SlideShare a Scribd company logo
GIZI DEWASA
dan LANSIA
OLEH: ASYIFA R.A.
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi
seimbang  usia dewasa dalam status gizi menggunakan
Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
IMT (Indeks Massa Tubuh)=
BB(kg)
TB2 (m2)
usia 19-29 tahun
usia 30-49 tahun
usia 50-64 tahun
usia >64 tahun (lansia)
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh
untuk INDONESIA menurut DEPKES:
Status Gizi Kategori IMT
Sangat kurus Kekurangan badan tingkat berat <17,0
Kurus Kekurangan berat badan tingkat
ringan
17 – <18,5
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk
(overweight)
Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0
Obesitas Kelebihan badan tingkat berat >27,0
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KONSUMSI PANGAN
Faktor Sosio-budaya dan religi
Lingkungan Agama Adat Kebiasaan
Pendidikan
masyarakat
Faktor Ekonomi dan Harga
pendapatan Harga pangan
Usia 0-6 bulan
ASI
> 6 bulan
MP-ASI
Usia Balita
Golden
period

energi
besar
Remaja
Growth
Spurt 
energi
besar
Dewasa
Aktivitas
dan
produkti-
vitas 
asupan
gizi besar
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA
(1) Usia Tahap Perkembangan
(2) Ukuran Tubuh
(3) Jumlah dan
Intensitas Aktivitas
Fisik
(4) Jenis
Kelamin
(5) Komposisi tubuh
(6)
Penyakit
dan Cidera
(7) Kondisi fisiologis
(8) Suhu tubuh • Suhu rendah menggigil
• Suhu tinggi berkeringat
(9) Suhu
lingkungan
(10)
Sekresi
kelenjar
endokrin
Kel.
Usia
BB (kg) TB (cm) Energi
(kkal)
Protein
(g)
Lemak
(g)
Karbo.
(g)
Serat
(g)
Air (ml)
Pria
19-29th 60 168 2725 62 91 375 38 2500
30-49th 62 168 2626 65 73 394 38 2600
50-64th 62 168 2325 65 65 349 27 2600
Wanita
19-29th 54 159 2250 56 75 309 32 2300
30-49th 55 159 2150 57 60 323 30 2300
50-64th 55 159 1900 57 53 285 28 2300
Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Bagi Usia Dewasa (Orang/Hari), contoh:
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
IMT (Indeks Massa Tubuh)=
BB(kg)
TB2 (m2)
BB merupakan parameter antropometri yang
sangat labil oleh faktor penyakit infeksi
dan menurunnya asupan makan. BB
menggambarkan kondisi gizi masa kini
TB menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan
tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Tinggi badan menggambarkan keadaan gizi di
masa lalu
Berat badan aktual
Berat badan acuan AKG
x kecukupan gizi acuan AKG
Penentuan kebutuhan gizi bagi individu dapat
menggunakan parameter berat badan. Menurut Hardinsyah
dan Briawan (1994) rumus konversi tsb adalah:
Kebutuhan gizi individu=
Langkah-langkah Penyusunan Menu
Gizi Seimbang
Penyusunan menu dalam sehari
Distribusikan kebutuhan gizi
dalam konsumsi makanan sehari
Tentukan kebutuhan gizi
berdasarkan AKG
Tentukan status gizi • Jika status gizi kurang,
tambahkan
kebutuhannya 10-
15%.
• Jika status gizi lebih,
kurangi kebutuhannya
10-15%. Selanjutnya
buatlah batas
toleransi 10% .
• Selanjutnya buatlah
batas toleransi 10%
(batas bawah – batas
atas)
Contoh kasus
penentuan gizi individu:
Desi seorang ibu rumah tangga berumur 25 tahun dengan BB 50kg
dan TB 155 cm. Tentukan kebutuhan gizinya dalam sehari dan
susunlah menu yang dapat disajikan dalam sehari.
Langkah 1  menentukan status gizi
IMT =
BB(kg)
TB2 (m2)
IMT =
50(kg)
1,55 x 1,55 (m2)
= 20,8=
20,8  status gizi normal
Langkah 2  menentukan kebutuhan gizi
berdasarkan AKG
Kebutuhan energi=
50kg
54kg
x 2250 = 2083 kkal
Batas toleransi kebutuhan energi:
a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 2083
+ 208,3 = 2291 kkal (dilakukan
pembulatan)
b. Batas bawah (-10% kebutuhan) =
2083 – 208,3 = 1875 kkal (dilakukan
pembulatan)
Kebutuhan protein=
50kg
54kg
x 56 = 51,9 g
Batas toleransi kebutuhan energi:
a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 51,9
+ 5,91 = 57,1 gram
b. Batas bawah (-10% kebutuhan) =
51,9 – 5,91 = 46,7 gram
Kelompok
bahan makanan
satuan Energi per
satuan
(kkal)
Protein
per
satuan (g)
Energi*
(kkal)
Protein**
(g)
Sumber karbohidrat 3 175 4 525 12
Sumber protein
hewani
2 95 10 190 20
Sumber protein
nabati
2 80 6 160 12
Sayuran golongan B 2 50 3 100 6
Buah-buahan 10 40 0 400 0
Susu 1 130 7 130 7
Minyak 5 45 0 225 0
Gula 5 40 0 200 0
Jumlah gizi 1930 57
*Energi = jumlah satuan x energi per satuan
**protein = jumlah satuan x protein per satuan
Langkah 3  distribusikan gizi dalam konsumsi makanan sehari.
(jumlah gizi harus sesuai dengan batas toleransi yang telah
ditetapkan pada langkah 2
Langkah 4 
penyusunan
menu dalam
sehari, harus
sama dengan
hasil
penentuan
jumlah gizi
pada langkah 3
”
“ Penyebab, kerugian,
dan Solusi Masalah
Berat Badan
• Membuat dirinya
sendiri dengan sangat
kelaparan
• Berat badan turun
• Sangat cemas dgn
kenaikan BB
• Distorsi yang berat
terhadap body image
• Binge eating yang
berlanjut menjadi
obesitas ditandai dgn
lemak tubuh yang
berlebihan

