4. Daftar Isi
1. SAFETY MOMENT - Video Fiilm(1.17”).5’’
2. EXISTING REGULATORY VS TREND OF ACCIDENT – Brief.5’
3. SAFETY FIRST VS SAFETY EQUAL- Est. 10’
4. LEADERSHIP OBSERVATION- & ANALYSIS- 5 ‘
5. HISTORY OF OSH ERA- TOWARD VISION ZERO-5’
6. UNDERSTANDING SAFETY LEADERSHIP ROLE-15’
7. CASE DISCUSSION- Video 15’
8. MATURITY SAFETY CULTURE 10’
9. CONTOH KEPEMIMPINAN YANG DAPAT DILIHAT & DIRASAKAN-
10 LEADERSHIP TOOLS : QUESTION ONLY – 15”
.
9. Statistik Kecelakaan Kerja & Penyakit Akibat
Kerja
Occupational Accident & Diseases Statistics
6.552
234.370
3.410
221.740
4.007
210.789
245.000
240.000
235.000
230.000
225.000
220.000
215.000
210.000
205.000
200.000
195.000
2019 2020
Kecelakaan Kerja & PAK
2021
Kecelakaan Kerja & PAK (Occupational Accidents & Diseases)
Meninggal
2022. Indonesia National OSH Profile.
1,58
1,56
1,79
1,4
1,45
1,5
1,55
1,6
1,65
1,7
1,75
1,8
1,85
2019 2020
Tahun
2021
Biaya
(Trilyun
Rupiah)
Biaya (Cost)
Note: 2022: +13.26% ~ 265.334
BPJS, dataindonesia.id. Ytd. Nov
2022
10. Regulatory
• Undang-Undang RI No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja, menimbang:
• Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup & meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional
• Bahwa setiap orang lainnya yang berada di
tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya
• Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai
& dipergunakan secara aman & efisien
• Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan
segala daya upaya untuk membina norma-
norma perlindungan kerja
• 54 tahun UU 1 1970 tentang Keselamatan
Kerja
• Undang Undang no 22, tahun 2001 ttg
MIGAS: ps 40: Badan Usaha Usaha Tetap
menjamin Keselamatan dan Kesehatan
kerja, serta pengelolaan lingk Hidup.
Slides: Prof Fatma Lestari.
11. Kebijakan Penerapan Sistem
Manajemen K3 (SMK3)
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
(SMK4)
• Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP)
• Sistem Manajemen Keselamatan Migas (SMKM)
• Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP)
• Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fasilitas
Kesehatan/Rumah Sakit (SMK3RS)
• Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan (SMK2)
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran
• Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE) - Pariwisata
12. Basic Aspect of
Any Business
Business
Success
Production/
Project
Quality
Cost
Stakeholder
Relation
Safety
(OSHE)
SAFETY IS
EQUAL
20. Number
&
Severity
of
Incidents
Time ->
No Formal Interest
Preventive Era (Process Based)
Reactive Era (Incident Based)
The People side of Safety
(97% of injuries happen in
Safe Conditions.., at risk
Behavior.
Technology enhancement, Automation,
Interlock digitalization
TSejarah Perjalanan K-3 di Industri: ZERO- GOAL
21. “Effectively” addressed
unsafe conditions
Number
&
Severity
of
Injuries
Angka
&
Keparahan
Kecelakaan
Didasarkan pada
“Want To” - ACTION
Era Pencegahan
(didasarkan proses)
Tidak ada aturan formal
Era Reaktif (didasarkan kecelakaan)
• Mengatasi kondisi tidak aman
secara effektif
• K3 dibicarakan bila ada
kecelakaan
1940 1990
1950 1960 1970 1980 2010
2000 2020
• Memiliki SMK3, Audit, SOP,,
Sertifikasi ISO, Manual, dll
• Organisasi K3 sangat
berpengaruh, KPI’s, Statistik HSE.
dll
People sideofSafety
The History of OSH- Toward Vision Ø
“Have to”
Leadership
25. Case Discussion Dalam Video singkat ini:
Silahkan diamati dan perhatikan.
Dialog yang terjadi antara
Leaders- John Smith,(GM),
Dave (SUPV) & Bob , Operator
Forklif.
