Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan kolom ke-j dicoret dari A. Bilangan (-1)i+jMij dinyatakan oleh Cij dan dinamakan kofaktor entri aij.
Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan kolom ke-j dicoret dari A. Bilangan (-1)i+jMij dinyatakan oleh Cij dan dinamakan kofaktor entri aij.
- Definisi sistem koordinat polar (kutub);
- Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya;
- Kurva polar;
- Gradien garis singgung kurva polar;
- Luas area yang dilingkupi kurva polar;
- Panjang busur kurva polar;
- Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Divergensi
1. Matakuliah : K0272/Fisika Dasar III
Tahun : 2007
Versi : 0/2
Pertemuan 04 (OFC)
FLUX LISTRIK
HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
1
2. Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Memberikan definisi dinamika partikel : Hukum
Newton 1 dan 3 , kesetimbangan gaya(partikel) ,
gaya gesek , kesetimbangan momen gaya,
pusat massa(berat) , hukum Newton 2 , gerak
melingkar dan hukum Newton tentang gravitasi
→ C1 (TIK - 1)
2
4. ISI
• Pembahasan materi akan meliputi
hubungan muatan listrik dan garis gaya
elektrik , hukum Gauss dan teorema
divergensi .
• Aplikasi dari hukum Gauss dan
divergensi ,selain digunakan dalam
menyelesaikan masalah muatan dan
medan listrik terpa -kai pula dalam
hidrodinamika .
4
5. 1. Flux listrik ,Ψ[C] (merupakan besa-
ran skalar)
Menurut experimen Faraday:
Ψ = Q [C] ................(01)
Flux listrik yang menembus setiap permu-
kaan tertutup akan sama dengan total
muatan yang dilingkupi oleh permukaan
tersebut.
Apabila pada permukaan bola dengan
jejari r terdapat muatan Q yang terdistri-
busi secara merata pada permukaan bola
maka kerapatan flux listrik pada permu-
kaan bola, D (besaran vektor) adalah: 5
6. Q
D = ar ...............(02)
4π r 2
atau dalam bentuk integral :
dQ
D =∫ ar ...............(2a)
4π r 2
sedangkan , E :
Q
E =
4π 0 r 2
ε
sehingga D menjadi ,
D = ε0 E ...............(03)
6
7. 2. Hukum Gauss
Hukum Gauss menyatakan bahwa
integral bidang tertutup kerapatan flux
elektrik sama dengan jumlah muatan yang
dilingkupinya
Tinjau elemen luas dS , banyaknya flux
listrik yang melaluinya adalah dΨ : D
a
N θ
dΨ = D dS
dS
Q
dΨ = D dS cos θ
S = bidang tertutup
7
8. - Muatan ruang , ρ [C/m3] ;
Q = ∫ ρ dV (integral volum)
ρ = rapat muatan ruang [C/m3]
Contoh 1:
Hitunglah flux listrik yang memancar dari
sebuah muatan Q.yang ditempatkan di
pusat bola yang jejarinya a.
Jawaban :
Karena bersifat simetris bola maka dipakai
koordinat bola :
dS = a2 sinθdθ dφ aa
Q
4πa 2 8
D.dS = a2 sinθdθ dφ a . a
9. Ψ = ∫D •dS
c.s
Θπ 2π
= ϕ
Q
ψ = ∫ ∫ sinθdθ dφ = Q
θ 0 ϕ 0 4π
= =
Contoh 2:
Hitung kuat medan listrik pada jarak a
dari suatu muatan garis dengan rapat
muatan λ C/m .