• Mudah letih
• Risiko sakit tinggi spt: infeksi,
depresi, anemia, diare
• Wanita kurus yang hamil
mempunyai risiko tinggi
melahirkan BBLR

• Makan secara teratur dgn gizi
seimbang
• Makan-makanan sumber energi 
protein lebih banyak dari biasanya
• Olahraga secara teratur
• Cukup istirahat
ANOREKSIA

• Gerak lamban
• Merupakan faktor risiko
penyakit degeneratif
• Pd wanita dapat
mengakibatkan gangguan haid
dan faktor penyulit persalinan

• Kurangi jumlah makanan sumber
energi
• Kurangi makanan berminyak dan
santan
• Makan banyak sayuran, dan buah
yang mengandung serat pangan
• Tingkatkan olahraga dan aktivitas
fisik secara teratur
OBESITAS
”
“ Permasalahan Gizi dan
Penyakit Tidak Menular
Usia Dewasa
Rasa lapar
Selera makan
Pengaruh sosial
Kelezatan
makanan
Suasana hati
Laju
metabolisme
basal
Termogenesis
makanan
Aktivitas fisik
Asupanenergi
Penggunaanenergi
Resistensi Insulin Hiperinsulinemia
trigliserida plasma
Kolesterol LDL
Kolesterol HDL
Asam urat gout
Intoleransi
glukosa
diabetes
Meningkatkan
lipogenesis
obesitas
Meningkatkan
tekanan darah
hipertensi
atherosclerosis
Pengaruh genetik
Pengaruh lingkungan
• Kekurangan zat gizi
tertentu
• Asupan energi
berlebihan
• Aktivitas fisik rendah
PATOFISIOLOGI
RESISTENSI INSULIN DAN
SINDROM METABOLIK
PENUAANSuatu konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan
akibat bertambahnya usia
Usia Kronologis VS Usia Biologis
Efek Penuaan Terhadap
Fungsi Fisiologis
Aktifitas hormon
yang mengubah
komposisi tubuh
Perubahan sistem imun
yang meningkatkan risiko
infeksi dan beberapa
penyakit kronis
Gastritis atrofi yang
menggganggu
pencernaan dan
absorpsi zat gizi
Tanggalnya gigi dan
depresi dapat
mengganggu pemilihan
makanan
Kehilangan
sensori
Perubahan
psikologis
Teori Penuaan dan
Pembatasan Energi
1. Teori penuaan
terprogram
2. Teori kesalahan
3. Teori radikal bebas
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
No. Jenis Penyakit Prevalensi Menurut Kelompok Umur (%)
55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8
2 Artritis 45.0 51.9 54.8
3 Stroke 33.0 46.1 67.0
4 PPOK 5.6 8.6 9.4
5 Diabetes Melitus 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5.0
7 PJK 2.8 3.6 3.2
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Riskesdas, 2013
Kelompok Lansia BERISIKO
yang rentan dalam hal Gizi
Tinggal di panti
Pria lansia yang tinggal sendiri
Dari kelompok status sosial ekonomi rendah
Terasing dan kesepian secara sosial
Baru saja berduka
Depresi atau gangguan kognitif
Tidak aktif secara fisik dan sosial
Zat Gizi dengan Risiko Asupan
tidak Adekuat
• Penurunan massa bebas lemak serta meningkatnya
lemak perut
Disnutrisi
energi-
protein
• Lansia kehilangan lebih banyak asam folat karena terkait
dengan gastritis atrofi
Folat
• Kekurangan vitamin ini menurunkan sistem imun pada
lansia
Vitamin B6
• Kehilangan vitamin ini berhubungan dengan gastritis
atrofi dan anemia pernisiosa
Vitamin B12
• Kekurangan vitmin ini menyebabkan terjadinya
osteopenia dan osteoporosis
Vitamin D
• Zink berperan penting dalam proses penyembuhan luka,
ketajaman pengecapan, fungsi imun, dan status albumin
Zink