Discussion :
Satrio Pratomo: Feat. Inc Inv. Video Training tools- DNV
26. APA ITU BUDAYA KESELAMATAN?
26
Dalam sebuah organisasi, ini adalah bgmna cara keselamatan
dirasakan , dihargai , diprioritaskan dan terintegrasi dalam
kegiatan
Ini mencerminkan
komitmen nyata
terhadap keselamatan
di semua tingkatan
Ini bukanlah sesuatu yang
bisa Anda peroleh atau beli;
tapi sesuatu yang dimiliki
Budaya Keselamatan bisa positif , negatif atau netral
Esensinya terletak pada apa
yang diyakini orang
pentingnya keselamatan
Termasuk apa yang mereka
pikirkan , sesama kolega pekerja
dan pemimpin mereka sangat
percaya tentang prioritas
keselamatan
27. BUDAYA KESELAMATAN & SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
(Pendekatan yang Saling menlengkapi untuk Mengelola Kinerja)
27
Apa
yang
Anda
Inginkan
Apa
yang kau
dapatka
n
Apa rencana pencegahan kita?
Aset, Produk dan Operasi
Sepanjang ”Life Cycle” operasi/ kegiatan
Bagaimana kami melindungi Tamu,
Karyawan, pihak ketiga kami
Bagaimana kita mengelola sumber
daya kita
Bagaimana Kami Mengelola
Keselamatan, Kesehatan & Lingkungan
BUDAYA KESELAMATAN
28. Kami secara aktif
melibatkan tenaga
kerja dalam
pengelolaan
keselamatan dan
menggunakan
indikator-indikator
“Leading”- Proses
oriented.
Keselamatan adalah
perhatian utama bagi
semua orang.
Kesalahan, Gap,
kekurangan
ditanggung bersama.
Kami menggunakan
beberapa indikator utama
dan mencoba mencari serta
menghilangkan bahaya dan
risiko
Kepatuhan thd sistem
adalah fokus umum.
Kesalahan masih terfokus
pada tenaga kerja.
TINGKAT KEMATANGAN BUDAYA KESELAMATAN
Beswick , S. Penilaian budaya
28
1 3
2 4 5
Kami melihat
keselamatan sebagai
hal yang mahal dan
mungkin
menghambat
pengiriman.
Penggerak
utamanya adalah
produksi,
keselamatan hanya
dipertimbangkan
untuk kepatuhan
hukum.
Pathological
(tidak fokus). Kami merespons
setelah kejadian
kecelakaaan..
Menyalahkan
pekerja dan hanya
menemukan
penyebab dangkal
sehingga insiden
terulang kembali.
Reaktif Kalkulatif Proaktif
Keselamatan adalah cara
kita berbisnis.
Kita memiliki paranoia
yang sehat terhadap
keselamatan dan
menggunakan indikator
kinerja keselamatan
yang “leading” proses
oriented
Keselamatan adalah nilai
yang dianut oleh semua
orang.
Saling Peduli- COACH
EACH OTHER
Generative
29. Tingkat Kematangan Budaya K3
Generative
“Who cares as long as we
are not caught?”
“We have systems in place to
manage all hazards”
“Safety is how we do business
around here”
Reactive
Calculative
4. Proactive
3.
2.
1. Pathological “Safety is important; we do a lot
every time we have an accident”
“We work on the problems
that we still find”
Safety Culture Maturity Level
5.
Increasingly
Informed
Increasing
Trust
Feat Prof FL slides
30. No Injury, No Harm
to People, No
fatality
Equal with Safe
operation???
“keselamatan”
bukan sekedar
tidak adanya
kecelakaan dan
insiden
Ref: Erik Hollnagel 2023
Case Discussion
Video: feat WAG- Psikologi.
31. ELEMEN BUDAYA K-3
(Diadopsi dari Prof James Reason- 1998)
• Budaya informasi – organisasi mengumpulkan dan menganalisis data yang
relevan untuk tetap mengetahui kinerja keselamatannya.
•
• Budaya pelaporan – orang yakin bahwa mereka dapat melaporkan
masalah keselamatan tanpa takut dipersalahkan.
•
• Budaya pembelajaran – organisasi belajar dari kesalahannya dan
melakukan perubahan pada kondisi yang tidak aman.
•
• Budaya yang fleksibel – organisasi dapat mengkonfigurasi ulang rantai
komando jika dihadapkan pada lingkungan tugas yang dinamis dan
menuntut.
