SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Download to read offline
KEMENTERIAN ESDM
DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI
KOMPETENSI PENGAWAS
OPERASIONAL PERTAMA (POP)
BAGI PERTAMBANGAN
J S A
Dr. Imelda Hutabarat,ST.,MT.
1
KEMENTERIAN ESDM
BIODATA
Pendidkan
1997: Sarjana Teknik Metalurgi Universitas Indonesia
2008: Master Rekayasa Pertambangan-Pemanfaatan
Batubara Institut Teknologi Bandung
2016: Doktorat Non Ferrous Metallurgy
University of Leoben Austria
Pengalaman Kerja
2003-skrg :Widyiaswara Muda
Pusdiklat Teknologi Mineral dan
Batubara/ PPSSDM Geominerba
2004 - 2005 : Metalurgist - Small Scale Gold Mining Project – OSM
2005 – 2006: Metalurgist - Global Mercury Project – UNIDO
1998-2003 : Senior Process Engineer
PT ASTRA Microtronics Technoology
Enail: imelda.hutabarat@esdm.go.id
,
Video
KEMENTERIAN ESDM 3
KOMPETENSI PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA
1. Melaksanakan dasar-dasar keselamatan pertambangan.
2. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab keselamatan pertambangan
pada area yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Melaksanakan Investigasi Kecelakaan.
4. Melakukan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko.
5. Mengelola Limbah di area Lingkungan Kerjanya.
6. Melaksanakan Prosedur Perlindungan Lingkungan di Area Lingkungan
Kerjanya.
KEMENTERIAN ESDM 4
Tujuan Pelatihan
A. Menjelaskan tentang pengertian JSA.
B. Mengerti langkah – langkah dalam membuat JSA.
C. Melakukan identifikasi terhadap tugas kritis, mengurai tugas – tugas menjadi
langkah, identifikasi dan analisa potensi kerugian serta rencana pengendaliannya.
D. Membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan (JSA) terhadap tugas yang ada di area
kerjanya.
Setelah mengikuti Pelatihan ini, maka peserta akan mampu :
KEMENTERIAN ESDM
DASAR HUKUM
UU NO.1 TH 1970
5
Pasal 9 – (1)
Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:
• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bekerja
KEMENTERIAN ESDM
UU NO. 4 TH 2009
6
Pasal 139
 dinyatakan bahwa menteri melakukan pembinaan terhadap pengelolaan usaha
pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota, pembinaan tersebut meliputi:
 Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha
pertambangan;
 Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi;
 Pendidikan dan pelatihan; dan
 Perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan di bidang mineral dan
batubara.
KEMENTERIAN ESDM 7
Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan
pekerjaannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi
bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya.
Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman,
maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan
dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan
produktivitas.  zero accidents.
Filosofi dan Konsep Dasar Keselamatan
KEMENTERIAN ESDM 8
Dasar Pemikiran
 Setiap terjadinya kecelakaan selalu ada penyebabnya.
 Setiap tugas dalam suatu pekerjaan dapat diuraikan kedalam suatu urutan
tahapan yang sederhana.
 Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali potensi kerugiannya
 Setiap potensi kerugian dalam tahapan pekerjaan dapat dikendalikan atau
diatasi.
Persyaratan agar seseorang dapat bekerja dengan aman :
1. Harus mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan
2. Harus mengetahui potensi bahaya – bahaya yang dapat timbul pada
aktifitas pekerjaan tersebut
KEMENTERIAN ESDM 9
Analisa Keselamatan Pekerjaan adalah suatu aktifitas program kritis yang dilakukan untuk
keselamatan dan kesehatan pekerja dan perusahaan yang memberikan penekanan pada
pengurangan biaya dan peningkatan kualitas kerja.
Cara untuk mendapatkan tujuan diatas adalah menganalisa secara sistematis pekerjaan yang
dikerjakan kemudian membuat prosedur atau petunjuk kerja yang cocok untuk memastikan
bahwa pekerjaan tersebut dapat secara konsisten dilakukan dengan cara yang benar.
Pengertian Job Safety Analysis
Analisis Keselamatan kerja (JSA) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi,
menganalisa dan merekam
1) Langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan tertentu,
2) Potensi bahaya yang mungkin timbul dalam setiap langkah,
3) Melakukan rekomendasi tindakan/prosedur yang dapat menghilangkan atau mengurangi potensi
bahaya-bahaya tersebut.
KEMENTERIAN ESDM
1
0
Pengertian Work Instruction (WI)
Work Instruction (WI) secara garis besar adalah uraian pekerjaan (Job Description)
seseorang, yang menguraikan bagaimana satu langkah dalam suatu prosedur
dilakukan.
Misalnya langkah - langkah pengemasan produk, langkah – langkah perbaikan
mesin, langkah – langkah rekrutmen dll. Oleh karena itu dalam work instruction
dapat dikategorikan sebagai petunjuk operasional. Penekanan pada work instruction
adalah “how to do” (bagaimana melakukannya).
KEMENTERIAN ESDM
1
1
Pengertian Standard Operating Procedure (SOP)
Standard Operating Procedure (SOP) adalah panduan hasil kerja yang
diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan
didokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur kerja) secara
rinci dan sistematis. Alur kerja tersebut haruslah mudah dipahami dan dapat
diimplementasikan dengan baik dan konsisten oleh pekerja..
KEMENTERIAN ESDM
1
2
Perbandingan JSA dengan SOP
KEMENTERIAN ESDM 13
Manual
Procedures
Instructions
Forms
ISO 9001: 2015
SMKP
KEMENTERIAN ESDM
 Metode kerja berbeda?
 Perbedaan kondisi kerja?
 Perbedaan tool, peralatan?
Apakah terdapat perbedaan?
Apakah pekerjaan berdampak
kepada yang lain?
 Berdampak ke pekerjaan lain?
 Berdampak ke orang sekitar?
 Berdampak ke lingkungan?
 Diminta oleh SPV?
Apakah JSA dipersyaratkan?
 Tercantum dalam permit?
 Diminta dalam program kerja?
 Diminta dalam SOP?
Buat
JSA
 Pekerjaan non rutin??
High Risk ?
 Hazard?
NO
NO
NO
YES
YES
YES
YES
KAPAN JSA DIPERLUKAN?
 Perubahan frekuensi ?
KEMENTERIAN ESDM
MENGAPA JSA DIPERLUKAN ?
Karena dalam JSA Setiap bahaya yang yang mungkin
akan terjadi pada setiap tahapan / langkah pekerjaan
telah dianalisa tingkat resiko dan cara penanganannya.
JSA merupakan salah satu bagian dari Analisa Manajemen
Resiko yg paling efektif untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
KEMENTERIAN ESDM
1
6
Beberapa tools/ alat yang dapat digunakakn untuk
menilai resiko, diantaranya adalah:
• HAZOB – Hazard Observation Card
• JSA – Job Safety Analysis
• HAZAN – Hazard Analysis
• HAZOP – Hazard and Operability Study
• SIMOP – Simultaneous Operations Assessment
TOOLS PENILAIAN RESIKO
Dari beberapa Tools di atas, masing-masing memiliki tujuan dan area
penerapan berbeda-beda, namun JSA adalah Tool yang paling bisa
diterapkan dihampir semua bidang pekerjaan
KEMENTERIAN ESDM
1
7
• Mengidentifikasi dan mengeliminasi bahaya sebelum kecelakaan terjadi
• Pekerja berpengalaman akan membantu mengarahkan/ guide pekerja
dengan pengalaman terbatas
• Menyediakan ruang untuk ide dan menyediakan peluang untuk
improvement
• Menilai tugas tahap demi tahap
JSA dinilai efektif karena
KEMENTERIAN ESDM
1
8
Alasannya adalah :
• Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung dengan tiap
jenis pekerjaan yang menjadi tugas anak buahnya.
• Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan anak
buahnya.
• Mempunyai catatan tentang terjadinya kecelakaan di lokasi kerja
tersebut paling lengkap.
Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap Analisa
Keselamatan Pekerjaan?
“Pengawas Lapangan / Group Leader”
KEMENTERIAN ESDM
1
9
1. Inventarisasi Tugas yang belum ada JSA
2. Identifikasi Tugas - tugas yang Kritis.
3. Mengurai Tugas menjadi langkah atau aktifitas.
4. Mengidentifikasi dengan tepat potensi kerugiannya pada setiap
langkah.
5. Menyusun pengendalian dan prosedur atas potensi kerugian
yang teridentifikasi
6. Penggunaan pada pekerjaan.
Langkah – Langkah Pembuatan JSA
KEMENTERIAN ESDM
2
0
Adalah menyusun atau melakukan inventarisasi tugas yang kritis, yaitu membuat
suatu daftar yang sistematis dari semua jabatan pekerjaan, kemudian membagi
setiap jabatan pekerjaan ke dalam tugas – tugas sehingga setiap tugas dapat diteliti
dengan seksama untuk menentukan tugas mana yang kritis.
Cara melakukan identifikasi tugas kritis atas inventarisasi tugas yang effektif
adalah:
• Mengumpulkan dan mengkaji kecelakaan yang pernah terjadi, baik berakibat
cidera pada manusia maupun kerusakan harta benda serta kerugian produksi.
• Tugas yang mempunyai potensi kerugian besar walaupun belum pernah terjadi
kecelakaan.
Identifikasi Tugas Kritis
KEMENTERIAN ESDM
2
1
4 Faktor untuk menentukan suatu tugas kritis :
• Faktor Tingkat Keparahan / Severity
• Faktor Tingkat Kekerapan / Frekuensi
• Faktor Peluang / Probability
• Faktor tugas baru
Identifikasi Tugas Kritis
KEMENTERIAN ESDM
2
2
Identifikasi Tugas Kritis
Faktor Keparahan / Severity Factor :
Faktor Keparahan diambil dari biaya kerugian yang mungkin timbul
akibat melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas (Cidera manusia
maupun Kerusakan Harta Benda)
No. Nilai Kriteria
1 0 Tidak ada cidera/Kerugian < $ 100
2 2 Luka Ringan/Kerugian $ 100 - $ 1.000
3 4 LTI/ Kerugian $ 1.000 - $ 5.000
4 6 Cacat/Meninggal/ Kerugian > $ 5.000
KEMENTERIAN ESDM
2
3
Identifikasi Tugas Kritis
Jumlah Orang
yang Melakukan
Tugas
1 kali
setiap
hari
Beberapa
kali setiap
hari
Sering kali
setiap
hari
Sedikit 1 1 2
Agak Banyak 1 2 3
Banyak 2 3 4
Sangat Banyak 3 4 5
Faktor Kekerapan / Frequency Factor :
Faktor Kekerapan ditentukan oleh bagaimana seringnya pekerjaan itu dilakukan dan
jumlah pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut.
KEMENTERIAN ESDM
2
4
Identifikasi Tugas Kritis
Faktor Peluang/Probability
Hal – hal yang mempengaruhi Faktor Peluang / Probability adalah :
Resiko, yaitu bagaimana potensi bahaya yang terkandung dalam tugas tersebut.
Kesulitan, yaitu bagaimana tugas tersebut cenderung berpengaruh terhadap
kualitas dan produksi.
Kerumitan dari tugas yang dikerjakan.
Kemungkinan Kerugian apabila tugas tersebut tidak dikerjakan dengan cara yang
tepat.
KEMENTERIAN ESDM
2
5
Identifikasi Tugas Kritis
Faktor Tugas Baru
Suatu tugas yang baru, harus dianggap sebagai tugas kritis dan akan menjadi
target dari analisa dengan atau tanpa sejarah kerugian yang ditimbulkan.
Tugas yang baru dilakukan akan diperlakukan sebagai suatu tugas kritis sampai
terjamin aman dalam mengerjakannya dengan suatu cara tertentu yang
selanjutnya dijadikan sebagai suatu standard.
KEMENTERIAN ESDM
2
6
Setiap tugas dapat diurai menjadi urutan langkah – langkah yang harus dilakukan,
suatu perintah yang khusus dari langkah adalah cara yang terbaik untuk melakukan
tugas dengan effektif, dan pada akhirnya akan menjadi prosedur kerja.
Contoh uraian Tugas : Dumping OB di Disposal dengan HD 465
1. HD 465 memasuki Lokasi Disposal.
2. HD 465 Mendekati Dumping Point
3. Melakukan Manuver di Disposal.
4. HD 465 Bergerak Mundur.
5. Melakukan Dumping OB
6. Menurunkan Vessel
7. HD 465 bergerak maju untuk keluar disposal
Mengurai Tugas menjadi Langkah / aktifitas
KEMENTERIAN ESDM
2
7
Cara paling effisien dalam melakukan penguraian tugas adalah harus memasukkan
semua langkah utama yang kritis, dan tidak memasukkan langkah yang kemungkinan
tidak akan menimbulkan masalah besar apabila langkah tersebut tidak terlalu
diperhatikan.
Keputusan untuk menentukan apakah langkah tersebut dimasukkan atau tidak adalah
dengan sebuah pertanyaan “Apakah langkah ini menjadi langkah kritis apabila
dilakukan dengan salah?” atau dikatakan sebagai langkah yg signifikan
Mengurai Tugas menjadi Langkah / aktifitas
Kunci utama dalam menyeleksi langkah tugas adalah untuk mencegah kerugian baik cidera pada manusia,
kerugian pada alat, terganggunya produksi maupun penurunan kualitas.
KEMENTERIAN ESDM
2
8
Mengurai Tugas menjadi Langkah - langkah
ISI lah dengan langkah tugas
dari suatu pekerjaan minimal
7 langkah tugas dan
maxsimal 15 langkah tugas
KEMENTERIAN ESDM
Isian
DIINGAT
1
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
1 1 Ditinggal kosong Harus diisi
2
2 Nama TUGAS
(yang
dibuatkan
JSA)
1 Sering ditulis NAMA
JABATAN
Harusnya ditulis NAMA TUGAS seperti: Kata kunci yang harus diingat:
a. Mengganti bolam neon yang mati a. Ini adalah SINGLE TASK
b. Mengganti ban LV yang kempes di jalan b. Atau TUGAS TUNGGAL
c. Melakukan P2H Haul Truck c. Yang dilakukan oleh anak buah,
bukan yang dilakukan pengawas
d. Melakukan pemotongan pohon d. Karena ini akan menjadi panduan
anak buah kita bekerja.
e. Melakukan loading Articulated Dump
Truck (ADT)
e. Karena ini sebuah tugas, maka baik
kalau nama tugas ini dimulai
dengan KATA KERJA dengan
AWALAN me-
f. Melakukan pengisian fuel haul truck
g. Menaikkan barang ke rak dengan forklift
h. Mengoperasikan dozer melakukan
pendorongan material di daerah
dumping OB
i. Mengoperasikan dumptruck untuk
dumping bijih ke crusher
KEMENTERIAN ESDM
sekaligus, yaitu:
2
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
3 APD Wajib 1 APD wajib tidak ditulis
semua atau hanya ditulis
sebagian.
a. Semua APD Wajib harus ditulis semua
b. Ini adalah APD yang wajib dipakai
sepanjang mengerjakan Tugas di JSA
ini, dari awal sampai akhir.
Misalnya: Sepatu safety, helmet, rompi
pantul, kacamata.
c. Oleh karena itu, memakai APD jangan
ditulis berulang-ulang lagi di kolom 3.
d. Tambahan APD yang dipakai pada
tahapan pekerjaan tertentu, JANGAN
di tulis disini.
Contohnya: Memakai topeng muka
waktu memakai gurinda, di tulis di
kolom 3 pada tahap memakai gurinda.
2 Persiapan atau Pemakaian
APD dimasukkan ke dalam
langkah kerja
a. APD adalah pengendalian, bukan
langkah kerja.
APD Wajib, dimasukkan ke daftar APD
di bagian atas.
4 Menguraikan
langkah kerja
di kolom 1
1 Langkah-langkahnya tidak
komplit dari awal sampai
selesai
Selalu mulai dari PERSIAPAN, selama
pekerjaan berlangsung, sampai dengan
beres-beres mengembalikan peralatan
sebelum pekerjaan ditinggalkan.
Uraikan langkah-langkah kerja di
kolom 1, menurut bagaimana
seharusnya pekerjaan itu dikerjakan
sehari-hari.
2 Sering dalam satu JSA
langkah kerjanya hanya
ditulis SATU LANGKAH
Kalau hanya ditulis SATU LANGKAH, sudah
pasti bahwa penguraian langkahnya TIDAK
BENAR, atau pemilihan TUGASnya yang
salah.
Jangan mengurutkan hanya untuk
keperluan membuat JSA, sedangkan
nanti waktu mengerjakan berbeda.
3 Langkah terlalu besar masih
bisa dipecah lagi menjadi
langkah-langkah kecil
Contoh:
Langkah "Mengganti ban" masih bisa
dipecah menjadi 6 langkah:
JSA ini di buat untuk 3 tujuan tercapai
KEMENTERIAN ESDM
4
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
d. Menebangi semak-semak untuk
memberikan ruang gerak pemotongan
pohon
e. Memotongi semak-semak untuk jalan
menghindar waktu pohon mulai roboh.
f. Membuat bentuk koakan (potohg
segitiga) di bagian pohon ke arah mana
akan dirobohkan
g. Melakukan pemotongan di bagian
belakang pohon
h. Bergerak menjauhi pohon yang sudah
mulai roboh
5 Tidak memakai KATA KERJA
aktif dengan AWALAN me- Memakai kata kerja aktif dengan awalan
me-
Karena ini adalah langkah-langkah
kerja, maka ini harus berupa kata
kerja aktif, bukan kata benda, atau
suatu pernyataan.
Contoh: Seharusnya:
a. P2H a. Melakukan P2H
b. Parkir unit b. Memarkir unit
c. Operator naik unit c. Menaiki unit (kata operator tidak perlu
di sebut, karena JSA ini memang punya
operator semua)
Pastikan memakai bahasa yang mudah
dimengerti oleh karyawan yang akan
memakai JSA ini.
d. Pekerjaan Chainsaw d. Melakukan pemotongan bagian depan
pohon dengan chainsaw
KEMENTERIAN ESDM
3
2
Adalah melakukan identifikasi dan analisa untuk menentukan keterpaparan dari
kerugian yang ada pada setiap langkah tersebut pada saat melakukan tugas.
Faktor untuk identifikasi potensi kerugian meliputi :
• Faktor Manusia
• Faktor Mesin / peralatan
• Faktor Material
• Faktor Lingkungan/Environment
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Setiap langkah harus dianalisa untuk menentukan apa saja
kerugian yang mungkin timbul mencakup aspek keselamatan,
kualitas dan produksi.
KEMENTERIAN ESDM
3
3
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
ISI lah kemungkinan BAHAYA
terbesar yang akan timbul (sesuai
dengan urutan 4M + 1L)
KEMENTERIAN ESDM
3
4
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Manusia :
 Apakah dapat menyebabkan cidera, penyakit,dll.
 Apakah pekerja dapat terjepit, terjatuh, terbentur
 Apakah tindakannya dapat menurunkan tingkat keselamatan, produksi
atau kualitas.
KEMENTERIAN ESDM
3
5
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Peralatan :
 Apa bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.
 Apa saja kondisi Kedaruratan dari peralatan tsb.
 Apakah peralatan dapat menyebabkan kerugian terhadap Keselamatan,
Produksi atau kualitas.
KEMENTERIAN ESDM
3
6
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Material :
 Apa bahaya dari bahan kimia yang terpapar.
 Apa masalah yang spesifik dari penanganan Material.
 Bagaimana kemungkinan material dapat
menyebabkan kerugian terhadap Keselamatan,
produksi dan kualitas kerja.
KEMENTERIAN ESDM
3
7
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Lingkungan :
 Masalah Tata Griya/Housekeeping.
 Masalah kebisingan, temperatur, getaran, ventilasi, penerangan, radiasi.
 Kerugian terhadap Keselamatan, Produksi dan Kualitas Kerja.
KEMENTERIAN ESDM
3
8
Metode Analisa Potensi Kerugian:
 Analisa dengan Observasi dan Diskusi
 Analisa dengan Diskusi
 Analisa Hubungan tujuan management & faktor tugas (biaya,
produksi,kualitas dan keselamatan)