• Karena ada perubahan metabolisme vitamin D, absorpsi
kalsium menurun
Kalsium
Pengkajian Gizi pada Lansia
Asupan makanan dan zat gizi
• Berat badan
• Tinggi badan
• Panjang lengan
• LILA
• Lingkar betis
• Indeks Antropometri (rasio lingkar (AHR) yang diukur di perut
(titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan puncak tulang
iliak)
Antropometri dan komposisi tubuh
• Biokimia
• Hematologi
• imunologi
Pemeriksaan laboratorium
Proporsi Populasi Usia >60 Tahun Di Dunia
20152050
Sumber: WHO World Report on Ageing and Health, 2015
Umur Harapan
Hidup Meningkat
keberhasilan
pencapaian
pembangunan nasional
bid. Kesehatan
Dapat memperbaiki
kualitas hidup 
berdampak pada
UHH
WASPADA: Indonesia
akan menghadapi
tiga beban
(1) Meningkatnya angka kelahiran, (2)
beban penyakit menular/tidak
menular, (3) peningkatan Angka
Beban Tanggungan kelompok
produktif  tidak produktif
LANSIA
Cadangan
fisiologi
Kelemahan
Strategi
pemecahan
KUALITAS
HIDUP
Strategi PENCEGAHAN
Variasi makanan Aktivitas fisik Aktivitas sosial
Kelemahan
disabilitas
Cadangan FISIOLOGI
Penurunan jaringan metabolik Penurunan jaringan organ
Kapasitas Fungsional
Healthy Ageing
Sumber: World Report on Ageing and Health (28: 2015)
Grafik Hipotesis dari Kapasitas
Fungsional
A  Optimal
trajectory
B  Interrupted
trajectory
C  Declining
trajectory
Sumber: World Report on Ageing and Health (31: 2015)
Grafik Kapasitas Fungsional dan
Kapasitas Intrinsik
Sumber: World Report on Ageing and Health (32: 2015)

More Related Content

What's hot

tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
Feny Kartika
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
BEM POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
elisnovalia
 
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Ubaidillah Solo
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
tris nia
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
universitas negeri semarang
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
Triana Septianti
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
Shela Rizky Tarinda
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
Yohanes Kristianto
 
Ketenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi giziKetenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi gizi
State Uiversity Of Medan (UNIMED)
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
Dhila Faya
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
Triana Septianti
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 

What's hot (20)

tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompoktip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
tip & trik nutrisurvey utk menganalisis kecukupan gizi individu & kelompok
 
Ketenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi giziKetenagaan di instalasi gizi
Ketenagaan di instalasi gizi
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 

Similar to Gizi dewasa dan lansia

GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptxGIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
adityawarman46
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Indiey Syuhada
 