•
• Budaya yang adil – orang memahami batas antara perilaku yang dianggap
dapat diterima dan tidak dapat diterima. Perilaku yang tidak dapat diterima
ditangani dengan cara yang konsisten, adil dan wajar
•
32. VISIBLE & FELT LEADERSHIP
(Kepemimpinan & Terlihat & Dirasakan)
• Lakukan Kunjungan kelapangan-sendiri maks 2 orang.- Planned
Schedule, periodic konsistent.
• Fokuskan ke Lokasi dimana terdapat kegiatan para pekerja sedang
melakukan Aktifitas.- Care about people.
• Lakukan Observasi, dan dekati salah satu nya untuk minta waktu
• Hanya Bertanya........?? Tinggalkan Traditional Management
Tools. (Jari Telunjuk)
• “Solusi” datang dari yang yang melakukan pekerjaan”-
• Berikan Pujian – “Positip Reinforcement” untuk hal yang postip &
solusi.
• Prinsip: ”The Real Safety Expert” is the people who doing the Job.
33. JOB STEP /
ACTIVITIES
MACHINE/EQ
UIPMENT/
TOOL
INVOLVES IN
EACH STEP
POTENTIAL HAZARD / LOSS SEVERITY PROBABILITY RISK RATING
CONTROL
MEASURES
What are
you doing ?
How do
you
complete
the job ?
How can you / other
get hurt doing the
job ?
What kind
of injury ?
How bad ?
Have you
heard before ?
How frequent
?
How
possible it
will
happened
to you ?
I don’t want
this happened
to you. How
you prevent it ?
How to stop
yourself / other
getting injured
?
RISK ASSESSMENT STYLE OF QUESTIONING
Leadership Tools)
34. LANGKAH KERJA
/ KEGIATAN
MESIN/PERALA
TAN/ ALAT
TERLIBAT
DALAM SETIAP
LANGKAH
POTENSI BAHAYA/
KERUGIAN
TINGKAT
KEPARTAHAN
KEMUNGKINAN
PERINGKAT
RISIKO
TINDAKAN
KONTROL
Apa yang sedang
kamu lakukan ?
LAGI NGAPAIN
BRO...?
Bagaimana cara
Anda
menyelesaikan
pekerjaan
tersebut?
Bagaman Cara
nya melakukan
itu ?
Bagaimana Anda/orang lain
bisa terluka saat melakukan
pekerjaan itu?
Apa Yang bisa bikin dirimu.
terluka atau celaka?
Bagaimana Jika.....
Cedera macam
apa ?
Seberapa
buruk ?
Memang
Seberapa
Parah? Jika itu
terjadi ?
Bagaimana
Jika....
Pernahkah Anda
mendengar
sebelumnya?
Seberapa sering?
Pernah dengar hal
seperti itu terjadi ?
Seberapa sering ?
Seberapa
mungkin hal
itu terjadi
pada Anda?
(anak mu
berapa?..)
Aku tidak ingin ini
terjadi padamu.
Bagaimana Anda
mencegahnya?
Bagaimana cara
nya agar dirimu
sendiri/orang lain
tidak terluka?
Apa yang bisa saya
bantu ? Untuk
mengatasinya ?
Style : Risk asessmnet questions .
“Leadership Tools”
Kunci Sukses dalam Perubahan Behaviour : 3P
35. Definisi
Leadership &
Safety
Leadership
• Management must feel the pain & dissatisfaction with
past performance & must have the courage to
change…There must be a burning desire to transform
their style of management
• Demming Cycle – Konsep Manajemen (PDCA)
• Safety leadership is the capacity to mobilize people
around safety challenges, and influence behavior so
that it becomes safer (ICSI, 2022)
• Transformational Safety Leadership: adanya perubahan
peran manajer menjadi fasilitator, atau ‘coach’
(pembina/pembimbing)- Meninggalkan Traditional
management tools.
36. LEADER TRAIT
Ciri & Sifat Pemimpin untuk
Mermbangun Budaya
C O A C H
A
R
E
O
B
S
E
R
V
E
C
T
I
O
N
O
M
M
U
N
I
C
A
T
E
E
L
P
COLLABORATION
VISIBLE, & FELT LEADERSHIP