SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
FRAKTUR CRURIS 
I. PENGERTIAN 
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, 
terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenao stress yang lebih besar 
dari yang dapat diabsorbsinya. (Brunner & Suddart, 2000) 
II. JENIS FRAKTUR 
a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami 
pergeseran. 
b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang 
c. Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit 
d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan 
tulang. 
e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak. 
f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang 
g. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen 
h. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam 
i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) 
j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah 
perlekatannnya. 
III. ETIOLOGI 
a. Trauma 
b. Gerakan pintir mendadak 
c. Kontraksi otot ekstem 
d. Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma
V. MANIFESTASI KLINIS 
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi, 
hematoma, dan edema 
b. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah 
c. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan 
dibawah tempat fraktur 
d. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya 
e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit 
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG 
a. Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya 
b. Pemeriksaan jumlah darah lengkap 
c. Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai 
d. Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal 
VII. PENATALAKSANAAN 
a. Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang 
patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula. 
b. Imobilisasi fraktur 
Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna 
c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi 
? Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan 
? Pemberian analgetik untuk mengerangi nyeri 
? Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
? Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalakan atrofi disuse dan 
meningkatkan peredaran darah 
VIII. KOMPLIKASI 
a. Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya. 
b. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan kecepatan yang 
lebih lambat dari keadaan normal. 
c. Non union : tulang yang tidak menyambung kembali 
IX. PENGKAJIAN 
1. Pengkajian primer 
- Airway 
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan 
reflek batuk 
- Breathing 
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / 
atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi 
- Circulation 
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung 
normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada 
tahap lanjut 
2. Pengkajian sekunder 
a.Aktivitas/istirahat 
? kehilangan fungsi pada bagian yangterkena 
? Keterbatasan mobilitas 
b. Sirkulasi 
? Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas) 
? Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah) 
? Tachikardi 
? Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera 
? Cailary refil melambat 
? Pucat pada bagian yang terkena 
? Masa hematoma pada sisi cedera 
c. Neurosensori 
? Kesemutan 
? Deformitas, krepitasi, pemendekan 
? kelemahan 
d. Kenyamanan 
? nyeri tiba-tiba saat cidera 
? spasme/ kram otot 
e. Keamanan 
? laserasi kulit 
? perdarahan 
? perubahan warna 
? pembengkakan lokal 
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI 
a. Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitasr fraktur, kerusakan rangka
neuromuskuler 
Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan 
Kriteria hasil: 
? Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin 
? Mempertahankan posisi fungsinal 
? Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit 
? Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas 
Intervensi: 
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan 
b. Tinggikan ekstrimutas yang sakit 
c. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak 
sakit 
d. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak 
e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas 
f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri 
bantuan sesuai kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitas 
g. Ubah psisi secara periodik 
h. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi 
b.Nyeri b.d spasme tot , pergeseran fragmen tulang 
Tujuan ; nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan 
Kriteria hasil: 
? Klien menyatajkan nyei berkurang 
? Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat 
? Tekanan darahnormal 
? Tidak ada eningkatan nadi dan RR 
Intervensi: 
a. Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri 
b. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring 
c. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan 
d. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi 
e. Jelaskanprosedu sebelum memulai 
f. Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktif 
g. Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, 
imajinasi visualisasi, sentuhan 
h. Observasi tanda-tanda vital 
i. Kolaborasi : pemberian analgetik 
C. Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan 
Tujuan: kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan 
Kriteria hasil: 
? Penyembuhan luka sesuai waktu 
? Tidak ada laserasi, integritas kulit baik 
Intervensi: 
a. Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainae 
b. Monitor suhu tubuh 
c. Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol 
d. Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh 
e. Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan 
f. Masage kulit ssekitar akhir gips dengan alkohol
g. Gunakan tenaat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi 
h. Kolaborasi emberian antibiotik. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. Tucker,Susan Martin (1993). Standar Perawatan Pasien, Edisi V, Vol 3. Jakarta. EGC 
2. Donges Marilynn, E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta. EGC 
3. Smeltzer Suzanne, C (1997). Buku Ajar Medikal Bedah, Brunner & Suddart. Edisi 8. Vol 
3. Jakarta. EGC 
4. Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 
4. Jakarta. EGC

