspot.com/ diunduh pada tanggal 9/12/2012 pukul
9:38 WIB
http://www.scribd.com/doc/139666067/Tafsir-Ayat-Ekonomi-Anti-Penimbunan

More Related Content

What's hot

SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAWSEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAWIda Suryaningsih
 
Konsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamKonsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamMahyuddin Khalid
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iYusuf Darismah
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiMarhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Marhamah Saleh
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi IstihsanHestifidiah
 
Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhRahmat Nie
 
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarBeberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarAmeliansep Ahmad
 
Qawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagaiQawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagaiAndi Amin
 
Perjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyahPerjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyahAnin Shabrina
 

What's hot (20)

SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAWSEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW
 
Hukum Mandub
Hukum MandubHukum Mandub
Hukum Mandub
 
Konsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam IslamKonsep Pemilikan Dalam Islam
Konsep Pemilikan Dalam Islam
 
Sejarah Singkat 4 Imam Madzhab
Sejarah Singkat 4 Imam MadzhabSejarah Singkat 4 Imam Madzhab
Sejarah Singkat 4 Imam Madzhab
 
Khiyar (Pilihan)
Khiyar (Pilihan)Khiyar (Pilihan)
Khiyar (Pilihan)
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 
ppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptxppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptx
 
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakatiPresentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
Presentasi ushul fiqh dalil yg tidak disepakati
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Ppt thaharah
Ppt thaharahPpt thaharah
Ppt thaharah
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8
 
Presentasi Istihsan
Presentasi IstihsanPresentasi Istihsan
Presentasi Istihsan
 
Syuf'ah
Syuf'ahSyuf'ah
Syuf'ah
 
Pelaburan (Mudhabarah)
Pelaburan (Mudhabarah)Pelaburan (Mudhabarah)
Pelaburan (Mudhabarah)
 
Khuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakhKhuluk dan fasakh
Khuluk dan fasakh
 
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besarBeberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
Beberapa pandangan aliran yang membahas tentang dosa besar
 
Kontrak sewa (al ijarah)
Kontrak sewa (al ijarah)Kontrak sewa (al ijarah)
Kontrak sewa (al ijarah)
 
Qawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagaiQawaid fiqhiyyah sebagai
Qawaid fiqhiyyah sebagai
 
Perjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyahPerjanjian hudaibiyah
Perjanjian hudaibiyah
 

Similar to “Ghosob, fa’i dan ghonimah”

jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxjizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxnimalfaiz1
 
Bab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islam
Bab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islamBab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islam
Bab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islamwahyudinia112
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Nurul Ashwad
 
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan WakafPristiyanto SS
 
Bahanajar_1609920355 (3).pdf
Bahanajar_1609920355 (3).pdfBahanajar_1609920355 (3).pdf
Bahanajar_1609920355 (3).pdfrizkihapiz
 
Publication wakaf02
Publication wakaf02Publication wakaf02
Publication wakaf02Akhmadarifin
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamEkonomiIslam
 
Contoh contoh kemusyrikan yang membudaya
Contoh contoh kemusyrikan yang membudayaContoh contoh kemusyrikan yang membudaya
Contoh contoh kemusyrikan yang membudayaandriishaq
 

Similar to “Ghosob, fa’i dan ghonimah” (20)

jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxjizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
 
Bab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islam
Bab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islamBab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islam
Bab 7 kepemilikan (milkiyah) dalam islam
 
Pemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islamPemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islam
 
Pemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islamPemikiran hukum islam
Pemikiran hukum islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Gadai(rohn)
Gadai(rohn)Gadai(rohn)
Gadai(rohn)
 
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
Said Hawwa - Jundullah (ringkasan)
 
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
07 Peran Asuransi dalam Penghimpunan dan Pengembangan Wakaf
 
Bahanajar_1609920355 (3).pdf
Bahanajar_1609920355 (3).pdfBahanajar_1609920355 (3).pdf
Bahanajar_1609920355 (3).pdf
 
Pemikiran hukum
Pemikiran hukum Pemikiran hukum
Pemikiran hukum
 
Pemikiran hukum
Pemikiran hukum Pemikiran hukum
Pemikiran hukum
 
Publication wakaf02
Publication wakaf02Publication wakaf02
Publication wakaf02
 
Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7
 
Teori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam IslamTeori Harta Dalam Islam
Teori Harta Dalam Islam
 
Untuk presentasi
Untuk presentasi Untuk presentasi
Untuk presentasi
 
Untuk presentasi
Untuk presentasi Untuk presentasi
Untuk presentasi
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
 
Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)
 
