5. BAB I
KETENTUAN UMUM
BAB II
JENIS TENAGA KESEHATAN
BAB III
PERSYARATAN
BAB IV
PERENCANAAN, PENGADAAN
DAN PENEMPATAN
BAB V
STANDAR PROFESI DAN
PERLINDUNGAN HUKUM
BAB VI
PENGHARGAAN
BAB VII
IKATAN PROFESI
BAB VIII
TENAGA KESEHATAN WARGA
NEGARA ASING
BAB X
KETENTUAN PIDANA
BAB IX
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
7. RUU (Rancangan Undang-Undang)
Keperawatan Terbaru Pasal 1 - 18 )
1. Saya bersumpah/berjanji
dengan sungguh-sungguh
bahwa saya, untuk
melaksanakan tugas ini,
langsung atau tidak langsung,
dengan menggunakan nama
atau cara apapun juga, tidak
memberikan atau menjanjikan
sesuatu apapun kepada
siapapun juga.
• 2. Saya bersumpah/berjanji
bahwa saya, untuk
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam
tugas ini, tidak sekali-kali
akan menerima langsung
atau tidak langsung dari
siapapun juga suatu janji
atau pemberian.
8. 3. Saya
bersumpah/berjanji
bahwa saya, dalam
menjalankan tugas ini,
senantiasa menjunjung
tinggi ilmu keperawatan
dan mempertahankan
serta meningkatkan
mutu pelayanan
keperawatan dan tetap
akan menjaga rahasia
kecuali jika diperlukan
untuk kepentingan
hukum.
4. Saya
bersumpah/berjanji
bahwa saya, akan setia,
taat kepada Negara
Republik Indonesia,
mempertahankan,
mengamalkan Pancasila
dan Undang-Undang
Dasar tahun 1945, serta
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
di Negara Republik
Indonesia
9. 5. Saya bersumpah/berjanji
bahwa saya, senantiasa
akan menjalankan tugas dan
wewenang saya ini dengan
sungguh-sungguh, saksama,
obyektif, jujur, berani, adil,
tidak membeda-bedakan
jabatan, suku, agama, ras,
jender, dan golongan
tertentu dan akan
melaksanakan kewajiban
saya dengan sebaik-baiknya
serta bertanggung jawab
sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, masyarakat,
bangsa dan negara.
6. Saya bersumpah/berjanji
bahwa saya, senantiasa
akan menolak atau tidak
menerima atau tidak mau
dipengaruhi oleh campur
tangan siapapun juga dan
saya akan tetap teguh
melaksanakan tugas dan
wewenang saya yang
diamanatkan Undang-
Undang kepada saya."
11. Tujuan
• Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
dengan memusatkan upaya dan meningkatkan
motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan
• Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan
mengurangi kegiatan perawat yang tidak penting
atau tidak tepat dengan kebutuhan pasien.
• Memberikan landasan untuk mengantisipasi
suatu hasil yang tidak memenuhi standar asuhan
keperawatan atas kelalaian petugas keperawatan.
12. Manfaat
• Dalam praktek klinik, untuk mengevaluasi mutu asuhan
keperawatan dan juga merupakan alat pengukur mutu penampilan
kerja perawat yang sangat diperlukan sebagai umpan balik dalam
meningkatkan penampilan kerja perawat.
• Dalam administrasi pelayanan keperawatan, sangat penting dalam
perencanaan pola ketenagaan, program pengembangan staf dan
mengidentifikasi isi dari program pelatihan.
• Dalam pendidikan keperawatan, standar sangat membantu
pendidikan keperawatan dalam merencanakan kurikulum.
• Sebagai area riset dan penelitian keperawatan dengan temuan yang
dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan
• Dalam sistem pelayanan kesehatan secara umum, perawat dapat
menggunakan standar untuk mengkomunikasikan inti asuhan
keperawatan kepada konsumen dan profesi kesehatan yang lain.
13. standar asuhan keperawatan,
sebagaimana menurut Depkes RI
Standar I - Pengkajian
• Berupa data anamnesa,
observasi yang paripurna dan
lengkap serta dikumpulkan
secara terus menerus tentang
keadaan pasien untuk
menentukan asuhan
keperawatan, sehingga data
dalam pengkajian harus
bermanfaat bagi semua
anggota tim. Data pengkajian
meliputi pengumpulan data,
pengelompokan data dan
perumusan masalah.
STANDAR II - DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Yaitu respons pasien yang
dirumuskan berdasarkan data
status kesehatan pasien, dianalisis
dan dibandingkan dengan norma
fungsi kehidupan pasien dan
komponennya terdiri dari masalah,
penyebab dan gejala/tanda,
bersifat aktual dan potensial dan
dapat ditanggulangi oleh perawat.
Diagnosi keperawatan adalah
diagnosi yang dibuat oleh tenaga
profesional yang menggambarkan
tanda dan gejala menunjuk kepada
masalah kesehatan yang dirasakan
pasien
14. Standar III - Perencanaan
keperawatan
• Standar ini disusun berdasarkan
diagnosis keperawatan,
komponennya meliputi prioritas
masalah, tujuan asuhan
keperawatan dan rencana
tindakan.
Standar IV – Impelemntasi
keperawatan
Berupa pelaksanaan tindakan yang
ditentukan dengan maksud agar
kebutuhan pasien terpenuhi
secara maksimal yang mencakup
aspek peningkatan, pencegahan,
pemeliharaan serta pemulihan
kesehatan
Standar V – Evaluasi
Keperawatan
• Dilakukan secara periodik
sistematis dan berencana untuk
menilai perkembangan pasien.
Menentukan keberhasilan
tindakan keperawatan dan
kebutuhan akan perubahan
rencana perawatan meliputi :
pengumpulan data pengkajian,
membandingkan perilaku pasien
yang diharapkan dengan
kenyataan, melakukan evaluasi
bersama pasien, keluarga dan
bersama tim kesehatan lainnya,
mengidentifikasi perubahan yang
dibutuhkan dalam menentukan
tujuan dan rencana keperawatan.
15. Standar VI- Catatan asuhan
keperawatan
• Dilakukan secara individual oleh perawat
selama pasien dirawat inap maupun rawat
jalan, digunakan sebagai informasi,
komunikasi dan laporan, dilalkukan segera
setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan
pelaksanaan proses perawatan, setiap
mencatat harus mencantumkan inisial/paraf
nama perawat, menggunakan formulir yang
baku, disimpan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
16. FUNGSI PENDOKUMENTASIAN
KEPERAWATAN
• Sarana komunikasi antar profesi kesehatan
• Sumber data untuk pemberian asuhan
keperawatan
• Bahan bukti pertanggungjawaban dan
pertangunggugatan asuhan keperawatan
• Sarana untuk pemantauan asuhan
keperawatan.
17. UU NO.23 TH 1992
• Tentang :
Kesehatan Draft UU Praktek Keperawatan
Terdiri dari XII Bab dan 90 Pasal
18. BAB I
KETENTUAN UMUM
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB
BAB V
UPAYA KESEHATAN
BAB VII
PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB VIII
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
BAB IX
PENYIDIKAN
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
BAB X
KETENTUAN PIDANA
BAB VI
SUMBER DAYA KESEHATAN
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP