Dokumen tersebut membahas tentang penilaian tingkat kematangan budaya keselamatan (Culture of Safety Maturity Assessment) yang mencakup tiga elemen utama yaitu kepemimpinan, sumber daya manusia, dan proses. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai teori penyebab kecelakaan kerja dan pendekatan untuk menanggulangi masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Kondisi di mana pekerja dan pimpinan
mencontohkan perilaku dan kebiasaan
keselamatan kerja yang masuk ke dalam nilai-
nilai inti perusahaan
Culture of Safety?
3. 3
Proposisi Nilai
Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat
Beradaptasi terhadap teknologi baru dan
pergantian produk baru
Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang
terprediksi, stabil, dan kuat
4. Heinrich – Penyebab langsung kecelakaan kerja
Teori
Penyebab
Kecelakaan
Unsafe
Action
Unsafe
Condition
88% Disebabkan
Unsafe Action
10%
2%
Disebabkan
Unsafe Condition
Takdir
(karena sakit,dsb)
5. Teori
Penyebab
Kecelakaan
Rand Coorporation Study – Penyebab acak kecelakaan kerja
“Tidak ada hubungan antara tingkat
kecelakaan dengan kematian”
1. Tidak ada kecelakaan MINOR bukan pertanda dimasa depan
TIDAK ADA kecelakaan yang menyebabkan kematian
2. Adanya kecelakaan MINOR, bukan pertanda dimasa depan ADA
kecelakaan yang menyebabkan kematian
6. Teori
Penyebab
Kecelakaan
Deming – Kegagalan dalam Sistem Manajemen
“96% kecelakaan disebabkan oleh sistem
(tanggungjawab manajemen)”
Contohnya: tidak adanya training, tidak ada SOP, tidak ada penilaian
risiko kerja
7. 7
Penanggulangan
Masalah
Health & Safety
Transaksional
Menyelesaikan masalah hanya dengan
melihat kondisi tidak aman, (contoh :
follow up temuan audit)
Transformasional
Menyelesaikan masalah dengan merubah
sikap pekerja dan kepemimpinan
terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja (contoh : pemimpin dan pekerja
saling mengingatkan K3)
01
02
8. Culture of Safety
Ecosystem
Pimpinan yang terlibat
dan bertanggung jawab
Pengembangan
keterampilan pekerja
Proses yang salah
satunya meliputi
manajemen sistem
8
From LEAN 2.0
9. Maturity Roadmap
WAKTU
Compliance
Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja
Mengajarkan
Berkomitmen
Sudah
diinformasikan
Budaya Aman
Reaktif
“Pemadam Kebakaran”
Bergantung
“Supaya tidak dihukum”
Saling bergantung
“sehingga yang lain tidak celaka”
Independen
“supaya saya tidak celaka”
Level 1
PENGETAHUAN
Level 2
SISTEM
MANAJEMEN
Level 3
BUDAYA
10. Leadership /
Kepemimpinan
Tanggungjawab
&
keterlibatan
Leadership
Kebijakan Visi/Misi Safety
Safety menjadi pertimbangan dan latar belakang saat perusahaan menjalankan bisnis
Leader Standard Work
Safety termasuk dalam LSW untuk semua tingkat
Visibilitas dan Keterlibatan
Melibatkan pimpinan untuk mendorong perilaku pekerja sebagai bukti proses peningkatan safety
Review Performa Safety
Evaluasi kinerja terkait Health & Safety yang termasuk kinerja perusahaan dan perilaku pekerja
11. VISI HSE
Untuk mendukung keberlangsungan
bisnis perusahaan melalui:
• Ketertiban Karyawan
• Budaya Keselamatan
• Budaya Hijau
MISI HSE
Menyediakan lingkungan kerja yang
nyaman dan menyenangkan melalui
Budaya Keselamatan
12. People /
Pekerja
Tenaga
Kerja
yang
Mampu
dan
Mampu
Training & Pengembangan Organisasi
Peningkatan kompetensi melalui program pelatihan
yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan
Retensi dan Pengembangan Karir
Peluang karir bagi yang memiliki kinerja yang baik,
salah satunya dengan mengikuti training
Perencanaan
Tenaga
Kerja
Pekerja yang Terlibat
Keterlibatan pekerja yang fokus pada pemecahan
masalah saat meeting Safety Committee
Kegiatan Safety Awareness