More Related Content

What's hot (20)

Askep power poin
Askep power poinAskep power poin
Askep power poin
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Ppt fraktur
Ppt frakturPpt fraktur
Ppt fraktur
 
140899028 fraktur
140899028 fraktur140899028 fraktur
140899028 fraktur
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPARDEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
DEFINISI DAN KLASIFIKASI FRAKTUR :: ARMANDO GASPAR
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
 
Tanda dan gejala fraktur
Tanda dan gejala frakturTanda dan gejala fraktur
Tanda dan gejala fraktur
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah fraktur
 
Kamis
KamisKamis
Kamis
 
7. fraktur
7. fraktur7. fraktur
7. fraktur
 
Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
16 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-201316 trauma-sendi-10-april-2013
16 trauma-sendi-10-april-2013
 
Fraktur TULANG
Fraktur TULANGFraktur TULANG
Fraktur TULANG
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 
dislokasi
dislokasidislokasi
dislokasi
 
27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 

Viewers also liked

Hsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-book
Hsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-bookHsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-book
Hsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-bookHsin-Chen Hotz-Wang
 
The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)
The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)
The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)Cristian Buzatu
 
SS16-spring-summer-Collection_Bag
SS16-spring-summer-Collection_BagSS16-spring-summer-Collection_Bag
SS16-spring-summer-Collection_BagHsin-Chen Hotz-Wang
 
Acceptance sampling analysis
Acceptance sampling analysisAcceptance sampling analysis
Acceptance sampling analysishargo dwi putro
 
Hsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 Projects
Hsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 ProjectsHsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 Projects
Hsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 ProjectsHsin-Chen Hotz-Wang
 
R을 이용한 데이터 분석
R을 이용한 데이터 분석R을 이용한 데이터 분석
R을 이용한 데이터 분석simon park
 
Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...
Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...
Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...Giacomo Delfini
 
Servirea preparatelor si bauturilor
Servirea preparatelor si bauturilorServirea preparatelor si bauturilor
Servirea preparatelor si bauturilorMari Min
 
Impact of ict on education
Impact  of  ict on  educationImpact  of  ict on  education
Impact of ict on educationRajveer Singh
 
RENHE GROUP Geo-Vista Services
RENHE GROUP  Geo-Vista ServicesRENHE GROUP  Geo-Vista Services
RENHE GROUP Geo-Vista ServicesWAEL JOSE HABIB
 

Viewers also liked (12)

May 2015 Misc
May 2015 MiscMay 2015 Misc
May 2015 Misc
 
Hsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-book
Hsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-bookHsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-book
Hsin-Chen Hotz-Wang Design - 8 projects-book
 
The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)
The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)
The Uncertainty Effect on HSR in EEU (2)
 
SS16-spring-summer-Collection_Bag
SS16-spring-summer-Collection_BagSS16-spring-summer-Collection_Bag
SS16-spring-summer-Collection_Bag
 
Acceptance sampling analysis
Acceptance sampling analysisAcceptance sampling analysis
Acceptance sampling analysis
 
Hsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 Projects
Hsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 ProjectsHsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 Projects
Hsin-Chen.Hotz-Wang Design -8 Projects
 
R을 이용한 데이터 분석
R을 이용한 데이터 분석R을 이용한 데이터 분석
R을 이용한 데이터 분석
 
Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...
Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...
Sviluppo di una piattaforma Client/Server per attività didattiche basate su R...
 