Contoh contoh kemusyrikan yang membudaya
Contoh contoh kemusyrikan yang membudayaContoh contoh kemusyrikan yang membudaya
Contoh contoh kemusyrikan yang membudaya
 
kapita selekta.pptx
kapita selekta.pptxkapita selekta.pptx
kapita selekta.pptx
 

More from juniska efendi

Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anjuniska efendi
 
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945juniska efendi
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisijuniska efendi
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahjuniska efendi
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensiPelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensijuniska efendi
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945juniska efendi
 
Manajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ahManajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ahjuniska efendi
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahjuniska efendi
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemahjuniska efendi
 
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)juniska efendi
 
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandaMakalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandajuniska efendi
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...juniska efendi
 
Makalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanMakalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanjuniska efendi
 
Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1juniska efendi
 
Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwaljuniska efendi
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresjuniska efendi
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerjuniska efendi
 

More from juniska efendi (20)

Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’anRuang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
Ruang lingkup dan pembagian ulumul qur’an
 
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
Prinsip – prinsip yang terkandung dalam batang tubuh undang – undang dasar 1945
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullahPerkembamngan hadits pada masa rasulullah
Perkembamngan hadits pada masa rasulullah
 
Penelitian habib
Penelitian habibPenelitian habib
Penelitian habib
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensiPelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945 secara murni dan konsekuensi
 
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
Pelaksanaan pancasila dan uud 1945
 
Manajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ahManajemen perbankan syari’ah
Manajemen perbankan syari’ah
 
Makkiyah
MakkiyahMakkiyah
Makkiyah
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
 
Makalah ulumul quran terjemah
Makalah ulumul quran  terjemahMakalah ulumul quran  terjemah
Makalah ulumul quran terjemah
 
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
Makalah spi masa kemunduran (1250 1500 m)
 
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandaMakalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belanda
 
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
Makalah sejarah peradaban i slam penjajahan barat terhadap islam dan upaya ua...
 
Makalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunanMakalah pkn pembangunan
Makalah pkn pembangunan
 
Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1Makalah munasabah alquran1
Makalah munasabah alquran1
 
Makalah misbah
Makalah misbahMakalah misbah
Makalah misbah
 
Makalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwalMakalah maqamat dan ahwal
Makalah maqamat dan ahwal
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stres
 
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporerMakalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
Makalah islam indonesia zaman modern dan kontemporer
 

Recently uploaded

Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCabairfan24
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxmirzagozali2
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 

Recently uploaded (20)

Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 

“Ghosob, fa’i dan ghonimah”