Kegiatan yang bertemakan safety dalam rangka
meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga
keselamatan
Proses Pengakuan dan Disiplin
Penghargaan terhadap perilaku aman dan memberikan
sanksi terhadap perilaku tidak aman
13. Process /
Proses
Penilaian
Risiko
dan
Remediasi
Safety Compliance Program
Melaksanakan program, terutama pengawasan perilaku
aman dan kondisi tidak aman pada area kerja
Job Hazard Analysis
Analisis bahaya pekerjaan menyeluruh untuk semua
posisi dan mendorong pekerja untuk ikut serta dalam
proses JHA
Safety dalam Standar Kerja
Perilaku safety menjadi salah satu nilai inti dalam
standar kerja
Sistem
Manajemen
Keselamatan
Analisis Risiko Komprehensif
Analisis risiko sudah dilakukan dan terus diupdate
mengikuti perubahan yang ada
Operational Risk Assessment
Penentuan bahaya dan risiko tiap fasilitas produksi dan
non-produksi untuk mengetahui potensi bahaya
masing-masing pekerjaan
14. Culture of Safety Maturity Assessment
14
Pengukuran tingkat kedewasaan budaya keselamatan yang diimplementasikan berdasarkan semua elemen
kunci (leadership, people, dan process)
Tidak ada
kebijakan
keselamatan dan
perilaku pekerja
masih reaktif
Sudah ada
program safety
compliance dan
adanya perbaikan
berkelanjutan
Adanya organisasi
HSE yang
melaksanakan dan
memelihara sistem
manajemen
Keselamatan kerja
menjadi prioritas
dan pekerja
terlibat dalam
program
keselamatan
Keselamatan
menghasilkan
kesuksesan
bisnis
1 - 20 21 - 50 51 - 75 76 - 90 91 - 100
15. THANK YOU!
- Selalu jaga keselamatan saat berangkat kerja, di tempat kerja, hingga pulang kerja sampai di rumah -
Editor's Notes
Pada 2018, Nike meluncurkan program Culture of Safety yang fokus untuk mengembangkan pimpinan safety dan memungkinkan pekerja terlibat secara langsung pada program-program Health & Safety.
Nike juga menggunakan suatu tool penilaian untuk melihat tingkat kedewasaan Factory terhadap implementasi program Health & Safety melalui COSMA (Culture of Safety Maturity Assessment)
1. Dari beberpa kasus laporan kecelakaan kerja heinrich menyimpulkan kecelakaan yang diakibatkan penyebab secara langsung adalah :
88% dari perilaku tidak aman (seperti : tidak memakai APD, memakai alat tidak tepat)
10% dari kondisi tidak aman (seperti : area yang berantakan, mesin rusak)
2% Takdir
2. Penyebab acak kecelakaan kerja
Rand menyimpulkan tidak ada hubungan antara kategori kecelakaan dengan kematian
Yang artinya adalah jika di factory tidak ada kecelakaan sama sekali, bisa dikatakan “zero accident” bukan berarti factory tersebut pasti tidak ada resiko kecelakaan yang mengakibatkan kematian
Tidak ada kecelakaan MINOR bukan pertanda dimasa depan TIDAK ada kecelakaan yang menyebabkan kematian
Adanya kecelakaan MINOR, bukan pertanda dimasa depan ADA kecelakaan yang menyebabkan kematian
3. Kesalahan manajemen
Menurut deming 96% kecelakaan disebabkan oleh sistem manajemen, seperti tidak adanya Training, tidak ada SOP, tidak ada penilaian resiko kerja (kecelakaan kerja juga merupakan tanggung jawab pimpinan perusahaan)
1. Dari beberpa kasus laporan kecelakaan kerja heinrich menyimpulkan kecelakaan yang diakibatkan penyebab secara langsung adalah :
88% dari perilaku tidak aman (seperti : tidak memakai APD, memakai alat tidak tepat)
10% dari kondisi tidak aman (seperti : area yang berantakan, mesin rusak)
2% Takdir
2. Penyebab acak kecelakaan kerja
Rand menyimpulkan tidak ada hubungan antara kategori kecelakaan dengan kematian
Yang artinya adalah jika di factory tidak ada kecelakaan sama sekali, bisa dikatakan “zero accident” bukan berarti factory tersebut pasti tidak ada resiko kecelakaan yang mengakibatkan kematian
