SlideShare a Scribd company logo
BAB III
FUNGS
I
Definisi
Fungsi didefinisikan sebagai aturan yang menetapkan bahwa
setiap satu anggota himpunan D berpasangan dengan tepat satu
anggota himpunan K (lihat Gambar 3.1)
K

D

K

D

•

•

(a)

(b)
Gambar 3.1
Anggota-anggota himpunan D yang mempunyai tepat satu
pasangan pada himpunan K disebut daerah definisi atau daerah
asal (domain).
Anggota-anggota pada himpunan K yang merupakan pasangan
anggota-anggota himpunan D disebut daerah nilai (range).
Sedangkan semua anggota himpunan K baik yang merupakan
pasangan dari anggota himpunan D maupun yang bukan disebut
kodomain.
Kesimpulan
Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan tepat
satu keluaran untuk setiap masukan tertentu.
a terdapat suatu hubungan yang tidak memenuhi definisi
perti tersebut diatas maka hubungan tersebut bukan suatu
gsi tetapi disebut relasi (lihat Gambar 3.2).
dangkan relasi dapat dimisalkan seperti sebuah proses
ng menghasilkan dua keluaran untuk setiap masukan tertent
K
D

•
Gambar 3.2
3.2. Jenis-jenis fungsi

Secara garis besar fungsi dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian utama, yaitu fungsi ril dan
fungsi kompleks. Pembahasan mengenai fungsi
pada materi kuliah ini hanya mencakup fungsi ril
saja.
3.2.1 Menurut jumlah peubah bebas
3.2.1.1 Fungsi peubah bebas tunggal

Fungsi peubah bebas tunggal adalah
fungsi yang hanya mempunyai satu
peubah bebas.
Contoh 3.1
a) y = 2x + 3
b) y = x 2
c) y = sin x
d) x 2 + y 2 =r 2
3.2.1.2 Fungsi peubah bebas banyak

Fungsi peubah bebas banyak adalah
fungsi yang mempunyai lebih dari satu
peubah bebas.
Contoh 3.2
a)
b)
c)
d)

w
u
v
t

= xy
= sin (x+y)
= cos xy
= xy+ z
3.2.2 Menurut cara penyajiannya

3.2.2.1 Fungsi eksplisit
Fungsi eksplisit adalah fungsi dimana
peubah bebasnya ditulis atau disajikan
pada ruas tersendiri; terpisah dari peubah
tak bebasnya.
Contoh 3.3
a)y = x – 5
b) y =√x 2 –1
c) y = sin x

d) y = (xSecara umum fungsi
1) 2
dalam bentuk y = f(x)

ekplisit

ditulis
3.2.2.2 Fungsi implisit

Fungsi implisit adalah fungsi dimana peubah
bebas dan tak bebasnya ditulis pada ruas
yang sama.
Contoh 3.4
a) x + y = 0

b) x 2 + y 2 = r 2
Secara umum fungsi implisit ditulis dalam bentuk
F(x,y) = 0
3.2.2.3 Fungsi parameter

Bentuk umum dari fungsi parameter adalah:
x = f(t) ; y = g(t) ; t adalah parameter.

Contoh 3.5
x = t2 – 1
y=t+2

Jika kita tinjau dari operasi yang dilakukan terhadap
peubah bebasnya, maka fungsi ril dapat dibagi
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut.
FUNGSI RIL
Aljabar

Rasion
al

Bula
t

Peca
h

Transende
n

Irrasion
al

Logarit
ma

Ekspone
n

Fungs
i

Hiperboli
Trigonome
k
tri
Invers
Invers
Trigonome
Hiperboli
tri
k
3.2.3 Fungsi aljabar

Fungsi aljabar adalah fungsi yang mengandung
sejumlah
operasi
aljabar
yaitu
operasi
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian,
pembagian dan operasi pangkar rasional. Fungsi
aljabar dapat dibagi menjadi fungsi rasional dan
irrasional. Selanjutnya fungsi rasional dapat
dibagi menjadi fungsi bulat dan fungsi pecah.
3.2.3.1 Fungsi rasional
Fungsi rasional adalah fungsi yang
mempunyai bentuk P(x)/Q(x) dengan
R(x) dan Q(x) adalah polinomialpolinomial dan Q(x) ≠ 0. Selanjutnya jika
Q(x) ≠ konstan maka fungsi rasional
disebut juga fungsi pecah. Sedangkan jika
Q(x) = konstan maka fungsi rasional
disebut fungsi bulat.
A. Fungsi bulat
Fungsi bulat adalah suatu fungsi rasional dengan
Q(x) = konstan. Sehingga fungsi bulat dapat
disebut fungsi polinomial karena bentuknya sama
seperti bentuk polinomial.
Suatu fungsi yang mempunyai bentuk

f(x) = a n x n + a n-1 x n-1 + a n-2 x n-2 + … + a 1 x + a 0

(3.1)

disebut fungsi polinomial derajad n. Koeffisien-koeffisien
a n , a n-1 , a n-2 ,…,, a 1 , a 0 adalah bilangan-bilangan ril, sedangkan
masing-masing sukunya disebut monomial. Pangkat n pada
fungsi polionomial adalah bilangan bulat tak negatif.
ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku
n menurut derajat nya.
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi
polinomial.

x 2Polinomial
–x–6

Berdasarkan

Jumlah suku

Trinomial

2

Derajad

kuadrat)

(fungsi
ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku
n menurut derajat nya.
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi
polinomial.

x 2Polinomial
–x–6

Berdasarkan

Jumlah suku

Trinomial

x 3 + 2x 2 - x + Polinomial

2

Derajad

(fungsi

3 (fungsi kubik)
kuadrat)
ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku
n menurut derajat nya.
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi
polinomial.

x 2Polinomial
–x–6

Berdasarkan

Jumlah suku

Trinomial

x 3 + 2x 2 - x + Polinomial
x5

Monomial

2

Derajad

(fungsi

3 (fungsi kubik)
5
kuadrat)
ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku
n menurut derajat nya.
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi
polinomial.

x 2Polinomial
–x–6

Berdasarkan

Jumlah suku

Trinomial

x 3 + 2x 2 - x + Polinomial
x5
–5

Monomial
Monomial

2

Derajad

(fungsi

3 (fungsi kubik)

5
kuadrat) (fungsi
0
ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku
n menurut derajat nya.
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi
polinomial.

x 2Polinomial
–x–6

Berdasarkan

Jumlah suku

Trinomial

x 3 + 2x 2 - x + Polinomial
x5
–5

Monomial
Monomial

2

Derajad

(fungsi

3 (fungsi kubik)

5
kuadrat) (fungsi
0
ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku
n menurut derajat nya.
Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi
polinomial.

x 2Polinomial
–x–6

Berdasarkan

Jumlah suku

Trinomial

x 3 + 2x 2 - x + Polinomial
x5
–5

Monomial
Monomial

2

Derajad

(fungsi

3 (fungsi kubik)

5
kuadrat) (fungsi
0
a. Penjumlahan dan pengurangan fungsi
polinomial
Untuk melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dar
ungsi polinomial langkah-langkah yang harus kita lakukan
dalah mengelompokkan suku-suku yang mempunyai faktor/
aktor-faktor peubah yang sama.
Sebagai contoh suku-suku 3xy dan -2xy adalah
dua faktor yang sama sehingga pada kedua suku
tersebut dapat dilakukan operasi penjumlahan
dan/atau pengurangan.
Contoh lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Jenis suku
Keterangan
ax 3 dan bx 3 Mempunyai faktor peubah yang sama
ax 2
dan Mempunyai faktor peubah yang tidak
a dan b

Sebetulnya

mempunyai

faktor
Contoh 3.6
entukan jumlah dan selisih dari fungsi-fungsi,

2x 2 + 5x + 7xy dan –3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2
Penyelesaian

Penjumlahan

–2x 2 + 5x + 7xy ) + (–3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2) =
–2x 2 + 5x + 7xy – 3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2 =
– 3x 3 –2x 2 – 4x 2 – 3x 2 y + 5x + x + 7xy +3xy – 2 =
– 3x 3 –6x 2 + 6x – 3x 2 y + 10xy – 2
Pengurangan

(–2x 2 + 5x + 7xy ) – (–3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2) =

–2x 2 + 5x + 7xy + 3x 3 + 4x 2 – x + 3x 2 y – 3xy + 2 =
3x 3 –2x 2 + 4x 2 + 3x 2 y + 5x – x + 7xy – 3xy + 2 =
3x 3 +2x 2 + 4x + 3x 2 y + 4xy + 2

. Perkalian monomial
Untuk melakukan operasi perkalian fungsi
monomial berikut diberikan beberapa hukum
yang berlaku yaitu :
Hukum I : a m . a n = a m+n
( 3.2 )
Contoh 3.7
elesaikan perkalian : 5 2 .5 3 ; x a .x b ; xy 2 .x 3 y
enyelesaian :
5 2 .5 3 = 5 2+3 = 5 5 = 3125
x a .x b = x a+b
xy 2 .x 3 y = x.x 3 .y 2 .y = x 4 .y 3
Hukum II : [a m ] n = a mn
( 3.3 )

Contoh 3.8
Selesaikan : [4 2 ] 3 dan [x 3 ] 4
Penyelesaian :
[4 2 ] 3 = 4 6 =4096
[x 3 ] 4 = x 12
Hukum III :
( 3.4 )
Contoh 3.9

[a m b n ] k = a mk .b nk

Selesaikan : [{7}{5 2 }] 3 dan [x 3 y 2 ] 2
Penyelesaian :
[{7}{5 2 }] 3 = 7 3 5 6 = 5359375
[x 3 y 2 ] 2 = x 6 y 4

c.
Perkalian
fungsi
polinomial perkalian dua fungsi polinomial dapat
Proses
dilakukan
dengan mengalikan masing-masing monomialnya
Contoh 3.10
dengan
Selesaikan hukum distributif. 2x(x 2
perkalian
:
bantuan
-5x+6)
Penyelesaian :
2x(x 2 -5x+6) = 2x 3 -10x 2 +12x
Contoh 3.11
Selesaikan perkalian : (3x+2)(x 2 -3x+2)
Penyelesaian
(3x+2)(x 2 –3x+2) = 3x 3 – 9x 2 +6x+2x 2 – 6x+4=3x 3 –7x 2 +4

d. Perkalian istimewa polinomial

ua buah polinomial disebut binomial-binomial konjugat jika
alah satu dari binomial tersebut merupakan penjumlahan,
edangkan yang lainnya merupakan pengurangan dari dua bu
onomial. Sebagai contoh (ax m +by n ) dan (ax m –by n ) adalah
inomial-binomial konjugat
(ax m +by n )(ax m – by n ) = (ax m ) 2 – (by) 2
(3.5)
Contoh 3.12
Selesaikan perkalian (5x 2 +6) (5x 2 -6)
Penyelesaian :
(5x 2 +6) (5x 2 –6) = (5x 2 ) 2 –(6) 2 = 25x 4 –36
e. Pemfaktoran polinomial

Memfaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjad
entuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut,
entukan faktor yang sama dari masing-masing monomial da
elanjutnya keluarkan dari kelompoknya.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel
berikut.
Langkah I

Langkah II

ax 2 +ay 2
a
a(x 2 +y 2 )
Polinomial (tentukan faktor
(keluarkan
e. Pemfaktoran polinomial

Memfaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjad
entuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut,
entukan faktor yang sama dari masing-masing monomial da
elanjutnya keluarkan dari kelompoknya.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel
berikut.
Langkah I

Langkah II

ax 2 +ay 2
a
a(x 2 +y 2 )
Polinomial (tentukan faktor x(3x 2 +2x+1)
(keluarkan
3x 3 +2x+x
x
e. Pemfaktoran polinomial

Memfaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjad
entuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut,
entukan faktor yang sama dari masing-masing monomial da
elanjutnya keluarkan dari kelompoknya.
Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel
berikut.
Langkah I

Langkah II

ax 2 +ay 2
a
a(x 2 +y 2 )
Polinomial (tentukan faktor x(3x 2 +2x+1)
(keluarkan
3x 3 +2x+x
x
3a 2 b+5abb
b(3a 2 +5a-4b)
f. Pembagian polinomial

Pembagian dua buah monomial dapat dilakukan dengan
mengikuti hukum-hukum berikut ini.
x m m 1–n
Hukum IV = n x =x m – n
x
x
x
Hukum V
y

=

xm
ym

Hukum VI ( Pangkat nol) a 0 =1 ; a / 0
1 –m
Hukum VII=aa
m

(3.6)

(3.7)

(3.8)

(3.9)
Contoh 3.13

x 3 –4
Sederhanakan fungsi 2
y
Penyelesaian
x 3 –4
x –12 = y 8
y 2 = y –8
x 12

g. Fungsi konstan

ada contoh terdahulu telah dijelaskan bahwa fungsi polinom
ang mempunyai derajad nol disebut fungsi konstan dan dapa
tulis dalam bentuk
y = f(x) = a 0 atau y = konstan
( 3.10 )
Grafik fungsi konstan dapat dilihat pada Gambar
3.4 berikut.
y
O

y = a0 ; a0 > 0
y = a0 ; a0 < 0

Gambar 3.4
Grafik fungsi konstan

x
h. Fungsi linier

ungsi linier adalah fungsi polinomial yang derajad satu. Fun
nier disebut juga persamaan garis dan ditulis dalam bentuk
y = a 1 x + a 0 atau y = mx + n
(3.11)
Pers. 3.11 adalah pers. garis yang memotong sumbu
x pada
saat y = 0 dan memotong sumbu y pada saat x = 0.
Perhatikan pers. 3.11. Jika x = 0 maka y = n dan
jika y = 0
maka x = - n/m. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pers. 3.11
menunjukkan sebuah garis yang melalui titikBiasanya persamaan 3.11 disebut
pers.
titik
“Perpotongan-Kemiringan
sebuah
Garis
(0,n) dan (-n/m,0).
(Slope-Intercept
Equation of a Line)”.
Grafik persamaan 3.11 ditunjukkan pada Gambar 3.5
berikut
(–n/m , 0)

x

O

(0 , n)

Gambar 3.5
Grafik fungsi linier

y
a persamaan garis pada pers. 3.11 melalui titik (x 1 ,y 1 ) maka
y 1 = mx 1 + n → n = y 1 – mx 1
(
3.12 )

ngan mensubstitusi harga n pada pers. 3.12 ke pers. 3.11
dapat :

– y 1 = m(x – x 1 ) atau y = m(x – x 1 ) + y 1

( 3.1

sanya persamaan 3.13 disebut persamaan “Kemiringan-Titik
uah Garis (Point-Slope Equation of a Line)”. Grafik persama
3 ditunjukkan pada Gambar 3.6.
x
O

(x 1 , y 1 )

(x , y)

y

Gambar 3.6
Grafik Persamaan 3.13
ka persamaan garis 3.11 melalui titik (x 2 ,y 2 ), maka :

y 2 = m(x – x 2 ) atau y = m(x – x 2 ) + y 2

(3.14

ka persmaan 3.15 dikurang persamaan 3.13 maka didapat,
y 1– y 2 y 2– y 1
=
y 1 – y 2 = m (x 1 – x 2 ) atau
(3.15)
x 1– x 2 x 2– x 1

ngan memasukkan harga m pada pers. 3.15 ke pers. 3.13 did
y 2– y 1
y 2– y 1
(x – x 1 ) + y 1 (3.16)
(x– x 1 ) atau y =
y – y1 =
x 2– x 1
x 2– x 1

samaan 3.16 adalah persamaan garis yang melalui titik (x 1 ,y
n (x 2 ,y 2 ) dan disebut persamaan “Dua titik dari suatu garis
o point equation of a line)” seperti yang ditunjukkan pada
mbar 3.7.
x
O

