Dokumen tersebut membahas konsep dasar pengorganisasian dan struktur organisasi, termasuk empat pilar pengorganisasian yaitu pembagian kerja, pengelompokan pekerjaan, penentuan hirarki, dan koordinasi. Juga dibahas beberapa pendekatan dalam mendesain struktur organisasi serta keberadaan organisasi informal dalam suatu organisasi formal."
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Struktur dan Desain Organisasi_edited.pptxEvaHanyFanida
Materi ini membahas tentang pentingnya menyusun Struktur dan Desain Organisasi. Struktur dan desain organisasi merupakan elemen kunci dalam kesuksesan suatu entitas, baik itu perusahaan, pemerintahan, lembaga nirlaba, atau bahkan organisasi sosial. Mereka menjadi landasan untuk mengarahkan, mengelola, dan mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dalam era yang terus berubah dan kompetitif seperti sekarang, memiliki struktur dan desain organisasi yang tepat adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Dalam paragraf ini, kita akan menggali lebih dalam tentang mengapa struktur dan desain organisasi sangat penting dan bagaimana mereka dapat memengaruhi kinerja dan perkembangan jangka panjang suatu entitas.
Pertama-tama, struktur organisasi memainkan peran kunci dalam menentukan tugas dan tanggung jawab setiap individu di dalam organisasi. Dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas apa, struktur ini membantu mencegah tumpang tindih tanggung jawab dan memastikan bahwa setiap bagian dari organisasi memiliki peran yang jelas. Tanpa struktur yang tepat, organisasi mungkin menghadapi masalah dalam hal efisiensi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik adalah fondasi untuk pencapaian tujuan organisasi.
Selanjutnya, desain organisasi mengacu pada cara organisasi itu sendiri diatur dan dihubungkan satu sama lain. Ini mencakup bagaimana departemen dan unit berinteraksi, komunikasi antar tingkat hierarki, serta aliran informasi dan keputusan. Desain organisasi yang baik dapat meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi di seluruh organisasi. Ini dapat menciptakan suasana kerja yang lebih efisien dan produktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing organisasi di pasar.
Selain itu, struktur dan desain organisasi juga memengaruhi budaya organisasi. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dianut oleh anggota organisasi. Struktur organisasi yang fleksibel dan terbuka cenderung mendukung budaya inovasi dan adaptasi, sementara struktur yang lebih kaku dapat menciptakan budaya yang lebih hierarkis dan formal. Oleh karena itu, pemilihan struktur dan desain organisasi yang tepat dapat membantu menciptakan budaya yang mendukung tujuan dan nilai organisasi.
Selanjutnya, struktur dan desain organisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan karyawan. Mereka dapat memberikan jalur karier yang jelas, peluang pengembangan, dan panduan untuk karyawan dalam mencapai tujuan mereka. Dengan struktur dan desain yang tepat, organisasi dapat membantu karyawan merencanakan dan mencapai pertumbuhan karier mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan retensi bakat dan motivasi.
Tidak kalah pentingnya, struktur dan desain organisasi dapat memengaruhi fleksibilitas dan adaptabilitas organisasi.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Struktur dan Desain Organisasi_edited.pptxEvaHanyFanida
Materi ini membahas tentang pentingnya menyusun Struktur dan Desain Organisasi. Struktur dan desain organisasi merupakan elemen kunci dalam kesuksesan suatu entitas, baik itu perusahaan, pemerintahan, lembaga nirlaba, atau bahkan organisasi sosial. Mereka menjadi landasan untuk mengarahkan, mengelola, dan mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Dalam era yang terus berubah dan kompetitif seperti sekarang, memiliki struktur dan desain organisasi yang tepat adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Dalam paragraf ini, kita akan menggali lebih dalam tentang mengapa struktur dan desain organisasi sangat penting dan bagaimana mereka dapat memengaruhi kinerja dan perkembangan jangka panjang suatu entitas.
Pertama-tama, struktur organisasi memainkan peran kunci dalam menentukan tugas dan tanggung jawab setiap individu di dalam organisasi. Dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas apa, struktur ini membantu mencegah tumpang tindih tanggung jawab dan memastikan bahwa setiap bagian dari organisasi memiliki peran yang jelas. Tanpa struktur yang tepat, organisasi mungkin menghadapi masalah dalam hal efisiensi dan akuntabilitas. Oleh karena itu, struktur organisasi yang baik adalah fondasi untuk pencapaian tujuan organisasi.
Selanjutnya, desain organisasi mengacu pada cara organisasi itu sendiri diatur dan dihubungkan satu sama lain. Ini mencakup bagaimana departemen dan unit berinteraksi, komunikasi antar tingkat hierarki, serta aliran informasi dan keputusan. Desain organisasi yang baik dapat meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi di seluruh organisasi. Ini dapat menciptakan suasana kerja yang lebih efisien dan produktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing organisasi di pasar.
