Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian, hukum, makna, syarat-syarat, sumber, nishab dan kadar, serta penerima zakat. Secara ringkas, zakat adalah kewajiban bagi Muslim untuk mengeluarkan sebagian harta yang telah memenuhi syarat dan diberikan kepada delapan golongan, antara lain fakir, miskin, dan untuk kepentingan umat Islam.
2. PENGERTIAN ZAKAT
Menurut Bahasa(lughawi), zakat berarti : tumbuh;
berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-
Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau
mensucikan (QS. At-Taubah : 10)
Menurut istilah syara', zakat adalah nama bagi suatu
pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut
sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada
golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawi).
Dengan kata lain, zakat adalah sejumlah harta yang
wajib dikeluarkan dan diberikan kepada mereka yang
berhak menerimanya (mustahiq zakat), apabila telah
mencapai nishab/batas tertentu, dengan syarat-syarat
tertentu pula.
3. MAKNA ZAKAT
Zakat bermakna At-Thahuru, yang artinya membersihkan atau
mensucikan. Jadi disini ditegaskan bahwa orang yang selalu
menunaikan zakat karena Allah dan bukan karena ingin dipuji dan
dilihat orang, Allah akan membersihkan dan mensucikan baik
hartanya maupun jiwanya.(Qs. At Taubah : 103)
Zakat bermakna Al-Barakatu, yang artinya berkah. Jadi, orang yang
selalu membayar zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan
oleh Allah SWT, yang mana keberkahan harta ini akan berdampak
kepada keberkahan hidup.
Zakat bermakna An-Numuw, yang artinya tumbuh dan berkembang.
Jadi, orang yang selalu membayar zakat insya Allah hartanya akan
selalu terus tumbuh dan berkembang, dan ini disebabkan oleh
kesucian dan keberkahan harta karena telah menunaikan zakat. (Q.s
Ar-Rum : 39).
Zakat bermakna As-Sholahu, yang artinya beres atau keberesan, yaitu
bahwa orang orang yang selalu menunaikan zakat hartanya akan selalu
beres dan tidak akan dirundung masalah.
4. HUKUM DAN DALIL ZAKAT
Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta yang telah
sampai nishab untuk dikeluarkan zakatnya. (Qs. At Taubah : 103). pada
ayat lain: "Dirikanlah shalat dan berikanlah zakat.“ Pada bagian lain Allah
SWT berfirman tentang kaum Musyrikin : "Bila mereka bertaubat,
mendirikan shalat dan memberikan zakat, maka mereka adalah
saudaramu seagama.“ (Qs. At Taubah : 17). Disini Allah menjadikan zakat
sebagai ikatan persudaraan dalam agama. Jadi barang siapa tidak
mengeluarkan zakat maka persaudaraannya sesama muslim hilang,
bahkan wajib diperangi.
Diantara dalil sunnah, sabda Rasulullah saw dalam kitab shahih Bukhari :
"Islam dibangun atas lima dasar : Membaca syahadat (bersaksi) bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah
utusanNya, mendirikan shalat, memberikan zakat, berhaji ke baitullah
dan puasa ramadhan.“
ص هللا رسول سمعت قال عنه هللا رضي عمر ابن عنيقول مأن شهادة خمس على اإلسالم بني
رمضان وصوم البيت وحج الزكاة وإيتاء الصالة وإقام هللا رسول محمدا وأن هللا إال إله ال
Diantara dalil ijma' adalah : Abubakar pernah memerangi kaum murtad
yang tidak mengeluarkan zakat, Para sahabat sependapat dengan
Abubakar. Mereka bersamanya memerangi kaum murtad.
5. HIKMAH ZAKAT
Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa
(menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa
kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah.
Membantu orang miskin dan menutup kebutuhan orang yang berada dalam
kesulitan dan penderitaan serta memenuhi kebutuhannya untuk meng-
hormati/melindungi dirinya dari kehinaan minta-minta selain kepada Allah.
Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di
sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia sendiri tak
memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari orang kaya kepadanya.
Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas
prinsip-prinsip: Ummatan Wahidan (umat yang satu), Musawah (persamaan
derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan
Takaful Ijtima’i (tanggung jawab bersama)
Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam distribusi
harta (social distribution), dan tanggungjawab individu dalam masyarakat.
Mempermudah penyaluran harta dari seseorang kepada orang lain sehingga
harta tersebut mengalir dan lebih bermanfaat, agar harta tidak beredar di
kalangan tertentu, atau hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. (QS.
Al-Hasyr: 7)
األغنياء بين دولة يكون ال كي
6. SYARAT WAJIB ZAKAT MAL
Baik dan halal
Berkembang dan berpotensi untuk berkembang
Hak milik sempurna (milik penuh = al-milk al-tam)
Bebas dari hutang
Masak (matang) dan enak, khusus untuk jenis kurma dan biji-bijian atau
buah-buahan.
Berlalu Satu Tahun (al-Haul). Kepemilikan harta sudah mencapai satu
tahun. Persyaratan ini berlaku bagi ternak, harta simpanan dan
perniagaan. Sedangkan hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang
temuan) tidak ada syarat haul, tetapi wajib saat panen/didapat.
