Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dan tidak melakukan pengkajian data. Hal ini tidak sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tentang pentingnya kebersihan tangan dan pengkajian data sebelum pemeriksaan. Standar pelayanan kebidanan dibuat untuk menjamin mutu pelayanan dan melindungi pasien.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Kasus :
Seorang perempuan datang ke tempat
praktek bidan bermaksud memerik-sakan
kehamilannya. Bidan kemudian
melakukan pemeriksaan, karena ter-buru
– buru bidan tidak cuci tangan
terlebih dahulu. Ia juga langsung saja
memeriksa tanpa melakukan pengkaji-an
data lebih dulu.
Berdasarkan kasus diatas, sekarang
kemukakan pendapat anda pada titik –
titik dibawah ini apakah bidan tersebut
sudah sesuai standar.
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat
uraian tentang standar pelayanan ke-bidanan
beikut ini :
A. DEFINISI
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK)
adalah rumusan tentang penampi-lan
atau nilai diinginkan yang mam-pu
dicapai, berkaitan dengan pa-rameter
yang telah ditetapkan yaitu
standar pelayanan kebidanan yang
menjadi tanggung jawab profesi
bidan dalam sistem pelayanan yang
bertujuan untuk meningkatan kes-ehatan
ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga
dan masyarakat.
B. MANFAAT
Apa saja manfaat standar pe-layanan
?
Standar pelayanan kebidanan mempu-nyai
beberapa manfaat sebagai beri-kut:
1. Standar pelayanan berguna dalam
penerapan norma tingkat kinerja
yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan
2. Melindungi masyarakat
3. Sebagai pelaksanaan, pemeliha-raan,
dan penelitian kualitas pe-layanan
4. Untuk menentukan kompetisi yang
diperlukan bidan dalam men-jalankan
praktek sehari-hari.
5. Sebagai dasar untuk menilai pe-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
layanan, menyusun rencana pela-tihan
dan pengembangan pendi-dikan.
C. FORMAT
Dalam membahas tiap standar pe-layanan
kebidanan digunakan for-mat
bahasan sebagai berikut:
1. Tujuan merupakan tujuan standar
2. Pernyataan standar berisi per-nyataan
tentang pelayanan ke-bidanan
yang dilakukan, dengan
penjelasan tingkat kompetensi
yang diharapkan.
3. Hasil yang akan dicapai oleh
pelayanan yang diberikan dan
dinyatakan dalam bentuk yang
dapat diatur.
4. Perasyarat yang diperlukan (mis-alnya,
alat, obat, ketrampilan)
agar pelaksana pelayanan dapat
menerapkan standar.
5. Proses yang berisi langkah-lang-kah
pokok yang perlu diikuti un-tuk
penerapan standar
D. DASAR HUKUM
Apa saja yang menjadi Dasar hukum
penerapan SPK ?
........................................................................
........................................................................
........................................................................
........................................................................
Cocokan jawban anda dengan
uraian di bawah ini
1. Undang-undang kesehatan No-mor
23 tahun 1992
Menurut Undang-Undang Kese-hatan
Nomer 23 tahum 1992 ke-wajiban
tenaga kesehatan adalah
mematuhi standar profesi tenaga
kesehatan, menghormati hak pa-sien,
menjaga kerahasiaan identi-tas
dan kesehatan pasien, mem-berikan
informasi dan meminta
persetujuan (Informed consent),
dan membuat serta memeliha-ra
rekam medik.Standar pro-fesi
tenaga kesehatan adalah
pedoman yang harus dipergu-nakan
oleh tenaga kesehatan
sebagai petunjuk dalam men-jalankan
profesinya secara baik.
Hak tenaga kesehatan adalah
memperoleh perlindungan hu-kum
melakukan tugasnya sesuai
dengan profesi tenaga kesehatan
serta mendapat penghargaan.
2. Pertemuan Program Safe Moth-erhood
dari negara-negara di
wilayah SEARO/Asia tenggara ta-hun
1995 tentang SPK
Pada pertemuan ini disepaka-ti
bahwa kualitas pelayanan ke-bidanan
yang diberikan kepada
setiap ibu yang memerlukannya
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
perlu diupayakan agar memenuhi
standar tertentu agar aman dan
efektif. Sebagai tindak lanjutnya,
WHO SEARO mengembangkan
Standar Pelayanan Kebidanan.
Standar ini kemudian diadapta-sikan
untuk pemakaian di Indo-nesia,
khususnya untuk tingkat
pelayanan dasar, sebagai acuan
pelayanan di tingkat masyarakat.