Jawaban : Q = ∫ D • dS
c.s
9
10. ∞ Buatlah silinder fiktif dengan
dS1 jejari a menyelubungi
a muatan garis
S1
S1 = bidang silinder atas
dS3 S2 = bidang silinder bawah
S3
D S3 = selubung silinder
S2
D
dS2
-∞ Menurut hukum Gauss
jumlah muatan yang
dicakup silinder = Q 10
11. Q = ∳ D ⋅ dS = ∫ S1 D1 ⋅ dS1 + ∫ S2 D2 ⋅ dS2
+ ∫ S3 D3 ⋅ dS3
∫ S1 D1 ⋅ dS1 = ∫ 3 D3 ⋅ dS3 = 0 karena D
tegak lurus elemen luasan dS maka
Q = ∫ S3 D3 ⋅ dS3
D3 konstan di bidang S3 sehingga diperoleh :
Q = D ∫S3 dS3 = D (2πaL)
Q = λL → D = λL/2πal → D = λ/2πa
D = ε0 E → 11
12. 3. Divergensi
Operator , “ del “ = ∇
∂ ∂ ∂
∇= i + j+ k …………(05)
∂x ∂y ∂z
div A = ∇ • A = lim
∫ A.dS
∆V →0 ∆V
Divergensi dalam sistem koordinat :
a. Kartesian :
∂ x
A ∂ y
A ∂ z
A
divA = + + ..........(5a)
∂x ∂y ∂z
b. Silindris :
1 ∂ 1 ∂Aϕ ∂Az
divA = ( rAr ) + +
r ∂r e ∂ϕ ∂z ...........(5b)
12
13. c. Bola :
1 ∂ 2 ∂ 1 ∂Aϕ
divA = 2
r ∂r
(
r Ar + ) 1
r sin θ ∂θ
( Aθ sin θ ) +
r sin θ ∂ϕ
(5c)
Penerapan divergensi :
∫ D.dS =Qenc
∆V ∆ V
divA =
∫ D.dS Qenc
lim∆V →0 ∆V
=
∆V
sehingga
div D = ∇ ⋅ D = ρ .............(06)
13
14. 4. Teorema Divergensi
∫C.S D.dS = Qenc = ∫vol ρ dV
∫C,S D.dS = ∫vol (div D) dV ………..(07)
Contoh 3:
Dalam daerah 0≤ r≤ 3m , D = (10r4/4) ar dan
D = 810/4r ar untuk r >3m.
Tentukan rapat muatan dalam daerah-
daerah tersebut.
Jawaban :
Untuk 0 ≤ r ≤ 3m r
1 ∂ 10, 4D = (10r4/4) a .
r
4
r ∂r
ρ = div D = = 10 r2 C/m3 . 14
15. Untuk r >3m , D = 810/4r ar
1 ∂ 810
ρ = div D = = 0 C/m3 .
r ∂r 4r
Contoh 4 :
Dengan teorema divergensi tentukan ruas kanan
dan kirinya dari D = 10 sin θ ar
+ 2 cos θ aθ untuk volum yang dicakup oleh
bola yang berjejari r = 2 .
Jawaban :
∫C.S D.dS = ∫vol (div D)dV
Ruas kiri :
∫C.S D.dS = ∫C.S (10 sin θ ar + 2 cos θ aθ ) •15
16. = ∫ ∫ (10 sin θ r2 sin θ dθ dφ
∫C.S D.dS = ∫0π∫o2π(40 sin2 θ dθ dφ = 40 π2
Ruas kanan :
∫vol (div D) dV =
1 ∂ 2 ∂
div D = r ∂r
2
(
r 10 sin θ
1
)
+ r sin θ ∂θ
( 2 cosθ sin θ )
2 sin θ
= 10 x r + cos(2θ)/sin θ
∫vol (div D)dV =
= ∫vol 20 sinθ r sinθ dr dθ dφ …
16
+ ∫vol (cos(2θ)/sinθ) r sinθ dr dθ dφ
2
17. = ∫ 20r dr ∫ sin2θ dθ ∫ dφ ………
+ ∫r2 dr ∫cos2θ dθ ∫dφ
= 40π 2 + 0 = 40π 2
Jadi ruas kanan = ruas kiri
17
19. Rangkuman :
1. Menurut experimen Faraday jumlah flux elektrik
. , ψ , sama dengan jumlah muatan , Q :
ψ = Q [C]
2. Kerapatan flux elektrik , D :
dan D = ε0 E
3. Hukum Gauss :
19
20. 4. Divergensi :
- Operator ’ del ’ , ∇ :
- Divergensi vektor A :
* Dalam koordinat Kartesian
* Dalam koordinat silindris
20
21. * Dalam koordinat bola :
* Penerapan divergensi :
div D = ∇ ⋅ D = ρ
5. Teorema divergensi :
∫C.S D.dS = ∫vol (div D) dV
21
22. << CLOSING>>
Setelah menyelesaikan dengan baik materi kuliah ini
mahasiswa diharapkan sudah mampu menyelesaikan
masalah-masalah yang berhubungan dengan medan
listrik , khususnya yang terkait dengan teknik sistem
komputer .
22