Krida bina gizi
Krida bina giziKrida bina gizi
Krida bina gizi
dinkdinkdonk
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
FerriMartin1
 
Gizi pada Remaja.pdf
Gizi pada Remaja.pdfGizi pada Remaja.pdf
Gizi pada Remaja.pdf
RiefClasher
 
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
muhammad husni
 
kadarziuntuksenin-160312032954.pdf
kadarziuntuksenin-160312032954.pdfkadarziuntuksenin-160312032954.pdf
kadarziuntuksenin-160312032954.pdf
Rama Shinta Sinaga
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisicuttriahajaton
 
Kadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangKadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbang
taufans32
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Setiawan Putra Syah
 
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxMEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
WahyuniaIndah
 
GIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptGIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.ppt
RoyRobahta
 
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
EmmyKardianasari
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
KadarziHealth
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
IkaMeryWidharningsih
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
HENINGWIIDA
 
kadarziuntuksenin.pptx
kadarziuntuksenin.pptxkadarziuntuksenin.pptx
kadarziuntuksenin.pptx
RiaQadariahArief
 

Similar to Gizi dewasa dan lansia (20)

GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptxGIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
 
Krida bina gizi
Krida bina giziKrida bina gizi
Krida bina gizi
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
 
Gizi pada Remaja.pdf
Gizi pada Remaja.pdfGizi pada Remaja.pdf
Gizi pada Remaja.pdf
 
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
 
kadarziuntuksenin-160312032954.pdf
kadarziuntuksenin-160312032954.pdfkadarziuntuksenin-160312032954.pdf
kadarziuntuksenin-160312032954.pdf
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
E
EE
E
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Kadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangKadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbang
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
 
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxMEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
 
GIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptGIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.ppt
 
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
 
kadarziuntuksenin.pptx
kadarziuntuksenin.pptxkadarziuntuksenin.pptx
kadarziuntuksenin.pptx
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
Asyifa Robiatul adawiyah
 

More from Asyifa Robiatul adawiyah (20)

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Survei cepat
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 

Recently uploaded

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
liamasliha1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
SRIWIDOWATI5
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 

Recently uploaded (9)