Servirea preparatelor si bauturilor
Servirea preparatelor si bauturilorServirea preparatelor si bauturilor
Servirea preparatelor si bauturilor
 
1 blind search
1 blind search1 blind search
1 blind search
 
Impact of ict on education
Impact  of  ict on  educationImpact  of  ict on  education
Impact of ict on education
 
RENHE GROUP Geo-Vista Services
RENHE GROUP  Geo-Vista ServicesRENHE GROUP  Geo-Vista Services
RENHE GROUP Geo-Vista Services
 

Similar to Fcruris

Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurafifub
 
PPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptx
PPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptxPPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptx
PPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptxsandylabulu1
 
MIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdfMIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdforita11
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDay 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDiandraDevita1
 
Askep hernia nukleus pulposus
Askep hernia nukleus pulposusAskep hernia nukleus pulposus
Askep hernia nukleus pulposusStiawan Akbar
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletalArmy Of God
 
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptKEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptFadlanKhuzaifa
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxfotocopy6
 
Muskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptx
Muskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptxMuskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptx
Muskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptxferdi20081994
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxcobadulu007123
 
FRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxFRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxMugaMuga2
 
Golfers elbow
Golfers elbowGolfers elbow
Golfers elbowliatrias
 

Similar to Fcruris (20)

Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femurBab ii tinjauan pustaka fraktur femur
Bab ii tinjauan pustaka fraktur femur
 
Fraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistraFraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistra
 
PPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptx
PPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptxPPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptx
PPT KEL 1 TRAUMA MUSKOLOSKETAL.pptx
 
MIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdfMIND MAP FRAKTUR.pdf
MIND MAP FRAKTUR.pdf
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdfDay 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
Day 2 - Fraktur - KELOMPOK 9A - TUTOR 4 - BLOK 17 .pdf
 
Askep hernia nukleus pulposus
Askep hernia nukleus pulposusAskep hernia nukleus pulposus
Askep hernia nukleus pulposus
 
Ajkll
AjkllAjkll
Ajkll
 
Laminektomi
LaminektomiLaminektomi
Laminektomi
 
Trauma muskuloskeletal
Trauma  muskuloskeletalTrauma  muskuloskeletal
Trauma muskuloskeletal
 
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.pptKEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
KEGAWATDARURATAN_PADA_SISTEM_MUSKULOSKEL.ppt
 
Presentation THR
Presentation THRPresentation THR
Presentation THR
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
Muskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptx
Muskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptxMuskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptx
Muskuloskeletal fisioterapi treatmen PT IV.pptx
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Bedah plastik
Bedah plastikBedah plastik
Bedah plastik
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
FRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptxFRAKTUR.pptx
FRAKTUR.pptx
 
Golfers elbow
Golfers elbowGolfers elbow
Golfers elbow
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 