  • 1. MAKALAH AYAT DAN HADITS EKONOMI “GHOSOB, FA’I DAN GHONIMAH” Disusun oleh: Muhammad Harun Imam Marzuki SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SHIDDIQIYAH LEMPUING JAYA KAB. OKI
  • 2. 11 SUM-SEL TAHUN AKADEMIK 2014 / 2015 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan kekuatan sehingga dengan itu pemakalah dapat menyelesaikan makalah penelitian ini. Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk dan pertolongan darinya. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan alam yakni nabi Muhammad saw. Makalah ini mengkaji tentang “GHOSOB, FA’I DAN GHONIMAH” yang mana maklah ini diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah ayat dan hadits ekonomi. Pemakalah menyadarai bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, berkenaan dengan pengetahuan yang terbatas, dan pengalaman yang kurang. Oleh karena itu pemkalah mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan dan peningkatan mutu di masa yang akan datang. Akhirnya pemakalah berharap semoga makalah penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya serta bagi pembaca umum. Lempuing Jaya, Desember 2014 PENULIS
  • 3. 11 DAFTAR ISI Halaman Depan..................................................................................................................i Kata Pengantar...................................................................................................................ii Daftar Isi.............................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1 1.2 Rumuasn Masalah....................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN 2.2 GHOSOB..................................................................................................................2 2.2 FA'I .........................................................................................................................4 2.3 GHANIMAH ............................................................................................................6 2.4 PERBEDAAN GHANIMAHDAN FA'I....................................................................9 BAB III PENUTUP KESIMPULAN.................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
  • 4. 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebiasaan meramapas milik orang lain merupakan suatu kebiasaan yang sudah merajalela. Ghosob sudah tidak asing lagi bagi santri santri terutama yang ada di pesantren salaf, hal ini tidak lainemenuhi untuk memenuhi kebutuhan dengan jalan pintas. Namun secara tidak sadar kta telah melakukan kedzoliman terhadap orang lain. Kegiatan plagiasi sepertihalnya merupakan kegiatan menggosob juga. Pelaku ghosob bervariasi, dari ank anak orang dewasa, bahkan santri pun bias menggosob. Para pelaku itu berdalil dengan aneka ragam alasan mulai dari terpepet, sudah mengetahui bahwa maghsub sudah ridho. Apapun alasannya ghosob kalau dilihat dari kemanusiaan, kurang beretika. Santri santri biasanya melakukan ghosob karena sudah tau ilmunya. Ma'mar membagi harta penghasilan Negara kepada tiga bahagian; Al-Fai', yaitu yang didapat dengan jalan perdamaian atau penyerahan tidak bersyarat sebagai Bani Nadhir itu atau al-Fai' yang lain. Harta semacam ini diserahkan kebijaksaannya kepada Nabi sendiri pada harta yang di Bani Nadhir. Adapun al-Fai' yang selebihnya dibagikan menurut ayat ketujuh Surat al-Hasyr ini. Yaitu Nabi yang utama lebih dahulu, lalu dibagikan kepada kerabat beliau, anak yatim, fakir miskin dan orang yang dalam perjalanan. Ghanimah; Yaitu harta rampasan yang didapat dalam perjuangan peperangan, yang pembagiannya telah ditentukan di dalam Surat al-Anfal; yaitu seperlima untuk Rasul dan empat perlima dibagikan kepada para Mujahidin yang ikut berperang. Dan yang seperlima untuk Rasul itu ialah bahwa kepada beliau 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian GHOSOB? 2. Apa pengertian FA'I ? 3. Apa pegertian GHANIMAH ? 4. Apa PERBEDAAN GHANIMAHDAN FA'I?