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
KEMENTERIAN ESDM
3
9
Metode Pemeriksaan (observasi) Potensi Kerugian:
 Siapa yang paling pantas untuk melakukan?
 Dimana tempat yang baik untuk melakukan?
 Kapan harus dilakukan?
 Apa tujuannya?
 Mengapa diperlukan?
 Bagaimana cara terbaik untuk melakukannya?
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
KEMENTERIAN ESDM
5
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
2 Melakukan
identifikasi
bahaya di
kolom 2
1 Terlalu singkat, seperti:
"Terjepit", "Jatuh",
"Tertabrak, dst
Karena ini akan dibaca dan menjadi
panduan anak buah kita, maka seharusnya
kita tulis yang bisa memberikan informasi
yang komplit kepada karyawan:
Usahakan memberikan info yang
cukup untuk memudahkan karyawan
mengerti, bahayanya apa dan
membahayakan apa, serta kapan.
a. Terjepit a. Jari terjepit di antara transmisi yang
diangkat dengan lantai.
b. Terjepit b. Badan terjepit di antara bumper unit
ke dinding.
c. Terpukul tangga c. Ujung tangga memukul orang di
sekitar kita
d. Terjepit d. Jari terjepit di antara lipatan tangga
e. Tertimpa batu e. Tertimpa batu yang jatuh dari lereng
tebing
f. Terkena air radiator f. Tersembur air panas dari radiator ke
tangan, muka atau tubuh
g. Terpeleset g. Terpeleset di lantai yang licin karena
lumpur
h. Tersandung h. Kaki tersandung batu sehingga
terjatuh
i. Cedera punggung
(pinggang)
i. Cedera tulang punggung karena salah
cara mengangkat
j. Menforsir tenaga j. Menforsir tenaga waktu menarik,
mendorong, memutar, menjangkau,
mengangkat (pilih yang sesuai saja)
k. Debu k. Debu masuk pernapasan atau debu
masuk mata
l. Meledak l. Tangki fuel meledak karena tersulut
api las
KEMENTERIAN ESDM
4
1
Pengendalian Adalah tindakan dan pencegahan yang akan mencegah terjadinya potensi
kerugian dan akan memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan effisien.
Rekomendasi Pengendalian akan dibuat sebagai :
• Prosedur Kerja
1. Harus Singkat, Jelas, benar dan lengkap
2. Dimulai dengan pernyataan perlu dan gunanya tugas ini
3. Menghadirkan langkah demi langkah uraian & prosesnya
4. Mengungkapkan langkah yang positip.
5. Dibuat dalam format yang sederhana.
• Instruksi Kerja
Pengendalian, Prosedur dan Instruksi Kerja
KEMENTERIAN ESDM
HIRARKI KENDALI KONTROL
(Permen ESDM No.38 / 2014 ttg Penerapan SMKP Minerba)
• REKAYASA TEKNIK : eliminasi, substitusi, isolasi
• ADMINISTRASI : pemilihan pekerja & kontraktor yg kompeten,
pengaturan jam kerja, rambu-rambu keselamatan, rotasi kerja,
pembatasan jam kerja, penempatan orang, penetapan tugas
• PRAKTEK KERJA : Prosedur Kerja (JSA, SOP, IK), Cara Kerja,
Diklat/Trining
• APD & Alat Keselamatan
KEMENTERIAN ESDM
4
3
Isi dengan pengendalian bahaya
yang sesuai dengan urutan
hierarki pengendalian dan
terukur
Pengendalian, Prosedur dan Instruksi Kerja
KEMENTERIAN ESDM
4
4
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN
Setelah menetapkan pengendalian, maka :
Implementasi kontrol yang telah ditetapkan
JSA harus diikuti oleh seluruh pekerja
Pastikan dokumen JSA telah diketahui dan dimengerti oleh seluruh pekerja
Pastikan dokumen JSA disimpan dengan baik sebagai evidence
Pekerja dapat mengajukan keberatan jika JSA tidak sesuai/ relevan lagi
Secara reguler JSA harus ditinjau kembali
Meninjau kembali JSA yg telah jadi adalah penting untuk mengetahui apakah
JSA masih memadai untuk waktu sekarang ataukah tidak, karena jika ada
perubahan terhadap metode, peralatan dan lingkungan kerja maka JSA yg
telah dibuat kemungkinan besar perlu dirubah atau diperbaharui
KEMENTERIAN ESDM
4
5
Metode Pembuatan JSA :
1. Observasi dan Diskusi
2. Diskusi Saja
KEMENTERIAN ESDM
4
6
Metode Observasi & Diskusi
1. SELEKSI PEKERJA
2. BERI PENJELASAN
3. OBSERVASI SETIAP LANGKAH
4. PERIKSA DENGAN PEKERJA
5. ULANG DENGAN PEKERJA LAIN
6. IDENTIFIKASI POTENSI KERUGIAN
KEMENTERIAN ESDM
4
7
Metode Diskusi
1. Cari beberapa orang yg berpengalaman
2. Lakukan pertemuan satu kali atau lebih
3. Jelaskan penggunaan dan cara pendekatannya
4. Tentukan langkah yg signifikan dan aktifitas yg kritis
5. Identifikasi kerugian yg terpapar
KEMENTERIAN ESDM
4
8
• Orientasi Pekerja Baru / Penugasan Baru
• Pelatihan Pengawas Baru
• Instruksi Tugas yang Benar
• Observasi tugas yang terencana
• Pertemuan kelompok / Safety talk
• Penyelidikan Kecelakaan
• Pelatihan Ketrampilan
Penggunaan JSA :
KEMENTERIAN ESDM
49
Contoh Format Pengisian JSA : Penggantian AC
1 Persiapkan peralatan,
berupa ; Obeng, Tang,
Tangga.
1.1 - Tangan Terjepit
oleh.....
1.1.1 memastikan saat
mengambil peralatan,
posisi tangan tidak
pada lokasi titik jepit
2 Matikan Arus Listrik 2.1 - Tangan Tersetrum
oleh....
2.1.1. . . . .. . . .
3 Pasang Tangga. 3.1 - Kaki Terpeleset
karena..
3.1.1. . . . .
4 Melepas Cover 4.1 -Kepala Terbentur
oleh...
4.1.1 . . . . . . .
5 Melepas baut perekat AC 5.1 -Terjatuh karena.... 5.1.1 . . . . . . . . .
6 Turunkan AC 6.1 - Tertimpa oleh.... 6.1.1 . . . .
7 Angkat AC yang baru 7.1 -Tertimpa oleh.... 7.1.1
8 Pasang AC yang baru 8.1 -Tertimpa oleh.... 8.1.1
9 Menurunkan Tangga 9.1 -Terbentur oleh... 9.1.1
10 Hidupkan Arus 10.1 -Tersetrum oleh... 10.1.1
URAIAN/TAHAPAN
PEKERJAAN
POTENSI DARI BAHAYA YG
MUNGKIN TIMBUL
PENCEGAHAN/
PENGENDALIAN
KEMENTERIAN ESDM
LATIHAN PRAKTEK
KEMENTERIAN ESDM
LANGKAH PEMBUATAN JSA
• MEMILIH PEKERJAAN (KRITIS)
• MENGURAIKAN TAHAPANNYA
• MENGIDENTIFIKASI BAHAYA
• MENGENDALIKAN BAHAYA
KEMENTERIAN ESDM
ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALISIS)
Nama Pekerjaan : Tgl : No. :
Bagian : Dianalisa : Baru :
Seksi : Disetujui : Revisi : Tgl Rev. :
APD Yang Hrs Dipakai : Disetujui Oleh :
URAIAN PEKERJAAN BAHAYA YG TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN
KEMENTERIAN ESDM
URUTAN PEKERJAAN
1 Me ……… . . . . . .
2 Me…..
3 Me ……
4 Me …..
5 Me ……
6 Me …..
7 Me……
8 Me . . . . . . .
KEMENTERIAN ESDM
1 . . . . . . 1.1 Manusia,
Peralatan,
Material,
Lingkungan . .
1.1.1 . . . . .
1.2 . . . . . 1.2.1 . . . .. . . .
1.2.2 . . . .
2 . . . . . . . . . . . 2.1 . . . . . . . 2.1.1 . . . . . . .
2.1.1 . . . . . . . . .
2.2 . . . . . . . 2.2.1 . . . .
URAIAN/TAHAPAN
PEKERJAAN
BAHAYA YG
DAPAT TIMBUL
PENCEGAHAN/
PENGENDALIAN
KEMENTERIAN ESDM
BAHAYA YG DAPAT TIMBUL
Dapatkah Pekerja: ??
Terjepit oleh ……..
Terbentur ……..
Kemasukan benda ……….
Terkena Temperatur ekstrim …….
Terhirup Gas ………..
Kejatuhan ………………
Tergores/terpotong, atau terforsir
tenaga…. , D L L
KEMENTERIAN ESDM
PENCEGAHAN/PENGENDALIAN
Rekayasa (Enginering)
Administrasi
Cara-cara atau Tindakan bagaimana
A P D yang sesuai apa
KEMENTERIAN ESDM
• Hirarki pengendalian kontrol merupakan suatu hierarki
(dilakukan berurutan sampai dengan tingkat
resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman)
• Resiko dan bahaya yang sudah diidentifikasi dan
dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian
untuk menurunkan tingkat resiko/bahayanya menuju ke
titik yang aman.
• Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi
memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi
tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada
urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan,
kehandalan dan proteksi menurun
HIRARKI KENDALI KONTROL
KEMENTERIAN ESDM
1. Primary Control Methods
Engineering Control
3. Tertiary Control Methods
Work Practices, ….
2. Secondary Control Methods
Administrative Control
4. Personal Protective Equipment ( PPE)
APD
TINGKATAN PENGENDALIAN BAHAYA
KEMENTERIAN ESDM
HIRARKI KENDALI KONTROL
(Permen ESDM No.38 / 2014 ttg Penerapan SMKP Minerba)
• REKAYASA TEKNIK : eliminasi, substitusi, isolasi
• ADMINISTRASI : pemilihan pekerja & kontraktor yg
kompeten, pengaturan jam kerja, rambu-rambu
keselamatan, rotasi kerja, pembatasan jam kerja,
penempatan orang, penetapan tugas
• PRAKTEK KERJA : Prosedur Kerja (JSA, SOP, IK), Cara
Kerja, Diklat/Trining
• APD & Alat Keselamatan
KEMENTERIAN ESDM
3
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
a. Menaikkan dongkrak a. Produktif: pekerjaan bisa
diselesaikan dengan efisien.
b. Melepas baut roda b. Quality: pekerjaan diselesaikan
dengan hasil kualitas yang tinggi.
c. Melepas roda yang kempes c. Safety: pekerjaan diselesaikan
dengan aman dan tidak ada cedera
atau kerusakaan aset.
d. Memasang ban yang bagus d. Anda yang paling tahu bagaimana
urutan pekerjaan ini dilakukan.
Urutan itulah yang digunakan.
e. Mengencangkan baut roda
f. Menurunkan dongkrak
4 Persiapan dan pemakaian
JSA dimasukkan ke dalam
langkah-langkah kerja.
APD adalah pengendalian, bukan langkah
kerja.
APD Wajib, dimasukkan ke dalam daftar
APD di bagian atas. APD khusus di bagian
kendali di tahapan pekerjaan yang
membutuhkan.
Contoh:
a. Langkah "Memotong pohon", masih bisa
dipecah menjadi 8 langkah:
b. Melakukan survey area untuk melihat
posisi pohon yang akan ditebang
dengan keadaan sekitarnya
c. Membersihkan tanaman merambat atau
pohon lain yang nanti bisa mengganggu
arah robohnya pohon yang akan kita
tebang
KEMENTERIAN ESDM
6
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
m. Meletus m. Ban meletus karena kena panas api las
n. Kesetrum n. Kesetrum aliran listrik dari .....
o. Percikan dari gurinda o. Butiran logam dari mesin gurinda
menghantam mata
p. Ban roboh p. Ban roboh menimpa kita
q. Jatuh q. Jatuh dari tangga
r. Tersandung dan jatuh waktu berjalan
6 Pengendalian
bahaya untuk
mencegah
kecelakaan di
kolom 3.
1 Memakai kata-kata yang
masih memberikan peluang
kepada karyawan untuk
menterjemahkan dan
memutuskan sendiri,
seperti:
Karena akan dipakai panduan karyawan
melakukan pekerjaan, maka sistem kendali
ini harus dituliskan SPESIFIK, sehingga tidak
diartikan GANDA oleh karyawan, dan harus
nyambung dan tuntas mengendalikan
bahaya di kolom 2.
KUNCINYA, jangan ada bahaya yang
belum diberi sistem kendali. Dan
setiap sistem kendali harus cukup
mencegah kecelakaan itu.
2 Hati-hati, "....dengan
aman", "....dengan benar",
".....sesuai standar",
"......dengan semestinya"
SEHARUSNYA, di bawah ini: Penetapan sistem kendali adalah
kewajiban dan kewenangan
manajemen yaitu level pengawas ke
atas, sehingga KARYAWAN tinggal
MENGIKUTI.
a. Hati-hati waktu berjalan a. Perhatikan setiap langkah sehingga tidak
tersandung sesuatu.
b. Jangan berlari, jangan berjalan terburu-
buru.
c. Pastikan tanah yang akan dipijak tidak
longsor
d. Pelan-pelan berjalan waktu lantai basah.
e. Konsentrasi penuh pada setiap langkah.
KEMENTERIAN ESDM
7
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
b. Hati-hati waktu
memakai alat
a. Memeriksa alat sebelum memakai
b. Memakai alat sesuai peruntukannya
c. Memastikan alat dalam kondisi baik
c. Hati-hati terkena benda
tajam
a. Jangan memegang ujung tajam dari
drum yang baru dipotong
b. Pakai sarung tangan waktu membuang
potongan-potonganbesi
d. Bawa tangga dengan
hati-hati
a. Bawa tangga dengan memperhatikan
ujung tangga tidak memukul orang atau
barang yang dilewati
e. Ambil posisi yang aman a. Ambil posisi yang tidak berada di sudut
buta (blind spot) dari operator
b. Ambil posisi yang bisa terlihat oleh
operator.
c. Berdirilah di tempat yang tidak tertimpa
barang yang sedang diangkat bila jatuh
d. Berdirilah di posisi yang tidak tertabrak
unit, bila unit itu bergerak tidak terduga.
e. Pegang meja di bagian dalamnya waktu
melewati pintu, agar tidak terjepit di
antara meja dan pintu.
f. Jauhkan tangan anda dari titik jepit.
f. Letakkan alat di tempat
yang aman
a. Letakkan mesin yang tidak menghalangi
orang lewat
b. Letakkan alat di tempat yang tidak
membuat orang tersandung atau
terpeleset.
KEMENTERIAN ESDM
8
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
c. Letakkan alat di tempat yang telah
disediakan.
d. Letakkan alat di tempat yang tidak bisa
dicuri oleh orang
g. Pakai APD yang layak a. Pakai topeng las yang disediakan
perusahaan, yang dalam kondisi baik.
h. Lakukan pengangkatan
yang benar
a. Lakukan pengangkatan dengan teknik
memakai tenaga paha, bukan tenaga
punggung (kalau belum bisa, hubungi
atasan untuk dilatih)
Kalau mengacu ke suatu standar
(Standar Pengangkatan Manual,
Standar naik turun tangga, dsb),
sebutkan bagaimana standarnya
berbunyi khusus untuk mengendalikan
bahaya itu. Kalau ada yang perlu
pelatihan khusus, maka sebutkan
persyaratan harus training terlebih
dahulu.
b. Angkat dengan minimal 2 orang, salah
satu pemberi komando, dan mengangkat
dengan tenaga paha bukan tenaga
punggung secara bersama-sama
mengikuti aba-aba.
c. Mengangkat barang rapat ke tubuh.
d. Tidak memutar tubuh waktu membawa
barang berat.
i. Naik dan turun tangga
dengan benar
a. Naik dan turunlah dari tangga dengan
selalu mengikuti 3 titik tumpu (kalau
belum mengerti bertanyalan kepada
atasan)
j. Ikuti parkir sesuai
standar
Seharusnya: Ikuti parkir yang benar
yaitu:
a. Lakukan parkir dengan posisi mundur.
b. Pasang gigi di posisi rendah
c. Pasang rem parkir
d. Pasang pengganjal ban
KEMENTERIAN ESDM
9
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
3 Sistem kendali di kolom 3
tidak nyambung atau tidak
cukup melindungi dari
bahaya di kolom 2
Setiap sistem kendali ditetapkan dan
dimasukkanke dalam JSA dengan tujuan
agar setiap bahaya bisa dikendalikan dengan
tuntas, dan tidak ada yang terlewat
a. Bahaya TERJEPIT
dikendalikan dengan
SARUNG TANGAN
a. INI SALAH BESAR. Justru memakai
sarung tangan di dekat mesin yang
berputar, akan memudahkan tangan
dan jari kita ini tertarik putaran
mesin.
b. Bahaya terjepit hanya diatasi dengan
menjauhi titip jepit, atau menutup
bagian mesin yang berputar dengan
kerangkeng atau penutup mesin.
b. Bahaya TERSANDUNG
dikendalikan dengan
pakai SEPATU SAFETY
Karena SEPATU SAFETY sudah menjadi
standar MINIMAL APD di perusahaan, maka
sistem kendali terhadap BAHAYA
TERSANDUNG adalah:
a. Melihat arah kita berjalan untuk
memastikan tidak ada halangan apapun
yang bisa membuat kita tersandung
b. Menyimpan barang tidak menghalangi
orang berjalan
c. Menarik kabel, pipa, slang, tali tidak
melintang di jalan
c. Bahaya TERPELESET
dikendalikan dengan
pakai SEPATU SAFETY
Karena SEPATU SAFETY sudah menjadi
standar MINIMAL APD di perusahaan, maka
sistem kendali terhadap bahaya TERPELESET
adalah:
KEMENTERIAN ESDM
10
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
a. Bersihkan lantai dari minyak, oli, baut,
bola besi, pipa, dsb yang kalau kita injak
terpeleset.
b. Pastikan tempat berpijak tidak licin
c. Jangan berlari di tempat kerja
d. Jangan berjalan dengan terburu-buru
d. Tertimpa batu dari
lereng dikendalikan
dengan memakai
helmet.
Harusnya dikendalikan dengan:
a. Jangan berdiri di bawah lereng yang
batu bisa jatuh.
b. Lakukan pengecekan kestabilan lereng
secara rutin
c. Turunkan batuan yang menggantung.
4 Pemakaian kata PASTIKAN
yang tidak tepat.
Contohnya:
HARUSNYA:
a. Pastikan yang
mengoperasikan
kendaraan memiliki
KIMPER yang sesuai
a. Tugaskan hanya operator yang
berKIMPER.
b. Pastikan kendaraan
diparkir di tempat rata.
b. Parkir di tempat yang rata
c. Pastikan tangan tidak
pada posisi titik jepit
c. Posisikan tangan jauh dari titik jepit
d. Pastikan kunci yang
dipakai sesuai
d. Pakai kunci yang sesuai
KEMENTERIAN ESDM
11
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
e. Pastikan parking brake
terpasang sebelum
turun.
e. Pasang parkir brake sebelum turun.
f. Pastikan tidak ada
orang di dalam
kendaraan sebelum
ditinggalkan.
f. Jangan ada orang berada di dalam
kendaraan yang diparkir.
g. Pastikan tidak melewati
jalan berlubang
g. Jangan melewati jalan berlubang
h. Pastikan tidak
memegang bagian pipa
yang tajam
h. Jangan memegang bagian pipa yang
tajam
PEMAKAIAN KATA "PASTIKAN" YANG
BENAR:
a. Pastikan semua karyawan sudah di
tempat aman sebelum peledakan
dimulai.
b. Pastikan kendaraan sudah di P2H di awal
shift.
c. Pastikan tidak ada orang atau alat dalam
radius swing excavator, sebelum
melakukan swing.
d. Pastikan jalan yang akan anda lewati
bersih dari bahaya tersandung atau
terpeleset
e. Pastikan tangan anda tidak berada di
titik jepit sebelum menutup pintu.
KEMENTERIAN ESDM
12
NO TOPIK
KASUS KESALAHAN
YANG SERING TERJADI
SEHARUSNYA
KATA KUNCI YANG HARUS
DIINGAT
7 Nilai Risiko Belum ada nilai risiko Kalau perusahaan anda sudah memiliki
MATRIX RISIKO, maka saran saya setiap
bahaya di kolom 2 diberi NILAI RISIKO.
Sebaiknya setiap perusahaan sudah
memiliki MATRID RISIKO. Untuk yang
belum cukup mengisi Tinggi Sekali,
Tinggi, Sedang, Rendah.
8 Environment
(Lingkungan
Hidup)
Belum ada bahaya
lingkungan
Kalau perusahaan anda sudah memasukkan
bahaya lingkungan kedalam JSA, maka
masukkan bahaya lingkungan, sehingga
nama JSA menjadi JSEA
Tergantung kebijakan perusahaan
masing-masing
9 Siapa yang
melakukan
sistem kendali
di kolom 3
Ada yang menambahkan
kolom 4 untuk menetapkan
siapa yang bertugas
melaksanakan sistem
kendali di tahap pekerjaan
itu
Untuk JSA yang dibuat untuk group, bukan
per jabatan, maka benar perlu diberikan
penjelasan siapa yang bertanggung jawab
melaksanakan setiap kendali di setiap
langkah kerja.
Tetapi untuk JSA yang dibuat oleh
front line supervisor (pengawas garis
depan), yang langsung berhadapan
dengan karyawan, saran saya JSA ini
di buat untuk anak buah, sehingga
yang melaksanakan pengendalian di
kolom 3 adalah hanya dia. Kalau tidak
mengerti atau tidak bisa dilakukan,
harus kembali ke pengawas untuk
mendapatkan pengarahan langkah apa
berikutnya. Sehingga kolom 4 tidak
diperlukan
KEMENTERIAN ESDM 68
Referensi:
1. Modul Teknik Pembuatan JSA Pusdiklat Mineral dan Batubara, 2018
2. Beberapa Kesalahan dalam Pembutan JSA, INDOSHE
KEMENTERIAN ESDM 69

