1. i
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan segala nikmat sehat, iman,
dan Iskam kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas pembuatan makalah Ilmu
Filsafat ini dengan judul “Epistemologi”.
Dengan diselesaikannya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Terimakasih kepada dosen Filsafat Ilmu yaitu bapak Muhammad Firman Alfahad , teman-
teman, dansumber dari internet yang telah memberi dukungan dan juga masukan-masukan
sehingga terselesaikannya makalah ini.
Mohon maaf jika makalah ini banyak kekurangannya, semua saran dan kritik kalian akan
kami jadikan masukan agar bisa lebih baik lagi kedepannya.
Dramaga, 3 Juli 2018
PENYUSUN
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Epistemologi .....................................................................................................2
BAB III PENUTUP
A. Simpulan........................................................................................................... 5
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang filsafat ilmu, pasti akan menjumpai istilah epistimologi, sebab
manusia tidak hanya memerlukan kebutuhan pokok saja, Akan tetapi manusia juga
memerlukan informasi untuk mengetahui keadaan di lingkungan sekitar mereka. Dalam
upaya untuk memperoleh informasi, manusia seringkali melakukan komunikasi ataupun
cara-cara lain yang bisa digunakan. Salah satu informasi yang didapat dari komunikasi
adalah pengetahuan. Pengetahuan sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena
dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan. Dalam mencari
pengetahuan, tak jarang manusia harus mempelajari Epistemologi. Epistemologi disebut
juga sebagai teori pengetahuan karena mengkaji seluruh tolak ukur ilmu-ilmu manusia,
termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat gamblang, merupakan dasar
dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan.
Dari sebab itu, dalam kesempatan ini kami akan membahas tentang “Epistemologi
Ilmu” secara ringkas, dengan harapan agar mudah di pahami dan dimengerti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian Epitemologi.
2. Apa saja sumber Epistimologi.
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami arti dari Epistemologi.
2. Mengetahui sumber-sumber Epistemologi ilmu.
4. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epistemologi
Ada beberapa pengertian mengenai epistemologi yang diungkapkan para ahli
yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami apa sebenarnya epistemologi itu.
Secara sederhana epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge).
Pengetahuan dalam arti sebuah usaha yang dilakukan secara sadar baik dalam proses atau
penarikan kesimpulan mengenai kebenaran suatu hal. Kebenaran dalam kajian ini lebih
dari sebuah eksistensi mengingat banyakanya kemungkinan pendapat yang muncul
mengenai nilai dari suatu objek dalam filsafat. Secara etimologi, istilah epistemologi
berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori.
Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau
sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. Dalam kajian
Epistemologi, kajian mengenai kebenaran haruslah haruslah objektif sehingga siapapun
akan mendapatkan paham yang sama pada saat memandang sebuah masalah dan solusi
dari masalah tersebut. Kajian mengenai relativistik mungkin saja masuk dalam ranah ini
namun dalam pandangan ilmu pengetahuan, seluruh pengamat adalah benar hanya saja
melihat dari sisi yang berbeda, oleh karena itu ketika sudut pandang dari setiap pengamat
disamakan akan muncul sisi yang sama. Pengertian lain, mengenai epistemologi
menyatakan bahwa epistimologi merupakan pembahasan mengenai bagaimana
mendapatkan pengetahuan atau lebih menitikberatkan pada sebuah proses penecarian
ilmu: apakah sumber-sumber pengetahuan ? apakah hakikat, jangkauan dan ruang
lingkup pengetahuan? Sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap
manusia (William S.Sahakian dan Mabel Lewis Sahakian, 1965, dalam Jujun
S.Suriasumantri, 2005). Menurut Musa Asy’arie, epistemologi adalah cabang filsafat
yang membicarakan mengenai hakikat ilmu, dan ilmu sebagai proses adalah usaha yang
sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu
obyek kajian ilmu. Sedangkan, P.Hardono Hadi menyatakan, bahwa epistemologi adalah
cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope
pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasarnya, serta pertanggungjawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan D.W Hamlyn
mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan
lingkup pengetahuan, dasar dan pengendaian-pengendaiannya serta secara umum hal itu
dapat diandalkannya sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan. Selanjutnya,
pengertian epistemologi yang lebih jelas diungkapkan Dagobert D.Runes. Dia
menyatakan, bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sumber,
struktur, metode-metode dan validitas pengetahuan. Sementara itu, Azyumardi Azra
menambahkan, bahwa epistemologi sebagai “ilmu yang membahas tentang keaslian,
7. 5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian mengenai sumber-sumber epistemologi tersebut maka dapat
disimpulkan, bahwa epistemologi adalah teori pengetahuan yang merupakan cabang
filsafat yang berurusan dengan hakikat dan ruang lingkup pengetahuan, pengandaian-
pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai
pengetahuan yang dimiliki. Dengan adanya penjelasan mengenai epistemologi, maka
akan diketahui asal mulanya pengetahuan, terjadinya pengetahuan, dan sumber-sumber
pengetahuan. Sehingga kita mengetahui dengan jelas dari mana kita mendapatkan
pengetahuan dan cara memperolehnya.
Sumber-sumber pengetahuan tersebut antara lain adalah alam, akal, hati,
pengalaman indera, sejarah, intuisi, keyakinan, dan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh
manusia melalui akal, indra, dan sumber-sumber tersebut mempunyai metode tersendiri
dalam pengetahuan tersebut. Dan tanpa sumber-sumber tersebut maka kita tidak tahu
darimana pengetahuan itu berasal.