SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MENGKAJI HAKIKAT KEGUNAAN ILMU
DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
Disusun oleh:
1. Ali Mashud NPM: 101010031
2. Fajar Sidiq NPM: 10101003
3. Mutmainah NPM: 101010012
4. Ari Kusuma Dewi NPM : 101010033
5. Aris Munandar NPM: 101010035
Mata Kuliah :Filsafat Ilmu
Dosen : Thohir,S.Pd
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PRINGSEWU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT. Yang telah memberikan Taufiq, Hidayah
serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.
Sholawat beserta salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW, yang kita nanti-nantikan Syafaatnya besok dihari kiamat Amien .
Dalam penulisan makalah ini,didasarkan atas pengkajian – pengkajian buku-
buku yang ada .Kemudian terwujudlah makalah ini, oleh karena itu dalam
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak TOHIR,S.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah FILSAFAT ILMU.
Kami sadari bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan .Untuk
itu kami harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan kita
kedepan.
Pringsewu, 6 Desember 2010
Penulis,
MENGKAJI HAKIKAT KEGUNAAN ILMU
DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
Pengantar
Sejak awal sejarah ternyata manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk
mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas) itu. Proses itu
mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut pengetahuan. Jika proses itu
memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan koheren, dan cara mendapatkannya dapat
dipertanggung-jawabkan, maka lahirlah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang (1) disusun metodis, sistematis dan koheren
(bertalian) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan yang (2) dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut.
Makin ilmu pengetahuan menggali dan menekuni hal-hal yang khusus dari kenyataan
(realitas), makin nyatalah tuntutan untuk mencari tahu tentang seluruh kenyataan
(realitas).
Dalam kehidupan sehari-hari Ilmu pengetahuan, yang kadang disebut sains, merupakan
komponen terbesar yang diberikan sebagai mata pelajaran dalam semua tingkatan
pendidikan di samping humaniora dan agama.
Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dari mulai pendidikan anak usia dini sampai
perguruan tinggi ada banyak sekali cabang disiplin ilmu. Perkembangan ilmu
pengetahuan sebagai disiplin akademik tersebut semakin lama semakin berkembang
seiring munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu
pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti
spesialis bidang tertentu.
Untuk memberikan gambaran tentang begitu banyaknya disiplin ilmu dan bidang-bidang
kajiannya, maka perlu adanya pembahasan khusus tentang hal tersebut. Salah satu upaya
pembahasan, makalah ini disusun untuk menuju jalan pemahaman disiplin akademik
yang dimaksud di atas.
Hakikat Kegunaan Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Ilmu merupakan
pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan
yaitu gabungan antara berpikir secara rasional dan empiris (Suriasumantri, 1984b).
Hal senada diungkapkan oleh Adisusilo (1983) yang menyatakan bahwa Ilmu
pengetahuan atau science adalah suatu proses untuk menemukan kebenaran pengetahuan.
Karena itu, ilmu pengetahuan harus mempunyai sifat ilmiah, yaitu pengetahuan yang
diperoleh secara metodis, sistematis, dan logis. Metodis maksudnya adalah bahwa
pengetahuan itu diperoleh dengan cara kerja yang terperinci, baik yang bersifat induktif
maupun deduktif, sesuai dengan tahapan-tahapan metode ilmu, misalnya dimulai dengan
observasi, perumusan masalah, mengumpulkan dan mengklasifikasi fakta, membuat
generalisasi, merumuskan hipotesis, dan membuat verifikasi.
Sementara itu, Gie (1984) menyatakan bahwa pemahaman terhadap konsepsi ilmu yang
sistematik dan lengkap hendaknya mencakup segi-segi denotasi (cakupan), konotasi (ciri
penentu), dan dimensi (keluasan). Ketiga segi tersebut perlu dibedakan secara tegas dan
tidak dicampuradukkan dalam pembahasan tentang ilmu.
Menurut Suriasumantri (1984a) ciri-ciri keilmuan didasarkan pada jawaban yang
diberikan ilmu terhadap tiga pertanyaan pokok yang mencakup apa yang ingin kita
ketahui (ontologis), bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut (epistemologi),
dan apa nilai kegunaannya bagi kita (axiologi). Dalam hal ini, falsafah mempelajari
masalah ini sedalam-dalamnya dan hasil pengkajiannya merupakan dasar dari eksistensi
atau keberadaan ilmu.
Ontologi membahas tentang apa yang kita ketahui dan seberapa jauh kita ingin tahu.