Selain itu, struktur dan desain organisasi juga memengaruhi budaya organisasi. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dianut oleh anggota organisasi. Struktur organisasi yang fleksibel dan terbuka cenderung mendukung budaya inovasi dan adaptasi, sementara struktur yang lebih kaku dapat menciptakan budaya yang lebih hierarkis dan formal. Oleh karena itu, pemilihan struktur dan desain organisasi yang tepat dapat membantu menciptakan budaya yang mendukung tujuan dan nilai organisasi.
Selanjutnya, struktur dan desain organisasi juga memainkan peran penting dalam pengembangan karyawan. Mereka dapat memberikan jalur karier yang jelas, peluang pengembangan, dan panduan untuk karyawan dalam mencapai tujuan mereka. Dengan struktur dan desain yang tepat, organisasi dapat membantu karyawan merencanakan dan mencapai pertumbuhan karier mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan retensi bakat dan motivasi.
Tidak kalah pentingnya, struktur dan desain organisasi dapat memengaruhi fleksibilitas dan adaptabilitas organisasi.
Bagi Perusahaan yang membutuhkan Pelatihan ini dapat menghubungi Kami HARD-Hi SMART CONSULTING di Hotline : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan Bpk. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
1. Dr. SATYA PRANATA ASMARA, MBA
DOSEN PENGAMPU
Desain dan
Struktur Organisasi
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
Mata Kuliah Pengantar Manajemen
2. DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
BAB VIII
1. Mengetahui tujuan dari pengambilan keputusan yang terkait dengan desain organisasi
2. Mengetahui keterkaitan antara pembagian kerja, departementalisasi, hirarki dan
koordinasi.
3. Mengetahui faktor utama dalam desain organisasi
4. Mengetahui konsep dasar dari sebuah struktur organisasi dan beberapa pendekatan
dalam mendesain organisasi
5. Mengetahui keberadaan organisasi informal dalam sebuah organisasi.
T U J U A N
3. Konsep Dasar Pengorganisasian
• Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan
keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana
yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi
tertentu.
• Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi.
• Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan
dengan Struktur Organisasi.
• Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi
dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi,
terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber
daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan
kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan
4. Contoh dari Struktur Organisasi
Direktur
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer SDMManajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
5. Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
• Pilar Pertama : Pembagian kerja (division of work)
• Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
• Pilar Ketiga : Penentuan relasi antar bagian dalam
organisasi (hierarchy)
• Pilar Keempat : Penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam
organisasi atau koordinasi (coordination)
6. Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
• Pembagian Kerja adalah Upaya untuk
menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan
pekerjaan (yang telah disusun dalam proses
perencanaan) yang mungkin saja bersifat
kompleks—menjadi lebih sederhana dan spesifik
dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana
dan spesifik tersebut
7. • Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dengan
Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering
digunakan Pembagian Kerja karena yang dibagi-bagi
adalah pekerjaannya, bukan orangnya.
• Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian
Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat
berupa pembagian kerja untuk bagian dapur,
pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dan lain
sebagainya
8. Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan
( Departmentalization)
• Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka
kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu
yang sejenis
• Pengelompokan Pekerjaan atau
Departementalisasi pada dasarnya adalah
Proses pengelompokkan dan penamaan bagian
atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria
tertentu
9. • Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :
pencatatan menu, pemberitahuan menu
kepada bagian dapur, hingga pengiriman
makanan dari bagian dapur kepada pelanggan
di meja makan dapat dikelompokkan menjadi
satu departemen tertentu, katakanlah bagian
Pelayan
10. Proses
Job
Departmentalization
Proses
Job Specialization
/Division of Work
-Memasak makanan berdasarkan berbagai menu
-Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran, lauk-pauk,
buah-buahan, minyak goring, es batu, dan lain sebagainya
-Menuliskan menu yang dipesan pelanggan
-Mengantarkan makanan pesanan kepada meja pelanggan
-Menerima pembayaran dari pelanggan
-Membuat laporan keuangan harian
-Membuat laporan keuangan bulanan
-Membeli bahan-bahan mentah seperti sayuran,
lauk-pauk, buah-buahan, minyak goreng, es batu,
dan lain sebagainya.
-Memasak makanan berdasarkan berbagai menu
-Menuliskan menu yang dipesan pelanggan
-Mengantarkan makanan pesanan kepada meja
pelanggan
-Menerima pembayaran dari pelanggan
-Membuat laporan keuangan harian
-Membuat laporan keuangan bulanan
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Bagian Dapur
Contoh Pekerjaan-pekerjaan
yang akan dilakukan dalam
Bisnis Restoran
11. Pilar Ketiga :
Penentuan Relasi antar bagian dalam
Organisasi (Hierarchy)
• Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian
dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara
horisontal.
• Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu :
– Span of management control atau span of control
– Chain of Command
12. Penentuan Hirarki dalam Bisnis Restoran
Bawahan yang
membantu
Memerlukan
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Bagian Dapur
Kepala
Restoran
1 orang 3 orang 2 orang
Atasan yang
mengkordinasikan
13. Konsep Penting dalam Hierarcy
• Span of management control terkait dengan jumlah orang
atau bagian di bawah suatu departemen yang akan
bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
• Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam
sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya
hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan
siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
14. Contoh : Chain of Command dari Bisnis Restoran
Bagian Keuangan Bagian
Pelayanan
Bagian Dapur
Kepala
Restoran
1 orang 3 orang 2 orang
Pelayan 1
Pelayan 3
Pelayan 2
Belanja Memasak
Chain of
Command
17. Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
• Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan
seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau
bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat
tercapai secara efektif
• the process of integrating the activities of separate
departments in order to pursue organizational goals
effectively
• (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
18. Arti Penting Koordinasi bagi Organisasi
Koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan
satu sama lain, karena satu sama lain saling mempengaruhi.