(x 1 , y 1 )

Gambar 3.7
Grafik Persamaan 3.16

(x 2 , y 2 )

y
Kesimpulan :

ri uraian diatas padat disimpulkan bahwa :

ka kemiringan dan titik potong suatu garis dengan
umbu x atau sumbu y diketahui maka gunakan adalah
ersamaan 3.11.
ka kemiringan suatu garis diketahui dan garis tersebut
melalui titik tertentu, misal (x 1 ,y 1 ), maka gunakan pers. 3.13
ka suatu garis melalui titik-titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 ) maka
unakan persaman 3.16.
Cara menggambar garis

Bentuk umum persamaan garis : y = mx + n
Buat tabel sebagai berikut :
Jika n ≠ 0

x
y
0
n
-n/m
0
Jika n = 0

x
y
0
0
a adalah sembarang
a
m.a
bilangan ril
ontoh 3.14

ebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) -1/3
an memotong sumbu x pada x = 1. Tentukan persamaan
aris tersebut!

enyelesaian : (gunakan persamaan 3.11)

ersamaan garis y = mx + n
arena m = -1/3, maka persamaan garis menjadi : y = -1/3 x
tik potong dengan sumbu x pada x = 1, maka y = 0.
engan mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 2.11
aka didapat n=1/3. Dengan demikian persamaan garis
enjadi: y = -1/3 x+1/3

ara menggambarkan garis lihat petunjuk.
x
0

y
1/3
Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah
(0,1/3) dan (1,0)
y

O

(0,1/3)

Gambar 3.8

(1,0)

x
ntoh 3.15
buah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) 2 dan
emotong sumbu y pada y = 3/2. Tentukan persamaan garis t

nyelesaian : (gunakan persamaan 3.11)

rsamaan garis y = mx + n
rena m = 2, maka persamaan garis menjadi : y = 2x + n
ik potong dengan sumbu y pada y = 3/2, maka x = 0.
ngan mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 3.11,
dapat n=1. Dengan demikian persamaan garis menjadi:
= 2x+3/2

ra menggambarkan garis lihat petunjuk.
x
0
-3/4

y
3/2
0
Jadi titik-titik koordinat garis tsb adalah (0,3/2)
dan (-3/4,0).
y

(1,0)

O

(0,3/2)

Gambar 3.9

x
ntoh 3.16

buah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) – 1 dan
lalui titik (–2,3). Tentukan persamaan garis tersebut!

nyelesaian (gunakan persamaan 3.13)

= m(x – x 1 ) + y 1 → m = -1 ; x 1 = –2 ; y 1 = 3
Persamaan garis yang dimaksud adalah :y =
-1(x+2)+3= -x + 1
x
0
1

y
1
0
Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,1)
dan (1,0)
y

(0,1)

O

Gambar 3.10

(1,0)

x
ontoh 3.17

ebuah garis melalui (-3,4) dan (5,2).
entukan persamaan garis tsb.!

enyelesaian (gunakan persamaan 3.16):

2– 4
y 2– y 1
1
(x + 3) + 4= –(x + 3) + 4
=
(x – x 1 ) + y 1
y=
5 +3
4
x 2– x 1
1
= – (x –
4 13)
y

(0,13/4)

O

Gambar 3.11

(13,0)

x

More Related Content

What's hot

Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016 Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Ruhilatul Ilma
 
Marketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotlerMarketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotler
Fikri Wahyudi
 
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Agung Kharisma
 

What's hot (20)

pola kegiatan perekonomian
pola kegiatan perekonomianpola kegiatan perekonomian
pola kegiatan perekonomian
 
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKAPAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
PAPER ETIKA BISNIS MASALAH PHILIP MORRIS MELANGGAR ETIKA
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
 
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016 Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
Analisis Makro dan Mikro Ekonomi Ruhilatul Ilma 434334032018016
 
Pasar monopoli
Pasar monopoliPasar monopoli
Pasar monopoli
 
Marketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotlerMarketing management jilid 1 philip kotler
Marketing management jilid 1 philip kotler
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
 
Manajemen Pemasaran (Philip Kotler) _ Mengelola Komunikasi Massa
Manajemen Pemasaran (Philip Kotler) _ Mengelola Komunikasi MassaManajemen Pemasaran (Philip Kotler) _ Mengelola Komunikasi Massa
Manajemen Pemasaran (Philip Kotler) _ Mengelola Komunikasi Massa
 
Merger dan akuisisi
Merger dan akuisisiMerger dan akuisisi
Merger dan akuisisi
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
Pendekatan Klasik dalam Manajemen
Pendekatan Klasik dalam ManajemenPendekatan Klasik dalam Manajemen
Pendekatan Klasik dalam Manajemen
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan LokasiEKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
EKMA 4478 - Analisis Kasus Bisnis Modul 3 : Strategi Proses dan Penentuan Lokasi
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah ManajemenEKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
EKMA 4116 - Modul 1 Konsep Dasar dan Sejarah Manajemen
 