  • 5. 11 BAB II PEMBAHASAN 2.1 GHOSOB 2.1.1 Pengertian ghosob Ghosob adalah perilaku meminjam harta orang lain tanpa seizin pemiliknya lalu mengembalikan lagi ketempat semula. Ghosob adalah penyakit yang sangat buruk penyakit yang membudaya dan akhirnya dianggap menjadi hal yang biasa dan lumrah ( Fawaid ) Menurut Tahrir Al-Wasilah Merampas (gashab) yaitu perbuatan seseorang menguasai milik atau hak orang lain dengan cara yang tidak benar dan zalim. Merampas termasuk sebagai dosa besar, dan perampas akan mendapatkan azab yang pedih di Hari Kiamat nanti. 2.1.2 Macam-macam Merampas 1. Merampas barang milik: a. Barang milik pribadi seperti; mengambil pena dan buku orang lain, atau memecahkan kaca rumah orang lain. b. Barang milik umum seperti; mengambil barang-barang sekolah, memecahkan lampu jalan, tidak mengeluarkan khumus,atau tidak mengeluarkan zakat. 2. Merampas hak guna: a. Hak guna pribadi seperti; menduduki bangku du-duk orang lain di kelas, atau salat di tempat yang sudah dipilih oleh orang lain di masjid. b. Hak guna umum seperti; mencegah orang lain dari menggunakan masjid, atau jembatan, atau jalan, atau mencegah orang lain dari melintasinya. Akibat dari perbedaan definisi ini akan terlihat pada tiga hal : 1. Jenis benda (bergerak dan tidak bergerak) 1. Imam Hanafi dan Abu Yusuf: ghasab terjadi hanya pada benda-benda yang bergerak, sedangkan benda yang tidak bergerak tidak mungkin terjadi ghasab. Seperti rumah dan tanah
  • 6. 11 2. Jumhur Ulama: ghasab bisa terjadi pada benda bergerak dan tidak bergerak. Karena yang penting adlah sifat penguasaan terhadap harta tersebut secara sewenang-wenang dan secara paksa. Melalui penguasaan ini berarti orang yang menggasab tersebut telah menjadikan harta itu sebagai miliknya baik secara material maupun secara manfaat. 2. Hasil dari benda yang diambil tanpa ijin. 1. Imam Hanafi dan Abu Yusuf : hasil dari benda yang diambil merupakan amanah yang harus dikembalikan kepada pemiliknya. Akan tetapi jika hasil dari benda itu dibinasakan (melakukan kesewenangan terhadap hasil dari benda yang digasab) maka ia dikenakan denda. Seperti : buah dari pohon yang dighasab. 2. Jumhur Ulama: Jika pengghasab menghabiskan atau mengurangi hasil barang yang dighasabnya maka ia dikenakan denda 3. Manfaat dari benda yang dighasab. 1. Mazhab Hanafi: manfaat barang yang dighasab tidak termasuk sesuatu yang digasab. Karena manfaat tidak termasuk dalam definisi harta bagi mereka. Seperti : menggasab sandal kemudian dikembalikan lagi 2. Jumhur Ulama: Manfaat itu termasuk dalam definisi harta. Oleh sebab itu dikenakan denda jika barang yang digasab tersebut dimanfaatkan orang yang menggasabnya. ( Riky Andriyanto ) 2.1.3 Dasar hukum Ghosob ada 3 macam, yaitu: Surat An Nisa ayat 29:                           29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
  • 7. 11 [287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.                   188. dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui. Sabda Rasulullah“Darah dan harta seseorang haram bagi orang lain (HR Bukhari dan Muslim dari Abi Bakrah) “Harta seorang muslim haram dipergunakan oleh muslim lainnya, tanpa kerelaan hati pemiliknya (HR.Daruquthni dari Anas bin Malik. 