SlideShare a Scribd company logo
PENATALAKSANAAN GIZI PADA
OBESITAS
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA
AL A’RAF : 30
‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫او‬
‫ا‬ ٓ‫و‬ُ‫ف‬ ِ
‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ت‬ َ
‫َل‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬‫ا‬َ‫و‬
“MAKAN DAN MINUMLAH, TETAPI JANGAN BERLEBIHAN.”
OBESITAS
•Penyakit kronik dengan multifaktor komplek yang berkembang dari suatu
bentuk interaksi sosial, perilaku,budaya, psikososial, metabolik dan faktor
genetik (stump, se .nutr. and diagnosis related care, 6th ed, lippincott
williams & wilkins, philadelphia, 2008)
•kelebihan bb dan obesitas sebagai akumulasi lemak tubuh secara
berlebihan (barasi, me. at a glands ilmu gizi, penerbit erlangga, jakarta, 2009 )
OBESITAS
• Suatu kondisi dimana BB berlebih 20 % dari BB ideal atau IMT > 30 kg/m²
untuk dewasa. ( peckenpaugh. nutrition essentials and diet therapy. saundres
elsevier, st. louis, 2010)
• Kelebihan lemak tubuh atau jaringan adiposa atau dapat juga dikatakan
proporsi jaringan adiposa lebih dari standar.
• Obesitas pada anak dan remaja bila IMT/U ≥ dari 95 percentile
(berdasarkan grafik pertumbuhan) (nelms, marcia etal. nutrition therapy and
pathophysiology. 2nd ed. wadsworth. australia. 2011) atau > 2 SD menurut
standar WHO 2005
PATOFISIOLOGI OBESITAS
SUMBER : BRAY,GA. PATHOPHYSIOLOGY OF OBESITY.
AM.J.CLIN.NUTR, 1992:55: 4885 -4945
PATOFISIOLOGI OBESITAS
•Konsekwensi kelebihan BB dapat diuraikan menjadi 2 bagian.
pertama akibat yang berhubungan dengan bertambahnya asupan
kalori dan / atau kurangnya aktifitas fisik. konsekwensi kedua adalah
pada berbagai sistem organ tubuh.
•Pada bagian patofisiologi obesitas memperlihatkan asupan makanan
yang bertambah dapat mempengaruhi sistem beberapa organ tubuh
PATOFISIOLOGI OBESITAS
•Pertama mempengaruhi simpanan triasilgliserol dan jaringan adiposa.
bertambahnya /meningkatnya BB juga akan memperbesar sel lemak. bila
ukuran maksimum telah dicapai, maka jaringan adiposa akan bertambah
sebagai tempat menyimpan triasilgliserol yang jumlahnya banyak.
•Bila IMT > 35 kg/m² atau 75 % diatas bb normal, hampir semua bentuk
kelebihan BB adalah hiperselular. salah satu konsekwensi kegemukan
hiperselular adalah bertambahnya lipase lipoprotein, sejalan dengan
meningkatnya IMT secara linear sampai 50 kg/m²
PATOFISIOLOGI OBESITAS
•Simpanan triasilgliserol di subkutan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. bertambahnya simpanan lemak
diabdomen disebabkan adanya aktifitas simpatetik dan
kortikosteroid
•Peningkatan cadangan trigliserida dihubungkan dengan ↑
produksi kolesterol. hal ini berhubungan juga dengan
bertambahnya pengeluaran kolesterol dari kantong
empedu sehingga menjadi risiko pembentukan batu
empedu dan penyakit kantung empedu.
PATOFISIOLOGI OBESITAS
•meningkatnya sirkulasi triasilgliserol pada obesitas dihubungkan dengan ↓
konsentrasi HDL kolesterol. ↓ HDL kolesterol dan meningkatnya kerja
jantung berhubungan juga dengan suplai darah ke organ periferal, hal ini
yg mungkin menyebabkan adanya penyakit kardiovaskuler dan
serangan jantung pd obesitas.
•bertambahnya BB juga berhub dg ↑ konsentrasi insulin, yg tergantung
pada pengeluaran insulin dari pankreas, shg terjadi insulin resisten, serta