More Related Content

Similar to JSA_Imelda.pdf

Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
babeaja
 
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Early Yuni Manalu
 
K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01
hanu suwardi
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
imamdiani
 

Similar to JSA_Imelda.pdf (20)

JSA & JSO PUBLIC.ppt
JSA & JSO PUBLIC.pptJSA & JSO PUBLIC.ppt
JSA & JSO PUBLIC.ppt
 
Acc ti s2(dila)
Acc ti s2(dila)Acc ti s2(dila)
Acc ti s2(dila)
 
Jurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen RisikoJurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen Risiko
 
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
56 220-1-pb
56 220-1-pb56 220-1-pb
56 220-1-pb
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3Dasar-Dasar k3
Dasar-Dasar k3
 
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni ManaluBab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
Bab II Tinjauan Pustaka Inspeksi K3 Alat Berat - Erli Yuni Manalu
 
Risk manajemen
Risk manajemenRisk manajemen
Risk manajemen
 
Job safety analysis For working at the company.pptx
Job safety analysis For working at the company.pptxJob safety analysis For working at the company.pptx
Job safety analysis For working at the company.pptx
 
Control Of Work.pdf
Control Of Work.pdfControl Of Work.pdf
Control Of Work.pdf
 
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 C
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 CJurnal Kreesna BBS K3 2012 C
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 C
 
K3
K3 K3
K3
 
K3
K3 K3
K3
 
K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01K3 131118024149-phpapp01
K3 131118024149-phpapp01
 
Job Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.pptJob Safety Analysis.ppt
Job Safety Analysis.ppt
 
dokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.ppt
dokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.pptdokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.ppt
dokumen.tips_2-pengetahuan-dasar-k3.ppt
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
adnijayautama
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdfMATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
MATERI-FINON-ANALISIS-KEUANGAN-14-16-AGUSTUS-2017.pdf
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 