Standar ini diberlakukan bagi
semua pelaksana kebidanan.
3. Keputusan Mentri Kesehatan RI
Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002
tentang registrasi dan praktek
bidan. Pada BAB I yaitu tentang
KETENTUAN UMUM pasal 1 ayat
6 yang berbunyi Standar profe-si
adalah pedoman yang harus
dipergunakan sebagai petunjuk
dalam melaksanakan profesi se-cara
baik.
Pelayanan kebidanan yang ber-mutu
adalah pelayanan ke-bidanan
yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan
kebidanan serta penyelengga-raannya
sesuai kode etik dan
standar pelayanan pofesi yang
telah ditetapkan. Standar profesi
pada dasarnya merupakan kes-epakatan
antar anggota profesi
sendiri, sehingga bersifat wajib
menjadi pedoman dalam pelak-sanaan
setiap kegiatan profesi
E. STANDAR PRAKTEK KEBIDANAN
Standar Pelayanan Kebidananan terdiri
dari 24 Standar, meliputi :
1. Standar Pelayanan Umum (2 stan-dar)
Standar 1: Persiapan untuk Ke-hidupan
Keluarga Sehat
Bidan memberikan penyuluhan dan
nasehat kepada perorangan, keluar-ga
dan masyarakat terhadap segala
hal yang berkaitan dengan kehami-lan,
termasuk penyuluhan keseha-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
tan umum, gizi, keluarga berencana,
kesiapan dalam menghadapi ke-hamilan
dan menjadi calon orang
tua, menghindari kebiasaan yang ti-dak
baik dan mendukung kebiasaan
yang baik.
Standar 2: Pencatatan dan Pelapo-ran
Bidan melakukan pencatatan semua
kegiatan yang dilakukannya, yaitu
registrasi. Semua ibu hamil di wilayah
kerja, rincian pelayanan yang diber-ikan
kepada setiap ibu hamil/bersa-lin/
nifas dan bayi baru lahir, semua
kunjungan rumah dan penyuluhan
kepada masyarakat. Di samping itu
bidan hendaknya mengikutsertakan
kader untuk mencatat semua ibu
hamil dan meninjau upaya mas-yarakat
yang berkaitan dengan ibu
hamil dan bayi baru lahir. Bidan
meninjau secara teratur catatan
tersebut untuk menilai kinerja dan
penyusunan rencana kegiatan untuk
meningkatkan pelayanannya.
2. Standar Pelayanan Antenatal (6
standar)
Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah
dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu,
suami, dan anggota keluarganya
agar mendorong ibu untuk memer-iksakan
kehamilannya sejak dini dan
secara teratur
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pe-mantauan
Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pe-layanan
antenatal. Pemeriksaan me-liput
anamnesis dan pemantauan ibu
janin dengan seksama untuk menilai
apakah perkembangan berlangsung
normal. Bidan juga harus mengenali
kehamilan risti/ kelainan, khususnya
anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS,
infeksi HIV, memberikan pelayanan
imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainn-ya
yang diberikan oleh puskesmas.
Mereka harus mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila
ditemukan kelainan, mereka harus
mampu mengambil tindakan yang
diperlukan dan merujuknya untuk
tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi dan Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan ab-dominal
dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehami-lan;
serta bila kehamilan bertambah
memeriksa posisi, bagian terendah
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
janin dan masuknya kepala janin
kedalam rongga panggul, untuk
mencari kelainan dan melakukan ru-jukan
tepat waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia
pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pence-gahan,
penemuan, penanganan dan
rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hi-pertensi
pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini se-tiap
kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenal tanda ser-ta
gejala preeklampsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang te-pat
kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga,
untu memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman
serta suasana yang menyenangkan
akan direncanakan dengan baik, di-samping
persiapan transportasi dan
biaya untuk merujuk, bila tiba-ti-ba
terjadi keadaan gawat darurat.
Bidan hendaknya melakukan kun-jungan
rumah untuk hal ini.
3. Standar Pertolongan Persalinan (4
standar)
Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I
Bidan menilai secara tepat bahwa
persalian sudah mulai, kemudian
memberikan asuhan dan peman-tauan
yang memadai, dengan mem-perhatikan
kebutuhan klien, selama
proses persalinan berlangsung.