↑ kebutuhan insulin mungkin diikuti gagalnya pankreas menghslkan insulin
 timbul DM .
PATOFISIOLOGI OBESITAS
•Pada hiperinsulinemia mungkin penting karena berhubungan dgn retensi
natrium dan penyakit hipertensi pd obesitas. meningkatnya insulin yg
dilepas sebagai akibat tertundanya metabolisme protein pd obesitas.
•akhirnya ↑asupan makanan dan obesitas mungkin dihubungkan dengan
perubahan pengendalian metabolisme energi. meningkatnya produksi t3
dari tiroksin berhubungan juga dengan ↑ asupan mkn. sama halnya
perubahan sistim saraf simpatik karena obesitas bersamaan dengan
hiperinsulinemia yg mungkin berperan dalam ↑ risiko hipertensi
SINDROM METABOLIK
•SINDROM METABOLIK
Tekanan darah
tinggi
Gula darah
tinggi
Kelebihan
lemak di
pinggang
Kolesterol
tinggi
Resiko serangan jantung &
stroke
SINDROM METABOLIK
Sindrom metabolik
Obesitas central
lemak viseral
MULTIPLE FACTORS CONTRIBUTE TO OBESITY
PSYCHOSOCIAL
BEHAVIORAL
ENVIRONMENTAL
INSEL PAUL ET AL. DISCOVERING NUTRITION, 2NDED, ADA,JONES & BARLETT PUBLISHERS, ONTARIO, 2004
Obesity
Genetic
Psychosocial
Sociocultural Hormonnal
Metabolik
PENGKAJIAN
KRITERIA SKOR ( KG/M²)
BB KURANG < 19
NORMAL 19 - < 25
KELEBIHAN BB 25 - < 30
OBESITAS RINGAN 30 - < 35
OBESITAS SEDANG 35 - < 40
OBESITAS BERAT > 40
SUMBER : LAGUA RT & VS CLAUDIO . NUTR AND DIET THERAPY DICTIONARY (PHILIPPINES
ED). MERRIAM & WEBSTER BOOKSTORE, MANILA, 2004.
IMT (MENURUT WHO/IASO/IOTF U/ ASIA PACIFIC)
KRITERIA SKOR (KG/M²)
BB KURANG < 18,5
BB NORMAL 18,5 – 22,9
BB LEBIH ≥ 23,0
DENGAN RISIKO 23,0 – 24,9
OBESE I 25,0 - 29,9
OBESE II > 30
SUMBER : PERKENI. KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DM TIPE 2DI INDONESIA TAHUN 2015
PENGKAJIAN
2. RASIO LINGKAR PINGGANG /PANGGUL (W/H RATIO)
# LAKI-LAKI CENDERUNG TIMBUNAN LEMAK
DIDAERAH PERUT (TIPE ANDROID)  W/H RATIO > 0,95
# PADA PEREMPUAN TIMBUNAN LEMAK DIDAERAH PANGGUL ( TIPE
GINOID)  W/H RATIO > 0,8
3. MENGUKUR LINGKAR PINGGANG /PERUT : UNTUK ASIA
LAKI – LAKI > 90 CM
PEREMPUAN > 80 CM
OBESITAS SENTRAL
ANJURAN DARI NATIONAL HEART, LUNG, AND BLOOD
INSTITUTE (TH 2005)
dengan hipertensi  menurunkan tekanan darah
dengan dislipidemia  menurunkan kadar total
kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida serta
meningkatkan kadar HDL kolesterol
dengan dm tipe 2  menurunkan kadar glukosa darah
INTERVENSI GIZI
Tujuan Diet:
1. Menurunkan BB dengan cara mengurangi asupan
kalori sebanyak 500 kkal – 1000 kkal / hari
2. Mencapai dan mempertahankan BB ideal – normal
dengan cara penurunan BB 0,5 kg – 1 kg/ minggu
INTERVENSI GIZI
Syarat Diet
1. Energi rendah untuk menurunkan BB
2. Karbohidrat 45 – 60% total kalori sehari, utamakan karbohidrat
kompleks dan pilih lah makanan dengan rendah indeks glikemik
3. Protein 15 – 20 % total kalori sehari
4. Lemak 20 - < 30 % total kalori sehari, lebih ditekankan pada sumber
lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda
SYARAT DIET
5. Makanan tinggi serat lama dikunyah, rendah kalori dan
meningkatkan kepuasan, co/ sarapan dgn sereal tinggi serat
akan sedikit menekan nafsu makan pada siang hari, anjuran
asupan serat 25 – 35 gram/hari
6. Anjuran makan : 6 – 8 kali dengan porsi kecil untuk menghindari
makan yang berlebihan.
7. Diet sebaiknya cukup asupan cairan , rule of thumb 1 cc/kkal,
atau 30 cc/kg bb
(Stump,se, Nutritin and Diagnosis Related Care, 2008)