Kemudian, bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan mengenai obyek tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan ini kita berpaling kepada epistemologi, yakni teori
pengetahuan (Suriasumantri,1984a). Menurut Pranarka (1987), orang perlu mencari dan
mempertanyakan dasar-dasar dari ilmu itu, terutama menunjukkan legitimasi
epistemologinya. Selanjutnya, jawaban untuk pertanyaan ketiga tentang nilai kegunaan
pengetahuan, berkaitan dengan axiologi yakni teori tentang nilai. Setiap bentuk buah
pemikiran manusia dapat dikembalikan pada dasar-dasar ontologi, epistemologi, dan
axiologi dari pemikiran yang bersangkutan.
Secara lebih rinci, Suriasumantri (1984b dan 1984c) menyatakan bahwa tiap-tiap
pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh
pengetahuan yang disusunnya. Komponen tersebut adalah ontologi, epistemologi, dan
axiologi. Ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas/ruang lingkup ujud yang
menjadi objek penelaahan (objek formal dari pengetahuan) serta penafsiran tentang
hakikat realitas (metafisika) dari objek formal tersebut. Epistemologi merupakan asas
mengenai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh
pengetahuan. Sedangkan aksiologi merupakan asas dalam menggunakan pengetahuan
yang telah diperoleh dan disusun dalam tubuh pengetahuan tersebut.
Menurut Aristoteles (384-322 sM), pemikiran kita melewati 3 jenis abstraksi (abstrahere
= menjauhkan diri dari, mengambil dari). Tiap jenis abstraksi melahirkan satu jenis ilmu
pengetahuan dalam bangunan pengetahuan yang pada waktu itu disebut filsafat:
Aras abstraksi pertama - fisika. Kita mulai berfikir kalau kita mengamati. Dalam berfikir,
akal dan budi kita “melepaskan diri” dari pengamatan inderawi segi-segi tertentu, yaitu
“materi yang dapat dirasakan” (“hyle aistete”). Dari hal-hal yang partikular dan nyata,
ditarik daripadanya hal-hal yang bersifat umum: itulah proses abstraksi dari ciri-ciri
individual. Akal budi manusia, bersama materi yang “abstrak” itu, menghasilan ilmu
pengetahuan yang disebut “fisika” (“physos” = alam).
Aras abstraksi kedua - matesis. Dalam proses abstraksi selanjutnya, kita dapat
melepaskan diri dari materi yang kelihatan. Itu terjadi kalau akal budi melepaskan dari
materi hanya segi yang dapat dimengerti (“hyle noete”). Ilmu pengetahuan yang
dihasilkan oleh jenis abstraksi dari semua ciri material ini disebut “matesis”
(“matematika” – mathesis = pengetahuan, ilmu).
Aras abstraksi ketiga - teologi atau “filsafat pertama”. Kita dapat meng-"abstrahere" dari
semua materi dan berfikir tentang seluruh kenyataan, tentang asal dan tujuannya, tentang
asas pembentukannya, dsb. Aras fisika dan aras matematika jelas telah kita tinggalkan.
Pemikiran pada aras ini menghasilkan ilmu pengetahuan yang oleh Aristoteles disebut
teologi atau “filsafat pertama”. Akan tetapi karena ilmu pengetahuan ini “datang
sesudah” fisika, maka dalam tradisi selanjutnya disebut metafisika.
Disiplin Akademis
Suatu disiplin akademik atau bidang studi, adalah suatu cabang pengetahuan yang
diajarkan atau diteliti di tingkat perguruan tinggi. Disiplin-disiplin ini didefinisikan dan
diakui oleh jurnal akademik yang mempublikasikan riset pada suatu bidang serta
masyarakat terpelajar dan departemen atau fakultas akademik yang menjadi tempat para
praktisi di bidang tersebut. Masing-masing bidang studi biasanya memiliki beberapa
subdisiplin atau cabang yang garis batas antara masing-masing bidang tersebut sering kali
bersifat buatan dan ambigu.
Kesimpulan :
-Dalam kehidupan sehari-hari Ilmu pengetahuan, yang kadang disebut sains,
merupakan komponen terbesar yang diberikan sebagai mata pelajaran dalam
semua tingkatan pendidikan di samping humaniora dan agama.
- tahapan-tahapan metode ilmu: observasi, perumusan masalah, mengumpulkan dan
mengklasifikasi fakta, membuat generalisasi, merumuskan hipotesis, dan
membuat verifikasi.
- ciri-ciri keilmuan didasarkan pada jawaban yang diberikan ilmu terhadap tiga
pertanyaan pokok yang mencakup apa yang ingin kita ketahui (ontologis),
bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut (epistemologi), dan apa nilai
kegunaannya bagi kita (axiologi).
- disiplin akademik atau bidang studi, adalah suatu cabang pengetahuan yang
diajarkan atau diteliti di tingkat perguruan tinggi
Daftar Pustaka:
1. Metode keilmuan yaitu gabungan antara berpikir secara rasional dan empiris
(Suriasumantri, 1984b).
2. Ilmu pengetahuan atau science adalah suatu proses untuk menemukan kebenaran
pengetahuan.(Adi Susilo,1983)
3. Konsepsi ilmu yang sistematik dan lengkap (Gie,1984)
4. Dasar-dasar dari ilmu (Pranaka,1987)
Mengkaji Hakikat Kegunaan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-Hari