JSA_Imelda.pdf

  • 1. KEMENTERIAN ESDM DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA (POP) BAGI PERTAMBANGAN J S A Dr. Imelda Hutabarat,ST.,MT. 1
  • 2. KEMENTERIAN ESDM BIODATA Pendidkan 1997: Sarjana Teknik Metalurgi Universitas Indonesia 2008: Master Rekayasa Pertambangan-Pemanfaatan Batubara Institut Teknologi Bandung 2016: Doktorat Non Ferrous Metallurgy University of Leoben Austria Pengalaman Kerja 2003-skrg :Widyiaswara Muda Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara/ PPSSDM Geominerba 2004 - 2005 : Metalurgist - Small Scale Gold Mining Project – OSM 2005 – 2006: Metalurgist - Global Mercury Project – UNIDO 1998-2003 : Senior Process Engineer PT ASTRA Microtronics Technoology Enail: imelda.hutabarat@esdm.go.id , Video
  • 3. KEMENTERIAN ESDM 3 KOMPETENSI PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA 1. Melaksanakan dasar-dasar keselamatan pertambangan. 2. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab keselamatan pertambangan pada area yang menjadi tanggung jawabnya. 3. Melaksanakan Investigasi Kecelakaan. 4. Melakukan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko. 5. Mengelola Limbah di area Lingkungan Kerjanya. 6. Melaksanakan Prosedur Perlindungan Lingkungan di Area Lingkungan Kerjanya.
  • 4. KEMENTERIAN ESDM 4 Tujuan Pelatihan A. Menjelaskan tentang pengertian JSA. B. Mengerti langkah – langkah dalam membuat JSA. C. Melakukan identifikasi terhadap tugas kritis, mengurai tugas – tugas menjadi langkah, identifikasi dan analisa potensi kerugian serta rencana pengendaliannya. D. Membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan (JSA) terhadap tugas yang ada di area kerjanya. Setelah mengikuti Pelatihan ini, maka peserta akan mampu :
  • 5. KEMENTERIAN ESDM DASAR HUKUM UU NO.1 TH 1970 5 Pasal 9 – (1) Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan: • Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja • Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja • APD bagi pekerja itu sendiri • Cara-cara & sikap aman dalam bekerja
  • 6. KEMENTERIAN ESDM UU NO. 4 TH 2009 6 Pasal 139  dinyatakan bahwa menteri melakukan pembinaan terhadap pengelolaan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, pembinaan tersebut meliputi:  Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha pertambangan;  Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi;  Pendidikan dan pelatihan; dan  Perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan di bidang mineral dan batubara.
  • 7. KEMENTERIAN ESDM 7 Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat, dan proses produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan berdampak terhadap peningkatan produktivitas.  zero accidents. Filosofi dan Konsep Dasar Keselamatan
  • 8. KEMENTERIAN ESDM 8 Dasar Pemikiran  Setiap terjadinya kecelakaan selalu ada penyebabnya.  Setiap tugas dalam suatu pekerjaan dapat diuraikan kedalam suatu urutan tahapan yang sederhana.  Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali potensi kerugiannya  Setiap potensi kerugian dalam tahapan pekerjaan dapat dikendalikan atau diatasi. Persyaratan agar seseorang dapat bekerja dengan aman : 1. Harus mengetahui pekerjaan yang akan dilakukan 2. Harus mengetahui potensi bahaya – bahaya yang dapat timbul pada aktifitas pekerjaan tersebut
  • 9. KEMENTERIAN ESDM 9 Analisa Keselamatan Pekerjaan adalah suatu aktifitas program kritis yang dilakukan untuk keselamatan dan kesehatan pekerja dan perusahaan yang memberikan penekanan pada pengurangan biaya dan peningkatan kualitas kerja. Cara untuk mendapatkan tujuan diatas adalah menganalisa secara sistematis pekerjaan yang dikerjakan kemudian membuat prosedur atau petunjuk kerja yang cocok untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut dapat secara konsisten dilakukan dengan cara yang benar. Pengertian Job Safety Analysis Analisis Keselamatan kerja (JSA) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan merekam 1) Langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan tertentu, 2) Potensi bahaya yang mungkin timbul dalam setiap langkah, 3) Melakukan rekomendasi tindakan/prosedur yang dapat menghilangkan atau mengurangi potensi bahaya-bahaya tersebut.
  • 10. KEMENTERIAN ESDM 1 0 Pengertian Work Instruction (WI) Work Instruction (WI) secara garis besar adalah uraian pekerjaan (Job Description) seseorang, yang menguraikan bagaimana satu langkah dalam suatu prosedur dilakukan. Misalnya langkah - langkah pengemasan produk, langkah – langkah perbaikan mesin, langkah – langkah rekrutmen dll. Oleh karena itu dalam work instruction dapat dikategorikan sebagai petunjuk operasional. Penekanan pada work instruction adalah “how to do” (bagaimana melakukannya).
  • 11. KEMENTERIAN ESDM 1 1 Pengertian Standard Operating Procedure (SOP) Standard Operating Procedure (SOP) adalah panduan hasil kerja yang diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan didokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur kerja) secara rinci dan sistematis. Alur kerja tersebut haruslah mudah dipahami dan dapat diimplementasikan dengan baik dan konsisten oleh pekerja..
  • 14. KEMENTERIAN ESDM  Metode kerja berbeda?  Perbedaan kondisi kerja?  Perbedaan tool, peralatan? Apakah terdapat perbedaan? Apakah pekerjaan berdampak kepada yang lain?  Berdampak ke pekerjaan lain?  Berdampak ke orang sekitar?  Berdampak ke lingkungan?  Diminta oleh SPV? Apakah JSA dipersyaratkan?  Tercantum dalam permit?  Diminta dalam program kerja?  Diminta dalam SOP? Buat JSA  Pekerjaan non rutin?? High Risk ?  Hazard? NO NO NO YES YES YES YES KAPAN JSA DIPERLUKAN?  Perubahan frekuensi ?
  • 15. KEMENTERIAN ESDM MENGAPA JSA DIPERLUKAN ? Karena dalam JSA Setiap bahaya yang yang mungkin akan terjadi pada setiap tahapan / langkah pekerjaan telah dianalisa tingkat resiko dan cara penanganannya. JSA merupakan salah satu bagian dari Analisa Manajemen Resiko yg paling efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
  • 16. KEMENTERIAN ESDM 1 6 Beberapa tools/ alat yang dapat digunakakn untuk menilai resiko, diantaranya adalah: • HAZOB – Hazard Observation Card • JSA – Job Safety Analysis • HAZAN – Hazard Analysis • HAZOP – Hazard and Operability Study • SIMOP – Simultaneous Operations Assessment TOOLS PENILAIAN RESIKO Dari beberapa Tools di atas, masing-masing memiliki tujuan dan area penerapan berbeda-beda, namun JSA adalah Tool yang paling bisa diterapkan dihampir semua bidang pekerjaan
  • 17. KEMENTERIAN ESDM 1 7 • Mengidentifikasi dan mengeliminasi bahaya sebelum kecelakaan terjadi • Pekerja berpengalaman akan membantu mengarahkan/ guide pekerja dengan pengalaman terbatas • Menyediakan ruang untuk ide dan menyediakan peluang untuk improvement • Menilai tugas tahap demi tahap JSA dinilai efektif karena
  • 18. KEMENTERIAN ESDM 1 8 Alasannya adalah : • Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung dengan tiap jenis pekerjaan yang menjadi tugas anak buahnya. • Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan anak buahnya. • Mempunyai catatan tentang terjadinya kecelakaan di lokasi kerja tersebut paling lengkap. Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap Analisa Keselamatan Pekerjaan? “Pengawas Lapangan / Group Leader”
  • 19. KEMENTERIAN ESDM 1 9 1. Inventarisasi Tugas yang belum ada JSA 2. Identifikasi Tugas - tugas yang Kritis. 3. Mengurai Tugas menjadi langkah atau aktifitas. 4. Mengidentifikasi dengan tepat potensi kerugiannya pada setiap langkah. 5. Menyusun pengendalian dan prosedur atas potensi kerugian yang teridentifikasi 6. Penggunaan pada pekerjaan. Langkah – Langkah Pembuatan JSA
  • 20. KEMENTERIAN ESDM 2 0 Adalah menyusun atau melakukan inventarisasi tugas yang kritis, yaitu membuat suatu daftar yang sistematis dari semua jabatan pekerjaan, kemudian membagi setiap jabatan pekerjaan ke dalam tugas – tugas sehingga setiap tugas dapat diteliti dengan seksama untuk menentukan tugas mana yang kritis. Cara melakukan identifikasi tugas kritis atas inventarisasi tugas yang effektif adalah: • Mengumpulkan dan mengkaji kecelakaan yang pernah terjadi, baik berakibat cidera pada manusia maupun kerusakan harta benda serta kerugian produksi. • Tugas yang mempunyai potensi kerugian besar walaupun belum pernah terjadi kecelakaan. Identifikasi Tugas Kritis
  • 21. KEMENTERIAN ESDM 2 1 4 Faktor untuk menentukan suatu tugas kritis : • Faktor Tingkat Keparahan / Severity • Faktor Tingkat Kekerapan / Frekuensi • Faktor Peluang / Probability • Faktor tugas baru Identifikasi Tugas Kritis
  • 22. KEMENTERIAN ESDM 2 2 Identifikasi Tugas Kritis Faktor Keparahan / Severity Factor : Faktor Keparahan diambil dari biaya kerugian yang mungkin timbul akibat melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas (Cidera manusia maupun Kerusakan Harta Benda) No. Nilai Kriteria 1 0 Tidak ada cidera/Kerugian < $ 100 2 2 Luka Ringan/Kerugian $ 100 - $ 1.000 3 4 LTI/ Kerugian $ 1.000 - $ 5.000 4 6 Cacat/Meninggal/ Kerugian > $ 5.000
  • 23. KEMENTERIAN ESDM 2 3 Identifikasi Tugas Kritis Jumlah Orang yang Melakukan Tugas 1 kali setiap hari Beberapa kali setiap hari Sering kali setiap hari Sedikit 1 1 2 Agak Banyak 1 2 3 Banyak 2 3 4 Sangat Banyak 3 4 5 Faktor Kekerapan / Frequency Factor : Faktor Kekerapan ditentukan oleh bagaimana seringnya pekerjaan itu dilakukan dan jumlah pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut.
  • 24. KEMENTERIAN ESDM 2 4 Identifikasi Tugas Kritis Faktor Peluang/Probability Hal – hal yang mempengaruhi Faktor Peluang / Probability adalah : Resiko, yaitu bagaimana potensi bahaya yang terkandung dalam tugas tersebut. Kesulitan, yaitu bagaimana tugas tersebut cenderung berpengaruh terhadap kualitas dan produksi. Kerumitan dari tugas yang dikerjakan. Kemungkinan Kerugian apabila tugas tersebut tidak dikerjakan dengan cara yang tepat.
  • 25. KEMENTERIAN ESDM 2 5 Identifikasi Tugas Kritis Faktor Tugas Baru Suatu tugas yang baru, harus dianggap sebagai tugas kritis dan akan menjadi target dari analisa dengan atau tanpa sejarah kerugian yang ditimbulkan. Tugas yang baru dilakukan akan diperlakukan sebagai suatu tugas kritis sampai terjamin aman dalam mengerjakannya dengan suatu cara tertentu yang selanjutnya dijadikan sebagai suatu standard.
  • 26. KEMENTERIAN ESDM 2 6 Setiap tugas dapat diurai menjadi urutan langkah – langkah yang harus dilakukan, suatu perintah yang khusus dari langkah adalah cara yang terbaik untuk melakukan tugas dengan effektif, dan pada akhirnya akan menjadi prosedur kerja. Contoh uraian Tugas : Dumping OB di Disposal dengan HD 465 1. HD 465 memasuki Lokasi Disposal. 2. HD 465 Mendekati Dumping Point 3. Melakukan Manuver di Disposal. 4. HD 465 Bergerak Mundur. 5. Melakukan Dumping OB 6. Menurunkan Vessel 7. HD 465 bergerak maju untuk keluar disposal Mengurai Tugas menjadi Langkah / aktifitas
  • 27. KEMENTERIAN ESDM 2 7 Cara paling effisien dalam melakukan penguraian tugas adalah harus memasukkan semua langkah utama yang kritis, dan tidak memasukkan langkah yang kemungkinan tidak akan menimbulkan masalah besar apabila langkah tersebut tidak terlalu diperhatikan. Keputusan untuk menentukan apakah langkah tersebut dimasukkan atau tidak adalah dengan sebuah pertanyaan “Apakah langkah ini menjadi langkah kritis apabila dilakukan dengan salah?” atau dikatakan sebagai langkah yg signifikan Mengurai Tugas menjadi Langkah / aktifitas Kunci utama dalam menyeleksi langkah tugas adalah untuk mencegah kerugian baik cidera pada manusia, kerugian pada alat, terganggunya produksi maupun penurunan kualitas.