Pentingnya koordinasi bagi koordinasi karena :
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence),
bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan
yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung
pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu
hasil akhir.
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece),
di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya
terlebih dulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence),
merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan
organisasi.
20. Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
Berdasarkan
Matriks
Berdasarkan
Fungsional
Berdasarkan
Produk
Berdasarkan
Pelanggan
Berdasarkan
Geografis
21. Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Rekrutmen
dan Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Bagian
Produksi
Bagian
Pergudangan
Functional
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu.
Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini
produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum,
produksi, dan lain sebagainya.
Kelebihan : Kerja lebih efisien, pengawasan menjadi lebih mudah.
Kekurangan : Sulit mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang berbeda,
pertanggung jawaban menjadi kurang jelas.
22. Departementalisasi berdasarkan Produk
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Produksi
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer
Keuangan
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Rekrutmen dan
Seleksi
Pelatihan dan
Pengembangan
Bagian
Produksi
Bagian
Pergudangan
Pasta Gigi Mi InstanSusu Sabun
Mandi
Product
Departmentalization
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam
departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis,
menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
Kelebihan: pengambilan keputusan menjadi semakin cepat, koordinasi menjadi lebih mudah, dan
pertanggungjawaban jelas.
Kekurangan: biaya operasional meningkat, duplikasi kegiatan/fungsi, pandangan sempit yang
mengutamakan divisi/bagiannya.
23. Departementalisasi berdasarkan Pelanggan
Mi InstanSabun
Mandi
Pasta Gigi
Remaja DewasaBayi Anak-anak
Customer
Departmentalization
Susu
Bagian Produksi PT
ABC
Departementalisasi berdasarkan Pelanggan dimana perusahaan akan
melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan
24. Departementalisasi berdasarkan Geografis
Manajer
Pemasaran
PT ABC
Bagian
Penjualan
Bagian
Promosi
Jakarta Bandung Makassar Medan
Geographic
Departmentalization
Departementalisasi berdasarkan Geografis adalah
Pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan
produk
25. Departementalisasi berdasarkan Matriks
Direktur Utama
PT ABC
Manajer
Pemasaran
Manajer
SDM
Manajer Riset dan
Pengembangan
Manajer
Keuangan
Profit
Project
Sabun
Mandi
Susu
Pasta Gigi
Mi Instan
Bentuk organisasi matriks merupakan gabungan dari departementalisasi menurut
fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki
dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua
atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan
sifatnya tidak tetap.
29. Organisasi Informal dalam Sebuah Organisasi
• Organisasi informal sebagai organisasi yang tercipta karena
adanya hubungan antar pribadi yang secara tidak sadar terjadi
keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang
formal pada struktur organisasi maupun kesepakatan tujuan
bersama.
• Dalam organisasi formal, tiap unsur organisasi mempunyai
kedudukan tugas dan fungsi-fungsi yang tegas, sedangkan di
dalam organisasi informal, kedudukan tugas dan fungsinya
tampak kabur.
• Organisasi informal ini terjadi karena adanya komunikasi antar
sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan informasi
melalui desas-desus dari mulut ke mulut.
30. Penyebab Kemunculan Organisasi Informal
Organisasi informasi berdiri tentunya tidak lepas dari
beberapa latar belakang dari orang-orang yang menyusun
organisasi tersebut. Organisasi informal muncul dapat
disebabkan karena :
a. Salah satu hakekat manusia adalah memenuhi kebutuhan
untuk berafiliasi dan bersosaliasasi dengan orang-orang luar
terutama yang ada disekitarnya.
b. Organisasi informal menjadi tempat untuk mengakomodasi
kebutuhan-kebutuhan yang tidak tersalurkan dalam
organisasi yang formal.
c. Kemunculan organisasi informal muncul karena adanya
persamaan keperluan yang terdapat dalam sekelompok
orang.
31. Perbedaan antara organisasi formal dan informal
ORGANISASI FORMAL ORGANISASI
INFORMAL
Hubungan Antar
pribadi
Hubungan antara
atasan & bawahan
ditentukan peraturan
Hubungan antara
atasan dan bawahan
berdasar kebutuhan
masing-masing
Kepemimpinan Pemimpin ditetapkan
dan ditunjuk
Pemimpin dipilih
berdasarkan
kesepakatan
Pengendalian
Perilaku
Pengendalian
perilaku melalui
pemberian balas jasa
dan hukuman
Pengendalian melaui
pemenuhan
kebutuhan
Ketergantungan Bawahan sangat
tergantung pada
atasan
Kurang tergantung
pada pimpinan