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)
 
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
 

Similar to Fungsi (20)

Rangkuman Drill Soal matematika wajib ips
Rangkuman Drill Soal matematika wajib ipsRangkuman Drill Soal matematika wajib ips
Rangkuman Drill Soal matematika wajib ips
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Turunan fungsi
Turunan fungsiTurunan fungsi
Turunan fungsi
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Fungsi 1
Fungsi 1Fungsi 1
Fungsi 1
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
Bab 3-turunan
Bab 3-turunanBab 3-turunan
Bab 3-turunan
 
13184085.ppt
13184085.ppt13184085.ppt
13184085.ppt
 
Indra mds
Indra mdsIndra mds
Indra mds
 
Faktorisasi suku aljabar
Faktorisasi suku aljabarFaktorisasi suku aljabar
Faktorisasi suku aljabar
 
Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralanTeknik pengintegralan
Teknik pengintegralan
 
Perpotongan dua persamaan
Perpotongan dua persamaanPerpotongan dua persamaan
Perpotongan dua persamaan
 
Fungsi kuadrat dan parabola
Fungsi kuadrat dan parabola Fungsi kuadrat dan parabola
Fungsi kuadrat dan parabola
 
03. matematika
03. matematika03. matematika
03. matematika
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
 
Praktikum p-fisika
Praktikum p-fisikaPraktikum p-fisika
Praktikum p-fisika
 
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMKModul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
Modul kd.3.20. Invers Fungsi dan Fungsi Komposisi SMA/SMK
 

More from Ong Lukman (7)

MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIERSISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINIER
 
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYAINTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
INTEGRAL TENTU DAN PENERAPANNYA
 
PENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIPENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASI
 
DIFFERENSIASI
DIFFERENSIASIDIFFERENSIASI
DIFFERENSIASI
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Sistem Bilangan
Sistem BilanganSistem Bilangan
Sistem Bilangan
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Fungsi