(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 

Gizi dewasa dan lansia

  • 2. USIA DEWASA Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang  usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun IMT (Indeks Massa Tubuh)= BB(kg) TB2 (m2) usia 19-29 tahun usia 30-49 tahun usia 50-64 tahun usia >64 tahun (lansia)
  • 3. Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES: Status Gizi Kategori IMT Sangat kurus Kekurangan badan tingkat berat <17,0 Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan 17 – <18,5 Normal 18,5 – 25,0 Gemuk (overweight) Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0 Obesitas Kelebihan badan tingkat berat >27,0
  • 4. FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN Faktor Sosio-budaya dan religi Lingkungan Agama Adat Kebiasaan Pendidikan masyarakat Faktor Ekonomi dan Harga pendapatan Harga pangan
  • 5.
  • 6. Usia 0-6 bulan ASI > 6 bulan MP-ASI Usia Balita Golden period  energi besar Remaja Growth Spurt  energi besar Dewasa Aktivitas dan produkti- vitas  asupan gizi besar FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA (1) Usia Tahap Perkembangan
  • 7.
  • 8.
  • 9. (2) Ukuran Tubuh (3) Jumlah dan Intensitas Aktivitas Fisik
  • 13. (8) Suhu tubuh • Suhu rendah menggigil • Suhu tinggi berkeringat (9) Suhu lingkungan
  • 15. Kel. Usia BB (kg) TB (cm) Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbo. (g) Serat (g) Air (ml) Pria 19-29th 60 168 2725 62 91 375 38 2500 30-49th 62 168 2626 65 73 394 38 2600 50-64th 62 168 2325 65 65 349 27 2600 Wanita 19-29th 54 159 2250 56 75 309 32 2300 30-49th 55 159 2150 57 60 323 30 2300 50-64th 55 159 1900 57 53 285 28 2300 Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Usia Dewasa (Orang/Hari), contoh: Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
  • 16. IMT (Indeks Massa Tubuh)= BB(kg) TB2 (m2) BB merupakan parameter antropometri yang sangat labil oleh faktor penyakit infeksi dan menurunnya asupan makan. BB menggambarkan kondisi gizi masa kini TB menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Tinggi badan menggambarkan keadaan gizi di masa lalu
  • 17. Berat badan aktual Berat badan acuan AKG x kecukupan gizi acuan AKG Penentuan kebutuhan gizi bagi individu dapat menggunakan parameter berat badan. Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994) rumus konversi tsb adalah: Kebutuhan gizi individu=
  • 18. Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang Penyusunan menu dalam sehari Distribusikan kebutuhan gizi dalam konsumsi makanan sehari Tentukan kebutuhan gizi berdasarkan AKG Tentukan status gizi • Jika status gizi kurang, tambahkan kebutuhannya 10- 15%. • Jika status gizi lebih, kurangi kebutuhannya 10-15%. Selanjutnya buatlah batas toleransi 10% . • Selanjutnya buatlah batas toleransi 10% (batas bawah – batas atas)
  • 19. Contoh kasus penentuan gizi individu: Desi seorang ibu rumah tangga berumur 25 tahun dengan BB 50kg dan TB 155 cm. Tentukan kebutuhan gizinya dalam sehari dan susunlah menu yang dapat disajikan dalam sehari. Langkah 1  menentukan status gizi IMT = BB(kg) TB2 (m2) IMT = 50(kg) 1,55 x 1,55 (m2) = 20,8= 20,8  status gizi normal
  • 20. Langkah 2  menentukan kebutuhan gizi berdasarkan AKG Kebutuhan energi= 50kg 54kg x 2250 = 2083 kkal Batas toleransi kebutuhan energi: a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 2083 + 208,3 = 2291 kkal (dilakukan pembulatan) b. Batas bawah (-10% kebutuhan) = 2083 – 208,3 = 1875 kkal (dilakukan pembulatan) Kebutuhan protein= 50kg 54kg x 56 = 51,9 g Batas toleransi kebutuhan energi: a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 51,9 + 5,91 = 57,1 gram b. Batas bawah (-10% kebutuhan) = 51,9 – 5,91 = 46,7 gram
  • 21. Kelompok bahan makanan satuan Energi per satuan (kkal) Protein per satuan (g) Energi* (kkal) Protein** (g) Sumber karbohidrat 3 175 4 525 12 Sumber protein hewani 2 95 10 190 20 Sumber protein nabati 2 80 6 160 12 Sayuran golongan B 2 50 3 100 6 Buah-buahan 10 40 0 400 0 Susu 1 130 7 130 7 Minyak 5 45 0 225 0 Gula 5 40 0 200 0 Jumlah gizi 1930 57 *Energi = jumlah satuan x energi per satuan **protein = jumlah satuan x protein per satuan Langkah 3  distribusikan gizi dalam konsumsi makanan sehari. (jumlah gizi harus sesuai dengan batas toleransi yang telah ditetapkan pada langkah 2
  • 22. Langkah 4  penyusunan menu dalam sehari, harus sama dengan hasil penentuan jumlah gizi pada langkah 3
  • 23. ” “ Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
  • 24. • Membuat dirinya sendiri dengan sangat kelaparan • Berat badan turun • Sangat cemas dgn kenaikan BB • Distorsi yang berat terhadap body image • Binge eating yang berlanjut menjadi obesitas ditandai dgn lemak tubuh yang berlebihan