Recently uploaded (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 

Fcruris

  • 1. FRAKTUR CRURIS I. PENGERTIAN Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenao stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. (Brunner & Suddart, 2000) II. JENIS FRAKTUR a. Fraktur komplet : patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran. b. Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah tulang c. Fraktur tertutup: fraktur tapi tidak menyebabkan robeknya kulit d. Fraktur terbuka: fraktur dengan luka pada kulit atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. e. Greenstick: fraktur dimana salah satu sisi tulang patah,sedang sisi lainnya membengkak. f. Transversal: fraktur sepanjang garis tengah tulang g. Kominutif: fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa frakmen h. Depresi: fraktur dengan fragmen patahan terdorong ke dalam i. Kompresi: Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (terjadi pada tulang belakang) j. Patologik: fraktur yang terjadi pada daerah tulang oleh ligamen atau tendo pada daerah perlekatannnya. III. ETIOLOGI a. Trauma b. Gerakan pintir mendadak c. Kontraksi otot ekstem d. Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma
  • 2. V. MANIFESTASI KLINIS a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang diimobilisasi, hematoma, dan edema b. Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah c. Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur d. Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi, luasnya b. Pemeriksaan jumlah darah lengkap c. Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai d. Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk klirens ginjal VII. PENATALAKSANAAN a. Reduksi fraktur terbuka atau tertutup : tindakan manipulasi fragmen-fragmen tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak semula. b. Imobilisasi fraktur Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi ? Reduksi dan imobilisasi harus dipertahankan sesuai kebutuhan ? Pemberian analgetik untuk mengerangi nyeri ? Status neurovaskuler (misal: peredarandarah, nyeri, perabaan gerakan) dipantau
  • 3. ? Latihan isometrik dan setting otot diusahakan untuk meminimalakan atrofi disuse dan meningkatkan peredaran darah VIII. KOMPLIKASI a. Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya. b. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal. c. Non union : tulang yang tidak menyambung kembali IX. PENGKAJIAN 1. Pengkajian primer - Airway Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk - Breathing Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi - Circulation TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut 2. Pengkajian sekunder a.Aktivitas/istirahat ? kehilangan fungsi pada bagian yangterkena ? Keterbatasan mobilitas b. Sirkulasi ? Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas) ? Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah) ? Tachikardi ? Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera ? Cailary refil melambat ? Pucat pada bagian yang terkena ? Masa hematoma pada sisi cedera c. Neurosensori ? Kesemutan ? Deformitas, krepitasi, pemendekan ? kelemahan d. Kenyamanan ? nyeri tiba-tiba saat cidera ? spasme/ kram otot e. Keamanan ? laserasi kulit ? perdarahan ? perubahan warna ? pembengkakan lokal X. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI a. Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jaringan sekitasr fraktur, kerusakan rangka
  • 4. neuromuskuler Tujuan : kerusakn mobilitas fisik dapat berkurang setelah dilakukan tindakan keperaawatan Kriteria hasil: ? Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin ? Mempertahankan posisi fungsinal ? Meningkaatkan kekuatan /fungsi yang sakit ? Menunjukkan tehnik mampu melakukan aktivitas Intervensi: a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang diprogramkan b. Tinggikan ekstrimutas yang sakit c. Instruksikan klien/bantu dalam latian rentanng gerak pada ekstrimitas yang sakit dan tak sakit d. Beri penyangga pada ekstrimit yang sakit diatas dandibawah fraktur ketika bergerak e. Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas f. Berikan dorongan ada pasien untuk melakukan AKS dalam lngkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan’Awasi teanan daraaah, nadi dengan melakukan aktivitas g. Ubah psisi secara periodik h. Kolabirasi fisioterai/okuasi terapi b.Nyeri b.d spasme tot , pergeseran fragmen tulang Tujuan ; nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan Kriteria hasil: ? Klien menyatajkan nyei berkurang ? Tampak rileks, mampu berpartisipasi dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat ? Tekanan darahnormal ? Tidak ada eningkatan nadi dan RR Intervensi: a. Kaji ulang lokasi, intensitas dan tpe nyeri b. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring c. Berikan lingkungan yang tenang dan berikan dorongan untuk melakukan aktivitas hiburan d. Ganti posisi dengan bantuan bila ditoleransi e. Jelaskanprosedu sebelum memulai f. Akukan danawasi latihan rentang gerak pasif/aktif g. Drong menggunakan tehnik manajemen stress, contoh : relasksasi, latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan h. Observasi tanda-tanda vital i. Kolaborasi : pemberian analgetik C. Kerusakan integritas jaringan b.d fraktur terbuka , bedah perbaikan Tujuan: kerusakan integritas jaringan dapat diatasi setelah tindakan perawatan Kriteria hasil: ? Penyembuhan luka sesuai waktu ? Tidak ada laserasi, integritas kulit baik Intervensi: a. Kaji ulang integritas luka dan observasi terhadap tanda infeksi atau drainae b. Monitor suhu tubuh c. Lakukan perawatan kulit, dengan sering pada patah tulang yang menonjol d. Lakukan alihposisi dengan sering, pertahankan kesejajaran tubuh e. Pertahankan sprei tempat tidur tetap kering dan bebas kerutan f. Masage kulit ssekitar akhir gips dengan alkohol
  • 5. g. Gunakan tenaat tidur busa atau kasur udara sesuai indikasi h. Kolaborasi emberian antibiotik. DAFTAR PUSTAKA 1. Tucker,Susan Martin (1993). Standar Perawatan Pasien, Edisi V, Vol 3. Jakarta. EGC 2. Donges Marilynn, E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta. EGC 3. Smeltzer Suzanne, C (1997). Buku Ajar Medikal Bedah, Brunner & Suddart. Edisi 8. Vol 3. Jakarta. EGC 4. Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4. Jakarta. EGC