  • 2. Definisi Fungsi didefinisikan sebagai aturan yang menetapkan bahwa setiap satu anggota himpunan D berpasangan dengan tepat satu anggota himpunan K (lihat Gambar 3.1) K D K D • • (a) (b) Gambar 3.1
  • 3. Anggota-anggota himpunan D yang mempunyai tepat satu pasangan pada himpunan K disebut daerah definisi atau daerah asal (domain). Anggota-anggota pada himpunan K yang merupakan pasangan anggota-anggota himpunan D disebut daerah nilai (range). Sedangkan semua anggota himpunan K baik yang merupakan pasangan dari anggota himpunan D maupun yang bukan disebut kodomain. Kesimpulan Jadi fungsi sama seperti sebuah proses yang menghasilkan tepat satu keluaran untuk setiap masukan tertentu.
  • 4. a terdapat suatu hubungan yang tidak memenuhi definisi perti tersebut diatas maka hubungan tersebut bukan suatu gsi tetapi disebut relasi (lihat Gambar 3.2). dangkan relasi dapat dimisalkan seperti sebuah proses ng menghasilkan dua keluaran untuk setiap masukan tertent K D • Gambar 3.2
  • 5. 3.2. Jenis-jenis fungsi Secara garis besar fungsi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu fungsi ril dan fungsi kompleks. Pembahasan mengenai fungsi pada materi kuliah ini hanya mencakup fungsi ril saja. 3.2.1 Menurut jumlah peubah bebas 3.2.1.1 Fungsi peubah bebas tunggal Fungsi peubah bebas tunggal adalah fungsi yang hanya mempunyai satu peubah bebas. Contoh 3.1 a) y = 2x + 3 b) y = x 2 c) y = sin x d) x 2 + y 2 =r 2
  • 6. 3.2.1.2 Fungsi peubah bebas banyak Fungsi peubah bebas banyak adalah fungsi yang mempunyai lebih dari satu peubah bebas. Contoh 3.2 a) b) c) d) w u v t = xy = sin (x+y) = cos xy = xy+ z
  • 7. 3.2.2 Menurut cara penyajiannya 3.2.2.1 Fungsi eksplisit Fungsi eksplisit adalah fungsi dimana peubah bebasnya ditulis atau disajikan pada ruas tersendiri; terpisah dari peubah tak bebasnya. Contoh 3.3 a)y = x – 5 b) y =√x 2 –1 c) y = sin x d) y = (xSecara umum fungsi 1) 2 dalam bentuk y = f(x) ekplisit ditulis
  • 8. 3.2.2.2 Fungsi implisit Fungsi implisit adalah fungsi dimana peubah bebas dan tak bebasnya ditulis pada ruas yang sama. Contoh 3.4 a) x + y = 0 b) x 2 + y 2 = r 2 Secara umum fungsi implisit ditulis dalam bentuk F(x,y) = 0
  • 9. 3.2.2.3 Fungsi parameter Bentuk umum dari fungsi parameter adalah: x = f(t) ; y = g(t) ; t adalah parameter. Contoh 3.5 x = t2 – 1 y=t+2 Jika kita tinjau dari operasi yang dilakukan terhadap peubah bebasnya, maka fungsi ril dapat dibagi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut.
  • 11. 3.2.3 Fungsi aljabar Fungsi aljabar adalah fungsi yang mengandung sejumlah operasi aljabar yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan operasi pangkar rasional. Fungsi aljabar dapat dibagi menjadi fungsi rasional dan irrasional. Selanjutnya fungsi rasional dapat dibagi menjadi fungsi bulat dan fungsi pecah. 3.2.3.1 Fungsi rasional Fungsi rasional adalah fungsi yang mempunyai bentuk P(x)/Q(x) dengan R(x) dan Q(x) adalah polinomialpolinomial dan Q(x) ≠ 0. Selanjutnya jika Q(x) ≠ konstan maka fungsi rasional disebut juga fungsi pecah. Sedangkan jika Q(x) = konstan maka fungsi rasional disebut fungsi bulat.
  • 12. A. Fungsi bulat Fungsi bulat adalah suatu fungsi rasional dengan Q(x) = konstan. Sehingga fungsi bulat dapat disebut fungsi polinomial karena bentuknya sama seperti bentuk polinomial. Suatu fungsi yang mempunyai bentuk f(x) = a n x n + a n-1 x n-1 + a n-2 x n-2 + … + a 1 x + a 0 (3.1) disebut fungsi polinomial derajad n. Koeffisien-koeffisien a n , a n-1 , a n-2 ,…,, a 1 , a 0 adalah bilangan-bilangan ril, sedangkan masing-masing sukunya disebut monomial. Pangkat n pada fungsi polionomial adalah bilangan bulat tak negatif.
  • 13. ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku n menurut derajat nya. Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi polinomial. x 2Polinomial –x–6 Berdasarkan Jumlah suku Trinomial 2 Derajad kuadrat) (fungsi
  • 14. ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku n menurut derajat nya. Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi polinomial. x 2Polinomial –x–6 Berdasarkan Jumlah suku Trinomial x 3 + 2x 2 - x + Polinomial 2 Derajad (fungsi 3 (fungsi kubik) kuadrat)
  • 15. ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku n menurut derajat nya. Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi polinomial. x 2Polinomial –x–6 Berdasarkan Jumlah suku Trinomial x 3 + 2x 2 - x + Polinomial x5 Monomial 2 Derajad (fungsi 3 (fungsi kubik) 5 kuadrat)
  • 16. ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku n menurut derajat nya. Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi polinomial. x 2Polinomial –x–6 Berdasarkan Jumlah suku Trinomial x 3 + 2x 2 - x + Polinomial x5 –5 Monomial Monomial 2 Derajad (fungsi 3 (fungsi kubik) 5 kuadrat) (fungsi 0