  • 25.  • Mudah letih • Risiko sakit tinggi spt: infeksi, depresi, anemia, diare • Wanita kurus yang hamil mempunyai risiko tinggi melahirkan BBLR  • Makan secara teratur dgn gizi seimbang • Makan-makanan sumber energi  protein lebih banyak dari biasanya • Olahraga secara teratur • Cukup istirahat ANOREKSIA
  • 26.  • Gerak lamban • Merupakan faktor risiko penyakit degeneratif • Pd wanita dapat mengakibatkan gangguan haid dan faktor penyulit persalinan  • Kurangi jumlah makanan sumber energi • Kurangi makanan berminyak dan santan • Makan banyak sayuran, dan buah yang mengandung serat pangan • Tingkatkan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur OBESITAS
  • 27. ” “ Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak Menular Usia Dewasa Rasa lapar Selera makan Pengaruh sosial Kelezatan makanan Suasana hati Laju metabolisme basal Termogenesis makanan Aktivitas fisik Asupanenergi Penggunaanenergi
  • 28.
  • 29. Resistensi Insulin Hiperinsulinemia trigliserida plasma Kolesterol LDL Kolesterol HDL Asam urat gout Intoleransi glukosa diabetes Meningkatkan lipogenesis obesitas Meningkatkan tekanan darah hipertensi atherosclerosis Pengaruh genetik Pengaruh lingkungan • Kekurangan zat gizi tertentu • Asupan energi berlebihan • Aktivitas fisik rendah PATOFISIOLOGI RESISTENSI INSULIN DAN SINDROM METABOLIK
  • 30. PENUAANSuatu konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan akibat bertambahnya usia
  • 31. Usia Kronologis VS Usia Biologis
  • 32. Efek Penuaan Terhadap Fungsi Fisiologis Aktifitas hormon yang mengubah komposisi tubuh Perubahan sistem imun yang meningkatkan risiko infeksi dan beberapa penyakit kronis Gastritis atrofi yang menggganggu pencernaan dan absorpsi zat gizi Tanggalnya gigi dan depresi dapat mengganggu pemilihan makanan Kehilangan sensori Perubahan psikologis
  • 33. Teori Penuaan dan Pembatasan Energi 1. Teori penuaan terprogram 2. Teori kesalahan 3. Teori radikal bebas
  • 34. 10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013 No. Jenis Penyakit Prevalensi Menurut Kelompok Umur (%) 55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun 1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 2 Artritis 45.0 51.9 54.8 3 Stroke 33.0 46.1 67.0 4 PPOK 5.6 8.6 9.4 5 Diabetes Melitus 5.5 4.8 3.5 6 Kanker 3.2 3.9 5.0 7 PJK 2.8 3.6 3.2 8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1 9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1 10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6 Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Riskesdas, 2013
  • 35. Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi Tinggal di panti Pria lansia yang tinggal sendiri Dari kelompok status sosial ekonomi rendah Terasing dan kesepian secara sosial Baru saja berduka Depresi atau gangguan kognitif Tidak aktif secara fisik dan sosial
  • 36. Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat • Penurunan massa bebas lemak serta meningkatnya lemak perut Disnutrisi energi- protein • Lansia kehilangan lebih banyak asam folat karena terkait dengan gastritis atrofi Folat • Kekurangan vitamin ini menurunkan sistem imun pada lansia Vitamin B6 • Kehilangan vitamin ini berhubungan dengan gastritis atrofi dan anemia pernisiosa Vitamin B12 • Kekurangan vitmin ini menyebabkan terjadinya osteopenia dan osteoporosis Vitamin D • Zink berperan penting dalam proses penyembuhan luka, ketajaman pengecapan, fungsi imun, dan status albumin Zink • Karena ada perubahan metabolisme vitamin D, absorpsi kalsium menurun Kalsium
  • 37. Pengkajian Gizi pada Lansia Asupan makanan dan zat gizi • Berat badan • Tinggi badan • Panjang lengan • LILA • Lingkar betis • Indeks Antropometri (rasio lingkar (AHR) yang diukur di perut (titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan puncak tulang iliak) Antropometri dan komposisi tubuh • Biokimia • Hematologi • imunologi Pemeriksaan laboratorium
  • 38. Proporsi Populasi Usia >60 Tahun Di Dunia 20152050 Sumber: WHO World Report on Ageing and Health, 2015
  • 39. Umur Harapan Hidup Meningkat keberhasilan pencapaian pembangunan nasional bid. Kesehatan Dapat memperbaiki kualitas hidup  berdampak pada UHH WASPADA: Indonesia akan menghadapi tiga beban (1) Meningkatnya angka kelahiran, (2) beban penyakit menular/tidak menular, (3) peningkatan Angka Beban Tanggungan kelompok produktif  tidak produktif
  • 41. Strategi PENCEGAHAN Variasi makanan Aktivitas fisik Aktivitas sosial Kelemahan disabilitas Cadangan FISIOLOGI Penurunan jaringan metabolik Penurunan jaringan organ
  • 42. Kapasitas Fungsional Healthy Ageing Sumber: World Report on Ageing and Health (28: 2015)
  • 43. Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional A  Optimal trajectory B  Interrupted trajectory C  Declining trajectory Sumber: World Report on Ageing and Health (31: 2015)
  • 44. Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik Sumber: World Report on Ageing and Health (32: 2015)