  • 28. KEMENTERIAN ESDM 2 8 Mengurai Tugas menjadi Langkah - langkah ISI lah dengan langkah tugas dari suatu pekerjaan minimal 7 langkah tugas dan maxsimal 15 langkah tugas
  • 29. KEMENTERIAN ESDM Isian DIINGAT 1 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS 1 1 Ditinggal kosong Harus diisi 2 2 Nama TUGAS (yang dibuatkan JSA) 1 Sering ditulis NAMA JABATAN Harusnya ditulis NAMA TUGAS seperti: Kata kunci yang harus diingat: a. Mengganti bolam neon yang mati a. Ini adalah SINGLE TASK b. Mengganti ban LV yang kempes di jalan b. Atau TUGAS TUNGGAL c. Melakukan P2H Haul Truck c. Yang dilakukan oleh anak buah, bukan yang dilakukan pengawas d. Melakukan pemotongan pohon d. Karena ini akan menjadi panduan anak buah kita bekerja. e. Melakukan loading Articulated Dump Truck (ADT) e. Karena ini sebuah tugas, maka baik kalau nama tugas ini dimulai dengan KATA KERJA dengan AWALAN me- f. Melakukan pengisian fuel haul truck g. Menaikkan barang ke rak dengan forklift h. Mengoperasikan dozer melakukan pendorongan material di daerah dumping OB i. Mengoperasikan dumptruck untuk dumping bijih ke crusher
  • 30. KEMENTERIAN ESDM sekaligus, yaitu: 2 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT 3 APD Wajib 1 APD wajib tidak ditulis semua atau hanya ditulis sebagian. a. Semua APD Wajib harus ditulis semua b. Ini adalah APD yang wajib dipakai sepanjang mengerjakan Tugas di JSA ini, dari awal sampai akhir. Misalnya: Sepatu safety, helmet, rompi pantul, kacamata. c. Oleh karena itu, memakai APD jangan ditulis berulang-ulang lagi di kolom 3. d. Tambahan APD yang dipakai pada tahapan pekerjaan tertentu, JANGAN di tulis disini. Contohnya: Memakai topeng muka waktu memakai gurinda, di tulis di kolom 3 pada tahap memakai gurinda. 2 Persiapan atau Pemakaian APD dimasukkan ke dalam langkah kerja a. APD adalah pengendalian, bukan langkah kerja. APD Wajib, dimasukkan ke daftar APD di bagian atas. 4 Menguraikan langkah kerja di kolom 1 1 Langkah-langkahnya tidak komplit dari awal sampai selesai Selalu mulai dari PERSIAPAN, selama pekerjaan berlangsung, sampai dengan beres-beres mengembalikan peralatan sebelum pekerjaan ditinggalkan. Uraikan langkah-langkah kerja di kolom 1, menurut bagaimana seharusnya pekerjaan itu dikerjakan sehari-hari. 2 Sering dalam satu JSA langkah kerjanya hanya ditulis SATU LANGKAH Kalau hanya ditulis SATU LANGKAH, sudah pasti bahwa penguraian langkahnya TIDAK BENAR, atau pemilihan TUGASnya yang salah. Jangan mengurutkan hanya untuk keperluan membuat JSA, sedangkan nanti waktu mengerjakan berbeda. 3 Langkah terlalu besar masih bisa dipecah lagi menjadi langkah-langkah kecil Contoh: Langkah "Mengganti ban" masih bisa dipecah menjadi 6 langkah: JSA ini di buat untuk 3 tujuan tercapai
  • 31. KEMENTERIAN ESDM 4 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT d. Menebangi semak-semak untuk memberikan ruang gerak pemotongan pohon e. Memotongi semak-semak untuk jalan menghindar waktu pohon mulai roboh. f. Membuat bentuk koakan (potohg segitiga) di bagian pohon ke arah mana akan dirobohkan g. Melakukan pemotongan di bagian belakang pohon h. Bergerak menjauhi pohon yang sudah mulai roboh 5 Tidak memakai KATA KERJA aktif dengan AWALAN me- Memakai kata kerja aktif dengan awalan me- Karena ini adalah langkah-langkah kerja, maka ini harus berupa kata kerja aktif, bukan kata benda, atau suatu pernyataan. Contoh: Seharusnya: a. P2H a. Melakukan P2H b. Parkir unit b. Memarkir unit c. Operator naik unit c. Menaiki unit (kata operator tidak perlu di sebut, karena JSA ini memang punya operator semua) Pastikan memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh karyawan yang akan memakai JSA ini. d. Pekerjaan Chainsaw d. Melakukan pemotongan bagian depan pohon dengan chainsaw
  • 32. KEMENTERIAN ESDM 3 2 Adalah melakukan identifikasi dan analisa untuk menentukan keterpaparan dari kerugian yang ada pada setiap langkah tersebut pada saat melakukan tugas. Faktor untuk identifikasi potensi kerugian meliputi : • Faktor Manusia • Faktor Mesin / peralatan • Faktor Material • Faktor Lingkungan/Environment Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian Setiap langkah harus dianalisa untuk menentukan apa saja kerugian yang mungkin timbul mencakup aspek keselamatan, kualitas dan produksi.
  • 33. KEMENTERIAN ESDM 3 3 Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian ISI lah kemungkinan BAHAYA terbesar yang akan timbul (sesuai dengan urutan 4M + 1L)
  • 34. KEMENTERIAN ESDM 3 4 Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian Faktor Manusia :  Apakah dapat menyebabkan cidera, penyakit,dll.  Apakah pekerja dapat terjepit, terjatuh, terbentur  Apakah tindakannya dapat menurunkan tingkat keselamatan, produksi atau kualitas.
  • 35. KEMENTERIAN ESDM 3 5 Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian Faktor Peralatan :  Apa bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.  Apa saja kondisi Kedaruratan dari peralatan tsb.  Apakah peralatan dapat menyebabkan kerugian terhadap Keselamatan, Produksi atau kualitas.
  • 36. KEMENTERIAN ESDM 3 6 Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian Faktor Material :  Apa bahaya dari bahan kimia yang terpapar.  Apa masalah yang spesifik dari penanganan Material.  Bagaimana kemungkinan material dapat menyebabkan kerugian terhadap Keselamatan, produksi dan kualitas kerja.
  • 37. KEMENTERIAN ESDM 3 7 Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian Faktor Lingkungan :  Masalah Tata Griya/Housekeeping.  Masalah kebisingan, temperatur, getaran, ventilasi, penerangan, radiasi.  Kerugian terhadap Keselamatan, Produksi dan Kualitas Kerja.
  • 38. KEMENTERIAN ESDM 3 8 Metode Analisa Potensi Kerugian:  Analisa dengan Observasi dan Diskusi  Analisa dengan Diskusi  Analisa Hubungan tujuan management & faktor tugas (biaya, produksi,kualitas dan keselamatan) Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
  • 39. KEMENTERIAN ESDM 3 9 Metode Pemeriksaan (observasi) Potensi Kerugian:  Siapa yang paling pantas untuk melakukan?  Dimana tempat yang baik untuk melakukan?  Kapan harus dilakukan?  Apa tujuannya?  Mengapa diperlukan?  Bagaimana cara terbaik untuk melakukannya? Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
  • 40. KEMENTERIAN ESDM 5 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT 2 Melakukan identifikasi bahaya di kolom 2 1 Terlalu singkat, seperti: "Terjepit", "Jatuh", "Tertabrak, dst Karena ini akan dibaca dan menjadi panduan anak buah kita, maka seharusnya kita tulis yang bisa memberikan informasi yang komplit kepada karyawan: Usahakan memberikan info yang cukup untuk memudahkan karyawan mengerti, bahayanya apa dan membahayakan apa, serta kapan. a. Terjepit a. Jari terjepit di antara transmisi yang diangkat dengan lantai. b. Terjepit b. Badan terjepit di antara bumper unit ke dinding. c. Terpukul tangga c. Ujung tangga memukul orang di sekitar kita d. Terjepit d. Jari terjepit di antara lipatan tangga e. Tertimpa batu e. Tertimpa batu yang jatuh dari lereng tebing f. Terkena air radiator f. Tersembur air panas dari radiator ke tangan, muka atau tubuh g. Terpeleset g. Terpeleset di lantai yang licin karena lumpur h. Tersandung h. Kaki tersandung batu sehingga terjatuh i. Cedera punggung (pinggang) i. Cedera tulang punggung karena salah cara mengangkat j. Menforsir tenaga j. Menforsir tenaga waktu menarik, mendorong, memutar, menjangkau, mengangkat (pilih yang sesuai saja) k. Debu k. Debu masuk pernapasan atau debu masuk mata l. Meledak l. Tangki fuel meledak karena tersulut api las
  • 41. KEMENTERIAN ESDM 4 1 Pengendalian Adalah tindakan dan pencegahan yang akan mencegah terjadinya potensi kerugian dan akan memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan effisien. Rekomendasi Pengendalian akan dibuat sebagai : • Prosedur Kerja 1. Harus Singkat, Jelas, benar dan lengkap 2. Dimulai dengan pernyataan perlu dan gunanya tugas ini 3. Menghadirkan langkah demi langkah uraian & prosesnya 4. Mengungkapkan langkah yang positip. 5. Dibuat dalam format yang sederhana. • Instruksi Kerja Pengendalian, Prosedur dan Instruksi Kerja
  • 42. KEMENTERIAN ESDM HIRARKI KENDALI KONTROL (Permen ESDM No.38 / 2014 ttg Penerapan SMKP Minerba) • REKAYASA TEKNIK : eliminasi, substitusi, isolasi • ADMINISTRASI : pemilihan pekerja & kontraktor yg kompeten, pengaturan jam kerja, rambu-rambu keselamatan, rotasi kerja, pembatasan jam kerja, penempatan orang, penetapan tugas • PRAKTEK KERJA : Prosedur Kerja (JSA, SOP, IK), Cara Kerja, Diklat/Trining • APD & Alat Keselamatan
  • 43. KEMENTERIAN ESDM 4 3 Isi dengan pengendalian bahaya yang sesuai dengan urutan hierarki pengendalian dan terukur Pengendalian, Prosedur dan Instruksi Kerja
  • 44. KEMENTERIAN ESDM 4 4 IMPLEMENTASI PENGENDALIAN Setelah menetapkan pengendalian, maka : Implementasi kontrol yang telah ditetapkan JSA harus diikuti oleh seluruh pekerja Pastikan dokumen JSA telah diketahui dan dimengerti oleh seluruh pekerja Pastikan dokumen JSA disimpan dengan baik sebagai evidence Pekerja dapat mengajukan keberatan jika JSA tidak sesuai/ relevan lagi Secara reguler JSA harus ditinjau kembali Meninjau kembali JSA yg telah jadi adalah penting untuk mengetahui apakah JSA masih memadai untuk waktu sekarang ataukah tidak, karena jika ada perubahan terhadap metode, peralatan dan lingkungan kerja maka JSA yg telah dibuat kemungkinan besar perlu dirubah atau diperbaharui
  • 45. KEMENTERIAN ESDM 4 5 Metode Pembuatan JSA : 1. Observasi dan Diskusi 2. Diskusi Saja
  • 46. KEMENTERIAN ESDM 4 6 Metode Observasi & Diskusi 1. SELEKSI PEKERJA 2. BERI PENJELASAN 3. OBSERVASI SETIAP LANGKAH 4. PERIKSA DENGAN PEKERJA 5. ULANG DENGAN PEKERJA LAIN 6. IDENTIFIKASI POTENSI KERUGIAN
  • 47. KEMENTERIAN ESDM 4 7 Metode Diskusi 1. Cari beberapa orang yg berpengalaman 2. Lakukan pertemuan satu kali atau lebih 3. Jelaskan penggunaan dan cara pendekatannya 4. Tentukan langkah yg signifikan dan aktifitas yg kritis 5. Identifikasi kerugian yg terpapar
  • 48. KEMENTERIAN ESDM 4 8 • Orientasi Pekerja Baru / Penugasan Baru • Pelatihan Pengawas Baru • Instruksi Tugas yang Benar • Observasi tugas yang terencana • Pertemuan kelompok / Safety talk • Penyelidikan Kecelakaan • Pelatihan Ketrampilan Penggunaan JSA :
  • 49. KEMENTERIAN ESDM 49 Contoh Format Pengisian JSA : Penggantian AC 1 Persiapkan peralatan, berupa ; Obeng, Tang, Tangga. 1.1 - Tangan Terjepit oleh..... 1.1.1 memastikan saat mengambil peralatan, posisi tangan tidak pada lokasi titik jepit 2 Matikan Arus Listrik 2.1 - Tangan Tersetrum oleh.... 2.1.1. . . . .. . . . 3 Pasang Tangga. 3.1 - Kaki Terpeleset karena.. 3.1.1. . . . . 4 Melepas Cover 4.1 -Kepala Terbentur oleh... 4.1.1 . . . . . . . 5 Melepas baut perekat AC 5.1 -Terjatuh karena.... 5.1.1 . . . . . . . . . 6 Turunkan AC 6.1 - Tertimpa oleh.... 6.1.1 . . . . 7 Angkat AC yang baru 7.1 -Tertimpa oleh.... 7.1.1 8 Pasang AC yang baru 8.1 -Tertimpa oleh.... 8.1.1 9 Menurunkan Tangga 9.1 -Terbentur oleh... 9.1.1 10 Hidupkan Arus 10.1 -Tersetrum oleh... 10.1.1 URAIAN/TAHAPAN PEKERJAAN POTENSI DARI BAHAYA YG MUNGKIN TIMBUL PENCEGAHAN/ PENGENDALIAN
  • 51. KEMENTERIAN ESDM LANGKAH PEMBUATAN JSA • MEMILIH PEKERJAAN (KRITIS) • MENGURAIKAN TAHAPANNYA • MENGIDENTIFIKASI BAHAYA • MENGENDALIKAN BAHAYA
  • 52. KEMENTERIAN ESDM ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALISIS) Nama Pekerjaan : Tgl : No. : Bagian : Dianalisa : Baru : Seksi : Disetujui : Revisi : Tgl Rev. : APD Yang Hrs Dipakai : Disetujui Oleh : URAIAN PEKERJAAN BAHAYA YG TIMBUL TINDAKAN PENCEGAHAN