SYARAT DIET
8. Bila kadar trigliserida ↑, kurangi asupan makanan yang
manis, gula, lemak dan alkohol.
9. Minuman mengandung soda, minuman beralkohol, juice
dan minuman tinggi kalori perlu dimonitor dengan baik
karena dapat menaikkan asupan kalori dengan cepat.
10.Ikuti anjuran diet dengan pola seimbang zat gizi
LOW CARBOHYDRATE DIETS
•Komposisi :
Protein 10-20 % , Lemak 25 – 35 % dan Karbohidrat 55 – 65 %
•penekanan dengan mengganti makanan yang mengandung refine
CHO ( nasi, pasta, roti putih, desserts, chips, sweetened soft drinks)
•mengontrol makanan dg densitas CHO ( nonstarchy vegetables,
buah dan produk gandum utuh)
LOW CARBOHYDRATE DIETS
Hipotesa ini menekankan bahwa asupan makanan yang banyak refine
carbohydrate menyebabkan hiperinsulinemia dan insulin resisten yang
akhirnya diikuti dengan peningkatan BB. walaupun asupan makanan
yang tdk mengandung CHO (unggas, daging, ikan, minyak dan
mentega) tidak dibatasi, tetapi tetap asupannya dianjurkan tidak
berlebihan
sumber: makris, ap and gary d.foster dalam treatment of the obese patients (kushner rf & daniel hb editor),
human press, new jersey, 2007
CONTOH DIET TIDAK SEIMBANG ZAT GIZI
• Atkins diet ( diet harimau) :
tinggi protein rendah karbohidrat ( 800 kkal)
•Pritikin diet:
tinggi KH (tidak diproses), rendah lemak. menghindari makanan
yang dimasak, telur, margarin, minyak, dairy products, kopi, teh,
alkohol, minuman dit, kacang2an, biji2an. ( 600 kkal)
•Scarsdale diet:
Rendah karbohidrat tinggi protein. sangat tidak seimbang karena
rendah kalsium
BAHAN MAKANAN DIANJURKAN
• Susu tanpa lemak
• Keju dari susu skim
• Sumber protein: telur, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, unggas lain,
protein nabati
• Sayuran , buah2an segar
• Sereal, roti berserat
• Teh, kopi , minuman tanpa gula
BAHAN MAKANAN DIHINDARKAN
• Cream saos
• Sup krim ( dengan susu )
• Makanan penutup yang banyak lemak
• Minuman ringan
• Permen, jelly yang berkalori
• Daging berlemak
• Susu full cream
HAL HAL YANG PERLU DITEKANKAN PADA
PENANGANAN OBESITAS
 Adanya motivasi dari pasien sendiri
 Menjalankan diet tidak untuk waktu tertentu
 Makan secara perlahan dan tidak perlu terburu-buru
 Olah raga secara teratur, untuk ↓ BB
 Tidak perlu menggunakan obat untuk menekan nafsu makan
 Makan hanya di satu tempat
 Jangan makan sambil nonton TV
Tahap Pendekatan Manajemen Individu
1. Riwayat penambahan bb dan upaya penurunan bb yang dilakukan
sebelumnya
2. Keluarga dan riwayat medis (apakah terdpt ko-morbiditas, misalkan
diabetes)
3. Evaluasi asupan : alasan makan, asupan mkn saat ini, pola makan,
pilihan makanan
4. Evaluasi aktifitas fisik: alasan mengapa tdk aktif lagi, merokok
5. Tingkat motivasi: apakah individu sudah siap untuk berubah?
6. Pilihan untuk mengatur bb dan dukungan individu
7. Pengukuran fisik : imt dan lingkar pinggang/lingkar perut
EDUKASI DAN KONSELING GIZI
PLATE MODEL
MODEL T MODEL Y
Sayuran
Mkn
Pokok
Lauk
Sayura
n
Mkn
Pokok
Buah &
Susu
buah
lauk
TRAFFIC LIGHT SYSTEM
• Rendah lemak, Rdh KH sederhana,
Tinggi serat
• Rendah GI, Rdh garam, mkn di
rebus/kukus, konsumsi sesuai
kebutuhan
hijau
• GI sedang, makanan di tumis, Rdh
lemak jenuh
• Rdh serat, anjuran konsumsi
secukupnya
kuning
•Tinggi lemak, garam,gula (KH
sederhana)
• Rdh serat, mkn digoreng,
sebaiknya dibatasi
merah