Tidak ada kecelakaan MINOR bukan pertanda dimasa depan TIDAK ada kecelakaan yang menyebabkan kematian
Adanya kecelakaan MINOR, bukan pertanda dimasa depan ADA kecelakaan yang menyebabkan kematian
3. Kesalahan manajemen
Menurut deming 96% kecelakaan disebabkan oleh sistem manajemen, seperti tidak adanya Training, tidak ada SOP, tidak ada penilaian resiko kerja (kecelakaan kerja juga merupakan tanggung jawab pimpinan perusahaan)
1. Dari beberpa kasus laporan kecelakaan kerja heinrich menyimpulkan kecelakaan yang diakibatkan penyebab secara langsung adalah :
88% dari perilaku tidak aman (seperti : tidak memakai APD, memakai alat tidak tepat)
10% dari kondisi tidak aman (seperti : area yang berantakan, mesin rusak)
2% Takdir
2. Penyebab acak kecelakaan kerja
Rand menyimpulkan tidak ada hubungan antara kategori kecelakaan dengan kematian
Yang artinya adalah jika di factory tidak ada kecelakaan sama sekali, bisa dikatakan “zero accident” bukan berarti factory tersebut pasti tidak ada resiko kecelakaan yang mengakibatkan kematian
Tidak ada kecelakaan MINOR bukan pertanda dimasa depan TIDAK ada kecelakaan yang menyebabkan kematian
Adanya kecelakaan MINOR, bukan pertanda dimasa depan ADA kecelakaan yang menyebabkan kematian
3. Kesalahan manajemen
Menurut deming 96% kecelakaan disebabkan oleh sistem manajemen, seperti tidak adanya Training, tidak ada SOP, tidak ada penilaian resiko kerja (kecelakaan kerja juga merupakan tanggung jawab pimpinan perusahaan)
Gabungan dari penanggulangan secara transaksional dan transformasional ini dapat mewujudkan budaya keselamatan
Budaya Keselamatan North star menunjukkan perkembangan Budaya KeselamatanSeperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, ada 3 faktor penting untuk budaya keselamatan positif (kepemimpinan, orang, dan proses). Panah ke bintang utara mewakili tingkat kedewasaan pabrik.Pada tingkat kematangan terendah (Pengetahuan), pabrik mencoba memahami dan menerapkan persyaratan dasar. Tingkat ini ditandai dengan kegiatan yang berfokus pada kepatuhan terhadap hukum setempat dan standar Nike. Pemimpin mencari informasi untuk mendapat informasi yang lebih baik. Pekerja bereaksi terhadap insiden dan melakukan apa yang diperintahkan, sehingga mereka tidak mendapat masalah. Semua proses dan metrik hanya fokus pada kepatuhan.
Di tingkat kedewasaan menengah (sistem manajemen), pabrik telah menerapkan sistem manajemen keselamatan. Pemimpin dididik tentang keselamatan, dan menunjukkan tanda-tanda berkomitmen. Pekerja berpikir tentang keselamatan pribadi mereka sendiri. Sistem manajemen Lean menyediakan kerangka kerja untuk peningkatan berkelanjutan, KPI didefinisikan, target kinerja ditetapkan, dan hasil diukur.Pada tingkat kedewasaan tertinggi, perilaku Aman ditunjukkan setiap hari sebagai bagian dari rutinitas normal pabrik. Kepemimpinan berkomitmen untuk keselamatan, dan membuat semua orang bertanggung jawab terhadap keselamatan, termasuk diri mereka sendiri. Pekerja melhat keselamatan rekan kerja mereka. Sistem manajemen Lean KPI dan target kinerja mengukur perilaku aman, sikap kepemimpinan, dan akuntabilitas.
To direct business decisions, including safety strategy, budgets, resources, and organizational structure and also increase the safety awareness by the workers.
Pada 2018, Nike meluncurkan program Culture of Safety yang fokus untuk mengembangkan pimpinan safety dan memungkinkan pekerja terlibat secara langsung pada program-program Health & Safety.
Nike juga menggunakan suatu tool penilaian untuk melihat tingkat kedewasaan Factory terhadap implementasi program Health & Safety melalui COSMA (Culture of Safety Maturity Assessment)