Cukup Nishab (batas minimal harta). Harta tersebut telah mencapai
jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara’. Jika harta tidak sampai
nishabnya terbebas dari Zakat dan dianjurkan mengeluarkan Infaq serta
Shadaqah.
Lebih dari kebutuhan pokok.
7. SUMBER ZAKAT MAL
Zakat Emas dan Perak
Zakat Hewan ternak (unta, sapi, kambing, dsb.)
Zakat Perdagangan
Zakat Pertanian
Zakat Rikaz (harta terpendam/ barang temuan)
Zakat Fitrah
Sumber Zakat Modern: Perhitungannya adalah dengan jalan analogi atau
qiyas dari sumber zakat yang pernah ada pada zaman Rasulullah.
Zakat Penghasilan/Profesi
Zakat Simpanan
Zakat Saham atau Obligasi
Zakat Undian atau Kuis Berhadiah
Zakat hadiah dan Sejenisnya
Zakat madu dan produksi hewani
Zakat barang tambang dan hasil laut
Zakat investasi pabrik, gedung, dll
8. NISHAB DAN KADAR ZAKAT
Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak
adalah 200 dirham (setara 672 gram perak). Artinya bila seseorang
telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah
setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.
Segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat
dikategorikan dalam "emas dan perak", seperti uang tunai, tabungan,
cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya, nishab dan zakatnya
sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki
bermacam-macam bentuk harta dan jumlah akumulasinya lebih besar
atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib
zakat (2,5 %).
Rikaz. Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah
merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan
dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut
memenuhi kriteria zakat, maka wajib dizakati sebasar 20% (1/5)
9. NISHAB (Lanjutan)
Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg.
Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok, seperti beras,
jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari
hasil pertanian tersebut. Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila
diairi dengan air hujan, atau sungai/mata air, maka 10%. Apabila
diairi dengan cara disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka
zakatnya 5%.
Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi
ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka untuk
mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan
sebagainya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya (apabila
lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung
sistem pengairannya).
10. NISHAB DAN
ZAKAT
Nishab ternak unggas dan
perikanan adalah setara
dengan 20 Dinar
(1 Dinar = 4,25 gram emas
murni) atau sama dengan
85 gram emas. Artinya bila
seorang beternak unggas
atau perikanan, dan pada
akhir tahun (tutup buku)
ia memiliki kekayaan yang
berupa modal kerja dan
keuntungan lebih besar
atau setara dengan 85
gram emas murni, maka ia
terkena kewajiban zakat
sebesar 2,5 %
11. PENERIMA ZAKAT (MUSTAHIQ)
ِلِامَعْلاَو ِينِكاَسَمْلاَو ِاءَرَقُفْلِل ُاتَقَدَّصال اَمَّنِإَو ْمُهُبوُلُق ِةَفَّلَؤُمْلاَو اَهْيَلَع َينِباَقِِّالر يِف
ِرَف ِليِبَّسال ِنْبِاَو ِ َّاَّلل ِليِبَس يِفَو َينِم ِارَغْلاَويمِكَح يمِلَع ُ َّاَّللَو ِ َّاَّلل َنِم ةَضي(٦٠)
QS. Al-Taubah ayat 60. Yang berhak menerima zakat: 1. fakir: orang yang Amat sengsara
hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. miskin:
orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3. ‘Amil
(Pengurus zakat): orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4.
Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang
imannya masih lemah. 5. Riqab, memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan
Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. Gharimin, orang berhutang: orang yang
berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.
Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya
itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu
untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang
berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. Ibnu Sabil, orang yang sedang dalam
perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Tidak boleh memberikan zakat kepada orang yang wajib ia nafkahi, seperti ayah-bunda,
anak-anak, istri. Zakat juga tidak diberikan kepada ahlul bait, keluarga Rasul Saw karena
kemuliaan mereka. Zakat tidak diberikan kepada orang kafir, fasiq (seperti meninggalkan
shalat dan melecehkan syariat Islam). Zakat tidak boleh dipindah dari satu negeri ke negeri
lain, kecuali jika di negeri tersebut tidak ada orang fakir atau mempunyai kebutuhan besar.
12. ZAKATUL FITHRI
Disebut juga zakat al-nufus. Mulai disyari’atkan pada tahun kedua
Hijriah, ketika diwajibkan shaum Ramadhan.
Zakat Fitrah harus diberikan sebelum shalat ‘ied. Misalnya 1 atau 2
hari sebelum shalat ‘ied. Jika lewat dari shalat ‘ied, maka jatuhnya
sebagai sedekah.
Dikeluarkan dari jenis makanan pokok setempat yang biasa
dimakan sehari-hari. Mazhab hanafi membolehkan pembayaran
zakat fitrah dengan membayar harga dari makanan pokok (diganti
dengan uang yang senilai).
Hukumnya wajib atas setiap individu muslim, untuk dirinya dan
orang-orang yang berada dibawah tanggungannya.
Ukuran zakat fitrah untuk tiap jiwa adalah 1 sha’ (2,5 kg = 3,5 liter).