Standar 10 : Persalinan Kala II yang
Aman
Bidan melakukan pertolongan per-salinan
yang aman, dengan sikap
sopan dan penghargaan terhadap
klien serta memperhatikan tradisi
setempat
Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif
Persalinan Kala III
Bidan melakukan penegangan tali
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
pusat dengan benar untuk mem-bantu
pengeluaran plasenta dan se-laput
ketuban secara lengkap
Standar 12 : Penanganan Kala II
dengan Gawat Janin melalui Episi-otomi
Bidan mengenali secara tepat tan-da-
tanda gawat janin pada kala II
yang lama, dan segera melakukan
episiotomi dengan aman untuk
memperlancar persalinan, diikuti
dengan penjahitan perineum.
4. Standar Pelayanan Nifas (3 standar)
Standar 13 : Perawatan Bayi Baru La-hir
Bidan memeriksa dan menilai bayi
baru lahir untuk memastikan per-nafasan
spontan mencegah hipok-sia
sekunder, menemukan kelainan,
dan melakukan tindakan atau meru-juk
sesuai dengan kebutuhan. Bidan
juga harus mencegah atau menan-gani
hipotermia.
Standar 14 :Penanganan pada Dua
Jam Pertama Setelah Persalinan
Bidan melakukan pemantauan ibu
dan bayi terhadap terjadinya komp-likasi
dalam dua jam setelah persali-nan,
serta melakukan tindakan yang
diperlukan. Di samping itu, bidan
memberikan penjelasan tentang
hal-hal yang mempercepat pulihnya
kesehatan ibu, dan membantu ibu
untuk memulai pemberian ASI.
Standar 15 :Pelayanan bagi Ibu dan
Bayi pada Masa Nifas
Bidan memberikan pelayanan sela-ma
masa nifas melalui kunjungan
rumah pada hari ketiga, minggu
kedua dan minggu keenam setelah
persalinan, untuk membantu pros-es
pemulihan ibu dan bayi melalui
penanganan tali pusat yang benar,
penemuan dini penanganan atau
rujukan komplikasi yang mungkin
terjadi pada masa nifas, serta mem-berikan
penjelasan tentang keseha-tan
secara umum, kebersihan pero-rangan,
makanan bergizi, perawatan
bayi baru lahir, pemberian ASI, imu-nisasi
dan KB.
5. Standar Penanganan Kegawatdaru-ratan
Obstetri-Neonatal (9 standar)
Standar 16 : Penanganan Perdarah-an
dalam Kehamilan pada Trimester
III
Bidan mengenali secara tepat tan-da
dan gejala perdarahan pada ke-hamilan,
serta melakukan pertolon-gan
pertama dan merujuknya.
Standar 17 : Penanganan Kegawatan
dan Eklampsia
Bidan mengenali secara tepat tanda
dan gejala eklampsia mengancam,
serta merujuk dan/atau memberi-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 7
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
kan pertolongan pertama
Standar 18 : Penanganan Kegawatan
pada Partus Lama/Macet
Bidan mengenali secara tepat tanda
dan gejala partus lama/macet serta
melakukan penanganan yang me-madai
dan tepat waktu atau meru-juknya
Standar 19 : Persalinan dengan
Penggunaan Vakum Ekstraktor
Bidan mengenali kapan diperlu-kan
ekstraksi vakum, melakukann-ya
dengan benar dalam memberi-kan
pertolongan persalinan dengan
memastikan keamanannya bagi ibu
dan janin/bayinya.
Standar 20 : Penanganan Retensio
Plasenta
Bidan mampu mengenali retensio
plasenta, dan memberikan perto-longan
pertama termasuk plasenta
manualdan penanganan perdarah-an,
sesuai dengan kebutuhan.
Standar 21 : Penanganan Perdarah-an
Post Partum Primer
Bidan mampu mengenali perdara-han
yang berlebihan dalam 24 jam
pertama setelah persalinan (perda-rahan
post partum primer) dan
segera melakukan pertolongan per-tama
untuk mengendalikan perdar-ahan.
Standar 22 : Penanganan Perdarah-an
Post Partum Sekunder
Bidan mampu mengenali secara
tepat dan dini tanda serta gejala
perdarahan post partum sekunder,
dan melakukan pertolongan per-tama
untuk penyelamatan jiwa ibu,
atau merujuknya.
Standar 23 : Penanganan Sepsis Pu-erperalis
Bidan mampu mengamati secara te-pat
tanda dan gejala sepsis puerper-alis,
serta melakukan pertolongan
pertama atau merujuknya.
Standar 24 : Penanganan Asfiksia
Neonatorum
Bidan mampu mengenali dengan
tepat bayi baru lahir dengan asfiksia,
serta melakukan resusitasi, mengu-sahakan
bantuan medis yang diper-lukan
dan memberikan perawatan
lanjutan.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 8