1. 106
BAB III
STANDART KETENAGAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RSUD Dr. MOH. SALEH KOTA PROBOLINGGO
A. Kualifikasi Ketenagaan.
Jenis ketenagaan menurut Peraturan Pemerintah RI tahun No .32 Tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan
No Jenis tenaga Pendidikan formal Sertifikat Jumlah
1 Dokter spesialis Spesialis Bedah PPI lanjut 1
2 IPCN S-1 dan D-4 IPCN 1/100 TT
3 Perawat D-3 CSSD 1
4 Sanitasi linen D-3 Management
linen
1
5 Sanitasi gizi D-3 Management Gizi 1
6 Farmasi D-3 Apoteker 1
7 Laborat D-3 Analis 1
Kualifikasi ketenagaan PPI
1. Karyawan yang berminat dalam bidang PPI.
2. Minimal pendidikan D3
3. Mempunyai sertifikat PPI (basic maupun advand)
4. Bekerja paruh waktu
B. Uraian Tugas :
1. Direktur.
a. Membentuk Komite dan TIM PPIRS dengan surat keputusan
b. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan
upya PPI
c. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk
anggaran yang dibutuhkan.
d. Menentukan kebijakan PPI
e. Mengadakan evaluasi kebijakan PPI berdasarkan saran dari panitia PPIRS
2. 107
f. Dapat menutup suatu unit perawatan /instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit untuk beberapa waktu sesuai saran dari PPIRS.
g. Mengesahkan SPO untuk PPIRS.
2. IPCO ketua komite PPI
Kriteria IPCO :
a. Ahli atau dokter yang berminat dalam PPI
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
c. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCO sbb;
a. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi.
b. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.
c. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
d. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan
deteksi dini KLB.
e. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi.
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan lain dalam merawat pasien.
3. IPCN
Kriteria IPCN :
a. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi pelatihan PPI
b. Memiliki komitmen di bidang PPI
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala Ruangan atau setara.
d. Memiliki kemampuan leadership,inovatif dan confident
e. Bekerja purna waktu.
3. 108
Uraian tugas :
a. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi
diruang perawatan.
b. Memonitor pelaksanaan PPI,penerapan SPO,kepatuhan petugas dalam
menjalankan kewaspaan isolasi.
c. Melaksanakan surveilens infeksi dan melaporkan kepada panitia PPIRS.
d. Melaksanakan pelatihan PPIRS.
e. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama panitia PPI memperbaiki
kesalahan.
f. Memonitor kesehatan petugas sesuai gugus tugas .
g. Bersama panitia menganjurkan prosedur isolasi dan memberikan konsultasi PPI
h. audit. PPI termasuk pentalaksanaan limbah,laundry,Gizi dengan menggunakan
daftar tilik.
i. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiótica yang rasional.
j. Membuat laboran surveilens.
k. Memberikan saran desain ruangan RS agar sesuai dengan prinsip PPI.
l. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.
m. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
n. Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan SDM PPIRS.
o. Menerima laporan dari TIM PPIdan membuat laporan kepada direktur.
p. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan
tindakan yang menyimpang dari SPO.
q. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
r. Menyusun dan mentapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
s. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
t. Membuat SPO PPI
u. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
4. 109
4 . IPCLN
Kriteria IPCLN :
a. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.
b. Memiliki komitmen di bidang PPI
c. Memiliki kemampuan leadership
Tugas IPCLN :
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diruang perawatan
kemudian menyerahkan nya pada IPCN saat pasien pulang.
b. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB.
c. Memonitor kepatuhan petugas dalam menjalankan standart isolasi
d. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan
tindakan yang menyimpang dari SPO.
e. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
f. Bekerja sama dengan TIM PPI dalam melakukan investigasi masalah KLB
(HAIs).
g. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara PPI.
h. Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit .
5. Tugas Anggota laboratorium
a. Melaksanakan penyuluhan dan pendidikan tentang materi materi yang berkaitan
dengan pengendalian infeksi nosokomial kepada petugas laborat.
b. Membantu pelaksanaan pemeriksaan swab atau kultur pasien
c. Memantau pemeriksaan laboratorium sesuai SPO
d. Melaksanakan tugas lain dari ketua panitia pengendali infeksi nosokomial.
6. Tugas Anggota linen:
a. Memisahkan linen infeksius dan non infeksius
b. Melaksanakan pemeriksaan swab linen bersih.
c. Memantau penggunaan bahan desinfektan sesuai aturan.
d. Memantau kegiatan hand higiene diruang linen.
5. 110
7. Tugas Anggota gizi :
a. Memantau kegiatan hand higiene diruang gizi.
b. Membantu pelaksanaan pemeriksaan bahan makanan dan swab petugas gisi.
c. Memantau penggunaan bahan desinfektan gizi.
8. Tugas Anggota IPSRS :
a. Memantau pelaksanaan hand higiene petugas IPSRS.
b. Memantau penggunaan bahan desinfektan.
c. Membantu mempersiapkan uji air bersih,limbah dan kuman diruang tertentu.
d. Memantau proses pembakaran incenerator.
e. Menyiapkan bahan2 hasil pemeriksaan laboratorium
C. Distribusi Tenaga.
Komite PPI merupakan unit pelayanan yang melakukan kegiatan secara komprehensif
dari setiap unit pelayanan di rumah sakit ;
1. IGD, Poli Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Sekretariat, Administrasi, IPSRS, Gizi,
Linen, Farmasi, SMF, Laboratorium, OK,
2. ICU, House keeping (CS).