More Related Content

What's hot (15)

Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
 
Science and Knowledge
Science and KnowledgeScience and Knowledge
Science and Knowledge
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
 
Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
 
Kumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafatKumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafat
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuEpistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Makalah filsafat hasbi
Makalah filsafat hasbiMakalah filsafat hasbi
Makalah filsafat hasbi
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 

Similar to Mengkaji Hakikat Kegunaan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-Hari

FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafatOperator Warnet Vast Raha
 
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxHandout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxFrityMaya
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber DayaImamMuhammadRizal
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
FILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIEFILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIEyoovie
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdfimamdaulay
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanAnnisa Fauzia
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdfRasyidiAli
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfRizkyAmelia88
 

Similar to Mengkaji Hakikat Kegunaan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-Hari (20)

FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
 
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptxHandout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
Handout Filsafat Ilmu-Fakultas Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.pptx
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
FILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIEFILSAFAT YOVIE
FILSAFAT YOVIE
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 

More from apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (8)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Mengkaji Hakikat Kegunaan Ilmu dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • 1. MENGKAJI HAKIKAT KEGUNAAN ILMU DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Disusun oleh: 1. Ali Mashud NPM: 101010031 2. Fajar Sidiq NPM: 10101003 3. Mutmainah NPM: 101010012 4. Ari Kusuma Dewi NPM : 101010033 5. Aris Munandar NPM: 101010035 Mata Kuliah :Filsafat Ilmu Dosen : Thohir,S.Pd SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PRINGSEWU
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Alloh SWT. Yang telah memberikan Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Sholawat beserta salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang kita nanti-nantikan Syafaatnya besok dihari kiamat Amien . Dalam penulisan makalah ini,didasarkan atas pengkajian – pengkajian buku- buku yang ada .Kemudian terwujudlah makalah ini, oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak TOHIR,S.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah FILSAFAT ILMU. Kami sadari bahwa Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan .Untuk itu kami harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan kita kedepan. Pringsewu, 6 Desember 2010 Penulis,