More Related Content

What's hot

Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
Yunita Manurung
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakmikikihg
 
Leaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet GerdLeaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet Gerd
lidyasrprb
 
SINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIKSINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIK
Sii AQyuu
 
Buku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedahBuku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedah
Dr Iyan Darmawan
 
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptxTATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
Diandamayanti20
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
BEM POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
fikri asyura
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
universitas negeri semarang
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
Fadjar Miea
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
Rindang Abas
 
Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019
azzahrashinta2
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizif1992
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisIman Satoto
 

What's hot (20)

Sindrom Nefrotik
Sindrom NefrotikSindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemakPengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
Pengukuran tinggi badan,berat badan dan lemak
 
Leaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet GerdLeaflet _ Diet Gerd
Leaflet _ Diet Gerd
 
SINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIKSINDROM METABOLIK
SINDROM METABOLIK
 
Buku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedahBuku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedah
 
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptxTATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Obesitas.ppt
Obesitas.pptObesitas.ppt
Obesitas.ppt
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Nutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteralNutrisi enteral parenteral
Nutrisi enteral parenteral
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronisGagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis
 

Similar to obesitas2.pptx

Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptxPerawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
NirmalasariHusain1
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
HENINGWIIDA
 
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihat
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihatPenyakit kronik dan amalan pemakanan sihat
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihatFarah Rahman
 
EDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptxEDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptx
ssuser3de57d
 
obesitas anak
obesitas anakobesitas anak
obesitas anak
Jovita Olivia
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
nurmiwati
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
gizikemranjen
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
rusunawanew
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
NuriSakinaSuharto1
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
NidaNurAmalia
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
BEM POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
 
obesiti dan jantung edited.pptx
obesiti dan jantung edited.pptxobesiti dan jantung edited.pptx
obesiti dan jantung edited.pptx
NijaNasir
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
Muhammad Nasrullah
 
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Septian Muna Barakati
 
Krida bina gizi
Krida bina giziKrida bina gizi
Krida bina gizi
dinkdinkdonk
 
Diet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusDiet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitus
Septian Muna Barakati
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
MasFerdie
 
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
gizifik
 

Similar to obesitas2.pptx (20)

Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptxPerawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
Perawatan Diabetes Melitus Diet Diabetes Melitus.pptx
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
 
Ltm 1
Ltm 1Ltm 1
Ltm 1
 
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihat
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihatPenyakit kronik dan amalan pemakanan sihat
Penyakit kronik dan amalan pemakanan sihat
 
EDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptxEDUKASI PROLANIS.pptx
EDUKASI PROLANIS.pptx
 
obesitas anak
obesitas anakobesitas anak
obesitas anak
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
obesiti dan jantung edited.pptx
obesiti dan jantung edited.pptxobesiti dan jantung edited.pptx
obesiti dan jantung edited.pptx
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
 
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitusMakala diet untuk penyakit diabetes melitus
Makala diet untuk penyakit diabetes melitus
 
Krida bina gizi
Krida bina giziKrida bina gizi
Krida bina gizi
 
Diet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitusDiet untuk penyakit diabetes melitus
Diet untuk penyakit diabetes melitus
 
DM.pptx
DM.pptxDM.pptx
DM.pptx
 
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
 

Recently uploaded

Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
uncinbatuu
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
DionFranata2
 
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan giziKelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Syartiwidya Syariful
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 

Recently uploaded (9)

Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
 
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan giziKelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 

obesitas2.pptx

  • 1. PENATALAKSANAAN GIZI PADA OBESITAS PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA
  • 2. AL A’RAF : 30 ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬َ‫او‬ ‫ا‬ ٓ‫و‬ُ‫ف‬ ِ ‫ر‬ْ‫س‬ُ‫ت‬ َ ‫َل‬َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬‫ا‬َ‫و‬ “MAKAN DAN MINUMLAH, TETAPI JANGAN BERLEBIHAN.”
  • 3. OBESITAS •Penyakit kronik dengan multifaktor komplek yang berkembang dari suatu bentuk interaksi sosial, perilaku,budaya, psikososial, metabolik dan faktor genetik (stump, se .nutr. and diagnosis related care, 6th ed, lippincott williams & wilkins, philadelphia, 2008) •kelebihan bb dan obesitas sebagai akumulasi lemak tubuh secara berlebihan (barasi, me. at a glands ilmu gizi, penerbit erlangga, jakarta, 2009 )
  • 4. OBESITAS • Suatu kondisi dimana BB berlebih 20 % dari BB ideal atau IMT > 30 kg/m² untuk dewasa. ( peckenpaugh. nutrition essentials and diet therapy. saundres elsevier, st. louis, 2010) • Kelebihan lemak tubuh atau jaringan adiposa atau dapat juga dikatakan proporsi jaringan adiposa lebih dari standar. • Obesitas pada anak dan remaja bila IMT/U ≥ dari 95 percentile (berdasarkan grafik pertumbuhan) (nelms, marcia etal. nutrition therapy and pathophysiology. 2nd ed. wadsworth. australia. 2011) atau > 2 SD menurut standar WHO 2005
  • 5. PATOFISIOLOGI OBESITAS SUMBER : BRAY,GA. PATHOPHYSIOLOGY OF OBESITY. AM.J.CLIN.NUTR, 1992:55: 4885 -4945
  • 6. PATOFISIOLOGI OBESITAS •Konsekwensi kelebihan BB dapat diuraikan menjadi 2 bagian. pertama akibat yang berhubungan dengan bertambahnya asupan kalori dan / atau kurangnya aktifitas fisik. konsekwensi kedua adalah pada berbagai sistem organ tubuh. •Pada bagian patofisiologi obesitas memperlihatkan asupan makanan yang bertambah dapat mempengaruhi sistem beberapa organ tubuh
  • 7. PATOFISIOLOGI OBESITAS •Pertama mempengaruhi simpanan triasilgliserol dan jaringan adiposa. bertambahnya /meningkatnya BB juga akan memperbesar sel lemak. bila ukuran maksimum telah dicapai, maka jaringan adiposa akan bertambah sebagai tempat menyimpan triasilgliserol yang jumlahnya banyak. •Bila IMT > 35 kg/m² atau 75 % diatas bb normal, hampir semua bentuk kelebihan BB adalah hiperselular. salah satu konsekwensi kegemukan hiperselular adalah bertambahnya lipase lipoprotein, sejalan dengan meningkatnya IMT secara linear sampai 50 kg/m²
  • 8. PATOFISIOLOGI OBESITAS •Simpanan triasilgliserol di subkutan dipengaruhi oleh beberapa faktor. bertambahnya simpanan lemak diabdomen disebabkan adanya aktifitas simpatetik dan kortikosteroid •Peningkatan cadangan trigliserida dihubungkan dengan ↑ produksi kolesterol. hal ini berhubungan juga dengan bertambahnya pengeluaran kolesterol dari kantong empedu sehingga menjadi risiko pembentukan batu empedu dan penyakit kantung empedu.
  • 9. PATOFISIOLOGI OBESITAS •meningkatnya sirkulasi triasilgliserol pada obesitas dihubungkan dengan ↓ konsentrasi HDL kolesterol. ↓ HDL kolesterol dan meningkatnya kerja jantung berhubungan juga dengan suplai darah ke organ periferal, hal ini yg mungkin menyebabkan adanya penyakit kardiovaskuler dan serangan jantung pd obesitas. •bertambahnya BB juga berhub dg ↑ konsentrasi insulin, yg tergantung pada pengeluaran insulin dari pankreas, shg terjadi insulin resisten, serta ↑ kebutuhan insulin mungkin diikuti gagalnya pankreas menghslkan insulin  timbul DM .