2.2 FA'I 2.2.1 Pengertian Fa’i adalah harta kekayaan yang dimiliki orang-orang kafir namun dikuasai oleh kaum muslimin tanpa adanya peperangan. Seperti yang pernah terjadi pada Bani Nadhir, atau orang-orang kafir yang melarikan diri karena takut terhadap kaum muslimin, dengan meninggalkan rumah dan harta mereka, sehingga harta tersebut dikuasai oleh kaum muslimin, atau orang-orang kafir takut dan melakukan perdamaian dengan kaum muslimin serta menyerahkan sebagian dari harta dan tanah mereka, seperti terjadi pada penduduk Fidak. Harta fa’i ini menjadi milik Rasulullah saw.; sebagian dibelanjakan beliau untuk keperluan keluarganya selama setahun, sisanya dijadikan oleh beliau untuk keperluan amunisi dan penyediaan senjata perang. Setelah beliau wafat, Abu Bakar dan Umar melakukan hal yang sama.
  • 8. 11 Imam An Nawawi membagi sumber dari harta fa’I ada dua macam yaitu : 1. Fa’I yang diambil dari harta orang-orang kafir dikarenakan adanya ekspansi terhadap mereka dan mereka kabur dan takut dari kaum muslimin. Maka harta ini harus dibagi-bagi menjadi seperlima sebagaimana harta ghonimah. [Al majmu’ syarh muhaddab jid. 21, hal. 172] 2. Fa’I yang diambil dari orang-orang kafir tanpa ada rasa takut. Ini meliputi : a. Harta jizyah yaitu pungutan yang diambil dari ahlu dzimah pada akhir tahun yang negerinya ditaklukan melalui perang. b. Harta pajak hasil kompensasi perdamaian c. Khoroj (pajak bumi) yaitu pungutan yang dikenakan pada tanah-tanah yang dikuasai oleh kaum muslimin. d. Harta ahli dzimah yang mati dan ia tidak mempunyai ahli waris. e. Harta orang murtad dari islam apabila ia terbunuh atau mati. 2.2.2 Dalil ‫ت‬ْ ‫أ‬ ‫ن‬َ‫ت‬‫كنا‬َ‫ت‬‫ل‬ُ ‫ولا‬َ‫ت‬ ‫م‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ت‬‫ن ي‬ِ‫ ي‬‫ب‬َ‫ت‬‫ر‬ِ‫ ي‬ ‫ضري‬ِ‫ ي‬ ‫ن‬َّ‫لال‬‫منا‬َّ ‫م‬ِ‫ ي‬‫ء‬َ‫ت‬ ‫فنا‬َ‫ت‬‫أ‬َ‫ت‬‫لل‬َُّ ‫لا‬‫ل ى‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ل‬ِ‫ ي‬‫و‬‫س‬ُ ‫ر‬َ‫ت‬‫منا‬َّ ‫م‬ِ‫ ي‬‫م‬ْ ‫أ‬ ‫ل‬َ‫ت‬‫ف‬ْ ‫أ‬ ‫ج‬‫ج‬‫ج‬ِ‫ ي‬ ‫يو‬ُ ‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ج‬‫ج‬‫ري‬ْ ‫لأ‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫ت‬ ‫مو‬ُ ‫ل‬ِ‫ ي‬‫ج‬‫ج‬‫س‬ْ ‫أ‬ ‫م‬ُ ‫ل‬ْ ‫أ‬‫لا‬‫ل‬ٍ ‫و‬ ‫ج‬‫ج‬‫ري‬ْ ‫خأ‬َ‫ت‬ ‫ب‬ِ‫ ي‬ ‫ل‬َ‫ت‬ ‫و‬َ‫ت‬‫ب‬ٍ ‫و‬ ‫كنا‬َ‫ت‬ ‫ر‬ِ‫ ي‬‫ت‬ْ ‫أ‬ ‫ن‬َ‫ت‬‫كنا‬َ‫ت‬ ‫ف‬َ‫ت‬‫ ي‬ِّ ‫ب‬ِ‫ ي‬‫ن‬َّ‫لل‬ِ‫ ي‬‫ل ى‬َّ‫ص‬َ‫ت‬‫لل‬َُّ ‫لا‬‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ري‬ْ ‫لأ‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫م‬َ‫ت‬‫ل‬َّ‫س‬َ‫ت‬ ‫و‬َ‫ت‬‫ة‬ً ‫َف‬ ‫ص‬َّ ‫خنا‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫ت‬ ‫كنا‬َ‫ت‬ ‫ف‬َ‫ت‬‫ق‬ُ ‫ف‬ِ‫ ي‬‫ن‬ْ ‫أ‬‫ي‬ُ ‫ل ى‬َ‫ت‬‫ع‬َ‫ت‬‫ه‬ِ‫ ي‬ ‫ج‬‫ج‬‫ل‬ِ‫ ي‬‫ه‬ْ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ت‬‫ة‬َ‫ت‬ ‫ج‬‫ج‬‫ق‬َ‫ت‬‫ف‬َ‫ت‬‫ن‬َ‫ت‬‫ة‬ٍ ‫و‬ ‫ن‬َ‫ت‬‫ج‬‫ج‬‫س‬َ‫ت‬‫جنا‬‫ج‬‫م‬َ‫ت‬ ‫و‬َ‫ت‬ ‫ ي‬َ‫ت‬ ‫ق‬ِ‫ ي‬‫ب‬َ‫ت‬‫ه‬ُ ‫ل‬ُ ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ج‬ْ ‫أ‬ ‫ي‬َ‫ت‬‫ف ي‬ِ‫ ي‬‫ع‬ِ‫ ي‬ ‫رلا‬َ‫ت‬ ‫ك‬ُ ‫ل‬ْ ‫أ‬‫لا‬‫ح‬ِ‫ ي‬ ‫ل‬َ‫ت‬ ‫س‬ِّ ‫ولال‬َ‫ت‬‫ة‬ً ‫َف‬‫د‬َّ‫ع‬ُ ‫ف ي‬ِ‫ ي‬‫ل‬ِ‫ ي‬ ‫بري‬ِ‫ ي‬‫س‬َ‫ت‬‫لل‬َِّ‫ ي‬ ‫لا‬ Artinya: “Hadis riwayat Umar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:Harta benda Bani Nadhir adalah termasuk kekayaan fai’ yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya, yang diperoleh kaum Muslimin tanpa perang dengan menunggang kuda atau unta. Harta rampasan itu khusus untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menafkahkan untuk istri-istri beliau selama setahun, sisanya beliau pergunakan untuk membeli hewan angkutan serta persenjataan perang di jalan Allah.” Tafsir Hadits Al-fai’ adalah rampasan perang yang diperoleh tidak melalui peperangan. Dijelaskan dalam kitab Nihayah Al-Mujtahid: menurut jumhur ulama bahwa tidak ada jatah 1/5 dari harta rampasan tersebut, karena tidak ditempuh dengan kuda ataupun untu, karena bani Nadhir hanya berjarak 2 mil dari Madinah, maka kaum muslimin berjalan kaki, kecuali Rasulullah SAW menunggang unta atau keledai, dan kaum muslimin yang ikut pada saat itu tidak mendapatkan kesulitan.