  • 53. KEMENTERIAN ESDM URUTAN PEKERJAAN 1 Me ……… . . . . . . 2 Me….. 3 Me …… 4 Me ….. 5 Me …… 6 Me ….. 7 Me…… 8 Me . . . . . . .
  • 54. KEMENTERIAN ESDM 1 . . . . . . 1.1 Manusia, Peralatan, Material, Lingkungan . . 1.1.1 . . . . . 1.2 . . . . . 1.2.1 . . . .. . . . 1.2.2 . . . . 2 . . . . . . . . . . . 2.1 . . . . . . . 2.1.1 . . . . . . . 2.1.1 . . . . . . . . . 2.2 . . . . . . . 2.2.1 . . . . URAIAN/TAHAPAN PEKERJAAN BAHAYA YG DAPAT TIMBUL PENCEGAHAN/ PENGENDALIAN
  • 55. KEMENTERIAN ESDM BAHAYA YG DAPAT TIMBUL Dapatkah Pekerja: ?? Terjepit oleh …….. Terbentur …….. Kemasukan benda ………. Terkena Temperatur ekstrim ……. Terhirup Gas ……….. Kejatuhan ……………… Tergores/terpotong, atau terforsir tenaga…. , D L L
  • 57. KEMENTERIAN ESDM • Hirarki pengendalian kontrol merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman) • Resiko dan bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahayanya menuju ke titik yang aman. • Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun HIRARKI KENDALI KONTROL
  • 58. KEMENTERIAN ESDM 1. Primary Control Methods Engineering Control 3. Tertiary Control Methods Work Practices, …. 2. Secondary Control Methods Administrative Control 4. Personal Protective Equipment ( PPE) APD TINGKATAN PENGENDALIAN BAHAYA
  • 59. KEMENTERIAN ESDM HIRARKI KENDALI KONTROL (Permen ESDM No.38 / 2014 ttg Penerapan SMKP Minerba) • REKAYASA TEKNIK : eliminasi, substitusi, isolasi • ADMINISTRASI : pemilihan pekerja & kontraktor yg kompeten, pengaturan jam kerja, rambu-rambu keselamatan, rotasi kerja, pembatasan jam kerja, penempatan orang, penetapan tugas • PRAKTEK KERJA : Prosedur Kerja (JSA, SOP, IK), Cara Kerja, Diklat/Trining • APD & Alat Keselamatan
  • 60. KEMENTERIAN ESDM 3 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT a. Menaikkan dongkrak a. Produktif: pekerjaan bisa diselesaikan dengan efisien. b. Melepas baut roda b. Quality: pekerjaan diselesaikan dengan hasil kualitas yang tinggi. c. Melepas roda yang kempes c. Safety: pekerjaan diselesaikan dengan aman dan tidak ada cedera atau kerusakaan aset. d. Memasang ban yang bagus d. Anda yang paling tahu bagaimana urutan pekerjaan ini dilakukan. Urutan itulah yang digunakan. e. Mengencangkan baut roda f. Menurunkan dongkrak 4 Persiapan dan pemakaian JSA dimasukkan ke dalam langkah-langkah kerja. APD adalah pengendalian, bukan langkah kerja. APD Wajib, dimasukkan ke dalam daftar APD di bagian atas. APD khusus di bagian kendali di tahapan pekerjaan yang membutuhkan. Contoh: a. Langkah "Memotong pohon", masih bisa dipecah menjadi 8 langkah: b. Melakukan survey area untuk melihat posisi pohon yang akan ditebang dengan keadaan sekitarnya c. Membersihkan tanaman merambat atau pohon lain yang nanti bisa mengganggu arah robohnya pohon yang akan kita tebang
  • 61. KEMENTERIAN ESDM 6 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT m. Meletus m. Ban meletus karena kena panas api las n. Kesetrum n. Kesetrum aliran listrik dari ..... o. Percikan dari gurinda o. Butiran logam dari mesin gurinda menghantam mata p. Ban roboh p. Ban roboh menimpa kita q. Jatuh q. Jatuh dari tangga r. Tersandung dan jatuh waktu berjalan 6 Pengendalian bahaya untuk mencegah kecelakaan di kolom 3. 1 Memakai kata-kata yang masih memberikan peluang kepada karyawan untuk menterjemahkan dan memutuskan sendiri, seperti: Karena akan dipakai panduan karyawan melakukan pekerjaan, maka sistem kendali ini harus dituliskan SPESIFIK, sehingga tidak diartikan GANDA oleh karyawan, dan harus nyambung dan tuntas mengendalikan bahaya di kolom 2. KUNCINYA, jangan ada bahaya yang belum diberi sistem kendali. Dan setiap sistem kendali harus cukup mencegah kecelakaan itu. 2 Hati-hati, "....dengan aman", "....dengan benar", ".....sesuai standar", "......dengan semestinya" SEHARUSNYA, di bawah ini: Penetapan sistem kendali adalah kewajiban dan kewenangan manajemen yaitu level pengawas ke atas, sehingga KARYAWAN tinggal MENGIKUTI. a. Hati-hati waktu berjalan a. Perhatikan setiap langkah sehingga tidak tersandung sesuatu. b. Jangan berlari, jangan berjalan terburu- buru. c. Pastikan tanah yang akan dipijak tidak longsor d. Pelan-pelan berjalan waktu lantai basah. e. Konsentrasi penuh pada setiap langkah.
  • 62. KEMENTERIAN ESDM 7 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT b. Hati-hati waktu memakai alat a. Memeriksa alat sebelum memakai b. Memakai alat sesuai peruntukannya c. Memastikan alat dalam kondisi baik c. Hati-hati terkena benda tajam a. Jangan memegang ujung tajam dari drum yang baru dipotong b. Pakai sarung tangan waktu membuang potongan-potonganbesi d. Bawa tangga dengan hati-hati a. Bawa tangga dengan memperhatikan ujung tangga tidak memukul orang atau barang yang dilewati e. Ambil posisi yang aman a. Ambil posisi yang tidak berada di sudut buta (blind spot) dari operator b. Ambil posisi yang bisa terlihat oleh operator. c. Berdirilah di tempat yang tidak tertimpa barang yang sedang diangkat bila jatuh d. Berdirilah di posisi yang tidak tertabrak unit, bila unit itu bergerak tidak terduga. e. Pegang meja di bagian dalamnya waktu melewati pintu, agar tidak terjepit di antara meja dan pintu. f. Jauhkan tangan anda dari titik jepit. f. Letakkan alat di tempat yang aman a. Letakkan mesin yang tidak menghalangi orang lewat b. Letakkan alat di tempat yang tidak membuat orang tersandung atau terpeleset.
  • 63. KEMENTERIAN ESDM 8 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT c. Letakkan alat di tempat yang telah disediakan. d. Letakkan alat di tempat yang tidak bisa dicuri oleh orang g. Pakai APD yang layak a. Pakai topeng las yang disediakan perusahaan, yang dalam kondisi baik. h. Lakukan pengangkatan yang benar a. Lakukan pengangkatan dengan teknik memakai tenaga paha, bukan tenaga punggung (kalau belum bisa, hubungi atasan untuk dilatih) Kalau mengacu ke suatu standar (Standar Pengangkatan Manual, Standar naik turun tangga, dsb), sebutkan bagaimana standarnya berbunyi khusus untuk mengendalikan bahaya itu. Kalau ada yang perlu pelatihan khusus, maka sebutkan persyaratan harus training terlebih dahulu. b. Angkat dengan minimal 2 orang, salah satu pemberi komando, dan mengangkat dengan tenaga paha bukan tenaga punggung secara bersama-sama mengikuti aba-aba. c. Mengangkat barang rapat ke tubuh. d. Tidak memutar tubuh waktu membawa barang berat. i. Naik dan turun tangga dengan benar a. Naik dan turunlah dari tangga dengan selalu mengikuti 3 titik tumpu (kalau belum mengerti bertanyalan kepada atasan) j. Ikuti parkir sesuai standar Seharusnya: Ikuti parkir yang benar yaitu: a. Lakukan parkir dengan posisi mundur. b. Pasang gigi di posisi rendah c. Pasang rem parkir d. Pasang pengganjal ban
  • 64. KEMENTERIAN ESDM 9 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT 3 Sistem kendali di kolom 3 tidak nyambung atau tidak cukup melindungi dari bahaya di kolom 2 Setiap sistem kendali ditetapkan dan dimasukkanke dalam JSA dengan tujuan agar setiap bahaya bisa dikendalikan dengan tuntas, dan tidak ada yang terlewat a. Bahaya TERJEPIT dikendalikan dengan SARUNG TANGAN a. INI SALAH BESAR. Justru memakai sarung tangan di dekat mesin yang berputar, akan memudahkan tangan dan jari kita ini tertarik putaran mesin. b. Bahaya terjepit hanya diatasi dengan menjauhi titip jepit, atau menutup bagian mesin yang berputar dengan kerangkeng atau penutup mesin. b. Bahaya TERSANDUNG dikendalikan dengan pakai SEPATU SAFETY Karena SEPATU SAFETY sudah menjadi standar MINIMAL APD di perusahaan, maka sistem kendali terhadap BAHAYA TERSANDUNG adalah: a. Melihat arah kita berjalan untuk memastikan tidak ada halangan apapun yang bisa membuat kita tersandung b. Menyimpan barang tidak menghalangi orang berjalan c. Menarik kabel, pipa, slang, tali tidak melintang di jalan c. Bahaya TERPELESET dikendalikan dengan pakai SEPATU SAFETY Karena SEPATU SAFETY sudah menjadi standar MINIMAL APD di perusahaan, maka sistem kendali terhadap bahaya TERPELESET adalah:
  • 65. KEMENTERIAN ESDM 10 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT a. Bersihkan lantai dari minyak, oli, baut, bola besi, pipa, dsb yang kalau kita injak terpeleset. b. Pastikan tempat berpijak tidak licin c. Jangan berlari di tempat kerja d. Jangan berjalan dengan terburu-buru d. Tertimpa batu dari lereng dikendalikan dengan memakai helmet. Harusnya dikendalikan dengan: a. Jangan berdiri di bawah lereng yang batu bisa jatuh. b. Lakukan pengecekan kestabilan lereng secara rutin c. Turunkan batuan yang menggantung. 4 Pemakaian kata PASTIKAN yang tidak tepat. Contohnya: HARUSNYA: a. Pastikan yang mengoperasikan kendaraan memiliki KIMPER yang sesuai a. Tugaskan hanya operator yang berKIMPER. b. Pastikan kendaraan diparkir di tempat rata. b. Parkir di tempat yang rata c. Pastikan tangan tidak pada posisi titik jepit c. Posisikan tangan jauh dari titik jepit d. Pastikan kunci yang dipakai sesuai d. Pakai kunci yang sesuai
  • 66. KEMENTERIAN ESDM 11 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT e. Pastikan parking brake terpasang sebelum turun. e. Pasang parkir brake sebelum turun. f. Pastikan tidak ada orang di dalam kendaraan sebelum ditinggalkan. f. Jangan ada orang berada di dalam kendaraan yang diparkir. g. Pastikan tidak melewati jalan berlubang g. Jangan melewati jalan berlubang h. Pastikan tidak memegang bagian pipa yang tajam h. Jangan memegang bagian pipa yang tajam PEMAKAIAN KATA "PASTIKAN" YANG BENAR: a. Pastikan semua karyawan sudah di tempat aman sebelum peledakan dimulai. b. Pastikan kendaraan sudah di P2H di awal shift. c. Pastikan tidak ada orang atau alat dalam radius swing excavator, sebelum melakukan swing. d. Pastikan jalan yang akan anda lewati bersih dari bahaya tersandung atau terpeleset e. Pastikan tangan anda tidak berada di titik jepit sebelum menutup pintu.
  • 67. KEMENTERIAN ESDM 12 NO TOPIK KASUS KESALAHAN YANG SERING TERJADI SEHARUSNYA KATA KUNCI YANG HARUS DIINGAT 7 Nilai Risiko Belum ada nilai risiko Kalau perusahaan anda sudah memiliki MATRIX RISIKO, maka saran saya setiap bahaya di kolom 2 diberi NILAI RISIKO. Sebaiknya setiap perusahaan sudah memiliki MATRID RISIKO. Untuk yang belum cukup mengisi Tinggi Sekali, Tinggi, Sedang, Rendah. 8 Environment (Lingkungan Hidup) Belum ada bahaya lingkungan Kalau perusahaan anda sudah memasukkan bahaya lingkungan kedalam JSA, maka masukkan bahaya lingkungan, sehingga nama JSA menjadi JSEA Tergantung kebijakan perusahaan masing-masing 9 Siapa yang melakukan sistem kendali di kolom 3 Ada yang menambahkan kolom 4 untuk menetapkan siapa yang bertugas melaksanakan sistem kendali di tahap pekerjaan itu Untuk JSA yang dibuat untuk group, bukan per jabatan, maka benar perlu diberikan penjelasan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan setiap kendali di setiap langkah kerja. Tetapi untuk JSA yang dibuat oleh front line supervisor (pengawas garis depan), yang langsung berhadapan dengan karyawan, saran saya JSA ini di buat untuk anak buah, sehingga yang melaksanakan pengendalian di kolom 3 adalah hanya dia. Kalau tidak mengerti atau tidak bisa dilakukan, harus kembali ke pengawas untuk mendapatkan pengarahan langkah apa berikutnya. Sehingga kolom 4 tidak diperlukan
  • 68. KEMENTERIAN ESDM 68 Referensi: 1. Modul Teknik Pembuatan JSA Pusdiklat Mineral dan Batubara, 2018 2. Beberapa Kesalahan dalam Pembutan JSA, INDOSHE