  • 10. PATOFISIOLOGI OBESITAS •Pada hiperinsulinemia mungkin penting karena berhubungan dgn retensi natrium dan penyakit hipertensi pd obesitas. meningkatnya insulin yg dilepas sebagai akibat tertundanya metabolisme protein pd obesitas. •akhirnya ↑asupan makanan dan obesitas mungkin dihubungkan dengan perubahan pengendalian metabolisme energi. meningkatnya produksi t3 dari tiroksin berhubungan juga dengan ↑ asupan mkn. sama halnya perubahan sistim saraf simpatik karena obesitas bersamaan dengan hiperinsulinemia yg mungkin berperan dalam ↑ risiko hipertensi
  • 11. SINDROM METABOLIK •SINDROM METABOLIK Tekanan darah tinggi Gula darah tinggi Kelebihan lemak di pinggang Kolesterol tinggi Resiko serangan jantung & stroke
  • 13. MULTIPLE FACTORS CONTRIBUTE TO OBESITY PSYCHOSOCIAL BEHAVIORAL ENVIRONMENTAL INSEL PAUL ET AL. DISCOVERING NUTRITION, 2NDED, ADA,JONES & BARLETT PUBLISHERS, ONTARIO, 2004 Obesity Genetic Psychosocial Sociocultural Hormonnal Metabolik
  • 14. PENGKAJIAN KRITERIA SKOR ( KG/M²) BB KURANG < 19 NORMAL 19 - < 25 KELEBIHAN BB 25 - < 30 OBESITAS RINGAN 30 - < 35 OBESITAS SEDANG 35 - < 40 OBESITAS BERAT > 40 SUMBER : LAGUA RT & VS CLAUDIO . NUTR AND DIET THERAPY DICTIONARY (PHILIPPINES ED). MERRIAM & WEBSTER BOOKSTORE, MANILA, 2004.
  • 15. IMT (MENURUT WHO/IASO/IOTF U/ ASIA PACIFIC) KRITERIA SKOR (KG/M²) BB KURANG < 18,5 BB NORMAL 18,5 – 22,9 BB LEBIH ≥ 23,0 DENGAN RISIKO 23,0 – 24,9 OBESE I 25,0 - 29,9 OBESE II > 30 SUMBER : PERKENI. KONSENSUS PENGELOLAAN DAN PENCEGAHAN DM TIPE 2DI INDONESIA TAHUN 2015
  • 16. PENGKAJIAN 2. RASIO LINGKAR PINGGANG /PANGGUL (W/H RATIO) # LAKI-LAKI CENDERUNG TIMBUNAN LEMAK DIDAERAH PERUT (TIPE ANDROID)  W/H RATIO > 0,95 # PADA PEREMPUAN TIMBUNAN LEMAK DIDAERAH PANGGUL ( TIPE GINOID)  W/H RATIO > 0,8 3. MENGUKUR LINGKAR PINGGANG /PERUT : UNTUK ASIA LAKI – LAKI > 90 CM PEREMPUAN > 80 CM
  • 18. ANJURAN DARI NATIONAL HEART, LUNG, AND BLOOD INSTITUTE (TH 2005) dengan hipertensi  menurunkan tekanan darah dengan dislipidemia  menurunkan kadar total kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida serta meningkatkan kadar HDL kolesterol dengan dm tipe 2  menurunkan kadar glukosa darah
  • 19. INTERVENSI GIZI Tujuan Diet: 1. Menurunkan BB dengan cara mengurangi asupan kalori sebanyak 500 kkal – 1000 kkal / hari 2. Mencapai dan mempertahankan BB ideal – normal dengan cara penurunan BB 0,5 kg – 1 kg/ minggu
  • 20. INTERVENSI GIZI Syarat Diet 1. Energi rendah untuk menurunkan BB 2. Karbohidrat 45 – 60% total kalori sehari, utamakan karbohidrat kompleks dan pilih lah makanan dengan rendah indeks glikemik 3. Protein 15 – 20 % total kalori sehari 4. Lemak 20 - < 30 % total kalori sehari, lebih ditekankan pada sumber lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda
  • 21. SYARAT DIET 5. Makanan tinggi serat lama dikunyah, rendah kalori dan meningkatkan kepuasan, co/ sarapan dgn sereal tinggi serat akan sedikit menekan nafsu makan pada siang hari, anjuran asupan serat 25 – 35 gram/hari 6. Anjuran makan : 6 – 8 kali dengan porsi kecil untuk menghindari makan yang berlebihan. 7. Diet sebaiknya cukup asupan cairan , rule of thumb 1 cc/kkal, atau 30 cc/kg bb (Stump,se, Nutritin and Diagnosis Related Care, 2008)