  • 17. ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku n menurut derajat nya. Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi polinomial. x 2Polinomial –x–6 Berdasarkan Jumlah suku Trinomial x 3 + 2x 2 - x + Polinomial x5 –5 Monomial Monomial 2 Derajad (fungsi 3 (fungsi kubik) 5 kuadrat) (fungsi 0
  • 18. ngsi polinomial dapat dikelompokkan menurut jumlah suku n menurut derajat nya. Berikut diberikan beberapa contoh fungsi-fungsi polinomial. x 2Polinomial –x–6 Berdasarkan Jumlah suku Trinomial x 3 + 2x 2 - x + Polinomial x5 –5 Monomial Monomial 2 Derajad (fungsi 3 (fungsi kubik) 5 kuadrat) (fungsi 0
  • 19. a. Penjumlahan dan pengurangan fungsi polinomial Untuk melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dar ungsi polinomial langkah-langkah yang harus kita lakukan dalah mengelompokkan suku-suku yang mempunyai faktor/ aktor-faktor peubah yang sama. Sebagai contoh suku-suku 3xy dan -2xy adalah dua faktor yang sama sehingga pada kedua suku tersebut dapat dilakukan operasi penjumlahan dan/atau pengurangan. Contoh lain dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis suku Keterangan ax 3 dan bx 3 Mempunyai faktor peubah yang sama ax 2 dan Mempunyai faktor peubah yang tidak a dan b Sebetulnya mempunyai faktor
  • 20. Contoh 3.6 entukan jumlah dan selisih dari fungsi-fungsi, 2x 2 + 5x + 7xy dan –3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2 Penyelesaian Penjumlahan –2x 2 + 5x + 7xy ) + (–3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2) = –2x 2 + 5x + 7xy – 3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2 = – 3x 3 –2x 2 – 4x 2 – 3x 2 y + 5x + x + 7xy +3xy – 2 = – 3x 3 –6x 2 + 6x – 3x 2 y + 10xy – 2
  • 21. Pengurangan (–2x 2 + 5x + 7xy ) – (–3x 3 – 4x 2 + x – 3x 2 y + 3xy – 2) = –2x 2 + 5x + 7xy + 3x 3 + 4x 2 – x + 3x 2 y – 3xy + 2 = 3x 3 –2x 2 + 4x 2 + 3x 2 y + 5x – x + 7xy – 3xy + 2 = 3x 3 +2x 2 + 4x + 3x 2 y + 4xy + 2 . Perkalian monomial Untuk melakukan operasi perkalian fungsi monomial berikut diberikan beberapa hukum yang berlaku yaitu : Hukum I : a m . a n = a m+n ( 3.2 )
  • 22. Contoh 3.7 elesaikan perkalian : 5 2 .5 3 ; x a .x b ; xy 2 .x 3 y enyelesaian : 5 2 .5 3 = 5 2+3 = 5 5 = 3125 x a .x b = x a+b xy 2 .x 3 y = x.x 3 .y 2 .y = x 4 .y 3 Hukum II : [a m ] n = a mn ( 3.3 ) Contoh 3.8 Selesaikan : [4 2 ] 3 dan [x 3 ] 4 Penyelesaian : [4 2 ] 3 = 4 6 =4096 [x 3 ] 4 = x 12
  • 23. Hukum III : ( 3.4 ) Contoh 3.9 [a m b n ] k = a mk .b nk Selesaikan : [{7}{5 2 }] 3 dan [x 3 y 2 ] 2 Penyelesaian : [{7}{5 2 }] 3 = 7 3 5 6 = 5359375 [x 3 y 2 ] 2 = x 6 y 4 c. Perkalian fungsi polinomial perkalian dua fungsi polinomial dapat Proses dilakukan dengan mengalikan masing-masing monomialnya Contoh 3.10 dengan Selesaikan hukum distributif. 2x(x 2 perkalian : bantuan -5x+6) Penyelesaian : 2x(x 2 -5x+6) = 2x 3 -10x 2 +12x
  • 24. Contoh 3.11 Selesaikan perkalian : (3x+2)(x 2 -3x+2) Penyelesaian (3x+2)(x 2 –3x+2) = 3x 3 – 9x 2 +6x+2x 2 – 6x+4=3x 3 –7x 2 +4 d. Perkalian istimewa polinomial ua buah polinomial disebut binomial-binomial konjugat jika alah satu dari binomial tersebut merupakan penjumlahan, edangkan yang lainnya merupakan pengurangan dari dua bu onomial. Sebagai contoh (ax m +by n ) dan (ax m –by n ) adalah inomial-binomial konjugat (ax m +by n )(ax m – by n ) = (ax m ) 2 – (by) 2 (3.5) Contoh 3.12 Selesaikan perkalian (5x 2 +6) (5x 2 -6) Penyelesaian : (5x 2 +6) (5x 2 –6) = (5x 2 ) 2 –(6) 2 = 25x 4 –36
  • 25. e. Pemfaktoran polinomial Memfaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjad entuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut, entukan faktor yang sama dari masing-masing monomial da elanjutnya keluarkan dari kelompoknya. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut. Langkah I Langkah II ax 2 +ay 2 a a(x 2 +y 2 ) Polinomial (tentukan faktor (keluarkan
  • 26. e. Pemfaktoran polinomial Memfaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjad entuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut, entukan faktor yang sama dari masing-masing monomial da elanjutnya keluarkan dari kelompoknya. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut. Langkah I Langkah II ax 2 +ay 2 a a(x 2 +y 2 ) Polinomial (tentukan faktor x(3x 2 +2x+1) (keluarkan 3x 3 +2x+x x
  • 27. e. Pemfaktoran polinomial Memfaktorkan polinomial berarti menulis polinomial menjad entuk perkalian antara dua polinomial atau lebih. Langkahangkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut, entukan faktor yang sama dari masing-masing monomial da elanjutnya keluarkan dari kelompoknya. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut. Langkah I Langkah II ax 2 +ay 2 a a(x 2 +y 2 ) Polinomial (tentukan faktor x(3x 2 +2x+1) (keluarkan 3x 3 +2x+x x 3a 2 b+5abb b(3a 2 +5a-4b)