  • 9. 11 Perkataan Umar, “yang beliau belanjakan untuk keluarganya” yaitu apa yang disisakan untuknya dipergunakan untuk menafkahi keluarganya. Maksudnya, beliau memberikan jatah nafkah selama setahun, akan tetapi belum genap setahun, jatah pembagian tersebut beliau manfaatkan untuk berbuat kebajikan. Kemudian, hadits ini juga sebagai dalil yang membolehkan untuk menyimpan jatah makanan setahun, dan ini tidak bertentangan dengan sikap tawakkal. Para ulama sepakat bolehnya menyimpan hasil panennya sebagai jatah makan. Akan tetapi, jika seorang yang membeli makanan dipasar dengan tujuan menyimpannya kembali: apabila dalam kondisi paceklik; maka tidak boleh. Dan dibolehkan membeli sesuatu yang tidak menyusahkan kaum muslimin seperti membeli jatah makanan harian atau bulanan. Namun apabila dalam kondisi normal (stok pangan sangat mencukupi) boleh baginya untuk membeli jatah pangan setahun lalu menyimpannya. Penjelasan ini dinukilkan Al-Qadhi Iyadh dari mayoritas ulama. Dari umar r.a. Berkata, “Harta benda Bani Nadhir termasuk menjadi harta rampasan yang diberikan Allah kepada rosulnya karena para sahabat tidaklah segera mengerahkan kuda atau unta untuk kesana. Oleh karena itu, harta itu hanya diperuntukan bagi nabi saw. Rosulullah saw lantas menyisihkan untuk memberi nafkah keluarganya selama setahun lamanya. Sisanya, beliau peruntukan untuk pengadaan kuda dan persenjataan sebagai persiapan (jihad) di jalan Allah swt. [Bukhori dan muslim] Jika mereka tidak mau memenuhi seruan islam maka serulah untuk membayar jizyah dan apabila mereka tidak mau memenuhi seruan ini maka kumandangkanlah jihad untuk memerangi mereka. Sebagaimana sabda Rosulullah : “Apabila kalian mengepung penduduk suatu daerah atau benteng maka serulah mereka terlebih dahulu untuk masuk islam, dan apabila mereka mau bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhaq untuk disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah maka hak bagi mereka sebagaimana untuk kalian dan apa yang diwajibkan kepada mereka sebagaimana diwajibkannya kepada kalian. Dan apabila mereka menolak untuk masuk islam maka serulah mereka untuk membayar jizyah yang dibayarkan oleh mereka dengan hina dan mereka adalah orang yang kecil. Dan apabila mereka menolak untuk membayar jizyah maka perangilah mereka sampai Allah swt memberikan keputusanNya diantara kalian, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi keputusan.” [Hadist shohih HR. Muslim ] 2.3 GHANIMAH 2.3.1 Pengertian adalah sesuatu yang diperoleh seseorang melalui suatu usaha atau secara paksa kepada kaum kafir harbi .
  • 10. 11 Bisa berupa Bentuk-bentuk harta rampasan yang diambil tersebut bisa berupa harta bergerak, harta tidak bergerak, dan tawanan perang. Dilihat dari sejarah perang, kebiasaan ini telah dikenal sejak jaman sebelum Islam. Hasil peperangan yang diperoleh ini mereka bagi- bagikan kepada pasukan yang ikut perang tersebut, dengan bagian terbesar untuk pemimpin. 2.3.2 Dalil                                     41. ketahuilah, Sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang[613], Maka Sesungguhnya seperlima untuk Allah, rasul, Kerabat rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil[614], jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa[615] yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan[616], Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Penjelasan : [613] Yang dimaksud dengan rampasan perang (ghanimah) adalah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran dinama fa'i. pembagian dalam ayat ini berhubungan dengan ghanimah saja. Fa'i dibahas dalam surat al-Hasyr [614] Maksudnya: seperlima dari ghanimah itu dibagikan kepada: a. Allah dan RasulNya. b. Kerabat Rasul (Banu Hasyim dan Muthalib). c. anak yatim. d. fakir miskin. e. Ibnussabil. sedang empat-perlima dari ghanimah itu dibagikan kepada yang ikut bertempur. [615] Yang dimaksud dengan apa Ialah: ayat-ayat Al-Quran, Malaikat dan pertolongan. [616] Furqaan Ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, Yaitu hari bertemunya dua pasukan di peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan. ‫ث‬َ ‫ا‬ ‫ع‬َ ‫ا‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫ي‬ُّ ‫ب‬ِ‫ُّي‬‫ن‬َّ‫ال‬‫لا ى‬َّ‫ص‬َ ‫ا‬‫لل‬َُّ ‫َلَع‬ ‫ا‬‫ه‬ِ‫ُّي‬ ‫ي‬ْ‫ِه‬‫ل‬َ ‫ا‬‫ع‬َ ‫ا‬‫م‬َ ‫ا‬‫ل‬َّ‫س‬َ ‫ا‬ ‫و‬َ ‫ا‬‫ة‬ً ‫َو‬ ‫ي‬َّ‫ر‬ِ‫ُّي‬ ‫س‬َ ‫ا‬‫ن ا‬َ ‫ا‬‫أ‬َ ‫ا‬‫و‬َ ‫ا‬‫م‬ْ‫ِه‬ ‫ه‬ِ‫ُّي‬ ‫في‬ِ‫ُّي‬‫ل‬َ ‫ا‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫ق‬ِ‫ُّي‬‫د‬ٍ ‫ف‬‫ج‬ْ‫ِه‬ ‫ن‬َ ‫ا‬‫ماوا‬ُ ‫َلَع‬ ‫ن‬ِ‫ُّي‬‫غ‬َ ‫ا‬ ‫ف‬َ ‫ا‬‫ل‬ً ‫َو‬ ‫ب‬ِ‫ُّي‬‫إ‬ِ‫ُّي‬‫ة‬ً ‫َو‬‫ر‬َ ‫ا‬ ‫ثي‬ِ‫ُّي‬‫ك‬َ ‫ا‬‫ت‬ْ‫ِه‬ ‫ن‬َ ‫ا‬‫ك ا‬َ ‫ا‬ ‫ف‬َ ‫ا‬‫م‬ْ‫ِه‬ ‫ه‬ُ ‫َلَع‬ ‫ن‬ُ ‫َلَع‬‫ ا‬‫م‬َ ‫ا‬ ‫ه‬ْ‫ِه‬ ‫س‬ُ ‫َلَع‬ ‫ن ا‬َ ‫ا‬‫ث‬ْ‫ِه‬‫ا‬‫ر‬َ ‫ا‬ ‫ش‬َ ‫ا‬ ‫ع‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫و‬ْ‫ِه‬ ‫أ‬َ ‫ا‬‫د‬َ ‫ا‬‫ح‬َ ‫ا‬ ‫أ‬َ ‫ا‬‫ر‬َ ‫ا‬ ‫ش‬َ ‫ا‬ ‫ع‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫لاوا‬ُ ‫َلَع‬‫ف‬ِّ‫ل‬‫ن‬ُ ‫َلَع‬‫و‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬‫را‬ً ‫َو‬ ‫عي‬ِ‫ُّي‬ ‫ب‬َ ‫ا‬ Artinya: “Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus satu pasukan perang, di mana aku juga ikut di dalamnya, ke daerah Najed. Lalu mereka berhasil memperoleh harta rampasan berupa unta yang cukup banyak. Mereka semua mendapat bagian dua belas atau sebelas ekor unta dan masing-masing masih ditambah seekor lagi sebagai tambahan.”
  • 11. 11 Tafsir Hadits Hadits ini merupakan dalil yang membolehkan pemberian bonus kepada pasukan, dan anggapan bahwa hal itu hanya boleh dilakukan Nabi SAW adalah salah; karena tidak ada dalil seperti itu. Bahkan, pemberian bonus dari komandan sebelum menghadap dengan Nabi sebagaimana kisah dalam hadits ini, merupakan dalil yang tidak mengkhususkan hal itu kepada Nabi. Dan pendapat Malik: makruh hukumnya sang komandan mengiming-imingi bonus kepada pasukannya dengan berkata, ”Siapa yang berbuat seperti ini, maka ia mendapatkan bonus ini,” karena hal itu akan mengubah niat berperang demi mendapatkan kekayaan duniawi, dan hal ini tidak boleh. Namun pendapat Malik dibantah sabda Nabi SAW, ”Siapa yang membunuh,maka ia mendapatkan salabnya (perkakas perang yang ada padanya)” baik hal itu diucapkan sebelum peperangan ataupun sesudahnya; karena syari’at Nabi bersifat umum menyeluruh sampai hari kiamat. Sedangkan seorang yang berperang karena motivasi mendapatkan kekayaan duniawi; maka tidak ada pengaruhnya hadiah khusus yang akan diberikan komandan dengan ungkapan, ”Siapa yang melakukan ini, maka ia mendapatkan ini,” karena memang niat awalnya mendapatkan kekayaan duniawi. Mujahid adalah orang yang ingin meninggikan kalimat Allah di muak bumi. Siapa yang niat awalnya untuk meninggikan kalimat Allah; maka tidak akan mengubah niatnya apabila dia mendapatkan juga pembagian harta rampasan perang ataupun kekayaan duniawi lainnya, sebagaimana sabda Nabi SAW, ”Rezeki terdapat pada ayunan tombak.” Ulama berbeda pendapat, apakah pemberian bonus itu diambilkan dari harta rampasan perang atau dari 1/5 atau 1/10? Al-Khathabi berkata, “Kebanyakan riwayat menunjukkan bahwa pemberian bonus itu diambilkan dari harta rampasan perang sebelum dibagikan.” “Darinya berkata, Rasulullah SAW membagi harta rampasan Khaibar, dua bagian untuk penunggang kuda dan satu bagian lagi untuk pejalan kaki.” Hadits ini merupakan dalil bahwa orang yang berperang di jalan Allah dengan mengendarai kuda mendapatkan 3 bagian dari harta rampasan perang, satu bagian itu dirinya dan dua bagian untuk kudanya. Itulah pendapat An Nashir,Al-Qasim Ar-Rasi Rahimahullah, Malik dan Asy-Syafi’i berdasarkan hadits ini, juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Abi Amrah: ”Bahwa Nabi SAW memberikan bagian 2 untuk kuda dan 1 bagian untuk orangnya, maka