  • 3. MENGKAJI HAKIKAT KEGUNAAN ILMU DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Pengantar Sejak awal sejarah ternyata manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas) itu. Proses itu mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut pengetahuan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan, maka lahirlah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang (1) disusun metodis, sistematis dan koheren (bertalian) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan yang (2) dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut. Makin ilmu pengetahuan menggali dan menekuni hal-hal yang khusus dari kenyataan (realitas), makin nyatalah tuntutan untuk mencari tahu tentang seluruh kenyataan (realitas). Dalam kehidupan sehari-hari Ilmu pengetahuan, yang kadang disebut sains, merupakan komponen terbesar yang diberikan sebagai mata pelajaran dalam semua tingkatan pendidikan di samping humaniora dan agama. Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dari mulai pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi ada banyak sekali cabang disiplin ilmu. Perkembangan ilmu pengetahuan sebagai disiplin akademik tersebut semakin lama semakin berkembang seiring munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialis bidang tertentu. Untuk memberikan gambaran tentang begitu banyaknya disiplin ilmu dan bidang-bidang kajiannya, maka perlu adanya pembahasan khusus tentang hal tersebut. Salah satu upaya
  • 4. pembahasan, makalah ini disusun untuk menuju jalan pemahaman disiplin akademik yang dimaksud di atas. Hakikat Kegunaan Ilmu Dalam Kehidupan Sehari-Hari Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan yaitu gabungan antara berpikir secara rasional dan empiris (Suriasumantri, 1984b). Hal senada diungkapkan oleh Adisusilo (1983) yang menyatakan bahwa Ilmu pengetahuan atau science adalah suatu proses untuk menemukan kebenaran pengetahuan. Karena itu, ilmu pengetahuan harus mempunyai sifat ilmiah, yaitu pengetahuan yang diperoleh secara metodis, sistematis, dan logis. Metodis maksudnya adalah bahwa pengetahuan itu diperoleh dengan cara kerja yang terperinci, baik yang bersifat induktif maupun deduktif, sesuai dengan tahapan-tahapan metode ilmu, misalnya dimulai dengan observasi, perumusan masalah, mengumpulkan dan mengklasifikasi fakta, membuat generalisasi, merumuskan hipotesis, dan membuat verifikasi. Sementara itu, Gie (1984) menyatakan bahwa pemahaman terhadap konsepsi ilmu yang sistematik dan lengkap hendaknya mencakup segi-segi denotasi (cakupan), konotasi (ciri penentu), dan dimensi (keluasan). Ketiga segi tersebut perlu dibedakan secara tegas dan tidak dicampuradukkan dalam pembahasan tentang ilmu. Menurut Suriasumantri (1984a) ciri-ciri keilmuan didasarkan pada jawaban yang diberikan ilmu terhadap tiga pertanyaan pokok yang mencakup apa yang ingin kita ketahui (ontologis), bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut (epistemologi), dan apa nilai kegunaannya bagi kita (axiologi). Dalam hal ini, falsafah mempelajari masalah ini sedalam-dalamnya dan hasil pengkajiannya merupakan dasar dari eksistensi atau keberadaan ilmu. Ontologi membahas tentang apa yang kita ketahui dan seberapa jauh kita ingin tahu. Kemudian, bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan mengenai obyek tersebut ? Untuk menjawab pertanyaan ini kita berpaling kepada epistemologi, yakni teori pengetahuan (Suriasumantri,1984a). Menurut Pranarka (1987), orang perlu mencari dan mempertanyakan dasar-dasar dari ilmu itu, terutama menunjukkan legitimasi
  • 5. epistemologinya. Selanjutnya, jawaban untuk pertanyaan ketiga tentang nilai kegunaan pengetahuan, berkaitan dengan axiologi yakni teori tentang nilai. Setiap bentuk buah pemikiran manusia dapat dikembalikan pada dasar-dasar ontologi, epistemologi, dan axiologi dari pemikiran yang bersangkutan. Secara lebih rinci, Suriasumantri (1984b dan 1984c) menyatakan bahwa tiap-tiap pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan tiang penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya. Komponen tersebut adalah ontologi, epistemologi, dan axiologi. Ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas/ruang lingkup ujud yang menjadi objek penelaahan (objek formal dari pengetahuan) serta penafsiran tentang hakikat realitas (metafisika) dari objek formal tersebut. Epistemologi merupakan asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh pengetahuan. Sedangkan aksiologi merupakan asas dalam menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disusun dalam tubuh pengetahuan tersebut. Menurut Aristoteles (384-322 sM), pemikiran kita melewati 3 jenis abstraksi (abstrahere = menjauhkan diri dari, mengambil dari). Tiap jenis abstraksi melahirkan satu jenis ilmu pengetahuan dalam bangunan pengetahuan yang pada waktu itu disebut filsafat: Aras abstraksi pertama - fisika. Kita mulai berfikir kalau kita mengamati. Dalam berfikir, akal dan budi kita “melepaskan diri” dari pengamatan inderawi segi-segi tertentu, yaitu “materi yang dapat dirasakan” (“hyle aistete”). Dari hal-hal yang partikular dan nyata, ditarik daripadanya hal-hal yang bersifat umum: itulah proses abstraksi dari ciri-ciri individual. Akal budi manusia, bersama materi yang “abstrak” itu, menghasilan ilmu pengetahuan yang disebut “fisika” (“physos” = alam). Aras abstraksi kedua - matesis. Dalam proses abstraksi selanjutnya, kita dapat melepaskan diri dari materi yang kelihatan. Itu terjadi kalau akal budi melepaskan dari materi hanya segi yang dapat dimengerti (“hyle noete”). Ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh jenis abstraksi dari semua ciri material ini disebut “matesis” (“matematika” – mathesis = pengetahuan, ilmu). Aras abstraksi ketiga - teologi atau “filsafat pertama”. Kita dapat meng-"abstrahere" dari semua materi dan berfikir tentang seluruh kenyataan, tentang asal dan tujuannya, tentang asas pembentukannya, dsb. Aras fisika dan aras matematika jelas telah kita tinggalkan. Pemikiran pada aras ini menghasilkan ilmu pengetahuan yang oleh Aristoteles disebut
  • 6. teologi atau “filsafat pertama”. Akan tetapi karena ilmu pengetahuan ini “datang sesudah” fisika, maka dalam tradisi selanjutnya disebut metafisika. Disiplin Akademis Suatu disiplin akademik atau bidang studi, adalah suatu cabang pengetahuan yang diajarkan atau diteliti di tingkat perguruan tinggi. Disiplin-disiplin ini didefinisikan dan diakui oleh jurnal akademik yang mempublikasikan riset pada suatu bidang serta masyarakat terpelajar dan departemen atau fakultas akademik yang menjadi tempat para praktisi di bidang tersebut. Masing-masing bidang studi biasanya memiliki beberapa subdisiplin atau cabang yang garis batas antara masing-masing bidang tersebut sering kali bersifat buatan dan ambigu. Kesimpulan : -Dalam kehidupan sehari-hari Ilmu pengetahuan, yang kadang disebut sains, merupakan komponen terbesar yang diberikan sebagai mata pelajaran dalam semua tingkatan pendidikan di samping humaniora dan agama. - tahapan-tahapan metode ilmu: observasi, perumusan masalah, mengumpulkan dan mengklasifikasi fakta, membuat generalisasi, merumuskan hipotesis, dan membuat verifikasi. - ciri-ciri keilmuan didasarkan pada jawaban yang diberikan ilmu terhadap tiga pertanyaan pokok yang mencakup apa yang ingin kita ketahui (ontologis), bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut (epistemologi), dan apa nilai kegunaannya bagi kita (axiologi). - disiplin akademik atau bidang studi, adalah suatu cabang pengetahuan yang diajarkan atau diteliti di tingkat perguruan tinggi Daftar Pustaka: 1. Metode keilmuan yaitu gabungan antara berpikir secara rasional dan empiris (Suriasumantri, 1984b). 2. Ilmu pengetahuan atau science adalah suatu proses untuk menemukan kebenaran pengetahuan.(Adi Susilo,1983) 3. Konsepsi ilmu yang sistematik dan lengkap (Gie,1984) 4. Dasar-dasar dari ilmu (Pranaka,1987)