  • 22. SYARAT DIET 8. Bila kadar trigliserida ↑, kurangi asupan makanan yang manis, gula, lemak dan alkohol. 9. Minuman mengandung soda, minuman beralkohol, juice dan minuman tinggi kalori perlu dimonitor dengan baik karena dapat menaikkan asupan kalori dengan cepat. 10.Ikuti anjuran diet dengan pola seimbang zat gizi
  • 23. LOW CARBOHYDRATE DIETS •Komposisi : Protein 10-20 % , Lemak 25 – 35 % dan Karbohidrat 55 – 65 % •penekanan dengan mengganti makanan yang mengandung refine CHO ( nasi, pasta, roti putih, desserts, chips, sweetened soft drinks) •mengontrol makanan dg densitas CHO ( nonstarchy vegetables, buah dan produk gandum utuh)
  • 24. LOW CARBOHYDRATE DIETS Hipotesa ini menekankan bahwa asupan makanan yang banyak refine carbohydrate menyebabkan hiperinsulinemia dan insulin resisten yang akhirnya diikuti dengan peningkatan BB. walaupun asupan makanan yang tdk mengandung CHO (unggas, daging, ikan, minyak dan mentega) tidak dibatasi, tetapi tetap asupannya dianjurkan tidak berlebihan sumber: makris, ap and gary d.foster dalam treatment of the obese patients (kushner rf & daniel hb editor), human press, new jersey, 2007
  • 25. CONTOH DIET TIDAK SEIMBANG ZAT GIZI • Atkins diet ( diet harimau) : tinggi protein rendah karbohidrat ( 800 kkal) •Pritikin diet: tinggi KH (tidak diproses), rendah lemak. menghindari makanan yang dimasak, telur, margarin, minyak, dairy products, kopi, teh, alkohol, minuman dit, kacang2an, biji2an. ( 600 kkal) •Scarsdale diet: Rendah karbohidrat tinggi protein. sangat tidak seimbang karena rendah kalsium
  • 26. BAHAN MAKANAN DIANJURKAN • Susu tanpa lemak • Keju dari susu skim • Sumber protein: telur, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, unggas lain, protein nabati • Sayuran , buah2an segar • Sereal, roti berserat • Teh, kopi , minuman tanpa gula
  • 27. BAHAN MAKANAN DIHINDARKAN • Cream saos • Sup krim ( dengan susu ) • Makanan penutup yang banyak lemak • Minuman ringan • Permen, jelly yang berkalori • Daging berlemak • Susu full cream
  • 28. HAL HAL YANG PERLU DITEKANKAN PADA PENANGANAN OBESITAS  Adanya motivasi dari pasien sendiri  Menjalankan diet tidak untuk waktu tertentu  Makan secara perlahan dan tidak perlu terburu-buru  Olah raga secara teratur, untuk ↓ BB  Tidak perlu menggunakan obat untuk menekan nafsu makan  Makan hanya di satu tempat  Jangan makan sambil nonton TV
  • 29. Tahap Pendekatan Manajemen Individu 1. Riwayat penambahan bb dan upaya penurunan bb yang dilakukan sebelumnya 2. Keluarga dan riwayat medis (apakah terdpt ko-morbiditas, misalkan diabetes) 3. Evaluasi asupan : alasan makan, asupan mkn saat ini, pola makan, pilihan makanan 4. Evaluasi aktifitas fisik: alasan mengapa tdk aktif lagi, merokok 5. Tingkat motivasi: apakah individu sudah siap untuk berubah? 6. Pilihan untuk mengatur bb dan dukungan individu 7. Pengukuran fisik : imt dan lingkar pinggang/lingkar perut
  • 31. PLATE MODEL MODEL T MODEL Y Sayuran Mkn Pokok Lauk Sayura n Mkn Pokok Buah & Susu buah lauk
  • 32. TRAFFIC LIGHT SYSTEM • Rendah lemak, Rdh KH sederhana, Tinggi serat • Rendah GI, Rdh garam, mkn di rebus/kukus, konsumsi sesuai kebutuhan hijau • GI sedang, makanan di tumis, Rdh lemak jenuh • Rdh serat, anjuran konsumsi secukupnya kuning •Tinggi lemak, garam,gula (KH sederhana) • Rdh serat, mkn digoreng, sebaiknya dibatasi merah