  • 12. 11 penunggang kuda mendapatkan 3 bagian” dan hadits Az-Zubair yang diriwayatkan An-Nasa’i: ”Bahwa Nabi SAW memberikan 4 bagian kepadanya yaitu 2 bagian untuk kudanya, 1 bagian untuknya dan 1 bagian untuk kerabatnya, yaitu kerabat Nabi SAW. Al-Hadawiyyah dan Al-Hanafiyyah berpendapat bahwa kuda hanya mendapatkan 1 bagian berdasarkan beberapa riwayat dengan lafazh: ”Nabi memberikan 2 bagian kepada penunggang kuda dan 1 bagian bagi pejalan kaki” dari mujammi’ bin Jariyah, tapi hadits ini tidak bisa menandingi yang diriwayatkan pada kitab Ash-Shahihain. Ulama berbeda pendapat, apabila seorang datang ke medan perang dengan 2 ekor kuda sekaligus, jumhur ulama berpendapat: tidak dibagi kecuali untuk bagian 1 ekor kuda saja, dan tidak diberi bagian lagi, kecuali jika memang kedua-duanya digunakan pada medan peperangan. 2.4 PERBEDAAN GHANIMAHDAN FA'I Ghanimah adalah harta yang diambil secara paksa daripada kafir harbi, sama ada dalam bentuk harta boleh alih atau harta tidak boleh dialih, sama ada ia diambil ketika peperangan masih berlangsung ataupun ketika memburu musuh yang melarikan diri. fai' adalah harta yang diambil secara paksa bukan pada waktu peperangan. Pembagian Harta Rampasan • GHANIMAH ITU DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN : A. 1/5 (20 %) untuk : 1. 4%__ Imam; 2. 4%__ Fuqara dan masakin (=kaum fakir dan kaum miskin) 3. 4%__ Mashalihul'l Muslimin (= untuk kemashlahatan kaum muslimin). 4. Kekuasaan diserahkan pada Imam. 5. 4%__ Ibnu'ssabil (=kaum yang berperang). 6. 4%__ Yatama (=anak yatim). 7. 4/5 (80%) diserahkan bulat sebagai bagian Tentara yang ikut bertempur. • FA'I ITU DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN : A. 1/5 (20%) 1. 4%__Ima 2. 4%__Mushalihu'l-Muslimin (=untuk kemaslahatan kaum muslimin) Kekuasaan diserahkan kepada Imam. 3. 4%__ Fuqara wa'l-masakin (=kaum fakir dan kaum miskin). 4. 4%__ Ibnu'sabil (=mereka yang berperang). 5. 4%__ Yatama (=anak-anak yatim) B. 4/5 (80%): Diberikan bulat kepada keuangan negara untuk Mashalihu'l-Muslimin (=kemaslahatan kaum Muslimin).
  • 13. 11 BAB III KESIMPULAN Ghosob adalah perilaku meminjam harta orang lain tanpa seizin pemiliknya lalu mengembalikan lagi ketempat semula. Ghosob adalah penyakit yang sangat buruk penyakit yang membudaya dan akhirnya dianggap menjadi hal yang biasa dan lumrah ( Fawaid ) Ghanimah adalah harta yang diambil secara paksa daripada kafir harbi, sama ada dalam bentuk harta boleh alih atau harta tidak boleh dialih, sama ada ia diambil ketika peperangan masih berlangsung ataupun ketika memburu musuh yang melarikan diri. fai' adalah harta yang diambil secara paksa bukan pada waktu peperangan.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Nophiette, Ade. http://ade-nophiette.blogspot.com diunduh pada tanggal 9/12/2012 pukul8:45 WIB Septiono, Anton. http://antonseptiono.wordpress.com/2010/06/21/ghasab/ diunduh pada tanggal 9/12/2012 pukul 8:39 WIB Fawaid. http://fawaidbercerita.blogspot.com/2011/10/budaya-saling-mengghosob- bolehkah.html diunduh pada tanggal 8/12/2012 pukul 19:29 WIB Al-Quran dan Terjemahannya, 2007, Syamil Cipta Media, Bandung. Andriyanto, Riki. http://ghazabblog.blogspot.com/ diunduh pada tanggal 9/12/2012 pukul 9:38 WIB http://www.scribd.com/doc/139666067/Tafsir-Ayat-Ekonomi-Anti-Penimbunan