  • 28. f. Pembagian polinomial Pembagian dua buah monomial dapat dilakukan dengan mengikuti hukum-hukum berikut ini. x m m 1–n Hukum IV = n x =x m – n x x x Hukum V y = xm ym Hukum VI ( Pangkat nol) a 0 =1 ; a / 0 1 –m Hukum VII=aa m (3.6) (3.7) (3.8) (3.9)
  • 29. Contoh 3.13 x 3 –4 Sederhanakan fungsi 2 y Penyelesaian x 3 –4 x –12 = y 8 y 2 = y –8 x 12 g. Fungsi konstan ada contoh terdahulu telah dijelaskan bahwa fungsi polinom ang mempunyai derajad nol disebut fungsi konstan dan dapa tulis dalam bentuk y = f(x) = a 0 atau y = konstan ( 3.10 ) Grafik fungsi konstan dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut.
  • 30. y O y = a0 ; a0 > 0 y = a0 ; a0 < 0 Gambar 3.4 Grafik fungsi konstan x
  • 31. h. Fungsi linier ungsi linier adalah fungsi polinomial yang derajad satu. Fun nier disebut juga persamaan garis dan ditulis dalam bentuk y = a 1 x + a 0 atau y = mx + n (3.11) Pers. 3.11 adalah pers. garis yang memotong sumbu x pada saat y = 0 dan memotong sumbu y pada saat x = 0. Perhatikan pers. 3.11. Jika x = 0 maka y = n dan jika y = 0 maka x = - n/m. Jadi dapat disimpulkan bahwa pers. 3.11 menunjukkan sebuah garis yang melalui titikBiasanya persamaan 3.11 disebut pers. titik “Perpotongan-Kemiringan sebuah Garis (0,n) dan (-n/m,0). (Slope-Intercept Equation of a Line)”.
  • 32. Grafik persamaan 3.11 ditunjukkan pada Gambar 3.5 berikut (–n/m , 0) x O (0 , n) Gambar 3.5 Grafik fungsi linier y
  • 33. a persamaan garis pada pers. 3.11 melalui titik (x 1 ,y 1 ) maka y 1 = mx 1 + n → n = y 1 – mx 1 ( 3.12 ) ngan mensubstitusi harga n pada pers. 3.12 ke pers. 3.11 dapat : – y 1 = m(x – x 1 ) atau y = m(x – x 1 ) + y 1 ( 3.1 sanya persamaan 3.13 disebut persamaan “Kemiringan-Titik uah Garis (Point-Slope Equation of a Line)”. Grafik persama 3 ditunjukkan pada Gambar 3.6.
  • 34. x O (x 1 , y 1 ) (x , y) y Gambar 3.6 Grafik Persamaan 3.13
  • 35. ka persamaan garis 3.11 melalui titik (x 2 ,y 2 ), maka : y 2 = m(x – x 2 ) atau y = m(x – x 2 ) + y 2 (3.14 ka persmaan 3.15 dikurang persamaan 3.13 maka didapat, y 1– y 2 y 2– y 1 = y 1 – y 2 = m (x 1 – x 2 ) atau (3.15) x 1– x 2 x 2– x 1 ngan memasukkan harga m pada pers. 3.15 ke pers. 3.13 did y 2– y 1 y 2– y 1 (x – x 1 ) + y 1 (3.16) (x– x 1 ) atau y = y – y1 = x 2– x 1 x 2– x 1 samaan 3.16 adalah persamaan garis yang melalui titik (x 1 ,y n (x 2 ,y 2 ) dan disebut persamaan “Dua titik dari suatu garis o point equation of a line)” seperti yang ditunjukkan pada mbar 3.7.
  • 36. x O (x 1 , y 1 ) Gambar 3.7 Grafik Persamaan 3.16 (x 2 , y 2 ) y
  • 37. Kesimpulan : ri uraian diatas padat disimpulkan bahwa : ka kemiringan dan titik potong suatu garis dengan umbu x atau sumbu y diketahui maka gunakan adalah ersamaan 3.11. ka kemiringan suatu garis diketahui dan garis tersebut melalui titik tertentu, misal (x 1 ,y 1 ), maka gunakan pers. 3.13 ka suatu garis melalui titik-titik (x 1 ,y 1 ) dan (x 2 ,y 2 ) maka unakan persaman 3.16.
  • 38. Cara menggambar garis Bentuk umum persamaan garis : y = mx + n Buat tabel sebagai berikut : Jika n ≠ 0 x y 0 n -n/m 0 Jika n = 0 x y 0 0 a adalah sembarang a m.a bilangan ril
  • 39. ontoh 3.14 ebuah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) -1/3 an memotong sumbu x pada x = 1. Tentukan persamaan aris tersebut! enyelesaian : (gunakan persamaan 3.11) ersamaan garis y = mx + n arena m = -1/3, maka persamaan garis menjadi : y = -1/3 x tik potong dengan sumbu x pada x = 1, maka y = 0. engan mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 2.11 aka didapat n=1/3. Dengan demikian persamaan garis enjadi: y = -1/3 x+1/3 ara menggambarkan garis lihat petunjuk. x 0 y 1/3
  • 40. Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,1/3) dan (1,0) y O (0,1/3) Gambar 3.8 (1,0) x
  • 41. ntoh 3.15 buah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) 2 dan emotong sumbu y pada y = 3/2. Tentukan persamaan garis t nyelesaian : (gunakan persamaan 3.11) rsamaan garis y = mx + n rena m = 2, maka persamaan garis menjadi : y = 2x + n ik potong dengan sumbu y pada y = 3/2, maka x = 0. ngan mensubstitusikan harga x dan y ke persamaan 3.11, dapat n=1. Dengan demikian persamaan garis menjadi: = 2x+3/2 ra menggambarkan garis lihat petunjuk. x 0 -3/4 y 3/2 0
  • 42. Jadi titik-titik koordinat garis tsb adalah (0,3/2) dan (-3/4,0). y (1,0) O (0,3/2) Gambar 3.9 x
  • 43. ntoh 3.16 buah garis mempunyai kemiringan (koeffisien arah) – 1 dan lalui titik (–2,3). Tentukan persamaan garis tersebut! nyelesaian (gunakan persamaan 3.13) = m(x – x 1 ) + y 1 → m = -1 ; x 1 = –2 ; y 1 = 3 Persamaan garis yang dimaksud adalah :y = -1(x+2)+3= -x + 1 x 0 1 y 1 0
  • 44. Jadi titik-titik koordinat garis tersebut adalah (0,1) dan (1,0) y (0,1) O Gambar 3.10 (1,0) x
  • 45. ontoh 3.17 ebuah garis melalui (-3,4) dan (5,2). entukan persamaan garis tsb.! enyelesaian (gunakan persamaan 3.16): 2– 4 y 2– y 1 1 (x + 3) + 4= –(x + 3) + 4 = (x – x 1 ) + y 1 y= 5 +3 4 x 2– x 1 1 = – (x – 4 13)